PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR S

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA TERPADU SISWA SMP NEGERI 2 SIDUA’ORI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Oleh
KASIELI BAENE
NIM. 122111064

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FPMIPA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JANUARI 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA TERPADU SISWA SMP NEGERI 2 SIDUA’ORI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI


Diajukan kepada
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan

Oleh
Kasieli Baene
NIM 122111064

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JANUARI 2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang diajukan oleh :

Nama

:

KASIELI BAENE

NIM

:

122111064

Program

:

S-1

Program Studi


:

Pendidikan Biologi

Fakultas

:

FPMIPA

Judul

:

Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil
Belajar IPA Terpadu Siswa SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun
Pelajaran 2016/2017

telah diuji dan dinyatakan lulus.
Gunungsitoli,


Januari 2017

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Drs. Henoki Waruwu, M.Pd.
NIP. 19640515 199512 1 001

Agnes R. Harefa, S.Si.,M.Pd
NIDN. 122108102

Mengetahui :
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Agnes R. Harefa, S.Si.,M.Pd
NIDN.122108102

ABSTRAK

Baene, Kasieli, 2016, Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil
Belajar IPA Terpadu SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 20163/2017,
Skripsi, Pembimbing (1) Drs. Henoki Waruwu, M.Pd., dan (2) Agnes
Renostini Harefa,S.Si.,M.Pd.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Think Pair Share, Hasil Belajar.
Model pembelajaran Think Pair Share adalah model pembelajaran yang diawali
dengan guru merumuskan masalah yang akan diajukan kepada siswa dan siswa mencari
jawaban dari permasalahan tersebut serta membagikan kepada siswa lain secara berpasangan.
Model Pembelajaran Think Pair Share merupakan model pembelajaran dimana siswa
mempresentasikan ide atau pendapat kepada rekan peserta lainnnya.
Tujuan penelitian: (1) Menghitung rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA Terpadu dengan menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share SMP Negeri 2
Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017; (2) Menghitung rata-rata hasil belajar IPA Terpadu
menggunakan pembelajaran konvensional tanpa menggunakan Model Pembelajaran Think
Pair Share SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017; (3) Membuktikan ada
tidaknya Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share terhadap hasil belajar IPA Terpadu
SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sidua’ori, dengan populasi kelas VIII
Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dan sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu 1
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah 55 orang dengan jumlah laki-laki 34 orang

dan perempuan 21 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan peneliti adalah PretesPosttest experiment - Control Group Design.
Instrumen penelitian: tes hasil belajar yang berbentuk tes uraian sebanyak lima butir
soal yang terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes yang digunakan terlebih dahulu divalidasikan
secara logis, kemudian diujicobakan di sekolah lain. Tes yang memenuhi syarat layak sebagai
instrumen penelitian.
Hasil penelitian: (1) Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP
Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan Model Pembelajaran
Think Pair Share dalam pembelajaran adalah 75,89 (tergolong baik). (2) Rata-rata nilai hasil
belajar siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017 yang
menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 68,90 (tergolong cukup). (3) Ada
pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share terhadap hasil belajar IPA Terpadu kelas VIII
semester 1 SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017 berdasarkan perhitungan thitung
= 2,3268 ttabel = 2.0733.
Saran peneliti: (1) Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru jeli dalam
memilih model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dengan memperhatikan relevansi
materi serta tujuan dari pembelajaran. (2) Bagi peserta didik diharapkan untuk lebih aktif
dalam belajar sehingga memperoleh hasil yang sangat memuaskan. (3) Model pembelajaran
Think Pair Share merupakan salah satu Model Pembelajaran yang bisa digunakan dalam


i

kegiatan belajar mengajar khususnya pada pelajaran IPA Terpadu. (4) Hendaknya hasil
penelitian ini menjadi bahan perbandingan kepada peneliti selanjutnya.

KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat dan kasih-Nya kepada penliti

sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share
Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu SMP Negeri 2 Sidua’ori Tahun Pelajaran
2016/2017”, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Pendidikan Biologi
IKIP Gunungsitoli.
Terlaksananya penelitian dan terbentuknya tulisan ini bukanlah hanya hasil
kemampuan penulis sendiri, melainkan berkat adanya dorongan dan bantuan moril maupun
materil yang penulis terima dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Henoki Waruwu, M.Pd, sebagai Rektor IKIP Gunungsitoli dan sekaligus
sebagai pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Desman Telaumbanua, M.Pd., sebagai Dekan FPMIPA yang telah banyak
memberikan bekal kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Agnes Renostini Harefa,S.Si.,M.Pd., sebagai Ketua Prodi dan sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias selatan yang telah memberikan izin
melakukan penelitian dilingkungan pendidikan Kabupaten Nias Selatatan.

ii

5.

