ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NOTEBOOK TOSHIBA DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

(1)

SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Disusun oleh : AGIL ARYO PRAMONO

NIM. C2A007004

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011


(2)

ii

Nama Penyusun : Agil Aryo Pramono Nomor Induk Mahasiswa : C2A007004

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA N

O T E B O O

K TOSHIBA DI SEMARANG Dosen Pembimbing : Drs. Suryono Budi Santosa, M.M.

Semarang, 13 Juni 2011 Dosen Pembimbing,

(Drs. Suryono Budi Santosa, M.M.) NIP. 19590609 198703 1003


(3)

iii

Nama Mahasiswa : Agil Aryo Pramono Nomor Induk Mahasiswa : C2A007004

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA N

O T E B O O

K TOSHIBA DI SEMARANG

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 21 Juni 2011

Tim Penguji

1. Drs. Suryono Budi Santosa, M.M. ( ... )

2. Farida Indriani, S.E., M.M. ( ... )


(4)

iv

Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada Notebook Toshiba di Semarang, adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Semarang, 13 Juni 2011 Yang membuat pernyataan,

(Agil Aryo Pramono) NIM. C2A007004


(5)

v

Motto

Dan tiap-tiap orang memperoleh derajat (seimbang) dengan apa

yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang

mereka kerjakan.

(

Al-An aam : 132).

Keberuntungan tidak pernah memberi, namun ia hanya meminjami.

-The

Pianist-Simplicity is the key to brilliance.

-Bruce

Lee-Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua, kakak,

serta para sahabat yang telah membantu saya dengan tulus

hingga terselesaikannya skripsi ini.


(6)

vi

Indonesia dengan semakin banyak bermunculan berbagai merek baru, ataupun merek lama yang terus berinovasi dengan berbagai penawaran dan strateginya untuk menarik konsumen agar menjadi pemimpin di pasar notebook. Hal ini berpengaruh terhadap perolehan nilai merek, pangsa pasar, potensi pertumbuhan merek di masa mendatang, dan tingkat kepuasan konsumen pada notebook Toshiba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian padanotebookToshiba.

Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 orang pengguna notebook Toshiba di Semarang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif terhadap data yang akan diteliti. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji goodness of fityang meliputi uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2). Analisis kualitatif merupakan interpretasi dari data-data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan dan penjelasan.

Data kemudian diolah dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows 17 secara analisis kuantitatif yang menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y=0,255 X1+0,210 X2+0,193 X3+0,310 X4

Dimana variabel keputusan pembelian (Y), kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang diteliti berpengaruh positif dan terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Kemudian melalui uji F dapat diketahui keempat variabel independen memang layak menguji variabel dependen keputusan pembelian. Sedangkan, perolehan angka sebesar 0,773 pada Adjusted R Squaremenunjukkan bahwa 77,3 persen variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 22,7 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata kunci: keputusan pembelian, kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek


(7)

vii

Indonesia with more popping up a variety of new brand, or old brand that continues to innovate with different offers and strategies to attract customers to be a market leader in notebook market. This is impacting on the acquisition of brand value, brand share, potential gain index in the future, and the index of consumer satisfaction on Toshiba notebooks. This study aims to test the influence (effect) of brand equity elements which consist of brand awareness, perceived quality, brand associations and brand loyalty to the purchasing decision on Toshiba notebooks.

After performing study of literature review and developing hipotheses, the data was collected by questionnaire method toward 100 persons Toshiba notebook users in Semarang, which is obtained by using purposive sampling technique. Then, we performed quantitative and qualitative anlyses of the data will be tested. A quantitative analysis consist of validity and reliability tests, the classic assumption test, multiple regression analysis, goodness of fit test that includes the t test and F test, and analysis of coefficient of determination (R2). Qualitative analysis is an interpretation of the data collected in this study, and results of data processing that have been implemented with a description and explanation.

Then data were processed using SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows 17 in a quantitative analysis that produced the regression equation as follows:

Y=0,255 X1+0,210 X2+0,193 X3+0,310 X4

Which is the purchasing decision variable (Y), brand awareness (X1), perceived quality (X2), brand association (X3), and brand loyalty (X4). Hypothesis testing using t test showed that the four independent variables that studied have positive and proved significantly to influence (effect) the purchase decision. Then through the F test can be known that fourth independent variable get a well-deserved to test purchase decision as the dependent variable. Meanwhile, the acquisition rate of 0.773 on the Adjusted R Square indicated that 77.3 percent of purchase decisions variation can be explained by the variation of the four independent variables in the regression equation. Whereas 22,7 percent as the rest of it was explained by other variables outside of the four variables used in this study.

Keywords: purchasing decision, brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty


(8)

viii

rahmat-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADANOTEBOOK TOSHIBA DI SEMARANG .

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak atas segala perhatian, bimbingan dan dukungan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, MSi, Akt, Ph.D, selaku dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

2. Bapak Drs. Suryono Budi Santosa, M.M., selaku dosen pembimbing atas waktu, perhatian dan segala bimbingan serta arahannya selama penulisan skripsi ini.

3. Kedua orangtua, Bapak Tontowi dan Ibu Siti Sholihah atas doa restu, kasih sayang, kesabaran, dan dukungan moral serta dukungan finansial selama proses penyusunan skripsi ini.

4. Mas Danu, Mas Tito, dan Mbak Rohmi beserta keluaga besar atas segala bantuan, masukan dan semangat yang diberikan selama penulisan skripsi ini. 5. Ibu Farida Indriani, S.E., M.M., selaku dosen wali yang telah membimbing

penulis dari awal hingga akhir studi di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.


(9)

ix

7. Staf Perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, terimakasih atas kemudahan-kemudahan yang telah diberikan.

8. Semua responden atas kesediaannya dalam meluangkan waktu demi kelancaran penulisan skripsi ini.

9. Para sahabat dari SD hingga SMA di Surabaya (Yessi, Asih, Anto, Dita, Anggi, Vian, Amin, Jimmy, Dimas), serta para sahabat di Semarang (Wulan, Zia, Yudha, Galuh, Nimas, Putri, Bocil) yang terus memberikan semangat yang begitu besar.

10. Teman-teman Manajamen Squad 2007 yang telah berjuang bersama-sama menuju sebuah kesuksesan, serta kawan-kawan dari LIA Candi, Tim KKN II Karangturi, dan EECC yang telah mengguratkan senyum penuh semangat dan kebahagiaan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semarang, 13 Juni 2011


(10)

x

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...16

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...18

1.3.1 Tujuan Peneletian ...18

1.3.2 Manfaat Penelitian ...18

1.4 Sistematika Penulisan ...19

BAB II TELAAH PUSTAKA ...20

2.1 Landasan Teori ...20

2.1.1 Pengertian Pemasaran ...20

2.1.2 Perilaku Konsumen ...21

2.1.3 Keputusan Pembelian ...26

2.1.4 Ekuitas Merek(Brand Equity) ...31

2.1.5 Kesadaran Merek(Brand Awareness) ...34

2.1.5.1 Hubungan Kesadaran Merek(Brand Awareness) Terhadap Keputusan Pembelian...36

2.1.6 Persepsi Kualitas(Perceived Quality) ...39

2.1.6.1 Hubungan Persepsi Kualitas(Perceived Quality) Terhadap Keputusan Pembelian...41

2.1.7 Asosiasi Merek(Brand Association) ...42

2.1.7.1 Hubungan Asosiasi Merek(Brand Association) Terhadap Keputusan Pembelian...47

2.1.8 Loyalitas Merek(Brand Loyalty)...48

2.1.8.1 Hubungan Loyalitas Merek(Brand Loyalty) Terhadap Keputusan Pembelian...51


(11)

xi

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...57

3.1.1 Variabel Penelitian ...57

3.1.1.1 Variabel Dependen ...57

3.1.1.2 Variabel Independen ...57

3.1.2 Definisi Operasional ...58

3.2 Populasi dan Sampel ...59

3.2.1 Populasi ...59

3.2.2 Sampel ...59

3.3 Jenis dan Sumber Data...61

3.3.1 Data Primer ...61

3.3.2 Data Sekunder ...61

3.4 Metode Pengumpulan Data ...62

3.4.1 Kuesioner ...62

3.4.2 Studi Pustaka ...62

3.5 Metode Analisis Data ...63

3.5.1 Analisis Kuantitatif ...63

3.5.1.1 Uji Validitas ...63

3.5.1.2 Uji Reliabilitas ...64

3.5.1.3 Uji Asumsi Klasik ...64

3.5.1.4 Analisis Regresi Berganda ...67

3.5.1.5 UjiGoodness Of Fit ...67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...70

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ...70

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ...70

4.1.2 Gambaran Umum Produk ...73

4.2 Gambaran Umum Responden ...78

4.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..78

4.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ...79

4.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...80

4.2.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan ...81

4.2.5. Gambaran Umum Responden Berdasarkan TipeNotebook 82 4.2.6. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Penggunaan ...83

4.3 Analisis Indeks Jawaban Responden per Variabel ...83


(12)

xii

4.4 Analisis Data ...93

4.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...93

4.4.1.1 Uji Validitas ...93

4.4.1.1 Uji Reliabilitas ...95

4.4.2 Uji Asumsi Klasik...96

4.4.2.1 Uji Normalitas...96

4.4.2.2 Uji Multikolinearitis...100

4.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas...101

4.4.3 Uji Analisis Regresi Berganda ...102

4.4.4 UjiGoodness of Fit ...104

4.4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)...104

4.4.4.2 Uji F ...105

4.4.4.3 Uji t ...106

4.5 Pengujian Hipotesis ...108

BAB V PENUTUP ...111

5.1 Kesimpulan ...111

5.2 Keterbatasan Penelitian ...114

5.3 Saran ...115

5.3.1 Implikasi Kebijakan ...115

5.3.2 Saran Bagi Penelitian yang Akan Datang...116

DAFTAR PUSTAKA ...118


(13)

xiii

Tabel 1.1 Penjualannotebookdi Indonesia berdasarkan segmen

Tahun 2009 2010...8

Tabel 1.2 Brand ValueKategoriNotebookdi Indonesia Tahun 2008-2010 ...12

Tabel 1.3 Brand ShareKategoriNotebookdi Indonesia Tahun 2008-2010 ...13

Tabel 1.4 Gain IndexKategoriNotebookdi Indonesia Tahun 2009-2010 ...14

Tabel 1.5 Indonesian Customer Satisfiction IndexKategoriNotebook Tahun 2009 2010...15

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...52

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya...58

Tabel 4.1 TipenotebookToshiba seri Satellite ...74

Tabel 4.2 TipenotebookToshiba seri Portege ...75

Tabel 4.3 TipenotebookToshiba seri Qosmio...76

Tabel 4.4 TipenotebookToshiba seri Tecra ...77

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...78

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Usia ...79

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...80

Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Pekerjaan ...81

Tabel 4.9 Responden Berdasarkan TipeNotebookyang Diapakai ...82

Tabel 4.10 Responden Berdasarkan Lama Penggunaan ...83

Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Variabel Kesadaran Merek (X1) ...85


(14)

xiv

Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...92

Tabel 4.16 Uji Validitas Variabel...94

Tabel 4.17 Uji Reliabilitas Variabel...96

Tabel 4.18 Uji Kolmogorov-Smirnov ...99

Tabel 4.19 NilaiTolerancedan NilaiVIF...100

Tabel 4.20 Uji Regresi Berganda ...103

Tabel 4.21 Uji Koefisien Determinasi...105

Tabel 4.22 Uji F...106


(15)

xv

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Membeli: Model Lima Tahap ...29

Gambar 2.2 PiramidaBrand Awareness...35

Gambar 2.3 Piramida Loyalitas ...48

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ...55

Gambar 4.1 ProduknotebookToshiba seri Satellite ...73

Gambar 4.2 ProduknotebookToshiba seri Portege ...74

Gambar 4.3 ProduknotebookToshiba seri Qosmio ...76

Gambar 4.4 ProduknotebookToshiba seri Tecra ...77

Gambar 4.5 Grafik Histogram ...97

Gambar 4.6 GrafikNormal Probability Plot ...98


(16)

xvi

Lampiran A Kuesioner Penelitian ...122

Lampiran B Tabulasi Data Kuesioner ...129

Lampiran C Hasil Uji Validitas ...134

Lampiran D Hasil Uji Reliabilitas ...138

Lampiran E Uji Asumsi Klasik ...144

Lampiran F Hasil Uji Regresi Berganda ...148


(17)

Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

produk dari perusahaan di Indonesia, namun di sisi lain, keadaan tersebut

memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antara perusahaan domestik

maupun dengan perusahaan asing.

