Perancangan Strategi Promosi Kain Tenun Lombok Melalui Event Branding.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANCANGAN STRATEGI PROMOSI

KAIN TENUN LOMBOK MELALUI EVENT BRANDING Oleh

Nydia Adriana NRP 1064156

Seni dan Budaya Indonesia tersebar di berbagai daerah, setiap daerah memiliki ciri khas dan keunggulannya masing-masing seturut dengan adat istiadat dan budaya yang turun-temurun. Kain tenun Lombok merupakan salah satu bagian dari kekayaan wastra Indonesia yang sejak lama terlupakan. Stagnasi pengembangan kain tenun Lombok inilah yang melatarbelakangi perancangan karya tugas akhir ini. Perancangan karya ini menyasar pada strategi promosi kain tenun Lombok dengan cara yang kreatif sesuai dengan target pasar yang disasar yaitu wanita urban Indonesia.

Perancangan ini menggunakan sebuah strategi promosi kreatif dengan perancangan sebuah event yang menghadirkan tenun Lombok lebih dekat dengan target pasar, dinamakan Temu Tenun. Temu Tenun ini bertujuan agar target mengetahui keberadaan dan kekayaan tenun Indonesia khususnya tenun Lombok, menyukai dan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup modern. Media- media promosi yang digemari target yaitu media elektronik (internet) dan media cetak (majalah) menjadi media placement untuk media videografi dan iklan. Pagelaran event dibuat dengan menggabungkan kegiatan pameran dan sebuah pertemuan yang interaktif dari segi acara maupun keterlibatan target. Disajikan dengan mengusung tema Ethnic Chic, gaya hidup yang berbudaya Nusantara namun tetap modern dan sesuai perkembangan zaman. Media lain untuk mempromosikan tenun Lombok ialah dengan merancang booklet, invitation, gimmick, booth pameran, backdrop event, gift voucher, look book, sertifikat.

Dengan konsep kreatif dalam mempromosikan kain tenun Lombok, masyarakat khususnya wanita Indonesia menjadi semakin terbuka dan mengenal kekayaan tenun Nusantara dari berbagai daerah penghasil. Pengenalan ini akan membawa tenun Lombok menjadi semakin digemari dan dapat masuk dalam gaya hidup wanita modern.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE PROMOTIONAL STRATEGY DESIGN FOR

LOMBOK WOVEN CLOTHES THROUGH EVENT BRANDING Oleh

Nydia Adriana NRP 1064156

Indonesian art and culture are evident in its all regions, with uniqueness in each and everyone of them. Traditional woven cloth from Lombok is one of Indonesian cultural heritage that has been forgotten. The stagnant development of Lombok woven cloth is the main background for this project. This project targets Indonesian urban women, in creative way.

This design project will be using creative promotional strategy to promote Lombok woven cloth, through an event called Temu Tenun. This event aims at introducing variety of Indonesian woven cloth, especially the ones from Lombok. Therefore,the Indonesian urban women will gain knowledge abaut Lombok woven cloth and willingly wear them in their modern life. Promotional media favoured by targets such as digital media (website, social media, videography, photography) and printed media (magazine advertisement, banner, poster, booklet, lookbook, invitation, gift voucher, certificate, gimmick) and for the event accessories like installation media, ambient media, exhibition booth and backdrop event. All of them are used to attract target in Temu Tenun event using ethnic chic theme to feature Lombok woven cloth.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Permasalahan ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ... 3


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.4.1 Sumber Pengumpulan Data ... 4

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Brand dan Branding ... 6

2.2 Event Branding ... 8

2.3 Promosi ... 10

2.4 Segmenting, Targeting dan Positioning ... 11

2.5 Teori Media ... 12

2.6 Kepribadian Dewasa Tengah ... 13

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 15

3.1 Data dan Fakta ... 15

3.1.1 Sejarah Tenun Lombok ... 15

3.1.2 Perkembangan Ragam Hias Kain Tenun Tradisional Lombok ... 16

3.1.3 Ragam Hias Kain Tenun Tradisional Lombok... 17

3.1.4 Teknik Menenun ... 30

3.1.5 Sejarah Mandatori ... 31

3.1.6 Visi dan Misi Mandatori ... 32

3.1.7 Susunan Kepengurusan ... 32

3.1.8 Program Kerja ... 33

3.1.9 Daerah Binaan ... 35


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.1.11 Pengembangan Kain Tenun Lombok ... 37

