PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM DALAM P

PENERAPAN
MANAJEMEN
RISIKO
DALAM
DALAM
PENGENDALIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA
AGRONIAGA TBK.
Nida Ul Hasanah
Universitas Trilogi

1. Latar Belakang Masalah
Penerapan manajemen risiko melibatkan semua unsur dalam bank,
terutama pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, serta organisasi,
dimana Fungsi yang secara langsung terkait dengan manajemen risiko
meliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan
prosedur. Selain itu, penetapan limit risiko, proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya
sistem informasi di Bank juga merupakan penerapan manajemen risiko.
Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko merupakan
bagian utama dalam proses penerapan manajemen risiko. Proses
manajemen risiko mencakup seluruh aktivitas bisnis bank dan dilakukan

dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko
serta dampaknya. Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui proses
manajemen risiko perbankan, yaitu identifikasi risiko, pengukuran dan
evaluasi risiko, dan pengelolaan risiko. Oleh karena itu, penerapkan
manajemen risiko dilakukan untuk pengendalian risiko kredit pada Bank
Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

2. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui proses manajemen risiko
perbankan dalam mengendalikan risiko kredit dan mengetahui efektivitas
proses manajemen risiko perbankan dalam pengendalian risiko kredit.

3. Literatur
Bank
UU Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah
diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 menyebutkan “bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakst dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak”.


Manajemen Risiko Perbankan
Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui,
menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi
yang lebih tinggi (Darmawi 2012:17). Sesuai pasal 2 Peraturan Bank
Indonesia No. 11/25/PBI/2009 mengenai Perubahan atas PBI No.
5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko sekurang-kurangnya
mencakup:
1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit.
3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
kredit serta sistem informasi manajemen risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Bank menetapkan suatu sistem penilaian (internal credit review) yang
independen dan berkelanjutan terhadap efektifitas penerapan proses
manajemen risiko kredit.
Definisi Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakpastian atau

kegagalan pasangan usaha (Counterparty) memenuhi kewajibannya
(Ghozali, 2007:121). Risiko kredit merupakan risiko kerugian yang dialami
bank karena debitur tidak melunasi kembali pokok pinjamannya ditambah
bunga (Ali, 2004:199). Definisi risiko kredit yang telah dijelaskan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa risiko kredit adalah peluang adanya
kerugian bank disebabkan debitur tidak dapat melunasi hutang beserta
bunganya kepada bank.
Penyebab Risiko Kredit
Kondisi yang menyebabkan adanya risiko kredit, antara lain:
a. Adanya kemungkinan pinjaman yang diberikan oleh bank atau obligasi
(surat hutang) yang dibeli bank tidak terbayar.
b. Tidak dipenuhinya kewajiban dimana bank terlibat didalamnya bisa
melalui pihak lain, misalnya kegagalan memenuhi kewajiban pada
kontrak derivatif.
c. Penyelesaian (settlement) dengan nilai tukar, suku bunga, dan produk
derivatif.
(Ghozali, 2007:12).
Risiko kredit dapat berasal dari kesalahan pihak nasabah, ketidakhatihatian pemberian kredit, maupun ketidakjelasan kesepakatan yang
dibuat. Kondisi yang menyebabkan adanya risiko kredit memperkuat
adanya kemungkinan gagal bayar yang merugikan pihak bank dari kredit

yang telah diberikan.
Efektifitas Proses Manajemen Risiko Perbankan
Efektivitas merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara yang benar
(Kadarisman, et al, 2005:14). Efektifitas juga didefinisikan sebagai

pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu
yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah
pekerjaan tepat pada waktunya (Fathoni, 2006:92). Efektifitas dalam
kaitannya dengan proses manajemen risiko perbankan dalam
mengendalikan risiko kredit, adalah upaya yang dilakukan telah
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, baik berupa sumber daya
manusia maupun sumber daya teknologi, dengan cara yang benar dan
mencapai tujuan tepat waktu, yaitu untuk meminimalisir risiko kredit.

4. Rekomendasi
Saran yang diberikan terkait dengan penerapan manajemen risiko
perbankan dalam pengendalian risiko kredit, adalah:
a. Mempertahankan pencapaian hasil dari proses manajemen risiko
perbankan dalam mengendalikan risiko kredit dan penyelesaian kredit
bermasalah yang dilakukan.

b. Memaksimalkan pemberian kredit yang lebih terfokus pada debitur
yang dinilai memiliki kemampuan dalam mengendalikan kredit.
5. Kesimpulan
Proses manajemen risiko perbankan dalam mengelola risiko kredit dilihat
dari upaya yang dilakukan dalam mengendalikan risiko kredit sebagai
hasil dari pencapaian upaya pengendalian risiko kredit yang dilakukan.
Proses manajemen risiko perbankan dalam mengendalikan risiko kredit
pada PT. BRI Agroniaga Tbk dengan beberapa upaya pengendalian risiko
kredit sebagai berikut:
a. Proses manajemen risiko perbankan dalam mengendalikan risiko kredit
dilakukan dengan beberapa upaya pengendalian risiko kredit dan telah
sesuai dengan teknik identifikasi risiko, dimensi pengukuran dan
evaluasi risiko, dan alternatif pengelolaan risiko.
b. Efektifitas dalam kaitannya dengan proses manajemen risiko
perbankan dalam mengendalikan risiko kredit, adalah upaya yang
dilakukan telah memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, dengan
cara yang benar dan mencapai tujuan, yaitu untuk meminimalisir
risiko kredit tiap tahunnya.
6. Daftar Pustaka
Bank Indonesia, 1998. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 1992 Tentang Perubahan Sebagaimana Telah Diubah Dengan
Undang-Undang Nomor 10 Thaun 1998.
Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Risiko Perbankan: Pendekatan
Kuantitatif Value at Risk (VaR). Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Kadarisman, H. Sumeidi, Marwan, dan H.Kusnadi. 2005. Pengantar Bisnis
dan Wirausaha. Malang: Universitas Brawijaya.
Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of
Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of
Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset
Pricing Model (CAPM)
and Arbitrage Pricing Theory (APT) in

Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange.
American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No.
3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and
Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.

Martha, dkk. Analisis Manajemen Risiko Perbankan Dalam Meminimalisir
Kredit Bermasalah Di Bidang Kredit Modal Kerja (Studi Pada Pt Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jombang). Malang :
Universitas Brawijaya.
Merry, dkk.
Efektifitas Proses Manajemen Risiko Perbankan Dalam
Mengendalikan Risiko Kredit (Studi Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia
(Bri) Persero Tbk Cabang Kawi Malang). Malang : Universitas
Brawijaya.
Yaniar, dkk. Analisis Manajemen Risiko Kredit Untuk Meminimalisir Kredit
Modal Kerja Bermasalah (Studi Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk Cabang Ponorogo). Malang: Universitas Brawijaya.