this PDF file JENIS TANAMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK OBAT TRADISIONAL DI KECAMATAN KLUET SELATAN | Sasmi | BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan 1 SM
JENIS TANAMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK OBAT TRADISIONAL DI KECAMATAN KLUET SELATAN
1 2 Julita Sasmi, 3 Nursalmi Mahdi dan Samsul Kamal
1,2,3 Program Studi Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 23111
Email: samsulkamalar-raniry.ac.id
ABSTRAK
Penelitian tentang “Inventarisasi Jenis -jenis Tanaman yang digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan”, bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman apa saja yang digunakan sebagai obat tradisional di Kecamatan Kluet Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar, dengan mencantumkan nama lokal dan nama ilmiah tumbuhan. Hasil penelitian jumlah spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat di Kecamatan Kluet Selatan adalah 56 spesies dari 34 familia. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk mengobati dan mencegah penyakit, baik penyakit dalam maupun penyakit luar seperti demam, batuk, sakit kepala, sakit perut, masuk angin, kejang dan gatal-gatal pada kulit. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk obat adalah tanaman mahkota dewa, sambiloto, daun dewa, bandotan, jeringau, dan jenis tanaman lainnya dari Familia Zingiberraceae.
Kata Kunci: Jenis Tanaman, Obat Tradisional, Kluet Selatan
ABSTRACT
A study on the inventory of types of plants used for traditional medicine in South Kluet Subdistrict has been conducted. It aimed to find out the types of plants used as traditional medicine in South Kluet subdistrict. The data were collected by using survey and interview method. The data were analyzed by using qualitative analytic by displaying the form of tables and drawings with local name and scientific name of plants. The results showed that there were 56 species of plants from 34 families were used as medicinal plants in South Kluet subdistrict area. These plants are used by the community to treat and prevent diseases, both internal and external diseases such as fever, cough, headache, stomach pain, colds, seizures and itching of the skin. The types of plants that are often used for medicine are crown plants of gods, sambiloto, god leaves, bandotan, jeringau, and other plant species from familia of Zingiberraceae .
Keywords: Types of Plants, Traditional Medicine, South Kluet
PENDAHULUAN
ndonesia merupakan negara tropis sumber daya alam hayati (tumbuhan dan dengan kelembaban tinggi yang hewan) yang terdapat di muka bumi. mendukung tumbuhnya berbagai jenis
Tumbuhan
merupakan
salah satu
tanaman. Indonesia dinyatakan sebagai organisme yang hidup di bumi selain hewan.
negara dengan keanakaragaman hayati nomor Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk dua
dunia [1]. memproduksi makanannya sendiri, sehingga
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang tumbuhan dikenal sebagai produksen dalam digunakan untuk derajat keanekaragaman rantai makanan [2]. Tumbuhan dimanfaatkan sumber daya alam hayati, meliputi jumlah manusia sebagai bahan pangan, obat-obatan dan maupun frekwensi dan ekosistem, spesies, kebutuhan lainnya. maupun gen disuatu daerah atau sering
Sebagai mana firman Allah SWT dalam
dikatakan dengan kumpulan berbagai jenis Al-Qur’ an surat al-An’ aam: 99, yang berbunyi:
Julita Sasmi, dkk
Artinya :
“ Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman [3]” .
Penjelasan ayat ini bahwa Allah swt telah sebagai ramuan. Keadaan ini juga terjadi dalam menurunkan air hujan dari langit dan masyarakat di Kecamatan Kluet Selatan. menjadikan sumber-sumber air di bumi dan
Kecamatan Kluet Selatan merupakan salah
ditumbuhkan berbagai tanaman yang bermacam- satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten macam, dan itu sebetulnya adalah rahmat dan Aceh Selatan, dimana masyarakat banyak anugerah yang besar bagi manusia yang memanfaatkan tanaman sebagai obat tradisional. memiliki akal untuk memperhatikannya sebagai Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bentuk keadilan dan kasih sayang Allah swt tanaman obat pada umumnya belum tercantum kepada umat-Nya yang berfikir.
dan teridentifikasi dengan baik, tumbuh-
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tumbuhan tersebut hanya diketahui oleh orang- tradisional sudah dilakukan oleh masyarakat orang tertentu. Indonesia sejak dahulu kala, khususnya pada
Hasil studi referensi diperoleh informasi
tahun 1984 Masehi sudah banyak di teliti oleh bahwa jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan para ahli secara ilmiah tentang tanaman yang di oleh masyarakat Aceh khususnya masyarakat gunakan sebagai obat tradisional sampai Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh sekarang perkembangannya semakin pesat di Selatan belum ada. Informasi tentang jenis kembangkan dan merupakan suatu obat yang tanaman obat di Kecamatan Kluet Selatan sangat berasal dari tumbuhan berupa bahan alam yang penting, baik bagi masyarakat yang dapat dapat dimanfaatkan sebagai obat [1]. Tumbuhan digunakan sebagai obat-obatan alami, maupun tersebut dapat dimanfaatkan dalam bentuk bagi akademisi dan lembaga pendidikan, yang ekstrak dari suatu zat tumbuhan yang berkasiat dapat menggunakan berbagai spesies tanaman secara tunggal dan dapat juga dimanfaatkan yang digunakan untuk obat tersebut sebagai
media pembelajaran.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
tanaman obat tradisional dan Pedoman
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
wawancara.
Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan.
C. Populasi dan Sampel
Pengumpulan data penelitian dilakukan dari
Populasi dalam penelitian ini adalah
tanggal 21 sampai 4 April 2013.
tumbuhan yang terdapat di Kecamatan Kluet Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah
B. Alat dan Bahan
tumbuhan yang digunakan sebagai obat
Alat dan Bahan yang digunakan dalam
tradisional yang ada di sekitar lokasi yang
penelitian adalah kamera digital, alat tulis,
telah di pilih. Sampel dalam penelitian ini
buku panduan lapangan mengenai jenis-jenis
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
diambil dengan teknik purposive sampling.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Sampel diambil dengan maksud atau tujuan
Pengumpulan data penelitian dilakukan
tertentu [4]. Sampel diambil karena peneliti
dengan cara melakukan wawancara kepada
menganggap bahwa tumbuhan tersebut
masyarakat (satu orang para ahli atau tabib dan
menurut informasi dijadikan sebagai obat
masyarakat) yang mengenal dan menggunakan
tradisional.
tanaman sebagai obat obat tradisional. Setiap jenis tanaman yang dijelaskan oleh masyarakat
D. Sumber Data
di foto dan dicatat nama ilmiahnya. Sedangkan
Sumber data dan informasi dalam
jenis tanaman obat yang belum diketahui nama
penelitian dapat diperoleh dari masyarakat
jenisnya diidentifikasi lebih lanjut dengan
setempat yaitu; 2 orang masyarakat yang biasa
menggunakan buku tanaman obat tradisional
menggunakan tumbuhan sebagai obat dari
kekayaan Indonesia.
setiap gampong, kemudian tabib dan dukun beranak yang mengenal tumbuhan sebagai obat
G. Analisis Data
tradisional.
