PENGARUH AUDIT LINGKUNGAN FUNGSI PEMERIK

SOSIOHUMANITAS

PENGARUH AUDIT LINGKUNGAN , FUNGSI PEMERIKSAAN AUDIT
INTERNAL, DAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN AUDIT TERHADAP
PELAPORAN AUDIT MANAJEMEN DENGAN DAMPAKNYA
TERHADAP INFORMASI KINERJA KOMISARIS TERHADAP
LINGKUNGAN PADA PDAM KOTA BANDUNG
Oleh :
Hidayat Effendi , Nur Zeina Mayasari
Email : nurzeina.mayasari@gmail.com, hdtfendy@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh Audit Lingkungan , Fungsi
Pemeriksaan, Kertas Kerja Pemeriksaan Audit terhadap Pelaporan Audit Manajemen dengan
dampaknya terhadap informasi kinerja komisaris terhadap lingkungan pada PDAM Kota
Bandung. .
Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif dan verifikatif. Jenis data yang digunakan
adalah data primer menggunakan skala ordinal . Sampel yang digunakan terhadap 36 sampel
dengan uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap kuesioner yang telah terkumpul,
selanjutnya data yang berskala ordinal dikonversi dalam skala interval kemudian menggunakan
msi (measurement succsive interval). Analisis data dilakukan menggunakan SPSS 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Audit lingkungan berpengaruh terhadap

pelaporan audit manajemen sebesar 9.14% . (2) Fungsi Pemeriksaan Audit berpengaruh terhadap
pelaporan audit manajemen sebesar 24.8 %, (2) Kertas Kerja Pemeriksaan berpengaruh terhadap
pelaporan audit manajemen sebesar 61.9 %, (3) Pelaporan Audit Manajemen dampaknya terhadap
Informasi Kinerja Komisaris terhadap Lingkungan 94.28 %
Kata Kunci : Audit Lingkungan, Fungsi Pemeriksaan, Kertas Kerja Pemeriksaan Audit ,
Pelaporan Audit Manajemen, dan informasi kinerja komisaris terhadap lingkungan
ABSTRACT
This research to know Environmental Audit influence , audit function, Audit working Paper
make an audit Reporting Management with its impact to commissary performance information to
environment at PDAM Bandung .
This Research use descriptive method and verifikatif with primary type data ordinal scale.
Sampling to 36 with validity test and realibilitas conducted to quesioner which have been
gathered, hereinafter data which is have ordinal scale to convert measurement successive interval
msi. Data analysis use SPSS 22.
Result of research indicate that: (1) Audit environment have an effect to reporting audit of
management equal to 9.14 %. (2)Audit Function have an effect on to reporting audit of
management equal to 24.8 %, (3) Audit Working Paper have an effect reporting audit of
management equal to to 61.9 %, ( 4) Reporting audit of management equal to Commissary to
Environment 94.28 %
Keywords: Environmental Audit, Audit function, Audit Working papers, reporting audit of

management and commissary performance information to environment
1

SOSIOHUMANITAS

hanya dipandang sebagai masalah lokal,

PENDAHULUAN
permasalahan

pencemaran udara dan masalah limbah

lingkungan hidup telah menjadi bagian dalam

industri. Berbeda dengan zaman sekarang ini

kehidupan

masalah


lingkungan hidup dipandang sebagai masalah

lingkungan telah menjadi isu global setelah

global seperti hujan asam, kerusakan lapisan

beberapa negara Asean sudah menerapkan

ozon, pemanasan global dan perubahan

faktor lingkungan hidup menjadi salah satu

iklim.

fokus utama perusahaan, sehingga munculah

masyarakat akan perlunya suatu alat analisis

akuntansi lingkungan (green accounting) dan


yang obyektif dan faktual terhadap laporan

audit lingkungan yang ditampilkan dalam

audit manajemen untuk menilai kinerja

laporan audit manajemen.

operasional perusahaan terhadap lingkungan.

Pada

Laporan

saat

ini

manusia,


audit

bahkan

manajemen

Sehingga munculah kesadaran

merupakan

Aktivitas perusahaan terhadap lingkungan

laporan oleh pihak auditor kompeten dan

yang memberi pengaruh pada perusahaan

independen yang menyatakan pendapatnya

digambarkan sebagai berikut:


atas laporan keuangan yang diaudit, dimana
auditor dapat melaporkan temuannya kepada
manajemen atau klien serta memberinya
solusi.
Dalam dekade empat puluh tahun
lingkungan dalam laporan audit manajemen

