IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA JENJANG SMA NEGERI DI KABUPATEN KULON PROGO.
IMPLE
EMENTASII KEBIJAK
KAN PENAT
TAAN DAN
N PEMERA
ATAAN GUR
RU PEGAW
WAI
NEG
GERI SIPIL (PNS) PAD
DA JENJAN
NG SMA NE
EGERI DI K
KABUPAT
TEN KULON
N
PROGO
P
ARTIK
KEL JURNA
AL
Diaju
ukan kepada Fakultas Ilm
mu Pendidikaan
Universitas Negeri Yoggyakarta
untu
uk Memenuh
hi Sebagian Persyaratann
guna Memperoleh
M
h Gelar Sarjaana Pendidikkan
Oleh
M. Praw
wiasad Halw
wani
NIM 091102440330
PROGRA
AM STUDI KEBIJAKA
K
AN PENDID
DIKAN
JUR
RUSAN FIL
LSAFAT DAN SOSIO
OLOGI PEN
NDIDIKAN
FA
AKULTAS ILMU
I
PEN
NDIDIKAN
UNIVE
ERSITAS NEGERI
N
YO
OGYAKAR
RTA
SEPTE
EMBER 20015
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 1
IMPLEMENTASI PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA JENJANG SMA NEGERI
DI KABUPATEN KULON PROGO
THE IMPLEMENTATION OF CIVIL SERVANT TEACHER
MANAGEMENT AND DENSITY IN STATE SENIOR HIGH
SCHOOL LEVEL IN KULON PROGO
Oleh : m. prawiasad halwani, universitas negeri yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penataan dan
pemerataan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) jenjang SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru,
kepala sekolah, dan staf dinas Kabupaten Kulon Progo. Penelitian dilakukan di Dinas Pendidikan
Kabupaten Kulon Progo, SMA Negeri 1 Galur Kulon Progo, SMA Negeri 1 Lendah Kulon
Progo, dan SMA Negeri 1 Kokap Kulon Progo. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang dilakukan
dengan cara triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan penataan dan pemerataan
guru pegawai negeri sipil (PNS) pada jenjang SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo terdapat
beberapa kekurangan. Mulai dari kurangnya sosialisasi kebijakan penataan dan pemerataan guru
PNS, sehingga pelaksanaan pemindahan guru yang kurang tepat sasaran; 2) Dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS bagi sekolah yaitu
terpenuhinya kebutuhan guru di setiap mapel walaupun sedikit menimbulkan konflik internal di
sekolah. Adapun dampak bagi guru yaitu bertambahnya jarak tempuh ke sekolah, guru kesulitan
dalam beradaptasi, guru jadi merasa kurang sejahtera; 3) Faktor-faktor yang dirasa akan menjadi
penghambat dalam pelaksanaan kebijakan penataan dan pemerataan guru PNS dapat diatasi
oleh Dinas Pendidikan Kulon Progo, sehingga dapat dikatakan tidak ada hambatan dalam
pelaksanaan kebijakan penataan dan pemerataan guru PNS.
Kata kunci: Implementasi, Kebijakan Penataan dan Pemerataan Guru PNS, jenjang SMA Negeri
Abstract
This research was aimed to describe the implementation of civil servant (PNS)
teacher management and density of Senior High School (SMA) level in Kulon Progo
regency.
This was a descriptive qualitative research. The research subject was teacher,
headmaster and staff of Kulon Progo Regency office. This research was conducted in
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 2
Education Office of Kulon Progo Regency, State Senior High School 1 of Galur Kulon
Progo, State Senior High School 1 of Lendah Kulon Progo, State Senior High School 1 of
Kokap Kulon Progo. Data gethering method used interview and documentation. Data validity
was conducted by source and technique triangulations. Data analysis technique used data
reduction, data presentation and conclusion drawing.
The reseacrh result showed that: 1) there were some disadvantages in the
implementation process of civil servant teacher management and density in State Senior High
School level in Kulon Progo Regency raged from lack of socialization of civil servant teacher
management and density so that the implementation of teacher transfer was less achieved; 2)
the effect caused by the implementation of civil servant teacher management and density for
school i.e. the fulfilment of teacher needs in every lesson although little caused school
internal conflict. The effect for teacher i.e. the addition of distance to school, teacher hard to
adapt, teacher less welfare; 3) factors conceived would be obstacles in the implementation of
civil servant teacher management and density policy could be overcome by Educational
Office of Kulon Progo Regency so that it could be said that there were no obstacles in the
omplementation of civil servant teacher management and density policy.
Keywords : implementation, civil servant teacher management and density policy, state
senior high school
manusia
PENDAHULUAN
dapat
meningkatkan
dan
Manusia tidak akan dapat lepas
mengembangkan seluruh potensi dan
yang
pendidikan.
bakat yang ada pada diri manusia ke
Dimanapun ada kehidupan manusia, di
arah yang positif sehingga menjadi
situ pasti ada pendidikan, karena
manusia yang relatif lebih baik.
dari
pendidikan
namanya
merupakan
hal
yang
Pemerintah terus berusaha agar
terpenting dalam kehidupan manusia.
seluruh
Pendidikan
sendiri
mempunyai
arti
rakyat
Indonesia
dapat
secara
umum
mengenyam pendidikan. Sebagaimana
suatu
proses
yang tertuang dalam Undang Undang
kehidupan dalam mengembangkan diri
Dasar
setiap individu untuk dapat hidup dan
dinyatakan “Setiap
melangsungkan kehidupan. Melalui
berhak mendapat pendidikan.” (DPR,
pendidikan manusia dapat membuka
2009-2014:
pikiran dan juga membuat berwawasan
undang Sisdiknas Bab IV Pasal 5 ayat
luas. Dengan pendidikan, diharapkan
Pasal
23).
31
ayat
warga
Dalam
(1)
Negara
Undang-
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 2
(1) menyatakan “Setiap warga Negara
”Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar,
mengarahkan,
melatih,
menilai, dan mengevaluasi
peserta
didik
pada
pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal,
pendidikan
dasar,
dan
pendidikan
menengah.”
(Kemendiknas, 2005)
mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh
pendidikan
yang
bermutu.” (Kemendiknas, 2010 : 5).
Hak warga Negara Indonesia bukan
hanya mendapatkan pendidikan yang
asal-asalan atau seadanya saja, akan
tetapi seluruh warga Indonesia berhak
untuk mendapatkan pendidikan yang
Guru
bermutu. Pastinya untuk mendapatkan
pendidikan
yang
bermutu
suatu
adalah
bertanggung
orang
jawab
yang
terhadap
pendidikan harus dilengkapi dengan
sarana prasarana yang menunjang
perkembangan jasmani dan rohani
peserta
pendidikan tersebut.
didik
dalam
mencapai
yang
kedewasaan peserta didik, sehingga
dilakukan Heyneman & Loxley pada
menjadi manusia yang lebih berguna.