Bapak Yoeli Laia, A.ma.Pd., dan Bapak Sokhiwa’auri Telaumbanua, A.ma.Pd., yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengumpulkan data di sekolah yang
Bapak pimpin.

6. Bapak Lukis Laia, S.Pd., sebagai Guru Mata Pelajaran di SMP Negeri 2 Sidua’ori.

7. Teristimewa peneliti ucapkan terimakasih kepada Ayahanda (+) dan Ibunda tercinta, Adek
Adieli, dan A/I. Lena, A/i Fiki dan seluruh keluarga saya yang telah bersusah payah untuk
mendukung saya dalam menyelesaikan studi di IKIP Gunungsitoli.
8. Sahabat-sahabat saya: Aperius, Seruan, Jernih Laoli, Tali Hulu, Meiman, Eliyusu, Fajar,
dan seluruh rekan-rekan mahasiswa khususnya yang melakukan penelitian Tahun
Pelajaran 2016/2017 telah ikut berpartisipasi, mendukung dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini..
Semoga Tuhan yang maha Pengasih dan Penyayang melimpahkan anugerah dan
rahmat-Nya dengan berlipat ganda kepada semua pihak yang telah turut mendukung
penyelesaian pendidikan Strata Satu ini.
Skripsi ini sangat jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata peneliti mengharapkan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Gunungsitoli,
Penulis,

Januari 2017

KASIELI BAENE
NIM. 12211106


iii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK............................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iii
DAFAR ISI............................................................................................................................

v

DAFTAR TABEL................................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................


xi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1

A. Latar Belakang ..........................................................................................................

1

B. Identifikasi Masalah...................................................................................................

6

C. Batasan Masalah.........................................................................................................

6

D. Rumusan Masalah......................................................................................................

7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................

7

F. Hipotesis Penelitian.....................................................................................................

7

G. Manfaat Penelitian.....................................................................................................

8

H. Asumsi Penelitian.......................................................................................................

8

I. Keterbatasan Penelitian..............................................................................................

8

J. Batasan Operasional Penelitian..................................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................... 11
A. Landasan Teori........................................................................................................... 11
1. Hakikat Belajar.......................................................................................................

iv

1

a. Hakikat Belajar IPA Terpadu.................................................................................. 12
2. Model Pembelajaran............................................................................................... 13
3. Model Pembelajaran Koperatif.............................................................................. 14
4. Model Pembelajaran Think Pair Share.................................................................. 17
5. Model Pembelajaran Konvensional....................................................................... 22
B. Hasil Belajar............................................................................................................... 24
a. Pengertian Hasil Belajar......................................................................................... 24
b. Hasil Belajar IPA Terpadu Berdasarkan KTSP...................................................... 25
c. Penilaian Hasil Belajar........................................................................................... 26
C. Materi Penelitian........................................................................................................ 28
D. Kerangka Berpikir...................................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................... 40
A. Rancangan Penelitian................................................................................................. 40
B. Variabel Penelitian...................................................................................................... 41
C. Populasi Dan Sampel................................................................................................. 41
1. Populasi Penelitian................................................................................................. 41
2. Sampel Penelitian................................................................................................... 41
D. Jenis Data dan Istrumen Penelitian............................................................................ 42
1. Jenis Data............................................................................................................... 42
2. Instrumen Penelitian............................................................................................... 42
E. Prosedur Pengumpulan Data...................................................................................... 46
F. Analisis Data............................................................................................................... 47
v