Gambar 1.1
Industry and environment relationship

Sumber: Ifac , 2015
2

SOSIOHUMANITAS

2008. Dalam hal ini laporan audit manajemen
Perusahaan dituntut untuk merubah
terutama daerah LKPD masih buruk .
sistem manajemen lingkungan agar sesuai
Sebagai upaya proaktif perusahaan

dengan konsep going concern pembangunan
untuk perlindungan lingkungan yang akan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
membantu meningkatkan kinerja operasional
Audit lingkungan merupakan alat untuk
perusahaan terhadap lingkungan, dan pada
memverifikasi

secara

obyektif

upaya
akhimya dapat meningkatkan citra positif

manajemen lingkungan dan dapat membantu
perusahaan. Hal inilah yang kemudian
mencari langkah-langkah perbaikan untuk
menjadi salah satu alasan yang melatar
meningkatkan


kinerja

lingkungan,
belakangi audit lingkungan, fungsi audit

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
operasional dan kertas kerja pemeriksaan
Fenomena yang melatar belakangi penelitian
sebagai dasar evaluasi. Corporate Sosial
ini

diantaranya Dr. Ir. Fadel Muhammad
Responsibility adalah salah satu bentuk

laporan

keuangan

pemerintah


daerah
tanggung jawab sosial

yang dilakukan

(LKPD) tidak saja buruk, banyak penyaluran
perusahaan

sebagai

dasar

akibat

dari

uang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
kesadaran perusahaan bahwa keberlanjutan
kepada negara yang menjadi penyertaan

perusahaan lebih penting bila dibandingkan
modal tersebut dipertanyakan oleh Badan
dengan hanya memperoleh laba semata.
Pemeriksa Keuangan (BPK) karena tidak
Sehingga evaluasi dan CSR yang baik
tercatat dalam LKPD. Berbicara di depan
perusahaan
mahasiswa pada acara Simposium

akan

dinilai

positif

oleh

Anti
masyarakat.


Korupsi di UGM Yogyakarta, Sabtu (28/2),
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
dia mengatakan kasus tersebut diketahui
seberapa besar pengaruh audit lingkungan
setelah menerima laporan hasil audit BPK
3

SOSIOHUMANITAS

terhadap laporan audit manajemen, seberapa

dalam semua hal yang material untuk

besar pengaruh fungsi audit internal terhadap

Laporan keuangan.

laporan

audit

seberapa

manajemen,

besar

pemeriksaan

pengaruh

terhadap

mengetahui
kertas

laporan

kerja
audit

manajemen dan mengetahui seberapa besar
pengaruh laporan audit manajemen terhadap
informasi

kinerja

komisaris

terhadap

lingkungan

Mutu Pengawasan intern adalah
suatu area yang mempelajari
sementara.

Banyak

menggunakan
bersifat

survei

pemeriksaan

literatur
dan

ini

pendekatan

untuk menilai apakah, dan

bagaimana, auditor eksternal menyertakan ke
tiga faktor kualitas yaitu kemampuan/
wewenang, obyektifitas, dan mutu prestasi

KAJIAN PUSTAKA
Peran

audit intern dan ekstern ,

sudah menjadi potensi yang lebih efektif,
yang telah mengakibatkan suatu hubungan
lebih dalam antara kedua kelompok

kerja yang ditentukan oleh standard auditing
yang eksternal

(SPAP, 2012) Studi

memusatkan pada

ini

obyektifitas, etika dan

moral yang memberi alasan, dan kelengkapan
di dalam keputusan dan pertimbangan auditor
internal.

a.Mutu Audit Intern
b. Evaluasi Audit Intern Berkualitas
Melaksanakan pemeriksaan intern sesuai
dengan standar auditing (SPAP 2012),
mengumpulkan bahan bukti yang cukup,
tidak menemukan adanya kesalahan material
atas penyimpangan dari PABU Laporan
keuangan telah menyajikan secara wajar,

Satu

rangkaian

survei

dan

eksperimen mendorong identifikasi

dan

menaksir pentingnya ukuran-ukuran yang
digunakan oleh auditor eksternal di dalam
mengevaluasi masing-masing ke tiga audit
intern faktor kualitas .
4

SOSIOHUMANITAS

intern efektif IAPI

prosedur pemeriksaan yang ditempuhnya,

(2012: 319 ) mendefinisikan pengendalian

pengujian yang dilakukannya, keterangan

intern sebagai sutu proses yang dijalankan

yang diperolehnya dan kesimpulan yang

oleh dewan komisaris, manajemen dan

ditariknya sehubungan dengan pemeriksaan.

Pengawasan

personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut
ini:

Audit quality is obtained by a process of
identifying and administering the activities
needed to achieve the quality objectives
(mayasari & hidayat ,2015)

Kualitas

(a) keandalan pelaporan keuangan,

audit

dalam

laporan

audit

manajemen merupakan laporan oleh pihak

(b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan

auditor yang menyatakan pendapatnya atas
(c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
laporan keuangan yang diaudit, dimana
yang berlaku.
auditor dapat melaporkan temuannya kepada
Kertas

kerja

pemeriksaan

(audit

working papers ) merupakan mata rantai

manajemen atau klien serta memberinya
solusi.

yang menghubungkan catatan klien dengan
laporan, oleh karena itu kertas kerja
METODE PENELITIAN
merupakan alat yang penting.
Metode

yang

digunakan

untuk

Definisi Kertas Kerja pemeriksaan menurut
menyelesaikan rumusan masalah adalah
Arens (2014:197):
dengan metode analisis deskriptif . Dimana
Kertas kerja pemeriksaan adalah catatan

pengertian metode Deskriptif menurut Nazir

catatan yang dibuat atau dikumpulkan dan

(2013:54), merupakan suatu metode dalam

disimpan oleh akuntan public mengenai

meneliti status sekelompok manusia, suatu
5

SOSIOHUMANITAS

objek, suatu set kondisi, suatu sistem

(Perda)

pemikiran, ataupun suatu kelas peristwa pada

Nomor7/PD/1974.

masa sekarang. Deskriptif berarti pemaparan

Visi PDAM Tirtawening Kota Bandung

masalah yang ada.

adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat

Populasi adalah totalitas dari semua objek
atau individu yang memiliki karekteristik

Kotamadya

Bandung

akan pelayanan air bersih dan air kotor yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

tertentu, jelas, lengkap yang akan diteliti.