Dalam
suatu
studi
tahu 1983 di 29 negara menemukan
bahwa
diantara
(input)
yang
berbagai
Menjadi hal yang wajib jika seorang
masukan
mutu
guru haruslah memiliki kualitas yang
pendidikan (yang ditunjukkan oleh
baik demi tercapainya keberhasilan
menentukan
prestasi belajar siswa) sepertiganya
dalam
penyelenggaraan
pendidikan
ditentukan oleh guru (Dedi Supriadi,
1999: 178). Dalam Undang – Undang
yang bermutu.
Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru
dan Dosen disebutkan bahwa:
Pemerintah juga terus berupaya
untuk meningkatkan kualitas pendidik
atau guru. Salah satu upanya yang
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 3
dicanangkan oleh pemerintah yaitu,
otomatis pendidikan yang berkualitas
seseorang yang ingin menjadi guru
akan tercapai.
haruslah memiliki ijazah kelulusan
perguruan
tinggi
minimal
S1.
Sebagaimana diamanatkan UndangUndang nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Dengan adanya
persyaratan menjadi seorang guru
harus memiliki ijazah minimal S1,
maka diharapkan mutu pendidik atau
seorang guru akan lebih berkualitas.
Bukan hanya itu, pemerintah juga
melakukan pelatihan atau semacam
diklat
kepada
guru-guru
meningkatkan
kualitas
untuk
dan
profisonalisme guru. Jika seorang guru
tersebut
berkualitas
maka
akan
berdampak positif terhadap peserta
didiknya. Peserta didik akan lebih
gampang
menyerap
disampaikan
oleh
materi
guru,
yang
secara
Tidak dapat dipungkiri bahwa
sekolah yang favorit memiliki guru
yang lebih berkualitas/bermutu dari
pada dengan sekolah yang kurang
favorit. Faktor keberadaan sekolah
dapat mempengaruhi kualitas sekolah
tersebut.
berada
Misalnya
di
kualitasnya
kota
sekolah
akan
dengan
yang
berbeda
sekolah
yang
berada di perdesaan. Guru-guru lebih
memilih mengajar di daerah perkotaan.
Hal
tersebut
terlihat
dari
begitu
banyaknya guru di sekolah kota.
Sekolah yang berada di perdesaan
masih banyak yang kekurangan guru.
Sudah jelas hal tersebut menjadikan
suatu
ketimpangan
dalam
dunia
pendidikan. Masalah tersebut langsung
direspon
oleh
pemerintah
dengan
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 4
menteri.
pemerataan mutu pendidikan formal
Peraturan tersebut disusun bersama
secara nasional dan pencapaian tujuan
oleh
pendidikan nasional (Kemendikbud,
adanya
SK
5
bersama
menteri
5
yaitu
Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam
Negeri,
Menteri
Menteri
Keuangan,
Agama.
05/X/PB/2011,
dan
Nomor
Nomor
SPB/03/M.PANRB/10/2011, Nomor 48
Tahun
2011,
Nomor
158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun
2011
Tentang
Pemerataan
Sipil (PNS).
Guru
Penataan
Pegawai
dan
Negeri
Tujuan dirumuskannya
Peraturan Bersama 5 Menteri tersebut
adalah untuk menjamin pemerataan
guru antar satuan pendidikan, antar
jenjang dan antar jenis pendidikan,
antar kabupaten, antar kota, dan antar
provinsi
mewujudkan
serta
dalam
peningkatan
upaya
dan
2011: 4).
Kabupaten
Kulon
Progo
merupakan salah satu daerah yang
sudah menjalankan kebijakan penataan
dan pemerataan guru pegawai negeri
sipil. Guru-guru yang terkena dampak
dari kebijakan tersebut harus dimutasi
ke sekolah lain demi berjalannya
kebijakan tersebut. Sudah pasti sekolah
juga terkena dampak dari kebijakan
tersebut karena ada guru yang pergi dan
ada guru baru yang datang ke sekolah
tersebut. Seperti yang terjadi di sekolah
SMA Negeri 1 Kokap, SMA Negeri 1
Lendah, dan SMA Negeri 1 Galur.
Dengan
adanya
dikawatirkan
akan
mutasi
guru
mengganggu
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 5
kestabilan proses belajar mengajar di
kebijakan penataan dan pemerataan
sekolah tersebut.
guru PNS di kabupaten Kulon Progo;
2) Guru yang dimutasi atau yang
METODE PENELITIAN
terkena
Jenis Penelitian
Penelitian
pendekatan
langsung
dampak
dari
kebijakan penataan dan pemerataan
ini
menggunakan
penelitian
kualitatif
guru PNS; 3) Kepala sekolah
yang
ditinggal dan yang ditempati guru
deskriptif.
baru.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini
Teknik Pengumpulan Data
dilaksanakan
pada bulan Januari s.d. Februari di
Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
Progo yang beralamat di Jl. Sutijab
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan
tiga
teknik
pengumpulan data, yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Wates Kulon Progo. Peneliti juga
melakukan
penelitian
dibeberapa
Teknik Analisis Data
sekolah di kabupaten Kulon Progo,
yaitu : 1) SMA Negeri 1 Galur; 2)
SMA Negeri 1 Kokap; 3) SMA Negeri
1 Lendah.
Subyek Penelitian
Analisis data dalam penelitian
ini
menggunakan
interaktif
dan
model
analisis
berkelanjutan
dari
Matthew B. Miles dan Michael A.
Huberman. Adapun tahap-tahap dalam
analisis data tersebut adalah reduksi
Subjek dalam penelitian ini
data,
penyajian
data,
adalah : 1)Kepala dan staf Dinas yang
kesimpulan dan verifikasi.
menangani secara langsung tentang
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
penarikan
DAN
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 6
Pelaksanaan penataan dan
pemerataan guru PNS di Kabupaten
Kulon Progo merupakan implementasi
dari peraturan bersama lima menteri
tentang pentaan dan pemerataan guru
PNS. Pemerintah kabuaten Kulon
Progo menetapkan bahwa pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS
menjadi tugas Dinas Pendidikan.
Dalam pelaksanaan penataan dan
pemerataan
guru
PNS,
Dinas
Pendidikan mengacu pada petunjuk
teknis peraturan bersama lima menteri
yang diterbitkan oleh Kemendikbud.
kebenarannya dan tidak ada perubahan
lagi. Pengecekan tentang kebenaran
data sangat penting untuk dilakukan
untuk agar hasil dari penataan guru
sesuai dengan kebetuhan real guru di
sekolah. Setelah data tersebut dianggap
valid Dinas Pendidikan akan mendata
nama, usia, masa kerja, dan alamat
rumah untuk selanjutnya data tersebut
akan dibahas di internal Dinas
Pendidikan untuk ditata. Kemudian
hasilnya akan diusulkan ke Bupati
untuk penerbitan SK pemindahan dan
penempatan yang dibantu BKD.
