Pengaruh Karakteristik Individu dan Dukungan Sosial Komunitas terhadap Perilaku Pencegahan HIV-AIDS pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Kota Medan Tahun 2016

ABSTRAK

Jumlah LSL setiap waktu semakin bertambah jumlahnya. Kota Medan
merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki jumlah LSL yang
cukup banyak. Lelaki Seks Lelaki (LSL) merupakan kelompok yang sangat rentan
untuk terinfeksi HIV-AIDS. Oleh karena perlu dilakukan upaya melalui bentuk
dukungan sosial komunitas untuk meningkatkan perilaku pencegahan HIV-AIDS
pada LSL.
Penelitian ini merupakan penelitian survey bersifat analitik menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang bersifat cross
sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ialah sebanyak 420 orang dengan
sampel sebanyak 50 orang. Metode pengumpulan data diperoleh dengan pengisian
kuisioner melalui wawancara langsung dengan responden dan analisa data
menggunakan uji Chi Squre menggunakan program program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu LSL yang
memiliki pengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV-AIDS adalah tingkat
pendidikan (p=0,002), status perkawinan (p=0,002), lama menjadi LSL (p=0,003),
status/peran seksual LSL (p=0,001), jumlah pasangan seksual yang dimiliki
(p=0,003), intensitas hubungan seksual dengan pasangan seksual (p=0,004), dan
lama menjadi anggota komunitas di LSL (p=0,001). Semua bentuk dukungan
sosial komunitas memiliki pengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV-AIDS

pada LSL yakni dukungan emosional (p=0,002), dukungan instrumental
(p=0,003), dukungan informasional (p=0,001), dukungan penilaian/penghargaan
(p=0,003), dan dukungan persahabatan/integrasi sosial (p=0,001).
Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap perilaku
pencegahan HIV-AIDS pada LSL ialah variabel status/peran seksual, lama
menjadi anggota di komunitas, dukungan informasional, dan dukungan
persahabatan/integrasi sosial.
Disarankan kepada instansi terkait seperti dinas kesehatan kota Medan,
Komisi Penanggulangan AIDS kota Medan, dan beberapa lembaga swadaya
masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pencegahan dan penanganan
HIV-AIDS untuk melakukan upaya pendidikan kesehatan pada LSL dengan
pendekatan komunitas menggunakan bentuk dukungan komunitas, terutama
dalam hal dukungan informasional dan dukungan persahabatan/integrasi sosial.

Kata Kunci: Dukungan Sosial Komunitas, HIV-AIDS, Karakteristik
Individu, Lelaki Seks Lelaki, Perilaku Pencegahan

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT


Number of MSM each time was increased. Medan is one of the largest
cities in Indonesia, which has a considerable amount of MSM. Man who have Sex
with Man (MSM) is a group that is very vulnerable infected to HIV-AIDS.
Therefore, efforts should be made through a form of communities social supports
to improve the MSM’s behavior of HIV-AIDS prevention.
This research is an analytical survey research used methods quantitative
research with cross sectional design. Total population in this research was 420
people with a sample of 50 people. The method of collecttedg the data obtained by
filling the questionnaire through direct interviews with respondents and data
analysis used Chi squre with SPSS program.
The results showed that the individual characteristics of MSM who have
an influence on the behavior of HIV-AIDS prevention is the level of education
(p=0,002), marital status (p=0,002), long been MSM (p=0,003), status/sexual
roles LSL (p=0,001), number of sexual partners (p=0,003), intensity of sexual
intercourse with a sexual partner (p=0,004), and longtime members of the MSM
community (p=0,001). All forms of social support community has an influence on
the behavior of HIV-AIDS prevention for MSM that emotional support (p=0,002),
instrumental support (p=0,003), informational support (p=0,001), appraical
(p=0,003),and chompanionship support (p=0,001).

The variable that has the most dominant influence on the behavior of HIVAIDS prevention in MSM is status/ sexual roles, longtime members of the
community, informational support, and chompanionship support.
Advised to relevant agencies such as the Health Ministhry of Medan, the
AIDS Commission Medan, and several nongovernmental organizations (NGOs)
engaged in the prevention and treatment of HIV-AIDS for the efforts of health
education in MSM with a community approach used a form of community support,
especially in terms of informational support and chompanionship integration.

Keywords:

Communities Social Supports, HIV-AIDS, MSM, Individual
Characteristics, Prevent Behaviours

Universitas Sumatera Utara