3.1.12 Hasil Kuesioner dan Observasi Target Pasar ... 39

3.1.13 Tinjauan Proyek Sejenis ... 51

3.1.14 Institusi Terkait ... 52

3.1.15 Sponsorship ... 58

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 60

3.2.1 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Treats (SWOT) Mandatori ... 60

3.2.2 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Treats (SWOT) Perancangan .. 61

3.2.3 Analisis Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Perancangan ... 62

3.2.4 Analisis Pemecahan Masalah ... 63

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 65

4.1 Konsep Komunikasi ... 65

4.2 Konsep Kreatif ... 66

4.3 Konsep Media ... 69

4.4 Hasil Karya ... 74

4.4.1 Logo ... 74

4.4.2 Elemen Estetis ... 75

4.4.3 Video Promosi ... 77

4.4.4 Insert Majalah ... 80

4.4.5 Advertorial ... 81

4.4.6 Print Ads. ... 84

4.4.7 Booklet ... 86

4.4.8 Invitation ... 86

4.4.9 Gift Voucher ... 87

4.4.10 Look Book ... 88

4.4.11 Website Page ... 89


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.4.13 Hanging Banner ... 91

4.4.14 Backdrop ... 93

4.4.15 Goody Bag ... 94

4.4.16 Gimmick ... 95

4.4.17 Sertifikat ... 96

4.4.18 Booth Tenun Open Season ... 97

BAB V PENUTUP ... 102

5.1 Simpulan ... 102

5.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN ... 107

DATA PENULIS ... 121


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 3.1 Contoh motif geometris garis pada kain tenun tradisional Lombok ... 18

Gambar 3.2 Corak Pohon Hayat (kiri) dan Corak Bunga Remawe/ Mawar (kanan) 18 Gambar 3.3 Motif Kuda ... 18

Gambar 3.4 Motif Wayang ... 19

Gambar 3.5 Motif Payung Agung disertai Motif Wayang ... 19

Gambar 3.6 Motif Subahnalle ... 20

Gambar 3.7 Ragi Genap ... 21

Gambar 3.8 Bintang Empet ... 21

Gambar 3.9 Wayang dan Payung Agung ... 22

Gambar 3.10 Bintang Rowot ... 23

Gambar 3.11 Kain Tepuk Kemalu ... 23

(Sumber: dokumentasi penulis) ... 23

Gambar 3.12 Kembang Komak ... 24


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.14 Kain untuk upacara kematian ... 25

Gambar 3.15 Kain Umbak (kiri) dan Kain Usap (kanan) ... 25

Gambar 3.16 Kain Kombong ... 26

Gambar 3.17 Motif Nanas ... 27

Gambar 3.18 Motif Keker ... 27

Gambar 3.19 Motif Lumbung ... 28

Gambar 3.20 Variasi Motif Bangket ... 28

Gambar 3.21 Kain tenun songket di Desa Sade ... 29

Gambar 3.22 Macam ragam hias yang ditemukan di Desa Pringgasela ... 29

Gambar 3.22 Macam ragam hias yang ditemukan di Desa Pringgasela ... 30

Gambar 3.23Logo Cita Tenun Indonesia ... 31

Gambar 3.24 Susunan Pengawas CTI ... 33

Gambar 3.25 Susunan Pengurus CTI ... 33

Gambar 3.26 Motif Lombok yang dibina CTI ... 38

Gambar 3.27 Beragam aplikasi kain tenun Lombok di bidang fashion ... 38

Gambar 3.28 Kain tenun Lombok untuk interior ... 39


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.30 Diagram Penghasilan Responden ... 40

Gambar 3.31 Diagram Hobi Terfavorit... 41

Gambar 3.32 Diagram Pengeluaran untuk Hobi ... 41

Gambar 3.33 Diagram Media Informasi ... 42

Gambar 3.34 Diagram Penggunaan Gadget ... 42

Gambar 3.35 Diagram Portal Website... 43

Gambar 3.36 Benda Favorit ... 43

Gambar 3.37 Gaya Fashion ... 44

Gambar 3.38 Diagram Situasi dan Kondisi ... 45

Gambar 3.39 Infografik Kuesioner ... 46

Gambar 3.40 Suasana pameran Adiwastra Nusantara 2014 ... 47

Gambar 3.41 Psikografis yang nampak dari pengunjung pameran ... 48

Gambar 3.42 Booth pameran yang menawarkan kain tenun dan produk jadi kain tenun Nusantara ... 49