Mekanisme
pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS di
tingkat Satuan Pendidikan adalah
mengumpulkan data tentang kebutuhan,
kekurangan dan kelebihan guru. Setelah
data tersebut terkumpul, kemudian
pihak sekolah melaporkan data tersebut
ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
Progo, kemudian di Dinas Pendidikan
data tersebut akan diolah untuk
selanjutnya
ditindaklanjuti
dalam
bentuk penataan guru.
Penyampaian informasi tentang
penataan dan pemerataan guru PNS di
Kabupaten Kulon Progo dilakukan
melalui sosialisasi. Untuk tingkat Dinas
Pendidikan,
Dinas
pendidikan
kabupaten Kulon Progo mendapatkan
sosialisasi langsung dari Kemendikbud
yang merupakan salah satu policy
makers dari kebijakan tersebut. Untuk
sosialisasi tingkat Kabupaten Kulon
Progo dilakukan Dinas Pendidikan
Kulon
Progo
dengan
sasaran
sosialisasi adalah kepala sekoalah dan
guru. Sosialisasi yang dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Kulon Progo dirasa
tidak maksimal. Hal ini terlihat dari
pernyataan para kepala sekolah bahwa
mereka
mengikuti
sosialisasi
mengenai penataan dan pemerataan
guru hanya sebanyak sekali saja.
Bahkan menurut pernyataan para guru
yang diwawancarai, mereka tidak
Mekanisme
pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS di
tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten
Kulon Progo dimulai setelah data
tentang kekurangan dan kelebihan guru
dari sekolah terkumpul. Setelah data
kekurangan dan kelebihan guru
terkumpul
selanjutnya
Dinas
Pendidikan akan merekapitulasi data
tersebut
mengecek
tentang
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 7
pernah
sekalipun
mendapatkan
sosialisasi mengenai penataan dan
pemerataan
guru
dari
Dinas
Pendidikan Kulon Progo.Kurangnya
sosialisasi dari Dinas Pendidikan
Kulon Progo dapat menyebabkan
ketidakpahaman bagi para kepala
sekolah dan guru. Hal tersebut juga
mengakibatkan kebingungan bagi
para guru yang tiba-tiba mendapatkan
SK untuk dimutasi ke sekolah lain.
Hal yang tak kalah penting
dalam implementasi suatu kebijakan
adalah
sumber
daya.
Dalam
pelaksanaan kebijakan penataan dan
pemerataan guru, Dinas Pendidikan
Kulon Progo memiliki staf yang
kompeten dan profesional dalam
menangani pelaksanaan kebijakan
penataan dan pemerataan guru PNS.
Kualitas, kuantitas, dan kemampuan
para staf sangat diperhitungkan dalam
pelaksanaan penataan dan pemerataan
guru
karena
keberhasilan
dan
kegagalan dalam pengimplementasian
suatu kebijakan ditentukan oleh SDM
di dalamnya.
pemerataan guru PNS antar satuan
pendidikan, antar jenjang, atau antar
jenis
pendidikan
antar
kabupaten/kota antar provinsi pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan
yang
oleh
kabupaten/kota
pemerintah
dibebankan
pada
APBD kabupaten/kota sesuai dengan
mekanisme
yang
Pengalokasian
dana
berlaku.
tetap
harus
dilakukan agar dana yang diberikan
oleh pemerintah tersalurkan dengan
benar. Dana tersebut dialokasikan
untuk
keperluan
pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru seperti
rapat
persiapan,
evaluasi,
dan
perjalanan Dinas.Besaran dana yang
diberikan oleh pemerintah juga sudah
mencukupi
untuk
pelaksanaan
pemerataan
keperluan
penataan
guru.
Hal
dan
tersebut
membawa suatu yang positif, karena
Anggaran
juga
merupakan
faktor penting dalam pelaksanaan
pentaan dan pemerataan guru. Sesuai
dengan juknis Pelaksanaan Perber
Menteri
tentang
Penataan
5
dan
Pemerataan Guru PNS disebutkan
bahwa
pendanaan
penataan
dan
tidak dapat dihindari jika dana yang
diberikan oleh pemerintah kurang
akan menimbulkan hambatan dalam
pelaksanaan
penataan
dan
pemerataan guru. Selain anggaran,
fasilitas
penting
juga
yang
merupakan
faktor
mempengaruhi
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 8
keberhasilan implementasi kebijakan
sejahtera jika dibandingkan dengan
penataan dan pemerataan guru PNS di
sebelumnya.
Kabupaten Kulon Progo. Fasilitas
untuk pelaksanaan kebijakan tersebut
sudah tersedia di Dinas Pendidikan
dengan jumlah yang cukup dan
masih layak digunakan. Fasilitas
tersebut
terdiri
dari
jaringan
internet
informasi
dan
komputer,
untuk
akses
juga
papan
pengumuman.
Selain
guru,
sekolah
juga
merasakan dampak dari pelaksanaan
penataan
dan
pemerataan
guru
tersebut. pelaksanaan penataan dan
pemerataan
guru
menimbulkan
beberapa dampak bagi sekolah. Ada
dampak positif dan ada juga dampak
negatif bagi sekolah dari pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS.
Pelaksanaan
penataan
dan
Guru yang memang wajib mengajar 24
pemerataan guru PNS tentu saja akan
jam
menimbulkan dampak dan guru yang
pelaksanaan penataan dan pemerataan
paling
dari
guru PNS tersebut, dan dampak yang
pelaksanaan kebijakan tersebut. Guru
paling terasa oleh sekolah kebutuhan
yang dipindahkan ke sekolah lain
guru di sekolah dapat terpenuhi.
akibat
merasakan
pelaksanaan
penataan
guru
dampak
penataan
merasa
dan
bingung.
Karena mereka di sekolah yang lama
sudah terpenuhi jam mengajarnya.
Jarak rumah mereka ke sekolah yang
lama juga lebih dekat dibandingkan
dengan sekolah mereka yang baru.