Fenomena dan dinamika persaingan yang ada dalam era globalisasi akan

semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

memposisikan perusahaan untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa

pasar ( share). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah

merek ( !) produk yang dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar

bagi perusahaan.

Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan

keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli (Kotler, 2002:460).

Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu. Lebih jauh, sebenarnya merek

merupakan nilai "# $(berwujud) dan# "# $(tak berwujud) yang terwakili

dalam sebuah merek dagang ( ! ) yang mampu menciptakan nilai dan

pengaruh tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat.

Dengan berbagai merek yang beredar di pasaran, jelas akan mempengaruhi


(18)

oleh penjual. Menurut Engel (1994) perilaku konsumen merupakan

tindakan-tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha untuk memperoleh,

menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan

keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.

Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya

adalah sama, namun proses pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh

ciri kepribadian, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Konsep dasar keputusan

meliputi empat komponen yaitu:

1. Keadaan dasar, yaitu sekumpulan peristiwa yang mempengaruhi hasil keputusan.

2. Peluang yang berkaitan dengan keadaaan dasar

3. Sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh pengambil keputusan

4. Sekumpulan manfaat dan biaya kombinasi keputusan dasar

Menurut Kotler (2000:170-176) dalam melakukan keputusan pembelian

konsumen akan melewati lima tahapan yaitu: pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut istilah keputusan pembelian dapat

diartikan sebagai bagian dari perilaku konsumen yang bertujuan untuk

menentukan proses pengembangan keputusan dalam membeli suatu barang atau

jasa dimana individu terlibat secara langsung dalam mendapatkan dan


(19)

kesimpulan terbaik individu untuk melakukan pembelian terbentuk berdasarkan

sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Dengan semakin banyaknya jumlah pesaing di pasar, meningkat pula

ketajaman persaingan di antara merek-merek yang beroperasi di pasar dan hanya

merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap mampu bersaing,

merebut, dan menguasai pasar. Semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk,

semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi produk

tersebut yang selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk melakukan

pembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu

ke waktu (Durianto dkk, 2001:3). Karena itu, pengetahuan tentang elemen-elemen

ekuitas merek dan pengukurannya sangat diperlukan untuk menyusun langkah

strategis dalam meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Merek menjadi faktor penting dalam persaingan dan menjadi aset

perusahaan yang bernilai. %&'( )*+, -+(.'/ ) ,0 %1 12* )+/ )2 , (AMA)

mendefinisikan merek (3 (+,4) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau

rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk

mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Jika sebuah perusahaan

memiliki suatu ekuitas merek dari perusahaannya, maka merek tersebut dapat

memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan baik dari aspek produk,


(20)

menjadi sangat penting bagi pemasar dikarenakan ekuitas merek dapat

meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah merek.

Menurut Aaker (1991) ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas

merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah

atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada

perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Ekuitas merupakan aset tak berwujud

yang penting, yang memiliki nilai psikologis dan keuangan bagi perusahaan

(Kotler dan Keller, 2007). Ekuitas merek (56 7 89 :;<= >?) bisa dikelompokkan

dalam lima elemen, yaitu kesadaran merek (56 789 7@ 76 :8:A A), persepsi kualitas

(B:6C:=D:9 ;< 7E= >?), asosiasi merek (56 789 7A AFC=7>= F8), loyalitas merek (56 789

E F? 7E>?), dan aset-aset dari hak merek lain (F >G:6 B6 FB6 =:6 >76 ? 56 789 7A A: > A)

(Aaker, 1991). Elemen ekuitas merek yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari kesadaran merek (5 6789 7@ 76 :8: A A), persepsi kualitas (B:6 C:=D:9 ; < 7E = >?),

asosiasi merek (56789 7A AFC=7>= F8), loyalitas merek (56 789 E F ?7E>?), tanpa

mengikutsertakan aset-aset dari hak merek lain (F > G:6 B6 FB6 = :6 > 76? 56 789 7A A: > A)

karena tujuan dari penelitian ini adalah melihat konsep ekuitas merek dari

perspektif konsumen, sedangkan aset dari hak merek lain (F>G:6 B6 FB6 =:6 > 76 ?

56789 7A A: > A) merupakan komponen ekuitas merek yang cenderung ditinjau dari

perspektif perusahaan. Sehingga pada pembahasan elemen ekuitas merek dalam

penelitian ini hanya terdiri dari empat variabel tersebut.

Menurut Aaker (1991)5 6789 7@76:8: A A merupakan kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek


(21)

HIJK LMNO PQ LIJK K N Q sehingga memungkinkan preferensi pelanggan untuk memilih

merek tersebut (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Sedangkan kualitas yang dipersepsikan oleh konsumen (RNO HN LSNM TUPVL QW)

pada suatu produk adalah tindakan subyektif konsumen pada produk yang

menurut dia mempunyai suatu keunggulan dari pada produk lain (Aaker dalam

Durianto, 2004:16). Pengalaman menggunakan produk secara personal, kebutuhan

unik, dan situasi konsumsi dapat mempengaruhi penilaan subyektif konsumen

terhadap kualitas suatu produk.

Asosiasi merek XYOPJM PK K I HLPQ LIJ Z merupakan dimensi dari ekuitas

merek. Dimana perusahaan akan menemukan manfaat mengasosiasikan merek

mereka dengan citra lainnya yaitu LHIJ, khususnya merek lain. Asosiasi merek

akan sangat membantu para konsumen dalam memproses informasi tentang suatu

merek. Sehingga dengan asosiasi merek, citra produk itu akan semakin kuat dan

proses tranformasi informasi ke konsumen juga akan berjalan dengan baik dan

valid (Aaker dalam Durianto, 2004:10).

Loyalitas merek XYOPJ M VI WPVL QW Z merupakan komitmen kuat dalam

membeli atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa yang dipilih secara

konsisten dimasa mendatang (Aaker dalam Durianto, 2004:19). Loyalitas akan

membentuk dan membuat konsumen membeli suatu produk yang bermerek secara

teratur dan konsisten serta tidak mau beralih ke merek lainnya. Hal itu berarti jika

konsumen loyal terhadap suatu merek, maka ekuitas merek juga akan meningkat.

Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat masyarakat


(22)

teknologi informatika. Baik itu dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak.

Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan. Dahulu

komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke

berbagai bidang seperti[ \] ^_`,_ab\, dan hiburan.

Tren perkembangan teknologi informatika di Indonesia dapat dilihat dari

c`d\e `ad ^f`aghad aife jfe ad^f` yang dikutip dari artikel surat kabar Kontan pada

tanggal 30 Juli 2010 yang menyatakan bahwa pada tahun 2008 penjualan

k\e]f`ag ifb jld \e (mfbjld\e [\ ]ndf j dan `fd\ offn) menyentuh angka 2,4 juta.

Di tahun berikutnya, penjualan k\e ]f`ag ifb jld\e mengalami pertumbuhan

sebesar 36% atau setara dengan 3,3 juta. Peningkatan penjualan ini terus berlanjut

hingga tahun 2010 yang mencapai 5,1 juta atau dua kali lipatnya dibanding tahun

2008 dengan pertumbuhan sebesar 53%. Sebuah pertumbuhan yang sangat pesat

bagi penjualan produk di bidang teknologi khususnyak\e ]f`agifb jld \e p

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi yang semakin

canggih menuntut produsen untuk menciptakan perangkat teknologi informatika

yang lebih praktis. Kecanggihan ini didukung oleh semakin kecil dan semakin

bf o^g\ qnya alat tersebut untuk dibawa kemana-mana. Begitu pula dengan

`fd\ offn yang semakin berkembang akan melahirkan sebuah teknologi yang

bermacam-macam jenisnya dengan berbagai fungsinya beserta kemudahan yang

semakin memanjakan penggunanya. Rata-rata layar `fd\ off n berukuran antara

10-14 inci. Dilengkapi dengan berbagai rae [sae\ layaknya mfb jld \e [\ ]ndf j

(komputer duduk) seperti tu vmae[,s\ omab,h thse^d \e dan lain-lain. Prosesor


(23)

dipakai pun berukuran besar antara 160-500 xy z {|}~€. Memori yang digunakan

masih berkisar 1-4 xyz{ |}~€. Adapun keunggulan dari ‚~|‚‚ƒ yaitu mampu

mengerjakan segala pekerjaan kantor, olah gambar, olah video, „y …†y, „ |‡{ˆ,

†yz‰Š‰y~,|‹Œ~ ‚‚~dan lainnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan fungsi sebuah

‚~ |‚‚ƒsaat ini dapat menggantikan posisi sebuah‡‚ˆ ŠŒ ~‰Ž€ ƒ~‚Š 

Maraknya ‚~|‚‚ƒyang beredar di Indonesia saat ini jelas menimbulkan

persaingan ketat antara produsen satu dengan produsen lain. Hal ini bisa kita lihat

dengan adanya berbagai merek yang ada di pasar seperti Acer, Dell, Axioo, HP,

Compaq, Toshiba, Sony, Apple atau Samsung sebagai pemain baru, dan masih

banyak lagi.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan pangsa pasar ‚~ |‚‚ƒ yang

berkembang sangat pesat di Asia Tenggara. Berdasarkan infomasi yang tertera

dari ~‰{~y‚{‹ ‘ {~{ ’ ‚‰ Š ‚‰ {~y ‚ (IDC) pada tahun 2010 menunjukkan

pertumbuhan penjualan ‚~ |‚‚ƒ lebih dari 30% dibandingkan tahun 2009.

Dengan pertumbuhan yang tinggi ini dalam lima tahun ke depan diperkirakan

Indonesia akan menjadi pasar‚~ |‚‚ ƒterbesar di Asia Tenggara.

Menurut Wahono (2010) menguatnya daya beli konsumen berdampak

langsung pada penjualan ‚~|‚‚ƒ. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.1 di bawah

ini yang menggambarkan penjualan ‚~ |‚‚ƒ di segmen konsumer dan segmen


(24)

“”• –—˜™˜

š–› œu”—”› notebookžŸ›  ›–¡ ž”• –¢”¡”¢£”› s–¤ ¥–› “ ”¦u›§¨¨© ª§¨˜¨

«–¤¥–›

consumer Q1 (unit) Q2 (unit) Total (unit)

2010 993.000 1.020.000 2.013.000

2009 749.000 753.000 1.502.000

Pertumbuhan 32,5% 35,4% 34%

Segmen Bisnis Q1 (unit) Q2 (unit) Total (unit)

2010 82.000 88.000 170.000

2009 70.000 76.000 146.000

Pertumbuhan 17,1% 15,7% 16,4% Sumber : International Data Corporation (2010)

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa pada kuartal II 2010,

penjualan¬­® ¯°­­ ±konsumer melejit 35,4 persen dari 753.000 unit menjadi 1,020

juta unit. Di kuartal sebelumnya, penjualan ¬­®¯ °­­ ± konsumer juga menanjak

32,5 persen mencapai 993.000 unit dari penjualan kuartal I 2009.

