KOLABORASI DAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA

KOLABORASI DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA DAN
TEMPAT KERJA YANG KOLABORATIF

Poppy Fitrijanti Soeparan SH, MA
Politeknik Pratama Purwokerto

ABSTRACT
In the world of working nowadays, it is important to have a new way of thinking that demand the
working people to create the best working environment. The staffs should unite to have better
goals for the future and enhance the trust in their working experiences and working
environment. That is the way they need the collaboration in the workplace. In the collaborative
working culture, the role of negosiation is the main factor and position. It is mainly caused by
the people who involved with it should be able to say what they want and accept any opinions
from other people, and do the best even if they have different opinions with others.
Collaboration means working together with other staffs in the same workplace that involving the
trust, integrity and unity , that can replace the hierarchy’s way in the past time.
Key words : collaboration, working

ABSTRAKSI
Dalam dunia bekerja saat ini perlu adanya suatu cara berpikir baru yang menuntut setiap pekerja
di dalamnya untuk ikut andil dalam penciptaan suasana kerja. Para pekerja harus bersatu untuk

menuju tujuan yang lebih baik dan meningkatkan saling percaya dalam suasana kerja mereka.
Itulah perlunya berkolaborasi dalam bekerja. Di dalam budaya kerja yang kolaboratif, peran
negosiasi berada pada posisi utama, sebab orang-orang yang terlibat dalam kerja kolaboratif
harus dapat menyampaikan apa yang dikehendaki dan menerima pendapat atau masukan dari
orang lain terhadap apa yang disampaikannya sebelumnya, dan mengusahakan yang terbaik bila
terjadi ketidaksesuaian paham.
Kolaborasi dirumuskan sebagai proses mendasar dari suatu bentuk kerjasama yang melahirkan
kepercayaan, integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus, kepemilikan dan
keterpaduan pada semua aspek organisasi. Kolaborasi juga merupakan pendekatan utama yang
diharapkan mengganti pendekatan hirarki pada masa lalu.

Jurnal Media Pratama, Volume 7, Nomor 20, Juni 2013

Jika semua dilaksanakan tepat guna, maka suasana kerja yang didasarkan pada kolaborasi akan
dapat meningkatkan kinerja setiap pekerja,yang pada akhirnya menuju kesejahteraan perusahaan
dan si pekerja itu sendiri.
Kata kunci: kolaborasi, kerja
I.PENDAHULUAN
Pada saat ini masyarakat dunia
mengetahui bahwa diperlukan adanya

kerangka kerja baru yang menuntut manusia
atau dalam hal ini para pekerja untuk ikut
andil dalam perancangan dan penciptaan
suasana kerja. Para manusia pekerja, baik
dari
sektor
swasta
maupun
dari
pemerintahan, harus bersatu menuju arah
yang lebih baik, harus saling percaya demi
terciptanya suatu suasana kerja yang jauh
lebih membangun, yang pada akhirnya
menghasilkan kinerja yang luar biasa. Ada
istilah baru dalam dunia kerja masa kini yaitu
kolaborasi, yang bisa dikatakan merupakan
salah satu kerangka baru seperti yang disebut
terdahulu.
Istilah kolaborasi sebenarnya bukan
istilah yang benar-benar baru, sudah ada

semenjak beberapa lama namun sering
diartikan sebagai tindakan negatif, mengarah
pada kerjasama negatif. Akan tetapi sesuai
perkembangan jaman kolaborasi sekarang
diartikan sebagai bentuk kerjasama yang
sangat baik yang dapat menciptakan hasil
kerjasama maksimal dalam suasana yang
kondusif, menyenangkan, saling menghargai
dan terbuka.
Di dalam budaya kerja yang
kolaboratif, peran negosiasi berada pada
posisi utama, sebab orang-orang yang terlibat
dalam kerja kolaboratif harus dapat
menyampaikan apa yang dikehendaki dan
menerima pendapat atau masukan dari orang
lain terhadap apa yang disampaikannya
sebelumnya, dan mengusahakan yang terbaik
bila terjadi ketidaksesuaian paham.
Kolaborasi dirumuskan sebagai proses
mendasar dari suatu bentuk kerjasama yang

melahirkan kepercayaan, integritas dan

terobosan melalui pencapaian konsensus,
kepemilikan dan keterpaduan pada semua
aspek organisasi. Kolaborasi juga merupakan
pendekatan
utama
yang
diharapkan
mengganti pendekatan hirarki pada era
sebelumnya.
II.PENTINGNYA KOLABORASI DALAM
LINGKUNGAN KERJA SAAT INI
Kunci dari keberhasilan kolaborasi
adalah jalan terbaik manakah yang akan kita
tempuh untuk mencapai tujuan bersama.
Ada lima komponen penting dalam
kolaborasi:
1. Collaborative Culture
Nilai-nilai budaya dari orang-orang