Mereka juga harus menyesuaiakan
diri dengan sekolah baru, dan dapat
dikatakan mereka menjadi kurang
dapat
terpenuhi
akibat
Untuk
hambatan
dalam
implementasi
penataan
dan
pemerataan guru PNS, di Kabupaten
Kulon
Progo
hambatan
dalam
pelaksanaan penataan dan pemerataan
guru dirasa tidak ada. Pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru dirasa
sudah berjalan dengan lacar. Mulai
dari sosialisasi, pengumpulan data,
pengolahan data, penataan, sehingga
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 9
pemindahan dan penempatan guru
mereka
sudah dilakukan dengan lancar.
mengenai penataan dan pemerataan
diambil
Mekanisme
bahwa
sosialisasi
guru hanya sebanyak sekali saja.
SIMPULAN DAN SARAN
Dapat
mengikuti
Bahkan menurut pernyataan para guru
kesimpulan
yang diwawancarai, mereka tidak
pelaksanaan
pernah
sekalipun
mendapatkan
kebijakan penataan dan pemerataan
sosialisasi mengenai penataan dan
guru PNS pada jenjang SMA Negeri
pemerataan
dimulai dari koordinasi oleh Dinas
Pendidikan Kulon Progo.Kurangnya
Pendidikan, pembuatan laporan tetang
sosialisasi
database guru yang dilakukan oleh
Kulon Progo dapat menyebabkan
pihak sekolah, mengirimkan laporan
ketidakpahaman bagi para kepala
tersebut ke Dinas Pendidikan untuk
sekolah dan guru. Hal tersebut juga
rekapitulasi
mengakibatkan
data,
validasi
data,
guru
dari
dari
Dinas
Dinas
Pendidikan
kebingungan
bagi
pengolahan data, dan perencanaan
para guru yang tiba-tiba mendapatkan
penataan dan pemerataan guru yang
SK untuk dimutasi ke sekolah lain.
kemudianbagi guru yang beban jam
mengajar masih kurang dari 24 jam
akan dilakukan pemindahan.
Proses
penataan dan pemerataan guru PNS
pada jenjang SMA Dinas Pendidikan
dalam
Kabupaten Kulon Progo didukung
implementasi kebijakan penataan dan
dengan sumber daya yang cukup.
pemerataan guru PNS di Kabupaten
Sumber daya manusia yang dimiliki
Kulon Progo dirasa kurang baik. Hal
Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
ini
Progo sebagai pelaksana kebijakan
terlihat
informasi
komunikasi
Dalam pelaksanaan kebijakan
dari
tentang
penyampaian
penataan
dan
penataan dan pemerataan guru cukup
pemerataan guru PNS di Kabupaten
kompeten. Sumber daya dana dalam
Kulon Progo tidak maksimal. Seperti
pelaksanaan penataan dan pemerataan
pernyataan para kepala sekolah bahwa
guru juga mencukupi. Sumber daya
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 10
fasilitas sebagai penunjang kelancaran
mapel walaupun sedikit menimbulkan
proses
masalah salah satunya terjadi konflik
pelaksanaan
pemerataan
penataan
guru
juga
dan
sudah
internal di sekolah.
tersedia.Dengan ketersediaan sumber
daya yang cukup tersebut diharapkan
dapat
menjadikan
pelaksanaan
kebijakan penataan dan pemerataan
guru PNS pada jenjang SMA di
Kabupaten
berjalan
Kulon
maksimal
progo
dan
dapat
memnuhi
kebutuhan guru di setiap sekolah.
Faktor-faktor yang dirasa akan
menjadi
penghambat
dalam
pelaksanaan kebijakan penataan dan
pemerataan guru PNS pada jenjang
SMA Negeri di Kabupaten Kulon
Progo
dapat
diatasi
oleh
Dinas
Pendidikan Kabupaten Kulon Progo,
maka dari itu, dapat dikatakan tidak
kebijakan
ada hambatan dalam pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS
kebijakan penataan dan pemerataan
pada
guru PNS pada jenjang SMA Negeri
Implementasi
jenjang
SMA
Kabupaten
Negeri
Kulon
menimbulkan
dampak
di
Progo
bagi
guru.
Adapun beberapa dampak bagi guru
dalam
pelaksanaan
penataan
dan
pemerataan guru PNS pada jenjang
SMA yaitu bertambahnya jarak ke
sekolah, kesulitan dalam beradaptasi,
guru
juga
jadi
merasa
di Kabupaten Kulon Progo.
kurang
sejahtera.
Dari hasil kajian penelitian
mengenai
analisis
implementasi
kebijakan penataan dan pemerataan
guru PNS pada jenjang SMA dapat
diberikan
beberapa
saran
sebagai
berikut: Pemerintah sebaiknya tetap
melakukan
penataan
guru,
demi
terpenuhinya kebutuhan guru di setiap
Sementara itu, sekolah juga
sekolah
dan
meratanya
kualitas
terkena dampak dari pelaksanaan
pendidikan dan Pemerintah sebaiknya
penataan
guru.
memonitoring
yaitu
penataan guru, agar kebijakan tersebut
terpenuhinya kebutuhan guru di setiap
tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan
Dampak
dan
bagi
pemerataan
sekolah
dalam
pelaksanaan
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 11
oleh oknum yang memiliki kepentingan
pelayanan dan kelancaran proses belajar
sendiri. Dinas Pendidikan sebaiknya
siswa. Guru sebaiknya memanage diri
lebih
sendiri, agar mampu beradaptasi serta
banyak
dalam
melakukan
sosialisasi mengenai kebijakan penataan
mengatur
guru,
mungkin.
agar
tidak
terjadi
miscommunication dalam pelaksanaan
kebijakan tersebut. Dalam pemindahan
guru,
Dinas
Pendidikan
memindah
guru
sebaiknya
yang
Percuma jika memindah guru yang
beban mengajarnya sudah mencukupi
24 jam sementara masih banyak guru
lain yang beban mengajarnya masih
kurang dari 24 jam. Kepala sekolah
melakukan
pengarahan
kepada guru, agar tidak terjadi konflik
internal di sekolah. Kepala sekolah
sebaiknya
kepada
menyampaikan
guru
setelah
dengan
sebaik
DAFTAR PUSTAKA
DPR. (2009). Undang undang dasar
1945. Jakarta. DPR
beban
mengajarnya kurang dari 24 jam.
sebiaknya
waktu
informasi
mendapatkan
sosialisasi dari Dinas Pendidikan. Guru
sebaiknya menerima dengan lapang
dada dipindahkan ke sekolah lain, demi
Dedi Supriadi. (1999). Mengangkat
Citra dan Martabat Guru.
Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa
Kemendikbud.
(2011).
Surat
5
Keputusan
Bersama
Menteri tentang Penataan
dan
Pemerataan
Guru
Pegawai
Negeri
Sipil.
Jakarta: Kemendikbud.
Kemendiknas.
(2005).
Undangundang nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
Jakarta: kemendiknas
Miles, B. Matthew & Huberman,
Michael A. (2009). Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.