Analisis data dilakukan secara kualitatif yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan
E. Metode Penelitian
gambar, dengan mencantumkan nama lokal
Metode penelitian yang digunakan untuk
dan nama ilmiah tumbuhan. Selain itu juga
memperoleh data lapangan adalah metode
ditampilkan deskripsi setiap jenis-jenis
survey. Penelitian ini dilakukan dengan
tumbuhan obat tradisional berdasarkan manfaat
wawancara kepada masyarakat yang lebih
dan kegunaannya bagi masyarakat yang
mengetahui jenis tanaman yang digunakan
terdapat dikawasan Kecamatan Kluet Selatan .
sebagai obat tradisional di gampong tersebut kemudian dicatat hasil yang didapatkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat sebagai obat tradisional. Adapun
1. Jenis Tanaman Obat Tradisional yang
jenis-jenis tanaman obat tradisional yang
Ditemukan di Kecamatan Kluet Selatan
dimanfaatkan sebagai obat tradisional di
Hasil penelitian yang dilakukan di
Kecamatan Kluet Selatan sebanyak 56 spesies
Kecamatan Kluet Selatan terdapat jenis-jenis
dari 35 familia, dapat di lihat pada Tabel 1.
tanaman obat yang dimanfaatkan oleh Tabel 1. Jenis-jenis Tanaman yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional yang Terdapat di
Kecamatan Kluet Selatan
No
Famili
Nama Ilmiah
Nama Daerah
1. Acanthoceae
1. Andrographis paniculata Ness.
Sambiloto
2. Graptophyllum pictum L.
Daun wungu
2. Apiaceae
3. Apium graveolens L.
Seledri
3. Acoraceae
4. Acorus calamus L.
Jeringau
4. Asphodelaceae
5. Aloe vera L.
Lidah buaya
5. Asteraceae
6. Gynura psedochina L.
Daun dewa
7. Ageratum conyzoides L.
Bandotan
8. Blumea balsanifera L.
Capa
9. Tagetes erecta L.
Bunga tai ayam
6. Asclepiadaceae
10. Calotropis gigantea L.
Biduri
7. Apocynaceae
11. Cathranthus roseus L.
Tapak dara
12. Thevetia peruviana L.
Ginje
8. Araliaceae
13. Polyscias scutellaria Fosberg
Tanaman Mangkok
9. Arecaceae
14. Cocus nucifera L.
Kelapa
15. Areca catechu L.
Pinang
Julita Sasmi, dkk
No
Famili
Nama Ilmiah
Nama Daerah
10. Annonaceae
16. Annona squamosa L.
Sirsak
17. Annona muricata L.
Serikaya
11. Balsaminaceae
18. Impatiens sultani L.
Inai
12. Crassulaceae
19. Kalanchoe pinnata L.
Sidingin
13. Convolvulaceae
20. Ipomea pes-caprae L.
Tapak kuda
21. Centella asiatica L.
Pegagan
14. Caricaceae
22. Carica papaya L.
Pepaya
15. Caesalfiniceae
23. Caesalphinea fulcerrima L.
Kembang merak
16. Cucurbitaceae
24. Cucurmis sativus L.
Mentimun
17. Eoxilidaceae
25. Averrhoa bilimbi L.
Belimbing wuluh
18. Euphorbiaceae
26. Jatropha curcas L.
Jarak pagar
27. Phyllanthus niruri L.
Meniran
28. Euphorbia tirucalli Linn.
Situler
29. Graptophyllum pictum L.
Patikan kebo
19. Fabaceae
30. Cassea alata L.
Galinggang
31. Moringa oleifera L.
Kelor
20. Lamiaceae
32. Ocimum basilicum L.
Kemangi
33. Pogertemon cablin L.
Nilam
21. Libiteae
34. Colues scutellariodes L.
Piladangiler
22. Myristicaceae
35. Myrisca fragnant Houtt.
Pala
23. Malvaceae
36. Hibiscus rosa-sinensis L.
Kembang sepatu
24. Melastomataceae
37. Melastoma malabathricum L.
Senggani
25. Myrtaceae
38. Spidium quajava L.
Jambu biji
26. Mytales
39. Syzygium polyanthum L.
Salam
27. Musaceae
40. Musa paradisiceae L.
Pisang
28. Piperiaceae
41. Piper betle L.
Sirih
29. Poaceae
42. Andropogon nordus L.
Serai
43. Imperata cylindrica L.
Alang-alang
44. Eleusine indica L.
Belulang
45. Bambusa vulgaris L.
Bambu kuning
30. Rubiaceae
46. Morinda citrofolia L.
Mengkudu
31. Rutaceae
47. Citrus hystrix L.
Jeruk purut
48. Citrus maxima L.
Jeruk bali
49. Citrus aurantifolia L.
Jeruk nipis
32. Sapotaceae
50. Manicaura cauci L.
Sawo
33. Solaneceae
51. Physalis angulata L.
Ceplukan
34. Thymelaeaceae
52. Phaleria macrocarpa L.
Mahkota dewa
35. Zingiberraceae
53. Curcuma domestica Val.
Kunyit
54. Boesenbergia rotunda L.
Kunyit kunci
55. Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Temulawak
56. Languas galaga L.
Lengkuas
57. Zingiber officinale Roxb.
Jahe
Jenis tanaman, bagian yang digunakan, Kecamatan Kluet Selatan dapat dilihat Pada cara pengguna dan kegunaan obat tradisional di Tabel 2 berikut .