Meski tak setinggi di segmen konsumer, penjualan ¬­®¯°­­ ± bisnis

(²­ ³ ³ ¯´²µ ¶·) juga menanjak. Pada kuartal I 2010, penjualan ¬­®¯°­­ ± bisnis

mencapai 82.000 unit, naik 17,1 persen dibanding penjualan kuartal I 2009 yang

sebanyak 70.000 unit. Peningkatan berlanjut di kuartal II 2010, di mana penjualan

¬­® ¯°­­ ± bisnis mencapai 88.000 unit, naik 15,7 persen dari periode sama tahun


(25)

Menurut Diantoro selaku Direktur Pengelola Dell Asia Tenggara, kenaikan

ini terjadi karena ¸¹º»¼¹¹½ tak lagi menjadi barang mewah di Indonesia. Baik

karyawan, mahasiswa, maupun pelajar yang mulai beralih dari ¾¹¿ ÀÁº»Â à »Ä ½º ¹À

ke¸¹º»¼ ¹¹½Å

Toshiba merupakan perusahaan pemroduksi elektronik teknologi tinggi

yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Toshiba adalah perusahaan elektronik terbesar

di dunia dengan produksi mayoritas dibuat oleh China. Semikonduktor buatan

Toshiba termasuk ke dalam jajaran 20 semikonduktor dengan penjualan terbesar

dan sebagai perusahaan nomer 7 dunia untuk produsen terintegrasi pada peralatan

listrik, elektronik dan sebagai pembuat¾ÆÇ À.

Didirikan pada tahun 1875, Toshiba merupakan hasil merger dari dua

perusahaan. Tokyo Denki adalah perusahaan yang bergerak dibidang ¾¹¸Ä Á¿ »Â

ȹ¹ÃÄ, sedangkan Shibaura Seisakusho adalah perusahaan mesin. Mengambil

beberapa huruf didepan dari masing-masing perusahaan yaitu TO dan

SHIBA , maka lahirlah merek Toshiba. Pada tahun 1984 perusahaan itu resmi

berubah nama menjadi É ¹ÄÆÇ¼Ê Ë ¹Â À¹Â Ê ºÇ ¹¸. É¹Ä ÆÇ¼Ê ˹ÂÀ¹ÂÊ º ǹ¸ adalah salah

satu perusahaan diversifikasi produsen dan pemasar produk Ã Ç ÈǺÊÌ, perangkat

elektronik dan komponen, sistem infrastruktur sosial dan ͹¿ » Ê ÀÀÌ ÇÊ ¸¾»Ä.

É ¹ÄÆÇ¼Ê Ë ¹Â À¹Â Ê ºÇ ¹¸ juga merupakan inovator kelas dunia dan pemimpin produk

teknologi terdepan yang memiliki 247 anak perusahaan besar dan afiliasinya di

seluruh dunia. Grup ini makin kuat melalui pertumbuhan internal dan melalui

akuisisi perusahaan rekayasa alat berat dan perusahaan industri primer pada


(26)

didirikan, yaitu grup Î Ï Ð ÑÒÓÔ ÕÒÖÑ× ÒØÖ & Technology (1989), Toshiba Carrier

Corporation (1999), Toshiba Elevator & Building System Corp (2001), Toshiba

Solutions Corp (2003), Toshiba Medical Systems Corp (2003) dan Toshiba

Materials Co Ltd (2003).

Sebagai pendiri dan inovator terkemuka dalam komputasi portabel dan

produk-produk jaringan, Toshiba mulai memasarkancomputer desktop,notebook,

danPC server untuk rumah, kantor dan pengguna yang mementingkan mobilitas.

Untuk notebook-nya sendiri, Toshiba meluncurkan pertama kali pada tahun 1985

dengan produk PC NotebookT1100 yang sekaligus menjadi notebook pertama di

dunia. Toshiba telah berhasil melakukan rekor pengiriman notebook kumulatif

dari seluruh dunia sebanyak lebih dari 100 juta pada kalender finansial 2010.

Pada tahun 2009, Toshiba merupakan perusahaan komputer terbesar

kelima di dunia, di bawah Hewlett-Packard dan Dell dari Amerika Serikat, Acer

dari Taiwan, dan Lenovo dari China. Salah satu contoh produk notebookToshiba

adalah seri Qosmio yang memimpin jalan dalam konvergensi komputasi dan

kemampuan, serta menawarkan solusi hiburan pribadi yang lengkap pada

konsumen. Sementara itu, seri Portege yang memiliki karakteristik Tipis dan

Ringan membawa tingkat mobilitas tinggi dan daya tahan untuk penggunaan

fungsinotebookbisnis di era ini.

Besarnya pasar notebook di Indonesia, menyebabkan perang antar merek

dengan berbagai penerapan strategi yang ada. Sehingga menarik diadakannya riset

dan survei yang dapat membantu pemasar dan perusahaan untuk dapat


(27)

ÙÚÛÜ dan majalah Ü ÝÚ yang dinamakan survei Þßàáßâã äå æâã ç æèåßà. Sejak

tahun 2002, ÙÚÛÜ dan majalah ÜÝÚ terbukti bisa konsisten melakukan survei

Þßàáßâãäå æâã ç æè åßà di kota-kota besar di Indonesia. Setiap tahun, Ü ÝÚ juga

konsisten menampilkan merek-merek terbaik dan terkuat berdasarkan skoræèåßà

éå êëâ (BV) yang dicapai merek-merek itu. Menurut Palupi (2009), æè åßà éå êëâ

tersebut dapat menjadi alat ukur untuk melihat keberhasilan merek suatu produk

atau jasa dalam mengelola dan meningkatkan kinerjanya. Skor æè åß à éå êëâ

diyakini memiliki indikasi kuat terhadap peningkatan pangsa pasar maupun

keuntungan perusahaan.

æè åßà éå êëâ yang dihasilkan dalam survei Þßàáßâã äå æâãç æè åßà

mempertimbangkan lima aspek, yaitu: ìè åßà åíâè âßâã ã (popularitas merek), åà

åíåè âßâãã (popularitas iklan), ã åç äã îåïç äáß & loyalty index (tingkat kepuasan dan

loyalitas pelanggan), brand share (pangsa pasar), dan gain index (potensi

pertumbuhan merek di masa mendatang). Menurut Maulana (dalam Palupi, 2009),

kelima aspek tersebut cukup menggambarkan brand equity(ekuitas merek) secara

komprehensif dan terukur. BerdasarkanBrand Value, pengelola merek sudah bisa

mendapatkan rapor merek setiap tahun dan dari hasil rapor tersebut pengelola

merek sudah bisa menjadikannya sebagai umpan balik untuk melihat aspek mana

saja yang kuat dan aspek mana saja yang membutuhkan perhatian khusus (Palupi,

2009).

Metodologi penelitian yang digunakan dalam Indonesia Best Brand


(28)

(Palupi, 2008). Berikut ini adalah data-data yang menjadi masalah padað ñòóô ññõ

Toshiba di Indonesia menurut surveiöð÷ ñðóø ùúû óøòû üú ð÷:

Tabel 1.2

Brand ValueKategoriNotebookdi Indonesia Tahun 2008-2010

Merek

Tahun

2008 2009 2010

HP 42,5 28,6 59,9

Toshiba 62,8 44,3 44,7

Acer 42,1 36,8 44,1

Dell - 25,4 34,5

Sony - - 28,2

Sumber : Swa Sembada, diolah kembali oleh penulis

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, dapat dilihat terjadinya penurunan ûüú ð÷

ýú þÿóyang cukup signifikan untuk peringkat tiga teratasðñòóô ññõdari tahun 2008

ke 2009. ñòóô ññõtoshiba mengalami penurunan û üú ð÷ ýú þÿó yang paling besar

dibanding dua pesaingnya yaitu HP dan acer, dengan penurunan sebesar 18,5 dari

62,8 menjadi 44,3. Dari tahun 2009 ke 2010, semua ðñòóô ññõ mengalami

kenaikanû üú ð÷ýú þÿó, namunðñòóô ññõToshiba mengalami kenaikan yang paling

kecil yaitu dari 44,3 menjadi 44,7 atau hanya sebesar 0,4 saja.û üú ð÷ ú þÿódapat

dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja merek, berupa

peningkatan maupun penurunan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan


(29)

menandakan bahwa Toshiba harus lebih waspada sehingga perusahaan

harus dapat meningkatkan agar citra dapat tetap bertahan dan

memenangkan persaingan yang memperebutkan pangsa pasar tertinggi yang

tentunya akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan.

Tabel 1.3

Brand ShareKategoriNotebookdi Indonesia Tahun 2008-2010

Dalam persen (%)

Merek

Tahun

2008 2009 2010

HP 19,9 14,0 48,4

Acer 37,4 43,2 16,6

Dell 2,2 2,8 15,4

Toshiba 20,8 16,4 9,2

Sony 4,1 4,4 0,8

Sumber : Swa Sembada, diolah kembali oleh penulis

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Toshiba mengalami

penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2008 hingga tahun 2010,

yakni di tahun 2009 menjadi 16,4% dan di tahun 2010 turun sebesar 7,2%

menjadi 9,2%. Sedangkan para pesaingnya, semakin menunjukkan keunggulannya

dengan mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Meskipun Acer juga

mengalami penurunan di tahun 2010 namun terjadi kenaikan di tahun

2009 sebesar 43%. Sebuah angka yang tidak bisa dibilang kecil. Sama halnya


(30)

sebesar 3,6% dari 4,4% menjadi 0,8%. Hal tersebut perlu diperhatikan karena

merupakan salah satu indikator dalam mengukur kinerja suatu produk

dari tahun ke tahun. Maka dari itu Toshiba yang mengalami penurunan

mampu mengindikasikan bahwa Toshiba juga mengalami penurunan

kinerjanya. Selain itu, penurunan juga dapat menunjukkan bahwa

Toshiba untuk kategori mulai mengalami penurunan kekuatan

mereknya.

Tabel 1.4

Gain IndexKategoriNotebookdi Indonesia Tahun 2009-2010

Merek 2009 2010

HP 23,1 12,0

Toshiba 2,2 -5,6

Acer -8,0 10,0

Dell 25,0 0,0

Sony 0,0 66,7

Sumber : Swa Sembada, diolah kembali oleh penulis

Seperti yang tertera dalam Tabel 1.4, kenaikan berhasil diraih

oleh Acer dan Sony dari tahun 2009-2010, bahkan kenaikan Sony

menunjukkan nilai yang sangat tinggi mengalahkan keempat lainnya

yaitu sebesar 66,7. Sebuah besaran nilai yang tidak bisa dianggap remeh oleh para

pesaingnya. Sedangkan Toshiba mengalami penurunan


(31)

dan Dell, namun penurunannya masih menunjukkan nilai yang positif di tahun

2010. Berbeda dengan !"# $ Toshiba yang menunjukkan nilai %&' ' (")

negatif. Itu artinya indeks pertumbuhan !" # $ Toshiba mengarah kepada

pertumbuhan yang negatif dengan nilai yang sangat kecil yaitu sebesar -5,6. Jika

dilihat dari data, raihan%&''(") !"# $Toshiba sangat berbeda dibandingkan

para pesaingnya yang semuanya menunjukkan nilai yang positif di tahun 2010.

Tabel 1.5

Indonesian Customer Satisfaction IndexKategoriNotebook

Tahun 2009-2010

Merek

Total Satisfaction Score Peringkat

2009 2010 2009 2010

Acer 4,196 4,240 1 1

Toshiba 4,187 4,076 2 2

Apple 3,918 3,997 5 3

Dell 4,177 3,992 3 4

Axioo 3,914 3,950 6 5

Sony 3,986 3,949 4 6

HP 3,782 3,871 7 7

Asus 3,683 3,581 - 8

Sumber : Swa Sembada, diolah kembali oleh penulis

Dari Tabel 1.5 diketahui bahwa di tahun terakhir yaitu pada dua tahun

berturut-turut dari tahun 2009-2010* !" # $Toshiba berada di peringkat kedua.