EMENTASII KEBIJAK
KAN PENAT
TAAN DAN
N PEMERA
ATAAN GUR
RU PEGAW
WAI
NEG
GERI SIPIL (PNS) PAD
DA JENJAN
NG SMA NE
EGERI DI K
KABUPAT
TEN KULON
N
PROGO
P
ARTIK
KEL JURNA
AL
Diaju
ukan kepada Fakultas Ilm
mu Pendidikaan
Universitas Negeri Yoggyakarta
untu
uk Memenuh
hi Sebagian Persyaratann
guna Memperoleh
M
h Gelar Sarjaana Pendidikkan
Oleh
M. Praw
wiasad Halw
wani
NIM 091102440330
PROGRA
AM STUDI KEBIJAKA
K
AN PENDID
DIKAN
JUR
RUSAN FIL
LSAFAT DAN SOSIO
OLOGI PEN
NDIDIKAN
FA
AKULTAS ILMU
I
PEN
NDIDIKAN
UNIVE
ERSITAS NEGERI
N
YO
OGYAKAR
RTA
SEPTE
EMBER 20015
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 1
IMPLEMENTASI PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA JENJANG SMA NEGERI
DI KABUPATEN KULON PROGO
THE IMPLEMENTATION OF CIVIL SERVANT TEACHER
MANAGEMENT AND DENSITY IN STATE SENIOR HIGH
SCHOOL LEVEL IN KULON PROGO
Oleh : m. prawiasad halwani, universitas negeri yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penataan dan
pemerataan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) jenjang SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru,
kepala sekolah, dan staf dinas Kabupaten Kulon Progo. Penelitian dilakukan di Dinas Pendidikan
Kabupaten Kulon Progo, SMA Negeri 1 Galur Kulon Progo, SMA Negeri 1 Lendah Kulon
Progo, dan SMA Negeri 1 Kokap Kulon Progo. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang dilakukan
dengan cara triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan penataan dan pemerataan
guru pegawai negeri sipil (PNS) pada jenjang SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo terdapat
beberapa kekurangan. Mulai dari kurangnya sosialisasi kebijakan penataan dan pemerataan guru
PNS, sehingga pelaksanaan pemindahan guru yang kurang tepat sasaran; 2) Dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS bagi sekolah yaitu
terpenuhinya kebutuhan guru di setiap mapel walaupun sedikit menimbulkan konflik internal di
sekolah. Adapun dampak bagi guru yaitu bertambahnya jarak tempuh ke sekolah, guru kesulitan
dalam beradaptasi, guru jadi merasa kurang sejahtera; 3) Faktor-faktor yang dirasa akan menjadi
penghambat dalam pelaksanaan kebijakan penataan dan pemerataan guru PNS dapat diatasi
oleh Dinas Pendidikan Kulon Progo, sehingga dapat dikatakan tidak ada hambatan dalam
pelaksanaan kebijakan penataan dan pemerataan guru PNS.
Kata kunci: Implementasi, Kebijakan Penataan dan Pemerataan Guru PNS, jenjang SMA Negeri
Abstract
This research was aimed to describe the implementation of civil servant (PNS)
teacher management and density of Senior High School (SMA) level in Kulon Progo
regency.
This was a descriptive qualitative research. The research subject was teacher,
headmaster and staff of Kulon Progo Regency office. This research was conducted in
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 2
Education Office of Kulon Progo Regency, State Senior High School 1 of Galur Kulon
Progo, State Senior High School 1 of Lendah Kulon Progo, State Senior High School 1 of
Kokap Kulon Progo. Data gethering method used interview and documentation. Data validity
was conducted by source and technique triangulations. Data analysis technique used data
reduction, data presentation and conclusion drawing.
The reseacrh result showed that: 1) there were some disadvantages in the
implementation process of civil servant teacher management and density in State Senior High
School level in Kulon Progo Regency raged from lack of socialization of civil servant teacher
management and density so that the implementation of teacher transfer was less achieved; 2)
the effect caused by the implementation of civil servant teacher management and density for
school i.e. the fulfilment of teacher needs in every lesson although little caused school
internal conflict. The effect for teacher i.e. the addition of distance to school, teacher hard to
adapt, teacher less welfare; 3) factors conceived would be obstacles in the implementation of
civil servant teacher management and density policy could be overcome by Educational
Office of Kulon Progo Regency so that it could be said that there were no obstacles in the
omplementation of civil servant teacher management and density policy.
Keywords : implementation, civil servant teacher management and density policy, state
senior high school
manusia
PENDAHULUAN
dapat
meningkatkan
dan
Manusia tidak akan dapat lepas
mengembangkan seluruh potensi dan
yang
pendidikan.
bakat yang ada pada diri manusia ke
Dimanapun ada kehidupan manusia, di
arah yang positif sehingga menjadi
situ pasti ada pendidikan, karena
manusia yang relatif lebih baik.
dari
pendidikan
namanya
merupakan
hal
yang
Pemerintah terus berusaha agar
terpenting dalam kehidupan manusia.
seluruh
Pendidikan
sendiri
mempunyai
arti
rakyat
Indonesia
dapat
secara
umum
mengenyam pendidikan. Sebagaimana
suatu
proses
yang tertuang dalam Undang Undang
kehidupan dalam mengembangkan diri
Dasar
setiap individu untuk dapat hidup dan
dinyatakan “Setiap
melangsungkan kehidupan. Melalui
berhak mendapat pendidikan.” (DPR,
pendidikan manusia dapat membuka
2009-2014:
pikiran dan juga membuat berwawasan
undang Sisdiknas Bab IV Pasal 5 ayat
luas. Dengan pendidikan, diharapkan
Pasal
23).
31
ayat
warga
Dalam
(1)
Negara
Undang-
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 2
(1) menyatakan “Setiap warga Negara
”Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar,
mengarahkan,
melatih,
menilai, dan mengevaluasi
peserta
didik
pada
pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal,
pendidikan
dasar,
dan
pendidikan
menengah.”
(Kemendiknas, 2005)
mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh
pendidikan
yang
bermutu.” (Kemendiknas, 2010 : 5).
Hak warga Negara Indonesia bukan
hanya mendapatkan pendidikan yang
asal-asalan atau seadanya saja, akan
tetapi seluruh warga Indonesia berhak
untuk mendapatkan pendidikan yang
Guru
bermutu. Pastinya untuk mendapatkan
pendidikan
yang
bermutu
suatu
adalah
bertanggung
orang
jawab
yang
terhadap
pendidikan harus dilengkapi dengan
sarana prasarana yang menunjang
perkembangan jasmani dan rohani
peserta
pendidikan tersebut.
didik
dalam
mencapai
yang
kedewasaan peserta didik, sehingga
dilakukan Heyneman & Loxley pada
menjadi manusia yang lebih berguna.