Tabel 2. Jenis Tanaman, Bagian yang Digunakan, Cara Pengguna dan Kegunaan Obat Tradisional
di Kecamatan Kluet Selatan
Bagian yang digunakan Cara
No
Nama Daerah
Kegunaan
Nama Ilmiah
penggunaan
Akar Batang Daun Buah Biji
1. Andrographis paniculata Sambiloto
Diremas,
Obat malaria, demam,
Ness.
diminum
darah tinggi
2. Graptophyllun pictum. L. Wungu
Diremas,diminum Obat pasca melahirkan, mengobati pedarahan, dan batu ginjal
3. Apium graveolens L.
Seledri
Direbus, diminum Obat darah tinggi
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
Bagian yang digunakan Cara
No
Nama Daerah
Kegunaan
Nama Ilmiah
penggunaan
Akar Batang Daun Buah Biji
4. Acorus calamus L.
Jeringau
Direbus, diminum Obat masuk angin
5. Aloe vera L.
Lidah buaya
Getah dan cairan Mengobati rambut
diambil
rontok
6. Gynura pseudochina L.
Daun dewa
Diremas,
Obat rematik
diminum
7. Ageratum conyzoides L.
Obat masuk angin dan
diminum
obat
sesudah melahirkan
8. Blumea balsanifera L.
Obat demam, dan sakit
diminum airnya
kepala
9. Calotropis gigantea L.
Biduri
Digiling, ditapel
Obat bisul, digigit binatang berbisa
10. Cathranthus roseus L.
Tapak dara
Direbus, diminum Obat kencing manis
11. Thevetia peruviana L.
Ginje
Direbus, diminum Obat penurun panas dan demam
12. Polyscias
scutellaria Tanaman
Direbus, diminum Obat masuk angin
Fosberg
Mangkok
13. Cocus nucifera L.
Kelapa
Diminum airnya
Obat demam
14. Areca catechu L.
Pinang
Direbus, diminum Obat mencret
15. Annona squamosa L.
Sirsak
Digiling, ditapel
Obat sakit kepala
16. Annona muricata L.
Obat cacing
diminum
17. Impatiens sultani L.
Inai
Direbus, diminum Obat pasca melahirkan
18. Kalanchoe pinnata L.
Sidingin
Digiling, ditapel
Obat demam panas
19. Ipomea pescaprae L.
Tapak kuda
Digiling, ditapel
Obat sakit kaki dan kejang
20. Centella asiatica L.
Pegagan
Direbus, diminum Peluruh kencing, melancarkan peredaran darah
21. Carica papaya L.
Pepaya
Diremas
Obat demam malaria,
diminum,
buah dan cacingan
dimakan
22. Caesalphinea fulcerrima Kembang
Digiling, ditapel
Obat demam anak
L.
merak
23. Curcumis sativus L.
Mentimun
Buah dimakan
Menggobati darah tinggi
24. Averrhoa bilimbi L.
Obat batuk dan demam
wuluh
25. Jatropha curcas L.
Jarak pagar
Diambil getahnya Obat sariawan
26. Phyllanthus niruri L.
Meniran
Direbus, diminum Obat pasca persalinan airnya
27. Euphorbia tirucalli Linn. Situler
Digiling, ditapel
Obat bisa gigitan ular
28. Graptophyllum pictum L. Petikan kebo
Direbus, diminum Obat disentri, melancarkan kencing dan radang ginjal
29. Caasea alata L.
Gelinggang
Digiling, ditapel
Obat gatal-gatal pada kulit
30. Moringa oleifera L.
Kelor
Direbus,diminum Obat sakit pinggang, dan penambah ASI ibu menyusui
31. Ocimum basilicum L.
Obat masuk angin
diminum
32. Pogertemon cablin L.
Nilam
Direbus, diminum Obat masuk angin
33. Coleus scutellariodes L.
Ilerpiladang
Direbus, diminum Menghilangkan gumpalan darah, obat perawatan
pasca persalinan
34. Myrisca fragnant Houtt.
Pala
Digiling, ditapel
Obat patah, keseleo, dan memar
35. Hibiscus rosa-sinensis L. Kembang
Diremas,
Obat demam panas dan
Julita Sasmi, dkk
Bagian yang digunakan Cara
No
Nama Daerah
Kegunaan
Nama Ilmiah
penggunaan
Akar Batang Daun Buah Biji
sepatu
diminum
bibir pecah-pecah
Direbus, diminum Obat gangguan
malabathricum L.
pencernaan, disentri, diare,
hepatitis, keputihan,
wasir, pendarahan
rahim, radang
dinding pembuluh darah.
37. Spidium quajava L.
Jambu biji
Diremas,
Obat diare
diminum
38. Syzygium polyanthum L.
Salam
Direbus, diminum Obat diare dan lambung lemah
39. Musa paridisiaca L.
Pisang
Dimakan buahnya Obat magh
40. Piper betle L.
Sirih
Dianbil airnya
Obat gatal-gatal pada kulit
41. Andropogon nordus L.
Obat masuk angin
diminum airnya
42. Imperata cylindrica L.
Obat demam
diminum airnya
43. Eluisin indica L.
Belulang
Diremas,diminum Obat anti kejang airnya
44. Bambusa vulgaris L.
Bambu kuning
Direbus,diminum Obat sakit, luka infeksi
45. Morinda citrofolia L.
Menyuburkan rambut
46. Citrus hystrix L.
Jeruk purut
Direbus, diminum Menjaga kestabilan gula dalam darah
47. Citrus maxima L.
Jeruk bali
Dimakan buahnya Menurunkan kolesterol dan mengatasi penyakit jantung
48. Citrus aurantifolia L.
Jeruk nipis
Diambil airnya
Obat batuk
49. Manicaura cauci L.
Sawo
Diminum air buah Obat mencret yang muda
50. Physalis angulata L.
Ciplukan
Diminum airnya
Obat sakit tenggorokan, flu dan batuk
51. Phaleria macrocarpa L.
Mahkota dewa
Buah tua direbus, Obat lumpuh,
airnya diminum
kolesterol dan asam urat
52. Tagetes erecta L.
Diremas, ditapel
Obat sakit perut, masuk
ayam
angin didada
53. Curcuma domestica Val.
Kunyit
Direbus, diminum Obat luka persalinan
54. Boesenbergia rotunda L. Kunyit kunci
Direbus, diminum Obat masuk angin dan obat melahirkan
55. Curcuma
xanthorrhiza Temulawak
Direbus, diminum Obat ambien
Roxb. 56. Languas galaga L.