Gambar 3.43 Dua booth yang khusus menjual kain tenun Lombok ... 49

Gambar 3.44 Perusahaan sponsor yang memfasilitasi peserta pameran: Garuda Indonesia (kiri atas), Perusahaan Gas Negara (kanan atas), Pertamina (bawah) ... 50


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.46 Logo Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB ... 52

Gambar 3.47 Struktur Organisasi ... 53

Gambar 3.48 Logo DEKRANAS ... 54

Gambar 3.49 Susunan Organisasi DEKRANAS ... 56

Gambar 3.50 Susunan Organisasi DEKRANASDA ... 57

Gambar 3.51 Lambang Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ... 57

Gambar 3.52 Logo Garuda Indonesia ... 58

Gambar 3.53 Logo majalah Dewi ... 59

Gambar 3.54 Logo Sariayu Martha Tilaar ... 60

Gambar 3.55 Logo Metro Department Store ... 60

Gambar 4.1 Warna ... 69

Gambar 4.2 Logo Event Temu Tenun ... 74

Gambar 4.3 Penjelasan Makna Logo ... 75

Gambar 4.4 Motif Bunga Remawa yang diambil dari kain Subahnalla ... 76

Gambar 4.5 Motif Bunga Waru yang diambil dari kain Subahnalla ... 76

Gambar 4.6 Motif Garis yang diambil dari kain Sabuk Anteng ... 77


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.8 Video promosi informing Temu Tenun ... 79

Gambar 4.9 Screen Capture video reminding Temu Tenun ... 80

Gambar 4.10 Layout Insert ... 81

Gambar 4.11 Cover Colours bulan Agustus 2015 ... 82

Gambar 4.12 Iklan di rubrik “What’s On” Temu Tenun untuk majalah Colours ... 82

Gambar 4.13 Ulasan di rubrik “Advertorial” ... 83

Gambar 4.14 Ulasan mengenai produk fashion Tenun Lombok ... 83

Gambar 4.15 Print ads. yang berfungsi sebagai formulir kompetisi ... 84

Gambar 4.16 Print ads. informing saat dalam bentuk tertutup (kiri) dan saat keadaan terbuka seluruhnya(kanan) ... 84

Gambar 4.17 Print ads. tahap reminding... 85

Gambar 4.18 Print ads. awareness Colours (kiri), print ads. informing (kanan) ... 85

Gambar 4.19 Booklet tampak luar... 86

Gambar 4.20 Booklet tampak dalam ... 86

Gambar 4.21 Tampak luar (kiri) dan tampak dalam (kanan) invitation ... 87

Gambar 4.22 Gift voucher tampak depan (kiri) dan tampak belakang (kanan) ... 88


(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.24 Halaman Home website CTI (kiri) dan tampilan keseluruhan Event

page CTI ... 90

Gambar 4.25 Tampilan menu di web page Temu Tenun saat kursor diarahkan ke panel menu(kiri) dan saat di klik(kanan) ... 90

Gambar 4.26 Media sosial yang disasar untuk promosi Temu Tenun facebook(kiri atas), twitter (kanan atas), female daily (kiri bawah), YouTube (kanan bawah) ... 91

Gambar 4.27 Awareness hanging banner untuk di lokasi. ... 92

Gambar 4.28 Informing hanging banner ... 92

Gambar 4.29 Reminding hanging banner ... 93

Gambar 4.30 Tampilan backdrop Temu Tenun, tampak depan (atas), tampak belakang (bawah) ... 94

Gambar 4.31 Goody bag Temu Tenun... 95

Gambar 4.32 Travel Pouch Temu Tenun, bagian dalam (atas), bagian luar (bawah) ... 96

Gambar 4.33 Notebook Temu Tenun (kiri) dan Packaging gimmick (kanan) ... 96

Gambar 4.34 Sertifikat untuk Cipta Kreasi Tenun (kiri) dan untuk kompetisi para fashion designer (kanan) ... 97

Gambar 4.35 Tampilan booth Tenun Open Season ... 98

Gambar 4.36 Ambient media di toilet wanita ... 99


(13)

xix Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.38 Tampilan informing advertisement Temu Tenun ... 100 Gambar 4.39 Tampilan Instalasi saat tidak di pergunakan (kiri atas), dipergunakan (kanan atas dan bawah) ... 101


(14)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel efektivitas media konvensional ... 12 Tabel 4.1 Timeline Media Promosi... 72 Tabel 4.2 Budgeting ... 73


(15)

xxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A ... 107

Lampiran B ... 108

Lampiran C ... 110

Lampiran D ... 112

Lampiran E ... 113


(16)

