T1 682009705 BAB III

(1)

36 3.1.

Metodologi Penelitian

3.1.1. Metode Pengumpulan Data

Mengumpulkan data-data primer dan sekunder dari berbagai narasumber melalui :

1. Data Primer

- Observasi langsung 2. Data Sekunder

- Melakukan survei data-data tertulis pada instansi yang berkepentingan

- Metode kepustakaan, yaitu telaah dari teori-teori yang sudah ada.

3.1.2. Metode Analisa dan Perancangan Sistem

Dalam metode analisa dan perancangan sistem melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap Analisa Sistem

Tahapan ini untuk menganalisa sistem informasi geografis yang akan dibuat, menyusun kerangka sistem informasi yang akan dirancang, pendefinisian tujuan sistem informasi, mengenali potensi dan masalah yang ada serta memberikan alternatif pemecahan masalah. 2. Tahap Perancangan Sistem

Merancang sistem informasi geografis yang akan dibuat, meliputi pembuatan diagram konteks, DFD (data flow diagram), ERD (entity relationship


(2)

diagram), pengimplementasian ke dalam tabel dan keterkaitan antar tabel.

3. Tahap Perancangan Program

Pembuatan program sistem informasi geografis, pengimplementasian basis data ke dalam program komputer, desain program, desain interface dan listing program.

4. Tahap Implementasi Sistem

Menerapkan sistem informasi geografis berbasis komputer pada suatu sistem untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

5. Tahap Penyajian dan Evaluasi

Mengevaluasi penyajian sistem informasi apakah sudah sesuai dengan kriteria kebutuhan yang telah dirumuskan. Melakukan koreksi terhadap kemungkinan adanya kesalahan dan kekurangan pada sistem informasi yang telah dibuat.

3.2.

Deskripsi Sistem

Sistem informasi geografis layanan pendidikan (SD, SMP, SMA) yang dibuat adalah sistem yang dibangun untuk dapat menghasilkan informasi mengenai data-data fasilitas pendidikan dan pengajar sesuai dengan kriteria yang disediakan. Informasi yang disajikan dapat mendekati keakuratan, karena penyaringan data pada saat query kriteria dapat mengecilkan ruang pencarian, sekaligus menghasilkan informasi yang mendekati harapan pengguna. Hasil pencarian selain berbentuk data text juga dihasilkan dalam bentuk


(3)

visual. Data dalam bentuk visual ini menunjukkan pada peta dimana posisi atau letak sekolah dan perguruan tinggi berada. Sistem ini dapat bekerja pada perangkat komputer yang rendahresource-nya.

Dibuatnya sistem ini diharapkan untuk dapat membantu mempermudah dalam mencari atau mengelola data sekolah yang sesuai dengan keadaan atau sesuai kriteria. Misalnya, pengguna (user) mencari sekolah atau guru yang berada di suatu kecamatan. Dengan sistem pencarian yang ada, akan dihasilkan informasi yang hanya muncul sesusai dengan kriteriaquery.

3.3.

Kebutuhan Sistem yang Dikembangkan

Alasan pengembangan sistem adalah :

- Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku.

- Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah untuk dicari, dianalisa dan direpresentasikan.

- Revisi dan pemuktahiran data menjadi lebih mudah. - Kebutuhan akan berbagai informasi dan dukungan

pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak.

- Penghematan waktu dan biaya.

3.4.

Sasaran dan Keterbatasan Pengembangan

Sistem

3.4.1. Kelemahan sistem manual

Sampai saat ini pengolahan data sekolah dan guru masing-masing sekolah di Kota Salatiga masih berjalan


(4)

manual. Sistem manual ini masih memiliki berbagai kelemahan, di antaranya adalah :

- Skala dan standar berbeda.

- Lambannya proses penanganan dan pengolahan data sekolah dan guru.

- Waktu penyampaian informasi relatif lambat dan melalui proses yang lama karena harus mencari data dalam banyak arsip.

- Pemborosan kertas kerja membuat biaya menjadi lebih mahal dan rumit.

- Ketidakakuratan informasi yang dihasilkan mengakibatkan lambannya penanganan dan pengelolaan terhadap sekolah dan guru.

