Struktur Komunitas Makrozoobentos yang Berasosiasi dengan Padang Lamun di Pulau Unggeh Kabupaten Tapanuli Tengah

52

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, Y., Arief, P., dan Dony, A. 2013. Struktur Komunitas Makrozoobentos
sebagai IndikatorKualitas Perairan di Pulau Lengkang Kecamatan
BelakangPadang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Universitas
Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
Amri, K., Dede, S., Ibnul, Q., dan Djokosetiyanto, D. 2011.Dampak Aktivitas
Antropogenik Terhadap Kualitas Perairan Habitat Padang Lamun di
Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Andriana, W. 2008.Keterkaitan Struktur Komunitas Makrozoobenthos
Sebagai Indikator Keberadaan Bahan Organik diPerairan Hulu Sungai
Cisadane Bogor, Jawa Barat. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Arifin dan Jamaluddin, J. 2005.Studi Kondisi dan Potensi Ekosistem Padang
Lamun sebagai Daerah Asuhan Biota Laut.Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia. 12 (2). 73-79.
Assy, D., N. Widyorini, dan Ruswahyuni. 2013. Hubungan Kelimpahan
Meiofauna pada Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pulau Panjang,
Jepara. Journal of Management of Aquatic Resources. 2(3):226-232.

Aziz, I.A. 2010. Keterkaitan Komunitas Makrozoobentos dengan Ekosistem
Lamun di Kawasan Rehabilitasi Lamun Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Braun-Blanquet, J., 1965, Plant Sociology: The Study of Plant Communities,
(Trans. rev. and ed. byC.D. Fuller and H.S. Conard), Hafner, London.
Carpenter, K.E. dan V.H. Niem. 1998. FAO Species Identification Guide For
Fishery Purposes The Living Marine Resources Of The Western Central
Pacific. Food and Agriculture Organization of The United Nations,
Rome.
Daeli, F.F., F. Yandri, dan D. Apdillah. 2013. Keanekaragaman Makrozoobentos
di Perairan Pulau Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan
Riau. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
Delisma. 2015. Keragaman Makroalga di Rataan Terumbu Karang Perairan Pulau
Ungge Kabupaten Tapanuli Tengah [Skripsi]. Universitas Sumatera
Utara, Medan.

Universitas Sumatera Utara

53


Dwindaru, B. 2010. Variasi Spasial Komunitas Lamun dan Keberhasilan
Transplantasi Lamun di Pulau Pramuka dan Kelapa Dua, Kepulauan
Seribu, Provinsi DKI Jakarta [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Gosari, B.A.J. dan A. Haris. 2012. Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di
Kepulauan Spermonde. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan).
22(3):156-162.
Handayani, D.R., Armid, dan Emiyarti. 2016. Hubungan Kandungan Nutrien
dalam Substrat Terhadap Kepadatan lamun di Perairan Desa Lalowaru
Kecamatan Moramo Utara. Sapa Laut. 1(2).42-53.
Harpiansyah, A. Pratomo, dan F. Yandri. 2014. Struktur Komunitas Padang
Lamun di Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Universitas
Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
Hermala, A. Zulfikar, dan T.S. Raza’I. 2015. Hubungan Kerapatan Lamun dengan
Kelimpahan Bivalvia dipesisir Pantai Dolpin Desa Teluk Bakau
Kabupaten Bintan. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
Ikhsan, N. 2015. Distribusi Teripang di Daerah Padang Lamun Pulau Wanci,
Sulawesi Tenggara [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ira. 2011. Keterkaitan Padang Lamun Sebagai Pemerangkap dan Penghasil Bahan
Organik dengan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pulau
Barrang Lompo [Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu
Air Laut. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.
Komala, R. 2010. Struktur Komunitas Makrozoobentos Gammaridea di Perairan
Teluk Lada Selat Sunda. Prosiding Seminar Nasional, Biodiversitas dan
Bioteknologi Sumberdaya Akuatik. ISBN 978-979-16 109-4-0.
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. Herper and Row Publisher, New
York, 694 pp.
Latuconsina, H., M.N. Nessa, dan R.A. Rappe. 2012. Komposisi Spesies dan
Struktur Komunitas Ikan Padang Lamun di Perairan Tanjung Tiram –
Teluk Ambon Dalam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis.
4(1):35-46.
Louhenapessy,
D.G.
2013.Pengaruh
Substrat
Berbeda
Terhadap
Pertumbuhan Teripang Pasir (Holothuria scabra). Jurnal Triton. 9 (1) :
26-32.
Mattewakkang. 2013. Inventarisasi Makrozoobentos pada Berbagai Jenis Lamun

di Pulau Bonebatang [Skripsi]. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Universitas Sumatera Utara

