this PDF file SURVEY TENTANG MINAT SISWA TERHADAP KEGIATAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 4 MALANG | Ilyasa | Jurnal Sport Science 1 SM

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

SURVEY TENTANG MINAT SISWA TERHADAP KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 4 MALANG

Muh. Ridho Ilyasa
Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang
E-mail: mr.ilyasa 080193@gmail.com
I Nengah Sudjana
Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang
Email: nengah.sudjana.fik@um.ac.id
Sri Purnami
Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang
Email: ri.purnami.fik@um.ac.id


Abstract:The reseach results generally had been found that percentage score of
students interest to the sports extracurricular activities in SMA Negeri (Public
Senior High School) 4 Malang was 77.61%. Specifically seen from three subvariables, attention obtained score 78.62%, willingness 77.99%, and pleasure
76.23%. Thus, extracurricular in SMA Negeri 4 Malang obtained good response
from students who follow the activity.Conclusion in this research was in general
student interest to the sports extracurricular activity in SMA Negeri 4 Malang
included into good category. Specifically seen from attention aspect wich included
into good category, willingness included into good category, and pleasure included
into good category. Suggestion from this research was expected that the school
conduct more improvement to the student interest in school, especially in the sports
extracurricular activity.
Key words:interest, extracurricular activity of sport.

PENDAHULUAN
Dalam upaya meningkatkan
pendidikan setiap sekolah banyak
hal yang harus diperhatikan baik di
luar maupun di dalam sekolah.
Setiap siswa dan guru juga perlu


turut andil dalam setiap kegiatan
yang ada di sekolah. Oleh karena
itu dibutuhkan sebuah cara agar
mencapai suatu pendidikan yang
berkualitas.

1

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

Jadi dalam setiap kegiatan di
sekolah harusnya sesuai dengan apa
yang disukai atau diinginkan para
siswa, karena siswa merupakan objek
utama dalam setiap adanya kegiatankegiatan yang sedang dilakukan. Untuk
itu perlu perhatian yang khusus oleh
guru pada siswanya karena guru juga
bisa dijadikan contoh bagi para siswa,
guru juga merupakan seorang yang
akan menjadi panutan bagi siswa dan

siswi di sekolah.
Oleh karena itu setiap guru
harus mempunyai karakter agar setiap
siswa mampu dan mudah memahami
apa yang akan diajarkan. Karena dalam
setiap pendidikan di sekolah terdapat
berbagai macam mata pelajaran baik
akademik maupun non akademik,
setiap siswa dan siswi juga mempunyai
kualitas yang berbeda dalam setiap
mata pelajaran yang telah dijalani. Pasti
mereka juga sadar akan kemampuan
masing-masing siswa, setiap siswa
akan merasa bosan karena terlalu
banyaknya mata pelajaran yang harus
diikuti, oleh karena itu harus ada suatu
kegiatan yang harus dikerjakan di luar
jam pelajaran.

kegiatan yang dilakukan diluar jam

pelajaran
sekolah.Kegiatan
ekstrakurikuler diberikan karena untuk
menambah pengalaman belajar yang
bermakna dan bervariasi sehingga
menghasilkan suatu pengetahuan dan
karakteristik yang baik.

Salah satunya yaitu kegiatan
seperti pengembangan diri bagi para
siswa yang sesuai dengan kemampuan
sehingga
dapat
mengembangkan
kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari para siswa.
Kegiatan belajar siswa disekolah terdiri
dari 2 jenis kegiatan, yaitu kegiatan
intrakurikuler
dan

kegiatan
ekstrakurikuler. Dua kegiatan ini
merupakan suatu hal penting yang
harus diikuti oleh para siswa di
sekolah.Sebagaimana
kegiatan
ekstrakurikuler,
merupakan
suatu

Kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang
ditetapkan berdasarkan kurikulum
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
namun pihak sekolah juga memiliki
kewenangan
untuk
menetapkan
kegiatan

ekstrakurikuler
yang
didasarkan pada bakat dan minat
belajar siswa, sedangkan tujuan dari
kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk
menumbuh kembangkan bakat pribadi
peserta didik, yaitu sehat jasmani dan
sehat rohani, bertaqwa kepada Allah
SWT, memiliki kepedulian dan

Berbagai
macam
kegiatan
ekstrakurikuler yang telah ditentukan
oleh pihak sekolah, salah satu
contohnya kegiatan ekstrakurikuler
olahraga,
karena
kegiatan
ekstrakurikuler

dilakukan
yaitu
berdasarkan bakat dan minat. Selain itu
kegiatan ekstrakurikuler juga sebagai
ajang pembinaan dan prestasi apabila
diikuti dan ditekuni dengan benar.
Dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler
disekolah banyak berbagai cabang
olahraga yang sudah ditentukan oleh
pihak sekolah, contohnya seperti di
SMA Negeri 4 Malang diantaranya
(Futsal, Bola Basket, Bolavoli,
Bulutangkis, dan Catur). Setiap cabang
yang diikuti mempunyai jumlah peserta
yang berbeda karena hal ini tergantung
kemampuan dan bakat masing masing
siswa.