Berdasarkan hasil pendistribusian kuesioner

Populasi yang digunakan adalah pegawai

dapat dilihat mengenai demographic profile

PDAM Bandung.

of

Teknik

pengambilan

sampel

dalam

respondents

Bandung(Persero)

pada
di

PDAM

Kota

Indonesia

yang

penelitianini adalah probability sampling ,

menggambarkan

dengan metode yang digunakan purposive

mengenai jenis kelamin, umur, latar belakang

sampling. Ukuran sampel yang diambil 36

karakteristik

responden

pendidikan, masa kerja.

orang .
Wanita
31%
Pria
69%

PENGOLAHAN DATA

Pria
Wanita

PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman
penjajahan
Pembentukkan

Belanda
PDAM

di
Kota

sebagai Badan Usaha Milik

Indonesia.
Bandung
Daerah

(BUMD) berdasarkan Peraturan Daerah

Gambar 4.1
Grafik Kelamin Responden
Sumber : Data Diolah penulis, 2016
Tabel diatas menunjukkan usia responden
dalam penelitian ini. Mayoritas responden
sebanyak 27.8% berusia 31-38 tahun,
6

SOSIOHUMANITAS

kemudian sebanyak 25% responden berusia
diantara

8%6%

lebih dari 46 tahun dan yang

SMA

17%

D3

terendah sebanyak 8,33% responden yang

S1

69%

berusia antara 39-46tahun

S2

< 22 tahun
> 46 tahun
3%
22-30 tahun
25%
39-46 tahun
36%
8%
31-38 tahun
28%

< 22 tahun
22-30 tahun

Gambar 4.3
Grafik Tingkat Pendidikan
Sumber : Data Diolah penulis, 2016
Tabel

memperlihatkan

jenis

pekerjaan

31-38 tahun
39-46 tahun
> 46 tahun

responden dalam penelitian ini. Mayoritas
sebanyak

88,89%

responden

memiliki

jabatan sebagai Staf, kemudian responden
dengan jabatan Kabag sebesar 5,56%.
Gambar 4.2
Grafik Usia Responden
Sumber : Data Diolah penulis, 2016
Tabel

memperlihatkan

jenis

pekerjaan

responden dalam penelitian ini. Mayoritas
sebanyak

69,44%

responden

Sedangkan
memiliki

responden
jabatan

paling

sebagai

sedikit

Kadiv

dan

Direktur/Vice President dengan persentase
sebesar 2,78%.

memiliki

tingkat pendidikan S1. Kemudian sebanyak

3%
5%3%

Staf
Kabag

16,67% responden adalah memiliki tingkat
pendidikan D3. Sedangkan untuk tingkat

89%

Kabid
BOD

pendidikan yang paling sedikit terdapat pada
tingkat pendidikan S2, yaitu sebesar 9,68%.

Gambar 4.5
Grafik Jabatan Responden
Sumber : Data Diolah penulis, 2016

7

SOSIOHUMANITAS

Dari tabel 4.5. diketahui bahwa jenis
Akuntansi

masa kerja responden didominasi oleh masa

19%

kerja kurang dari 5-10 tahun dengan

42%

39%
Ekonomi Non
Akuntansi
Non Ekonomi

persentase

sebesar 41,67%, selanjutnya

responden dengan masa kerja kurang dari 5
tahun sebanyak 30,56%, dan masa kerja
selama lebih dari 20 tahun sebanyak 16,67%.
Sedangkan responden yang memiliki masa
kerja yang paling sedikit terdapat pada masa
kerja 11-20 tahun sebesar 11,11%.

Gambar 4.7
Grafik Latar Belakang Pendidikan
Sumber : Data Diolah penulis, 2016

Uji Instrumen data
Sebelum

melakukan

pengujian

tersebut maka akan dilakukan uji kualitas
data dengan menggunakan uji validitas dan
uji reliabilitas instrument.