Lengkuas
Diambil airnya, Obat masuk angin diminum
57. Zingiber officinale Roxb. Jahe
Diminum, airnya Obat masuk angin, influenza dan obat luka
2. Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman yang tingginya dapat mencapai 90 cm, rasanya sangat
Digunakan sebagai Obat Tradisional di pahit. Batang sambiloto berkayu, berpangkal
Kecamatan Kluet Selatan
bulat, pada saat muda batang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dan bulat setelah tua,
1. Famili Acanthoceae
percabangan monopodial, berwarna hijau.
a. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
Tumbuhan ini berasal dari Asia tropika.
Penyebarannya dari India meluas ke selatan, ke
berkhasiat obat berupa terna tegak yang
timur sampai semenanjung Malaya. Tumbuhan [41]
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
ini juga terdapat di jawa, tumbuk baik di daerah
2. Famili Apiaceae
dataran rendah kemudian ditemukan Jawa.
a. Seledri (Apium graveolens L.)
Tumbuh baik di dataran rendah sampai
Tanaman seledri adalah tanaman berupa
ketinggian 700 meter dari permukaan laut [5].
herba yang dapat tumbuh di dataran rendah
Tanaman sambiloto digunakan sebagai maupun dataran tinggi. Seledri merupakan obat hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri tanaman semak dengan tinggi sekitar 15 cm.
basiler, diare, influenza, radang amandel, Batangnya pendek tidak berkayu, bersegi, malaria, radang paru, batuk rejam darah tinggi, beralur, beruas, bercabang tegak dan berwarna sakit kepala dan lain sebagainya, bagian yang hijau pucat. Daunnya menjari tidak teratur serta biasa digunakan adalah bagian daunnya. Dapat berlekuk-lekuk dan majemuk menyirip ganjil dilihat pada Gambar 1.
dengan anak daun terdiri dari 3-7 helai serta mempunyai tangkai daun yang panjang. Pangkal
dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit dan panjang daun 2-7,5 cm dengan lebar 2-5 cm. Daun Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau mengkilat, segmen dengan hijau pucat, tangkai di semua atau kebayakan daun merupakan sarung. Daun bunga: Putih kehijauan atau putih kekuningan ½ -34 mm panjangnya.
Gambar 1. Sambiloto (Andrographis paniculata
Secara tradisional tanaman seledri
Ness.)
diguanakan sebagai pemacu enzim pencernaan
b. Wungu (Graptophyllum pictum L.)
atau sebagai penambah nafsu makan, penurun tekanan darah. Tanaman seledri juga
Tanaman wungu adalah tumbuhan perdu yang tegak. Tingginya adalah 1,5-8 m memperlancar keluarya air seni, mengurangi Batangnya termasuk batang berkayu, beruas, rasa sakit pada rematik, juga digunakan sebagai
anti kejang. Selebihnya daun dan batang seledri
permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, digunakan sebagai sayur dan lalap untuk bentuknya bulat, pertulangannya menyirip, penyedap masakan. Tanaman seledri dapat
dilihat pada Gambar 3 berikut.
permukaan atas daun mengkilap, dan tepi daun rata. Bunga termasuk bunga majemuk, keluar di ujung batang, dengan rangkaian tandan yang berwaran keunguan dengan panjang 3-12 cm. Buahnya berbentuk kotak yang lonjong, berwarna ungu kecoklatan. Biji bulat dan putih serta berkulit tebal. Akar tunggal dan berwarna coklat muda [6]. Bermanfaat untuk mengobati pendarahan, batu ginjal dan obat tradisional lainnya seperti obat untuk orang yang sedang melahirkan. Dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 3. Seledri (Apium graveolens L.)
3. Famili Acoraceae
a. Jeringau (Acorus calamus L.)
Herba dengan tinggi 0,5-1m. Batang basah, daun tunggal, berbentuk pita panjang 80 cmdan lebar 7-20 mm, dan berwarna hijau. Bunga berupa tonggkol, daun mahkota berbentuk sempit dan membentuk bundar memanjang, Jeringau merupakan tumbuhan
Gambar 2. Wungu (Graptophyllum pictum L.)
terna yang rimpangnya dijadikan bahan obat-
Julita Sasmi, dkk
obatan. Tumbuhan ini berbentuk mirip rumput,
5. Famili Asteraceae
tetapi tinggi, menyukai tanah basah dengan daun
a. Daun Dewa (Gynura pseudochina L.)
dan rimpang yang beraroma kuat.
Daun Dewa adalah tumbuhan semak tegak
Bermanfaat sebagai obat masuk angin, yang tingginya sekitar 0,5 meter. Batangnya gatal-gatal pada kulit dan obat tradisional berwarna hijau dan bercabang, kecuali tanaman lainnya, seperti batang, daun, herba, atau yang sudah tua. Daunnya tunggal bertangkai, rimpangnya berguna untuk mengobati rematik, berbentuk oval bulat dan ujungnya lancip dan batuk, borok, dan demam [7]. Dapat dilihat pada berkumpul dibawah. Panjang sekitar 20cm, dan Gambar 4.
lebar sekitar 10 cm. Kedua permukaan daun berbulu, bagian bawahnya lebih muda daripada bagian atas. Bunganya berwarna kuning
berbentuk kepala bunga terletak di ujung batang. Tanaman ini berumbi dengan diameter 3cm [7].
Daun dewa bermanfaat sebagai obat tradisional. Penyakit yang dapat disembuhkan
adalah luka memar, tidak datang haid, pendarahan pada wanita melahirkan, kejang pada anak, masuk angin, digigit ular atau digigit
Gambar 4. Jerangau (Acorus calamus L.)
binatang lain, kutil, tumor, batu kandung kemih, mencegah sakit jantung, rematik, luka bakar, Bisul, dan lain sebagainya [7]. Tanaman daun
4. Famili Asphodelaceae
dewa dapat dilihat pada Gambar 6.
a. Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Struktur tanaman terdiri dari akar, batang, daun, serta bunga. Daun tunggal membentuk tombak dgn helaian memanjang berupa pelepah dgn panjang sekitar 40-60 cm, lebar 8-13 cm, ketebalan daun berkisar antara 2-3 cm. Daun berdaging tebal, tanpa tulang daun, warna hijau keabu-abuan. Daun bagian luar terdapat lapisan lilin. Daun bersifat sukulen (mengandung air, getah, serta lendir). Bagian atas daun rata Gambar 6. Daun Dewa (Gynura pseudochina L.) sedangkan bagian bawah bulatcembung. Daun lidah buaya muda, terdapat bercak berwarna
b. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)
hijau pucat hingga putih. Bercak tersebut akan
Herba 1 tahun, terna berbau keras,
hilang ketika daun menjadi dewasa atau tua. berbatang tegak atau berbaring, berakar pada Bagian tepi daun ditumbuhi duri yg tumpul dan bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan tidak berwarna [5]. Bermanfaat bagi kesehatan berambut jarang, sering bercabang-cabang, rambut, mengatasi masalah kulit kering, dengan satu atau banyak kuntum bunga kemerahan, mengelupas dan iritasi ringan [7]. majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga Dapat dilihat pada Gambar 5.