2


Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

tanggung jawab terhadap lingkungan
sosial, budaya, dan lingkungan
sekitarnya, serta menanamkan sikap
sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab di sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
bagian penting dari setiap pendidikan
disekolah bahkan hal ini dapat menjadi
ciri khas setiap sekolah karena dapat
dijadikan daya tarik untuk meraih calon
siswa baru untuk ajaran berikutnya.
Namun kegiatan ekstrakurikuler selama
ini masih banyak siswa yang
memandang sebelah mata atau kurang
mendapat respon yang baik dari
sebagian besar siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler pada
dasarnya ditunjukan agar siswa dapat

mengembangkan kepribadian dan
kemampuannya di berbagai bidang, hal
ini juga terjadi pada kegiatan
ekstrakurikuler olahraga. Selain itu
melalui kegiatan ini dapat juga
dijadikan pedoman bagi para guru
sebagai pembinaan atau menjadikan
siswa bisa berprestasi sesuai dengan
bakat dan kemampuan masing-masing.
Karena tujuan dari pembinaan adalah
untuk mencari siswa yang kompeten
sejak usia dini, sehingga dapat
dilakukan pembinaan lebih awal dan
dapat dilakukan secara berjenjang.
Penjaringan siswa sebagai bibit-bibit
ini akan lebih efektif dan efisien kerena
dilakukan secara meluas dan merata
pada setiap jenjang satuan pendidikan
dan pada semua wilayah di Indonesia.
Jadi penjaringan bibit-bibit yang

dilakukan melalui suatu perlombaan
juga dapat menumbuhkan motivasi
bagi siswa untuk berprestasi, sehingga
dapat memudahkan dalam pembinaan
lebih lanjut berupa pembinaan prestasi
siswa.

Menurut
Putra
(2013:1)
“kegiatan
ekstrakurikuler
yang
dilaksanakan di sekolah diharapkan
bisa mengembangkan ide-ide dari
siswa yang mana ide tersebut saat
mengikuti pelajaran kurang bisa
diaktualisasikan’’. Dengan adanya
kegiatan
ekstrakurikuler

dapat
mengembangkan
dan
membina
kemampuan yang dimiliki siswa agar
berkembang secara optimal.Bakat dan
minat terhadap suatu kegiatan yang
diprogramkan
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler diharapkan pula dapat
tersalurkan, sehingga potensi anak
didik dapat berkembang secara
maksimal.
Selain
itu
kegiatan
ekstrakurikuler yang terprogram dapat
memberikan nilai-nilai positif bagi
siswa dalam pemanfaatan waktu luang
siswa sehingga siswa selalu mengisi
waktu luang dengan melakukan
kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya.
Jadi antara kegiatan ekstrakurikuler
dengan intrakurikuler tidak dapat di
pisah
karena
keduanya
juga
mempunyai manfaat dan kualitas yang
berbeda,
karena
kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan
yang dapat mempengaruhi kegiatan
intrakurikuler di sekolah. Hal ini
karena kegiatan ekstrakurikuler bisa
dijadikan siswa sebagai penyemangat
untuk menyalurkan bakat atau
menambah
potensi
anak
didik.Sehubungan dengan hal di atas
bahwa pada umumnya kegiatan
ekstrakurikuler olahraga merupakan
pendamping mata pelajaran yang
diberikan di kelas. Kurangnya
pembinaan kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di sekolah akan menjadi
hambatan bagi para siswa dalam upaya
mencapai prestasi yang optimal,
karena
kegiatan
ekstrakurikuler

3

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

olahraga merupakan kegiatan yang
dapat berfungsi sebagai pengisi waktu
luang ketika diluar jam pelajaran dan
sangat bermanfaat bagi kebugaran dan
kesehatan para siswa.
Untuk itu, didalam pendidikan
jasmani pastinya banyak hal yang bisa
dipetik dan bisa digunakan sebagai
tolak ukur dalam setiap perilaku siswa
di sekolah maupun di lingkungan
sekitar, karena pendidikan jasmani
tidak hanya untuk menjaga kesehatan
saja tetapi juga dapat menekankan
kearah yang positif. Namun tidak
semua siswa berpendapat yang sama
dengan apa yang diuraikan diatas,
banyak sekali dari sebagian para siswa
yang menganggap bahwa kegiatan
olahraga tidaklah penting, hal itu
hanya akan menyita waktu bermain
ataupun bersenang-senang. Hal inilah
yang dapat mengurangi motivasi
belajar siswa yang akhirnya berakibat
negatif pada prestasi belajar siswa.
Mengingat pentingnya kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga,
setiap
sekolah diharapkan dapat melakukan
kegiatan
ekstrakurikuler
secara
maksimal
dan
sungguh-sungguh.
Upaya antisipasi dapat dilakukan
secara komperehensif dengan melalui
pembinaan ekstrakurikuler berbagai
bidang sesuai dengan bakat dan minat
siswa, jadi dalam setiap pemilihan
guru pembina atau pelatih harus
dilakukan seleksi secara ketat dan
sesuai dengan kemampuan serta
kesungguhan
dalam
membina,
penentuan kurikulum yang jelas dari
masing masing bidang ekstrakurikuler,
serta evaluasi secara berkelanjutan.
Selain itu diperlukan sosialisasi pada
setiap
kegiatan
ekstrakurikuler

