Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SD-KELAS 2

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA

SEKOLAH DASAR KELAS II
I. KELAYAKAN ISI
A. CAKUPAN MATERI
Butir 1

Kelengkapan materi

Deskripsi

Materi yang disajikan mencakup ruang lingkup pokok bahasan atau materi pokok yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD).
Materi yang disajikan tentang riwayat hidup Pangeran Siddharta pada kisah Upacara Pemberian Nama, kisah-kisah Bodhisatta, cara-cara bersikap
(perbuatan, sopan-santun), dan pengenalan ritual dalam agama Buddha, dapat mengembangkan ranah kognitif dan afektif siswa sehingga
menimbulkan pemahaman dan motivasi siswa untuk melaksanakan Sila dalam kehidupan sehari-hari.
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Riwayat Pangeran Siddharta
Bodhisatta
Kisah-Kisah Jataka
Macam-Macam Perbuatan
Sopan Santun
Puja Bakti

Butir 2

Keluasan materi

Deskripsi

Materi (termasuk contoh dan latihan) yang disajikan mencerminkan jabaran minimal (fakta, konsep, prinsip dan doktrin) yang mendukung pencapaian
semua Kompetensi Dasar (KD).
1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Upacara Pemberian Nama
¾ Menjelaskan peristiwa Upacara pemberian nama Pangeran Siddharta

¾ Mengidentifikasi asal usul Pangeran Siddharta
2. Bodhisatta
¾ Menceritakan kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan Persahabatan
¾ Menceritakan kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan Kasih Sayang
3. Kisah-Kisah Jataka
¾ Menceritakan kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan Kejujuran
¾ Menceritakan kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan Kebijaksanaan
4. Macam-Macam Perbuatan
¾ Membedakan perbuatan baik dan perbuatan jahat
¾ Menerapkan rasa malu berbuat jahat (Hiri) dan takut akan akibat berbuat jahat (Otappa)

 



5. Sopan Santun
¾ Mendeskripsikan macam-macam peraturan
¾ Melatih diri bersikap sopan santun
6. Puja Bakti
¾ Mengenal dan melaksanakan Puja Bakti di Vihara, di Cetiya dan di Rumah

¾ Menerapkan perilaku sopan santun dalam kehidupan sehari-hari
Butir 3

Kedalaman materi

Deskripsi

Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik, dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD). Tingkat kesulitan dan kerumitan materi mencakup rincian materi pokok serta pengembangan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor peserta didik.
1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Upacara Pemberian Nama
¾ Menjelaskan isi ramalan 8 brahmana dari 108 brahmana yang hadir pada Upacara Pemberian Nama
¾ Menjelaskan makna kata “siddharta”
¾ Menjelaskan kejadian setelah 7 hari Ratu Mahamaya melahirkan Pangeran Siddharta
¾ Menyebutkan nama Ibu Sambung yang mengasuh Pangeran Siddharta
2. Bodhisatta
¾ Menjelaskan pengertian Buddha
¾ Menjelaskan pengertian Bodhisatta
¾ Menyebutkan jenis-jenis Buddha dan Bodhisatta serta sifat-sifat luhur yang dimiliki Buddha dan Bodhisatta
¾ Menjelaskan sifat-sifat luhur Buddha dan Bodhisatta

¾ Menceritakan kisah “Rusa yang Cerdik” (Tipallattha Jataka) dan mengambil manfaatnya
¾ Menceritakan kisah tiga sahabat dalam “Persahabatan yang Baik” (Kurunga Miga Jataka)
¾ Mendiskusikan manfaat berbuat baik yang dapat dilakukan di rumah, di sekolah dan di vihara
¾ Mendiskusikan sifat-sifat suka menolong yg dapat dilakukan thd ibu, bapak, teman, orang lain dan anggota keluarga
3. Kisah-Kisah Jataka
¾ Menceritakan kisah “Danau yang Kering” dan mengambil manfaatnya
¾ Menceritakan kisah “Sarabha, Rusa yang Cantik” dan mengambil manfaatnya
4. Macam-Macam Perbuatan
¾ Menyebutkan macam-macam perbuatan baik dan perbuatan jahat
¾ Menjelaskan perbuatan baik kepada kedua orang tua atau orang yang mengasuh kita, kepada anggota keluarga, teman, tetangga dan
orang lain
¾ Memberikan contoh perbuatan baik dan perbuatan buruk melalui pikiran, ucapan dan jasmani
¾ Membedakan perilaku baik dan buruk
¾ Menjelaskan alasan berbuat baik dan berbuat jahat
¾ Menjelaskan Hiri dan Otappa

