ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN (1)

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

LATAR BELAKANG
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para
ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply berubah? Dan
berapa besar pengaruhnya?Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.Secara umum,
elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah
barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Pada materi ini kita akan membahas elastisitas permintaan yg terdapat 3 variabel utama yang
mempengaruhi yaitu elastisat harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan. Elastisitas
permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan
atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
faktor yang mempengaruhi.

A.

ELASTISITAS PERMINTAAN


Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas.
Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli
ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan
Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila
faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar
pengaruhnya? Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat
kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya.
Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat
perubahan faktor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama
yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu :
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan

1.

a.

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand) dan Hasil
Penjualan

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di
pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka
disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama
dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga
permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Dimana :
Eh = adalah elastisitas harga permintaan
Q = adalah Jumlah barang yang diminta
P = adalah harga barang tersebut

Δ = adalah delta atau tanda perubahan.
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :
1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang
paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari
jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan
garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan
sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς)
pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat
harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal
dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah

nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi
jumlah permintaannya.
Menurut beberapa ahli elastisitas permintaan harga sebagai berikut :
1)
Menurut Mankiw, The price elasticity of demand measures how much the quantity

demanded responds to a change in price.
2)
Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang diminta
terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan terhadap harga.
3)
Menurut McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan
kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
4)
Menurut Sadono Sukirno, suatu pengukuran kwantitatif yang menunjukkan sampai di
mana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha permintaan
5)
Menurut Salvatore, elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang
diminta konsumen akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain, elastisitas harga
adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan
proporsional dari harga (Budi S, 2009).
Jadi menurut para ahli ekonom elastisitas harga adalah perubahan atau berapa banyak jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Permintaan suatu barang bisa
dikatakan elastis jika konsumen merespon perubahan harga barang tersebut dengan
berubahnya jumlah permintaan barang yang besar. Sedangkan perubahan jumlah permintaan
barang yang sedikit atau sama sekali tidak berubah terhadap perubahan harga barang tersebut

dikatakan inelastis atau kurang elastis.
Elastisitas permintaan suatu barang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang
tersebut.
Hasil penjualan (TR) = Harga (P) x Kuantitas (Q)
a) lεpl > 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis. Misalnya lεpl = - 3,2 dan lεpl = 3,2.
Permintaan elastis ini terjadi, jika perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari
harganya, sehingga kenaikan harga dalam persentase tertentu menyebabkan kuantitas
menurun dengan persentase yang lebih besar dan akhirnya menurunkan total pendapatan.
b) lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari. Misalnya lεpl = - 1 dan lεpl = 1. Elastisitas
unitari merupakan situasi dimana perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta
dibagi dengan perubahan persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh
perubahan harga diimbangi dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang
diminta dan akhirnya total pendapatan tidak berubah.
c) lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis. Misalnya lεpl = - 0,5 dan lεpl = 0,5.
Permintaan inelastis ini terjadi, jika kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas
yang diminta yang kurang proporsional dan akhirnya meningkatkan total pendapatan.
P
1000

Q

2000

Ed

TR
Rp 2.000.000

3
800

4000

Rp 3.200.000

1,4
600

6000

400


8000

200

10000

Rp 3.600.000
5/7
Rp 3.200.000
1/3
Rp 2.000.000

Permintaan elastis, penurunan harga menyebabkan TR naik dan kenaikan harga
menyebabkan TR turun.
Permintaan tidak elastis, penurunan harga menyebabkan TR turun dan kenaikan harga
menyebabkan TR naik.

1. b.


Elastisitas Silang

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer
Dan juga pendapatan. Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan
terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang
(Cross Price Elasticity of demand). Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan
pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan
persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga
dari barang Y. Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif,
misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

ΔQx

Py


Es = ——- x ——- > 0
Δ Px

Qx

Δ Qy

Px

Es = ——- x ——- < 0
Δ Py

Substitusi

Komplementer

Qy

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :


Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau
slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara
suatu barang dengan barang lain.
Menurut para ahli ekonom elastisitas silang adalah :
1. Menurut Mankiw, The cross-price elasticity of demand is a measure of how much the
quantity demanded of one good responds to a change in the price of another good,
computed as the percentage change in quantity demanded of the first good divided by
the percentage change in the price of the second good.
2. Menurut McEachern, Elastisitas Silang adalah persentase perubahan permintaan satu
barang akibat persentase perubahan harga barang lain.
3. Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat kepekaan
relatif dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga
barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang lain.
Dengan perkataan lain, elastisitas silang adalah perubahan proporsional dari sejumlah
barang x yang diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari harga
barang y (Budi S, 2009).
4. Menurut Anthony, cross elasticity of demand measures the response in the quantity
demanded of one good to a change in the price of a different good.
Jadi, menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah
permintaan satu barang terhadap perubahan harga barang lain, dapat dinyatakan dengan :


Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah subtitusi
karena pada saat harga barang y naik, maka permintaan barang x akan meningkat pula.
Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua barang adalah komplemen
karena permintaan barang x akan mengalami peningkatan jika harga barang y turun.
1. c.

Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan
apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan
membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan
pendapatan, dengan rumus.

ΔQ

ΔY

Em = ——Q

:
Y

——–

ΔQ
atau

Y

Em = ——– x
ΔY

Q

——–

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah
barang yang diminta; Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang
lebih besar dari pendapatan terhadap barang. Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis),
maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang,
bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut
barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat
berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang
tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Jenis Elastisitas Permintaan yang Lain
Selain harga, faktor yang yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang lain dan
pendapatan.
Elastisitas Permintaan Silang (Cross Price Elasticity of Demand) adalah perubahan
permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan harga barang lain.
Elastisitas Titik = εc =

a) Produk substitusi (substituted product) adalah produk yang saling terkait dimana kenaikan
harga satu produk menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk yang lain. Produk
A merupakan substitusi produk B. Jika PA naik, maka QB naik dan sebaliknya. Elastsitas
harga untuk produk substitusi adalah positif.
b) Produk komplementer (complement product) adalah produk yang saling melengkapi
dimana kenaikan harga satu produk menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk
lain. Contoh kamera dan film. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah negatif.
c) Produk tidak terkait (unrelated product) adalah produk yang tidak saling mempengaruhi
satu dengan yang lain. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah nol.
Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand) adalah perubahan
permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan penapatan konsumen.
Elastisitas Titik = εy =
a) Inferior goods adalah produk yang memiliki permintaan menurun, jika pendapatan
meningkat. Misalnya produk generik dan layanan bus umum
b) Normal/superior goods adalah produk yang memiliki permintaan dengan korelasi yang
positif dengan pendapatan:


Noncyclical normal goods adalah produk yang permintaanya tidak dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan. Misalnya bioskop dan rokok



Cyclical normal goods adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat
dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Misalnya mobil, rumah dan perjalanan
wisata.
Jenis Barang
Inferior goods
Noncyclical normal goods
Cyclical normal goods

1.

Income Elasticity
εI < 0
0 < εI < 1
εI > 1

B. JENIS-JENIS ELASTISITAS BERDASARKAN NILAI KOEFISIEN
ELASTISITAS PERMINTAAN

Elastisitas permintaan menghitung perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli
sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya. Elastisitas permintaan
yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga permintaan (price
elasticity of demand). Adapun elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan harga barang lain
disebut elastisitas silang (cross elasticity) dan jika dikaitkan dengan pendapatan disebut
elastisitas pendapatan (income elasticity).
1)

Koefisien Elastisitas Harga Permintaan (Ep)

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan dan Kurva Elastisitas Permintaan Berdasarkan Nilai
Koefisien Elastisitas Harga permintaan dapat dibagi menjadi lima Jenis, yaitu:
1. Elastis uniter
Suatu permintaan dikatakan elastis uniter jika elastisitasnya sama dengan satu, artinya
apabila terjadi perubahan harga maka persentase perubahan permintaan sama dengan
persentase perubahan harga
1. Elastis
Suatu permintaan bisa dikatakan elastis jika elastisitasnya lebih dari satu dan kurang dari tak
terhingga, artinya persentase atau besarnya perubahan permintaan lebih persentase perubahan
harga
1. Elastis Sempurna
Elastisitas permintaan adalah tak terhingga, artinya jika terjadi perubahan harga maka
perubahan permintaan nol atau tidak ada permintaan. Permintaan akan terus ada pada harga
tertentu.
Secara grafik tingkat elastisitas harga permintaan terlihat dari slope (kemiringan) kurva
permintaan. Jika kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastik sempurna (perfect
inelastic); perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika kurva
sejajar sumbu datar, permintaan elastik sempurna (perfect elastic); perubahan harga sedikit

saja, menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta tak terhingga besarnya.
Permintaan dikatakan elastik uniter (unitary elastic), jika slope kurvanyanegatif satu
(kurvanya membentuk sudut 45°). Dapat disimpulkan, semakin datar kurva permintaan,
makin elastik permintaan suatu barang.

