T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Media Informasi Pelayanan Donor Darah Palang Merah Indonesia di Kota Salatiga Berbasis Infografis T1 Full text

Perancangan Media Informasi Pelayanan Donor Darah Palang
Merah Indonesia di Kota Salatiga Berbasis Infografis
Artikel Ilmiah

Oleh:
Juan Anderson (692011039)
Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017

i

ii

iii

iv


v

vi

Perancangan Media Informasi Pelayanan Donor Darah Palang
Merah Indonesia di Kota Salatiga Berbasis Infografis

1)

Juan Anderson, 2)Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)juananderson1991@gmail.com, 2)ant.tumimomor@gmail.com.

Abstract
Palang Merah Indonesia Kota Salatiga is an organization in Indonesia that has the right
to manage and execute business blood transfusions. But the Palang Merah Indonesia

Kota Salatiga often have a deficiency of blood bags in stock. Based on the existing
problems, needed a media information can increase community awareness. The purpose
of this research is to create a media information useful to inform the various benefits that
accrue, and the procedure of blood donation. The method of this research using
qualitative methods and linier strategy. Then obtained a video contains information
about the benefits of blood donation, and invites people to become donors.
Keywords: Media Information, Video Infographic, Qualitative, Linear Strategy

Abstrak
Palang Merah Indonesia Kota Salatiga merupakan organisasi di Indonesia yang memiliki
hak untuk mengelola dan melaksanakan usaha transfusi darah. Namun Palang Merah
Kota Salatiga sering mengalami kekurangan stok kantong darah. Berdasarkan masalah
yang ada, diperlukan suatu media informasi yang dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu media informasi yang berguna
menginformasikan berbagai manfaat yang diperoleh, dan prosedur donor darah. Metode
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan strategi linier, sehingga menghasilkan
video informasi berisi tentang manfaat dari donor darah, dan mengajak masyarakat untuk
menjadi pendonor.
Kata Kunci: Media Informasi, Video Infografis, Kualitatif, Linear Strategi


__________________________________________________________________
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas
Kristen Satya Wacana.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

1

1. Latar Belakang
Kebutuhan darah bagi kelangsungan hidup manusia penting adanya. Darah
merupakan materi biologis dalam jumlah yang terbatas dan belum dapat disintesis
diluar tubuh manusia,dan merupakan materi biologis yang labil. Darah adalah
cairan tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.[1]
Idealnya stok kantong darah yang diperlukan adalah 2 persen dari jumlah
penduduk[2]. Menurut data yang diperoleh dari Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT) Kota Salatiga jumlah stok kantong darah per tanggal
25 agustus 2016 sejumlah 209 kantong darah[3]. Sedangkan berdasarkan data dari

badan pusat statistika Kota Salatiga, jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun
2014 sebanyak 178.594 penduduk[4]. Berdasarkan data yang diperoleh dari
penelitian awal dengan Tri Sukrisdyanto selaku Ketua Palang Merah Indonesia
(PMI) Kota Salatiga terkadang persediaan stok kantong darah hanya mencukupi
untuk Kota Salatiga saja, padahal Kota Salatiga merupakan wilayah yang selalu
menjadi tumpuan dan penyangga bagi kota sekitar, senantiasa dituntut untuk
melakukan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Salatiga dan
sekitarnya, belum lagi pasien yang berdomisili diluar Kota Salatiga yang
melakukan perawatan di Kota Salatiga, maka dari itu PMI Kota Salatiga
terkendala untuk menghadapi permintaan stok kantong darah dari kota-kota
sekitar salatiga.
Selama ini PMI Kota Salatiga mengalami kendala dalam hal penyebaran
informasi mengenai donor darah, pentingnya donor darah, dan proses donor,
dimana penyebaran hanya melalui media cetak, dalam hal ini adalah brosur.
Sehingga diperlukan sebuah media yang dapat memberikan informasi yang
lengkap dan menarik. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi
berbasis multimedia infografis. Infografik sendiri adalah penggambaran suatu
informasi, data atau pengetahuan secara visual yang dimaksudkan untuk
menyajikan informasi yang kompleks dengan lebih cepat dan jelas. Sehingga
video infografik dapat menjadi media yang menarik, cepat, dan jelas dalam