3.4.2. Sasaran

Sistem yang baru mampu menjawab berbagai pertanyaan dan memberikan informasi yang terkait dengan data keruangan mengenai sekolah-sekolah yang terdapat di kota Salatiga seperti berikut :

1. Memberikan informasi mengenai lokasi suatu objek yang dicari atau dituju olehuser.

2. Menganalisa hubungan keruangan antar objek dalam penampakkan geografis, misalnya lokasi sekolah yang berdekatan dengan objek tertentu.

3. Sistem yang dikembangkan harus dapat menyajikan informasi yang lengkap, sehingga dapat dipergunakan untuk semua orang yang membutuhkan.


(5)

3.5.

Identifikasi Data dan Informasi

Kegiatan pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara survei ke instansi Dinas Pendidikan Kota Salatiga, observasi lapangan dan wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam Dinas Pendidikan. Selanjutnya data tersebut disusun dan ditabulasi yang meliputi data :

1. Data kecamatan, merupakan data yang membentuk informasi kelurahan.

TKecamatan = { id_kecamatan, nama_nama_kecamatan,} 2. Data sekolah merupakan data yang akan membentuk informasi

sekolah. TSekolah = {Id_Sekolah,, Nama_Sekolah, kecamatan, Status, Alamat}

3. Data fasilitas adalah data yang akan membentuk informasi Fasilitas Sekolah

TFasilitas= { Id_Sekolah, Nama_Sekolah,Lab_ipa, |Lab_Bahasa, Lab_Bahasa, Lab_Komputer }

4. Data guru adalah data yang membentuk informasi guru. TGuru = { Id_Guru, Nama_Sekolah, Nama, Status_pegawai}

3.6.

Analisis Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan sistem menentukan bagaimana semua komponen yang berhubungan dalam proses dapat terhubung dengan baik dan proses dapat terjadi dengan baik. Denagan demikian diharapkan sistem dapat diuraikan secara utuh menjadi komponen-komponen dasar, dengan demikian identifikasi, evaluasi terhadap masalah dan kebutuhan dapat tercapai.


(6)

3.6.1. Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dipergunakan di sini adalah : - Sistem Operasi Windows XP

- postgresql

Digunakan untuk pembuatan database tekstual. - Arcview

Digunakan untuk membuat dan menampilkan peta

- Microsoft Word

- Macromedia Dreaweaver

Digunakan untuk membuat sesuai dengan kunci yang diberikan oleh file map

3.6.2. Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang dapat digunakan berupa :

- Microprocessor Intel Pentium III 800 MHz - Harddisk10 GB

- RAM 128 MB - VGA 32 MB AGP - Monitor VGA

- Keyboard dan Mouse (Pointing Device)

Spesifikasi perangkat keras yang disebutkan merupakan kebutuhan perangkat keras minimum yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem yang akan dibuat.


(7)

3.6.3. Kebutuhan Data

Data diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Badan Pusat Statistik (BPS), observasi lapangan dan hasil wawancara. Secara garis besar data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu data spasial dan non spasial yang diturunkan menjadi data tekstual (tabel-tabel). Data tekstual tersebut ditunjukkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3. 1Tabel Klasifikasi Data

3.7. Perancangan Sistem

3.7.1. Rancangan Data Spasial

Sistem informasi geografis sekolah di Salatiga ini dirancang untuk dapat digunakan pengguna sebagai sarana mendapatkan informasi mengenai posisi sekolah secara visual. Sistem yang dibuat sebagai visualisasi sistem informasi spasial ini memiliki beberapa jenislayer, yaitu

1. Layerkelurahan

Jenis data Nama data Keterangan Spasial Jalan

 Sekolah

 Kelurahan

Digitasi,editing secaraon screen arview

Non Spasial Tabel–tabel :

 tabel data Sekolah

 tabel data Fasilitas Sekolah

 tabel data Guru

Tabulasi tabel, input dengan menggunakan keyboard


(8)

Layer ini menggambarkan kelurahan-kelurahan yang berada di Kota Salatiga.

2. LayerJalan

Layer ini menggambarkan jalan-jalan yang terdapat sekolah dan melalui kecamatan-kecamatan. Layer jalan ini dibagi menjadi layer-layer jalan Arteri Primer , Arteri Sekunder, jalan raya dan jalan biasa.

3. LayerSekolah

Layer ini berisikan letak atau posisi sekolah di Kota Salatiga.

