KONSTRUKSI MEDIA TENTANG PEMBERITAAN MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH (ANALISIS FRAMING PENDEKATAN PAN DAN KOSICKI).

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG PEMBERITAAN MUKTAMARNAHDLATUL
ULAMA DAN MUHAMMADIYAH
(Analisis Framing Pendekatan Pan dan Kosicki)

Skripsi
Diajukan KepadaUniversitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I Kom)

Oleh :
Aprillya Lody Pratiwi
NIM. B06212043

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2016

ABSTRAK

Aprillya Lody Pratiwi, B06212043, 2016, Konstruksi Media Tentang Pemberitaan Muktamar

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah (Analisis Framing Pendekatan Pan dan Kosicki).
Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Kata kunci : Konstruksi, Media, Berita dan Muktamar
Muktamar NU dan Muhammadiyah diadakan lima tahun sekali untuk memilih kembali
pengurus untuk periode selanjutnya, selain itu Muktamar juga merupakan forum pembahasan
masalah-masalah yang ada di masyarakat dan menimbulkan konflik. Seperti yang diketahui
bawasannya NU dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam besar di Indonesia
otomatis pengikut atau anggota dari dua organisasi ini banyak di Indonesia, dari sinilah
kemudian peneliti ingin mengetahui bagaimana media mengkonstruksi pemberitaan Muktamar
NU dan Muhammadiyah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media mengkonstruksi pemberitaan
Muktamar NU dan Muhammadiyah.Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tekhnik dokumentasi dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan adalah
dengan menggunakan teori Ekonomi Politik Media
Adapun konstruksi pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah pada media harian Jawa
Pos, Kompas, Republika dan Media Online Detik.com serta Tribunnews.com ditemukan hasil
bahwa Struktur sintaksis tentang pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah pola
piramida. Struktur skrip tidak memiliki unsur kelengkapan berita 5W+1H. Struktur tematik
pada tiga media harian detail berita disajikan dengan sederhana pada harian Kompas dan

Republika sedangkan pada harian Jawa Pos penyajian berita cukup detail dan koherensi yang
digunakan pada media harian ini menggunakan koherensi sebab-akibat, penjelas dan pembeda.
Struktur tematik pada dua media online, detail berita disajikan sangat sederhana dan koherensi
yang digunakan menggunakan koherensi sebab-akibat. Struktur retoris pada menggunakan
gaya bahasa leksikol dan grafis dan aspek-aspek yang ditonjolkan oleh wartawan dalam berita
Muktamar NU dan Muhammadiyah di harian Kompas lebih menonjolkan aspek bangsa dan
negara sedangkan pada media harian Jawa Pos, Republika, Detik.com dan Tribunnews.com
berita Muktamar NU dan Muhammadiyah lebih menonjolkan aspek politik.

vii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …..…………………………………………… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ……………………………………. iii
MOTTODAN PERSEMBAHAN…………………………………… iv
PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN SKRIPSI ………... vi
ABSTRAKSI…………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Konteks Penelitian ……………………………………………...1
B. Fokus Penelitian ………………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 4
E. Hasil Penelitian Terdahulu ………………………………….…. 5
F. Definisi Konseptual……………………………………………. .6
G. Metodologi Penelitian ………………………………………….12
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……………………………. 12
2. Unit Analisis……………………………………………….... 15
3. Jenis dan Sumber Data ……………………………………… 15
4. Tahapan Penelitian ………………………………………….. 17
5. Tekhnik Pengumpulan Data ………………………………… 18
6. Tekhnik Analisis Data ……………………………………….20
H. Sistematika Pembahasan ……………………………………….22
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………………24
A. Kajian Pustaka…………………………………………………..24
1. Pengertian Konstruksi Media ………………………………...24

2. Tujuan Konstruksi Media …………………………………….26
x

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Jenis-Jenis Konstruksi Media ……………………………………27
4. Efek Konstruksi Media …………………………………………..29
5. Muktamar Nahdlatul Ulama ……………………………………..31
6. Muktamar Muhammadiyah ……………………………………...34
B. Kajian Teori Ekonomi Politik Media ………………………………37
BAB III PENYAJIAN DATA …………………………………………….40
A. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………..40
1. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian ………………………..40
2. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………….48
BAB IV ANALISIS DATA ………………………………………………504
A. Temuan Penelitian …………………………………………………504
B. Konfirmasi Temuan Penelitian Dengan Teori ……………………..522
BAB V PENUTUP………………………………………………………….526

A. Kesimpulan ………………………………………………………….526
B. Rekomendasi ………………………………………………………...529
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan bantuan orang lain, dalam kehidupan sosial yang sangat dibutuhkan
adalah komunikasi sesama manusia, komunikasilah yang sangat dibutuhkan dalam
berinteraksi karena komunikasi merupakan segenap unsur yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan dalam upaya membuat, menerima dan
memberikan sesuatu pada orang lain dengan maksud tertentu.1 Di era modern,
komunikasi sesama manusia tidak hanya lewat mulut ke mulut dan harus bertatap

muka langsung.
Dengan berkembangnya zaman berkembang pula teknologi yang ada
dimasyarakat. Teknologi komunikasi ini merupakan media yang digunakan
masyarakat untuk berinteraksi dengan sesama manusia dan memperoleh informasi
dengan mudah. Manusia dapat berinteraksi walaupun tidak bertatap muka
langsung, selain itu manusia akan lebih mudah memperoleh informasi karena
media komunikasi massa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan
banyaknya industri media cetak maupun elektronik, manusia dapat memperoleh
informasi dengan cepat dan mudah. Perkembangan media massa yang sangat
pesat secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan manusia yang ada.
Pengaruh media massa ini sudah terlihat dari perilaku-perilaku manusia yang
mulai terkonstruksi dari media, salah satu contohnya adalah tren akik (batu
mulia), tren akik (batu mulia) yang muncul dimasyarakat saat ini dipengaruhi oleh

1

Yoyon Mudjiono, Ilmu Komunikasi (Surabaya: Jaudar Press,2012), hlm. 3-4.