11%

17%

30%

< 5 tahun

Uji Validitas

5-10 tahun
42%

11-20 tahun
>20 tahun

Dalam melakukan uji validitas dapat
dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor butir pertanyaan dengan total skor

Gambar 4.6
Grafik Masa Kerja Responden
Sumber : Data Diolah penulis, 2016

konstruk atau variabel. Hasil korelasi antara
skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk tersebut akan dibandingkan dengan
nilai r hitung pada n=36 dan α = 5% yaitu
0,328. Semua item kuesioner yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,328 daya
pembedanya dianggap memuaskan. Hal ini
8

SOSIOHUMANITAS

terlihat dari tabel titik kritis sebagai berikut
Tabel 4.8
Tabel 4.9

Rekapitulasi hasil uji validitas Audit
Lingkungan
No

Indeks

titik

No

Indeks

Ket
Item

validitas

kritis

Rekapitulasi hasil uji validitas Fungsi

titik

Pemeriksaan Audit Lingkungan

Ket
Item

validitas

kritis

No

Indeks

titik

No

Indeks

titik

Item

validitas

kritis

Ket
X1

0.384

0.328

Valid

X9

0.575

0.328

Valid

X2

0.495

0.328

Valid

X10

0.644

0.328

Valid

X3

0.649

0.328

Valid

X11

0.676

0.328

Valid
Tidak

X4

0.845

0.328

Valid

Ket

Item

validitas

kritis

X17

0.431

0.328

Valid

X21

0.632

0.328

Valid

X18

0.681

0.328

Valid

X22

0.654

0.328

Valid

X19

0.588

0.328

Valid

X23

0.528

0.328

Valid

X20

0.508

0.328

Valid

0.328
X12

0.303

Valid

X5

0.712

0.328

Valid

X13

0.403

0.328

Valid

X6

0.518

0.328

Valid

X14

0.532

0.328

Valid

X7

0.658

0.328

Valid

X15

0.497

0.328

Valid

X8

0.526

0.328

Valid

X16

0.626

0.328

Valid

Sumber : Data diolah penulis 2016
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai
indeks validitas pada 7 item pertanyaan
mengenai

Fungsi

Pemeriksaan

Audit

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai

Lingkungan lebih besar dari 0.328 sehingga

indeks validitas pada ke-15 butir pertanyaan

dapat disimpulkan bahwa 7 butir pernyataan

mengenai Audit Lingkungan lebih besar dari

pada variabel Fungsi Pemeriksaan Audit

0.328 sehingga dapat disimpulkan bahwa 1

Lingkungan valid dan layak digunakan

butir pertanyaan tentang pengrtahuan audit

sebagai alat ukur variabel tersebut.

lingkungan tidak valid akan dibuang, dan 15
butir

pernyataan

Lingkungan
digunakan

pada

tersebut
sebagai

variabel

valid
alat

dan

ukur

Audit
layak
variabel

tersebut.
9

SOSIOHUMANITAS

No

Tabel 4.10

X38

0.835

0.328

Valid

Rekapitulasi hasil uji validitas Kertas
Kerja Pemeriksaan

X39

0.760

0.328

Valid

Indeks

titik

No

Indeks

titik

Ket
Item

validitas

X42

0.477

0.328

Valid

Sumber : Olah Data penulis, 2016

Ket

kritis

Item

validitas

kritis

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai
Tidak
X24

0.144

0.328
Valid

X27

0.712

0.328

Valid

indeks validitas pada ke 7 butir pertanyaan
mengenai Laporan Audit Manajemen lebih

X25

0.664

0.328

Valid

X28

0.707

0.328

Valid

X26

0.713

0.328

Valid

X29

0.609

0.328

Valid

besar dari 0.328 sehingga dapat disimpulkan
bahwa 7 butir pernyataan pada variabel

Sumber : Olah Data penulis, 2016

Laporan Audit Manajemen tersebut valid dan
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai
layak digunakan sebagai alat ukur variabel
indeks validitas pada 6 item pertanyaan
tersebut.
mengenai Kertas Kerja Pemeriksaan lebih
besar dari 0.328 sehingga dapat disimpulkan

Tabel 4.13

bahwa 1 butir tidak valid . 5 butir pernyataan

Rekapitulasi hasil uji Validitas Informasi
Komisaris terhadap Lingkungan

pada variabel Kertas Kerja Pemeriksaan valid

Indeks
No Item

titik kritis

Ket

validitas

dan layak digunakan sebagai alat ukur
variabel tersebut.

X43

0.580

0.328

Valid

X44

0.592

0.328

Valid

X45

0.728

0.328

Valid

X46

0.672

0.328

Valid

Tabel 4.12
Rekapitulasi hasil uji validitas Laporan
Audit Manajemen
No

Indeks

titik

Item

validitas

kritis

X36

0.585

0.328

X37

0.609

0.328

No

Indeks

Item

validitas

Valid

X40

Valid

X41

Ket

titik kritis

Ket

0.835

0.328

Valid

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai

0.334

0.328

Valid

indeks validitas pada ke 4 butir pertanyaan

Sumber : Olah Data penulis, 2016

10

SOSIOHUMANITAS

Jawab

Berdasarkan hasil perhitungan dengan

Lingkungan lebih besar dari 0.328 sehingga

menggunakan program SPSS versi 22 pada

dapat disimpulkan bahwa 4 butir pernyataan

tabel Kolmogorov Smirnov di atas, dapat

pada variabel Tanggung Jawab Lingkungan

disimpulkan bahwa didapat nilai signifikansi

tersebut valid dan layak digunakan sebagai

sebesar 0.723 yang artinya nilai signifikansi

alat ukur variabel tersebut.

lebih besar dari 0.05 sebagai syarat data

mengenai

Kualitas

Tanggung

Uji Asumsi Klasik

berdistribusi

normal.

