Struktur Komunitas Makrozoobentos yang Berasosiasi dengan Padang Lamun di Pulau Unggeh Kabupaten Tapanuli Tengah

ABSTRAK

MUHAMMAD GUNTUR.Struktur Komunitas Makrozoobentos yang
Berasosiasi dengan Padang Lamun di Pulau Unggeh Kabupaten Tapanuli Tengah.
Di bawah bimbingan BUDI UTOMO dan ZULHAM APANDY HARAHAP.

Komunitas bentos memiliki peranan penting bagi kepentingan manusia
misalnya sebagai makanan manusia, sebagai mata rantai makan di laut dan
sebagai indikator suatu perairan. Hal ini menunjukan bahwa pada daerah padang
lamun memiliki potensi yang cukup besar untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh
masyarakat serta menunjang produksi perikanan di wilayah pesisir. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos dan bagaimana
hubungannya terhadap kerapatan lamun di pesisir Pulau Unggeh Kabupaten
Tapanuli Tengah, dilaksanakan pada bulan Mei 2017 menggunakan metode
purposive sampling dengan cara pengambilan dan pengamatan vegetasi lamun,
struktur komunitas makrozoobentos serta pengukuran parameter kualitas air
berdasarkan pemanfaatan. Analisis data meliputi, analisis vegetasi lamun, analisis
makrozoobentos, analisis kualitas air dan analisis substrat.Ditemukan 3 jenis
lamun dengan kerapatan pada Stasiun I 133 ind/m2, Stasiun II 125 ind/m2, Stasiun
III 41 ind/m2, dan Stasiun IV 109 ind/m2. Pada Makrozoobentos ditemukan 22
spesies di lokasi penelitian, Kepadatan makrozoobentos Stasiun I 6,115 ind/m2,

Stasiun II 2,785 ind/m2, Stasiun III 1,957 ind/m2, dan Stasiun IV 5,469 ind/m2.
Hubungan kerapatan lamun terhadap kepadatanmakrozoobenthos di pesisir Pulau
Unggeh ditunjukkan dengan persamaan y = 14,083x + 44,448 dengan R2 sebesar
0,4655 dan r = 0,6822 yang menunjukkan hasil hubungan yang kuat, serta
menandakan setiap penambahan kerapatan lamun mempengaruhi penambahan
jumlah makrozoobentos pada padang lamun.
Kata Kunci: lamun, makrozoobentos, struktur komunitas, pulau unggeh

i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

MUHAMMAD GUNTUR.Community structure of macrozoobentos associated
with seagrass beds in Unggeh Island of Tapanuli Tengah District. Under academic
supervision by BUDI UTOMO and ZULHAM APANDY HARAHAP.

Bentos have the important role in human live, for example as food source,
as one of the food chain organism, and also bioindicator of marine pollution. It’s
show seagrass beds have a lot of potential to be useful by the people for rising

production of fisheries. The aims of this study were to analyzed relation between
density of seagrass beds and community structure of macrozoobentos. This
research was done in Mei 2017, used purposive sampling method by taking and
observation of seagrass vegetation, community structure of macrozoobentos, and
measurement of water quality parameters. Data analysis included of seagrass
vegetation, community structure of macrozoobentos, water quality and type of
substrate analysis. 3 species of seagrass was found in seagrass beds with density at
Station I 133 ind/m2, Station II 125 ind/m2, Station III 41 ind/m2, and Station IV
109 ind/m2. 22 species of macrozobentos was found at the research site. Density
of macrozoobentosat Station I 6,115 ind/m2, Station II 2,785 ind/m2, Station III
1,957 ind/m2, and Station IV 5,469 ind/m2. Analysis regresion was show by
equation y = 14,083x + 44,448 with R2 = 0,4655 and r = 0,6822 relationship
betweenseagrassdensity and macrozoobentos density are strong. Which means any
increase in seagrass density will affects with the same effect on macrozoobentos
density.

Keywords : seagrass, macrozoobentos, community structure, Unggeh island

ii
Universitas Sumatera Utara