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

media massa, dengan banyak bermuculannya akik (batu mulia) dengan berbagai
macam motif yang menarik disiarkan di media, mengkonstruksi masyarakat untuk
mempunyai akik dan berlomba-lomba membeli akik, bahkan banyak dari
masyarakat yang kini berpindah profesi menjadi penjual akik, ini terlihat dari
banyaknya pasar akik yang bermunculan diberbagai daerah.
Media massa tidak hanya sebagai alat untuk menyebarkan informasi
diseluruh bagian bumi, tetapi juga alat untuk menyusun agenda, serta
memberitahu

kita

apa

yang

penting


untuk

dihadiri.

George

Gerbner

menyimpulkan pentingnya media massa sebagai berikut : “kemampuan untuk
menciptakan masyarakat, menjelaskan masalah, memberikan refrensi umum, dan
memindahkan perhatian dari kekuasaan.”2 Media massa memiliki peran startegis,
sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak
diantara khalayak yang sedang menggunakan media tersebut. Pada dasarnya,
media massa memiliki fungsi penghantar dalam menyebar berbagai macam
pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan publik yang dapat
dijangkau segenap anggota masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan murah,
hubungan antara penerima dan pengirim seimbang dan sama, serta mampu
menjangkau lebih banyak orang dari pada institusi lainnya. Mengingat media
massa mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi khalayak seharusnya pesan
yang disampaikan kepada khalayak melalui media massa seperti koran, tabloid,

televisi, film dan internet sesuai dengan fungsi media yang baik seperti To inform
(untuk menginformasikan), To educate (untuk mendidik) dan To entertaint (untuk
menghibur).

2

Stephen W.Littlejhon dan Karen A.Foss, Teori Komunikasi edisi 9 (Jakarta : Salemba Humanika, 2012), hlm. 405.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Peberitaan-pemberitaan yang ada di media massa biasanya sesuai dengan
kebutuhan khalayak. Seperti yang kita ketahui pada saat dilaksanaakannya
Muktamar NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah pada tanggal 1-7 Agustus
2015, banyak media yang memberitakan soal Muktamar tersebut, hal ini
disebabkan karena, 51 juta dari Muslim Indonesia merupakan pendukung atau
pengikut paham keagamaan NU.3 Dan 50 juta muslim Indonesia merupakan
pendukung


paham

keagaamaan

Muhammadiyah.”4

Dengan

diadakannya

Muktamar NU dan Muhammadiyah yang hanya dilaksanakan lima tahun sekali
membuat banyak media mempublikasikan berita ini, dengan mempublikasikan
berita ini media massa dapat memperoleh keuntungan dari berita yang telah
dipublikasikannya seperti meningkatnya oplah pada media harian dan banyaknya
pencarian berita Muktamar NU dan Muhammadiyah di media online.
Muktamar merupakan forum musyawarah tertinggi dari dua organisai
masyarakat yang berbasis islam ini, muktamar NU dan Muhammadiyah
dilaksanakan lima tahun sekali guna membahas garis besar kerja NU dan
Muhammadiyah selama lima tahun terakhir, mencari solusi mengenai masalahmasalah yang ada di masyarakat dan pemilihan ketua dan pengurus untuk periode
lima tahun selanjutnya. Dari sinilah kemudian masyarakat muslim Indonesia, yang

sebagian

besar

adalah

anggota

dari

organisasi

masyarakat

NU

dan

Muhammadiyah banyak yang mencari pemberitaan Muktamar NU dan
Muhammadiyah karena menganggap berita ini wajib untuk diketahui. Hal ini
disebabkan karena adanya ikatan emosional yang cukup dekat antara masyarakat
muslim yang merupakan anggota dari NU dan Muhammadiyah dengan dua
organisasi tersebut. Apalagi Muktamar NU dan Muhammadiyah hanya dilakukan
3

4

Diambil dari tentang NU di http://www.nu.or.id.
Diambil dari sejarah Muhammadiyah di http://www.muhammadiyah.or.id.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

lima tahun sekali tentunya akan ditunggu-tunggu bagi anggota dua organisasi
masyarakat ini. berangkat dari sini kemudian peneliti ingin mengetahui bagaimana
konstruksi media tentang pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah ini.
subyek yang akan diteliti adalah Media Harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan
Media Online Detik.com serta Tribunnews.com.

B. Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalah : Bagaimana media mengkonstruksi
pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media
mengkonstruksi pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah.

D. Manfaat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berharap hasil penelitian ini nantinya
dapat bermanfaat untuk dua faktor, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis pengkajian tentang Kontruksi Media tentang
Pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah (Analisis Framing
Pendekatan Pan dan Kosicki). Diharapkan dapat berguna dan dapat
menambah wawasan dalam bidang ilmu komunikasi bagi fakultas dakwah
dan komunikasi pada umumnya dan program studi ilmu komunikasi pada
khususnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
informasi dalam rangka pengembangan ilmu komunikasi.

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
No

Nama peneliti

Judul
penelitian
Analisis
framing berita
tentang kasus
hambalang
“anas
urbaningrum”

Tahun
penelitian
2013

Metode
penelitian
Kualitatif

1.

Rizska Hamalis

2.

Cahaya Putra
Nugraha

Analisi
framing
pemberitaan
partai golkar
pada surat
kabar harian
media periode
maret 2009

2012

Kualitatif

3.