Dalam
suatu
studi
tahu 1983 di 29 negara menemukan
bahwa
diantara
(input)
yang
berbagai
Menjadi hal yang wajib jika seorang
masukan
mutu
guru haruslah memiliki kualitas yang
pendidikan (yang ditunjukkan oleh
baik demi tercapainya keberhasilan
menentukan
prestasi belajar siswa) sepertiganya
dalam
penyelenggaraan
pendidikan
ditentukan oleh guru (Dedi Supriadi,
1999: 178). Dalam Undang – Undang
yang bermutu.
Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru
dan Dosen disebutkan bahwa:
Pemerintah juga terus berupaya
untuk meningkatkan kualitas pendidik
atau guru. Salah satu upanya yang
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 3
dicanangkan oleh pemerintah yaitu,
otomatis pendidikan yang berkualitas
seseorang yang ingin menjadi guru
akan tercapai.
haruslah memiliki ijazah kelulusan
perguruan
tinggi
minimal
S1.
Sebagaimana diamanatkan UndangUndang nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Dengan adanya
persyaratan menjadi seorang guru
harus memiliki ijazah minimal S1,
maka diharapkan mutu pendidik atau
seorang guru akan lebih berkualitas.
Bukan hanya itu, pemerintah juga
melakukan pelatihan atau semacam
diklat
kepada
guru-guru
meningkatkan
kualitas
untuk
dan
profisonalisme guru. Jika seorang guru
tersebut
berkualitas
maka
akan
berdampak positif terhadap peserta
didiknya. Peserta didik akan lebih
gampang
menyerap
disampaikan
oleh
materi
guru,
yang
secara
Tidak dapat dipungkiri bahwa
sekolah yang favorit memiliki guru
yang lebih berkualitas/bermutu dari
pada dengan sekolah yang kurang
favorit. Faktor keberadaan sekolah
dapat mempengaruhi kualitas sekolah
tersebut.
berada
Misalnya
di
kualitasnya
kota
sekolah
akan
dengan
yang
berbeda
sekolah
yang
berada di perdesaan. Guru-guru lebih
memilih mengajar di daerah perkotaan.
Hal
tersebut
terlihat
dari
begitu
banyaknya guru di sekolah kota.
Sekolah yang berada di perdesaan
masih banyak yang kekurangan guru.
Sudah jelas hal tersebut menjadikan
suatu
ketimpangan
dalam
dunia
pendidikan. Masalah tersebut langsung
direspon
oleh
pemerintah
dengan
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 4
menteri.
pemerataan mutu pendidikan formal
Peraturan tersebut disusun bersama
secara nasional dan pencapaian tujuan
oleh
pendidikan nasional (Kemendikbud,
adanya
SK
5
bersama
menteri
5
yaitu
Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam
Negeri,
Menteri
Menteri
Keuangan,
Agama.
05/X/PB/2011,
dan
Nomor
Nomor
SPB/03/M.PANRB/10/2011, Nomor 48
Tahun
2011,
Nomor
158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun
2011
Tentang
Pemerataan
Sipil (PNS).
Guru
Penataan
Pegawai
dan
Negeri
Tujuan dirumuskannya
Peraturan Bersama 5 Menteri tersebut
adalah untuk menjamin pemerataan
guru antar satuan pendidikan, antar
jenjang dan antar jenis pendidikan,
antar kabupaten, antar kota, dan antar
provinsi
mewujudkan
serta
dalam
peningkatan
upaya
dan
2011: 4).
Kabupaten
Kulon
Progo
merupakan salah satu daerah yang
sudah menjalankan kebijakan penataan
dan pemerataan guru pegawai negeri
sipil. Guru-guru yang terkena dampak
dari kebijakan tersebut harus dimutasi
ke sekolah lain demi berjalannya
kebijakan tersebut. Sudah pasti sekolah
juga terkena dampak dari kebijakan
tersebut karena ada guru yang pergi dan
ada guru baru yang datang ke sekolah
tersebut. Seperti yang terjadi di sekolah
SMA Negeri 1 Kokap, SMA Negeri 1
Lendah, dan SMA Negeri 1 Galur.
Dengan
adanya
dikawatirkan
akan
mutasi
guru
mengganggu
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 5
kestabilan proses belajar mengajar di
kebijakan penataan dan pemerataan
sekolah tersebut.
guru PNS di kabupaten Kulon Progo;
2) Guru yang dimutasi atau yang
METODE PENELITIAN
terkena
Jenis Penelitian
Penelitian
pendekatan
langsung
dampak
dari
kebijakan penataan dan pemerataan
ini
menggunakan
penelitian
kualitatif
guru PNS; 3) Kepala sekolah
yang
ditinggal dan yang ditempati guru
deskriptif.
baru.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini
Teknik Pengumpulan Data
dilaksanakan
pada bulan Januari s.d. Februari di
Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
Progo yang beralamat di Jl. Sutijab
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan
tiga
teknik
pengumpulan data, yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Wates Kulon Progo. Peneliti juga
melakukan
penelitian
dibeberapa
Teknik Analisis Data
sekolah di kabupaten Kulon Progo,
yaitu : 1) SMA Negeri 1 Galur; 2)
SMA Negeri 1 Kokap; 3) SMA Negeri
1 Lendah.
Subyek Penelitian
Analisis data dalam penelitian
ini
menggunakan
interaktif
dan
model
analisis
berkelanjutan
dari
Matthew B. Miles dan Michael A.
Huberman. Adapun tahap-tahap dalam
analisis data tersebut adalah reduksi
Subjek dalam penelitian ini
data,
penyajian
data,
adalah : 1)Kepala dan staf Dinas yang
kesimpulan dan verifikasi.
menangani secara langsung tentang
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
penarikan
DAN
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 6
Pelaksanaan penataan dan
pemerataan guru PNS di Kabupaten
Kulon Progo merupakan implementasi
dari peraturan bersama lima menteri
tentang pentaan dan pemerataan guru
PNS. Pemerintah kabuaten Kulon
Progo menetapkan bahwa pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS
menjadi tugas Dinas Pendidikan.
Dalam pelaksanaan penataan dan
pemerataan
guru
PNS,
Dinas
Pendidikan mengacu pada petunjuk
teknis peraturan bersama lima menteri
yang diterbitkan oleh Kemendikbud.
kebenarannya dan tidak ada perubahan
lagi. Pengecekan tentang kebenaran
data sangat penting untuk dilakukan
untuk agar hasil dari penataan guru
sesuai dengan kebetuhan real guru di
sekolah. Setelah data tersebut dianggap
valid Dinas Pendidikan akan mendata
nama, usia, masa kerja, dan alamat
rumah untuk selanjutnya data tersebut
akan dibahas di internal Dinas
Pendidikan untuk ditata. Kemudian
hasilnya akan diusulkan ke Bupati
untuk penerbitan SK pemindahan dan
penempatan yang dibantu BKD.