olahraga dari pihak sekolah agar siswa
menjadi lebih berminat dan antusias
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga.
Karena tanpa minat dan
kemauan siswa tidak akan mencapai
hasil yang maksimal ketika mengikuti
proses belajar di sekolah. Seperti
halnya proses belajar disekolah, minat
merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh siswa secara tetap
dalam melakukan proses belajar.
Sesuai
dengan
pendapatSlameto
(2013:57)
minat
adalah
“kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan
dan
mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati siswa diperhatikan terusmenerus yang disertai rasa senang”.
Lebih lanjut dijelaskan minat adalah
suatu rasa suka dan ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”.Seseorang yang memiliki
minat terhadap kegiatan tertentu
cenderung memberikan perhatian yang
besar terhadap kegiatan tersebut.
Tentunya
dalam
melaksanakan
kegiatan dan usaha pencapaian tujuan
perlu adanya pendorong untuk
menumbuhkan minat yang dilakukan
oleh guru, semangat pendidik dalam
mengajar siswa berhubungan erat
dengan minat siswa yang belajar.
Apabila guru mempunyai semangat
untuk memperhatikankegiatan belajar
mengajar akan sangat mempengaruhi
minat siswa terhadap materi yang
diajarkan.
Berdasarkan hasil observasi
awal pada bulan agustus 2014 di SMA
Negeri 4 Malang terdapat 5 cabang
ekstrakurikuler olahraga yang masih
aktif dan juga memiliki fasilitas yang

4

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

masih bisa digunakan, setiap siswa
maupun siswi diwajibkan ikut serta
dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga terutama untuk siswa dan
siswi kelas X dan kelas XI yang terdiri
dari 20 kelas yang berbeda jurusan
yang berjumlah 606 siswa dan siswi,
sedangkan untuk kelas XII kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga
tidak
diwajibkan. Karena pada setiap
pertemuan terdapat juga absensi per
kelas untuk kepentingan nilai pada
mata pelajaran pendidikan jasmani dan
kesehatan. Selain itu dalam kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga
setiap
cabangnya diawasi langsung oleh para
Pembina di lapangan. namun masih
banyak siswa yang bermalas-malasan
atau sekedar hanya bermain dan
bergurau tanpa adanya semangat yang
muncul dari setiap diri siswa ketika
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, hal
ini sangat disayangkan karena kegiatan
ekstrakurikuler ini sangat penting bagi
kemajuan sekolah maupun prestasi
para siswanya. Maka dari itu peneliti
akan melakukan penelitian dengan
judul “Survey Tentang Minat Siswa
terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Olahraga di SMA Negeri 4 Malang”.
Tujuan masalah dari penelitian
ini secara umum adalah ingin
mengetahui minat siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di
SMA Negeri 4 Malang.secara khusus
penelitian ini bertujuan untuk (1) Ingin
mengetahui minat siswa dai aspek
perhatian
terhadap
kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang, (2) ingin mengetahui
minat siswa dari aspek kemauan
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang, (3)
ingin mengetahui minat siswa dari

aspek keinginan terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang.
MINAT
Minat
merupakan
suatu
kekuatan
pendorong
yang
menyebabkan seseorang memusatkan
perhatian pada orang lain pada
aktivitas tertentu atau obyek lain.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh
(Novita, 2013:2). Adanya minat dari
dalam diri siswa maka siswa akan
merasa senang untuk melakukan
kegiatan belajar dan tidak mudah putus
asa apabila menemui kegagalan.
Keterlibatan siswa dalam belajar erat
kaitannya dengan sifat-sifat siswa baik
yang bersifat kognitif seperti bakat dan
kecerdasan maupun yang bersifat
afektif seperti motivasi, rasa percaya
diri dan minatnya (Farchanah,
2011:14).Menurut Andi (2012:5)
menyatakan ‘‘minat merupakan suatu
keadaan dimana seseorang menaruh
perhatian kepada sesuatu disertai
keinginan
untuk
mengetahui,
mempelajari atau membuktikan lebih
lanjut’’.Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Partowisastro (1986:34)
bahwa
’’Minat
yang
kurang
mengakibatkan kurangnya intensitas
kegiatan yang menimbulkan hasil yang
kurang baik pula’’.Kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu.Minat
merupakan sifat yang relatif menetap
pada diri seseorang.
Minat
besar
sekali
pengaruhnya
terhadap
kegiatan
seseorang sebab dengan minat ia akan
melakukan sesuatu yang diminatinya,
sebaliknya tanpa minat seseorang tidak

5

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

mungkin melakukan sesuatu. Menurut
Slameto (2013:180) “minat adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Dari penjelasan minat yang diuraikan
di atas maka dapat diartikan dalam
kegiatan olahraga maka akan jelas
bahwa siswa yang memiliki minat
yang tinggi akan merasa tertarik dan
senang untuk melakukan kegiatan
olahraga. Tanda-tanda orang yang
memiliki minat yang tinggi terhadap
sesuatu
yakni
dia
cenderung
menggunakan waktu, tenaga, uang,
fasilitas yang ada untuk melakukan
kegiatan yang ada. Jadi bisa diartikan
lagi minat merupakan suatu yang
menunjukkan bahwa seseorang lebih
menyukai suatu hal dari pada hal lain,
yang berarti minat itu dapat dikatakan
mempunyai intensitas atau hal yang
menjadikan perbedaan.
Minat memang sangat penting
dan juga berpengaruh terutama bagi
siswa, karena untuk melakukan suatu
kegiatan yang telah dipilih sesuai
keinginan masing masing. Menurut
Aldhila (2013:21) “dalam suatu
kegiatan termasuk kegiatan olahraga
minat merupakan hal yang penting,
karena minat dapat mempengaruhi
seberapa besar perhatian seseorang
baik dalam bidang olahraga”. Hurlock
(1990:116) mengklasifikasikan minat
menjadi 2 aspek.Aspek kognitif dan
aspek
afektif.Aspek
kognitif
didasarkan
atas
konsep
yang
dikembangkan anak mengenai bidang
yang berkaitan dengan minat. Aspek
kognitif minat ini berkisar sekitar
pertanyaan apa saja keuntungan dan
kepuasan pribadi yang dapat diperoleh
dari minat itu. Sebagai contoh, anak
ingin merasa yakin bahwa waktu dan