10-120 cm. Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, berambut sisik 5, putih [5]. Bermanfaat sebagai obat demam, luka, batuk
Gambar 5. Lidah Buaya ( Aloe vera L.)
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
dan obat tradisional lainnya. Tanaman bandotan laut, di tempat panas, banyak dipakai sebagai dapat dilihat pada Gambar 7.
tanaman pagar, bau khas. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung meruncing
pinggir bergerigi tulang daun menyirip [5]. Bermanfaat sebagai obat tradisional seperti obat sakit perut. Dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 7. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)
c. Sembung (Blumea balsamifera L).
Habitus berupa perdu dengan tinggi lebih dari 4 m. Batang tegak bulat, berwarnahijau tua, Gambar 9. Tanaman Tahi Aya m (Tagete erecta L. ) bagian atas batang berbulu lebat dan aromatis. Daun tunggal, tersebar, berbulu, bentuknya
6. Famili Asclepiadaceae
lonjong dengan ukuran panjang 6-30 cm dan
a. Biduri (Calotropis gigantea L.)
lebar 1,5-12 cm. Pangkal dan ujung daun
Semak tegak, tinggi 0,5-3 m. Batang bulat,
meruncing, tepi daun rata, pertulangan daun tebal, bagian yang muda berwarna putih. Daun menyirip. Bunga majemuk, bentuk tangkai bertangkai sangat pendek, helaian daun seperti tandan, terdapat di ketiak daun dan ujung memanjang atau memanjang bulat telur terbalik, batang, warna mahkota bunga putih kekuningan. dengan ujung tumpul dan pangkal bentuk Bentuk buah kotak silindris, keras, berambut, jantung, serupa belulang, sisi atas mulanya warnanya putih kecoklatan. Bentuk biji pipih, berambut putih lebat, kemudian gundul. Bunga berwarna putih. Akar tunggang, berwarna putih dalam anak payung berbunga banyak, tertancap susu [7]. Bermanfaat untuk mengobati demam, antara tangkai dari pasangan daun yang sama; kurang nafsu makan (menambah nafsu makan), tangkai utama berambut lebat. Kelopak batuk dan obat tradisional lain sebagainnya. terbentang agak mendatar dengan taju yang Tanaman sembung dapat dilihat pada Gambar 8. bervilt putih, bulat telur. Mahkota bentuk roda,
lila, kadang-kadang putih, 4-4,5 cm garis tengahnya dengan tabung yang hijau pucat [5]. Bermanfaat sebagai obat bisa dan obat bisul [7]. Dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 8. Sembung (Blumea balsamifera L.)
d. Bunga Tahi Ayam (Tagetes erecta L.)
Herba, berasal dari Amerika tropika, batang berbulu dan berduri serta berukuran ± 2
Gambar 10. Biduri (Calotropis gigantea L.)
cm . Daunnya kasar , beraroma dan berukuran panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi
7. Famili Apocynaceae
daun yang bergerigi . Bercabang banyak, ranting
a. Tapak Dara (Catharanthus roseus L.)
bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada
Herba, tinggi 40-80 cm, pesona tanaman
varietas yang tidak berduri, tinggi + 2 m. terletak pada bunga. Mahkota bunga bentuk Terdapat sampai 1.700 m di atas permukaan
Julita Sasmi, dkk
lembaran 5 buah, warana putih, ungu muda agak hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji merah muda, putih dibagian luar dan merah di kecil, keras, dan berwama coklat. Bermanfaat bagian tengah. Kuncup bunga muncul dari sebagai rambut rontok, sukar kencing, bau ketiak daun paling atas. Daun hijau gelap, badan, luka; Pembengkakan dan melancarkan mengkilat, duduk berhadapan pada tangkai, dan pengeluaran ASI dan obat tradisional lainya [7]. melingkari batang, sehingga tampak rimbun dan Dapat dilihat pada Gambar 13. kontras dengan warna bunga. Bermanfaat sebagai obat malaria, kencing manis, dan pelancar haid [8]. Dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 13. Tanaman Mangkok (Polyscias scutellaria Fosberg)
Gambar 11. Tapak Dara (Catharanthus roseus L)
9. Famili Aracaceae
a. Kelapa (Cocus nucifera L.)
b. Ginje (Thevetia peruviana L.)
Pohon dengan batang tunggal atau kadang-
Ginje berupa semak-semak ataupun pohon kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan kecil hijau abadi, yang kulit batangnya tersebut berkayu, berkerumun membentuk bonggol, dilapisi oleh lilin untuk mengurangi kehilangan adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang air. Batangnya berwarna hijau dan akan berubah beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu ke menjadi abu-abu sesuai kenaikan umur. terlihat, khas tipe monokotil dengan pembuluh Bermanfaat sebagai obat sakit radang pingir menyebar, berkayu. Daun tunggal dengan kuku, dan penurun panas dan demam [8]. Dapat pertulangan menyirip, bertoreh sangat dalam di lihat pada Gambar 12.
sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat. Bermanfaat dan membantu membunuh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih,
Gambar 12. Ginje (Thevetia peruviana L.)
menghilangkan gejala rasa lelah, dengan mendukung fungsi kelenjar tiroid dan lain
8. Famili Araliaceae
sebagainya [7]. Dapat dilihat pada Gambar 14.
a. Tanaman Mangkok (Polyscias scutellaria
Fosberg)
Tanaman mangkok dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dp1. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1- 3 m. Batang berkayu,
bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal
berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua.
Gambar 14. Kelapa (Cocus nucifera L.)
Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
b. Pinang (Areca catechu L.)
Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter 15 cm, meski
ada juga yang lebih besar. Tajuk tidak rimbun. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang
80 cm, tangkai daun pendek; helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Tongkol
bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai
pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan
tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, berwarna putih kekuningan, benang sari banyak. Bunga
betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang 1. Buah termasuk buni bulat telur terbalik memanjang, merah orange, panjang 3,5
- 7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala [5].