Universitas Kristen Maranatha| 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia yang terdiri dari pulau- pulau yang membentang luas memiliki ragam suku bangsa beserta adat istiadat yang terbentuk akibat percampuran ras dan kebudayaan dari nenek moyang yang sejak zaman prasejarah mendatangi dan mendiami wilayah nusantara (Herman, 1990 : 95). Percampuran inilah yang menciptakan keberagaman seni dan budaya di tiap daerah di Indonesia. Salah satu kekayaan seni dan budaya Indonesia yang sudah sejak lama ada dan ditekuni masyarakatnya hingga kini ialah tenunan tradisional dari berbagai pulau di Indonesia. Hampir di seluruh daerah di bentangan pulau Indonesia memiliki hasil tenunan beserta ragam coraknya masing- masing yang menjadi identitas bagi tiap daerah masing- masing. Nilai- nilai simbolis, filosofis dan artistik yang tinggi dalam tenunan nusantara ini menambah nilai kegunaannya selain sebagai kain penutup tubuh. Kekayaan budaya ini patut dikembangkan juga tentunya dilestarikan agar bangsa tetap memiliki jati diri serta budaya yang terus dikenal dan diperjuangkan keberadaannya.

Lombok, sebuah pulau di wilayah Indonesia bagian tengah, yang menjadi bagian dari kepulauan Nusa Tenggara Barat sudah tidak diragukan lagi memiliki panorama pulau dan pantai yang indah. Namun pulau ini juga menyimpan kekayaan seni budaya melalui ragam kain tenunnya. Sudah sejak lama masyarakat Lombok menekuni teknik menenun sebagai salah satu mata pencahariannya, kini hasil dari usaha tersebut bukan saja digunakan sebagai bahan membuat pakaian serta keperluan upacara- upacara adat namun memiliki fungsi tambahan lainnya yang semakin beragam dalam dunia seni dan desain. Namun karena permasalahan sosial, ekonomi, teknologi dan pergeseran nilai (Kartiwa et al.,1995:15) ragam budaya tenun Lombok ini juga masih mengalami kendala dalam pengembangan dan pelestariannya. Perkembangan kain tenun Lombok sudah berjalan cukup pesat dengan banyaknya


(17)

Universitas Kristen Maranatha| 2 pengrajin serta sentra- sentra penghasil kain tenun juga perancang busana yang mulai bergerak untuk mengembangkan penggunaan kain tenun. Hal ini dianggap sebagai suatu kemajuan yang positif karena eksistensi kain tenun tradisional dapat terus bertahan jika pengembangannya dapat terus bertahan di masyarakat yang terus berkembang keinginan dan kebutuhannya.

Dari hasil wawancara dengan Ibu Linda H. Grander, pemilik Boutique Rumah Tenun saat ini kondisi perkembangan kain tenun Lombok masih terkendala dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan ragam produk hasil tenunan yang dimiliki daerah tersebut serta pemasarannya secara luas. Sikap masyarakat Lombok yang masih seringkali menutup diri dengan perkembangan positif kain tenun secara modern pun masih menjadi masalah yang cukup menyulitkan perkembangan kain tenun Lombok ini. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan Ibu Linda, masyarakat perlu lebih lagi dibukakan mengenai perkembangan kain tenun Lombok kearah yang lebih modern.

Disiplin keilmuan Desain Komunikasi Visual dapat menjadi sarana penyampaian pesan dan pemecahan masalah, diharapkan dapat membantu membawa kain tenun Lombok lebih dikenal sebagai wastra yang mendukung tren fashion dan menjadi benda pakai lainnya dengan lebih modern. Pesan ini khususnya ingin ditujukan kepada wanita Indonesia yang sudah dapat menghargai budaya bangsa. Kaum wanita yang tak pernah lepas kaitannya dengan gaya berbusana dan kecantikan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan permintaan akan ragam produk kain tenun Lombok. Melalui pemakaian benda pakai wanita yang terus berinovasi saat ini diharapkan produk kain tenun Lombok akan semakin dikenal dan diminati untuk menjadi tren yang mengikuti perkembangan zaman. Untuk mendukung upaya tersebut cara komunikasi visual yang efektif dan tepat sasaran dapat membantu agar perkembangan kain tenun Lombok ini dapat diketahui, diterima, dan diminati seiring dengan tren, penerimaan dan daya cipta masyarakatnya.


(18)

Universitas Kristen Maranatha| 3 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

1) Bagaimana merancang strategi untuk mempromosikan kain tenun Lombok sehingga dapat dikenal, diminati dan diingat melalui pemakaian kain tenun Lombok oleh wanita Indonesia?