menyampaikan informasi[5].
Berdasarkan latar belakang masalah maka dilakukan perancangan media
informasi pelayanan donor darah palang merah Indonesia di kota salatiga dengan
teknik infografis. Dengan tujuan pada era modern, para audience memiliki
keterbatasan waktu dan energi untuk memahami maupun membaca informasi
yang disampaikan, sehingga dengan adanya video infografis tersebut diharapkan
dapat memberikan informasi dan ajakan untuk mendonorkan darah secara utuh
dan singkat.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan masalah ini adalah Perancangan Media
Informasi Berbasis Video Infografis di Perpusatakaan dan Arsip Daerah Salatiga
yang dibuat oleh Steward Erwin Konjongian dari Desain Komunikasi Visual
Universitas Kristen Satya Wacana. Perancangan yang dilakukan yaitu membuat
video infografis tentang Perpusatkaan dan Arsip Daerah Salatiga, video ini sendiri
2

menjelaskan tentang fasilitas dan lain sebagainya yang dimiliki oleh
Perpusatakaan dan Arsip Daerah Salatiga [6].
Penelitian lain yang terkait adalah Perancangan Iklan Layanan Masyarakat
Tentang Kampanye Donor Darah Di Kota Semarang yang dibuat oleh Ima

Oktaviana dari Desain Komunikasi Visual Universitas Dian Nuswantoro.
Perancangan ini membuat video tentang pentingnya seseorang yang terluka parah
sangat membutuhkan transfusi darah sesegera mungkin[7].
Keunggulan penelitian yang dirancang bila dibandingkan dengan penelitian
terdahulu yaitu hasil rancangan berupa video infografis yang menarik, dimana
dalam hasil video mengggunakan teknik animasi motion graphic sehingga
masyarakat lebih tertarik, mengerti dan mengetahui apa saja tentang kegiatan
pelayanan donor darah, serta mengajak masyarakat untuk mendonorkan darahnya.
Palang Merah Indonesia Kota Salatiga beralamat di jalan osamaliki no.20
salatiga yang berdiri sejak maret 1996 berdasarkan SK Pengurus Pusat OMI No.
0287.KEP/PP/III/1996. Saat ini PMI kota Salatiga melayani 3 rumah sakit
pemerintah dan 4 rumah sakit swasta di kota Salatiga serta 5 rumah sakit atau
klinik di luat wilayah kota salatiga. Penghitungan kebutuhan darah pertahun di
suatu daerah di Negara berkembang adalah 2% dari jumlah penduduk, dan
kebutuhan darah di kota Salatiga pada tahun 2015 rata-rata 7000 kantong lebih per
bulan [8].
Pelayanan Darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdiri dari
serangkaian kegiatan mulai dari pengeraham dan pelestarian donor, pengambilan,
pengamanan, pengolahan, penyimpanan darah, dan tindakan medis pemberian
darah kepada resipien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan [9].
Stok Kantong Darah seharinya untuk Kota Salatiga, kebutuhan darah
mencapai 20 kantong darah setiap golongannya. Hingga saat ini stok kantong
darah yang ada sudah menipis dan tidak cukup untuk memenuhi darah perharinya
[10].
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan[11]. Sedangkan pengertian dari
informasi secara umum adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain
yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi
penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan
datang [12]. Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat
untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi
bahan yang bermanfaat bagi penerimaan informasi, adapun penjelasan media
informasi adalah alat-alat grafis, fotografi atau elektronis untuk menangkap
memproses dan menyusun kembali informasi visual[13].
Media informasi merupakan salah satu sarana publik yang terus berkembang
dengan mengikuti perkembangan jaman. Hal ini dikarenakan, melalui media
informasi, seseorang dapat mengetahui informasi baru yang sedang berkembang
pada saat itu. Melalui media informasi pula seseorang dapat berinteraksi dengan
orang lain, baik berkirim pesan hingga membagikan sebuah informasi. Sebuah

informasi dapat tersampaikan dengan baik apabila media yang digunakan sesuai
dengan sasaran dan informasi yang disampaikan bermanfaat [14].
3

Multimedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu dan
koneksi sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya, dan
berkomunikasi. Multimedia juga diadopsi dalam dunia game [15].
Animasi berasal dari bahasa Latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,
semangat. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,
menggerakkan benda mati. Suatu benda nati diberi dorongan, kekuatan, semangat
dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya bekesan hidup. Animasi bisa diartikan
sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh
kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan [16].
Motion Graphics adalah grafis yang menggunakan video dan atau animasi
untuk menciptakan ilusi dari gerak atau transformasi. Graphic design telah
berubah dari static publishing dengan memanfaatkan teknologi komunikasi
termasuk film, animasi, media interaktif, dan environmental design. Bidang
motion graphics telah menyebar melalui imajinasi para designer dan penonton di
abad 21 ini. Motion menjadi bagian utama modern visual saat ini dengan integrasi

antara televise, internet, dan lingkungan[17].
Infographic didefinisikan sebagai visualisasi data atau ide-ide yang mencoba
untuk menyampaikan informasi kompleks untuk penonton dengan cara yang dapat
dengan cepat dikonsumsi dan mudah dipahami. Proses pengembangan dan
penerbitan infografis disebut visualisasi data, desain informasi, atau arsitektur
informasi [18].
Video infografis adalah istilah yang telah mendapat popularitas baru-baru ini
didasarkan pada peningkatan penggunaan grafis dalam pemasaran online.
Beberapa menggunakan istilah ini untuk berkonotasi format unik yang telah
diadopsi secara luas untuk aplikasi ini, yang ditandai dengan ilustrasi, tipografi,
dan orientasi vertikal yang menampilkan bermacam-macam fakta[19]
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan media informasi
pelayanan donor darah palang merah Indonesia di kota salatiga berbasis infografis
ini adalah metode penelitian dengan kualitatif., metode ini menggunakan
pengumpulan data dengan cara wawancara, pengambilan data langsung dari
sumber masalah, analisa dan pengolahan data hingga mencari solusi yang tepat
[20].
Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
penelitian Linier strategy, strategi ini dirasa baik dan tepat untuk proses penelitian

karena pada suatu tahap dimulai setelah tahap sebelumnya diselesaikan, demikian
seterusnya. Tahapan secara garis besar dalam penelitian mengenai perancangan
media informasi pelayanan donor darah di kota salatiga berbasis infografis dapat
dilihat pada Gambar 1[21].

4

Gambar 1. Tahapan Penelitian[21].

Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah
yang dimana suatu objek dalam situasi tertentu dapat dikenali sebagai suatu
masalah. Tujuan identifikasi masalah yaitu agar mendapatkan sejumlah masalah
yang berhubungan dengan judul penelitian [22].
Identifikasi masalah didapatkan dengan melakukan wawancara kepada Tri
Sukrisdyanto selaku ketua Palang Merah Indonesia kota Salatiga, didapat sebuah
permasalahan yaitu PMI Kota Salatiga selama ini hanya melakukan penyebaran
informasi melalui media cetak saja, biasanya leaflet dan sosisalisasi langsung ke
masyarakat, sehingga diperlukannya media informasi lain yang dapat memberikan
informasi lengkap dan menarik.
Selain melakukan identifikasi masalah dengan pihak PMI, dilakukan juga