Bermanfaat sebagai obat tradisional ramuan obat disentri, obat diarae, penyakit kudis, membunuh cacing dalam perut, pinang
mampu mengobati sakit asma [7]. Dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Pinang (Areca catechu L.)
10. Famili Annonaceae
a. Sirsak (Annona muricata L.)
Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiei berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam. Pohon sirsak dapat tumbuh mencapai tinggi 9 meter. Buah sirsak termasuk buah majmuk dengan berat mencapai 2,5 kg. Daging buah sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Manfaat sirsak untuk terapi, antara lain pengobatan batu empedu, anti
sembelit, asam urat dan meningkatkan nafsu makan. Buah sirsak juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (sebagai obat agar awet muda). Daun sirsak juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, antara lain untuk pengobatan sakit pinggang, sakit kepala, deman dan step pada balita [7]. Dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Sirsak (Anona muricata L.)
b. Srikaya (Annona squamosa L.)
Perdu atau pohon kecil mempunyai tinggi 2-5 m, kulit pohon tipis berwarna keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Daun bertangkai, kaku, ietaknya berseling. Helaian daun bentuk lonjong sampai jorong menyempit, ujung dan pangkai runcing, tepi rata, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, permukaan daun warnanya hijau, bagian bawah hijau kebiruan, sedikit berambut atau gundul. Bunga 2-4 kuntum letaknya berhadapan, keluar dan ujung tangkai atau ketiak daun, warnanya hijau kuning. Buah termasuk buah semu, bentuk bola atau kerucut, permukaan berbenjol-benjol, warnanya hijau berserbuk putih, penampang 5-10 cm. Anak Biji akan memisahkan diri satu dengan lainnya apabila buah sudah masak. Warna buah hijau kebiru- biruan. Daging buah berwarna putih, rasanya manis. Biji masak berwarna hitam mengilap. Bermanfaat sebagai astringen, antiradang, peluruh cacing usus, serta mempercepat pemasakan bisul dan pembengkakan limpa [7]. Dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Srikaya (Annona squamosa L.)
Julita Sasmi, dkk
11. Famili Balsaminaceae
13. Famili Convulvulaceae
a. Inai (Impatiens sultani L.)
a. Tapak Kuda (Ipomoea pescaprae L.)
Batangnya perdu, tegak, cabang berujung
Herba tahunan dengan akar yang tebal.
runcing. Daun berhadapan, berbentuk jorong Batang panjangnya 5-30 m dan menjalar, akar atau jorong-lanset, panjang 1,5-5,0 cm. tumbuh pada ruas batang. Batang berbentuk Perbungaan berupa malai, tumbuh di ujung bulat, basah dan berwarna hijau kecoklatan. cabang dan di ketiak daun, panjang 4 - 20 cm; Daun tunggal, tebal, licin dan mengkilat. Unit bunga kuning muda, merah jambu, atau merah; Letak: sederhana dan bersilangan. Bentuk daun sangat harum. Sementara buahnya berupa buah bulat telur seperti tapak kuda. Ujung daun kotak, berbentuk bulat, atau bulat pipih, dan membundar membelah (bertakik). Ukuran: 3-10 memiliki garis tengah ±0,5 cm [5]. Bermanfaat x 3-10,5 cm. Bunga berwarna merah muda - sebagai obat tradisional digunakan untuk obat ungu dan agak gelap di bagian pangkal bunga. pasca melahirkan, penghenti diare, serbuk daun Bunga membuka penuh sebelum tengah hari, digunakan untuk obat luka. Dapat dilihat pada lalu menguncup setelah lewat tengah hari. Bung Gambar 18.
terletak di ketiak daun pada gagang yang panjangnya 3-16 cm. Daun mahkota berbentuk seperti terompetcorong, panjang 3-5 cm,
diameter pada saat membuka penuh sekitar 10 cm, buah berbentuk kapsul bundar hingga agak datar dengan empat biji berwarna hitam dan
berambut rapat. Ukuran buah 12-17 mm, biji 6-
10 mm [5]. Tumbuhan tapak kuda digunakan sebagai obat tradisional untuk obat sakit perut, meredakan nyeri persendian atau pegal otot. Selain itu, tanaman ini juga digunakan sebagai
Gambar 18. Inai (Impatiens sultani L.)
obat pereda sakit gigi dan obat pembengkakan gusi. Dapat dilihat pada Gambar 20.
12. Famili Crassulaceae
a. Sidingin (Kalanchoe pinnata L.)
Tanaman sidingin merupakan tanaman yang mempunyai daun berdaging, daun-daun bertangkai pada batang yang berpasang- pasangan. Setiap pasangan daun membentuk sudut siku-siku dengan pasangan daun di bawahnya. Bunganya berentuk bintang kecil dengan rangkaian bunga terbentuk pada tangkai Gambar 20. Tapak Kuda (Ipomoea pescaprae L) dekat puncak tanaman yang bisa bertahan 2-3 bulan [7]. Bermanfaat sebagai obat luar
b. Pegagan ( Centella asiatica L.)
menurunkan panas, pedih, bengkak dan sakit
Tanaman herba tahunan yang tumbuh
linu atau pegal dan sebagai obat tradisional menjalar dan berbunga sepanjang tahun. untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, dan Tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan sakit dada. Dapat dilihat pada Gambar 19.
tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma. Tangkai daun mempunyai panjang 5-
15 cm, warna hijau muda. Helaian daun berbentuk seperti ginjal, tapi berombak bergerigi, berwarna hijau kekuningan, diameter 1-7 cm. Akar keluar di setiap buku sehingga setiap buku dapat dipotong untuk perbanyakan tanaman. Akar pegagan berwarna putih, panjang sekitar 10 cm. Bunga muncul di ketiak daun,
Gambar 19. Sidingin (Kalanchoe pinnata L.)
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
dapat berupa bunga tunggal atau dalam karangan kerap kali berkelamin 2, dalam tandan, malai 3-5 bunga. Bunga berbentuk payung dengan rata atau malai, jarang berdiri sendiri, kerap kali warna putih kemerahan [9].
zygomorph. Kelopak berdaun lekat, bergigi atau
Tumbuhan pegagan bermanfaat sebagai bertaju 4-5. Daun mahkota lepas, berjumlah 5, obat tradisional berfungsi membersihkan darah, sebagian tidak ada atau rudimenter. Benang melancarkan peredaran darah, peluruh kencing, sari1-50, lepas atau bersatu, kerap kali sebagian penurun panas, menghentikan pendarahan. tidak sempurna, kepala sari beruang 2, bakal Selain itu juga pegagan berfungsi meningkatkan buah menumpang, beruang 1, kepala putik perbaikan dan penguat sel-sel kulit [7]. Dapat diujung atau dibawah ujung tangkai putik. dilihat pada Gambar 21.