3.7.2. Rancangan Data Non-Spasial

Perancangan data non spasial ini menggunakan aturan bisnis sebagai berikut :

1. Satu kecamatan bisa terdapat lebih dari satu sekolah. 2. Setiap sekolah memiliki fasilitas yang berbeda. 3. Satu sekolah dapat memiliki lebih dari satu guru. 4. Satu jalan bisa terdapat lebih dari satu sekolah. 5. Satu kecamatan dapat memiliki banyak guru. 3.7.3. RancanganData Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem (Whitten, 2004). Adapun konteks diagram atauDFD level 0dari sistem ini terdapat pada Gambar 3.1.


(9)

sekolah

Gambar 3.1 DFD Sumber : Whitten, 2004

Dalam pembuatan sistem informasi geografis ini terdapat beberapa entitas yang berhubungan langsung dengan sistem. Entitas-entitas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Administrator

Administrator di sini berperan sebagai pembuat sistem informasi geografis, dimana data-data spasial akan ditampilkan sebagai gambar peta beserta informasinya. Selain itu administrator juga menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pemakai.


(10)

Pemakai dari sistem ini adalah masyarakat atau orang yang membutuhkan informasi mengenai sekolah Salatiga. Pemakai juga dapat mencari informasi fasilitas sekolah yang ada di Salatiga.

Dari Gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam proses sistem informasi geografis memerlukan beberapa data, seperti data spasial yaitu data peta berupa SDF (spatial data file) dan beberapa data non spasial sebagai data pendukung seperti data kecamatan, jalan, sekolah, fasilitas sekolah dan guru dimana data-data tersebut diperoleh dari entitas yang berhubungan dengan sistem.

3.7.4. Rancangan Antarmuka (User Interface)

Perancangan user interface dalam pembangunan perangkat lunak sebagai tindak lanjut dari implementasi program yang dibangun. Terdapat beberapauser interface yang akan dibuat dalam sistem ini.

Kebutuhan antarmuka (interface) yang digunakan pada sistem informasi berbasis peta ini dirancang sebaik mungkin sehingga bersifat user friendly, artinya pengguna dapat menggunakan perangkat lunak ini senyaman mungkin dan meminimumkan kesalahan (error), baik kesalahan masukan maupun proses keluaran yang dihasilkan disertai dengan umpan balik dari system.

Setelah merancangan struktur tabel Sistem Informasi Geografis sekolah di Salatiga, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan form menu utama web.


(1)

3.5.

Identifikasi Data dan Informasi

Kegiatan pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara survei ke instansi Dinas Pendidikan Kota Salatiga, observasi lapangan dan wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam Dinas Pendidikan. Selanjutnya data tersebut disusun dan ditabulasi yang meliputi data :

1. Data kecamatan, merupakan data yang membentuk informasi kelurahan.

TKecamatan = { id_kecamatan, nama_nama_kecamatan,} 2. Data sekolah merupakan data yang akan membentuk informasi

sekolah. TSekolah = {Id_Sekolah,, Nama_Sekolah, kecamatan, Status, Alamat}

3. Data fasilitas adalah data yang akan membentuk informasi Fasilitas Sekolah

TFasilitas= { Id_Sekolah, Nama_Sekolah,Lab_ipa, |Lab_Bahasa, Lab_Bahasa, Lab_Komputer }

4. Data guru adalah data yang membentuk informasi guru. TGuru = { Id_Guru, Nama_Sekolah, Nama, Status_pegawai}

3.6.

Analisis Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan sistem menentukan bagaimana semua komponen yang berhubungan dalam proses dapat terhubung dengan baik dan proses dapat terjadi dengan baik. Denagan demikian diharapkan sistem dapat diuraikan secara utuh menjadi komponen-komponen dasar, dengan demikian identifikasi, evaluasi terhadap masalah dan kebutuhan dapat tercapai.


(2)

3.6.1. Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dipergunakan di sini adalah : - Sistem Operasi Windows XP

- postgresql

Digunakan untuk pembuatan database tekstual. - Arcview

Digunakan untuk membuat dan menampilkan peta

- Microsoft Word

- Macromedia Dreaweaver

Digunakan untuk membuat sesuai dengan kunci yang diberikan oleh file map

3.6.2. Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang dapat digunakan berupa :

- Microprocessor Intel Pentium III 800 MHz - Harddisk10 GB

- RAM 128 MB - VGA 32 MB AGP - Monitor VGA

- Keyboard dan Mouse (Pointing Device)

Spesifikasi perangkat keras yang disebutkan merupakan kebutuhan perangkat keras minimum yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem yang akan dibuat.