1. Pengolahan Hasil Belajar...................................................................................... 47
2. Rata-rata Hasil Belajar........................................................................................... 48
3. Menentukan Standar Deviasi................................................................................. 48
4. Uji Normalitas........................................................................................................ 49
5. Uji Homogenitas.................................................................................................... 50
6. Pengujian Hipotesis................................................................................................ 50
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................. 53
A. Temuan Penelitian...................................................................................................... 53
1. Proses Analisis Data............................................................................................... 53
a. Validasi Logis.................................................................................................... 53
b. Hasil Validasi Logis Tes Hasil Belajar.............................................................. 53
c. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian................................................................. 54
2. Pengolahan Tes Hasil Belajar................................................................................. 55
a. Tes Awal............................................................................................................. 55
b. Tes Akhir............................................................................................................ 56
3. Nilai Rata-rata Hasil Belajar.................................................................................. 57
a. Nilai Rata-rata Tes Awal.................................................................................... 57
b. Nilai Rata-rata Tes Akhir................................................................................... 57
4. Standar Deviasi (Simpangan Baku)....................................................................... 57
a. Standar Deviasi Tes Awal.................................................................................. 57
b. Standar Deviasi Tes Akhir................................................................................. 58
5. Uji Normalitas........................................................................................................ 58
a. Uji Normalitas Tes Awal.................................................................................... 58
b. Uji Normalitas Tes Akhir................................................................................... 59
6. Uji Homogenitas.................................................................................................... 59
a. Uji Homogenitas Tes Awal................................................................................ 59
b. Uji Homogenitas Tes Akhir............................................................................... 60

vi

7. Uji Hipotesis........................................................................................................... 60
B. Pembahasan Dan Temuan Penelitian......................................................................... 61
1. Jawaban Umum Atas Permasalahan Pokok Penelitian.......................................... 61
2. Analisis Dan Interpretasi Penelitian....................................................................... 62
3. Kontras Temuan Penelitian Dengan Teori Yang ada.............................................. 62
4. Implikasi Temuan Penelitian.................................................................................. 63
5. Keterbatasan Temuan Penelitian............................................................................ 64
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 65
A. Kesimpulan................................................................................................................ 65
B. Saran........................................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 67
LAMPIRAN-........................................................................................................................

vii

DAFTAR TABEL
Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Halaman

Rata-Rata Nilai IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Sidua’ori.................................. 4
Tahap-Tahap Model Pembelajaran Konvensional.......................................................... 23
Desain Penelitian............................................................................................................ 40
Pengolahan Hasil Validasi Logis Dari Tes Awal Hasil Belajar Untuk Tiap Validator.... 123
Hasil Pengolahan Validasi Logis Dari Tes Awal Hasil Belajar Untuk Kolom 1............ 125
Hasil Pengolahan Validasi Logis Dari Tes Awal Hasil Belajar Untuk Kolom 2............ 125
Pengolahan Hasil Validasi Logis Dari Tes Akhir Hasil Belajar Untuk Tiap Validator... 126
Hasil Pengolahan Validasi Logis Dari Tes Akhir Hasil Belajar Untuk Kolom 1............ 128
Hasil Pengolahan Validitas Logis Dari Tes Akhir Hasil Belajar Untuk Kolom 2........... 128
Skor Perolehan Hasil Uji Caba Instrumen Penelitian..................................................... 129
Persiapan Penghitungan Uji Validitas Dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Hasil

Belajar............................................................................................................................. 130
12. Hasil Penghitungan Uji Validitas Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar......................... 133
13. Penghitungan Tingkat Kesukaran Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar........................137
14. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar Dari Nomor 1
Sampai Nomor Lima ...................................................................................................... 139
15. Penghitungan Daya Pembeda Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar.............................. 140
16. Hasil Penghitungan Daya Pembeda Ujicoba Tes Hasil Belajar...................................... 142
17. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII - A SMP Negeri 2 Sidua’ori Pada Tes Awal Kelas Untuk
Eksperimen..................................................................................................................... 143

viii

18. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII - B SMP Negeri 2 Sidua’ori Pada Tes Awal Kelas
Untuk Kontrol.................................................................................................................144
19. Hasil Pengolahan Skor Tes Awal Kelas VIII – A SMP Negeri 2 Sidua’ori Untuk Kelas
Eksperimen .................................................................................................................... 146
20. Hasil Pengolahan Skor Tes Awal Kelas VIII – B SMP Negeri 2 Sidua’ori Untuk Kelas
Kontrol ........................................................................................................................... 149
21. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII - A SMP Negeri 2 Sidu’ori Pada Tes Tes Akhir Kelas
Untuk Eksperimen ......................................................................................................... 151
22. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII - B SMP Negeri 2 Sidu’ori Pada Tes Tes Akhir Kelas
Untuk Kontrol................................................................................................................. 152
23. Hasil Pengolahan Skor Tes Akhir Kelas VIII – A SMP Negeri 2 Sidua’ori Untuk Kelas
Eksperimen..................................................................................................................... 154
24. Hasil Pengolahan Skor Tes Akhir Kelas VIII – B SMP Negeri 2 Sidua’ori Untuk Kelas
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