2) Bagaimana merancang visual untuk memberi tahu, menarik minat, dan menanamkan gaya hidup akan benda pakai dari kain tenun Lombok untuk wanita Indonesia?

1.2.2 Ruang Lingkup

Dalam laporan perancangan ini akan dibuat perancangan promosi sebuah event bertemakan pengembangan kain tenun khas daerah Lombok. Pengembangan yang paling menonjol tampak pada penggunaan kain tenun Lombok secara modern untuk fashion. Target pasar yang ditetapkan ialah wanita dewasa tengah (35-50 tahun) yang hidup di kota besar dengan gaya hidup urban golongan atas. Pengumpulan data dilakukan sejak bulan Januari hingga Februari 2014. Perancangan media ini lebih khusus ditujukan bagi wanita dewasa Indonesia yang termasuk dalam kaum urban.

1.3 Tujuan Perancangan

1) Merancang strategi promosi melalui sebuah event yang akan mengangkat dan memperkenalkan kain tenun Lombok agar diketahui dan diminati wanita Indonesia.

2) Membuat perancangan visual dengan gaya yang sesuai untuk wanita Indonesia agar tertarik untuk menjadikan kain tenun Lombok semakin meluas dan menggunakannya sebagai pendukung gaya hidup yang baru dan modern.


(19)

Universitas Kristen Maranatha| 4 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Pengumpulan Data

Data untuk perancangan ini didapatkan dari beberapa sumber yaitu Museum Tekstil Jakarta dan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Untuk melengkapi data kepustakaan diambil dari studi pustaka di perpustakaan. Wawancara dengan informan-informan yang mengerti serta menekuni tenun tradisional Lombok menjadi narasumber untuk mendapatkan data fakta yang dibutuhkan, seperti budayawan Lombok Bapak Abas Surya dan Bapak Raden Gedarip, Pengurus Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Bapak Bunyamin, pemilik Boutique Rumah Tenun, Ibu Linda H. Grander serta beberapa pengrajin di masing- masing desa penghasil kain tenun tradisional Lombok. Untuk menguatkan setiap pernyataan yang dikemukakan dalam laporan ini maka dilakukan juga uji berupa survei kepada beberapa sample target mengenai kain tenun Lombok serta observasi langsung untuk mendapatkan data visual sebagai bukti untuk menguatkan argumen yang ada dalam perancangan.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan setiap data untuk disajikan dan menjadi sumber informasi dalam perancangan media promosi ini dilakukan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi langsung ke sentra penghasil tenun Lombok yaitu di Desa Sukarara, Lombok Tengah; Desa Sade, Lombok Tengah; Desa Pringgasela, Lombok Timur; Desa Bayan, Lombok Utara; Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Mataram, Lombok Barat; Boutique Rumah Tenun, Mataram, Lombok Barat; Museum Tekstil Jakarta; dan Pameran Adiwastra Nusantara 2014. Wawancara secara terstruktur dengan beberapa narasumber terkait seperti yang sudah disebutkan pada bagian sumber pengumpulan data diatas dilakukan demi mendapatkan data yang valid.

Untuk melengkapi data yang didapat dilakukan juga studi pustaka di perpustakaan terkait topik ini yang kemudian didapatkanlah data dari beberapa buku terkait. Teknik survei kepada target dilakukan untuk menguatkan pernyataan yang terdapat dalam laporan ini.


(20)

Universitas Kristen Maranatha| 5 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: dokumentasi penulis)


(21)

Universitas Kristen Maranatha| 102

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kekayaan wastra Indonesia sangatlah kaya dan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing yang harus dipertahankan eksistensinya agar terus dapat hidup beriringan dengan perkembangan dunia modern saat ini. Melalui ilmu Desain Komunikasi Visual, perancangan event branding dijadikan sebagai strategi kreatif untuk mengangkat kembali kain tenun Lombok yang mengalami stagnasi dalam pengembangannya, cara ini pun dapat juga diaplikasikan untuk promosi kain tenun Indonesia lainnya. Event Branding kain tenun Lombok yang dinamakan Temu Tenun ini akan menjadi strategi kreatif yang dapat mengajak target pasar serta memfasilitasinya untuk mengetahui cerita di balik sebuah seni dan budaya tenun Lombok. Perancangan berbagai acara di dalam Temu Tenun ini membawa dan mengangkat kain tenun Lombok untuk menjadi bagian dari gaya hidup urban saat ini. Tetap mengangkat nilai-nilai sosial dan filosofis yang masih dipertahankan pada kain tenun Lombok dan menggabungkan dengan gaya modern, menjadikan konsep strategi promosi yang menarik bagi target pasar, yang adalah wanita urban Indonesia. Membidik pada target pasar yang tepat juga sangat penting dalam merancang strategi promosi, agar kegiatan promosi kain tenun Lombok ini dapat efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mengenal, menarik minat dan menjadikannya sebagai gaya hidup modern yang tetap mencintai budaya Bangsa.