usaha yang dihabiskannya dengan
kegiatan yang berkaitan dengan
minatnya akan memberinya kepuasan
dan keuntungan pribadi. Aspek efektif
atau bobot emosional konsep yang
membangun aspek kognitif minat
dinyatakan dalam sikap kegiatan yang
ditimbulkan
minat.Aspek
afektif
berkaitan dengan pengalaman pribadi,
dari sikap orang yang penting yaitu
orang tua, guru dan teman sebayanya
terhadap kegiatan yang berkaitan
minat tersebut.Sebagai contoh anak
yang mempunyai hubungan yang
menyenangkan dengan para guru,
biasanya mengembangkan sikap yang
positif terhadap sekolah.
Menurut Suharyat (2009:12)
berdasarkan timbulnya, minat dapat
dibedakan menjadi dua macam antara
lain. (a) minat Primitif adalah minat
yang timbul karena kebutuhan biologis
atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya
kebutuhan akan makanan, perasaan
enak
dan
nyaman,
kebebasan
beraktivitas serta seks, (b) minat
Kultural atau sosial adalah minat yang
timbulnya karena proses belajar, minat
ini tidak secara langsung berhubungan
dengan diri kita.
METODE
Rancangan penelitian menurut
Budiwanto (2005:39) adalah“rencana
atau strategi dalam pengumpulan,
menyajikan dan menganalisis data atau
informasi yang valid secara efisien dan
efektif”.
Jenis
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian
deskriptif.Penelitian
deskriptif
bertujuan
untuk
mendeskripsikan atau memaparkan
peristiwa yang terjadi pada masa kini.

6

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

Deskripsi peristiwa tersebut dilakukan
secara sistematik yang menekankan
pada pengungkapan data berdasarkan
pada fakta yang diperoleh dilapangan.
Jadi penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana minat siswa
kelas
X
dan
XIterhadap
ekstrakurikuler olahraga.Dalam suatu
penelitian selalu ada objek atau subjek
yang menjadi sasaran penelitian yang
disebut dengan populasi. Menurut
Winarno (2011:80) “populasi dapat
dinyatakan sebagai sekumpulan objek
atau sumber data penelitian”. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 4
Malang.Pada penelitian ini sampel
yang diambil 20% dariseluruh siswa
kelas X dan XI, teknik sampling
menggunakan teknik cluster sampel
(sampel kelompok) yang bertujuan
agar subyek penelitian tidak terpusat
pada satu kelompok tertentu, dimana
nanti pada setiap kelompok akan
diambil 20% dari jumlah siswa kelas X
dan
XIyang diambil sampel
penelitian.
Menurut
Winarno
(2011:96)kuesioner adalah “sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari
responden tentang sesuatu yang akan
diteliti”. Secara umum angket atau
kuesioner
digunakan
untuk
mengungkap data yang berkaitan
dengan data pribadi responden,
pendapat atau informasi lain yang
berkaitan
dengan
masalah
penelitian.Dalam penggunaan angket
atau kuesioner terdapat keuntungan
dan kelemahan (Arikunto, 2010:195),
keuntunganya antara lain: (a) tidak
memerlukan hadirnya peneliti, (b)
dapat dibagikan secara serentak

kepada banyak responden, (c) dapat
dijawab oleh responden menurut
kecepatannya masing-masing dan
menurut waktu senggang responden,
(d) dapat dibuat anonim sehingga
responden bebas, jujur, dan tidak
malu-malu dalam menjawab. (e) dapat
dibuat terstandar sehingga bagi semua
responden dapat diberikan pertanyaan
yang benar-benar sama. Sedangkan
kelemahan Kuesioner antara lain: (a)
responden seringkali tidak teliti dalam
menjawab sehingga ada pertanyaan
yang terlewati tidak dijawab, padahal
sukar diulang untuk diberikan kembali
kepadanya, (b) seringkali sukar dibaca
validitasnya, (c) walaupun dibuat
anonim, kadang-kadang responden
dengan sengaja memberikan jawaban
yang tidak betul atau tidak jujur, (d)
seringkali tidak kembali, terutama jika
dikirim
lewat
pos
angka
pengembaliannya sangat rendah, (e)
waktu pengembaliannya tidak bersama
- sama, bahkan kadang ada yang
terlalu lama sehingga terlambat.
Uji coba ini bertujuan untuk
memperoleh validitas dan reliabilitas
instrumen.Validitas instrumen menurut
Budiwanto (2005:78) “validitas atau
kesahihan instrumen atau alat ukur
berhubungan
dengan
ketepatan
mengukur sesuatu yang seharusnya
diukur”.Validitas instrumen ditempuh
untuk menghasilkan instrumen yang
dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat dan
data
yang
terkumpul
tidak
menyimpang dari variabel yang
diteliti.Reliabelitas menunjukkan pada
suatu
pengertian
bahwa
suatu
instrumen cukup dapat dipercaya
untuk
digunakan
sebagai
alat
pengumpulan data karena instrumen