yang akan berkolaborasi
2. Collaborative leadership
Suatu kebersamaan karena fungsi
situasi setiap orang dalam organisasi
3. Strategic vision
Panduan dan tujuan dari organisasi
yang berdasarkan kerjasama intern
organisasi
4. Collaborative team process
Sejumlah kolaborasi dari tim-tim
intern organisasi dalam menunjang
kerja masing-masing tim demi
mencapai keberhasilannya, namun
memungkinkan mereka menjadi
mandiri
5. Collaborative structure
Sumber daya manusia dari masingmasing sistem pendukung bisnis
melakukan pembenahan diri demi
tercapainya keberhasilan tempat kerja
yang kolaboratif.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas
maka dapat dikatakan bahwa kolaborasi

Jurnal Media Pratama, Volume 7, Nomor 20, Juni 2013

adalah salah satu unsur dalam strategi
negosiasi yang bertujuan untuk mencapai
kesepakatan
bersama
dari
adanya
kepentingan yang berbeda dari pihak-pihak
yang sesungguhnya mempunyai kepentingan
yang sama atas suatu tujuan. Selain itu
peningkatan hubungan kerja antara masingmasing pihak tidak kalah pentingnya dalam
mencapai hubungan kerja yang harmonis,
juga kolaboratif.
Ada beberapa nilai dasar yang
umumnya digunakan untuk meningkatkan
hubungan kerja :

1. Menghormati orang lain
Setiap
pihak
yang
akan
melakukan
kolaborasi
menginginkan mendapat posisi
yang sama dan kuat, maka wajib
menaruh respek satu sama lain
agar kolaborasi ini jadi sukses.
2. Penghargaan dan integritas
Hal-hal
ini
melahirkan
pengakuan,yang membentuk etos
kerja, karena di berbagai budaya
integritas membentuk perilaku
individu.
3. Rasa memiliki

Saat para pekerja merasa memiliki
pekerjaan dan perusahaannya,
maka
mereka
akan
memeliharanya dengan baik.
4. Adanya konsensus bersama
Adanya
kesepakatan
umum
bahwa suatu hubungan kerja yang
baik harus dilandasi win-win
solution.
5. Rasa tanggung jawab
Pertanggungjawaban penuh dan
sejajar
dari
masing-masing
pekerja terhadap pekerjaannya
yang

merupakan
integritas
masing-masing individu.
6. Hubungan saling mempercayai
Setiap
orang
menginginkan
adanya
kepercayaan
dalam
bekerja dan mereka juga ingin

dipercaya.
7.Adanya pengakuan
Sangat penting untuk mendorong
orang mau bekerja dan segera
memberi pengakuan atas hasil
kerjanya.
Hal-hal inilah yang dapat memberi
makna lebih dari arti sebuah kerjasama.

Dimana kerjasama ini merupakan faktor
penting bagi keberhasilan kinerja para
pekerja, yang tentunya hasilnya dapat
dirasakan oleh masing-masing perusahaan.
Jadi amatlah penting untuk menciptakan
budaya kolaborasi atau kerjasama di
lingkungan kerja.
Penciptaan suasana kerjasama berarti
membuat suatu komitmen untuk bekerja
bersama-sama. Kerjasama bukan sesuatu
yang tetap, tetapi merupakan proses yang
terus berubah. Dalam dunia yang semakin
maju saat ini, diperlukan semangat tinggi dari
individu untuk mengatasi permasalahan yang
semakin kompleks dengan keterbatasan yang
dimiliki
individu
tersebut.
Untuk
memenangkan persaingan, individu harus

menghargai aset penting yang dimilikinya,
namun juga menghargai nilai individu lain
yang merupakan mitra kerjanya.
Saling menghormati, percaya dan jujur
merupakan tiga unsur penting untuk
mendapatkan keuntungan dalam pekerjaan.
Maka perlu didukung adanya suatu
lingkungan kerja yang bertanggungjawab,
untuk mencapai hal-hal tersebut diatas.
Dalam melaksanakan pekerjaan orang-orang
dapat berdiskusi dan bersetuju menciptakan
suatu persetujuan baru yang akan diikuti
mereka untuk menghasilkan rasa saling
menghormati, percaya dan jujur dalam
hubungan kerja diantara para pihak tersebut.
Beberapa hal ini dapat membantu
menciptakan budaya kerja baru, yaitu:
1. Kesepakatan yang berdasarkan
prinsip