(32)

tahun 2010 terjadi penurunan + ,- ./ 0 .- 12 3 .4- 1,5 04, 67 5,-7 8,, 9 Toshiba sebesar

0,111 dari tahun 2009. Sedangkan 5,-7 8,, 9 Acer yang berada di peringkat

pertama dari tahun 2009-2010 justru mengalami kenaikan+ ,-./0 .-12 3.4-1,504, 67

sebesar 0,044, sama halnya dengan5,-7 8,, 9HP yang berada di peringkat ketujuh

pada dua tahun berturut-turut dengan kenaikan sebesar 0,089. Kenaikan + ,-./

0 .- 123.4- 1,5 04, 67 juga terjadi pada 5,-7 8,, 9 Apple dan Axioo, namun

peringkatnya justru turun. Berbeda dengan 5,-78,, 9 Apple dan Axioo, Dell dan

Sony justru mengalami kenaikan peringkat, namun + ,-./ 0 .- 12 3 .4-1,5 04, 67 dua

5,-7 8,, 9 tersebut menurun. Sementara itu, 5,-7 8,, 9 Asus juga mengalami

penurunan + ,-./ 0 .- 12 3 .4- 1,5 04, 67 namun berhasil masuk kedalam peringkat

kedelapan di tahun 2010.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas,

maka penelitian ini akan memfokuskan pada elemen-elemen ekuitas merek, yaitu

kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek dan. Oleh

karena itu, penelitian ini mengambil judul : ANALISIS PENGARUH

ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PADANOTEBOOKTOSHIBA DI SEMARANG

1.2 Rumusan Masalah

Persaingan merek 5,-7 8,, 9 yang semakin kompetitif membuat Toshiba

berusaha untuk mempertahankan ekuitas mereknya. Dari tahun 2008-2009 merek

Toshiba untuk kategori 5,-7 8,, 9 mengalami penurunan kinerja. Walaupun

5,-7 8,, 9 Toshiba di tahun 2010 terjadi kenaikan kinerja, namun hanya dengan


(33)

hasil survey :;< = :> ?@A yang dapat dilihat dari data :>?@A < B?> ;, Toshiba

mengalami penurunan tingkat pemakaian atau dengan kata lain tingkat

penggunaan konsumen akan @C=;: CC D Toshiba dari tahun ke tahun semakin

menurun. Semakin menurun tingkat penggunaan @C=;: CCD Toshiba berarti

semakin menurun pula intensitas pembelian yang dilakukan oleh konsumen.E ?F @

F @A; G menunjukkan potensi pertumbuhan merek di masa mendatang. Dalam dua tahun berturut-turut, Toshiba terus mengalami penurunanHI JKJKLMN ODi tahun 2010,

@C=;: CCD Toshiba menunjukkan nilai P?F@ F @A;G yang negatifQ Hal tersebut

menunjukkan bahwa Toshiba mulai tergerus persaingan dengan merek lain yang

akan berdampak pada pertumbuhan@C=;: CCD Toshiba di masa yang akan datang.

Sementara itu, peringkat @C=;: CCD Toshiba menurut R@AC@;< F?@ S T< =CU;>

V?=F < WF X=F C@ berada di peringkat kedua dibawah Acer sebagai pesaing utama.

Dengan penurunan Y C= ?ZV?=F< W ?X =F C@VX C> ; menunjukkan bahwa kalahnya indeks

kepuasan konsumen @C =;: CCD Toshiba terhadap @C=;: CCD merek lain. Atau

dengan kata lain menyebabkan tidak puasnya konsumen terhadap @ C=;: CCD

Toshiba.

Dari hal tersebut, masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini

dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh variabel kesadaran merek terhadap

keputusan pembelian ?

2. Apakah terdapat pengaruh variabel persepsi kualitas terhadap


(34)

3. Apakah terdapat pengaruh variabel asosiasi merek terhadap

keputusan pembelian ?

4. Apakah terdapat pengaruh variabel loyalitas merek terhadap

keputusan pembelian ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh kesadaran merek [\] ^_` ^a ^] b_bc cd terhadap

keputusan pembelian pada_ef b\ eegToshiba

2. Menganalisis pengaruh persepsi kualitas [h b] i bjkb` lm ^n j fod terhadap

keputusan pembelian pada_ef b\ eegToshiba

3. Menganalisis pengaruh asosiasi merek [\]^_` ^ c cei j ^fje_d terhadap

keputusan pembelian pada_ef b\ eegToshiba

4. Menganalisis pengaruh loyalitas merek [\] ^_ ` neo^n f od terhadap

keputusan pembelian pada_ef b\ eegToshiba

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi

perusahaan dalam melakukan kebijakan dan strategi pemasaran yang

berkaitan dengan keputusan pembelian, kesadaran merek, persepsi

kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.

2. Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang berkaitan


(35)

3. Sebagai media untuk menguji kemampuan menulis dalam

mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan ini disusun berdasarkan bab

demi bab yang akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Berisi mengenai landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi mengenai definisi variabel penelitian dan definisi operasional, penelitian

sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis

data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil penelitian secara sistematika kemudian dianalisis dengan

menggunakan metodologi penelitian yang telah ditetapkan untuk selanjutnya

diadakan pembahasan.

BAB V : PENUTUP


(36)

p qp

II

r stqq

H

uvwrq

K

q

xyz L{|}{ ~{ |€ ‚ ƒ

xyzyz „ €|…€‚ƒ { | „€† {~{‚{|

S tan to n

(‡ˆˆ‰) mk panapkgnugenemasaran sebagai suatu sistem k

eselu ru h an

dari kegiatan -kegiaŠan bi‹ Œ‹ Žang diŠŒ ‘‘’n Œ Š ‘ me“encanakan, menenŠ ‘’n ha“ga, memp“omo‹ kan, dan mendi‹ Š “ib‹ kan ba“ang dan ja‹ ’ Žang mema‹‘’n keb Š ”’n baik kepada pembeli Žang ada ma

•Œpembeli po

Šen‹al. Sedangkan men“ Š KoŠle“ dan Am‹Š “ong (2006 : 6)–—˜ ™š› œž œŸ—Ÿ ¡œš›—¢£ ˜  ¡š Ÿ Ÿ¤¥¦§ œ¡§

œ ¨œ© œ¨ª—¢Ÿ — ¨ ž ˜  ª£ Ÿ   ¤› —œ ¦§ —› › §š ¥ šš¨ — ¨ ¦—› ›§ ˜  ªž§›

¡˜š —›œž «  ¬ ¬š ˜œž «— ¨ ¬˜šš¢¥š­¡§ —ž œž £ ˜  ¨ª¡›Ÿ— ¨Ÿš ˜©œ ¡šŸ  ¬© —¢ªš Ÿ

¦œ›§  ›§š ˜ Ÿ®Dengan kaŠa lain pema‹ ’“an adalah ‹  ’Š p“o‹¯‹ ‹°‹ al dan manaje“ial Žang didalamnŽa indi

±d

 dan kelompok mendapaŠkan apa Žang dib Š ”‘’n dan diinginkan dengan jalan mencipŠakan, mena²a“kan dan men ‘’“kan p“od ‘Žang be“nilai dengan pihak lain.

Ke‹ mp³an da“i pendapaŠd ’ ahli diaŠa‹´ŽaiŠ bah²a pema‹ ’“an me“•’kan ‹aŠ p“o‹e‹ ‹°‹ al dan manaje“ial. Defini‹i ‹o‹ial mennjkkan pe“an Žang dimainkan oleh pema‹a“an di ma‹Ža“akaŠ. Seo“ang pema‹a“ mengaŠakan bah²a pe“an pema‹a“an adalah mengha‹ilkan ‹Šanda“ Žang lebih Šinggi. UnŠ k defini‹i manaje“ial, pema‹a“an ‹e“ing digamba“kan ‹ebagai ‹eni menjal p“odk (KoŠle“


(37)

d

an Kelleµ , 2007).

Kegia¶an pema· ¸µan memiliki peµanan ¹ang · ¸nga¶ pen¶ing dalam dº»ia º·¸ha, ¹ai¶ º beµha·¼l a¶aº ¶idakn¹a peµ º·¸haan mencapai ¶ºjº¸n

º¶aman¹a ¹ai¶ºmempeµoleh laba. Dalam pema· ¸µan, peµº· ¸haan beµº· ¸ha mempelajaµi dan memahami kebº¶º½¸n ·¾µ¶a keinginan kon·ºmen dengan

¶ºjº¸n º»¶ºk mempeµoleh pelanggan baµ º ·¾kaligº· mempeµ¶ahankan pelanggan lama. Sehingga kon·¾p in¶i pema·¸µan ¹ang dikemº¿ ¸kan oleh Ko¶leµ (dikº¶ip daµi Kaiha¶ ºÀ 2008) ¹ai¶ºÁ kebº¶º½¸n, keinginan, peµmin¶aan, pµodº¿À nilai kepº¸·¸n, pa· ¸µ, dan pema·¸µ · ¸nga¶ pen¶ing

º»¶º¿Â¼pahami oleh ·¾ ¶iap peµº· ¸haan.

ÃÄÅÄÃ ÆÇÈ É ÊËÌ Í KÎÏÐ ÍÑÇÏ

Sciffman dan Kanºk (2000) menjela·¿an bahÒa peµilakº kon· ºÓen adalah peµilakº ¹ang di¶ ºnjºkkan kon·ºÓen dalam pencaµian akan pembelian, penggºnaan, pengeÔalºa· ¼an dan penggan¶ian pµodº¿ dan ja· ¸ ¹ang dihaµapkan dapa¶ memºa·kan kebº¶ ºhan kon· ºÓen. Semen¶aµa peµilakº kon· ºÓen i¶º ·endiµi dipengaµº½¼ oleh bebeµapa fak¶oµ¹ai¶ ºÁ

Å Ä ÕË ÌÖÎ È×Î ÐÉaÊ

a. Group (KÇ ÊÎÑØÎ ÌÙ ÚÍË Ï)

Kelompok acº¸n ¶eµdiµi daµi ·¾mº¸ kelompok ¹ang memiliki pengaµº½ lang·º»g maºÛ º» ¶idak lang· º»g ¶eµhadap · ¼kap maºÛ º» peµilakº ·¾ ·eoµang. Kelompok ¹ang memiliki pengaµºh lang· º»g ¶eµhadap ·¾·¾oµang dinamakan ÜÝÜÞÝßàáâã äßåæã a¶aº


(38)

k elo m p o k

keanggotaan. çèéêèëìíîïðëñòïinióeôdiôi daôi dõaöaióõ ï ëîé ÷ ëø ðëñ òï ì (kelõù ôga, óeman, óeóangga, dan ôekan keôja) dan ìèúñ ûü÷ ë ø ðëñ òï ì öang lebih foômal dan memiliki inóeôakýþ ôõóin öang ýÿdikió (kelompok keagamaan, peôkõ põan pôofeýþonal dan ýÿôikaó dagang).

Family Influence

Kelõùôga membeôikan pengaôõ öang beýù ô dalam peôilakõ pembelian. Kelõù ôga meôõùkan oôganiýù ýþ pembelian koný õ en

öang paling penóing dalam maýöaôakaó dan paôa anggoóa kelõùôga menjadi kelompok acõan pôimeô öang paling beôpengaôõ Paôa pelakõ paýaô óelah memeôikýù peôan dan pengaôõ ý õùmi, iý óôi, dan anak dalam pembelian pôodõdan jaýù öang beôbeda. Anak-anak ýÿbagai conóoh, membeôikan pengaôõ öang beýù ô dalam kepõóõýùn öang melibaókan ôeý óoôan÷ ì ññ ü.