7

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

tersebut sudah baik (Arikunto,
2010:221).Instrumen
dikatakan
reliabel apabila mampu memberikan
hasil yang relatif tetap apabila
dilakukan secara bersama pada
kelompok yang sama, dalam arti lain
memiliki tingkat ketetapan atau
ketepatan
yang
tinggi
dalam
mengungkap aspek-aspek yang hendak
diukur. Dalam hal ini, penelitian
menggunakan metode Skala Likert
dengan teknik Alpha Chronbach untuk
menghitung
reliabelitas
seluruh
test.Skala Likert adalah ‘’skala yang
dapat digunakan untuk mengukur
sikap,
pendapat,
dan
persepsi
seseorang tentang suatu objek atau
fenomena
tertentu.’’(Siregar,
2013:25). Teknik Alpha Chronbach
teknik atau rumus ini dapat digunakan
untuk menentukan apakah suatu
instrument penelitian reliabel atau
tidak, bila jawaban yang diberikan
responden berbentuk skala seperti 1-3,
dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban
responden yang menginterpretasikan
penilaian sikap (Siregar, 2013:57).
Dalam
suatu
penelitian,
data
mempunyai peranan yang cukup
penting. Data merupakan dasar untuk
menjawab permasalahan penelitian,
Dengan demikian pengumpulan data
harus dilakukan berdasarkan teknik
yang tepat sehingga diperoleh data
yang
benar-benar
relevan
dan
bermanfaat. Teknik pengumpulan data
ini dilakukan dengan cara memberikan
angket
atau
kuesioner
kepada
responden. Pengumpulan data ini
dilakukan melalui beberapa langkah
yang meliputi : (1) tahap persiapan, (2)
tahap pelaksanaan. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik statistik deskriptif
dengan persentase untuk mengetahui

8

data yang berupa rata-rata dan
persentase.Untuk
mempermudah
penafsiran terhadap hasil analisis
persentase
digunakan
klasifikasi
sebagaimana terhadap tabel sebagai
berikut.
Klasifikasi Persentase Instrumen
Penelitian
Persentase
Keterangan
75,01% - 100 %
Sangat Valid
50,01% - 75,00%
Cukup Valid
25,01% - 50,00%
Kurang Valid
00,00% - 25,00%
Tidak Valid
(Sumber : Akbar dan Sriwiyana,
2010:207)

Teknik penggolongan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan statistik deskriptif yaitu
dengan pengukuran skala pengukuran
sikap dengan persentase.persentase
yang dinyatakan dalam bilangan sudah
jelas
merupakan
hasil
analisis
kualitatif.
Karena skala sebagai
instrument pengumpul data penelitian
tidak hanya mengungkap sikap saja.
Menurut Arikunto (2009:187) “skala
bisa digunakan untuk mengukur minat
(interest), sikap (attitude), dan nilai
(values). Oleh karena itu hasil
penilaian yang berupa bilangan
tersebut harus diubah menjadi sebuah
predikat, misalnya: “Baik Sekali”,
“Baik”, “Cukup”, “Kurang Baik”,
“Tidak Baik” (lima tingkatan)
Arikunto (2009:2). Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat tabel sebagai
berikut.
Penggolongan
Minat Siswa
Persentase
81% - 100%
61% - 80%

Klasifikasi

Nilai

Klasifikasi
Baik Sekali
Baik

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

41% - 60%
Cukup
21% - 40%
Kurang

0,6.Dengan demikian berarti bahwa
seluruh item pernyataan reliabel dan
dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

HASIL
Pengolahan
data
hasil
penelitian
berdasarkan
jawaban
responden
terhadap
pernyataanpernyataan yang terdapat dalam
kuesioner tentang minat siswa
terhadap ekstrakurikuler olahraga di
SMA Negeri 4 Malang.Instrumen
penelitian berupa kuesioner yang
sudah di validasi oleh beberapa
justifikator.Data
yang
diperoleh
berdasarkan jawaban kuesioner dari
beberapa responden dianalisis dengan
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
persentase.Pengujian
instrument baik dari segi validitasnya
ataupun reliabelitasnya terhadap 117
responden keseluruhan dengan taraf

Penyajian dan Analisis Data
Hasil penelitian diperoleh data
berupa jawaban dari kuesioner tentang
minat siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang.Data hasil kuesioner
yang telah di dapatkan selanjutnya
dianalisa dengan menggunakan rumus
yang dikemukakan oleh Akbar dan
Sriwiyana (2010:207), yang terbagi
menurut sub variabel yang terdapat
pada kuesioner.
Hasil Analisis Data Sub
Variabel Perhatian Siswa Terhadap
Ekstrakurikuler Olahraga di SMA
Negeri 4 Malang.

Tabel 4.4 Data Sub Variabel Perhatian Siswa Terhadap Ekstrakurikuler
Olahraga
No
1
2
3
4
5

Butir Instrument
Skor Max
1
585
2
585
Rata-rata Indikator Pemahaman
3
585
4
585
Rata-rata Indikator Keaktifan
5
585

TSEV
481
477
479
472
435
453
453

Persentase
82,22 %
81,53 %
81,87%
80,68 %
74,35 %
77,51%
77,43 %

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

6

6
585
Rata-rata Indikator Konsentrasi
Jumlah
Rata-rata
Keterangan:
Skor Max
= Skor Maksimal yang diharapkan
TSEV
= Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas
dapat diketahui bahwa hasil dari
persentase menunjukkan bahwa minat
siswa pada sub variabel (kemauan)
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang
sebesar 77,99%.