wawancara dengan dr.Prasit Al Hakim selaku ketua Unit Transfusi Darah PMI
kota Salatiga, kurangnya pendonor disebabkan oleh jadwal donor darah yang
kurang merata, dan hanya fokus pada bulan-bulan tertentu saja, dikarenakan PMI
kota Salatiga telah melakukan kerja sama dengan instansi-instansi yang ada di
kota Salatiga, dan para instansi ini biasanya melakukan acara donor darah secara
dadakan, sehingga proses informasi yang dilakukan kurang maksimal.
Dalam proses identifikasi masalah juga dilakukan observasi dengan
mengamati langsung di kantor PMI dan kantor transfusi darah, didapat masalah
bahwa banyak masyarakat kurang mengetahui bagaimana proses pendonoran
darah dan juga manfaat dari donor darah itu sendiri, sehingga kekurangan stok
kantong darah terjadi.
Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data primer yang diperoleh dengan
wawancara kepada Tri Sukrisdyanto selaku kepala markas Palang Merah
Indonesia kota Salatiga, didapat yaitu stok kantong darah hanya mencukupi untuk
kota salatiga saja, belum untuk daerah sekitar kota salatiga, selain itu pemberian
informasi mengenai prosedur donor darah dan manfaat dari donor darah masih
sangat minim, karena media yang digunakan selama ini kurang efektif, dimana
media penyampaian informasi berupa sosialisasi langsung, brosur dan x-banner.
PMI kota Salatiga juga kekurangan tenaga ahli untuk melakukan penyebaran
informasi.
Selain itu, data diperoleh dengan wawancara kepada dr.Prasit Al Hakim
selaku ketua Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia kota salatiga, Didapat
yaitu kesulitan mengadakan jadwal donor darah secara merata, dan hanya fokus
ke bulan tertentu saja, Instansi yang memiliki kerja sama dengan PMI terkadang
melakukan jadwal secara dadakan, selain itu didapatkan data bahwa darah yang
didonorkan mempunyai waktu kadaluarsa yaitu 35 hari.
Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendukung pengumpulan data
primer dengan cara mencari data melalui buku maupun website. Dalam buku
upaya menghimpun dan melestarikan donor darah karangan Aziz Auda diperoleh
data tentang penyumbang donor darah di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan
dengan negara maju, padahal tingkat kebutuhan darah untuk transfusi darah setiap
negara secara relatif adalah sama. Indonesia memiliki tingkat penyumbang
sebanyak 6-10 orang per 1.000 penduduk yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan beberapa negara maju di Asia. Sehingga mengakibatkan
5

ketidakseimbangan perbandingan ketersediaan darah dengan kebutuhan darah di
Indonesia[23].
Data sekunder lainnya yang diperoleh dari website bahwa penyebab Palang
Merah Indonesia selalu kekurangan darah adalah masyarakat masih kesulitan
untuk dating ke PMI langsung, terbatasnya unit penerima donor darah di sebuah
kota dan padatnya kesibukan. Selain itu banyak masyarakat yang berniat
mendonorkan darahnya tetapi terpaksa ditolak karena beberapa syarat, misalnya
kurang tidur atau tekanan darahnya terlalu rendah.
4. Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan dalam pembuatan video informasi ini
menggunakan proses perancangan video pada umumnya yang terdiri dari : pra
produksi, produksi, dan pasca produksi, seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan Metode Perancangan

Dalam video informasi pelayanan donor darah, konsep yang akan diangkat
adalah tentang pelayanan donor darah, yang disampaikan terstruktur sehingga
jelas dan menarik menggunakan video infografis dengan warna kontras supaya
pesan yang disampaikan bisa diterima dengan jelas, dimana konsep informasi
yang dimaksud adalah menginformasikan kekurangan stok kantong darah yang
dialami oleh Palang Merah Indonesia kota Salatiga, prosedur pendonoran dan juga
keuntungan yang didapat jika mendonorkan darah. Perancangan ini sendiri
menggunakan elemen yang ada di dalam multimedia yaitu animasi gambar dan
huruf. Sehingga nantinya video informasi berupa video informasi mengenai donor
darah dapat menuntun audience untuk dapat mengetahui prosedur dan keuntungan
dari donor darah. Dalam perancangan video informasi ini, menggunakan gambar
yang menarik serta penjelasan singkat di dalam video, dan voice over untuk
membantu mengarahkan informasi yang ingin disampaikan. Tujuan dari
penggunaan voice over ini agar perancangan lebih terstruktur dan juga audience
akan lebih memahami informasi yang disampaikan di dalam video tersebut.
Storyline merupakan kejadian-kejadian yang dirangkai menjadi sebuah
cerita yang menarik. Pembuatan storyline ini untuk menggambarkan lebih jelas
maksud dari konsep, bagaimana bentuk dan isi dari video informasi ini yang akan
dirancang [24].
6