Roles and Status

Seýÿoôang beôpaôóiýþpaýþ dalam banöak kelompok ýÿpanjang hidõöa ýÿpeôói kelõù ôga, klõ dan oôganiýùýþ. Kedõõùn

ýÿýÿoôang ióõ dapaó dióenóõùn beôdaýù ôkan peôan dan ý óaó õý öa. Aóaõ dengan kaóa lain óiap peôan membaa ýebõah ýóaó õý öang meôeflekýþkan penghaôgaan õmõm öang dibeôikan oleh maýöaôakaó. Sehingga ýeýÿoôang memilih pôodõ öang dapaó mengkomõþkaýþkan peôan dan ý óaóõý meôeka di maý öaôakaó,


(39)

sep

erti direktur perusahaan serin mgemakai mobil meah dan

pakaian mahal dalam keehaianna.

a

a. Economic Situation

Keadaan ekonomi oang akan mempenga!"# pilihan pod!$

ang akan dig!%&kan, pe'i jam 'angan ole(dipo##kan !%' !$ paa kon!)en kela a'a dangkan 'ime( dimak!* $&n !%' !$ paa kon!)en kela menengah. Si' !&i ekonomi oang ama'

&nga

' mempenga

!"# pemilihan pod

!$* &n kep

! '!&n pembelian pada !&' !+od!$'e'en'!

b. Lifestyle

Pola kehid!pan oang ang diekpe#kan dalam ak'i,i'a -ke'e'aikan, dan opini oang'e b!'. Oang-oang ang da'ang dai keb

!da

aan, kela .#al, dan pekejaan ang ama m!ngkin aja memp!%ai gaa hid!+ ang bebeda

c. Personality and Self Concept

/01 2 345678 9 adalah kaak'ei'ik !%#k dai pikologi ang memimpin kepada ke'abilan dan epon 'e! mene! 'ehadap lingk!%gan oang i'! ndii, con'ohna oang ang pecaa dii, dominan, !ka be.#ali&#, o'onomi, defen#f, m!dah beadap

'a

i, age#f. Tiap indi

,id! memiliki gamba

an dii ang komplek- dan peilak! oang cende!%g kon#'en dengan kon p dii'e b!'


(40)

d. Age and Life Cycle

O:ang-o:ang meng;bah ba:ang dan ja<a =ang dibeli <ei:ing dengan <ikl;< kehid;pann=a. Ra<a makanan, baj;-baj;, pe:ala>an

:;mah >angga , dan :ek:ea<i <e:ingkali be:h; ?; @gan dengan ;m;:. Kep; >;< An pembelian j;ga diben>;k oleh BCDEFG FEBH IGIFH. Fak>o: -fak>o: pen>ing =ang be:h; ?; @gan dengan ;m;: <e:ing dipe:ha>ikan oleh pa:a pelak; pa<a:. Ini m;ngkin dika:enakan ka:ena adan=a pe:bedaan =ang be<a: dalam ;m;: an>a:a o:ang-o:ang =ang menen>;kan <>:a>egi DCJKHLEMN dan o:ang-o:ang =ang membeli p:od;k a>a; ja<a.

e. Occupation

Peke:jaan <e<eo:ang mempenga:;hi ba:ang dan ja<a =ang dibeli. Con>ohn=a, peke:ja kon<>:;O< P <e:ing membeli makan <iang da:i

ICLHJEMN =ang da>ang ke>empa>ke:ja. Pa:a ek<ek;>if membeli makan <iang da:i BQFF RHJSEIH :e<>o:an, <edangkan peke:ja kan>o:membaTa makan <iangn=a da:i:;mah a>a; membeli da:i :e<>o:an cepa> Uaji

>e:deka>

VW XY Z[\]Psyhological a. Motivation

Mo>i^a<i men;:;>Schiffman dan Kan;k (2000) adalah, _L`H aJESEMN

BbJIH cEL`EM EMaESEaQCF L`CL EDdQFRH Lb CILEbM . Definisi tersebut

mengandung arti bahwa motivasi merupakan kekuatan penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk bertindak atau


(41)

melaukk an kegi atan . Kebefehan manegia diafeh menehef gebeah hiehahki, dahi iang paling mendegak gampai paling fidak mendegak (kebefehan pgikologikal, keamanan, gogial, hahga dihi, pengakfealigagian dihi). Kefika kebefehan iang paling mendeg jk ife

gedahfehpeagkan, kebefehanfehgebefbehhenfi menjadi mofikafoh, dan ohang fehgebef akan kemedian mencoba enfek memeagkan kebefehan paling penfing behikefnia

b. Perception

Pehgepgi menehef Kofleh (2002) adalah phogeg iang digenakan indikide enfek memilih, mengohganigagi dan mengahfikan magekan infohmagi gena mencipfakan geafe gambahan iang behahfi dahi lingkengan gekifahnia

lm Learning

Pembelajahan adalah geafe phogeg, iang gelale behkembang dan behebah gebagai hagil dahi infohmagi fehbahe iang difehima (didapafkan dahi membaca, digkegi, obgehkagi, behpikih) afae dahi pengalaman gegenggehnia, baik infohmagi fehbahe iang difehima maepen pengalaman phibadi behfindak gebagai noopqrst bagi indikide dan meniediakan dagah bagi pehilake maga depan dalam

gifeagi ianggama u m Beliefs and Attitude

vow x ony adalah pemikihan degkhipfif bahza gegeohang mempehcaiai gegeafe.vowxonydapafdidagahkan pada pengefahean agli, opini, dan


(42)

iman (Ko{le|,Am} { |ong. 2006:144). Sedangkan ~€‚ƒ„ adalah e…al†a}i, pe|a}aan }†ka a{a† {idak }†ka, dan kecende|†ngan

‡ang |ela{if kon}i}{en da|i}e}eo|ang pada}eb†ah ob‡ek a{a†ide ˆ‰ Š‹Œ Ž Cultural

a. Subculture

Sekelompok o|ang‡ang be|bagi}i}{em nilai be|da}a|kan pe|}amaan dan pengalaman hid†p }e| {a keadaan, }epe|{i kebang}aan, agama, dan dae|ah (Ko{le|, Am}{|ong, 2006:130). Me}kip†n kon}†men pada nega|a ‡ang be|beda memp†n‡ai }†a{†ke} maan, nilai, }ikap, dan pe|ilak†n‡a }e|ingkali be|beda }eca|a d|ama{i}. b. Social Class

Pengelompokkan indi…‘d† be|da}a|kan ke}amaan nilai, mina{ dan pe|ilak†. Kelompok }o}ial {idak han‡a di{en{ †kan oleh }a{† fak{o| }aja mi}aln‡a pendapa{an, {e{api j†ga di{en{†kan oleh peke|jaan, pendidikan, keka‡aan dan lainn‡a.

2.1.3 Keputusan Pembelian

Schiffman dan Kan†’ (dalam Sem† “l, 2004:547) menjela}kan bah”a kep†{†} n pembelian adalah pemilihan da|i d†a a{a† lebih al{e|na{if pilihan ‡ang ada, a|{in‡a bah”a }‡a|a{ }“}“o|ang dapa{ memb†{ kep†{†} n ha|†} •ah {e|} “dia bebe|apa al{e|na{if pilihan. Kep†{†} n † –{ †’ membeli dapa{ menga|ah kepada bagaimana p|o}e}—lam pengambilan kep†{†} n {e|} “b†{ i{ †—‘lak†’n.


(43)

Ko˜le™ (1996) mengš›gkapkan bahœa  žo™ang mš›Ÿkin dapa˜ memiliki pe™anan  ang be™beda-beda dalam ž˜iap kepš˜ š ¡n pembelian. Be™bagai pe™anan

 ang mš›gkin ˜e™jadi an˜a™a lain  žbagai be™ikš˜:

1. Pengambil ini ¢a˜if (£ ¤£ ¥£ ¦¥ §¨),  ai˜ š o™ang  ang pe™˜ama-˜ama men a™ankan a˜aš memiki™kan gaga¡n membeli p™odš© a˜aš ja ¡

˜e™˜en˜ šª

2. O™ang  ang mempenga™ š«¢ (£¤¬ ­®¯¤°¯),  ai˜š o™ang  ang pandangan a˜aš›¡ ¢ha˜n a dipe™hi˜š›Ÿkan dalam membš¡˜ kepš˜ š ¡n akhi™. 3. Pembš¡˜ kepš˜š¡n (±¯ °£±¯¨),  ai˜ š žo™ang  ang akan menen˜ š©¡n

kepš˜š¡n mengenai p™odš©  ang akan dibeli, ca™a pemba a™an, dan

˜empa˜ melakš©¡n pembelian.

4. Pembeli (²® ³¯ ¨),  ai˜ šž žo™ang ang melakš©¡n pembelian.

5. Pemakai (® ´¯ ¨),  ai˜š ž žo™ang a˜aš bebe™apa o™ang  ang menikma˜i a˜ašµemakai p™odš©a˜aš¶a¡.

Hen™   A¡el (1995) me™šµš©¡n bahœa pe™ilakš pembelian  ang dilakš©¡n oleh konšµen dapa˜ dibedakan menjadi 4 ˜ipe,  ai˜ š žbagai be™ikš˜:

1. Pe™ilakšpembelian ang komplek

Ke˜e™liba˜an konšµen dalam p™ožpemilihan dan pembelian p™odš©

¡nga˜ ˜inggi. Ke˜e™liba˜an konšµen dalam p™o ž pemilihan dan pembelian akan menjadi žmakin ˜inggi apabila p™odš©  ang akan dibeli me™š· ¡kan p™odš© be™ha™ga ˜inggi, ja™ang dibeli, be™i¢ko,

¡nga˜ be™kean, dan info™ma¢  ang dimiliki kon šµen mengenai p™odš© ˜e™ žbš˜ ediki˜. Pema¡™ pe™lš membedakan ci™i-ci™i  ang


(44)

m en

colok da¸i me¸ekn¹a. Pe¸incian ºe¸»eb¼ º dapaº dilak¼ ½¾n melal¼ ¿ media ceºak ¹ang dapaº menggamba¸kan p¸od¼ ½ me¸eka dengan lengkap melal¼ ¿ kaºalog belanja.

2. Pe¸ilak¼pembelian¹ang meng¼ ¸angi keºidakcocokan

Keºe¸libaºan kon» ¼Àen dalam p¸o» Á» pemilihan »Á ¸ºa pembelian p¸od¼ ½ ºinggi, nam¼  kon»¼Àen akan melak¼ ½¾n p¸o» Á» pembelian dengan Ãakº¼ ¹ang lebih cepaº ka¸ena pe¸bedaan dalam hal me¸ek

ºidak ºe¸lal¼dipe¸haºikan. Pema» ¾¸ ha¸¼» dapaº mempe¸haºikan hal-hal ¹ang dapaº mempenga¸¼hi pilihan kon»¼Àen ºe¸hadap me¸ek, » Ápe¸ºi ha¸ga, loka»¿, dan ºenaga penj¼ ¾l. Selain iº¼Ä kom¼ ¿ka» ¿ pema» ¾¸an

¹ang baik j¼ ž dipe¸l¼ ½an »Ábagai fakºo¸ ¹ang dapaº menimb¼Ækan kepe¸ca¹aan da¸i kon»¼men ºe¸hadap p¸od¼ ½ dan aga¸ kon» ¼Àen me¸a» ¾ºelah menenº¼ ½¾n pilihan ¹ang ºepaº.