Kontrol ........................................................................................................................... 157
Penghitungann Uji Normalitas Pada Tes Awal Kelas Eksperimen ................................ 165
Penghitungann Uji Normalitas Pada Tes Awal Kelas Kontrol........................................ 166
Penghitungann Uji Normalitas Pada Tes Akhir Kelas Eksperimen................................ 167
Penghitungann Uji Normalitas Pada Tes Akhir Kelas Kontrol....................................... 168
Nilai Kritis r Product Moment........................................................................................ 174
Luas Dibawah Lengkungan Kurva Normal 0-Z............................................................. 175
Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors................................................................................... 176
Nilai Kritis Untuk Distribusi F....................................................................................... 177
Nilai Kritis Untuk Distribusi t-Student........................................................................... 179

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Perkecambahan Kacang Hijau dan Kacang Tanah.............................................................
2. Pertumbuhan Primer..........................................................................................................
3. Pertumbuhan Skunder Pada Tumbuhan ............................................................................
4. Hormon Auksin..................................................................................................................
5. Jigot Pada Fase Morula......................................................................................................
6. Gastrulasi Sel.....................................................................................................................
7. Tahap Metamorfosis...........................................................................................................
8. Metamorfosis Pada Katak..................................................................................................
9. Kerangka Konseptual.........................................................................................................

x

31
32
33
33
35
35
36
37
33

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Silabus............................................................................................................................. 68
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................................................... 70
Kisi-Kisi Tes Awal Hasil Belajar................................................................................... 94
Tabel Pembobotan Tes Awal Hasil Belajar .................................................................... 96
Naskah Soal Ulangan Harian Tes Awal.......................................................................... 98
Kunci Jawaban Ulangan Harian Tes Awal...................................................................... 99
Kisi-kisi Tes Akhir Hasil Belajar.................................................................................... 101
Pembobotan Tes Akhir Hasil Belajar.............................................................................. 103
Naskah Soal Ulangan Harian Tes Akhir......................................................................... 105
Kunci Jawaban Ulangan Harian Tes Akhir
.................

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

106
Lembar Kesediaan Menjadi Validator............................................................................. 108
Lembar Telaah Butir Soal Bentuk Esei........................................................................... 111
Pengolahan Hasil Validitas Logis Dari Naskah Tes Hasil Belajar.................................. 123
Skor Perolehan Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian..................................................... 129
Persiapan Perhitungan Uji Validitas Dan Reliabilitas..................................................... 130
Penghitungan Uji Validitas Uji Coba Intrumen.............................................................. 132
Penghitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen........................................................ 134
Penghitungan Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen.................................................. 137
Penghitungan Daya Pembeda Uji Coba Instrumen......................................................... 140
Skor Perolehan Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 2 Sidua’ori Pada
Tes

Awal Untuk Kelas Eksperimen....................................................................................... 143
21. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII_B SMP Negeri 2 Sidua’ori Pada Tes Awal
Untuk Kelas Kontrol.......................................................................................................
22.
23.
24.
25.

144
Analisis Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen.................................................................... 145
Hasil Pengolahan Skor Tes Awal Kelas Eksperimen...................................................... 146
Hasil Pengolahan Skor Tes Awal Kelas Kontrol............................................................. 149
Hasil Pengolahan Skor Tes Awal Kelas Kontrol............................................................. 149

xi

26. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 2 Sidua’ori Pada Tes
Akhir Kelas Eksperimen.................................................................................................
151
27. Skor Perolehan Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Sidua’ori Pada Tes
Akhir Kelas Kontrol........................................................................................................
152
28. Analisis Hasil Belajar Pada Tes Akhir............................................................................
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

153
Hasil Pengolahan Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen..................................................... 154
Hasil Pengolahan Skor Tes Akhir Kelas Kontrol............................................................ 157
Perhitungan Rata-Rata Nilai Siswa Pada Tes Awal........................................................ 159
Perhitungan Rata-Rata Nilai Siswa Pada Tes Akhir....................................................... 160
Perhitungan Standar Deviasi Pada Tes Awal.................................................................. 161
Perhitungan Standar Deviasi Pada Tes Akhir................................................................. 163
Perhitungan Uji Normalitas Pada Tes Awal Kelas Eksperimen...................................... 165
Perhitungan Uji Normalitas Pada Tes Awal Kelas Kontrol............................................ 166
Perhitungan Uji Normalitas Pada Tes Akhir Kelas Eksperimen..................................... 167
Perhitungan Uji Normalitas Pada Tes Akhir Kelas Kontrol .......................................... 168
Uji Homogenitas Tes Awal.............................................................................................. 179
Uji Homogenitas Tes Akhir............................................................................................. 170
Pengujian Hipotesis........................................................................................................ 171
Nilai Kritis r Product Moment........................................................................................ 174
Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal Standar Dari 0 –Z .................................... 175
Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors................................................................................... 176
Nilai Kritis Untuk Distribusi F....................................................................................... 177
Nilai Kritis Untuk Distribusi T – Student....................................................................... 179