Maka

dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
Uji Normalitas
dan memenuhi syarat uji asumsi normalitas.
H0 : Data berdistribusi normal
Uji Multikolinieritas
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Multikolinieritas merupakan suatu
α = 5%
Selanjutnya peneliti akan melakukan
uji normalisasi dan pengolahan statistik
dengan menggunakan alat bantu SPSS 22,
berikut adalah hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov smirnov
Tabel 4.12

situasi dimana beberapa atau semua variabel
bebas berkorelasi kuat. Dengan demikian
berarti semakin besar korelasi diantara
sesama variabel independen, maka tingkat
kesalahan dari koefisien regresi semakin

Hasil Pengujian Normalitas Data
besar yang mengakibatkan standar errornya
semakin besar pula. Cara yang digunakan
untuk

mendeteksi

multikoliniearitas

ada

tidaknya

adalah

dengan

:menggunakan Variance Inflation Factors
(VIF) atau dapat dilihat juga dari nilai

Sumber : Data diolah penulis 2016

tolerance. Dengan menggunakan SPSS versi
11

SOSIOHUMANITAS

19.00 diperoleh nilai tolerance dan VIF

Uji Heteroskedastisitas

sebagai berikut:

Heteroskedastisitas adalah kondisi
dimana

Tabel 4.13
Nilai Tolerance dan VIF

dalam

model

regresi

terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan

lain

tetap,

maka

disebut

homoskedastisitas dan jika varians berbeda
Sumber : Data diolah penulis 2016
disebut heteroskedstisitas.Dalam penelitian
Berdasarkan

hasil

perhitungan

ini akan digunakan metode chart (diagram

dengan SPSS 22.00, dapat disimpulkan

scatterplot)

bahwa tidak terdapat multikolinieritas karena

heterooskedastisitas.

nilai tolerance yang sudah lebih besar dari

diagram scartterplot dengan menggunakan

0,1 dan nilai VIF yang kurang dari 10.

SPSS 22.00 :

untuk
Berikut

menguji
ini

adalah

Dengan demikian tidak terdapat hubungan
yang kuat antara variabel Audit Lingkungan,
Kertas Kerja Pemeriksaan , dan Audit
Lingkungan, Fungsi Pemeriksaan Audit
Internal , dan Kertas Kerja Pemeriksaan
Audit secara Simultan Audit.
Sumber : Data diolah penulis 2016
Gambar 4.13
Scaterplot Heteroskedastisitas

12

SOSIOHUMANITAS

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa
dalam

model

tidak

Tabel 4.14

terdapat

Hasil Pengujian Autokorealsi
heterokedastisitas karena pada gambar tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini menandakan bahwa dalam model,
variansi dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain sama atau konstan.
Sehingga

asumsi

heteroskedastisitas

tidak
atau

adanya
adanya

homoskedastisitas sudah terpenuhi untuk
Sumber : Data diolah penulis 2016

persamaan regresi.

Berdasarkan hasil analisi di atas

Uji Autokorelasi

dengan menggunakan program SPSS versi
Autokorelasi atau korelasi diri atau
korelasi serial adalah suatu kondisi dimana
adanya korelasi diantara nilai-nilai yang
berurutan dari variabel yang sama. Dalam
penelitian ini dilakukan uji autokorelasi
dengan uji statistik Run test yakni dengan
membandingkan nilai signifikansi dengan α

22.00 didapatkan hasil bahwa nilai p-value
atau

nilai

dibandingkan

signifikansi
nilai

sebesar

alpha

0.05

1.00
artinya

nilainya lebih besar dari alpha 0.398>0.05
yang artinya cukup random

bahwa H0

diterima yang dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi autokorelasi.

= 5%. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat
pada tabel 4.17 sebagai berikut :

13

SOSIOHUMANITAS

X4

Model Regresi Berganda
Dalam mengetahui pengaruh Audit
Lingkungan, Fungsi Pemeriksaan Audit
Lingkungan, Kertas Kerja Pemeriksaan, dan
Audit Lingkungan, Fungsi Pemeriksaan
Audit

Internal

,

dan

Kertas

Kerja

Pemeriksaan Audit secara Simultan Audit
terhadap Laporan Audit Manajemen dan
dampaknya

terhadap

Tanggung

= Audit Lingkungan, Fungsi

Pemeriksaan Audit Internal , dan
Kertas

Kerja

Pemeriksaan

Audit

secara Simultan Audit
e

= Epsilon (pengaruh faktor

lain)
Z

= Kualitas Tanggung Jawab

Lingkungan

Jawab

Dengan menggunakan bantuan aplikasi

Lingkungan maka model regresi berganda

program SPSS 22, didapat output hasil

melalui 2 tahap , yang akan dibentuk adalah

perhitungan regresi linier berganda sebagai

sebagai berikut:

berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ β4X4 + e

Z = β0 + β1Y1 + e

Tabel 4.15
Koefisien Regresi Dengan Laporan Audit
Manajemen Sebagai Variabel Dependen