3. Pe¸ilak¼pembelian be¸da»¾¸kan kebia»¾an

Keºe¸libaºan kon»¼Àen dalam p¸o» Á»pembelian ini ¸elaºif kecil. Selain iº¼ ºidak ºe¸dapaº pe¸bedaan ¹ang mencolok anºa¸ be¸bagai me¸ek dalam kaºego¸i p¸od¼ ½»ejeni» Ä» Áhingga pema»¾¸ dapaº memanfaaºkan p¸omo»¿ ha¸ga dan penj¼ ¾lan aga¸ kon» ¼Àen ºe¸ºa¸ik ¼ º¼ ½ membeli p¸od¼ ½ºe¸» Áb¼ º.

4. Pe¸ilak¼pembelian¹ang menca¸iÇ ¾ ¸ia» ¿

Keºe¸libaºan kon» ¼Àen dalam p¸o» Á» pembelian ¸elaºif kecil, nam¼ Â

ºe¸dapaº pe¸bedaan ¹ang mencolok anºa¸ be¸bagai me¸ek. Dalam kondi»¿ ini lo¹aliºa» kon»¼Àen kecil ka¸ena kon»¼Àen »Á ¸ing kali


(45)

b erg an

ti -ganÈi meÉek dalam kaÈegoÉi pÉodÊË Ì ÍjeniÌÎ PeÉpindahan meÉek ÈeÉÌ ÍbÊÈ ÈeÉjadi kaÉena konÌ ÊÏen ingin mencaÉi ÐÑ ÉiaÌÒ, bÊËÑn kaÉena konÌ ÊÏen meÉaÌa Èidak pÊÑÌakan pÉodÊËÈeÉÌ ÍbÊÈ.

PÉoÌÍÌ pengambilan kepÊÈÊÌÑn pembelian Óang akan dilakÊËÑn oleh konÌ ÊÏen akan melalÊi bebeÉapa Èahap Óang diÌ ÍbÊÈ pÉoÌ ÍÌ pengambilan kepÊÈ ÊÌ Ñn model lima Èahap (KoÈleÉ dan KelleÉ, 2007), anÈaÉa lain Ì Íbagai beÉikÊÈ:

GÔ ÕÖÔרÙÚ

Û×ÜÝÞÝÛÞß àÔÕÖáâ Ôß KÞputusan Membeli: Model Lima Tahap

SÊÏbeÉ: KoÈleÉ dan KelleÉ (2007)

1. Pengenalan MaÌalah

PÉoÌÍÌ pembelian dimÊãai keÈika pembeli mengenali maÌ Ñlah aÈaÊ kebÊÈ ÊäÑn. KebÊÈÊäÑn ÈeÉÌ ÍbÊÈ dapaÈ diceÈÊÌ ËÑn oleh ÉangÌÑngan inÈeÉnal aÈaÊekÌÈeÉnal. PaÉa pemaÌ ÑÉ peÉlÊmengidenÈifikaÌÒ keadaan Óang memicÊ kebÊÈ ÊäÑn ÈeÉÈenÈÊå dengan mengÊÏpÊãkan infoÉmaÌÒ daÉi Ì ÍjÊÏlah konÌ ÊÏen. MeÉeka kemÊæÒan dapaÈ menÓÊÌ Êç ÌÈÉaÈegi pemaÌ ÑÉan Óang mampÊÏemicÊÏinaÈ konÌ ÊÏen.

2. PencaÉian InfoÉmaÌÒ

KonÌ ÊÏen Óang ÈeÉangÌang kebÊÈÊäÑnnÓa akan ÈeÉdoÉong ÊçÈ ÊË mencaÉi infoÉmaÌÒ Óang lebih banÓak. Yang menjadi peÉhaÈian ÊÈama pemaÌ ÑÉ adalah Ì ÊÏbeÉ-Ì ÊÏbeÉ infoÉmaÌÒ ÊÈama Óang menjadi acÊÑn konÌÊÏen dan pengaÉÊä ÉelaÈif Èiap Ì ÊÏbeÉ ÈeÉÌÍbÊÈ ÈeÉhadap kepÊÈÊÌÑn pembelian

Pengenalan Maèalah

Pencaéian

Infoémaèi

Eêalëìèi

Alíeénaíif

Kepëí ëèan

Pembelian

Peéilakëîaèca


(46)

selan ju tn y a

. Sïðbeñ infoñmaò ó konò ïðen dig olongkan ke dalam empaô kelompok beñikïô ini:

1) Sïðbeñ pñibadi: Kelïõñga, ôeman, ôeôangga, kenalan.

2) Sïðbeñ komeò óal: Iklan, öiñaniaga, pen÷alïñ, kemaò õn, pajangan di

ôoko.

3) Sïðbeñ pïøùik: Media maò òõ, oñganiòõò ó penenôïpeñingkaô konò ïðen. 4) Sïðbeñpengalaman: Penanganan, pengkajian, dan pemakaian pñodïú 3. Eûõlïõò ó Alôeñnaôif

Tidak ada pñoò üò eûõlïõò ó ô ïýþgal ò üdeñhana ÷ang digïý õkan oleh òemïõ konòïðen aôaï oleh òõô ï konòïðen dalam òümïõ ò ó ô ïõòó pembelian. Teñdapaô bebeñapa pñoòüò eûõlïõòó kepïô ïòan, dan model-model ôeñbañ ï

÷ang memandang pñoòeò eûõlïõòó konòïðen òübagai pñoò üò ÷ang beñoñienôaòó kogniôif. Yaiô ïÿ model ôeñòebïô menganggap konò ïðen membenôïú ünilaian aôaò ñodïúüngan òõngaôòõdañ dan ñaò óonal.

4. Kepïô ïò õn Pembelian

Kepïô ïò õn pembelian dipengañïó oleh dïa fakôoñ, ÷aiô ï fakôoñ inôeñnal dan ekòôeñnal. Fakôoñ inôeñnal beñkaiôan dengan peñòüpòó konò ïðen ôenôang meñek ÷ang dipilih. Konòïðen cendeñ ïýg akan memilih meñek ÷ang diòïú õi. Sedangkan fakôoñ ekòôeñnal adalah ò ókap oñang lain dan ò ó ô ïaòó

÷ang ôak ôeñdïga. Konòïmen ÷ang akan melakòõnakan keinginann÷a ïý ô ïú membeli òüò ïõô ï akan membïõô lima macam òïø kepïô ïò õn pembelian, anôaña lain kepïô ïò õn ôenôang meñek, kepïôïòõn membeli dañi ò óapa,


(47)

k ep u tu san

tentang jumlah, kep n enang ak p embelian, dan kepn enang caa pemba aan.

5. Peilaka a Pembelian

Seelah konen melakn pembelian, kon en mkin mengalami keidak ian kaena mempehaikan fi-fi e en ang menggangg aa mendenga hal-hal ang men enangkan enang meek lain, dan akan lal aga ehadap infoma ang mendg kepnn a. Komka pemaan ha mema ke akinan dan e l ang mengkan pilihan konen dan memban kon en mea n aman dengan meek. Tga pema idak beakhi begi ja keika pod dibeli. Paa pema ha memana kepan pa a pembelian, indakan pa a pembelian, dan pemakaian pod pa a pembelian.

!"! (Brand Equity)

Meek menjadi fako pening dalam peingan dan menjadi a pehaan ang benilai. Eka meek bekaian dengan ingka pengakan meek, klia meek ang di akini, a a menal dan emo onal ang k a aki lain (Kole, 2000). Ek a meek menjadi nga pening bagi pema dikaenakan ek a meek dapa meningkakan pefeen kon en

ehadap ebh meek.

Membangpe p konen ja dapa dilakn melal jal meek. Meek ang pei dapa di b memiliki

#$ %&' ()*+ ,- (ek

a meek) ang k. S pod dengan #$%&' ()*+,- ang k dapa memben #$ %&'


(48)

./012 34 5 (landasan merek) yan kguat dan m mpuamengembangkan keberadaan su

atu

m derekalam pan apersaing dnuapalam jangka 6ak789ang lama.

Men8 :8 7 Aake: (1991) ek8; 7a<me:ek adalah <epe:angka7 a<e7 dan liabili7a< me:ek 9ang be:kai7an dengan <8a78me:ek, nama dan <;mboln9a, 9ang menambah a7a8 meng8:angi nilai 9ang dibe:ikan oleh < =b8>h ba:ang a7a8 ja<> kepada pe:8 <>haan a7a8 pa:a pelanggan pe:8 <ahaan. Sedangkan Ko7le: dan Kelle: (2007) mendefini<;kan ek8; 7a< me:ek <ebagai nilai 7ambah 9ang dibe:ikan kepada p:od8 ? dan ja<>. Nilai ini bi<> dice:minkan dalam ben78k ca:a <=o:ang kon<8 @en dalam be:piki:, me:a<a, dan be:7indak 7e:hadap me:ek, ha:ga, pang<> pa<a:, dan p:ofi7abili7a<9ang dimiliki pe:8 <>haan.

Selain i78 A ek8; 7a< me:ek j8 B> me:8C>kan < =pe:angka7 a<D<;a<; dan pe:ilak8 9ang dimiliki oleh pelanggan me:ek, anggo7a <>l8 :an di< 7:ib8<;, dan pe:8 <>haan 9ang mem8ngkinkan <8> 78 me:ek mendapa7kan kek8a7an, da9a 7ahan, dan ke8 Egg8 Fan 9ang dapa7 membedakan dengan me:ek pe<>ing (A< 7 8 7i dan Cah9adi, 2007). Sepe:angka7 a<=7 9ang dimiliki oleh me:ek 7e:< =b8 7 7e:di:i da:i ke<>da:an me:ek (G4 0HI 0J 04KH KL L), ke<an k8>li7a< (.K4MKN OKI PQ0/N1R), a< D<;a<; me:ek (G4 0HI0L L3MN01N3H), dan lo9ali7a<@e:ek (G40HI/ 3R0/1 R).

Ek8;7a< me:ek dapa7 membe:ikan nilai bagi pe:8 <>haan (D8 :ian7o, dkk, 2004). Nilai-nilai 7e:< =b87 an7a:a lain:

1. Ek8;7a< me:ek 9ang k8> 7 dapa7 memban78 pe:8 <>haan dalam 8C>9a mena:ik mina7 calon kon<8 @en < =:7a 8C>9a 8 E78 ?menjalin h8 S8 EBan 9ang baik dengan pa:a pelanggan dan dapa7 menghilangkan ke:ag8>n kon<8 @en


(49)

2. SelTUTV elemen ekTW XaY meUek dapaX mempengaU TVW kepTXTYZn pembelian konY T[en kaUena ekTWXaY meUek \ang kTZ X akan mengT Uangi keinginan konY T[en T] XT^_`Upindah ke meUek lain.

3. KonY T[en \ang memiliki lo\aliXaYXinggi XeUhadap Y TZ XTmeUek Xidak akan mTaZh T] XT^ beUpindah ke meUek peYZing, balaTcT] peYaing Xelah melakTkan inodZ YW pUodTk.

4. AY eYWaYW meUek akan beUgT]Z bagi peUTYZhaan TnXT^ melakT^Zn edZlTZ YW aXaY^`pTXTYZn YX UaXegi peUlTZ YZn meUek.

5. PeUTYZhaan \ang memiliki ekTWXaY meUek \ang kTZ X dapaX menenXT^Zn haUga pUemiT[ Y `UXa mengT Uangi keXeUganX T]gan peUTYZhaan XeUhadap pUomoYW.

6. PeUTYZhaan \ang memiliki ekTWXaY meUek \ang kTZ X dapaX menghemaX pengelTZ Uan bia\a pada YZaX peUTYZhaan memT X TY ^Zn T] XT^ melakT^Zn peUlTZ YZn meUek.