Adapun storyline ini dimulai dengan intro lambang Palang Merah
Indonesia, dilanjut dengan lambang darah yang merupakan komponen penting
dalam tubuh manusia dan menjelaskan bahwa darah masih belum bisa diproduksi
diluar tubuh manusia.
Dalam sehari Palang Merah Indonesia Kota Salatiga membutuhkan
setidaknya 20 kantong darah per golongan darah. Minimnya pengetahuan tentang
donor darah ini membuat calon pendonor tidak mengetahui bagaimana prosedur
pendaftaran pendonoran dengan benar, dan apa saja yang harus dilakukan jika
ingin mendonorkan darah. Dan banyak calon pendonor juga takut akan jarum
suntik, mulai dari jarum suntik yang patah, tidak streil, bahkan takut jika terkena
jarum suntik.
Melakukan donor darah hanya memakan waktu total 1 jam. Hanya perlu
mengisi formulir pendonoran darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan
golongan darah, transfusi darah sendiri hanya memakan waktu 15 menit.
Dengan minimnya pengetahuan mengenai donor darah ini juga membuat
para calon pendonor tidak mengetahui bahwa banyak manfaat yang bisa diterima
oleh calon pendonor, seperti menurunkan berat badan, cek pemeriksaan gratis, dan
menjaga kesehatan jantung. Melakukan donor darah maksimal dilakukan 5 kali
dalam setahun atau dengan jarak 3 bulan dari pendonoran selanjutnya.
Calon pendonor tidak mengetahui bahwa 1 kantong darah mereka bisa
menyelamatkan 3 orang lain yang membutuhkannya, disambung dengan ajakan
“ayo donor! untuk menyelamatkan banyak jiwa.” Dan ditutup dengan logo PMI
beserta dengan logo Universitas Kristen Satya Wacana.
Treatment adalah sebuah naskah scenario yang sudah matang atau lengkap
yang berisi adegan-adegan dalam film yang dramatik. Treatment berisikan
deskripsi-deskripsi yang memudahkan para pemain untuk mengimajinasikan alur
cerita [25].
Scene 1 : Pengenalan Darah
1. Gambar darah sebagai pembuka
2. Gambar manusia dan gambar darah masuk ke dalam tubuh manusia.
3. Dari gambar manusia muncul penjelasan bahwa darah adalah komponen
penting dalam tubuh manusia.
4. Darah masih belum bisa diproduksi diluar tubuh manusia, tidak salah jika
transfusi darah dibutuhkan untuk membantu orang yang mebutuhkannya.
Scene 2 : Kendala
1. Menampilkan logo PMI disertai gambar masing-masing golongan darah dan
angka 20 disamping gambar golongan darah.
2. Menampilkan gambar manusia yang takut
3. Menampilkan gambar jarum suntik, kemudian jarum suntik patah
4. Menampilkan jarum suntik yang penuh kuman
5. Menampilkan gambar dokumen dengan tulisan prosedur, disertai dengan tanda
tanya di sekeliling gambar dokumen tersebut.
Scene 3 : Proses donor darah
1. Menunjukkan gambar jam mengarah kearah jam 1.
2. Menunjukkan gambar formulir dan pulpen disertai tulisan mengisi formulir.
7

3. Menunjukkan gambar tangan dan jarum suntik disertai tulisan pemeriksaan
darah.
4. Menunjukkan gambar selang darah menuju ke kantong darah, disertai tulisan
membutuhkan hanya 15 menit saja.
Scene 4 : Keuntungan donor darah
1. Menunjukkan gambar jantung yang berdetak, disertai tulisan menjaga
kesehatan jantung.
2. Menunjukkan gambar manusia dengan kaca pembesar, seperti sedang
memeriksa tubuh, disertai tulisan pemeriksaan penyakit gratis.
3. Menunjukkan gambar timbangan yang bergerak turun disertai dengan tulisan
menurunkan berat badan.
4. Menunjukkan gambar manusia dengan darah naik perlahan memenuhi tubuh
manusia, disertai dengan tulisan produksi darah baru.
5. Menunjukkan gambar dua kalendar dengan masing-masing berisi gambar 5
tetes darah, dan tulisan 3 bulan.
Scene 5 : Kesimpulan dan Ajakan
1. Menampilkan gambar kantong darah lalu selang darah mengarah kebawah.
2. Menampilkan gambar selang yang bercabang ke 3 orang.
3. Kalimat ajakan untuk donor darah yang berarti bagi mereka yang
membutuhkannya
Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang
menggambarkan suatu urutan elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi
multimedia. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan visual pada
selembar kertas sehingga naskah dan visual menjadi terkoordinasi[26].
Perancangan storyboard dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perancangan Storyboard
No