54

Minerva, A., Frida, P., dan Agung, S. 2014.Analisis Hubungan Keberadaan
danKelimpahan Lamun dengan Kualitas Air di Pulau Karimunjawa,
Jepara. Diponegoro Journal of Maquares. 3 (3) : 88-94.
Mustofa, A. 2015.Kandungan Nitrat dan Posfat sebagai Faktor Tingkat Kesuburan
Perairan Pantai. Jurnal DISPROTEK. 6 (1): 13-19.
Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta, Gajah Mada University
Press.
Oktarina, A. dan T.S. Syamsudin. 2015. Keanekaragaman dan Distribusi
Makrozoobentos di Perairan Lotik dan Lentik Kawasan Kampus Institut
Teknologi Bandung, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Pros Sem Nas
Masy Biodiv Indon. 1(2):227-228.
Phillips, R.C. dan M, E. Gross. 1988. Seagrasses. Smithsonian Contributions to
the Marine Sciences, No. 34. Smithsonian Institution Press, Washington,
D. C.

Priosambodo, D. 2011. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Daerah Padang
Lamun Pulau Bone Batang Sulawesi Selatan [Tesis]. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Rahmawati, S., A. Irawan, I.H. Supriyadi, dan M.H. Azkab. 2014. Panduan
Monitoring Padang Lamun 2014 CRITC COREMAP CTI LIPI. Pusat
Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Ramadhan, G. 2010. Asosiasi Makrozoobentos dengan Ekosistem Lamun di Pulau
Harapan dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu [Skripsi]. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Rizka, S., Z.A. Muchlisin, Q. Akyun, N. Fadli, I. Dewiyanti, dan A. Halim. 2016.
Komunitas Makrozoobentos di Perairan Estuaria Rawa Gambut Tripa
Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Usyiah.
1(1):134-145.
Ruswahyuni. 2008. Hubungan Antara Kelimpahan Meiofauna dengan Tingkatan
Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pantai Pulau Panjang Jepara. Jurnal
Saintek Perikanan. 4(1):35-41.
Ruswahyuni. 2008. Struktur Komunitas Makrozoobentos yang Berasosiasi
Dengan Lamun Pada Pantai Berpasir di Jepara. Jurnal Saintek Perikanan.
3(2):33-36.
Ritung, S., Wahyunto., Fahmuddin dan H. Hidayat. 2007. Evaluasi Kesesuaian

Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh
Barat. Balai Penelitian Tanah dan Word Agroforestry Center. Bogor.

Universitas Sumatera Utara

55

Sakaruddin, M.I. 2011. Komposisi Jenis, Kerapatan, Persen Penutupan dan Luas
Penutupan Lamun di Perairan Pulau Panjang Tahun 1990 – 2010
[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Steel , G., D. Robert dan J. H. Torrie. 1980. Prinsip dan Prosedur Statistika :
Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Waycott,M., Mc Mahon K, J. Mellors, A.Calladine, dan D Kleine. 2004. A Guid
to Tropical Seagrasses of The Indo-West Pacific. James Cook University,
Townsville-Queensland-Australia.
Wilhm, J.F.dan T.C. Dorris. 1986. Fundamental of Ecology. Drenker lnc, pp.
123-125.
Wulansari, N. 2012. Konektivitas Komunitas Makrozoobentos Antara Habitat
Mangrove, Lamun dan Terumbu Karang di Pulau Pramuka, Kepulauan

Seribu, Provinsi DKI Jakarta [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Zalukhu, E. 2016. Keragaman Ikan Karang Famili Chaetodontidae di Perairan
Pulau Ungge Kabupaten Tapanuli Tengah [Skripsi]. Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Universitas Sumatera Utara