1. Inelastis
Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis jika elastisitasnya kurang dari satu dan lebih dari
nol, artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga.
1. Inelastis Sempurna
Elastisitas permintaan adalah nol, artinya jika harga mengalami perubahan baik naik maupun
menurun jumlah permintaan sama.
Contoh :
Harga sebuah donat Rp500,00 jumlah yang diminta 500 buah, jika harganya naik menjadi
Rp600,00 per buah, jumlah yang diminta turun menjadi 300 buah. Hitung koefisien
elastisitasnya.
Penyelesaian
Diketahui:
P = Rp500,00 ; ΔQ = 500–300 = 200
Q = 500;

ΔP = Rp500,00–Rp600,00

= |Rp100.00|
maka Ep =
Berarti koefisien elastisitas permintaan donat adalah elastik karena Ep = 2 > 1

Kurva Elastisitas Permintaan
Elastisitas akan besar bilamana :
1. Terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :

1. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga
yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda
tersebut sangat dibutuhkan.
2)

Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur

Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep
elastisitas titik digunakan jika peruhahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga
mendekati 0, tetapi konsep ini kurang akurat jika perubahan harga yang terjadi relatif besar.
Dalam kasus tersebut, lebih tepat jika diukur dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang
mengukur elastisitas permintaan antara dua titik.
Rumus Elastisitas Busur :
Atau
Rumus Elastisitas Titik :
Persamaan elastisitas busur dan persamaan elastisitas titik jika digambar kan ke dalam kurva
akan tampak seperti Kurva di bawah ini :
Hasil dan penghitungan rumus elastisitas titik di atas, akan sama dengan CB/BA atau sama
dengan CQ atau sama dengan OP sebagaimana tergambar pada (Kurva (a)). Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa elastisitas pada tengah garis AC adalah sebesar 1
sebagaimana tergambar pada Kurva berikut (Kurva (b)) :
Dengan demikian, dalam suatu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien
elastisitasnya berbeda-beda pada berbagai tingkat harga.
1.

C.

FAKTOR – FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN

Permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau ditentukan oleh
berbagai faktor yaitu :
Ø

Barang Mewah dan Barang Kebutuhan

Permintaan barang-barang kebutuhan umumnya inelastis, sedangkan permintaan barangbarang mewah umumnya elastis. Karena walaupun harga-harga barang kebutuhan mengalami
peningkatan atau penurunan jumlah yang diminta akan tetap sama atau hanya mengalami
penurunan sedikit. Mengapa barang mewah bisa elastis? karena apabila harga barang mewah
mengalami peningkatan harga jumlah yang diminta hampir tidak ada. Tapi jika barang
mewah mengalami penurunan harga jumlah yang diminta akan meningkat, mungkin bisa
meningkat secara signifikan.
Ø

Ketersediaan Barang Substitusi

Suatu barang yang memiliki barang subtitusi atau barang pengganti akan memiliki elastisitas
yang elastis, sedangkan barang yang tidak memiliki barang substitusi cenderung memiliki
elastisitas yang inelastis. Sebab apabila barang tersebut mengalami peningkatan harga dan
terdapat banyak barang substitusi yang harganya dibawah harga barang tersebut, maka
permintaan barang tersebut akan mengalami penurunan permintaan yang tajam. Berbeda
dengan barang yang tidak memiliki barang substitusi, hanya mengalami penurunan
permintaan yang sedikit karena orang hanya menurunkan permintaan barang tersebut.
Ø

Definisi Pasar

Semakin luas ruang lingkupnya maka semakin inelastis barang tersebut karena tidak ada
barang subtitusinya. Sebaliknya , semakin sempit atau kecil ruang lingkupnya maka semakin
elastis barang tersebut. Sebagai contoh, pasar makanan memiliki permintaan yang inelastis
karena makanan dalam pengertian umum tidak memiliki substitutan. Sedangkan pasar es
krim vanila (dalam pengertian sempit sebagai sajian pencuci mulut) yang pasarnya sempit
atau terfokus, akan elastis permintaannya. Seandainya harga es krim vanila melonjak,
kuantitas permintaannya segera susut karena konsumen akan mencari sajian lain untuk cuci
mulut (Mankiw,).
Ø

Rentang Waktu

Apabila rentang waktu perubahan harga suatu barang lebih lama atau jangka panjang,
permintaan barang tersebut akan elastis. Karena orang-orang (konsumen) mampu untuk
mencari dan mensubtitusi barang tersebut dan biasa tidak menggunakan barang tersebut lagi.
Namun, untuk jangka waktu yang pendek akan mengalami inelastis karena tidak adanya
kesempatan bagi konsumen untuk mensubtitusi barang tersebut.
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan
penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah
barang yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode
waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
1. D.

ELASTISITAS PENAWARAN

Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang
ditawarkan berubah, jika harga barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat

dihubungkan dengan faktor-faktor atau variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti
tingkatbunga, tingkat upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara.
Secara grafik tingkat elastisitas penawaran terlihat dari slope kurva penawaran, semakin
datar, semakin elastik penawaran suatu barang
Elastisitas penawaran hanya ada satu jenis yaitu elastisitas harga atau elastisitas penawaran
terhadap harga. Menurut para ekonom elastisitas penawaran adalah :


Menurut Mankiw, price elasticity of supply a measure of how much the quantity
supplied of a good responds to a change in the price of that good, computed as the
percentage change in quantity supplied divided by the percentage change in price.