5.2 Saran

Penulis sangat terbuka terhadap saran yang dikemukakan untuk kemajuan tugas akhir ini, maka saran yang berasal dari dosen penguji berikut, sudah penulis coba lakukan:

1) Memperbaiki bentuk logo sebelumnya yang tampak seperti bendera klub sepak bola agar tampak lebih feminin karena target adalah wanita.


(22)

Universitas Kristen Maranatha| 103 2) Memperbanyak ambient media dalam promosi event serta membuat media

yang melibatkan target.

3) Memperbaiki penulisan laporan Tugas Akhir

Berikut ini penulis sampaikan juga saran yang ditujukan kepada sesama desainer komunikasi visual:

1) Promosi tenun Lombok dapat dilakukan dengan beragam strategi kreatif lain, diharapkan sebagai desainer, kita harus memiliki pemikiran dan pandangan yang terbuka dan luas untuk melihat dan memilih strategi yang tepat dalam memecahkan masalah dari sisi desain komunikasi visual.

2) Sebagai desainer diharapkan mampu menetapkan target pasar yang efektif dan sesuai untuk promosi kain tenun Lombok, juga mendalami kebiasaan dari target agar pemilihan media promosi juga dapat ditetapkan dengan efektif.

3) Saat berbicara mengenai kain tenun sebuah daerah jangan melupakan juga ragam tenun Nusantara lainnya, karena tenun Nusantara memiliki ragam jenis yang sangat kaya dan saling terikat satu sama lainnya menjadi satu kesatuan.

Serta saran bagi masyarakat luas ialah:

1) Terbukalah terhadap seni dan budaya Indonesia, tidak hanya memandangnya sebagai sebuah sejarah namun jadikan dan bawa seni budaya Indonesia ini seiring perkembangan zaman sebagai gaya hidup dan identitas Bangsa.

2) Kenalilah ragam tenun Lombok agar kekhasannya tetap dapat dipertahankan dan dibedakan dengan ragam tenun lainnya.


(23)

Universitas Kristen Maranatha| 104

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Farid. INDONESIA INDAH, Tenunan Indonesia 3: Benang- Benang Sang Betara. 1995. Jakarta: Yayasan Harapan Kita

Ali, Yacub dkk.Tenun Tradisional Nusa Tenggara Barat. 1984. Mataram: Proyek Pengembangan Permuseuman Nusa Tenggara Barat.

Bastos, Wilson dan Sidney J. Levy. “A history of the concept of branding: practice

and theory”. Journal of Historical Research in Marketing, Vol. 4, No. 3, 2012, pp. 347-368. Emerald Group Publishing Limited.

Brett, Matthew. Event Branding for Not-for-Profits, Taking Your Audience From Awareness to Action.2010. Chicago: Substance.

DR. Hardiwinoto (2011). Kategori Umur. http://ilmu-kesehatan-masyarakat.blogspot.com/search/label/Kategori%20Umur. diunduh pada 18 Februari 2014, 11:17

Field, J. Robert, dkk. “Branding: perceptual effects on consumer evaluations”. Competitiveness Review: An International Business Journal, Vol. 22, No. 3, 2012, pp. 251-260.Emerald Group Publishing Limited.

Handayani, Usri Indah. Kain Songket Lombok. 2000. Mataram: Departemen Pendidikan Nasional Kantor Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Nusa Tenggara Barat.

Herman, V.J. dkk. Seni Ragam Hias Pada Kain Tenun Nusa Tenggara Barat. 1990. Mataram: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat.


(24)

Universitas Kristen Maranatha| 105 Kartiwa, Suwati. Tenun Ikat - Indonesian Ikats.1993. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Marah, Risman. Album Tenun Tradisional Aceh, Sumatera barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat. 1982. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Proyek Media Kebudayaan.

