BAB II - DOCRPIJM 25718456db BAB IIBAB 2 PROFIL KOTA MAGELANG

BAB II PROFIL KOTA MAGELANG

2.1 Wilayah Administrasi

  Kota Magelang secara administratif terletak di tengah-tengah Kota Magelang serta berada di persilangan lalu lintas ekonomi dan transportasi antara Semarang-Magelang- Yogyakarta dan Purworejo-Temanggung. Batas wilayah administrastif Kota Magelang dengan wilayah di sekitarnya adalah sebagai berikut:

  a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Secang Kota Magelang;

  b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Sungai Elo / Kecamatan Tegalrejo Kota Magelang;

  c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan Kota Magelang; d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Sungai Progo / Kecamatan Bandongan Kota Magelang.

  Kota Magelang juga berada pada persimpangan jalur wisata lokal maupun regional antara Yogyakarta

  • –Borobudur–Kopeng-Ketep Pass dan dataran tinggi Dieng, disamping obyek wisata yang berada di dalam Kota Magelang sendiri yaitu Kawasan wisata Taman Kyai Langgeng. Letak strategis Kota Magelang ini juga ditunjang dengan penetapan Kota Magelang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Purwo-manggung (Kota Purworejo, Kota Wonosobo, Kota Temanggung, Kota Magelang, dan Kota Magelang dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. Kawasan ini merupakan andalan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi unggulan utama meliputi industri besar, menengah dan kecil yang menghasilkan berbagai produk; pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan jasa, termasuk perguruan tinggi dan simpul pariwisata. Posisi tersebut menjadikan Kota Magelang sebagai kota kecil dengan nilai strategis dalam katagori sebagai Pusat Pelayanan Kegiatan Wilayah (PKW).

  

Gambar 2. 1:

Peta Provinsi Jawa Tengah

  PEMBARUAN DATA DASAR USULAN KECIPTAKARYAAN KOTA MAGELANG 2017

BAB II - 2

  Sebagai kota yang menggantungkan harapan besar di sektor jasa, Kota Magelang mempunyai keunggulan komparatif geografis apabila dibandingkan dengan daerah di sekitarnya (comparative advantage). Banyak layanan jasa yang dapat disediakan oleh Kota Magelang, baik yang berhubungan dengan transportasi maupun layanan jasa pariwisata,yang didukung dengan kondisi sarana prasarana yang memadai sehingga diharapkan mampu memberikan pengaruh dan melayani beberapa Kota dan kota.

  Kota Magelang terdiri dari 3 kecamatan yang terletak dalam satu hamparan yang tidak terpisah, yaitu:

  • Kecamatan Magelang Selatan yang menempati sisi selatan wilayah Kota Magelang

  2

  dengan luas wilayah 6,888 km ;

  • KecamatanMagelang Tengah yang berada di wilayah tengah dengan luas wilayah 5,104

  2

  km dan;

  • Kecamatan Magelang Utara yang sebagian besar wilayahnya berada di sisi utara Kota 2.

  Magelang dengan luas wilayah 6,128 km

  

Gambar 2.2:

Peta Administrasi Kota Magelang

Tabel 2.1 : Luas Kecamatan dan Kelurahan di Kota

   3. Kel. Cacaban 0,83 4,56

   5. Kel. Kramat Selatan 1,46 8,05 JUMLAH 18,12 100,00

   4. Kel. Kramat Utara 0,86 4,77

   3. Kel. Kedungsari 1,33 7,36

   2. Kel. Potrobangsan 1,30 7,17

   1. Kel. Wates 1,17 6,47

  03. KEC. MAGELANG UTARA 6,13 33,82

   6. Kel. Gelangan 0,81 4,49

   5. Kel. Panjang 0,35 1,90

   4. Kel. Rejowinangun Utara 0,99 5,48

   2. Kel. Kemirirejo 0,88 4,86

  No. Kecamatan dan Kelurahan Luas / Area (Km

   1. Kel. Magelang 1,25 6,88

  02. KEC. MAGELANG TENGAH 5,10 28,17

   6. Kel. Rejowinangun Selatan 0,43 2,39

   5. Kel. Tidar Selatan 1,27 7,00

   4. Kel. Tidar Utara 0,97 5,35

   3. Kel. Magersari 1,38 7,60

   2. Kel. Jurangombo Selatan 2,26 12,49

   1. Kel. Jurangombo Utara 0,58 3,17

  01. KEC. MAGELANG SELATAN 6,89 38,01

  2 ) Persentase (%)

  Sumber: Kota Magelang dalam Angka, 2017

2.2 Potensi Wilayah Kota Magelang

2.2.1 Potensi Ekonomi Kreatif

  Kota Magelang adalah kota utama di wilayah eks-Karisidenan Kedu. Hingga kini masyarakat wilayah eks-karisidenan Kedu menjadikan Magelang sebagai pusat perdagangan, pelayanan sosial, pendidikan dan lain-lain. Dalam strategi pembangunan Wilayah Jawa Tengah, Kota Magelang merupakan bagian dari wilayah pembangunan VII (WP VII). Wilayah pembangunan VII ini meliputi Kota Magelang, kab. Magelang, kab. Temanggung, kab. Wonosobo, kab. Purworejo dengan pusatnya di Kota Magelang.