Gema Mawardi

Pembingkaian
Berita Media
Online
(Analisis
Framing Berita
Mundurnya
Surya Paloh
dari Partai
Golkar di
Mediaindonesi
a.com dan
vivanews.com
tanggal 7
september
2011)

2012

Kualitatif

Hasil
penelitian
Mengetahui
bagaimana
framing
berita kasus
hambalang
“anas
urbaningrum
” di media
online
tintamerahne
ws.com
Mengetahui
cara harian
media
Indonesia
membingkai
suatu
peristiwa
yang terjadi
pada partai
golkar.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
framing yang
dilakukan
mediaindone
sia.com
terhadap
berita
mundurnya
surya paloh
dari partai
golkar sangat
berpihak
pada
kepentingan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

pemilik
media,
sementara
framing yang
dilakukan
vivanews.co
m masih
menunjukkan
usaha media
untuk
melakukan
pendekatan
pada
objektivitas
pemberitaan.

F. Definisi Konsep
Definisi konseptual merupakan penjelasan dari setiap kata dalam judul
penelitian yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Definisi konsep berguna
untuk menjelaskan judul kepada setiap pembaca. Karena hal tersebut berguna
untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam mengartikan maksut
dari judul penelitian. Dari judul yang peneliti angkat disini yaitu Kontruksi
Media tentang Pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah (Analisis
Framing Pendekatan Pan dan Kosicki). untuk memperjelas dari judul ini maka
definisi konseptual dari judul ini adalah sebagai berikut:
1. Konstruksi Media
Kontruksi dalam istilah sosiologi yang berarti susunan (model, tata
letak), membina, memperbaiki. Pengetahuan merupakan konstruksi dari
individu yang mengetahui dan tidak dapat ditransfer kepada individu lain
yang pasif. Karena itu konstruksi harus dilakukan sendiri olehnya terhadap

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

pengetahuan itu, sedangangkan lingkungan adalah sarana terjadinya
konstruksi itu.5
Media berasal dari bahasa latin, yaitu medium bentuk jamak yang
berarti : saluran dan media merupakan bentuk pengertian tunggal yang
berarti : alat penyaluran sarana.6 Menurut Mc. Luhan media atau saluran
komunikasi memiliki kekuatan atau memberikan pengaruh kepada
masyarakat. Menurutnya media membentuk dan mempengaruhi pesan atau
informasi yang disampaikan. Suatu pesan yang disampaikan melalui radio
memberikan pengaruh yang berbeda jika pesan tersebut disampaikan
melalui televisi.7
Mc.Luhan membagi media menjadi dua yaitu hot media dan cool
media. Hot Media adalah media yang mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap manusia melalui persepsi sensorisnya, bahkan hanya
menggunakan satu sensoris atau sensoris tunggal saja seperti melalui
cahaya atau mata dan suara atau telinga. Intinya pada hot media selalu
melibatkan sensoris tunggal tanpa memperimbangkan stimulus. Menurut
Mc. Luhan, jenis media seperti ini sering mempunyai kekuatan perusak
(destructive strength), misalnya kapak batu (catatan: hasil riset Mc. Luhan
terhadap sejarah media), yang mengawali media lainnya seperti penulisan,
alfabert fonetik, buku, fotografi, radio, dan film (movie) yang digolongkan
kedalam jenis hot media ini. jenis media ini selalu berisi sejumlah
informasi yang sangat perinci sehingga audiens harus meningkatkan
konsetrasinya untuk mengakses pesan bagi keperluan mereka.

5

M.Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 14.
Yoyon Mudjiono, Ilmu Komunikasi, ……………., hlm.35.
7
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa ( Jakarta : Kharisma Putra Utama, 2013), hlm.493-494.

6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

Cool media adalah jenis media yang selalu melibatkan lebih sedikit
stimulus. Ketika audiens mengakses media ini, maka mereka harus
berusaha lebih aktif untuk berpartisipasi misalnya dengan memanfaatkan
semua sensoris secara serentak agar dapat memahami semua informasi
yang mereka terima. Jenis cool media ini antara lain televisi, forum
seminar, film kartun, telepon, karikatur.8 Istilah komunikasi publik dan
komunikasi massa dapat dikontraskan dengan komunikasi interpersonal.
Berbeda dari bentuk-bentuk komunikasi yang lebih pribadi dan
perseorangan, komunikasi publik dan komunikasi massa merujuk kepada
situasi dimana pesan yang dibuat, disebarkan ke sejumlah penerima yang
relatif besar dalam keadaan yang relatif impersonal. Berbicara didepan
umum, konser, teater dan debat publik adalah contoh komunikasi publik.
Sedangkan komunikasi yang melibatkan media komunikasi massa seperti
artikel, koran dan majalah, program televisi dan radio, serta film dan iklan
adalah contoh komunikasi massa. 9
Surat kabar harian nasional, kita biasanya menganggap surat kabar
sebagai medium lokal, surat kabar kota kita. Namun, tiga surat kabar
harian nasional menikmati sirkulasi yang cukup luas, serta dampak sosial
dan politik yang signifikan. Harian kota besarmetropolitan,untuk menjadi
surat kabar harian, surat kabar harus diterbitkan setidaknya lima kali dalam
seminggu.10

8

Alo Liliweri, KomunikasiSerba Ada Serba Makna ( Jakarta : Kencana Perdana Media Group, 2011), hlm. 874-875.
Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart,Komunikasi dan Perilaku Manusia Edisi Ke Lima ( Depok : PT. Raja Grafindo
Persada,2013), hlm. 389.
10
Stanley J.Baran, Pengantar Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5 ( Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2008), hlm 142.