 




5. Sopan Santun
¾ Menjelaskan pengertian sopan santun
¾ Menjelaskan sopan santun (tata krama, tata susila, peraturan, dan sila yang baik)
¾ Memberikan contoh ap sopan santun
¾ Terbiasa berperilaku sopan santun dalam kehidupan sehari-hari
¾ Memberikan contoh sopan santun di rumah, di sekolah dan di masyarakat
6. Puja Bakti
¾ Menyebutkan tempat-tempat puja bakti
¾ Menyebutkan tujuan melaksanakan puja bakti
¾ Mengungkapkan manfaat puja bakti
¾ Menyebutkan lambang-lambang dalam persembahan di altar

B. KETEPATAN MATERI
Butir 4
Deskripsi

Keakuratan konsep, doktrin dan definisi

Konsep, doktrin dan definisi yang disajikan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan konsep,
doktrin dan definisi yang berlaku menurut Buddha Dharma, digunakan secara tepat sesuai dengan tema pada materi sajian yang dibahas dan tidak

menimbulkan banyak tafsir
-

Bodhisatta berarti calon Buddha, atau seseorang yang bercita-cita mencapai Bodhi untuk kemudian menjadi Buddha
Bodhi artinya penerangan sempurna
Buddha adalah seorang Bodhisatta yang telah mencapai penerangan sempurna
Jadi, sebelum seorang menjadi Buddha, terlebih dahulu harus menjadi Bodhisatta

Butir 5

Keakuratan fakta dan data

Deskripsi

Fakta dan data (contoh dan latihan) yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) yang diajarkan dalam Buddha
Dharma dan mendukung materi sajian untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
-

 


Anak yang baik selalu menghindari berbuat jahat. Kalau berbuat jahat akan dijauhi teman-teman. Perbuatan jahat merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Kepada semua orang, kita tidak boleh berbicara kasar, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh omong kosong. Jika kita sering berbicara kasar,
berbohong dan omong kosong, maka kita tidak akan dipercayai teman-teman. Berbicara kasar, berbohong dan omong kosong akan menyakiti
hati teman-teman. Kita harus menjaga ucapan kita agar disenangi oleh teman-teman.



Butir 6

Keakuratan contoh dan kasus

Deskripsi

Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) yang diajarkan dalam Buddha Dharma untuk
meningkatkan keyakinan dan pemahaman peserta didik.
Contoh Materi : Sopan Santun
Siswa diberi penjelasan dan pemahaman bahwa sikap sopan yang dapat dilakukan dalam kegiatan belajar di sekolah adalah dengan melakukan
gerakan tangan, dengan menunjukkan jari jempol ke atas sebagai sikap yang bagus, yakni berdiri tegak, duduk tenang, menatap sambil
tersenyum, percaya diri, sabar dan ramah.


Butir 7

Keakuratan gambar dan ilustrasi

Deskripsi

Gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan materi yang disajikan dalam Buddha Dharma untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam
pembelajaran.

Butir 8

Keakuratan istilah

Deskripsi

Agar Istilah-istilah keagamaan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya,dapat menggunakan bahasa Pali, Sansekerta, Mandarin, Jepang, Tibet
dan lainya yang disajikan sesuai dengan Buddha Dharma.
-


Butir 9

Keakuratan acuan pustaka

Deskripsi

Pustaka acuan yang digunakan dalam teks, simbol, lambang dan bahasa sesuai dengan Buddha Dharma.
-

 

Paritta (Pali) berarti perlindungan, sutta dan syair-syair atau khotbah yang dibabarkan oleh Sang Buddha.

Dharma K. Widya, Menjadi Umat Buddha, Jakarta : Magabudhi-Wandani-Patria, 2004
Mahathera Sumangala, Y.A., Buddhadharma untuk Anak, Jakarta, Yayasan Penerbit Karaniya, Anggota Ikapi, 1997
Widyadharma S. Maha Pandita, Riwayat Hidup Buddha Gotama, Jakarta, Penerbit Cetiya Vatthu Daya, 1999
Dan lain sebagainya. (lebih kurang 20 judul buku)




C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
Butir 10

Kesesuaian materi dengan perkembangan Agama Buddha

Deskripsi

Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan Agama Buddha.
Dalam agama Buddha, perbuatan disebut dengan Kamma (Pali) dan Karma (Sanskerta). Suatu perbuatan yang dilakukan oleh pikiran, ucapan
maupun jasmani, terjadi karena adanya niat atau kehendak berbuat, yang disebut cetana, sehingga perbuatan tersebut akan menimbulkan
akibat.