Keterangan:
Y

= Laporan Audit Manajemen

β0

= konstanta

β1, β2

= Koefesien regresi

X1

= Audit Lingkungan

X2

= Fungsi Audit Intern

X3

= Kertas Kerja Pemeriksaan

Sumber : Data diolah penulis 2016

14

SOSIOHUMANITAS

Berdasarkan output di atas didapat

konstan,

kontstanta

regresi

Laporan Audit Manajemen

sehingga dapat dibentuk persamaan regresi

(Y) akan meningkat sebesar

linier berganda sebagai berikut:

0.609

nilai

dan

koefisien

Y = 0.401 +0.69 X1+ 0.347X2+0.740X3

b2=0.347

variabel

artinya jika fungsi audit intern
meningkat sebesar satu satuan

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai

dan variabel lainnya konstan,

berikut:

maka
Sistem
b0 = 0.401

maka

artinya

jika

variabel

Tanggung

fungsi

Jawab

Audit
Lingkungan

Lingkungan,

Efektivitas

(Y)

akan

audit
meningkat sebesar 0.367

intern

,

Pemeriksaan
Lingkungan,

Kertas

Kerja

dan

Audit

b3=0.740

Pemeriksaan (X3) meningkat

Fungsi

sebesar

Pemeriksaan Audit Internal ,

variabel

dan Kertas Kerja Pemeriksaan

maka

Audit secara Simultan Audit

Sistem

bernilai nol maka Laporan

(X1) meningkat sebesar satu
satuan dan variabel lainnya

satuan

lainnya
variabel

dan

konstan,
Efektivitas

Tanggung

Jawab

(Y)

akan

meningkat sebesar 0.740

0.401
artinya jika Audit Lingkungan

satu

Lingkungan

Audit Manajemen bernilai

b1= 0.69

artinya jika Kertas Kerja

b4= -0.340

artinya
Lingkungan,

jika

Audit
Fungsi

Pemeriksaan Audit Internal ,
dan Kertas Kerja Pemeriksaan
15

SOSIOHUMANITAS

Audit secara Simultan Audit

Kualitas

(X4) meningkat sebesar satu

Lingkungan bernilai 1.038

satuan dan variabel lainnya
konstan,

maka

b1= 0.597

variabel

Tanggung

Jawab

artinya jika Laporan Audit
Manajemen (Y1) meningkat

Laporan Audit Manajemen

sebesar

(Y) akan menurun sebesar

satu

variabel

0.340

maka

satuan

lainnya
variabel

dan

konstan,
informasi

komisaris

terhadap

Lingkungan

(Z)

akan

meningkat sebesar 0.597
Analisis Koefisien Korelasi
Sumber : Data diolah penulis 2016

nilai

Korelasi

ini

digunakan

untuk

Berdasarkan output di atas didapat

mengukur derajat hubungan serta arah

kontstanta

hubungan variabel independen yaitu dalam

dan

koefisien

regresi

sehingga dapat dibentuk persamaan regresi

penelitian

linier berganda sebagai berikut:

Lingkungan (X1), fungsi audit intern(X2),

Z = -1.038 +0.597 Y1

ini

adalah

variabel

Audit

Kertas Kerja Pemeriksaan (X3), dan Audit
Lingkungan, Fungsi Pemeriksaan Audit

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai
berikut:
b0 = -1.038

Internal , dan Kertas Kerja Pemeriksaan
Audit secara Simultan Audit (X4) dengan

artinya jika Laporan Audit

variabel dependen yaitu Laporan Audit

Manajemen bernilai nol maka

Manajemen (Y) dilihat dari tabel korelasi
dibawah ini:
16

SOSIOHUMANITAS

Jawab Lingkungan dengan Kertas Kerja

Tabel 4.16
Interprestasi Korelasi

No Interval

Pemeriksaan

0.837

sehingga

menunjukkan bahwa keduannya memiliki

Tingkat

Koefesien

adalah

hubungan

Hubungan

yang

kuat

sedangkan

nilai

koefisien
1

0,00 – 0,199

Sangat Rendah
korelasi antara variabel Kualitas Sistem

2

0,20 – 0,399

Rendah

3

0,40 – 0,599

Sedang

4

0,60 – 0,799

Kuat

Informasi

Audit

Lingkungan,

Fungsi

Pemeriksaan Audit Internal , dan Kertas
Kerja Pemeriksaan Audit secara Simultan
Audit adalah 0,611 menunjukkan bahwa

5

0,80 – 1,000

Sangat Kuat
keduanya memiliki hubungan yang kuat pula.