442
447
2760
460

10

75,55 %
76,49%
471,76 %
78,62%

Dilihat
dari
instrument
kuesioner maka dapat diketahui bahwa
hasil data yang terdapat pada sub
variabel (kemauan) siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di
SMA Negeri 4 Malang. maka hasil
data dapat dijabarkan pada Tabel 4.5
berikut.

Tabel 4.5 Data Sub Variabel Kemauan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler
Olahraga
No
7
8

Butir Instrument
Skor Max
7
585
8
585
Rata-rata Indikator Kebutuhan
9
9
585
10
10
585
Rata-rata Indikator Tujuan
Jumlah
Rata-rata
Keterangan:
Skor Max
= Skor Maksimal yang diharapkan
TSEV
= Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas
dapat diketahui bahwa hasil dari
persentase menunjukkan bahwa minat
siswa pada sub variabel (kemauan)
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang
sebesar 77,99%.

TSEV
442
464
453
462
457
459
1825
456

Persentase
75,55%
79,31%
77,43%
78,97%
78,11%
78,54%
311,94%
77,99%

Dilihat
dari
instrumen
kuesioner maka dapat diketahui bahwa
hasil data yang terdapat pada sub
variabel (kesenangan) siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di
SMA Negeri 4 Malang. Maka hasil
data dapat dijabarkan pada Tabel 4.6
berikut.

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

11

Tabel 4.6 Data Sub Variabel Kesenangan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler
Olahraga
No
11
12
13

Butir Instrument
Skor Max
11
585
12
585
13
585
Rata-rata Indikator Ketertarikan
14
14
585
15
15
585
16
16
585
Rata-rata Indikator Rasa suka
Jumlah
Rata-rata
Keterangan:
Skor Max
= Skor Maksimal yang diharapkan
TSEV
= Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas
dapat diketahui bahwa hasil dari
persentase menunjukkan bahwa minat
siswa pada sub variabel (kesenangan)
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang
sebesar 76,23%.

TSEV
452
434
453
446
447
436
454
445
2676
446

Persentase
77,26%
74,18%
77,43%
76,29%
76,41%
74,52%
77,60%
76,17%
457,40%
76,23%

Dari ketiga tabel di atas dapat
di simpulkan bahwa hasil dari tiga
variabel minat siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang dapat dilihat dari
tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7 Data Keseluruhan Variabel Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler
Olahraga
No
1
2
3

Sub Variabel
Perhatian
Kemauan
Kesenangan

Keterangan:
Skor Max
TSEV

Skor Max
TSEV
3510
2760
2340
1825
3510
2676
Jumlah Rata-Rata

Persentase
471,76%
311,94%
457,40%

Rata-rata
78,62%
77,99%
76,23%
77,61%

= Skor Maksimal yang diharapkan
= Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas
dapat diketahui bahwa perhatian siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga sebesar 78,62%, kemauan
siswa
mengikuti
kegiatan
ekstrakulikuler
olahraga
sebesar

77,99%, dan kesenangan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler olahraga
sebesar 76,61%.
PEMBAHASAN

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

Dalam pembahasan ini telah
diketahui nilai persentase dari minat
siswa dilihat dari beberapa sub
variabel mulai dari perhatian dengan
nilai 78,62%, kemauan dengan nilai
77.99%, dan kesenangan 77,61%.
dengan demikian diketahui total dari
rata rata minat siswa dari ketiga sub
variabel adalah 77,61%. penelitian lain
oleh Oky (2012:37) menunjukkan hasil
dari minat siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 1 Nglames Kabupaten Madiun
sebesar 56,09% termasuk kategori
“Cukup”. Sedangkan menurut Adin
(2014:49) menunjukkan hasil minat
siswa terhadap ekstrakurikuler di SMA
Se-Kecamatan Wlingi Kabupaten
Blitar sebesar 88,31% termasuk
kategori “Baik Sekali. Jadi setelah
dilihat dari penelitian sebelumnya
maka dapat diketahui bahwa minat
siswa sangat mempengaruhi terhadap
kegiatan ekstrakurikuler terutama pada
cabang olahraga. Setelah dilakukan
perbandingan yang telah dijelaskan
maka akan di bahas beberapa
pembahasan tentang persentase nilai
yang di dapat dari hasil penelitian ini
dilihat dari beberapa sub variabel
ataupun indikator pada variabel minat
siswa
terhadap
kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang.
Sub Variabel Perhatian
Dapat diketahui bahwa siswa
dan siswi SMA Negeri 4 Malang
memiliki perhatian dengan nilai
sebesar 78,62% Termasuk kategori
“Baik”. Hal ini dapat dilihat ketika
kegiatan
ekstrakurikuler
sedang
dilaksanakan para murid selalu
memperhatikan apa yang diajarkan
oleh pembina atau pelatih, selain itu