9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Konstruksi media dalam penelitian ini adalah bagaimanana seorang
wartawan mengkonstruksi atau membangun sebuah berita yang akan
ditampilkan oleh khalayak luas, konstruksi berita dari wartawan satu
dengan yang lainnya biasanya memiliki perbedaan. Perbedaan ini
disebabkan karena perbedaan lingkungan dari masing-masing wartawan,
karena adanya perbedaan lingkungan berbeda pula cara pandang dalam
menyikapi realitas sosial dari masing-masing wartawan tersebut. Perbedaan
cara pandang ini bisa diteliti dari bagaimana wartawan itu mengkonstruksi
berita di media, baik itu media online maupun media cetak. Dalam
penelitian ini konstruksi media yang akan diteliti dengan menggunakan
media massa yaitu media harian Kompas, Jawa Posdan Republika, dan
Media Online Detik.com serta Tribunnews.com.
2. Pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah
Menurut Kamus Bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta, berita
berarti kabar atau warta. Kamus Besar Bahasa Indonesia rumusan
departemen pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia yang
diterbitkan oleh Balai Pustaka, memperjelas arti berita, yakni laporan
mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi. Misalnya berita acara, yaitu
catatan laporan yang dibuat oleh polisi mengenaiterjadinya peristiwa
seperti waktu, tempat, keterangan dan petunjuk lain sebagai sesuatu
perkara atau peristiwa.
Pemberitaan (news getting) berasal dari kata berita. Berita berasal dari
bahasa sangsekerta yaitu Vrit yang dalam bahasa inggris disebut Write
yang artinya ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut Vritta yang
artinya kejadian atau yang telah terjadi. Sebenarnya ilmuwan, penulis, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

pakar komunikasi banyak memberikan definisi berita. Menurut Dean M.
Lyle Spencer berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat
menarik perhatian sebagian besar pembaca. Sedangkan menurut Dr.
Willard C. Bleyer berita (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar.11
Muktamar NU dan Muhammadiyah merupakan sebuah peristiwa yang
menarik perhatian sebagian Masyarakat, karena laporan tentang Muktamar
NU dan Muhammadiyah yang ditulis oleh wartawan di media harian
maupun online sangat ditunggu bagi masyarakat anggota dua organisasi ini
khususnya tentang laporan hasil Muktamar NU dan Muhammadiyah
apalagi Muktamar NU dan Muhammadiyah hanya dilakukan lima tahun
sekali dan membawa dampak bagi sebagian masyarakat.
3. Analisis Framing
Analisis framing adalah salah satu metode analisis media, seperti
halnya analisis isi dan analisis semiotik. Framing secara sederhana adalah
membingkai sebuah peristiwa. Sobur (2001:162) mengatakan bahwa
analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana prespektif atau
cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita. Cara pandang atau pespektif itu pada akhirnya menentukan fakta
apa yang diambil, bagaimana yang ditonjolkan dan dihilangkan serta
hendak dibawa kemana berita tersebut.12

11
12

Totok Djuroto, Managemen Penerbitan Pers (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.46-47.
Rachmat Kriyantono, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi ( Jakarta: Kencana,2006), hlm. 251.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Analisis framing ini digunakan peneliti untuk meneliti bagaimana
wartawan media harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan media online
Detik.com serta Tribunnews.com menyeleksi isu dan menulis berita
tentang Muktamar NU dan Muhammadiyah dengan model analisis framing
Pan dan Kosicki, dimana pemberitaan ini dibedah menjadi empat struktur
besar. Pertama, struktur sintaksis. Kedua, struktur skrip. Ketiga, struktur
tematik. Keempat, struktur retoris.
Struktur sintaksis bisa diamati dari bagian berita. Sintaksis
berhubungan

dengan

bagaimana

wartawan

menyusun

peristiwa,

pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atau peristiwa kedalam bentuk
susunan kisah berita. Dengan demikian, struktur sintaksis ini bisa diamati
dari bagian berita (headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi
yang dijadikan sandaran, sumber yang dikutip, dan sebagainya). Struktur
skrip melihat bagaimana strategi bercerita atau bertutur yang dipakai
wartawan dalam mengemas peristiwa. Kemudian struktur tematik
berhubungan dengan cara wartawan mengungkapkan pandangan atas
peristiwa kedalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang
membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana
pemahaman itu diwujudkan kedalam bentuk yag lebih kecil. Sedangkan
struktur retoris berhubungan dengan cara wartawan menekankan arti
tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris melihat pemakaian pilihan kata,
idiom, grafik, gambar, yang juga dipakai guna memberi penekanan pada
arti tertentu.13

13

Alex Sobur, Analisis Teks Media ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2009), hlm. 175-176.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

G. Metode penelitian
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk mengurangi kemungkinan
kesalahan, dan setiap langkah yang dilaksanakan peneliti untuk mengurangi
kesalahan melibatkan semacam keputusan yang dilandaskan pada nilai. Secara
esensial, pilihan subyektif tidak hanya perlu bagi penerapan metode ilmiah,
tetapi merekapun sangat menentukan keberhasilan mengurangi kesalahan
secara singkat, objektivitas metode itu sendiri. 14
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Becker (Mulyana,2001:5) mendefinisikan prespektif sebagai seperangkat
gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan
tindakan, suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk
akal dilakukan orang, standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai.
Istilah lain dari prespektif adalah pendekatan. Ada dua sifat prespektif atau
pendekatan yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif. Artinya,
perilaku orang ditentukan oleh prespektifnya tentang realitas. Berdasarkan
prespektif itu, dia memperhatikan, menginterprestasi dan memahami stimuli
dari realitas yang ditemui serta mengabaikan stimuli lainnya, lalu berprilaku
berdasarkan pemahamannya lewat prespektif itu.15
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis,
konstruktivis merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Jesse Delia.
Teori ini memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
komunikasi. teori konstruktivis menyatakan bahwa individu melakukan
interpretasi dan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada
dipikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukkan dirinya dalam
14

H.Ardial, Paradiga dan Model Penelitian Komunikasi (Jakarta : Bumi Aksara,2014), hlm. 81.
Rachmat Kriyantono, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi, ……………..,.hlm. 50.