Butir 11

Penyajian Contoh konkret dan faktual

Deskripsi

Contoh konkret dan faktual yaitu sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) pada kehidupan Sang Buddha dan umat Buddha
masa kini.

Kebahagiaan atau penderitaan ditentukan oleh perbuatan kita. Kalau kita berkata dan berbuat dengan pikiran cinta kasih dan belas kasih, maka
kebahagiaan akan selalu mengikuti, tetapi bila kita berkata dan berbuat dengan pikiran membenci, serakah dan bodoh, maka penderitaan akan
senantiasa mengikuti kita pula.

Butir 12

Penyajian Gambar, simbol dan ilustrasi aktual

Deskripsi

Gambar, simbol dan ilustrasi diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan atau perbandingan sesuai dengan materi sajian dalam
Buddha Dharma.

Butir 13

Menggunakan contoh dan kasus di Indonesia

Deskripsi

Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia.
Sebagai rasa bakti kepada Tuhan YME/Dharma, umat Buddha melaksanakan puja bakti di rumah, di vihara, di cetiya,di klenteng/bio, maupun di
candi-candi. Umat Buddha juga melaksanakan Pancasila Buddhis atau lima aturan yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Butir 14

Pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar

Deskripsi

Uraian yang disajikan selain bersumber dari teks-teks Buddha Dharma, juga memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka
pembelajaran kontekstual.
Siswa diajak berkeliling di vihara, di cetiya, untuk melakukan kebaktian bersama, melihat-lihat sekeliling tempat ibadah agama Buddha, belajar
mengenal peraturan yang ada di vihara.

 



Butir 15

Apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan
Golongan

Deskripsi

Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan dapat membuka wawasan dan pemahaman peserta didik untuk mengenal dan menghargai perbedaan
budaya, adat-istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan dalam kehidupan sehari-hari yang
majemuk, sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.
Siswa diminta melakukan kegiatan apresiasi “mencari teman”, dengan cara berpasangan menemukan dan menulis sifat-sifat baik dalam
bersopan santun (rumah, sekolah, lingkungan tetangga) dari teman-teman sekelas tanpa membedakan budaya, agama maupun jenis kelamin.

Butir 16

Pengembangan kecakapan sosial

Deskripsi

Uraian, contoh, dan latihan dapat menciptakan interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sosialnya
sesuai dengan Buddha Dharma.
Siswa diajak untuk membuat tabel mengenai peraturan-peraturan di rumah, di sekolah, serta berani menjabarkannya di depan kelas.
Siswa juga diajak untuk berinteraksi bersama dengan bernyanyi bersama teman-teman.

D. MENDORONG KEINGINTAHUAN
Butir 17

Mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif

Deskripsi

Penyajian materi dapat mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, melalui metode pembelajaran yang sesuai (misalnya metode diskusi, simulasi,
bermain peran, inkuiri) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.




Butir 18

Memuat tugas, latihan, dan evaluasi untuk umpan balik

Deskripsi

Pada setiap bab diberikan tugas dan latihan. Tugas yang diberikan dapat didasarkan dari dalam maupun dari luar teks. Latihan didasarkan pada
uraian materi ajaran Buddha Dharma yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir bab. Evaluasi didasarkan pada uraian materi yang
disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir buku.
¾
¾
¾

 

Demonstrasi : Siswa mampu menceritakan kembali riwayat Pangeran Siddharta dalam kisah upacara pemberian nama
Inkuiri : Membuat tabel peraturan di rumah dan di sekolah
Diskusi dan Simulasi : Cara bersopan santun yang baik

Tugas : tugas pribadi, tugas kelompok
Latihan : demonstrasi, hapalan, bermain peran, isian singkat
Evaluasi : uji kompetensi bentuk pilihan berganda



II. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 19

Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi

Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, penutup, dan evaluasi).
Materi : Perbuatan Baik Melalui Pikiran
Pendahuluan : Pikiran yang baik penuh dengan cinta kasih. Setiap hari kita harus mengembangkan pikiran baik sebab pikiran baik akan
membuat kita hidup berbahagia. Kita harus mengembangkan 4 sifat luhur, yaitu metta, karuna, mudita dan upekkha.
Contoh perbuatan baik melalui pikiran dapat kita lihat pada kisah berikut ini
Isi : Dikisahkan, ada seorang petani yang sudah tua, mempunyai 3 orang anak laki-laki. Petani ini kaya raya, dan hidup berbahagia. Sebelum
meninggal, ia ingin membagi harta kekayaannya kepada ketiga anaknya.
Demikianlah pada suatu hari, ....
Penutup : .... Tepatlah seperti sabda Sang Buddha, bahwa kebencian tidak akan berakhir kalau dibalas dengan kebencian. Kebencian akan
berakhir kalau dibalas dengan cinta kasih.
Evaluasi : Pikiran yang baik penuh dengan ....