Sumber: Sugiyono (2010:250)
Dari Penelitian diatas dapat diketahui
Dari nilai koefisien korelasi antara
Kualitas

Sistem

Tanggung

Lingkungan

dengan

Audit

Jawab

bahwa nilai koefisien korelasi antara Kualitas
Tanggung

Jawab

Lingkungan

dengan

Lingkungan

Laporan Audit Manajemen adalah 0.971

adalah 0.720 sehingga menunjukkan bahwa

sehingga menunjukkan bahwa keduannya

keduannya memiliki hubungan yang kuat

memiliki hubungan yang kuat.

sedangkan nilai koefisien korelasi antara
Koefisien Determinasi
variabel Laporan Audit Manajemen dengan
fungsi

audit

intern

adalah

0,726

menunjukkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang kuat pula. Nilai koefisien
korelasi antara Kualitas Sistem Tanggung

Koefisien

determinasi

digunakan

untuk melihat persentase pengaruh yang
diberikan oleh audit lingkungan dan fungsi
audit intern, dan kertas kerja pemeriksaan

17

SOSIOHUMANITAS

terhadapLaporan audit manajemen. Dengan

Nilai koefisien determinasi sebesar

menggunakan rumus KD = r2 X 100% maka

0.835

diperoleh:

Lingkungan, fungsi audit intern dan kertas

menunjukan

bahwa

Audit

kerja pemeriksaan memberikan pengaruh

Tabel 4.18
Koefisien Determinasi terhadap
Laporan Audit Manajemen

simultan sebesar 83.5% terhadap Laporan
Audit

Manajemen.

Sedangkan

sisanya

sebesar 16.5% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diamati di dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui besar koefisien
determinasi secara parsial antara variabel
bebas Audit Lingkungan , fungsi audit intern
Sumber : Data diolah penulis 2016

dan kertas kerja pemeriksaan dapat dilihat
melalui tabel dan proses perhitungan sebagai

Berdasarkan tabel diatas diperoleh
berikut.
nilai R = 0.914, nilai ini menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara variabel bebas

Tabel 4.18
Koefisien Determinasi terhadap

secara simultan dengan variabel terikat.
selanjutnya koefisien determinasi dapat
dihitung

menggunakan

rumus

informasi komisaris terhadap
Lingkungan

sebagai

berikut:
KD

= (0,914)2 x 100%
= 91.4%
Sumber : Data Diolah Penulis 2016
18

SOSIOHUMANITAS

Berdasarkan tabel diatas diperoleh

Tabel 4.19
Nilai Koefisien Beta dan Zero-order

nilai R = 0.971, nilai ini menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara variabel bebas
secara simultan dengan variabel terikat.
selanjutnya koefisien determinasi dapat
dihitung

menggunakan

rumus

sebagai

berikut:
KD

= (0,971)2 x 100%

Sumber : Data diolah penulis 2016

= 97.1%
Nilai koefisien determinasi sebesar
0.942 menunjukan bahwa

Laporan Audit

Manajemen memberikan pengaruh simultan
sebesar 94.20 % terhadap Kualitas Tanggung
Jawab

Lingkungan.

Sedangkan

Sumber : Data diolah penulis 2016

sisanya
Besarnya pengaruh :

sebesar 5.8 % dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diamati di dalam penelitian ini.

Variabel X1
= 9.14

: 0.127 X 0.720 =

0.0914

: 0.342 X 0.726 =

0.248

%

Untuk mengetahui besar koefisien
determinasi secara parsial antara variabel

Variabel X2

bebas dapat dilihat melalui tabel dan proses

=

perhitungan sebagai berikut.

Variabel X3
=

24.8

61.9

%
: 0.740 X 0.837 =

0.619

%

19

SOSIOHUMANITAS

Variabel Y1
= 94.28

: 0.971 X 0.971 =

0.9428

%

diketahui bahwa pengaruh Kertas Kerja
Pemeriksaan terhadap Kualitas

Sistem

Tanggung Jawab Lingkungan yaitu 61.9%
besar

daripada

pengaruh

Audit

Lingkungan, metoda pengembangan sistem
dan Audit Lingkungan, Fungsi Pemeriksaan
Audit

Internal

,

dan

Kertas

Kerja

Pemeriksaan Audit secara Simultan Audit .
Dapat diketahui bahwa pengaruh Kualitas
Sistem

Tanggung

terhadap

Fungsi

Pemeriksaan

Berpengaruh

Dari hasil uji individu di atas

lebih

2.

informasi

Jawab

Lingkungan

komisaris

terhadap

terhadap

Laporan

Audit Manajemen sebesar 24.8%
belum

sepenuhnya

karena

mutu pengawasan belum

berkualitas

terjaga.
3. Kertas

Kerja

Pemeriksaan

berpengaruh terhadap Laporan Audit
Manajemen. sebesar 61.9% belum
sepenuhnya

berkualitas

karena

mempersiapkan laporan manajemen
dalam laporan pendapatan
berjalan sesuai

belum

dengan harapan

organisasi.
4. Audit

Lingkungan yaitu 94.28%.

Audit

Lingkungan,

Fungsi

Pemeriksaan Audit dan Kertas Kerja
KESIMPULAN

Pemeriksaan berpengaruh terhadap
1. Audit

berpengaruh

Laporan Audit Manajemen sebesar

terhadap Laporan Audit Manajemen

20.7%. Laporan Audit Manajemen

sebesar

Lingkungan

9.14%.