15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

bentuknya yang kasar tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana
cara seseorang melihat sesuatu. Konstruktivisme dibangun berdasarkan teori
yang ada sebelumnya yaitu “konstruksi Pribadi” dan “Konstruksi Personal”.16
konstruktivis adalah realitas itu dibentuk secara ilmiah, namun tidak juga,
turun dari campur tangan tuhan. Tapi sebaliknya, ia dibentuk dan dikontruksi
secara berbeda-beda oleh semua orang. Karena semua orang memiliki
pengalaman, prefrensi, pendidikan tertentu dan lingkungan pergaulan atau
sosial tertentu, dimana semua itu suatu saat akan digunakan untuk menafsirkan
realitas sosial yang ada disekelilingnya dengan kontruksinya masing-masing.
Pendekatan konstruktivis ini merupakan pendekatan yang digunakan oleh
peneliti

untuk

menganalisis

isi

pemberitaan

Muktamar

NU

dan

Muhammadiyah. Dalam penulisan berita yang dilakukan wartawan dalam
pemberitaan Muktamar

NU dan Muhammadiyah tentunya

memiliki

perbedaan. Perbedaan tersebut disebabkan karena pandangan realitas sosial
yang berbeda dari masing-masing wartawan. Mereka tentunya mengkonstruksi
berita sesuai dengan pengalaman, prefrensi, pendidikan tertentu dan
lingkungan pergaulan atau sosialnya masing-masing.
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah analisis framing dengan
pendekatan Pan dan Kosicki. Analisis framing merupakan versi terbaru dari
pendekatan analisis wancana, khususnya untuk menganalisis teks media.
Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun
1955 (Sudibyo, 1999a : 23). Mulanya frame dimaknai sebagai struktur
konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik,
kebijakan, dan wancana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar

16

Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa,………………., hlm. 165-166.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

untuk mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh
oleh Goffman pada 1974, yang mengandaikan frame sebagai kepingankepingan prilaku (strips of behavior) yang membimbing individu dalam
membaca realitas.17
Analisis framing adalah salah satu metode analisis media, seperti halnya
analisis isi dan analisis semiotik. Framing secara sederhana adalah
membingkai sebuah peristiwa. Sobur (2001:162) mengatakan bahwa analisis
framing digunakan untuk mengetahui bagaimana prespektif atau cara pandang
yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara
pandang atau pespektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil,
bagaimana yang ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana
berita tersebut.18
Analisis framing ini digunakan peneliti untuk meneliti bagaimana media
harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan media online Detik.com serta
Tribunnews.com mengkontruksi atau membangun berita tentang Muktamar
NU dan Muhammadiyah dengan model analisis framing Pan dan Kosicki,
dimana pemberitaan ini dibedah menjadi empat struktur besar. Pertama,
struktur sintaksis. Kedua, struktur skrip. Ketiga, struktur tematik. Keempat,
struktur retoris. Struktur sintaksis bisa diamati dari bagian berita. Sintaksis
berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa, pernyataan,
opini, kutipan, pengamatan atau peristiwa kedalam bentuk susunan kisah
berita. Dengan demikian , struktur sintaksis ini bisa diamati dari bagian berita
(headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi yang dijadikan
sandaran, sumber yang dikutip, dan sebagainya). Struktur skrip melihat
17
18

Alex Sobur, Analisis Teks Media,………………….., hlm. 161-162.
Rachmat Kriyantono, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi,……………., hlm.251.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

bagaimana strategi bercerita atau bertutur yang dipakai wartawan dalam
mengemas peristiwa. Kemudian struktur tematik berhubungan dengan cara
wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa kedalam proposisi,
kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara
keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan
kedalam bentuk yag lebih kecil. Sedangkan struktur retoris berhubungan
dengan cara wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur
retoris melihat pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambar, yang juga
dipakai guna memberi penekanan pada arti tertentu.19
2. Unit Analisis
Yang di maksud dengan Unit analisis dalam penelitian adalah satuan
tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian.20 Dalam penelitian ini
unit analisis yang menjadi bahan untuk mengetahui kontruksi Media tentang
Pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah adalah dengan menjabarkan
berita muktamar NU dan Muhammadiyah dengan Pendekatan Pan dan Kosicki
dalam harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan media online Detik.com serta
Tribunnews.com tanggal 1-7 Agustus 2015.
3. Jenis dan sumber data
1. Jenis data
Data adalah satu koleksi fakta-fakta atau sekumpulan nilai numerik.
Data (kata tunggal datum) merupakan bahan keterangan tentang sesuatu
objek penelitian yang diperoleh dari lokasi penelitian. Data yang
diperlukan dalam penelitian merupakan indikator dari dimensi variabel.
Selanjutnya dibuat operasionalisasi variabel yang digolongkan menurut

19
20

Alex Sobur, Analisis Teks Media,………….., hlm. 175-176.
Eriyanto, Analisis Wancana (Yogyakarta : LKiS,2003), hlm.37.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

jenis dan sifat data. Jenis data dapat digolongkan kepada data primer dan
sekunder.21
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data
pertama di lokasi penelitian. Sedangkan data Sekunder berasal dari data
primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel,
grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga menjadi lebih
informatif bagi pihak lain. Dengan demikian data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber data yang kedua dari data yang kita
butuhkan.22
Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari media Kompas, Jawa
Pos, Republika dan media online Detik.com serta Tribunnews.com tentang
pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus
2015. Dalam penelitian analisis framing data primer tidak diperoleh dari
lapangan karena dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana prespektif atau cara pandang yang digunakan wartawan dalam
menyeleksi isu dan menulis berita.
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari refrensi buku, jurnal,
data-data kepustakaan, situs internet, dan sumber data lain yang berkaitan
dengan fokus penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang
peneliti mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan
dalam sebuah penelitian. Baik dari data primer maupun data sekunder.