mereka juga selalu melakukan
bagaimana cara melakukan gerakan
olahraga yang baik dan benar. Selain
itu antusias siswa juga tinggi meskipun
kegiatan ekstrakurikuler olahraga ini
bukan termasuk dalam pelajaran wajib
bagi mereka. Karena jika seseorang
memiliki antusias yang tinggi pada
kegiatan tersebut maka perhatianpun
akan tertuju pada objek tersebut,
sehingga ketika melakukan suatu
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di
sekolah hasilnya akan maksimal tanpa
harus memikirkan resiko yang terjadi.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
ini diharapkan mampu meningkatkan
rasa perhatian siswa menjadi lebih
tinggi dari yang sebelumnya. Terdapat
3 indikator dalam sub variabel
perhatian,
yaitu
pemahaman,
keaktifan, dan konsentrasi.
Sub Variabel Kemauan
Dapat diketahui bahwa siswa
dan siswi SMA Negeri 4 Malang
memiliki kemauan dengan nilai
sebesar 77,99% termasuk kategori
“Baik”.
Jadi
dalam
hal
ini
menunjukkan bahwa para murid
memiliki perhatian yang termasuk
dalam kategori baik.Para murid
melakukan atau bahkan mengikuti
kegiatan olahraga disekolah terlihat
sangat rutin, karena di sekolah
kegiatan
ekstrakurikuler
sudah
terstruktur dan di program sedemikian
rupa agar para murid dapat mengikuti
kegiatan tersebut secara rutin.
Meskipun tidak setiap hari
tetapi terlihat antusias siswa yang
memiliki kemauan yang sangat tinggi
untuk melakukan olahraga setiap
harinya baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Oleh karena itu diharapkan
dengan
adanya
kegiatan

12

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

ekstrakurikuler ini para murid tetap
rajin berolahraga setiap harinya karena
sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh
mereka untuk menunjang
aktivitasnya sehari hari. Terdapat dua
indikator yang termasuk dalam sub
variabel kemauan yaitu kebutuhan dan
tujuan.
Sub Variabel Kesenangan
Diketahui bahwa siswa dan
siswi SMA Negeri 4 Malang memiliki
kesenangan yaitu dengan nilai sebesar
76,23%
termasuk
kategori
“Baik”.Rasa senang merupakan aspek
utama untuk meningkatkan minat para
murid, karena jika sesorang tidak
menyenangi objek yang akan dipelajari
maka dengan percuma orang tersebut
mempelajarinya karena hasilnya tidak
akan maksimal atau seadanya. Dalam
setiap
kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga di sekolah tingkat kesenangan
siswa memang harus muncul dalam
diri siswa ataupun harus ditingkatkan.
Karena
hal
ini
untuk
menunjang keberhasilan siswa dalam
menguasai teknik olahraga dalam
cabang olahraga tertentu. Selain itu
ketika seorang murid melakukan
kegiatan ekstrakurikuler dengan penuh
rasa senang maka dia akan melakukan
hal tersebut dengan sebaik mungkin
dan semaksimal mungkin. Karena
murid lebih cenderung menjalaninya
tanpa ada paksaan dari pihak manapun,
baik dalam segi kesenangan terhadap
cabang olahraga tersebut atau bahkan
hingga atlet idola dari cabang olahraga
tersebut untuk itu tingkat kesenangan
siswa dan siswi sangat dibutuhkan
dalam setiap kegiatan. Dalam sub
variabel kesenangan terdapat dua
indikator yang mempengaruhi yaitu
ketertarikan dan rasa suka.

Setelah diuraikan berbagai
pembahasan di atas, maka dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
minat siswa dan siswi terhadap
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di
SMA Negeri 4 Malang mempunyai
minat yang tinggi terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga, karena hal ini
dapat dilihat dari klasifikasi persentase
total yaitu dengan nilai 77,61%
termasuk kategori “Baik”.Jadi dari
117 siswa dan siswi yang tergabung
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga yang ada di SMA Negeri 4
Malang mempunyai minat yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
hasil
pembahasan
keseluruhan tentang
minat siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang,
maka
kesimpulan dari tujuan
penelitian ini yaitu : (1) Secara
umumnya adalah dilihat dari penelitian
ini yang mendapat pengaruh positif
dari para siswa dan siswi kelas X dan
XI
tentang
keberadaaan
ekstrakurikuler di SMA Negeri 4
Malang. Karena dilihat dari hasil total
keseluruhan nilai persentase minat
siswa
terhadap
kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang adalah sebesar 77,61
%. jadi dapat ditarik kesimpulan
bahwa minat siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang termasuk dalam
kategori “Baik”. (2) Secara khususnya
adalah dilihat dari hasil persentase
nilai minat siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di SMA
Negeri 4 Malang dari sub variabel
perhatian adalah 78,62% termasuk

13

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

dalam kategori “Baik”. (3) Hasil
persentase nilai minat siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di
SMA Negeri 4 Malang dari sub
variabel kemauan adalah 77,99%
termasuk dalam kategori “Baik”. (4)
Hasil persentase nilai minat siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMA Negeri 4 Malang dari
sub variabel kesenangan adalah
76,23% termasuk dalam kategori
“Baik”.
Saran
Terdapat beberapa saran dari
penelitian ini yaitu : (1) Diharapkan
oleh para guru, pelatih atau pembina
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
untuk lebih ditingkatkan lagi baik dari
segi metode pembelajaran, fasilitas
ekstrakurikuler, ataupun dari segi yang
lainnya supaya minat siswa yang ada
dalam diri para murid semakin
meningkat, (2) Diharapkan pihak
sekolah lebih memperhatikan lagi
kebutuhan siswa untuk menunjang
kelancaran kegiatan ekstrakurikuler
olahraga seperti sarana prasarana,
supaya siswa tetap bersemangat dalam
melakukan kegiatan tersebut, (3)
Sering diadakannya perlombaan atau
kompetisi cabor olahraga baik di
dalam sekolah maupun di luar sekolah
agar para siswa dan siswi mampu
menyalurkan bakat dan minatnya
untuk mendapatkan prestasi yang
membanggakan.
DAFTAR RUJUKAN
Adin, Kurniawan. 2014. Survey Minat
Siswa
Perserta
Kegiatan
Ekstrakurikuler Sepakbola di
Sekolah Menengah Pertama
Negeri Se-Kecamatan Wlingi

