PERAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR S
PERAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMPK SANTO MIKAIL
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana siswa memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Hasil belajar merupakan output nilai yang berbentuk angka atau huruf
yang didapat siswa setelah menerima materi pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang
disampaikan guru. Dari hasil belajar tersebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh siswa
memahami materi yang dipelajari.
Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar pada setiap siswa berbeda - beda.
Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
segala faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya tingkat intelegensi, minat, motivasi
dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah segala faktor dari luar diri siswa, diantaranya
lingkungan keluarga, masyarakat, pergaulan, fasilitas belajar, keadaan sosial ekonomi keluaraga
dan sebagainya. Hasil belajar ditunjukkan dengan prestasi yang diperoleh siswa. Prestasi tersebut
berbentuk nilai yang diperoleh ketika anak mengikuti proses pembelajaran di kelas. Prestasi
adalah proses yang dilakukan siswa yang menghasilkan perubahan. Perubahan - perubahan itu
meliputi aspek - aspek ilmu pengetahuan, perubahan sikap, nilai dan ketrampilan.
Peran Orang tua juga merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pemahaman
dan keberhasilan siswa dalam belajar. Peran orang tua juga sebagai mengasuh,membimbing,
memelihara serat mendidik anak untuk menjadi cerdas, pandai dan berakhlak. Selain itu sebagai
orang tua harus mampu menyediakan fasilitas atau keperluan anak dalam pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar anak. Namun sekarang ini banyak orang tua yang tidak menyadari
bahwa cara mendidiknya membuat seorang anak merasa tidak diperhatikan, dibatasi
kebebasanya dan tidak saying padanya. Perasaan – perasaan itulah yang membuat hasil belajar
anak menurun, dan mempengaruhi sikap, perasaan, dan cara berfikir bahkan kecerdasanya. Hal
tersebut terjadi karena anak merasa kurangnya bimbingan orang tua dalam kemandirian
belajarnya. Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi olah pola asuh orang
tua. Di dalam keluarga, orang tua yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu
mengarahkan anak untuk menjadi mandiri.
Sekolah yayasan Budi Bakti Karya MASF yang terdiri SMP, SD,TK dan PAUD yang
terletak di jalan kompleks PU no. 61, Balikpapan selatan. Dalam penelitian, peneliti mengambil
salah satu sample sekolah untuk dijadikan tempat penelitian yaitu SMPK Santo Mikail yang
terletak di jl. Kompleks PU no. 61, Balikpapan selatan.
Menurut Hurlock ( 1999 ), keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak. Dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 27 dinyatakan bahwa “ Kegiatan
pendidikan yang informal dilakukan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri”. Berdasarkan undang – undang tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga
dalam pendidikan adalah untuk menanamkan, membiming atau membiasakan penggunaan nilai –
nilai yang bermanfaat bagi anak.
Singgih dan Yulia Dinggih D. Ganuarsa ( 2012 ) mengungkapkan peran bimbing orang
tua yaitu membimbing anak agar dapat berprestasi di sekolah, dapat menghormati orang lain,
mampu mengatasi kesulitan diri, serta orang tua juga diharapkan dapat membimbing anak dalam
perencanaan melanjutkan sekolah. Peran orang tua dalam kemandirian belajar anak menurut
Muhammad Nur Syam ( 1999 ) yaitu percaya diri, displin, motivasi dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pengamatan peneliti ada kurangnya bimbingan orang tua untuk menerapkan waktu
khusus belajar anak. Sedangkan dari pihak anak dalam wawancara, anak sulit membagi waktu
untuk mengerjakan tugas karena sibuk dengan aktifitas sendiri yaitu main hanphone dan aktivitas
lainnya.