7. EkTWXaY meUek \ang kTaX akan mencipXakan lo\aliXaY YZlTUan diY XUibTYW

\ang akan meningkaXkan jT[lah penjTZlan peUTYahaan.

8. EmpaX elemen inXi ekTW XaY meUek (fg hij hkhgl ilmm, fg hij hm m nop hq p ni,

rlg olps lj tuhv pq w, dan fghij vnw hvq w) \ang kTaX dapaX meningkaXkan kekTZ Xan elemen ekTWXaY meUek lainn\a Y `peUXi kepeUca\aan konY T[en, dan lain-lain.

PendekaXan ekTWXaY meUek \ang akan digT]akan dalam peneliXian ini adalah pendekaXan ekTW XaY meUek beUbaYW Y pelanggan. PendekaXan ekTW XaY meUek beUbaYW Y pelanggan akan memandang ekTWXaY meUek daUi YTaTX konYT[en. DaYZU


(50)

p em ik iran

mdel ekouitas merek berbasis pan mggelanengungkapkan baxya kekz{|an }z{|z me~ek |e~le|ak pada apa ang |elah diliha|, dibaca, didenga~, dipelaja~i, dipiki~kan, dan di~a}{kan kon}z €en |en|ang me~ek }lama ini (Ko|le~ dan Kelle~, 2007).

Menz ~z| Ko|le~ dan Kelle~ (2007), ekz‚|a}me~ek be~ba}‚ }pelanggan dapa| didefini}‚kan }bagai pe~bedaan dampak da~i penge|ahz{n me~ek |e~hadap

|anggapan kon}z €en pada me~ek |e~}bz|. Sz{|z me~ek dapa| dika|akan memiliki ekz‚|a} me~ek be~ba}‚ } pelanggan ang po}‚|if apabila kon}z €en be~eak}‚ lebih menenangkan |e~hadap p~odzƒ|e~|en| z„Sebalikna, }za| zme~ek dapa| dika|akan memiliki ekz‚ |a} me~ek be~ba}‚} pelanggan ang nega|if apabila kon}z €en be~eak}‚}ca~a kz ~ang menenangkan |e~hadap ak|i…‚ |a} pema}{~an me~ek dalam

}‚| z{}‚ang }{ma.

Ekz‚ |a} me~ek dapa| mempenga~zx‚ ~a}{ pe~caa di~i kon}z €en dalam pengambilan kepz|z }{n pembelian a|a} da}{~ pengalaman ma}{ lalz dalam penggz†aan a|az kedeka|an, dan a} ‡}‚a}‚ dengan be~bagai ka~ak|e~i}|ik me~ek (Dz ~ian|o, dkk, 2004). Semakin kz{| ekz‚|a} me~ek }z{|z p~odzƒˆmaka }makin kz{| pz‰a daa |a~ikna di ma|a kon}z €en z†|zƒ mengkon}z € }‚ p~odzƒ |e~}bz| dan pada akhi~na akan menga~ah pada kepz|z }{n pembelian p~odzƒ (Dz~ian|o, dkk, 2004).

Š‹Œ‹ KŽ‘ ’“ MŽ’Ž” (Brand Awareness)

Menz ~z| Da…‚d A Aake~ (1997:90), ke}{da~an me~ek (•– —˜™ —š—– ›˜›œœ) adalah ke}{nggzan } }eo~ang calon pembeli z†|zƒ mengenali a|az menginga| kembali bahya }z{|z me~ek me~z{kan bagian da~i ka|ego~i p~odzƒ |e~|en|z.


(51)

S ed an g k

anRahmažaŸi (2002) men a akan bah a ke da an me ek me kan  ¡¢Ÿ ¡ pene£imaan da i kon en e hadap b ah me ek dalam benak me eka, dimana diŸ ¡¤¥¡ ¦¦¢n da i kemamp n kon en dalam menginga kembali b h me£ek dan mengkaiŸkann a ke dalam ka ego i e en

Pe£an §¨ ©ª« © dalam ke l n e gan g da i

 ¬ja¡­ mana Ÿingka an ke da an ang dicapai oleh me ek.

©®©¨ ¯ ª¯°° memb¡Ÿ ¡­ n (jangka an kon in ) dan i dapa digamba£kan dalam   amida pe i be ik ini.

G

Brand Awareness

S¡±be£ : Aake (1997:92)

Be£da ¢ £kan Gamba 2.2 dia a adan a empa ingka an (ke ¢da£an me£ek) ²ang be beda, dian a an a:

1. Uª©® ©¨¯ O³´ (Tidak Men ada i Me ek)

KaŸego£i ini Ÿe ma me ek ang e ap idak dikenal ala h dilak¡ ¦¢n penginga an kembali melal ban n ( .

Sedangkan Rahma aŸi (2002) men²aŸakan bahža ke ¢da£an me ek me kan pene imaan da£i kon ¡±en Ÿe£hadap  ¬b¡ah me£ek dalam benak me eka, dimana di n da£i kemamp¡¢n kon ¡±en dalam mengingaŸ kembali b h me ek dan mengkai kann²a ke dalam ka

Ÿego£i Ÿe£ŸenŸ ¡µ

Pe an ©®©¨¯ ª¯° ° dalam ke ¬l¡ £¡­¢n §¨©ª « ¯¶·¸ ¹º e gan g da i ja mana ingkaŸan ke ¢da£an ²ang dicapai oleh  ¡¢Ÿ¡ me ek.

memb ­ ¦¢n»¼ª¹¸ ª··½ ¨ ©ª¾¸ª¾ (jangka¡an konŸin¡±) dan i dapa digamba kan dalam  ¡¢Ÿ¡¿À £amida ¬pe£Ÿi be£ik¡ Ÿ ini.

GÁ ÂÃÁÄÅÆÅ

ÇÈÄÁÂÈÉ ÁBrand Awareness

S be : Aake£ (1997:92)

Be da kan Gamba£ 2.2 diaŸa Êadan²a empaŸŸingkaŸan § (ke da an me ek) ang be£beda, dianŸa£an²a:

1. U O ´¨©ª«(Tidak Men²ada£i Me£ek)

Ka ego i ini Ÿe£ma ¡ ¦ me£ek ²ang ŸeŸap Ÿidak dikenal žala h dilak n pengingaŸan kembali melal¡À banŸ¡¢n (©¸«¯«¨ ¯ » .

Top of

Mind

B

ËÌ

nd Recall

B

ËÌ

nd Recogni

Í

ion

Una

Î

a

ËÏ

of B

ËÌ

nd

Sedangkan Rahma a i (2002) men a akan bah a ke da an me£ek me£¡¿¢kan pene imaan da i kon en e hadap b ah me ek dalam benak me£eka, dimana di n da i kemamp n kon en dalam mengingaŸ kembali  ¬b¡¢h me ek dan mengkai kann a ke dalam ka ego i e en

Pe an dalam ke l n º Ÿe£ganŸ¡¤g da£i ja mana ingka an ke da an ang dicapai oleh me£ek. ´¨ ©ª« memb n (jangka an kon in ±) dan iŸ¡ dapaŸ digamba kan dalam amida pe i be ik ini.

G

Brand Awareness

S be : Aake (1997:92)

Be da kan Gamba 2.2 dia a adan a empa ingka an§¨ ©ª«©®©¨ ¯ ª¯° ° (ke da an me ek) ang be beda, dian a an a:

1. U O (Tidak Men ada i Me ek)

Ka ego i ini e ma me ek ang e ap idak dikenal žala¡¿¡¤  ¡Ð¢h dilak n penginga an kembali melal ban n ( »©ÑÑÒ.


(52)

2. ÓÔÕÖר ÙÚÛÜÖÝ ÞÝÛÖ(Pengenalan Meßek)

Kaàegoßi ini melipáài meßek pßodáâ ãang dikenal konä áåen äæàelah dilakáâçn pengingaàan kembali melaláè banà áçn (ÕÝ× Ù×Ô ÙÚÕééêë

3. ÓÔÕÖר ÙÚÕéé(Pengingaàan Kembali Meßek)

Kaàegoßi ini melipáài meßek dalam kaàegoßi äáç à á pßodáâ ãang diäæbáàkan aàaá diingaà konä áåen àanpa haß áä dilakáâçn pengingaàan kembali, diiä àilahkan dengan pengingaàan kembali àanpa banàáçn (ìÖÕÝ × Ù×ÔÙÚÕéé). 4. íÛ îïðñÝÖ×(Páòóak Pikißan)

Kaàegoßi ini melipáài meßek pßodáâ ãang peßàama kali máòóáô di benak konä áåen pada áå áånãa.

Keäçdaßan meßek akan äangaà beßpengaß áõ àeßhadap ekáèàaämeßek. Selain ià á keäçdaßan meßek akan mempengaßáõè peß äæpä è dan àingkah laká äeoßang konä áåen. Apabila keäadaßan konäáåen àeßhadap meßek ßendah, maka dapaà dipaä àikan bahöa ekáèàaä meßeknãa jága ßendah.

÷øùøúøùHû üûý þÿý K ÿ ÿÿý M (Brand Awareness) ÿ ÿ K putusan Pembelian

Peßan keäçdaßan meßek dalam membanàá meßek dapaà dipahami dengan mengkaji bagaimana keäadaßan meßek mencipàakan ä áçà á nilai. Nilai-nilai ãang dapaà dicipàakan oleh keäadaßan meßek (Dáßianào, dkk, 2004) anàaßa lain:

1. Jangkaßäæbagai àempaààaáàan beßbagai aää èaä è

Sáç àá pßodáâ aàaá laãanan baß á ä áçh paä ài diaßahkan áòà áâ mendapaàkan pengenalan. Jaßang äækali äáç à á kepáàáäçn pembelian


(53)

m an

faa dai pod ba nga i anpa elabih dah mendapakan pengakan. Pengakn meek me pakan langkah daa peama dalam ga komka. Sebh meek bia na dikomkakan dengan mengg kan aib-aib aana. Dengan ingka pengenalan ang mapan, lanjna inggal mencanelkan a a ba pei aib pod Sehingga dapa dimpkan baha jika ke daan meek endah, aa ang dicipakan pema akan i meleka pada meek

e b. 2. Keakaban / a

Pengakan meek membeikan kean akab, dan kon en menai ang akab. Tedapa hgan ang po if anaa jlah penampakan dan a , baik penampakan dalam ben abak gamba, nama, mk, dan lain-lain. I a ina, jika kedaan meek nga inggi, kon en akan nga akab dengan

eek.

3. Tanda mengenai an / komimen

Ke daan meek bi menjadi !"dai kehadian, komimen, dan anbh meek podJika bh meek dikenali, pai ada babna, pei pe haan elah mengiklankan caa l pe haan elah menggeli bi e b dalam ak lama, pe haan mempai jangkaan diib ang l dan meek


(54)

terseb u

t berhasil. Sehingga, a pabila ke# $da%an me%ek &inggi, kehadi%an me%ek i& '$kan #elal'( $pa& di%a# $kan kon#')en.

4. Mempe%&imbangkan me%ek

Langkah a*al dalam p%o#+# pembelian bia#$n,a adalah men,elek

#-#+k')p'.an me%ek ,ang dikenal dalam #' $&' kelompok '/&' 0 dipe%&imbangkan dan dip'& ' # 0$n me%ek mana ,ang akan dibeli. Oleh ka%ena i&' 1penginga&an kembali me%ek (23 4563 78 49 9:menjadi pen&ing. Pada ')')n,a, jika #eb' $h me%ek &idak mencapai penginga&an kembali maka me%ek &e% #+b'& &idak akan &ema#' 0 dalam p%o#e# pe%&imbangan pembelian. Te&api, kon#')en bia# $n,a j'ga akan menginga& me%ek-me%ek ,ang #anga& &idak me%eka #' 0$i. Dalam me%aih ke# $da%an me%ek, baik dalam &ingka& pengenalan ma';'/ dalam penginga&an kembali, meliba&kan d' $&' <$#, ,ai&' mendapa&kan iden&i&a# me%ek dan mengai&kann,a pada #' $& ' kela# p%od' 0 &e%&en&' = S' $&' pe# $n ke# $da%an me%ek hendakn,a membe%i #' $& ' ala# $n '/& ' 0 dipe%ha&ikan dan dikenang a&a' menjadi be%beda dan i#&ime*a. Hal i&' dapa& di&emp'> an&a%a lain dengan meliba&kan #.ogan a&a' ? @ 5A 97B memb' $& # -mbol a&a' logo, p'C.i#-&a# (iklan), menjadi #; D/ # D% kegia&an, dan pe%l' $# $n me%ek.