Novian (2011). Teori Kepribadian Erik Ericson. http://novian-r-p-

fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37205-

Informasi%20dan%20Aspek%20Psikologi-Teori%20Kepribadian%20Erik%20Erikson%20.html. diunduh pada 22 Februari 2014

Pervin, L.A. dan O.P. Jhon. Personality Theory and Research. 2001. New York.

Rewoldt, Stewart H. dkk. Strategi Prmomosi Pemasaran. 1995. Jakarta: Rineka Cipta.

Shimp, Terence A. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 2000. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Soehadi, Agus W. Effective Branding: Konsep dan Aplikasi Pengembangan Merek yang Sehat dan Kuat. 2005. Bandung: Quantum Bisnis dan Manajemen.

Zumar, Dhorifi. Tenun Tradisional Indonesia.2007. Jakarta: Dewan Kerajinan Nasional, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah.

http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-promosi.html .Diunduh pada 18 Februari 2014.

www.femina.co.id. Diunduh pada 13 Februari 2014.


(25)

Universitas Kristen Maranatha| 106 www.tenunindonesia.com. Diunduh pada 21 Februari 2014, 06.04

http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Kerajinan_Nasional. Diunduh pada 23 Februari, 16.50

www.bp3ed.disperindag.ntbprov.go.id. Diunduh pada 4 Maret 2014, 09.03

http://wolipop.detik.com/read/2014/02/19/202355/2502709/1141/yuk-belanja-kain-tradisional-di-adiwastra-nusantara-2014. Diunduh pada 8 Maret 2014, 12:10

www.garuda-indonesia.com. Diunduh pada 8 Maret 2014, 13:44

www.dewimagazine.com. Diunduh pada 8 Maret 2014, 14:07

www.sariayu.com. Diunduh pada 8 Maret 2014, 14:10

http://adiwastranusantara14.com/. Diunduh pada 13 Maret 2014


(1)

Universitas Kristen Maranatha| 5

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: dokumentasi penulis)


(2)

Universitas Kristen Maranatha| 102

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kekayaan wastra Indonesia sangatlah kaya dan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing yang harus dipertahankan eksistensinya agar terus dapat hidup beriringan dengan perkembangan dunia modern saat ini. Melalui ilmu Desain Komunikasi Visual, perancangan event branding dijadikan sebagai strategi kreatif untuk mengangkat kembali kain tenun Lombok yang mengalami stagnasi dalam pengembangannya, cara ini pun dapat juga diaplikasikan untuk promosi kain tenun Indonesia lainnya. Event Branding kain tenun Lombok yang dinamakan Temu Tenun ini akan menjadi strategi kreatif yang dapat mengajak target pasar serta memfasilitasinya untuk mengetahui cerita di balik sebuah seni dan budaya tenun Lombok. Perancangan berbagai acara di dalam Temu Tenun ini membawa dan mengangkat kain tenun Lombok untuk menjadi bagian dari gaya hidup urban saat ini. Tetap mengangkat nilai-nilai sosial dan filosofis yang masih dipertahankan pada kain tenun Lombok dan menggabungkan dengan gaya modern, menjadikan konsep strategi promosi yang menarik bagi target pasar, yang adalah wanita urban Indonesia. Membidik pada target pasar yang tepat juga sangat penting dalam merancang strategi promosi, agar kegiatan promosi kain tenun Lombok ini dapat efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mengenal, menarik minat dan menjadikannya sebagai gaya hidup modern yang tetap mencintai budaya Bangsa.

5.2 Saran

Penulis sangat terbuka terhadap saran yang dikemukakan untuk kemajuan tugas akhir ini, maka saran yang berasal dari dosen penguji berikut, sudah penulis coba lakukan:

1) Memperbaiki bentuk logo sebelumnya yang tampak seperti bendera klub sepak bola agar tampak lebih feminin karena target adalah wanita.


(3)

Universitas Kristen Maranatha| 103 2) Memperbanyak ambient media dalam promosi event serta membuat media

yang melibatkan target.

3) Memperbaiki penulisan laporan Tugas Akhir

Berikut ini penulis sampaikan juga saran yang ditujukan kepada sesama desainer komunikasi visual:

1) Promosi tenun Lombok dapat dilakukan dengan beragam strategi kreatif lain, diharapkan sebagai desainer, kita harus memiliki pemikiran dan pandangan yang terbuka dan luas untuk melihat dan memilih strategi yang tepat dalam memecahkan masalah dari sisi desain komunikasi visual.

2) Sebagai desainer diharapkan mampu menetapkan target pasar yang efektif dan sesuai untuk promosi kain tenun Lombok, juga mendalami kebiasaan dari target agar pemilihan media promosi juga dapat ditetapkan dengan efektif.