21

22

H.Ardial, Paradiga dan Model Penelitian Komunikasi (Jakarta : Bumi Aksara,2014), hlm. 356-359.
Ibid , Hal. 360.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Sumber data dapat diperoleh dari lembaga atau situasi sosial, subyek atau
informan, dokumentasi lembaga, badan atau historis.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan sumber data, baik
data primer maupun data sekunder. Dalam penelitian ini data primer
diperoleh dari media harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan media
online Detik.com serta Tribunnews.com tentang pemberitaan Muktamar
NU dan Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus 2015, sedangkan data
sekunder diperoleh dari refrensi buku, jurnal, data-data kepustakaan, situs
internet, dan sumber data lain yang berkaitan dengan fokus penelitian.
4. Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian atau langkah-langkah penelitian yaitu serangkaian
proses penelitian dimana peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah,
berupaya memecahkan masalah sampai akhirnya mengambil keputusan yang
berupa kesimpulan bagaimana hasil penelitiannya, dapat memecahkan
masalah atau tidak. Langkah-langkah penelitian memang harus serasi saling
terikat dan saling mendukung satu sama lain sehingga merupakan jalinan
urutan langkah yang sistematis, sehingga demikian diperoleh bobot hasil
penelitian yang kwalifail.
Dalam penelitian analisis teks media ini memiliki beberapa tahap
penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Mencari topik yang menarik, menurut peneliti tahap ini adalah tahap awal
yang ditentukan, tanpa adanya topik di awal maka penelitian tidak dapat
dilaksanakan, dan menurut peneliti topik yang menarik untuk di teliti
adalah masalah kontruksi media tentang pemberitaan Muktamar NU dan
Muhammadiyah (Analisis framing pendekatan Pan dan Kosicki).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

2. Merumuskan masalah, masalah dirumuskan berdasarkan sisi menarik topik
yang akan dikaji oleh peneliti beserta dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Merumuskan manfaat penelitian, manfaat dirumuskan berdasarkan dua
pandangan teoritis dan praktis.
4. Menentukan metode penelitian, dengan menentukan metode penelitian
yang akan dipakai untuk mempermudah peneliti untuk mengarahkan
penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian analisis framing,
analisis framing dengan pendekaatan model Pan dan Kosicki digunakan
untuk menganalisis bagaimana harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan
media online Detik.com serta Tribunnews.com mengkontruksi berita
tentang Muktamar NU dan Muhammadiyah.
5. Melakukan analisis data, analisis data didasarkan pada aspek ideologi,
budaya masyarakat Indonesia dan aspek socialmasyarakat Indonesia.
6. Menarik kesimpulan, kesimpulan digunakan untuk memperjelas dan
mentransparansikan penelitian. Biasanya kesimpulan ini dengan membuat
laporan penelitian yang sudah di analisa dan tersusun secara sistematis.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
melakukan penelitian. Tanpa upaya pengumpulan data berarti penelitian tidak
dapat dilakukan.23
Pengumpulan data pada dasarnya merupkan suatu kegiatan operasional
agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenarnya.
Pencarian data dilapangan dengan mempergunakan alat pengumpulan data
yang sudah disediakan secara tertulis ataupun tanpa alat yang hanya
23

Mahi M.Hikmat, Metode Penelitian Dalam Prespektif Ilmu Komunikasi dan Sastra (Yogyakarta: Graha Ilmu,2012),
hlm. 7.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

merupakan angan-angan tentang suatu hal yang akan dicari dilapangan, sudah
merupakan proses pengadaan data primer. Pengumpulan data merupakan
prosedur yang sistematik dengan memperhatikan penggarisan yang telah
ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari data yang tidak terpakai
karena jauhnya informasi yang diperoleh dengan keperluannya. Dan selalu ada
hubungannya antar metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang
hendak dicapai.
a. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu catatan yang dijadikan sumber data dan di
manfaatkan untuk menguji serta untuk menyimpan informasi yang
dihasilkan. Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data
tertulis mengenai penelitian yang berupa catatan, buku, agenda, dan lainlain.
Dokumentasi ini diambil dari foto ataupun data-data yang mendukung
peneliti dalam penelitian ini. Dalam pengambilan dokumentasi peneliti
ambil dari media harian Kompas, Jawa Pos, Republika tanggal 1-7
Agustus 2015 dan dari internet untuk mendapatkan berita tentang
Muktamar NU dan Muhammadiyah dalam media Online Detik.com dan
Tribunnews.com tanggal 1-7 Agustus 2015.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan terhadap buku-buku komunikasi dan
buku-buku lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian, serta
penelusuran internet untuk mencari refrensi mengenai pemberitaan
Muktamar NU dan Muhammadiyah dalam media online Detik.com dan
Tribunnews.com. Studi pustaka ini untuk mengetahui teori apa yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