Polongan membuka atau tidak membuka. Biji 1 sampai banyak. Bermanfaat sebagai obat demam dan obat tradisional lainnya, seperti mengobati kencing manis [7]. Dapat dilihat pada Gambar
Gambar 21. Pegagan (Centella asiatica L.)
14. Famili Caricaceae
a. Pepaya (Carica papaya L.)
Gambar 23. Kembang Merak (Caesalphinia
Pepaya umumnya tidak bercabang atau
pulcherrima L.)
bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10
16. Famili Curcubitaceae
m dengan daun-daunan yang membentuk serupa
a. Mentimun (Cucumis sativus L.)
spiral pada batang pohon bagian atas. Daun
Mentimun merupakan tanaman herba
menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan
setahun yang batangnya tumbuh menjalar atau
berlubang di bagian tengah [5]. Manfaat
merambat, berbulu halus dan berwarna hijau.
tanaman pepaya adalah untuk mengobati
Daun berwarna hijau, kasar, berjari tiga hingga
penyakit cacingan, malaria dan dan sering
tujuh. Bunga merupakan bunga tunggal
digunakan sebagai obat tradisional lainnya.
berbentuk lonceng dengawarna kuning. Buah
Dapat dilihat pada Gambar 22.
agak bulat dan berwarna hijau pucat dan kuning setelah tua [5]. Mentimun bermanfaat untuk obat tradisional seperti mengurangi kadar kolesterol didalam tubuh, dan membantu meringankan masalah kandung kemih dan ginjal. Air yang terkandung di dalamnya membantu untuk mempercepat fungsi ginjal dengan proses buang air kecil [8]. Dapat dilihat pada Gambar 24.
Gambar 22. Pepaya (Carica papaya L.)
15. Famili Caesalfiniceae
a. Kembang merak (Caesalphinia pulcherrima L)
Pohon, perdu atau semak. Daun berseling atau tersebar, kerap kali menyirip atau menyirip rangkap, kadang-kadang tunggal. Daun penumpu ada, kerap kali cepat rontok. Bunga
Gambar 24. Mentimun (Cucumis sativus L.)
Julita Sasmi, dkk
17. Famili Eoxilidaceae
a. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus
seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai
Gambar 26. Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
pendek, perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan yang besar,
b. Meniran (Phyllanthus niruri L.)
bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya
Herba tumbuh tegak, tinggi 40-100 cm,
ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya
bercabang terpencar, cabang tumbuh mendatar
bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 crn,
dari batang pokok. Batang berwarna hijau
warnanya hijau kekuningan, bila masak berair
kemerahan. Bentuk daun kecil, bulat
banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat
memanjang, panjang 5-10 mm, lebar 2,5-5 mm.
telur, dan gepeng [5]. Belimbing wuluh
Bunga keluar dari ketiak daun, terkumpul 2-4
mempunyai kasiat untuk menyembuhkan gusi
bunga, warna merah pucat, buah kecil, garis
yang sakit dan berdarah juga mempunyai fungsi
tengah kurang lebih 2 mm. Bermanfaat sebagai
lain seperti penggobatan kulit dan lainnya [7].
obat batu ginjal dan obat tradisional lainnya,
dapat dilihat pada Gambar 25.
seperti radang saluran pernafasan, batuk, bisul, kencing batu, kencing manis dan lain sebagainya [8]. Dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 25. Belimbing Wuluh (Averrhoa
balimbi L.)
18. Famili Euphorbiaceae
Gambar 27. Meniran (Phyllanthus niruri L.)
a. Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Berupa perdu besar yang cabang-
c. Situler (Euphorbia tirucalli Linn.)
cabangnya tidak teratur, tingginya dapat
Situler adalah tumbuhan perdu yang
mencapai 3 m. Batangnya bergetah yang agak
tumbuh tegak. Tingginya adalah 2-6 m dengan
kental. Daun lebar-lebar, berbentuk jantung,
pangkal berkayu, bercabang banyak, dan
tepinya rata atau agak berlekuk dan tangkai
bergetah seperti susu yang beracun. Tumbuhan
panjang. Bungaa berwarna hijau kekuningan,
ini memiliki ranting yang bulat silindris
berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga
berbentuk pensil, beralur halus membujur, dan
jantan maupun bunga betina masing-masing
berwarna hijau. Setelah tumbuh sejengkal, akan
tersusun dalam rangkaian berupa cawan. Buah
bercabang dua yang letaknya melintang,
berbentuk bulat telur, terbagi dalam tiga ruang,
demikian seterusnya sehingga tampak seperti
tidak merekah. Pada masing-masing ruang
percabangan yang terpatah-patah. Daunnya
terdapat 1 biji yang bentuknya bulat loncong,
jarang, berselang-seling, terdapat pada ujung
warnanya hitam [5]. Bermanfaat sebagai obat
ranting yang masih muda, dan berukuran kecil-
sariawan, sakit perut atau tiba-tiba saja mencret
kecil. Berbentuk lanset, panjangnya 7-22 mm,
dan perutnya kembung akibat masuk angin, dan
dan cepat rontok. Bunga uniseksual, tersusun
sebagai obat tradisional lainnya. Dapat dilihat
dalam mangkuk, warna bunga kuning kehijauan,
pada Gambar 26.
dan keluar dari ujung ranting. Situler berbunga [49]
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
pada bulan Oktober dan berbuah pada 19. Famili Fabaceae
a. Gelinggang (Cassea alata L.)
dilakukan oleh serangga [10].