Angle

Shot

Durasi

Eye
level

Medium
shot,
panning

00:11

Penjelasan
Darah

Eye
level

Medium
shot,
zooming

00:30

Ketakutan
Calon
Pendonor

3

Eye
Level

Medium
shot,tilting

00:17

Proses
Donor
Darah

4

Eye
level

Medium
shot, still

00:30

5

Eye
Level

Long shot,
still

00:16

1

2

Scene

Keterangan

Keuntungan
Donor
Darah

Ajakan

Produksi animasi yang digunakan dalam video informasi ini adalah animasi
huruf maupun gambar. Teks dan gambar digerakkan menyesuaikan dengan
storyboard yang sudah dirancang, Pada perancangan jenis teks yang dipakai yaitu
Bebas Neue. Pada font Bebas Neue memiliki bentuk yang tebal dan elegan,
8

sehingga dapat dengan mudah membaca setiap teks yang keluar di dalam video
informasi, serta melambangkan ketegasan dan kekokohan serta kebersihan yang
sesuai dengan konsep. Font Bebas Neue dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Font Bebas Neue

Pada tahap pembuatan ilustrasi akan dibuat berisi konten dan material yang
dibutuhkan. Ilustrasi dibuat semirip mungkin dengan benda aslinya. Dengan
tujuan audience bisa langsung menangkap apa yang dimaksud oleh video
informasi.
Perancangan ilustrasi darah menggunakan refrensi foto darah, bentuk darah
pada foto tersebut kemudian dibuat dalam bentuk ilustrasi, dan dilakukan tracing
ke bentuk vector, kemudian diberi warna yang sesuai dengan warna darah yang
sesuai. Proses ilustrasi darah dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Proses ilustrasi darah

Jarum suntik adalah hal yang diperlukan dalam proses pendonoran darah,
dimana sketsa dibuat semirip mungkin dengan refrensi foto yang ada, dan
dilakukan proses tracing untuk diubah bentuknya menjadi vektor. Proses ilustrasi
jarum suntik dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Proses ilustrasi jarum suntik

Kantung darah adalah salah satu komponen penting dalam proses donor, yang
berfungsi untuk menampung darah. Bentuk ilustrasi kantung darah dibuat mirip
dengan bentuk foto aslinya, dari foto kantung darah kemudian dibuat sketsa untuk
9

dapat ditracing bentuknya kedalam vector dan diberi warna sesuai dengan
fotonya. Proses ilustrasi kantong darah dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Proses ilustrasi kantung darah

Perancangan ilustrasi jantung menggunakan refrensi foto jantung, bentuk
jantung pada foto tersebut kemudian dibuat dalam bentuk ilustrasi, dan dilakukan
tracing ke bentuk vector, kemudian diberi warna yang sesuai dengan warna
jantung yang sesuai dengan refrensi foto. Ilustrasi jantung dapat dilihat pada
gambar 7.

Gambar 7. Ilustrasi jantung

Dalam video informasi ini menggunakan narasi, penambahan narasi ini
memiliki tujuan agar audience dapat menerima informasi yang disampaikan
dengan utuh, dan penambahan narasi bertujuan agar video informasi yang
ditampilkan dapat dinikmati secara visual dan audio.
Pasca produksi adalah tahap terakhir dari ketiga tahapan dalam perancangan
sebuah media informasi. Pada tahap ini dilakukan animating yaitu menggerakkan
objek ilustrasi dan juga teks yang telah dimasukkan hingga jadi sebuah video yang
bias dinikmati, namun pada tahap ini video belum jadi seutuhnya. Tahap
animating dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Animating

10

Setelah tahap animating selesai, maka dilakukan compositing dengan
menggabungkan background, voice over, dan juga backsound. Pada tahap ini
video sudah bisa dinikmati secara keseluruhan. Gambar compositing dapat dilihat
pada gambar 9.

Gambar 9. Compositing

Rendering adalah tahap akhir dalam proses pembuatan video informasi ini.
Dalam tahap ini semua video tiap scene yang sudah disusun secara rapi akan di
render menjadi satu video yang dapat dinikmati secara utuh. Format rendering
menggunakan codec H.264 dengan tujuan kualitas gambar yang dihasilkan tetap
baik tanpa kompresi kualitas yang signifikan.

5. Hasil Perancangan
Hasil dalam perancangan ini berupa media informasi yang dapat digunakan
sebagai media alternatif dalam memberikan informasi dan gambaran visual
kepada calon pendonor yang ada di kota salatiga. Scene 1 yang ada dalam video
informasi ini terdapat intro yang menceritakan bahwa darah adalah komponen
penting dalam tubuh manusia dan belum bisa diproduksi diluar tubuh manusia,
scene 1 dapat dilihat pada gambar 10.