digunakan untuk menganalisis konstruksi media tentang Muktamar NU
dan Muhammadiyah.
6. Teknik Analisa Data
Pada tahap analisis data peneliti “membaca” data melalui proses
pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkondingan ini
mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data kedalam suatu pola
ketegori.24
Tekhnik analisa data yaitu menganalisa data yang berhasil dikumpulkan
oleh peneliti melalui perangkat dan metodologi tertentu. Dalam penelitian ini
objek yang diteliti adalah framing pemberitaan Muktamar NU dan
Muhammadiyah diharian Kompas, Jawa Pos, Republika dan Media Online
Detik.com dan Tribunnews.com tanggal 1-7 Agustus 2015.
Analisis framing ini digunakan peneliti untuk meneliti bagaimana media
harian Kompas, Jawa Pos, Republika dan media online Detik.com serta serta
serta Tribunnews.com mengkontruksi atau membangun berita tentang
Muktamar NU dan Muhammadiyah dengan model analisis framing Pan dan
Kosicki, dimana pemberitaan ini dibedah menjadi empat struktur besar.
Pertama, struktur sintaksis. Kedua, struktur skrip. Ketiga, struktur tematik.
Keempat, struktur retoris. Struktur sintaksis bisa diamati dari bagian berita.
Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa,
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atau peristiwa kedalam bentuk
susunan kisah berita. Dengan demikian , struktur sintaksis ini bisa diamati dari
bagian berita (headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi yang
dijadikan sandaran, sumber yang dikutip, dan sebagainya). Struktur skrip

24

Rachmat Kriyantono, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi,…………,. Hlm. 163.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

melihat bagaimana strategi bercerita atau bertutur yang dipakai wartawan
dalam mengemas peristiwa. Kemudian struktur tematik berhubungan dengan
cara wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa kedalam proposisi,
kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara
keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan
kedalam bentuk yag lebih kecil.Sedangkan struktur retoris berhubungan
dengan cara wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur
retoris melihat pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambar, yang juga
dipakai guna memberi penekanan pada arti tertentu.25 Setelah analisis
pemberitaan dilakukan dengan mengunakan model framing milik Pan dan
Kosicki kemudian dikorelasikan dengan teori yang sesuai. Disini peneliti
menggunakan teori Ekonomi politik media dimana teori ini merupakan teori
yang menyangkut tentang media massa. Dalam teori ini isi media merupakan
komoditas untuk di jual dipasaran, dan informasi yang disebarkan diatur oleh
apa yang akan diambil oleh pasar. Sistem ini merujuk pada operasi yang
konservatif dan tidak berbahaya, menjadikan jenis program tertentu dan
saluran media tertentu dominan dan yang lain terpinggirkan.26
Teori Ekonomi Politik Media merupakan sebuah pendekatan yang
memusatkan perhatian lebih banyak pada struktur ekonomi dari pada ideologi
Media. Teori ini fokus atau ketergantungan ideologi media pada kekuatan
ekonomi dan mengarahkan perhatian penelitian pada analisis empiris terhadap
struktur pemilikan dan mekanisme kerja kekuatan pasar media.

25

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2009), hlm. 175-176.
Stephen W.Littlejhon dan Karen A.Foss, Teori Komunikasi edisi 9, Jakarta : salemba Humanika, 2012, hal.432

26

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

H. Sistematika Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini peneliti memberikan gambaran tentang latar belakang
masalah yang akan diteliti, setelah itu menentukan rumusan masalah, dalam
penelitian dengan menyertakan tujuan dan manfaat penelitian, definisi konsep,
dan sistematika pembahasan.
BAB II KONTEKS ISI
Dalam bab ini peneliti memberikan gambaran serta penjelasan tentang
definisi konsep yang berkaitan dengan judul penelitian. Peneliti juga akan
memberikan penjelasan teori yang berkaitan dengan tema penelitian.
BAB III PENYAJIAN DATA
Pembahasan yang ditulis oleh penulis dalam bab tiga yaitu mengenai
deskripsi data penelitian yang didalamnya terdapat definisi subyek dan lokasi
penelitian dan deskripsi data penelitian, deskripsi data penelitian ini mengenai
paparan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab empat merupakan analisis dari temuan data yang telah dipaparkan
penulis pada bab tiga, jika analisis data dari data yang telah ditemukan
permasalahannya, permasalahan ini nantinya di korelasikan dengan teori yang
telah dipaparkan di bab dua.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

BAB V KESIMPULAN
Bab lima merupakan kesimpulan dari laporan yang telah disusun oleh
penulis mengenai konstruksi pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah
pada lima media yaitu tiga media harian yang meliputi Kompas, Jawa Pos,
Republika dan media online Detik.com dan Tribunnews.com. Selain
kesimpulan bab lima juga berisi tentang rekomendasi yang diperuntukkan
untuk pihak-pihak yang bersangkutan dalam penelitian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Konstruksi Media
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Konsruksi merupakan suatu kegiatan
membangun, selain itu bisa diarikan sebagai susunan atau bangunan.25Media
berasal dari bahasa latin yaitu medium bentuk jamak yang berarti saluran dan
media merupakan bentuk tunggal yang berarti alat penyaluran sarana.26
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa konstruksi media dapat diartikan
dengan bagaimana media (penyaluran sarana) membangun opini publik mengenai
pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah.
Media atau penyaluran sarana ini memiliki dua klafikasi yaitu sebagai berikut :
a. Media massa
Media massa atau yang sering disebut massa media adalah sarana untuk
menyalurkan pesan oleh seseorang ataupun sekelompok orang kepada
sejumlah banyak orang banyak yang terpencar-pencar dan bersifat massa.
Media ini sering diidentikkan dengan media modern atau media hasil dari
perkembangan lain, selain pengertian tersebut, seperti Everett M.Rogers (ia
setuju dengan pandangan itu), tapi juga menyangkut media tradisional, seperti
teater rakyat, juru dongeng keliling dan juru pantun yang banyak diminati,
oleh massa. Komunikasi lewat media massa disebut dengan mass media
communication

atau

sering

juga

disebut

komunikasi

massa

(mass

communication).
25
26

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm.804.
Yoyon mudjiono,Ilmu Komunikasi,………………..,.hlm. 35.