(3)

3.6.3. Kebutuhan Data

Data diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Badan Pusat Statistik (BPS), observasi lapangan dan hasil wawancara. Secara garis besar data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu data spasial dan non spasial yang diturunkan menjadi data tekstual (tabel-tabel). Data tekstual tersebut ditunjukkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3. 1Tabel Klasifikasi Data

3.7. Perancangan Sistem

3.7.1. Rancangan Data Spasial

Sistem informasi geografis sekolah di Salatiga ini dirancang untuk dapat digunakan pengguna sebagai sarana mendapatkan informasi mengenai posisi sekolah secara visual. Sistem yang dibuat sebagai visualisasi sistem informasi spasial ini memiliki beberapa jenislayer, yaitu

1. Layerkelurahan

Jenis data Nama data Keterangan

Spasial Jalan  Sekolah  Kelurahan

Digitasi,editing secaraon screen arview

Non Spasial Tabel–tabel :

 tabel data Sekolah  tabel data Fasilitas

Sekolah

 tabel data Guru

Tabulasi tabel, input dengan menggunakan keyboard


(4)

Layer ini menggambarkan kelurahan-kelurahan yang berada di Kota Salatiga.

2. LayerJalan

Layer ini menggambarkan jalan-jalan yang terdapat sekolah dan melalui kecamatan-kecamatan. Layer jalan ini dibagi menjadi layer-layer jalan Arteri Primer , Arteri Sekunder, jalan raya dan jalan biasa.

3. LayerSekolah

Layer ini berisikan letak atau posisi sekolah di Kota Salatiga.

3.7.2. Rancangan Data Non-Spasial

Perancangan data non spasial ini menggunakan aturan bisnis sebagai berikut :

1. Satu kecamatan bisa terdapat lebih dari satu sekolah. 2. Setiap sekolah memiliki fasilitas yang berbeda. 3. Satu sekolah dapat memiliki lebih dari satu guru. 4. Satu jalan bisa terdapat lebih dari satu sekolah. 5. Satu kecamatan dapat memiliki banyak guru.

3.7.3. RancanganData Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem (Whitten, 2004). Adapun konteks diagram atauDFD level 0dari sistem ini terdapat pada Gambar 3.1.


(5)

sekolah

Gambar 3.1 DFD Sumber : Whitten, 2004

Dalam pembuatan sistem informasi geografis ini terdapat beberapa entitas yang berhubungan langsung dengan sistem. Entitas-entitas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Administrator

Administrator di sini berperan sebagai pembuat sistem informasi geografis, dimana data-data spasial akan ditampilkan sebagai gambar peta beserta informasinya. Selain itu administrator juga menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pemakai.


(6)

Pemakai dari sistem ini adalah masyarakat atau orang yang membutuhkan informasi mengenai sekolah Salatiga. Pemakai juga dapat mencari informasi fasilitas sekolah yang ada di Salatiga.

Dari Gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam proses sistem informasi geografis memerlukan beberapa data, seperti data spasial yaitu data peta berupa SDF (spatial data file) dan beberapa data non spasial sebagai data pendukung seperti data kecamatan, jalan, sekolah, fasilitas sekolah dan guru dimana data-data tersebut diperoleh dari entitas yang berhubungan dengan sistem.

3.7.4. Rancangan Antarmuka (User Interface)

Perancangan user interface dalam pembangunan perangkat lunak sebagai tindak lanjut dari implementasi program yang dibangun. Terdapat beberapauser interface yang akan dibuat dalam sistem ini.

Kebutuhan antarmuka (interface) yang digunakan pada sistem informasi berbasis peta ini dirancang sebaik mungkin sehingga bersifat user friendly, artinya pengguna dapat menggunakan perangkat lunak ini senyaman mungkin dan meminimumkan kesalahan (error), baik kesalahan masukan maupun proses keluaran yang dihasilkan disertai dengan umpan balik dari system.

Setelah merancangan struktur tabel Sistem Informasi Geografis sekolah di Salatiga, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan form menu utama web.