Ke# $da%an me%ek mempenga%'> - %a#$ pe%ca,a di%i pelanggan a&a# kep'&' # $n pembelian dengan meng'%angi &ingka& %i# -ko ,ang di%a#akan a&a##' $&' me%ek ,ang dip'& ' #0$n '/&' 0 dibeli (Aake%, 1991). Ke#ada%an me%ek mamp' membe%ikan ke,akinan kon#')en dalam memilih #' $& ' me%ek. P%od' 0 m'( $h


(55)

u n tu k

ditiru, EeEapi meFek Gang EeFekam dalam benak konH IJen Eidak dapaE diEiFI oleh peH King (YIan, 2008).

MembangIL keHKdaFan meFek biaH KnGa dilakI Man dalam peFiode NakEI

Gang lama kaFena penghafalan biH K beFhaH Ol dengan FepeEiH O dan pengIK Ean. Dalam kenGaEaanGa, meFek-meFek dengan EingkaE pengingaEan kembali Gang Einggi biaH KnGa meFIPKkan meFek-meFek Gang beFIHOa EIK. MenI FI E AH EI Ei dan CahGadi (2007), H KaE pengambilan kepI EIH Kn pembelian dilakI MKn, keH KdaFan meFek (QR STU SV SR W TWXX) memegang peFanan penEing. MeFek menjadi bagian daFi (YZTX[ UWRS\ [ZT XW \) H ]hingga memILgkinkan pFefeFenH O pelanggan IL EI M memilih meFek EeFHebI E.

BeFdaHK Fkan EeoFi dan IFaian EeFH]bI E, maka dapaEdiEaFik H ]bIKh hipoEeH OH

H]bagai beFikI E: H^

_ K`abc bdbe f`d`g (Brand Awareness) h `dpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

2.1.6 Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

PengeFEian peFH]pH O kIaliEaH menI FI E AakeF (1997) adalah peFHepHO pelanggan EeFhadap keH]lI FIiKn kIKliEaH aEaI keILjjIkan H IaEI pFodI M aEaI jaH K laGanan beFkaiEan dengan makH IlGang dihaFapkan.

KaFena peFHepHO kIKliEaH (mWRYW [nWU opSq[\r s meFIPKkan peFH ]pHO daFi pelanggan maka mWRYW [nW U Eidak dapaE diEenEI MKn H]caFa obGekEif. PeFH ]pHO pelanggan akan melibaEkan apa Gang penEing daFi pelanggan kaFena H ]Eiap pelanggan memiliki kepenEingan (Gang diI MI F HecaFa FelaEif) Gang beFbeda-beda


(56)

Ada lima nilai uang dapav menggambawkan pewxypxz k{|livax (D{wianvo, dkk, 2004), uaiv{ }

1. Alax|n{ ~v {€embeli

Pewxypx z k{|livax uang baik dapav membanv{ xym{| elemen pwogwam pemax| wan menjadi lebih efekvif. Apabila pewxepx z k{|livax vinggi, kem{ ~kinan bexaw pewiklanan dan pwomoxz uang dilak{|n akan efekvif.

2. Difewenxzaxz ava{‚ƒx zx z

Pewxypx z k{|livax x{|v { mewek akan bewpengaw{h { ~v{ menenv {|n pox zx z mewek vewxyb{v dalam pewx|ingan. Bewkaivan dengan pewxypx z k{|livax„apakah mewek vewxyb{v vewbaik ava{hanua kompevivif vewhadap mewek-mewek lain.

3. Hawga opvim{€

Penenv{|n hawga opvim{€ uang vepav dapav membanv{ pew{ x|haan

{ ~v{€eningkavkan pewxepx z k{|livax€ewek vewxyb{v. 4. Minavx|l{ wan dixv wib{ xz

5. Pengecew, dixv wib{vow, dan bewbagai poxxal{ wan lainnua lebih menu{|i

{ ~v{ memax| wkan pwod{ uang dix{|i oleh konx{€en, dan konx{€en lebih menu{ai pwod{…yngan pewxypxi k{|livaxuang baik. 6. Pewl{| x|n mewek

Mewek dengan pewxepxz k{|livax uang k{|v akan memiliki pel{|ng


(1)

ôõôö÷ øõù ùú÷ ö ôû õü) ýþÿ ÿ ÿ

ýþÿ ÿ þþÿ ÿ ÿ ú ù úú õ ù úúõ

(ý) = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yang digunakan dan k adalah jumlah

variabel independennya (Ghozali, 2005). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100 tingkat signifikansi 0,05 maka r pada penelitian ini adalah:

r (0,05; 100-4=96)0,167

Bila : r > r , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

r r , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

! "# ! $"%

Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Menurut Ferdinand (2006) sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebutùú÷ûö&÷ú atau terpercaya apabila instrumen

tersebut secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabiltas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien'ù õü&ö ø()÷*(ö+yaitu :

a. Apabila hasil koefisien Alpha > taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebutù ú÷ ûö&÷ ú.

b. Apabila hasil koefisien Alpha < taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidakùú÷ ûö&÷ú

,%- .% /!"% 0

Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan bisa dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi klasik, yaitu:


(2)

12 34 5Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak, karena model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal.

Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun

678 9:; <87 =: =>; >? @ <;7?. Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi

yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada

678 9:;<8 7 =: =>;>?@<;7?, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik

disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Ghozali (2005) menyebutkan jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2005).

Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai

A 7; B8 :6CB dan VIF. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup


(3)

DEDFGH IDJH KDHL MNOP QRSOIF TDJ UVD THWXYWWDEDFJHKDHZ [\K]^H _VD THYWX`DID

_DKHJH` ]JFJ GF IIDJD VD JDy ` F KEH IaKHJ ]D THED b(c _ adD KH, eWWf).

gh i GHj ]E ]Tab I]V Db EH bH ED b

kF GFDJ l ]JUF GHDJ HJH D VD KD_ FJ EF I `]J U]ED _FH DlD ID_ V DKD` ` aV]K

T]UT]bH E ]TGD VH I]EHVD IbD ` DDJ m QP n QRSO VDTH T ] bH VFD K bD EF l ]JUD`D E DJ I]

l ]JUD` DEDJ yDJ U KDHJ h oHID m QP n QRSO VD TH T] bHVFD K bD EF l ]JUD` D EDJ I]

l ]JUD` DEDJ yDJU K DH J E]EDl `D ID VH b ]^F E _ a`a b I]VD b EHbH ED bX JD` FJ GHID

^]T^]VD VHb]^F E V]J UDJ _ ]E ]Ta b I]V Db EH bH EDb h paV]K T]U T]bH yD JU ^DH I D VD KD_

_ a` ab I]VD bEH bH ED bD EDFEH VD IE ]TGDVH_ ]E] Ta b I]VD bEHbHED b h

q D KD_ bD EF rD TD FJ EF I `]J V]E ]IbH D VD DEDFEH VD IJDy_ ]E]Ta b I]VD b EHbHED b

DVD KD_ V]JUDJ `]KH _DEU TDsHI l KaEDJ ED T l T]VHIbHtD TH D ^]K V]l ]J V ]J (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola titik pada grafik u SQv vOP w N Mv

antara SPRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-uvQRxQP xnyO x (Ghozali,

2005). Dasar analisisnya sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.


(4)

z{|{}{~€ ‚ƒ „ƒ„…†‡ˆ† „ƒ‰† ˆ‡€ Š 

‹ŒŽ   ‘’“‘ ’ ”’‘ “Œ • •“–Œ—Œ –Œ˜ –— ™ ’Œ“’˜š –  ’”’‘ ›  ”’ ‘

› ’Œ“ ‘–š œ ‘”’Ž ”’”   ˜ –y — ’•‘ Œ ™’‘’— (X 1), persepsi kualitas (X2),

asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) pada žŸ ¡¢ŸŸ £ Toshiba. Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y= b¤

¥ ¤ ¦b § ¥ § ¦¨ © ¥ © ¦¨ ª ¥ ª ¦† Keterangan:

Y= Keputusan pembelian b1, b2, b3, b4= Koefisien regresi X1= Kesadaran merek

X2= Persepsi Kualitas X3= Asosiasi merek X4= Loyalitas merek

e = Kesalahan penggunaan

z{|{}{|

«¬ƒ­®®¯°±² ²³´µ¶·

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan ¸ŸŸ¹ž¡º º Ÿ» ¼ ½ -nya. Secara statistik setidaknya ini dapat di ukur dari

nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t, perhitungan statistik disebut signifikasi secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H1 diterima). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H1ditolak.


(5)

¾¿ ÀÁÂÃÄÅÄÂÆÇÂ È ÂÉÊ ÄÆ ËÅÄ(Ì Í

)

ÀÁÂÃÄÅÄÂÆÎÂ È Â ÉÊ ÄÆ ËÅÄ (Ì Í

) ÏËÎËÄÆ ÈÄÆËyÊÂÆÐÑÒÑÉÅ ÂÓÂ ÉËÏËÔ ËÑÕÒ ÂÊ ËÊÏÑ ËÆ

ÊÁ ÎÂÖ ÎËÖËÊ ÊÂÆÂ ÉËÆÐÒËÆ ×ËÉÄ ËÅ Ä × ËÉÄËÓ ÂÖ Î ÏÂÆ ÎÂÆ ¿ Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin besar nilai R2 (mendekati satu) semakin baik hasil regresi tersebut karena variabel independen secara keseluruhan mampu menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya semakin mendekati angka nol berarti semakin buruk hasil regresinya, karena variabel independen secara keseluruhan tidak mampu menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2005).

2. Pengujian terhadap Koefisien Regresi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005).

Menentukan F tabel dan F hitung dengan kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikasi sebesar 5% ( =0,05), maka :

a. Jika F hitung > Ftabel, maka H1 diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika F hitung < F tabel, maka H1 ditolak, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.


(6)

ØÙ ÚÛÜ ÝÞ ß àáÜâÛãä áåáæçÛÝãÛè àÚ á ãèà áé (ê ß àâ)

ê ßà â yá àâ Þ è Þáâ Þ Þß à ÞÜâÞë ìÛ ÜÝÛâáä Þà è à ÝÜà íàëá Üè à æÛ ÜÝ áãÞä îá ãà áï Ûé

àÜåÛæÛ ÜåÛÜ è Ûðáãá æáãèàáé áâá Þ à Üå àî àå Þáé âÛ ãäáåáæ îá ãàáïÛé å ÛæÛ Üå Û ÜÙ

Ú ÛÜÝáì ï àé áÜ ëÛæ Þâ Þè á Ü åáæáâ å àéáë Þëá Ü åÛ ÜÝáÜ ïÛ ãåá èá ãëá Ü æ ãñï áï àé àâá è

(è àÝÜà íàëá Üèà). òæáï àé á æãñïáï àé àâá è (è àÝÜà íàëá Üèà) éÛï àä ïÛèá ã åá ãà (0,05),

maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (H1 ditolak). Dan apabila probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari (0,05), maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (H1 diterima). Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) Taraf Signifikansi ( = 0,05)