xii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting dalam
menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional. Mengingat
hal tersebut maka perlu ditingkatkan mutu pendidikan sehingga dapat memperoleh
hasil yang diharapkan. Berbagai usaha yang ditempuh untuk meningkatkan mutu
pendidikan antara lain dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran
diharapkan lebih berpusat pada siswa (student centered), artinya siswa terlibat
langsung dan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator dan mediator bagi siswa. Untuk itu seorang guru harus melaksanakan
tugasnya dengan professional, artinya guru yang professional harus mampu
mengerjakan tugas dengan selalu berpegang teguh pada etika profesi, independen,
produktif, efektif, efesien, dan inovatif serta didasarkan pada pelayanan prima yang
didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis. Hal ini sejalan dalam
UU RI Nomor 20 (2003:2) tentang sistem pendidikan nasional
“ Jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu
guru yang profesional dituntut untuk terus-menerus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat,
termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki
kapabilitas untuk mampu bersaing diforum regional, nasional, ataupun internasional”.
1

2

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah mata pelajaran IPA
Terpadu. Mata pelajaran IPA Terpadu ini selalu diajarkan disetiap jenjang pendidikan
karena kegunaannya sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi,
pelajaran IPA Terpadu merupakan pelajaran yang selalu mendapat permasalahan dan
perhatian serius dalam pengajarannya. Para siswa kebanyakan merasa sulit
memahami mata pelajaran IPA Terpadu karena menurut pandangan siswa mata
pelajaran IPA Terpadu merupakan pelajaran yang sulit dimengerti dan dipelajari.
Akibatnya hasil belajar siswa dimata pelajaran IPA Terpadu masih tergolong dalam
kategori kurang atau tidak memenuhi standar kompetensi. Salah satu penyebabnya
adalah ketika proses pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru (teacher
centered), akibatnya siswa pasif dan hanya menunggu atau menerima apa yang
disajikan oleh guru.
Untuk memenuhi tuntutan KTSP maka berkembanglah berbagai jenis model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa. Melalui model
pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide,
keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. Dengan demikian siswa dapat
terlibat langsung dan aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
hasil belajar adalah model pembelajaran koperatif (cooperative learning).
Pembelajaran koperatif merupakan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
berbagai materi pembelajaran yang memfokuskan pembelajaran berpusat pada siswa,
dengan demikian pembelajaran koperatif dapat memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa.

3

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan peneliti di SMP
Negeri 2 Sidua’ori pada tanggal 25 Juli 2016 ditemukan bahwa kegiatan
pembelajaran didominasi oleh guru akibatnya siswa hanya duduk dan diam serta
mendengarkan ceramah dari sang guru. Kemudian dalam penyampaian materi
pelajaran guru tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa merasa jenuh,
mengantuk, bercerita dengan teman sebangku, minta izin keluar saat proses
pembelajaran berlangsung. Selanjutnya guru mata pelajaran IPA Terpadu
memaparkan bahwa materi pembelajaran IPA Terpadu sulit dimengerti siswa, siswa
terbatas dalam mencari referensi yang relevan dengan mata pelajaran IPA Terpadu
karena fasilitas perpustakaan terbatas sehingga siswa hanya mengharapkan apa yang
disampaikan guru. Guru mengeluhkan siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar
serta kurangnya interaksi dengan sesama siswa dan siswa tidak mau bertnya saat guru
memberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dimengerti,
siswa tidak menyelesaikan pekerjaan rumah dengan alasan sibuk membantu orang tua
dirumah. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan wawancara dengan beberapa
orang siswa tebukti bahwa siswa rmerasa malas karena sulit memahami materi
pembelajaran IPA Terpadu serta merasa capek karena setiap masuk mata pelajaran
IPA Terpadu siswa hanya disuruh menulis materi pelajaran, mendengarkan dan
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa merasa tidak nyambung dengan
apa yang disampaikan oleh guru karena tidak memiliki buku paket jadi siswa hanya
mengandalkan indra pendengar setiap guru menjelaskan materi pembelajaran. Hal ini
juga sesuai dengan data yang diperoleh peneliti melalui Daftar Kumpulan Nilai
(DKN) dari tata usaha SMP Negeri 2 Sidua’ori seperti tertera pada tabel berikut:

4

Tabel 1
RATA-RATA NILAI IPA TERPADU SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 2 SIDUA’ORI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Tahun
Pelajaran

Rata-rata Nilai IPA
Semester

Kelas

KKM
Kategori

Terpadu
2015/2016

Genap

VII-A

57,50

Cukup

VII-B

55,00

Cukup

65

Sumber: Guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP Negeri 2 Sidua’ori
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas, maka terbukti bahwa hasil belajar
IPA Terpadu siswa termasuk kategori kurang. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena
akan berdampak pada mutu pendidikan terutama di SMP Negeri 2 Sidua’ori. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan keterlibatan semua pihak. Melalui
penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti diharapkan pihak sekolah termotivasi untuk
menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada siswa sesuai tuntutan KTSP.
Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
kemudian mengungkap pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa khususnya pada
mata pelajaran IPA Terpadu. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada
siswa adalah model pembelajaran koperatif. Dari berbagai tipe model pembelajaran
koperatif, peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran tipe Think Pair
Share.
Model pembelajaran Think Pair Share pertama kali dikembangkan oleh Frang
Lyman dan Koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip dalam
Hamdayama (2014:201) menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara
yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa
semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas

5

secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat
memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.
Think Pair Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat
berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya
suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini
sejalan dalam Suprijono (2009:91) menyatakan bahwa:
Think Pair Share seperti namanya “thinking” pembelajaran yang diawali
dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk
dipikirkan oleh peserta didik, selanjutnya “Pairing” pada kesempatan ini guru
meminta peserta didik untuk berpasang-pasangan untuk mendiskusikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan oleh guru, kemudian “sharing” dalam kegiatan ini
diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengontruksian pengetahuan
secara integratif.
Untuk membuktikan teori-teori tersebut maka dilakukan penelitian eksperimen
dengan paradigma kuantitatif dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Think
Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa SMP Negeri 2 Sidua’ori
Tahun Pelajaran 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah. Identifikasi masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan IPA Terpadu karena siswa
menganggap bahwa pelajaran IPA Terpadu itu sulit.
2. Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran dengan kata lain menggunakan pembelajaran konvesional.

6

3. Siswa pasif saat proses pembelajaran hal ini terlihat dari siswa enggan bertanya
4.
5.
6.
7.

dan menjawab pertanyaan guru.
Sarana dan prasaran yang kurang memadai.
Penalaran siswa terhadap materi pelajaran kurang.
Siswa tidak memiliki buku paket.
Tidak ada motivasi siswa dalam belajar hal ini terlihat dari siswa tidak

mengerjakan latihan di rumah.
8. Siswa tidak tertarik dengan desain kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru.
9. Hasil belajar siswa termasuk kategori cukup.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan oleh peneliti di atas,
maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran dengan kata lain menggunakan pembelajaran konvesional.
2. Hasil belajar siswa termasuk kategori cukup.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka untuk
mempertegas arah penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah yaitu: “apakah
ada pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhadap hasil belajar IPA
Terpadu SMP Negeri 2 Sidua’ori?”
E. Tujuan Penelitian
Agar hal-hal yang inginkan dicapai dalam penelitian ini jelas, maka perlu
ditetapkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata hasil belajar IPA Terpadu

menggunakan

model

pembelajaran Think Pair Share.
2. Menghitung rata-rata hasil belajar IPA Terpadu dengan menerapkan model
pembelajaran konvesional.
3. Membuktikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Think Pair Share
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu.
F. Hipotesis Penelitian

7

Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti memprediksi hipotesis penelitian
atas masalah yang hendak diteliti adalah: “Ada pengaruh yang signifikan penggunaan
model pembelajaran Think Pair Share terhadap hasil belajar IPA Terpadu SMP Negeri
2 Sidua’ori Tahun Pelajaran 2016/2017”

G. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Yang menjadi manfaat dalam penelitian
ini adalah:
1. Manfaat teoritis
a. Melalui penelitian ini dapat diterapkan pendapat para ahli tentang langkah
model pembelajaran Think Pair Share dalam proses pembelajaran.
b. Melalui penelitian ini dapat diungkap kebenaran pendapat para ahli tentang
kelebihan dan kelemahan langkah-langkah model pembelajaran Think Pair
Share.
2. Manfaat praktis
a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan
dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Kepada guru, khususnya guru mata pelajaran IPA Terpadu merupakan bahan
masukan tentang pengaruh model pembelajaran Think Pair Share dengan
tugas yang diemban sebagai tenaga pendidik dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa.
c. Kepada peneliti, untuk menambah wawasan dalam melaksanakan tugas
sebagai calon guru profesional.
d. Kepada rekan mahasiswa, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
penelitian yang relevan pada masa yang akan datang sekaligus sebagai bahan

8

pertimbangan bagi peneliti selanjutnya khususnya mahasiswa IKIP
Gunungsitoli.
H. Asumsi Penelitian
Adapun titik tolak pemikiran peneliti yang menjadi asumsi dalam penelitian
ini adalah:
1.
2.
3.
I.

Model pembelajaran Think Pair Share memiliki keunggulan dan kelemahan.
Hasil belajar siswa berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya.
Hasil belajar siswa dapat diukur melalui tes hasil belajar.
Keterbatasan Penelitian
Agar peneliti lebih terarah dan tepat sasaran, maka peneliti menguraikan

beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Adapun keterbatasan
dalam penelitian ini adalah:
1. Populasi penelitian terbatas pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 2
Sidua’ori tahun pelajaran 2016/2017
2. Penelitian ini terbatas pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup.
3. Variabel yang diteliti mencakup dua hal yaitu model pembelajaran Think Pair

Share sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar IPA Terpadu sebagai variabel
terikat (Y).
J. Batasan Operasional
Yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran Think Pair Share adalah desain pembelajaran yang berfokus
pada siswa dimana guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan
dengan materi, dan diminta siswa mengunakan waktu beberapa menit untuk
berpikir dan kemudian mendiskusikannya dengan pasangan masing-masing
kemudian membagikan pengetahuannya dengan teman kelompok yang lain.
2. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik pada bidang kognitif
yang diperoleh melalui tes hasil belajar dan dinyatakan dalam bentuk angka.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Sadar atau tidak, proses ini sebenarnya telah dilakukan manusia sejak lahir
untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus mengembangkan potensi-potensi yang
ada pada dirinya. Belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti berusaha,
berlatih dan sebagainya supaya mendapat kepandaian. Menurut Gagne (2009:2)
“Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui
aktivitas, perubahan tersebut tidak diperoleh langsung dari proses pertumbuhan
seseorang secara alamiah”. Hal senada diungkapkan Morgan dalam Suprijono
(2009:3) menjelaskan bahwa “belajar adalah proses perubahan perilaku yang bersifat
permanen sebagai hasil dari pengalaman.”
Selanjutnya Saiful dan Zain (2010:1) berpendapat bahwa “Belajar mengajar
merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi
yang terjadi antara guru dengan peserta didik.”
Dari beberapa pendapat diatas, peneliti mengambil tiga hal pokok dalam
pengertian belajar:
1. Bahwa belajar itu membawa perubahan.
2. Bahwa perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar.
3. Bahwa perubahan itu terjadikarena usaha.

11

12

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku yang dialami oleh setiap individu baik perubahan tingkah
laku maupun pengetahuan. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah
laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Perubahan juga tidak hanya berkaitan dengan
bertambahnya ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, pegertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, belajar akan
membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.
a. Belajar IPA Terpadu
Seorang dikatakan belajar IPA Terpadu apabila seseorang tersebut melakukan
kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan IPA
Terpadu.
Belajar IPA merupakan suatu aktifitas mental untuk memahami struktur,
hubungan, konsep serta manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari. Belajar IPA
Terpadu akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep
dan struktur yang terminat dalam pokok bahasan yang diajarkan.
IPA Terpadu merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk makhluk
hidup dan alam sekitarnya. Hal ini sejalan dalam Depdiknas (2003:15) menyatakan
bahwa: “Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk
menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
penemuan dan memiliki sikap ilmiah.
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar IPA adalah
sebuah proses agar siswa menguasai konsep IPA dan keterkaitanya serta mampu

13

mengembangkan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta-Nya.