Butir 20

Keruntutan konsep

Deskripsi

Penyajian konsep disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks,
dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi ajaran Buddha Dharma dari bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi pada
bagian selanjutnya.
Contoh salah satu materi mengenai Sopan Santun :
1.
2.
3.
4.

 

Sopan santun di keluarga
Sopan santun di sekolah
Sopan santun di masyarakat
Sopan santun di vihara

Butir 21

Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan

Deskripsi

Ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) yang disajikan memperjelas materi yang diuraikan. Untuk kelas II, sajian ilustrasi seimbang dengan
uraian (teks). Ilustrasi berasal dari lingkungan sekitar yang sesuai dengan konteks menurut ajaran Buddha Dharma.



B. PENDUKUNG PENYAJIAN
Butir 22

Pembangkit motivasi belajar pada awal bab

Deskripsi

Terdapat uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya membangkitkan motivasi belajar dan
pemahaman peserta didik.
1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Upacara Pemberian Nama
Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :
¾ Menjelaskan isi ramalan 8 brahmana dari 108 brahmana yang hadir pada Upacara Pemberian Nama
¾ Menjelaskan makna kata “siddharta”
¾ Menjelaskan kejadian setelah 7 hari Ratu Mahamaya melahirkan Pangeran Siddharta
¾ Menyebutkan nama Ibu Sambung yang mengasuh Pangeran Siddharta
2. Bodhisatta
Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :
¾ Menjelaskan pengertian Buddha
¾ Menjelaskan pengertian Bodhisatta
¾ Menyebutkan jenis-jenis Buddha dan Bodhisatta serta sifat-sifat luhur yang dimiliki Buddha dan Bodhisatta
¾ Menjelaskan sifat-sifat luhur Buddha dan Bodhisatta
¾ Menceritakan kisah “Rusa yang Cerdik” (Tipallattha Jataka) dan mengambil manfaatnya
¾ Menceritakan kisah tiga sahabat dalam “Persahabatan yang Baik” (Kurunga Miga Jataka)
¾ Mendiskusikan manfaat berbuat baik yang dapat dilakukan di rumah, di sekolah dan di vihara
¾ Mendiskusikan sifat-sifat suka menolong yang dapat dilakukan terhadap ibu, bapak, teman, orang lain dan anggota keluarga
3. Kisah-Kisah Jataka
Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :
¾ Menceritakan kisah “Danau yang Kering” dan mengambil manfaatnya
¾ Menceritakan kisah “Sarabha, Rusa yang Cantik” dan mengambil manfaatnya
4. Macam-Macam Perbuatan
Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :
¾ Menyebutkan macam-macam perbuatan baik dan perbuatan jahat
¾ Menjelaskan perbuatan baik kepada kedua orang tua atau orang yang mengasuh kita, kepada anggota keluarga, teman, tetangga
dan orang lain
¾ Memberikan contoh perbuatan baik dan perbuatan buruk melalui pikiran, ucapan dan jasmani
¾ Membedakan perilaku baik dan buruk
¾ Menjelaskan alasan berbuat baik dan berbuat jahat
¾ Menjelaskan Hiri dan Otappa

 



5. Sopan Santun
Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :
¾ Menjelaskan pengertian sopan santun
¾ Menjelaskan sopan santun (tata krama, tata susila, peraturan, dan sila yang baik)
¾ Memberikan contoh sikap sopan santun
¾ Terbiasa berperilaku sopan santun dalam kehidupan sehari-hari
¾ Memberikan contoh sopan santun di rumah, di sekolah dan di masyarakat
6. Puja Bakti
Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :
¾ Menyebutkan tempat-tempat puja bakti
¾ Menyebutkan tujuan melaksanakan puja bakti
¾ Mengungkapkan manfaat puja bakti
¾ Menyebutkan lambang-lambang dalam persembahan di altar