.
Gambar 10. Scene 1

Scene 2 yang menjelaskan kebutuhan PMI setiap harinya dan ketakutan
calon pendonor, beserta banyak calon pendonor yang tidak mengetahui bagaimana
prosedur untuk mendonorkan darah. Dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Scene 2

11

Scene 3 menjelaskan bagaimana proses donor darah yang hanya
berlangsung 1 jam saja, yang dimulai dari mengisi formulir hingga proses
tranfsusi darah. Proses donor darah dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Scene 3

Scene 4 menjelaskan bahwa dengan melakukan donor darah, para pendonor
mendapatkan banyak keuntungan untuk pendonor, dan darah yang didonorkanpun
akan terproduksi dengan sendirinya. Keuntungan donor darah dapat dilihat pada
gambar 13.

Gambar 13. Scene 4

Scene 5 berisi ajakan kepada calon pedonor bahwa dengan mendonorkan 1
kantung darah dapat menyelamatkan 3 jiwa yang sedang membutuhkan. Scene 5
dapat dilihar pada gambar 14.

Gambar 14. Scene 5

Pada hasil akhir video informasi tentang kegiatan donor darah akan
dipergunakan untuk media promosi Palang Merah Indonesia Kota Salatiga yang
diaplikasikan pada televisi ruang tunggu kantor Palang Merah Indonesia dan
ruang tunggu rumah sakit yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia
Kota Salatiga. Selain itu video ini akan dibagikan dalam bentuk CD di Kantor
Palang Merah Indonesia kota Salatiga sebagai media sosialiasi kepada calon
pendonor yang baru ingin mendonorkan darahnya. Video informasi juga akan
diunggah pada Youtube Palang Merah Indonesia Kota Salatiga guna memperluas
penyebaran informasi yang lebih luas. Media perancangan secara berurutan dapat
dilihat pada gambar 15, gambar 16, dan gambar 17.

12

Gambar 15. Media sosial youtube

Gambar 16. Media CD

Gambar 17. Ruang Tunggu PMI

Setelah perancangan video informasi dilakukan sebuah pengujian dengan
melalui wawancara guna mendapatkan masukan dari Palang Merah Indonesia
Kota Salatiga, dan juga staff pengajar Universitas Kristen Satya Wacana, untuk
mengetahui kelayakan dari video informasi ini.
Pengujian dilakukan dengan wawancara kepada Bapak Sarbini selaku
kepala Palang Merah Indonesia Kota Salatiga. Konten pada video ini dianggap
menarik dengan urutan yang sudah sesuai, penyampaian prosedur pendonoran
juga sudah urut, ilustrasi yang dibuat sudah sesuai dengan bentuk aslinya, dengan
informasi huruf maupun narasi juga tersampaikan dengan baik, pesan dan ajakan
dinilai sudah bagus. Namun informasi mengenai menurunkan berat badan harus
dihilangkan, karena dianggap informasi tersebut kurang relevan. Dan
ditambahkan beberapa informasi agar masyarakat dapat menerima informasi
secara utuh dalam video ini. Video ini juga dinilai layak untuk digunakan sebagai
video informasi Palang Merah Indonesia Kota Salatiga sesuai dengan surat
keterangan dengan nomor 085/ORG/V/2016.
13