2. Model Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran ada beberapa istilah tentang kegiatan
pembelajaran, yaitu model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pengajaran,
pendekatan pembelajaran dan teknik mengajar, sedangkan dalam penelitian ini
digunakan model pembelajaran. Model pembelajaran suatu cara yang digunakan guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Winataputra (2001:3)
mendefenisikan bahwa “ Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu.” Menurut Joyce dalam Wahyuningsih
(2011:3) bahwa “Model pembelajaran membantu siswa untuk memperoleh informasi,
gagasan, skill, nilai, cara berpikir dan tujuan mengkespresikan diri mereka
sendiriserta mengajari mereka untuk belajar.” Lebih lanjut Lufri dalam Harefa
(2010:94) menyatakan bahwa: “model pembelajaran adalah pola atau contoh
pembelajaran yang sudah didesain dengan menggunakan pendekatan atau metode
atau strategi pembelajaran yang lain serta dilengkapi dengan langkah-langkah
(sintaks) dan perangkat pembelajarannya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah pola pembelajaran yang sudah didesain yang dapat
mencerminkan proses kegiatan pembelajaran yang dapat berfungsi sebagai pedoman.

14

bagi tenaga pendidik untuk mempermudah peserta didik mendapatkan informasi, ide,
keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide.
3. Model Pembelajaran Koperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Koperatif
Koperatif artinya bekerja sama atau gotong royong. Pembelajaran koperatif
merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa diminta belajar dalam kelompok
kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Isjoni (2008:15)
megemukakan bahwa, “model pembelajaran kooperatif artinya mengerjakan sesuatu
secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainsebagai satu kelompok
atau satu tim”. Menurut Slavin (2008:4) bahwa “Model pembelajaran koperatif
adalah model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”.
Hal senada di kemukakan oleh Lie (2008:12) “Model pembelajaran koperatif
merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk
bekerja sama dengan sesama siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
berstruktur”. Lebih lanjut Johnson 1993 dalam efandi (2007:16) “Model
pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang dirancang dengan
tujuan melibatkan pelajar secara aktif dalam proses pembelajaran untuk meneruskan
perbincangan dengan rekan dalam kumpulan kecil”.
Dari beberapa pengertian model pemebelajaran koperatif di atas, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran koperatif (cooperative learning) adalah
kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efesien, ke arah atau
mengkaji sesustu melalui proses kerjasama dan saling membantu (sharing) sehingga

15

tercapai proses dan hasil belajar yang produktif. Ini berarti, keberhasilan dalam
belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru saja, melainkan melalui teman
lain, yaitu teman sebaya. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator.
b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Koperatif
koperatif bercirikan dengan adanya:
1) Struktur tugas: mengacu pada cara pembelajaran diorganisasikan dan jenis
kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelas.
2) Struktur tujuan: merupakan kadar saling ketergantungan pada saat siswa
mengerjakan tugas. Ada tiga macam struktur tujuan:
a) Individualistik adalah jika pencapaian tujuan itu tidak memerlukan
interaksi dengan siswa lain.
b) Kompetitif adalah jika siswa hanya dapat mencapai suatu tujuan jika
siswa lain tidak mencapai tujuan tersebut.
c) Koperatif adalah jika siswa dapat mencapai tujuan hanya jika
bekerjasama dengan siswa lain.
3) Struktur penghargaan (reward): merupakan penghargaan yang diperoleh
siswa atas prestasinya. Struktur penghargaan ini bervariasi tergantung jenis
kegiatan yang dilakukan. Ada penghargaan individualistik, penghargaan
kompetitif dan penghargaan koperatif.
Menurut Suprijono (2009:58) menyatakan bahwa: “Model pembelajaran
koperatif akan menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang
bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti, fakta,
keterampilan, nilai, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; (2) pengetahuan,
nilai, dan keterampilan diikuti oleh mereka yang berkompeten menilai”.

16

Dalam pembelajaran koperatif siswa dituntut agar belajar bersama dalam
kelompok dengan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Pembelajaran koperatif akan lebih efektif jika ada kesungguhan dan
keseriusan antar anggota kelompok dalam belajar.
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Koperatif
Setiap model pembelajaran selalu memiliki keunggulan dan kelemahan.
Demikian model pembelajaran koperatif mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Sanjaya (2008:249-251) menguraikan keunggulan dan kelemahan model
pembelajaran koperatif , antara lain:
1. Keunggulan model pembelajaran koperatif
a) Melalui model pembelajaran koperatif siswa tidak terlalu
menggantungkan pada guru, akan tetapi