Jurnal Media Pratama, Volume 7, Nomor 20, Juni 2013

Bahwa kesepakatan yang terjadi
dalam suatu organisasi haruslah
didasari prinsip kerja dan bukannya
dilandasi oleh kekuasaan maupun
keputusan individu.
2. pengaturan yang tegas
Dalam prosesnya menciptakan
budaya kerja haruslah terbuka, tidak
ada rahasia, kalaupun ada peraturan
tidak tertulis, harus ditegaskan dan
disetujui oleh setiap pihak. Tidak
ada agenda yang rahasia dan
tersembunyi,
sehingga
setiap
individu mengerti apa harapannya
dan menjadi paham terhadap
persetujuan atau perjanjian bersama
tersebut.
3. perubahan perilaku
Setiap
individu
diikutsertakan
dalam perubahan perilaku mereka
bersama, baik sebagai individu
maupun sebagai tim. Pada saat
posisi bersaing, cara-cara selama ini
akan sangat merugikan individu itu
sendiri, sehingga kita akan dapat
tantangan untuk merubah perilaku
kita sendiri.
4. kesepakatan operasi
Menetapkan
perilaku
bersama
sebagaimana kita akan bekerja
bersama-sama, hal ini disebut
operating aggreement.
Operating agreement sendiri akan
menjadi budaya kolaborasi sebab ia
merupakan nilai dan kepercayaan anggota
tim atau organisasi. Cara penciptaan
kesepakatan ini akan menjadi kunci segala
hal, juga mengikat mereka sebagai nilai
utama dari etika berkolaborasi. Budaya kerja
yang berubah dapat mengubah organisasi
dengan hasil sebagaimana yang diinginkan
dari perubahan perilaku yang diperlukan.
Jika setiap anggota ikut bertanggung
jawab atas perilakunya masing-masing, maka
sesungguhnya mereka bisa bertanggung

jawab kepada orang lain, dan pada akhirnya
juga bertanggung jawab atas suksesnya
organisasi.
Kesepakatan organisasi terlihat sebagai
konsep yang sederhana. Namun proses ini
menuntut setiap individu menguji perilaku
dan
menilai
dirinya
sendiri
serta
menyesuaikannya dengan cara menunjang
budaya kerja yang baru tersebut.
III.KESIMPULAN
Kolaborasi merupakan satu budaya
baru di tempat kerja dimana setiap individu
yang berada di tempat kerja tersebut
memiliki sifat terbuka dan saling mau
memberi serta menerima saran dan pendapat
orang lain. Kolaborasi adalah proses
mendasar dari bentuk kerjasama yang
menghasilkan kepercayaan, integritas dan
terobosan
melalui
pencapaian
konsensus,kepemilikan dan keterpaduan pada
setiap
aspek
organisasi.
Kolaborasi
merupakan
pendekatan
utama
yang
menggantikan pendekatan hirarkis yang ada
dalam prinsip-prinsip pengorganisasian untuk
memimpin dan mengelola lingkungan kerja
pada abad modern ini.
Ada lima komponen utama dalam
kolaborasi yaitu Collaborative Culture,
Collaborative Leadership, Collaborative
Vision, Collaborative Team Process dan
Collaborative Structure.
Dalam mengembangkan kolaborasi
perlu diingat adanya tujuh nilai dasar yaitu:
1) saling menghormati, 2) penghargaan dan
integritas, 3) rasa memiliki dan bersekutu, 4)
konsensus, kesepakatan, 5) hubungan yang
berdasarkan kepercayaan, 6) tanggung jawab
penuh, 7) pengakuan dan pertumbuhan.

Jurnal Media Pratama, Volume 7, Nomor 20, Juni 2013

DAFTAR PUSTAKA
Gordon,
J.
R.,
Organizational
Behavior, Prentice Hall, London, 2006
Kanter, R. S., World Class, Thriving
Locally in the Global Economy, Simon and
Schuter Rockefeller Center, New York, 1995
Marshall, L. M., Transforming The
Way We Work, The Power of The
Collaborative Workplace, Amacom, 1995
Sumidjo,
W.,
Kolaborasi
dan
Pengembangan Jejaring Kerja, Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta, 1999
Yukl, G., Leadership in Organization,
Prentice Hall, London, 1994

Jurnal Media Pratama, Volume 7, Nomor 20, Juni 2013