Manajemen

Laporan

belum

berkualitas karena

Audit

sepenuhnya
pengetahuan

belum

sepenuhnya

berkualitas

karena sentralisasi yang terjadi pada
PDAM belum ideal.

mengenai audit lingkungan belum
berjalan secara sempurna
20

SOSIOHUMANITAS

Hall,Pearson company non proper
inc.,Upper Saddle river, New Jersey

5. Informasi dipengaruhi oleh kualitas
Laporan

Auditkinerja

komisaris

terhadap lingkungan sebesar 94.28%
diungkapkan

dalam

laporan

keuangan perusahaan

Arens, Alvin,A.,Randal J.Elder, and Mark
S.Beasley,(2012),
Audit
and
Assurance Services:An Integrated
approach,14 th edition,Prentice
Hall,Pearson company non proper
inc.,Upper Saddle river, New Jersey

Audit

Bastian Indra,(2013),Audit Sektor Publik.
Jakarta: Salemba Empat

Lingkungan, Fungsi Audit , Kertas Kerja

Dr. Ir. Fadel Muhammad, ,www. detik.com
diunduh pada 28 oktober 2015

Audit jika dilakukan secara rutin, sehingga

Elder

Peneliti

terdeteksi

menyarankan:

kelemahan

(1)

Laporan

Audit

Manajemen yang berdampak pada kinerja
komisaris. (2) Memberikan pengembangan
karyawan auditor dalam audit lingkungan

Randal,(2011),Jasa Audit and
assurance.Edisi2. Jakarta:Salemba
Empat

IFAC,(2014), Audit berbasis ISA, Seminar
audit for lecture,Bandung:IAPI.
Ikatan

Akuntan
Indonesia,
(2014),
Standar
Akuntansi
Keuangan,
Jakarta: Penerbit

dalam meningkatkan kualitas laporan audit

Salemba Empat.

manajemen.(3) peneliti yang akan datang

Ikatan Akuntan Publik Indonesia, (2012),
Standar Profesional Akuntan Publik,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

agar

melakukan

perusahaan

pengujian

terhadap

dengan indikator faktor lain

Ikatan Akuntan Publik Indonesia, (2013),
Standar
Akuntansi
Keuangan,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

untuk melihat keefektipan Laporan audit
manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Soekrisno ,(2012). Auditing Petunjuk
Praktis Pemeriksaan Akuntansi
Publik.Edisi 4.Jakarta: Salemba
Empat
Arens, Alvin,A.,Randal J.Elder, and Mark
S.Beasley,(2014),
Audit
and
Assurance Services:An Integrated
approach,16 th edition,Prentice

Josep Vallverdú Calafell, (2000), An
Attempt to Go Beyond Conventional
Financial Accounting Information,
Internet Publications of Working
Paper Series of Universitat Pompeu
Fabra, the Spain.
Krishnan,Jagan
dan
Jong
Eun
Iced.(2011).Audit
Committee
Financial Expertise, Litigation Risk
and Corporate Governance,Paper
vesrsion June,ssrn id 131278

21

SOSIOHUMANITAS

Mayasari, N. Z. (2016). Factors Influencing
Quality Management Information
System:
Indonesian
Government. Frontiers of Accounting
and Finance, Lawarence press.
MayaSari, Nur Zeina & Effendy (2015) . The
Influence Organizational Culture On
The
Quality
Of
Accounting
Information
System
Indonesian
Government.IJSTR Volume 4 issue
10.issn 2277-8616
MayaSari, Nur Zeina (2015) . The Influence
Implementation
Internal
Control,
Information
System
Technology, Individual Culture To
Quality Audit Internal With Quality
Human Resource Moderating Variable
Education Consultant In Indonesian .
USM Malaysia Publishing
MayaSari, Nur Zeina & Effendy (2015) . The
Influence
Implementation
Internal
Control To Quality Audit Internal
Education Consultant In Indonesia
.IJSTR Volume 4 issue 10.issn 22778616

Menciptakan metode pembelajaran
menarik.Jogyakarta:Diva Press

Ridwan.(2012).Skala pengukuran Variabel
Penelitian.Bandung: Alfabetha
Sugiono.(2010).Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan H&D
Bandung: Alfabeta
Tuanakota.(2010).Akuntansi Forensik Dan
Audit Investigatif. Jakarta:Salemba
Empat
Tuanakota.(2011). Berpikir Kritis Dalam
Auditing.Jakarta:Salemba Empat
Tuanakota.(2013).Audit
Berbasis
Isa .Jakarta:Salemba Empat
The

Institute
of
Internal
Auditor
(IIA),(2011).International
The
Proffesional Practices Frame Work
(IPPF),The
IIA
Research
foundation,Altamonte spring

MayaSari, Nur Zeina & Purwanegara (2016)
. The effect of accounting information
systems. IISTE. ISSN 2222-1719
Mayasari,Prof Dadang Sadeli (2016). The
Information Technology Share In
Management
Information
System.ICOGIA2016
Moh. Nazir, (2012), Metode Penelitian,
Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Mulyadi, (2012), Audit dan assurance
pendekatan terpadu, Terjemahan.
Jakarta: Salemba Empat
Prastowo andi.(2011).Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif:
22