  Sebagai pusat dari WP VII kota magelang memiliki peran besar sebagai daerah transit dalam perjalanan Jogja

  • – Semarang, maupun pengembangan wisata dengan skala nasional dan bahkan internasional. Selain kedudukannya sebagai pusat pelayanan jasa regional, Kota – magelang juga diuntungkan dengan letaknya yang strategis, yaitu di jalur jalan raya Semarang Yogyakarta, Purworejo – Semarang, Yogyakarta – Temanggung – Wonosobo, menjadikan kota

  Magelang berpotensi sebagai tempat transit pengguna jalur jalan tersebut dan sangat berpotensi untuk dapat lebih dikembangkan. Kota Magelang merupakan daerah yang sedang membangun dan termasuk kota yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

  Pertumbuhan Kota Magelang tidak akan terlepas dengan kota Yogyakarta yang memiliki ordo lebih tinggi. Keberadaan Kota magelang juga sangat menguntungkan terhadap kota-kota sekitarnya dalam hal penyediaan kebutuhan pangan, industri dan kebutuhan lainnya. Hal tersebut di dukung dengan keberadaan perekonomian Kota Magelang yag dominant sehingga Kota Magelang menjadi kota yang potensial terhadap kegiatan-kegiatan perdagangan. Pemerintah kota Magelang menyadari akan perkembangan kehidupan perekonomian yang meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasananya. Pada saat ini salah satu kebijaksanaan pemerintah setempat adalah dengan pembangunan pasar besar sebagai tempat perbelanjaan dan sebagai fasilitas umum perdagangan.

2.2.2 Potensi Budaya

  Kota Magelang kaya akan berbagai peninggalan benda, situs dan cagar budaya yang merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Sebagian besar Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya di Kota Magelang merupakan peninggalan kolonial Belanda, sedangkan 1 situs yang merupakan peninggalan Hindu Mataram yaitu Mantyasih. Berbagai peninggalan Benda, Situs dan Cagar Budaya perlu ditingkatkan perlindungan, pelestarian serta pengelolaannya.

  Berbagai potensi budaya di Kota Magelang yang merupakan karakter Kawasan dan Bangunan Cagar antara lain:

  1. Kawasan Militer Rindam IV Diponegoro termasuk didalamnya Rumah Sakit Tentara sebagai Kawasan Cagar Budaya terkait bidang pertahanan yang memakai gaya arsitektur Kolonial;

  2. Kawasan Bayeman sebagai kawasan Cagar Budaya dalam konteks permukiman yang memakai gaya arsitektur indis;

  3. Kawasan Rumah Sakit Jiwa sebagai kawasan rumah sakit dengan dominansi bangunan bercorak indis dan konteks pengembangannya berbasis lingkungan alam;

  4. Kawasan Kwarasan sebagai kawasan permukiman dengan karakter kuat tata ruang dan lingkungan alamnya yang memakai gaya arsitektur indis;

  5. Kompleks Karesidenan sebagai kompleks kantor pemerintahan yang memadukan fungsi pemerintahan dan lingkungan alam yang memakai gaya arsitektur indis;

  6. Kompleks Catatan Sipil (eks Kweekschool) sebagai kompleks sekolah yang memakai gaya arsitektur indis;

  7. Kompleks Mapolresta (eks MOSVIA) sebagai kompleks sekolah yang memakai gaya arsitektur Indis: dan beberapa bangunan cagar budaya dengan arsitektur Kolonial, Cina dan indis yang tersebar di beberapa lokasi diantaranya di Poncol, Botton dan Pecinan serta di lokasi lain di Kota Magelang.

2.2.3 Potensi Pendidikan

  Sebagai salah satu penyandang kota pendidikan, kota Magelang berupaya seoptimal mungkin sarana dan prasarana pendidikan yang representatif mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi (PT). Pusat-pusat pendidikan semakin banyak berdiri, baik formal maupun non formal yang tersebar merata hampir seluruh kota Magelang menjadikan salah satu alternatif dalam memilih pendidikan yang akan ditempuh, disamping hadirnya play group, SD, SMP dan SMU unggulan serta berdirinya Community College menjadikan daya tarik kota Magelang yang mampu memberikan pelayanan pendidikan formal dan non formal yang terbaik bagi masyarakat kota Magelang dan hinterland-nya.