Butir 23

Contoh-contoh soal dalam setiap bab

Deskripsi

Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi ajaran Buddha Dharma. Soal-soal
yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai
umpan balik disajikan pada setiap akhir bab, serta pada setiap akhir buku terdapat soal-soal Uji Kompetensi yang memuat materi keseluruhan isi
buku, untuk mencapai tujuan KD dan SK.
1. Riwayat Pangeran Siddharta
¾ Pilihan Berganda : Bibi Pangeran Siddharta bernama …..
a. Dewi Mahamaya b. Dewi Pajapatti
c. Visakha
d. Dewi Yasodhara
¾ Isian Pendek : Ayah Pangeran Siddharta bernama ….
¾ Uraian Pendek : Apakah yang dimaksud Nidhikumbhi?
2. Bodhisatta
¾ Isian Pendek ; Makhluk suci yang telah mencapai penerangan sempurna dinamakan….
3. Kisah-Kisah Jataka
¾ Isian Pendek : Kisah Jataka “Danau yang Kering” menceritakan tentang ….
4. Macam-Macam Perbuatan
¾ Kuis : Buat tanda ceklis pada jenis-jenis perbuatan yang selalu/kadang-kadang, atau tidak pernah dilakukan!
¾ Pilihan Berganda : Perbuatan baik akan membawa kita hidup …..
a. bahagia b. menderita
c. seimbang
d. sejahtera
¾ Isian Pendek : Perbuatan jahat akan merugikan diri sendiri dan ….
¾ Uraian singkat : Apa akibatnya orang yang suka berbohong?

 



5. Sopan Santun
¾ Isian Pendek : Perilaku hormat disebut juga ….
¾ Uraian singkat : apa artinya sopan santun?
¾ Susun Huruf : i l a s = ….
6. Puja Bakti
¾ Isian pendek : Yang memimpin upacara agama adalah ….
¾ Uraian singkat : Apakah kegunaan patung dalam agama Buddha?
Butir 24

Kata Pengantar

Deskripsi

Inti pengantar di awal buku adalah ucapan terima kasih, namun dapat ditambah dengan tujuan penulisan, sistematika buku, kelebihan buku, cara
belajar yang dianjurkan, dan hal-hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan kepada peserta didik/pemakai baik oleh penulis maupun
oleh penerbit.

Butir 25

Pendahuluan

Deskripsi

Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Buddha Dharma, sistematika buku, kurikulum yang diacu, cara belajar yang
harus diikuti, keterangan tentang adanya beberapa contoh uraian serta evaluasi soal yang bersifat tematik.

Butir 26

Daftar Isi

Deskripsi

Garis besar isi buku yang disertai nomor halaman.

Butir 27

Daftar Pustaka

Deskripsi

Daftar buku bacaan dan buku rujukan yang diawali dengan nama pengarang (diurutkan secara alfabetis), judul buku, tempat dan nama penerbit,
tahun terbitan.
-

 

Dharma K. Widya, Menjadi Umat Buddha, Jakarta : Magabudhi-Wandani-Patria, 2004
Mahathera Sumangala, Y.A., Buddhadharma untuk Anak, Jakarta, Yayasan Penerbit Karaniya, Anggota Ikapi, 1997
Widyadharma S. Maha Pandita, Riwayat Hidup Buddha Gotama, Jakarta, Penerbit Cetiya Vatthu Daya, 1999
Dan lain sebagainya (lebih kurang 20 judul buku)

10 

C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
Butir 28

Keterlibatan peserta didik

Deskripsi

Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi, misalnya dengan mengajak peserta
didik mengerjakan latihan, kuis, melengkapi gambar serta menyelesaikan kasus secara berkelompok).
Bentuk Instrumen :
1.
2.
3.
4.
5.

Kuis – susun huruf
Demonstrasi – praktekkan cara melaksanakan Puja Bakti di sekolah secara berkelompok
Bernyanyi – menyanyikan bersama vihara gita ”Anak yang Baik”, dan lain-lain
Desain – membuat puisi
Mewarnai dan menyusun kata

Butir 29

Kesesuaian dengan karakteristik ajaran Buddha Dharma

Deskripsi

Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri dan pengembangan psikomotorik, di akhir setiap bab minimum memuat materi
atau latihan yang dapat dipraktekkan dan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.



Siswa mampu melaksanakan dan mempraktekkan puja bakti, bernyanyi dan berpuisi
Siswa memahami dan dapat mengerjakan semua latihan dan evaluasi (uji kompetensi) yang disediakan

D. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR

 

Butir 30

Ketertautan antarbab atau subbab atau alinea

Deskripsi

Penyampaian pesan antara subbab dengan bab lain atau subbab dengan subbab atau antaralinea dalam subbab yang berdekatan
mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Butir 31

Keutuhan makna dalam bab atau subbab atau alinea

Deskripsi

Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab atau subbab atau alinea mencerminkan kesatuan tema sesuai dengan ajaran Buddha
Dharma.

11