Mekanisme
pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS di
tingkat Satuan Pendidikan adalah
mengumpulkan data tentang kebutuhan,
kekurangan dan kelebihan guru. Setelah
data tersebut terkumpul, kemudian
pihak sekolah melaporkan data tersebut
ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
Progo, kemudian di Dinas Pendidikan
data tersebut akan diolah untuk
selanjutnya
ditindaklanjuti
dalam
bentuk penataan guru.
Penyampaian informasi tentang
penataan dan pemerataan guru PNS di
Kabupaten Kulon Progo dilakukan
melalui sosialisasi. Untuk tingkat Dinas
Pendidikan,
Dinas
pendidikan
kabupaten Kulon Progo mendapatkan
sosialisasi langsung dari Kemendikbud
yang merupakan salah satu policy
makers dari kebijakan tersebut. Untuk
sosialisasi tingkat Kabupaten Kulon
Progo dilakukan Dinas Pendidikan
Kulon
Progo
dengan
sasaran
sosialisasi adalah kepala sekoalah dan
guru. Sosialisasi yang dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Kulon Progo dirasa
tidak maksimal. Hal ini terlihat dari
pernyataan para kepala sekolah bahwa
mereka
mengikuti
sosialisasi
mengenai penataan dan pemerataan
guru hanya sebanyak sekali saja.
Bahkan menurut pernyataan para guru
yang diwawancarai, mereka tidak
Mekanisme
pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS di
tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten
Kulon Progo dimulai setelah data
tentang kekurangan dan kelebihan guru
dari sekolah terkumpul. Setelah data
kekurangan dan kelebihan guru
terkumpul
selanjutnya
Dinas
Pendidikan akan merekapitulasi data
tersebut
mengecek
tentang
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 7
pernah
sekalipun
mendapatkan
sosialisasi mengenai penataan dan
pemerataan
guru
dari
Dinas
Pendidikan Kulon Progo.Kurangnya
sosialisasi dari Dinas Pendidikan
Kulon Progo dapat menyebabkan
ketidakpahaman bagi para kepala
sekolah dan guru. Hal tersebut juga
mengakibatkan kebingungan bagi
para guru yang tiba-tiba mendapatkan
SK untuk dimutasi ke sekolah lain.
Hal yang tak kalah penting
dalam implementasi suatu kebijakan
adalah
sumber
daya.
Dalam
pelaksanaan kebijakan penataan dan
pemerataan guru, Dinas Pendidikan
Kulon Progo memiliki staf yang
kompeten dan profesional dalam
menangani pelaksanaan kebijakan
penataan dan pemerataan guru PNS.
Kualitas, kuantitas, dan kemampuan
para staf sangat diperhitungkan dalam
pelaksanaan penataan dan pemerataan
guru
karena
keberhasilan
dan
kegagalan dalam pengimplementasian
suatu kebijakan ditentukan oleh SDM
di dalamnya.
pemerataan guru PNS antar satuan
pendidikan, antar jenjang, atau antar
jenis
pendidikan
antar
kabupaten/kota antar provinsi pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan
yang
oleh
kabupaten/kota
pemerintah
dibebankan
pada
APBD kabupaten/kota sesuai dengan
mekanisme
yang
Pengalokasian
dana
berlaku.
tetap
harus
dilakukan agar dana yang diberikan
oleh pemerintah tersalurkan dengan
benar. Dana tersebut dialokasikan
untuk
keperluan
pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru seperti
rapat
persiapan,
evaluasi,
dan
perjalanan Dinas.Besaran dana yang
diberikan oleh pemerintah juga sudah
mencukupi
untuk
pelaksanaan
pemerataan
keperluan
penataan
guru.
Hal
dan
tersebut
membawa suatu yang positif, karena
Anggaran
juga
merupakan
faktor penting dalam pelaksanaan
pentaan dan pemerataan guru. Sesuai
dengan juknis Pelaksanaan Perber
Menteri
tentang
Penataan
5
dan
Pemerataan Guru PNS disebutkan
bahwa
pendanaan
penataan
dan
tidak dapat dihindari jika dana yang
diberikan oleh pemerintah kurang
akan menimbulkan hambatan dalam
pelaksanaan
penataan
dan
pemerataan guru. Selain anggaran,
fasilitas
penting
juga
yang
merupakan
faktor
mempengaruhi
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 8
keberhasilan implementasi kebijakan
sejahtera jika dibandingkan dengan
penataan dan pemerataan guru PNS di
sebelumnya.
Kabupaten Kulon Progo. Fasilitas
untuk pelaksanaan kebijakan tersebut
sudah tersedia di Dinas Pendidikan
dengan jumlah yang cukup dan
masih layak digunakan. Fasilitas
tersebut
terdiri
dari
jaringan
internet
informasi
dan
komputer,
untuk
akses
juga
papan
pengumuman.
Selain
guru,
sekolah
juga
merasakan dampak dari pelaksanaan
penataan
dan
pemerataan
guru
tersebut. pelaksanaan penataan dan
pemerataan
guru
menimbulkan
beberapa dampak bagi sekolah. Ada
dampak positif dan ada juga dampak
negatif bagi sekolah dari pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS.
Pelaksanaan
penataan
dan
Guru yang memang wajib mengajar 24
pemerataan guru PNS tentu saja akan
jam
menimbulkan dampak dan guru yang
pelaksanaan penataan dan pemerataan
paling
dari
guru PNS tersebut, dan dampak yang
pelaksanaan kebijakan tersebut. Guru
paling terasa oleh sekolah kebutuhan
yang dipindahkan ke sekolah lain
guru di sekolah dapat terpenuhi.
akibat
merasakan
pelaksanaan
penataan
guru
dampak
penataan
merasa
dan
bingung.
Karena mereka di sekolah yang lama
sudah terpenuhi jam mengajarnya.
Jarak rumah mereka ke sekolah yang
lama juga lebih dekat dibandingkan
dengan sekolah mereka yang baru.
Mereka juga harus menyesuaiakan
diri dengan sekolah baru, dan dapat
dikatakan mereka menjadi kurang
dapat
terpenuhi
akibat
Untuk
hambatan
dalam
implementasi
penataan
dan
pemerataan guru PNS, di Kabupaten
Kulon
Progo
hambatan
dalam
pelaksanaan penataan dan pemerataan
guru dirasa tidak ada. Pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru dirasa
sudah berjalan dengan lacar. Mulai
dari sosialisasi, pengumpulan data,
pengolahan data, penataan, sehingga
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 9
pemindahan dan penempatan guru
mereka
sudah dilakukan dengan lancar.
mengenai penataan dan pemerataan
diambil
Mekanisme
bahwa
sosialisasi
guru hanya sebanyak sekali saja.