Beberapa jurnal penelitian mengungkapkan peran bimibingan orang tua dalam
kemandirian belajar anak. Salah satunya adalah penelitian Setya Ningsih ( 2013 ) yang berjudul
peran orang tua terhadap motivasi belajar anak di sekolah. Dalam penelitian dinyatakan bahwa
adanya pengaruh positif yang orang tua terhadap motivasi belajar siswa baik di rumah maupun
di sekolah. Selannjutnya penelitian dari Ni Md. Sri Jayantri, Mada Sulastri dan Gede Sedanayasa
( 2014 ) yang berjudul hubungan pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa, juga
menemukan bahwa semakin intens pola asuh orang tua, maka semakin baik kemandirian belajar
siswa. Pada skripsi ini, posisi peneliti berbeda dengan penelitian yang berbeda dengan penelitian
yang relevan tersebut. Fokus peneliti adalah peran orang tua terhadap hasil belajar siswa di
SMPK Santo Mikail.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memfokuskan kajian pada peran orang tua
terhadap hasil belajar siswa SMPK Santo Mikail.
B. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan pada peran orang tua
terhadap hasil belajar siswa di SMPK Santo Mikail yan meliputi cara orang tua memotivasi
anaknya untuk belajar.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut, dapat dirumuskan untuk
mencari kejelasan bagaimana peran orang tua agar mampu berprestasi di sekolah, menghormati
orang lain, mengatasi kesulitan diri dan menanamkan sifat percaya diri , disiplin, motivasi, dan
tanggung jawab pada anak.
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang diambil secara langsung oleh pendidik, orang tua
peserta didik, peneliti dan sekolah serta pihak – pihak yang terkait daam penelitian.
Adapun manfaat parktisnya adalah sebagai berikut :
1. Bagi civias akademik, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian
dalam penelitian lebih lanjut.
2. Bagi pihak sekolah, memberikan masukan kepada sekolah hal –hal atau
ide – ide baru dalam perencanaan program pendidikan yang akan datang.
3. Bagi orang tua siswa, sebagai masukan untuk lebih mengoptimalkan
perannyadalam membimbing putar – putri mereka baik di rumah maupun
di sekolah dapat berprestasi.
4. Bagi peneliti, Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pegetahuan
dan pemahaman tentang peran orang tua terhadap hasil belajar siswa
SMPK Santo Mikail.
E. PERTANYAAN PENELITI
Berdasarkan rumusan masalah, adapun pertanyaan penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar terhadap anaknya ?
2. Bagaimana peran orang tua dalam memberikan penghargaan dan sanksi kepada anak?
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana siswa memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Hasil belajar merupakan output nilai yang berbentuk angka atau huruf
yang didapat siswa setelah menerima materi pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang
disampaikan guru. Dari hasil belajar tersebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh siswa
memahami materi yang dipelajari.
Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar pada setiap siswa berbeda - beda.
Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
segala faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya tingkat intelegensi, minat, motivasi
dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah segala faktor dari luar diri siswa, diantaranya
lingkungan keluarga, masyarakat, pergaulan, fasilitas belajar, keadaan sosial ekonomi keluaraga
dan sebagainya. Hasil belajar ditunjukkan dengan prestasi yang diperoleh siswa. Prestasi tersebut
berbentuk nilai yang diperoleh ketika anak mengikuti proses pembelajaran di kelas. Prestasi
adalah proses yang dilakukan siswa yang menghasilkan perubahan. Perubahan - perubahan itu
meliputi aspek - aspek ilmu pengetahuan, perubahan sikap, nilai dan ketrampilan.
Peran Orang tua juga merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pemahaman
dan keberhasilan siswa dalam belajar. Peran orang tua juga sebagai mengasuh,membimbing,
memelihara serat mendidik anak untuk menjadi cerdas, pandai dan berakhlak. Selain itu sebagai
orang tua harus mampu menyediakan fasilitas atau keperluan anak dalam pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar anak. Namun sekarang ini banyak orang tua yang tidak menyadari
bahwa cara mendidiknya membuat seorang anak merasa tidak diperhatikan, dibatasi
kebebasanya dan tidak saying padanya. Perasaan – perasaan itulah yang membuat hasil belajar
anak menurun, dan mempengaruhi sikap, perasaan, dan cara berfikir bahkan kecerdasanya. Hal
tersebut terjadi karena anak merasa kurangnya bimbingan orang tua dalam kemandirian
belajarnya. Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi olah pola asuh orang
tua. Di dalam keluarga, orang tua yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu
mengarahkan anak untuk menjadi mandiri.