3) Saat berbicara mengenai kain tenun sebuah daerah jangan melupakan juga ragam tenun Nusantara lainnya, karena tenun Nusantara memiliki ragam jenis yang sangat kaya dan saling terikat satu sama lainnya menjadi satu kesatuan.

Serta saran bagi masyarakat luas ialah:

1) Terbukalah terhadap seni dan budaya Indonesia, tidak hanya memandangnya sebagai sebuah sejarah namun jadikan dan bawa seni budaya Indonesia ini seiring perkembangan zaman sebagai gaya hidup dan identitas Bangsa.

2) Kenalilah ragam tenun Lombok agar kekhasannya tetap dapat dipertahankan dan dibedakan dengan ragam tenun lainnya.


(4)

Universitas Kristen Maranatha| 104

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Farid. INDONESIA INDAH, Tenunan Indonesia 3: Benang- Benang Sang Betara. 1995. Jakarta: Yayasan Harapan Kita

Ali, Yacub dkk.Tenun Tradisional Nusa Tenggara Barat. 1984. Mataram: Proyek Pengembangan Permuseuman Nusa Tenggara Barat.

Bastos, Wilson dan Sidney J. Levy. “A history of the concept of branding: practice and theory”. Journal of Historical Research in Marketing, Vol. 4, No. 3, 2012, pp. 347-368. Emerald Group Publishing Limited.

Brett, Matthew. Event Branding for Not-for-Profits, Taking Your Audience From Awareness to Action.2010. Chicago: Substance.

DR. Hardiwinoto (2011). Kategori Umur. http://ilmu-kesehatan-masyarakat.blogspot.com/search/label/Kategori%20Umur. diunduh pada 18 Februari 2014, 11:17

Field, J. Robert, dkk. “Branding: perceptual effects on consumer evaluations”. Competitiveness Review: An International Business Journal, Vol. 22, No. 3, 2012, pp. 251-260.Emerald Group Publishing Limited.

Handayani, Usri Indah. Kain Songket Lombok. 2000. Mataram: Departemen Pendidikan Nasional Kantor Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Nusa Tenggara Barat.

Herman, V.J. dkk. Seni Ragam Hias Pada Kain Tenun Nusa Tenggara Barat. 1990. Mataram: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat.


(5)

Universitas Kristen Maranatha| 105 Kartiwa, Suwati. Tenun Ikat - Indonesian Ikats.1993. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Marah, Risman. Album Tenun Tradisional Aceh, Sumatera barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat. 1982. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Proyek Media Kebudayaan.

Novian (2011). Teori Kepribadian Erik Ericson. http://novian-r-p-

fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37205-

Informasi%20dan%20Aspek%20Psikologi-Teori%20Kepribadian%20Erik%20Erikson%20.html. diunduh pada 22 Februari 2014

Pervin, L.A. dan O.P. Jhon. Personality Theory and Research. 2001. New York.

Rewoldt, Stewart H. dkk. Strategi Prmomosi Pemasaran. 1995. Jakarta: Rineka Cipta.

Shimp, Terence A. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 2000. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Soehadi, Agus W. Effective Branding: Konsep dan Aplikasi Pengembangan Merek yang Sehat dan Kuat. 2005. Bandung: Quantum Bisnis dan Manajemen.

Zumar, Dhorifi. Tenun Tradisional Indonesia.2007. Jakarta: Dewan Kerajinan Nasional, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah.

http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-promosi.html .Diunduh pada 18 Februari 2014.

www.femina.co.id. Diunduh pada 13 Februari 2014.


(6)

Universitas Kristen Maranatha| 106 www.tenunindonesia.com. Diunduh pada 21 Februari 2014, 06.04

http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Kerajinan_Nasional. Diunduh pada 23 Februari, 16.50

www.bp3ed.disperindag.ntbprov.go.id. Diunduh pada 4 Maret 2014, 09.03

http://wolipop.detik.com/read/2014/02/19/202355/2502709/1141/yuk-belanja-kain-tradisional-di-adiwastra-nusantara-2014. Diunduh pada 8 Maret 2014, 12:10

www.garuda-indonesia.com. Diunduh pada 8 Maret 2014, 13:44

www.dewimagazine.com. Diunduh pada 8 Maret 2014, 14:07

www.sariayu.com. Diunduh pada 8 Maret 2014, 14:10

http://adiwastranusantara14.com/. Diunduh pada 13 Maret 2014