24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

b. Media Nirmassa
Yaitu sarana komunikasi yang dipergunakan oleh seseorang atau lebih
tapi tidak bersifat massa. Media ini dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a.

Media individual
Yaitu media yang dipergunakan untuk point to point Communication
atau atau komunikasi dua titik ke titik, maksutnya komunikasi dari
seseorang ke seseorang yang lainnya. Seperti surat, telepon, telegram dan
media lainnya yang hanya menyalurkan pesan kepada seorang saja.

b.

Media umum
Yaitu sarana komunikasi yang dipergunakan untuk menyampaikan
pesan kepada publik, baik interen public maupun ekstern public dalam
jumlah yang relatif banyak, seperti papan pengumuman, poster leaflet,
pameran, spanduk, pamplet, dan sebagainya.
Dari klasifikasi diatas media yang digunakan untuk membangun opini
publik mengenai pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah yaitu
dengan menggunakan media massa, dimana seorang wartawan ingin
menyampaikan pesan berupa berita kepada masyarakat yang membaca berita
tersebut. media massa secara tidak langsung akan membentuk komunikasi
massa dimana komunikasi massa merupakan proses organisasi media
menciptakan dan menyebarkan pesan-pesan pada masyarakat luas dan
proses pesan tersebut dicari digunakan, dipahami, dan dipengaruhi oleh
audiens.27

27

Stephen W. Littlejhon dan Karen A.foss, Teori Komunikasi Edisi 9,………………….., hlm. 405.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

2. Tujuan Konstruksi Media
Komunikasi massa merupakan komunikasi melalui media massa yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar, media massa disini bisa berupa
media cetak maupun media elektronik. Media cetak maupun elektronik
merupakan media massa yang memiliki pengaruh yang cukup besar bagi khalayak
luas, karena selain membawa pesan persuasi, media massa sudah melekat dalam
kehidupan masyarakat modern dan dianggap sebagai sumber berita maupun
hiburan yang dibutuhkan. Dengan seringnya masyarakat modern mengakses berita
melalui media massa, maka secara tidak langsung media telah mendapatkan
kepercayaan dari khalayak luas, karena kepercayaan inilah tentunya media massa
lebih leluasa mengkonstruksi opini publik dengan berita-berita yang telah
disajikan.
Konstruksi media atas berita yang disampaikan kepada khalayak tidak
semata-mata bertujuan hanya memberikan informasi terkini kepada khalayak saja,
seperti yang telah disampaikan oleh John Vivian terkait eksistensi media massa
yaitu negara-negara kuat menggunakan media massa untuk menyebarkan
ideologinya dan untuk tujuan komersial. Media massa adalah alatutama
propagandis, pengiklan dan orang-orang yang berusaha mempengaruhi orang
lain.28 Seperti yang kita ketahui bawasannya sekarang ini tidak hanya di Negaranegara maju saja yang menggunakan media massa sebagai alat bisnis yang
digunakan untuk meraup keuntungan, di Indonesia media massa banyak yang
tidak memikirkan dampak atas berita yang telah disampaikan kepada kalayak,
para pemilik media hanya memikiran bagaimana menggait pengiklan untuk
meraup kuntungan atas berita yang telah disampaikan kepada khalayak, selain itu

28

Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia (Jakarta :Mitra wancana media, 2010), hlm. 10.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

para pemilik media terkadang menggunakan media massa yang dimilikinya untuk
kepentingannya sendiri, seperti beriklan mengenai partai politik yang di
naunginya di media yang ia miliki dan menyajikan berita yang berpihak pada halhal yang berkaitan atas ideologi media tersebut.
3. Jenis-jenis Konstruksi Media
Kehidupan kita sebagai masyarakat yang berada dalam perkembangan
tekhnologi komunikasi yang sangat pesat, membuat kita tidak sadar akan dampak
yang besar untuk kehidupan kita, semakin serin

Dokumen yang terkait

Konstruksi Perempuan Muslim dalam Pemberitaan Ajang World Muslimah 2013 di Kompas.Com

0 23 154

Pandangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Terhadap Tradisi Upayh Pelayat (Studi Kasus di Desa Haur Gajrug, Kec Cipanas, Kab Lebak Banten)

0 15 86

Analisis framing pemberitaan konflik internal partai persatuan pembangunan dalam menentukan koalisi pada pemilu 2014 oleh harian online republika.com

1 4 132

KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 (STUDI ANALISIS ISI KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 DALAM SURAT KAB

0 3 16

PEMBINGKAIAN BERITA MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA KE-32 DI MAKASAR (Studi Analisis Framing Berita Muktamar NU ke-32 di Makasar pada Koran Jawa Pos dan Kompas).

1 1 127

PEMBERITAAN TENTANG MUKTAMAR MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA PADA SURAT KABAR (Studi Analisis Isi Penyajian Berita Muktamar Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Harian Kompas dan Republika Periode 20 Juli - 10 Agustus 2015) PEMBERITAAN TENTANG MUKTAMAR MU

0 0 17

KONSTRUKSI REALITAS BERITA TENTANG RATUSAN MAHASISWA OSPEK UINSA PINGSAN KELAPARAN SURABAYA.TRIBUNNEWS.COM : ANALISIS FRAMING MODEL PAN DAN KOSICKI.

0 4 96

Jessica dalam bingkai media online: analisis framing pendekatan Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki pada viva.co.id dan kompas.com.

0 4 115

KONSTRUKSI PEMIKIRAN MEDIA BULETIN AL ISLAM : ANALISIS FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI EDISI 708-710.

0 2 122

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA TENTANG NEGARA ISLAM INDONESIA (ANALISIS FRAMING REPUBLIKA DAN KOMPAS)

0 0 17