Sekolah yayasan Budi Bakti Karya MASF yang terdiri SMP, SD,TK dan PAUD yang
terletak di jalan kompleks PU no. 61, Balikpapan selatan. Dalam penelitian, peneliti mengambil
salah satu sample sekolah untuk dijadikan tempat penelitian yaitu SMPK Santo Mikail yang
terletak di jl. Kompleks PU no. 61, Balikpapan selatan.
Menurut Hurlock ( 1999 ), keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak. Dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 27 dinyatakan bahwa “ Kegiatan
pendidikan yang informal dilakukan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri”. Berdasarkan undang – undang tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga
dalam pendidikan adalah untuk menanamkan, membiming atau membiasakan penggunaan nilai –
nilai yang bermanfaat bagi anak.
Singgih dan Yulia Dinggih D. Ganuarsa ( 2012 ) mengungkapkan peran bimbing orang
tua yaitu membimbing anak agar dapat berprestasi di sekolah, dapat menghormati orang lain,
mampu mengatasi kesulitan diri, serta orang tua juga diharapkan dapat membimbing anak dalam
perencanaan melanjutkan sekolah. Peran orang tua dalam kemandirian belajar anak menurut
Muhammad Nur Syam ( 1999 ) yaitu percaya diri, displin, motivasi dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pengamatan peneliti ada kurangnya bimbingan orang tua untuk menerapkan waktu
khusus belajar anak. Sedangkan dari pihak anak dalam wawancara, anak sulit membagi waktu
untuk mengerjakan tugas karena sibuk dengan aktifitas sendiri yaitu main hanphone dan aktivitas
lainnya.
Beberapa jurnal penelitian mengungkapkan peran bimibingan orang tua dalam
kemandirian belajar anak. Salah satunya adalah penelitian Setya Ningsih ( 2013 ) yang berjudul
peran orang tua terhadap motivasi belajar anak di sekolah. Dalam penelitian dinyatakan bahwa
adanya pengaruh positif yang orang tua terhadap motivasi belajar siswa baik di rumah maupun
di sekolah. Selannjutnya penelitian dari Ni Md. Sri Jayantri, Mada Sulastri dan Gede Sedanayasa
( 2014 ) yang berjudul hubungan pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa, juga
menemukan bahwa semakin intens pola asuh orang tua, maka semakin baik kemandirian belajar
siswa. Pada skripsi ini, posisi peneliti berbeda dengan penelitian yang berbeda dengan penelitian
yang relevan tersebut. Fokus peneliti adalah peran orang tua terhadap hasil belajar siswa di
SMPK Santo Mikail.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memfokuskan kajian pada peran orang tua
terhadap hasil belajar siswa SMPK Santo Mikail.
B. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan pada peran orang tua
terhadap hasil belajar siswa di SMPK Santo Mikail yan meliputi cara orang tua memotivasi
anaknya untuk belajar.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut, dapat dirumuskan untuk
mencari kejelasan bagaimana peran orang tua agar mampu berprestasi di sekolah, menghormati
orang lain, mengatasi kesulitan diri dan menanamkan sifat percaya diri , disiplin, motivasi, dan
tanggung jawab pada anak.
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang diambil secara langsung oleh pendidik, orang tua
peserta didik, peneliti dan sekolah serta pihak – pihak yang terkait daam penelitian.
Adapun manfaat parktisnya adalah sebagai berikut :
1. Bagi civias akademik, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian
dalam penelitian lebih lanjut.
2. Bagi pihak sekolah, memberikan masukan kepada sekolah hal –hal atau
ide – ide baru dalam perencanaan program pendidikan yang akan datang.
3. Bagi orang tua siswa, sebagai masukan untuk lebih mengoptimalkan
perannyadalam membimbing putar – putri mereka baik di rumah maupun
di sekolah dapat berprestasi.
4. Bagi peneliti, Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pegetahuan
dan pemahaman tentang peran orang tua terhadap hasil belajar siswa
SMPK Santo Mikail.
E. PERTANYAAN PENELITI
Berdasarkan rumusan masalah, adapun pertanyaan penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar terhadap anaknya ?
2. Bagaimana peran orang tua dalam memberikan penghargaan dan sanksi kepada anak?