Kabupaten
Blitar.
Skripsi.Universitas
Negeri
Malang.
Akbar, Sa’dun. & Sriwiyana, Hadi.
2010. Pengembangan Kurikulum
dan
Pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Sosial.
Yogyakarta: Cipta Media.
Aldhila, A.2013.Survey Minat Siswa
SMP
dalam
Mengikuti
Ekstrakurikuler
Futsal
di
Kabupaten
Semarang.Skripsi:
Semarang: PKO Universitas
Negeri Semarang.
Andi, Antoro. 2012. Minat Siswa
Kelas Atas SD Negeri di Gugus
Wedomartani Dalam Mengikuti
Kegiatan Eketrakurikuler Tenis
Meja. Skripsi.Universitas Negeri
Yogyakarta.
Arikunto,
S.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, dan Safrudin.2008. Evaluasi
Program Pendidikan.Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2009. Manajemen
Penelitian,
Jakarta:
Rineka
Cipta.
Arikunto,
S.
2010.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ateng, Abdulkadir. 1989. Pengantar
Asas-asas
dan
Landasan
Pendidikan Jasmani Olahraga
dan
Rekreasi.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Budiwanto, S. 2005. Dasar-Dasar
Metodologi Penelitian Dalam
Ilmu Keolahragaan. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Farchanah, Yuni. 2011. Upaya
Meningkatkan Minat Siswa

14

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

Kelas VIII SMP Negeri 8
Yogyakarta
Dalam
Pembelajaran
Matematika
Dengan Menggunakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) Kreatif
(Doctoral dissertation, UNY).
Firmansyah, Helmy.2009. Hubungan
Motivasi Berprestasi Siswa
dengan
Hasil
Belajar
Pendidikan Jasmani. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia
6.1 : 41-42.
Hurlock, E.1990. Perkembangan Anak
. Jakarta: Erlangga.
Husdarta, JS. & Kusmaedi, N. 2012.
Pertumbuhan
dan
Perkembangan Peserta Didik
(Olahraga dan Kesehatan).
Bandung:Alfabeta.
Novita, Risna. 2013. Survey Minat
Siswa-Siswi
Dalam
Pembelajaran Penjas di SMP
Negeri 3 Samalantan. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran
2.5.
Oky, Triyatno. 2012. Survey Minat
Siswa Terhadap
Kegiatan
Ekstrakurikuler Olahraga di
SMA
Negeri
1
Nglames
Kabupaten
Madiun.Skripsi.Universitas
Negeri Malang.
Oteng. 1979.
Supervise dan
Administrasi
Pendidikan.
Bandung: Jemmars.
Partowisastro, K. 1986. Diagnosa dan
Pemecahan Kesulitan Belajar
Jilid II . Jakarta: Erlangga.
Putra, Febi Bayu, dan Asmidir Ilyas.
2013. Pendapat Siswa Tentang
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
di SMP Negeri 22 Padang.
JurnalKonselor 2.1.
Rachman, H. A. 2004. Pendidikan
Jasmani yang Tepat Merupakan

Conditio Sine Qua Non dalam
Upaya Membentuk Manusia
Indonesia
Seutuhnya.Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia,
1(1).
Setiawan, C. 2004. Krisis identitas dan
legitimasi dalam pendidikan
jasmani.Jurnal
Pendidikan
Jasmani Indonesia.Vol, 1.
Siregar, S. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suharyat, Yayat. 2009. Hubungan
antara sikap, minat dan perilaku
manusia. Jurnal FKIP: REGION
2.1.
Tomang, A. 2012.Minat Siswa Kelas
XI Terhadap Mata Pelajaran
Tata Boga di SMA Negeri 1
Temon. Skripsi: Yogyakarta:
Pendidikan
Teknik
Boga
Universitas Negeri Yogyakarta.
Universitas Negeri Malang.2010.
Pedoman
Penulisan
Karya
Ilmiah
Universitas
Negeri
Malang. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Winarno, M..E. 2011. Metodologi
Penelitian Dalam Pendidikan
Jasmani.
Malang:
Media
Cakrawala Utama Press.
Winkel, W.S. 1999.
Psikologi
Pengajaran.
Jakarta:
PT.
Grasindo.
Yanuar, D. 2013. Minat Siswa
Terhadap Olahraga Bola Voli di
Madrasah Aliyah Bahasa AlHaromain Rajegwesi Kabupaten
Jepara
Tahun
Ajaran
2012/2013.Skripsi: Semarang:
Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang.

15

Jurnal Ilmu Keolahragaan, Volume..., Nomor...,... , 1–16

Yusuf, M., & Kartiko, D. C.
2014.Motivasi Siswa Dalam
Mengikuti
Kegiatan
Ekstrakurikuler Bola Basket di
SMPN Se-Kecamatan Kutorejo
Mojokerto.Jurnal
Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, 2(2).

16