Selanjutnya pengujian dengan wawancara kepada Bapak Michael Bezaeleel
Wenas, S.Kom., M.Cs. selaku staff pengajar Universitas Kristen Satya Wacana
untuk mendapatkan masukan tentang infografis, animasi, audio, dan hasil akhir
video. Bapak Michael Bezaeleel Wenas mengatakan bahwa masih ada beberapa
ilustrasi yang kurang memberikan informasi, pemilihan warna dianggap sudah
baik, animasi yang ada pada video informasi ini dinilai cukup baik, dengan pilihan
huruf yang dianggap sudah sangat jelas, transisi pada video ini juga dinilai baik,
narasi dan juga backsound sudah dianggap baik. Namun ada beberapa masukan
untuk memberi informasi agar calon pendonor tidak takut untuk mendonorkan
darahnya. Beberapa scene ada teknik motion yang harus diperbaiki guna
mempermudah audience untuk mendapatkan informasi.
6. Simpulan
Berdasarkan dengan hasil pengujian didapat hasil bahwa Perancangan Media
Informasi Pelayanan Donor Darah Palang Merah Indonesia Kota Salatiga Berbasis
Infografis yang telah dirancang dapat membantu memberikan informasi menjadi
lebih mudah dipahami dan menarik. Selain itu video informasi ini dinilai sudah
sesuai dan layak dijadikan media informasi mengenai proses pendonoran darah,
video informasi ini dinilai menarik karena adanya ilustrasi dan penjelasan singkat
mengenai proses untuk mendonorkan darahnya. Dengan adanya video informasi
ini diharapkan banyak calon pendonor mengerti akan manfaat dari donor darah,
dan menghapus ketakutan yang beredar pada masyarakat, serta mau untuk mulai
mendonorkan darah.
7. Daftar Pustaka
[1] http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-darah-plasma-darahdan-fungsi-alat-sistem-transportasi-manusia.html. Diakses pada tanggal 25
oktober 2016.
[2]http://lifestyle.kompas.com/read/2016/09/19/151100923/persediaan.darah.tidak
.mencukupi. Diakses pada tanggal 25 oktober 2016.
[3]http://www.spgdtkotasalatiga.com/. Diakses pada tanggal 25 oktober 2016.
[4]https://salatigakota.bps.go.id/webbeta/frontend/linkTabelStatis/view/id/4.
Diakses pada tanggal 25 oktober 2016.
[5]http://whiteboardelephant.com/services/video-infographics-2.html.
Diakses
pada tanggal 25 oktober 2016.
[6]Kojongian, Steward Erwin. 2014. Perancangan Media Informasi Berbasis
Video Infografis di Perpustakaan dan Arsip Daerah Salatiga. UKSW : DKV FTI
[7]Oktaviana, Ima. 2012. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang
Kampanye Donor Darah Di Kota Semarang. Tugas Akhir Program Studi Desain
Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro.
[8]Jurnal Unit Tranfusi Darah Kota Salatiga
[9]http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/donor-darah/pelayanandonor-darah.html?showall=1&limitstart=. Diakses pada tanggal 3 oktober 2016.
[10]http://www.harian7.com/2014/08/pmi-cabang-kota-salatiga-kekurangan.html.
Diakses pada tanggal 13 oktober 2016.
14

[11]Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.):
International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition . New York:
Elsevier Science, Inc.
[12]Davis, Gordon B. 1990. Management Information System Conceptual
Foundations, Structure and Development.
[13]Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Yosdakarya
[14] Kurnia, Yoga Suprayoga. 2011. Perancangan Sign System TK Negeri
Pembina. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
[15]Hofsetter, 2001. Multimedia Literacy. Boston, Mass. : Irwin/McGraw-Hill
[16]Munir, 2013. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
[17]Sholifah, 2011. Implementasi Teknik Motion Graphic pada Pembuatan Profil
Multimedia Broadcasting.
[18] Smiciklas, Mark. 2012. The Power of Infographics. Indianapolis, USA : Que.
[19] Lankow, Jason, Jose Ritchie, Ross Croocks. 2012. Infographics: Power of
Visual Storrytelling. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
[20]Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV.
Alfabeta.
[21]Sarwono, J & Lubis, H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual, Yogyakarta: Penerbit Andi.
[22]http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-identifikasi-masalahdalam-penelitian.html. Diakses pada 20 oktober 2016.
[23] Aziz Auda, S, 2000. Upaya Menghimpun dan Melestarikan Donor Darah.
Buletin
Transfusi Darah No.279/November Tahun ke XXVII, UTD-PMI Pusat. Jakarta.
[24]Ciptadi, Agustina, 2013. Perancangan Video Dokumenter Pasar Terapung
Muara Kuin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. UKSW : DKV FTI.
[25]http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-treatment/.
Diakses
pada tanggal 29 november 2016.
[26]http://sites.google.com/site/elearningtp2010/media-3d/teknik-pembuatanstoryboard-media-animasi-3d/pengertian-storyboard. Diakses pada tanggal 29
november 2016.

15

Lampiran 1

16

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20