Herba 1 tahun, tegak, bercabang banyak ;
Bermanfaat sebagai obat bisa gigitan ular, 0,2-0,8 m tingginya. Batang bergaris, pada di pulau jawa digunakan sebagai penyembuhan ujungnya berbulu tak menyolok, makin kebawah tradisional untuk kanker, tumor, dan lain berongga dan gundul. Daun bertangkai bentuk sebagainya,seperti sakit persendian, sakit perut, talang yang pendek, bulat telur atau bulat telur sakit tulang dan berguna sebagai obat rematik. memanjang, bergerigi dangkal dan kasar, Dapat dilihat pada Gambar 28.
berambut jarang, 2-6,5 kali 1-4,5 cm dengan pangkal bertulang 3, sering terkumpul berpasangan, garis tengah 6-8 mm, tangkai
cukup panjang. Dasar bunga bersama cekung, tertutup dengan sisi jerami kuning. Bunga tepi 5 lingkaran, betina, oval lebar, bergigi 3. Bunga
cakram banyak, berkelamin 2, dengan pinggiran bergerigi 5, bentuk lonceng sempit [5]. Bermanfaat sebagai obat panu, kurap, penyakit
kulit, obat cacing kremi dan obat tradisional
Gambar 28. Situler (Euphorbia tirucalli Linn.)
lainnya. Dapat dilihat pada Gambar 30.
d. Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.)
Patikan kebo merupakan suatu tumbuhan liar yang banyak ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan Patikan kebo dapat ditemukan diantara rerumputan ditepi jalan, sungai, kebun atau tanah pekarangan rumah yang tidak terurus. Tumbuhan patikan kebo mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan berkembang biak melalui biji. Patikan kebo mempunyai warna dominan
Gambar 30. Gelinggang (Cassea alata L.)
kecoklatan dan bergetah. Banyak pohonnya memiliki cabang dengan diameter ukuran kecil.
b. Kelor (Moringa oleifera L.)
Daun Patikan kebo mempunyai bentuk bulat
Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan
memanjang dengan taji-taji. Letak daun yang tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang satu dengan yang lain berhadap-hadapan, bunga (perenial) dengan tinggi 7-12 m. Batang berkayu muncul pada ketiak daun, patikan kebo (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit hidupnya merambat di tanah [6].
tipis, permukaan kasar. Percabangan simpodial,
disentri, arah cabang tegak atau miring, cenderung
melancarkan kencing, radang ginjal, radang tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, tenggorokan, asma dan obat tradisional lainnya bertangkai
panjang,
tersusun berseling
[7]. Dapat dilihat pada Gambar 29.
(alternate), beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda - setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1-2 cm, lebar 1-2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus [5].
Kelor memiliki fungsi sebagai obat karena mengandung kalsium dan pospor. Kandungan mineral dan vitamin sangat tinggi dibanding
Gambar 29. Patikan Kebo (Graptophyllum
sayuran lainnya sehingga sering dikonsumsi
pictum L.)
oleh ibu yang sedang menyusui sebagai obat
Julita Sasmi, dkk
penambahan ASI, dan digunakan sebagai obat suasana teduh, hangat, dan lembap. Bunganya tradisional lainnya seperti mengatasi nyeri dan menyebarkan bau wangi yang kuat [5]. Manfaat lelah. Dapat dilihat pada Gambar 31.
nilam sebagai obat tradisional Sebagai obat- obatan seperti anti septik, anti jamur, anti jerawat, obat dan kulit pecah-pecah, serta
ketombe. Dapat dilihat pada Gambar 33.
Gambar 31. Kelor (Moringa oleifera L.)
20. Famili Lamiaceae
a. Kemangi (Ocimum basilicum L.)
Gambar 33. Nilam (Pogostemon cablin L.)
Kemangi adalah tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak.
21. Famili Libiteae
Tanaman ini berhabitus perdu yang tingginya
a. Iler (Coleus scutellariodes L.)
dapat mencapai 100 cm. Bunganya tersusun di
Batang pohon herba tegak dan merayap
tandan yang tegak. Daunnya panjang, tegak,
dengan tinggi batang pohonnya sebesar 30 cm
berbentuk taji atau bulat telur, berwarna hijau
sampai 15 cm. Mempunyai penampang batang,
dan berbau harum. Ujung daun bisa tumpul atau
termasuk katagori tumbuhan basah yang
bisa juga tajam, panjangnya mencapai 5 cm.
batangnya mudah patah. Daun berbentuk hati
Permukaan bergerigi atau juga rata. Wanginya
dan pada setiap tepi dan dihiasi oleh jorong-
seperti cengkeh dan rasanya pahit [5].
tipis yang
Bermanfaat sebagai obat tradisional yaitu;
bersambungan dan didukung oleh tangkai daun
Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk
yang memiliki warna yang beranekaragam,
memperbanyak ASI, penenang, mengobati
bunga berbentuk untaian bunga bersusun,
encok, dan penurun panas saat kita terserang
bunganya muncul pada pucuk tangkai batang.
demam. Daun kemangi juga dapat meningkatkan
Tanaman ini bermanfaat untuk menambah
jumlah air seni, menghilangkan masuk angin
nafsu makan, menetralisir racun, menghilangkan
dan obat batu berdahak. Mengkonsumsi daun
gumpalan darah pasca melahirkan, mempercepat
tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau
kematangan bisul, obat cacing, peluruh haid dan
mulut dan bau badan. Dapat dilihat pada
obat tradisional lainnya. Dapat dilihat pada
Gambar 32.
Gambar 34.
Gambar 32. Kemangi (Ocimum citriodorum L.)
b. Nilam (Pogostemon cablin L.)
Tumbuhan nilam berupa semak yang bisa
Gambar 34. Iler (Coleus scutellariodes L.)
mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai
Jenis Tanaman yang Digunakan untuk Obat Tradisional di Kecamatan Kluet Selatan
22. Famili Myristicaceae
teh, untuk memulihkan atau mengobati panas
a. Pala (Myristica fragrans Houtt.)
dalam. Dapat dilihat pada Gambar 36.
Bentuk pohon pala berpenampilan tinggi 10-20 m, menjulang tinggi ke atas dan kepinggir, mahkotanya meruncing, berbentuk
kerucut, lonjong dan bulat dengan percabangan relatif teratur, dedaunannya rapat dengan letak daun berselang seling teratur. Daging buah tebal
dan rasanya masam. Biji berbentuk bulat sampai lonjong dengan warna coklat mengkilap, biji ini terbungkus fuli berbentuk seperti jala dengan Gambar 36. Kembang Sepatu ( Hibiscus warna merah gelap namun ada juga yang putih
rosasinensis L.)
kekuning kuningan. Pala merupakan tanaman
berumah dua dimana bunga jantan dan bunga 24. Famili Melastomaceae
betina terdapat pada pohon yang berbeda [5].