Menurut McEachern, elastisitas harga dari penawaran adalah ukuran kepekaan
kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan harga, persentase perubahan kuantitas
yang ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan harga.



Menurut Sadono Sukirno, elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran
sebagai akibat perubahan harga.



Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
ditawarkan terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas.

Elastisitas Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berobah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah
barang yang akan ditawarkan dengan perobahan harga tersebut.
Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk menyesuaikan diri terhadap
perobahan harga, semakin besar elastisitas penawaran. Sama hal dengan perhatian elastisitas
harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai
suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan
elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan,
hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Adapun tiga waktu tersebut adalah :
(1) tiga Immediate Run / Momentary Period / Market Period, suatu periode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.
(2) The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau
masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas
kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran Unity.
(3) The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru
untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.

1.

E. JENIS-JENIS ELASTISITAS BERDASARKAN NILAI KOEFISIEN
PENAWARAN

Jenis-jenis elastisitas penawaran sama dengan elastisitas harga dibagi menjadi lima jenis yaitu
:
1. Elastis sempurna
Elastisitas sempurna merupakan gambaran bahwa para penjual hanya mau menjual semua
barang pada harga tertentu saja dan tidak akan menjual barang tersebut pada harga lain.
2. Elastis
Elastisitas penawaran bisa dikatakan elastis jika persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan lebih dari persentase perubahan harga barang.
3. Elastis uniter
Elastisitas penawaran dimana persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama
dengan persentase perubahan harga barang.
4. Inelastis
Elastisitas penawaran dapat dikatakan inelastis jika persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan lebih kecil dari persentase perubahan harga barang.
5. Inelastis sempurna
Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun harga yang
ditawarkan, jumlah yang ditawarkan hanya tertentu.
Kurva Elastisistas Penawaran
1. F.

FAKTOR – FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PENAWARAN

Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang
diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan
biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil. Misalnya, seorang petni yang
membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga).
Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang
diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu
musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan
menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama.
Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.
Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan
harga dapat dibedakan:
a. Jangka waktu sangat pendek

Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para
produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun
konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung
dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek
penawaran bersifat inelastis.
b. Jangka pendek
Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah
produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama,
mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar
kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesinmesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung
jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik
dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan
pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic,
sedang hasil pabrik lebih elastis.
c. Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas
produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal
pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama
jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam jangka panjang, perkembangan teknik
produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan
harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi
barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor,
kalkulator, dsb).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis
apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini
telahmencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala
tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akanmemerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Yaitu Waktu yang diperlukan untuk menambah/mengurangi jumlah barang yangdihasilkan.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :

- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsentidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak
elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia
denganmemanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan
dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam
jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsenmemenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja
ebih fleksibel,sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Faktor-Faktor yang Menetukan Elastisitas Penawaran diantaranya : Sifat perubahan ongkos
produksi, Jangka waktu

1.

A.

KESIMPULAN
1. Elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat
kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan
faktor yang mempengaruhinya.
2. Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah
permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan
hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan
sebaliknya.
3. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan dan Kurva Elastisitas Permintaan
Berdasarkan Nilai Koefisien Elastisitas Harga permintaan dapat dibagi
menjadi lima Jenis, yaitu: Elastisitas Uniter, Elastis, Elastis Sempurna,
Inelastis dan Inelastis Sempurna.
4. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah
barang yang ditawarkan berubah, jika harga barang berubah satu persen.
Elastisitas penawaran juga dapat dihubungkan dengan faktor-faktor atau

variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti tingkatbunga, tingkat
upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara.
5. Jenis-jenis elastisitas penawaran sama dengan elastisitas harga dibagi menjadi
lima jenis yaitu : Elastisitas Uniter, Elastis, Elastis Sempurna, Inelastis dan
Inelastis Sempurna.
6. Permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau
ditentukan oleh berbagai faktor yaitu : Barang Mewah dan Barang Kebutuhan,
Ketersediaan Barang Substitusi, Definisi Pasar, Rentang Waktu.
7. Faktor-Faktor Penentu Elastisitas Penawaran diantaranya Sifat perubahan
ongkos produksi, Jangka Waktu dan sebagainya.
8. Pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga
elastisitas permintaan, yaitu Elastisitas Harga permintaan, Elastisitas Silang,
dan Elastisitas Pendapatan.
9. Elastisitas penawaran dan cara perhitungannya ditinjau dari sudut waktu
diantaranya Immediate Run, The short Run, dan The Long Run.
10. Elastisitas akan besar bilamana :
-

Terdapat banyak barang subsitusi yang baik

-

harga relatif tinggi

-

ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
1. Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :

-

Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain

barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga
yang rendah.
Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda
tersebut sangat dibutuhkan.