SIMPULAN DAN SARAN
Dapat
mengikuti
Bahkan menurut pernyataan para guru
kesimpulan
yang diwawancarai, mereka tidak
pelaksanaan
pernah
sekalipun
mendapatkan
kebijakan penataan dan pemerataan
sosialisasi mengenai penataan dan
guru PNS pada jenjang SMA Negeri
pemerataan
dimulai dari koordinasi oleh Dinas
Pendidikan Kulon Progo.Kurangnya
Pendidikan, pembuatan laporan tetang
sosialisasi
database guru yang dilakukan oleh
Kulon Progo dapat menyebabkan
pihak sekolah, mengirimkan laporan
ketidakpahaman bagi para kepala
tersebut ke Dinas Pendidikan untuk
sekolah dan guru. Hal tersebut juga
rekapitulasi
mengakibatkan
data,
validasi
data,
guru
dari
dari
Dinas
Dinas
Pendidikan
kebingungan
bagi
pengolahan data, dan perencanaan
para guru yang tiba-tiba mendapatkan
penataan dan pemerataan guru yang
SK untuk dimutasi ke sekolah lain.
kemudianbagi guru yang beban jam
mengajar masih kurang dari 24 jam
akan dilakukan pemindahan.
Proses
penataan dan pemerataan guru PNS
pada jenjang SMA Dinas Pendidikan
dalam
Kabupaten Kulon Progo didukung
implementasi kebijakan penataan dan
dengan sumber daya yang cukup.
pemerataan guru PNS di Kabupaten
Sumber daya manusia yang dimiliki
Kulon Progo dirasa kurang baik. Hal
Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon
ini
Progo sebagai pelaksana kebijakan
terlihat
informasi
komunikasi
Dalam pelaksanaan kebijakan
dari
tentang
penyampaian
penataan
dan
penataan dan pemerataan guru cukup
pemerataan guru PNS di Kabupaten
kompeten. Sumber daya dana dalam
Kulon Progo tidak maksimal. Seperti
pelaksanaan penataan dan pemerataan
pernyataan para kepala sekolah bahwa
guru juga mencukupi. Sumber daya
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 10
fasilitas sebagai penunjang kelancaran
mapel walaupun sedikit menimbulkan
proses
masalah salah satunya terjadi konflik
pelaksanaan
pemerataan
penataan
guru
juga
dan
sudah
internal di sekolah.
tersedia.Dengan ketersediaan sumber
daya yang cukup tersebut diharapkan
dapat
menjadikan
pelaksanaan
kebijakan penataan dan pemerataan
guru PNS pada jenjang SMA di
Kabupaten
berjalan
Kulon
maksimal
progo
dan
dapat
memnuhi
kebutuhan guru di setiap sekolah.
Faktor-faktor yang dirasa akan
menjadi
penghambat
dalam
pelaksanaan kebijakan penataan dan
pemerataan guru PNS pada jenjang
SMA Negeri di Kabupaten Kulon
Progo
dapat
diatasi
oleh
Dinas
Pendidikan Kabupaten Kulon Progo,
maka dari itu, dapat dikatakan tidak
kebijakan
ada hambatan dalam pelaksanaan
penataan dan pemerataan guru PNS
kebijakan penataan dan pemerataan
pada
guru PNS pada jenjang SMA Negeri
Implementasi
jenjang
SMA
Kabupaten
Negeri
Kulon
menimbulkan
dampak
di
Progo
bagi
guru.
Adapun beberapa dampak bagi guru
dalam
pelaksanaan
penataan
dan
pemerataan guru PNS pada jenjang
SMA yaitu bertambahnya jarak ke
sekolah, kesulitan dalam beradaptasi,
guru
juga
jadi
merasa
di Kabupaten Kulon Progo.
kurang
sejahtera.
Dari hasil kajian penelitian
mengenai
analisis
implementasi
kebijakan penataan dan pemerataan
guru PNS pada jenjang SMA dapat
diberikan
beberapa
saran
sebagai
berikut: Pemerintah sebaiknya tetap
melakukan
penataan
guru,
demi
terpenuhinya kebutuhan guru di setiap
Sementara itu, sekolah juga
sekolah
dan
meratanya
kualitas
terkena dampak dari pelaksanaan
pendidikan dan Pemerintah sebaiknya
penataan
guru.
memonitoring
yaitu
penataan guru, agar kebijakan tersebut
terpenuhinya kebutuhan guru di setiap
tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan
Dampak
dan
bagi
pemerataan
sekolah
dalam
pelaksanaan
Penataan dan pemerataan guru... (M. Prawiasad Halwani) 11
oleh oknum yang memiliki kepentingan
pelayanan dan kelancaran proses belajar
sendiri. Dinas Pendidikan sebaiknya
siswa. Guru sebaiknya memanage diri
lebih
sendiri, agar mampu beradaptasi serta
banyak
dalam
melakukan
sosialisasi mengenai kebijakan penataan
mengatur
guru,
mungkin.
agar
tidak
terjadi
miscommunication dalam pelaksanaan
kebijakan tersebut. Dalam pemindahan
guru,
Dinas
Pendidikan
memindah
guru
sebaiknya
yang
Percuma jika memindah guru yang
beban mengajarnya sudah mencukupi
24 jam sementara masih banyak guru
lain yang beban mengajarnya masih
kurang dari 24 jam. Kepala sekolah
melakukan
pengarahan
kepada guru, agar tidak terjadi konflik
internal di sekolah. Kepala sekolah
sebaiknya
kepada
menyampaikan
guru
setelah
dengan
sebaik
DAFTAR PUSTAKA
DPR. (2009). Undang undang dasar
1945. Jakarta. DPR
beban
mengajarnya kurang dari 24 jam.
sebiaknya
waktu
informasi
mendapatkan
sosialisasi dari Dinas Pendidikan. Guru
sebaiknya menerima dengan lapang
dada dipindahkan ke sekolah lain, demi
Dedi Supriadi. (1999). Mengangkat
Citra dan Martabat Guru.
Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa
Kemendikbud.
(2011).
Surat
5
Keputusan
Bersama
Menteri tentang Penataan
dan
Pemerataan
Guru
Pegawai
Negeri
Sipil.
Jakarta: Kemendikbud.
Kemendiknas.
(2005).
Undangundang nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
Jakarta: kemendiknas
Miles, B. Matthew & Huberman,
Michael A. (2009). Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.