  Posisi kota Magelang yang terletak di tengah-tengah antara Yogyakarta dan Semarang menjadikan kota ini daya tarik bagi pelajar yang melanjutkan pendidikan khususnya jenjang perguruan tinggi yaitu dengan keberadaan Universitas Tidar Magelang, Universitas Muhammadiyah Magelang, STIMIK, Akademik Keperawatan, Akademik Kebidanan dan Akademik Air Minum. Akademik Air Minum ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia juga menambah daya tarik kota Magelang, disamping Akademi Militer yang mencetak pemimpin- pemimpin besar bangsa dalam skala nasional.

  Angka partisipasi sekolah merupakan salah satu indikator tingkat pendidikan masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pendidikan akan terlihat pada besaran angka partisipasi sekolah tersebut pada semua jenjang pendidikan. Angka partisipasi sekolah berguna untuk melihat seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan yang tersedia. Adanya peningkatan angka partisipasi sekolah ini berarti menunjukan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, utamanya yang berkaitan dengan upaya pemerintah dalam memperluas jangkauan pelayanan pendidikan. Indikator dari partisipasi sekolah itu sendiri terdiri dari Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni.

  Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa (berapapun usianya) yang sedang bersekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) adalah rasio jumlah siswa pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. Gambaran perkembangan APK dan APM di Kota Magelang dapat dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 2.3:. Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi MurniMenurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2016 AngkaPartisipasi Jenis Jenjang Kasar AngkaPartisipasiMurni No Kelamin Pendidika Kota Jawa Kota Jawa n Magelang Tengah Magelang Tengah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  

1 Laki-laki SD 107,54 108,04 100,00 96,18

SLTP 85,53 90,14 82,51 78,77 SLTA 135,79 88,96 64,86 58,66 PT 23,41 18,83 10,76 15,22

  

2 Perempuan SD 102,93 110,81 100,00 97,06

SLTP 91,16 89,78 81,10 78,01 SLTA 149,26 83,80 57,39 58,33 PT 16,48 14,14 9,59 10,77

  

3 Laki-laki+ Perempuan SD 105,22 109,46 100,00 96,64

SLTP 88,58 89,96 81,75 78,89 SLTA 142,19 86,27 61,31 58,49 PT 19,64 16,48 10,12 12,99

  Sumber : DISPORABUDPAR Kota Magelang, 2017

2.2.4 Potensi Pariwisata

  Letak Kota Magelang yang strategis menjadikan kota ini memiliki mobilitas penduduk yang relatif tinggi. Kota Magelang memiliki peran dalam konstelasi wilayah di Jawa Tengah dan sekitarnya, baik itu sebagai kota tujuan (destinasi) maupun sebagai kota transit. Potensi banyaknya kunjungan dan aktivitas pendatang dari luar Kota Magelang menjadi peluang peningkatan pemasukan bagi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan orang banyak, diantaranya pariwisata. Selama ini, pariwisata di Kota Magelang lebih banyak mengandalkan obyek wisata yang berbasis wisata massal (mass tourism), diantaranya Taman Kyai Langgeng, kawasan Pecinan atau Museum

1) Wisata Taman Bacaan

  Taman Badaan ini cukup unik, karena disini anda bisa membawa anak-anak anda yang masih balita untuk diperkenalkan dengan edukasi sederhana tentang bentuk binatang dan binatang pada umumnya. Tempat ini sangat aman karena disini hewan-hewan tersebut berbentuk patung dengan ukuran asli, sehingga anak-anak anda bisa diajari untuk tidak takut pada hewan.

  Taman rekreasi Badaan ini terletak di sudut antara jalan Ade Irma Suryani dan jalan Pahlawan. Letaknya berhadapan langsung dengan museum Sudirman. Tanyakan saja pada warga di sekitar anda jika anda kebingungan mencarinya.

  2) Wisata Taman Kyai Langgeng

  Alam nan elok dan cantik dengan hamparan rumput serta pepohonan yang rindang terdapat di Taman Kyai Langgeng, sebelah barat Kota Magelang menempati areal seluas 27,36 Ha, terletak 1 km dari pusat Kota Magelang, sangat mudah dijangkau sarana transportasi.

  Taman Kyai Langgeng memiliki paduan kenyamanan dan pesona yang sulit dilupakan, dengan banyak pilihan kenangan, rekreasi, olah-raga dan studi, sehingga setiap saat menjadi penting untuk Anda nikmati

  Untuk membuat Anda betah serta berlama-lama maka disuguhkan berbagai fasilitas yang menarik berupa Arena Bermain, Kolam Renang, Panggung Terbuka, Koleksi Tanaman Langka, Anjungan Dirgantara, Wisata Sejarah, Arena Olah-raga, serta Sungai Progo dengan wisata airnya. Masih banyak lagi yang dapat Anda lihat serta jelajahi. Nikmati kesemuanya hanya di Taman Kyai Langgeng

  3) Museum Taruna Abdul Jalil

  Museum Taruna Abdul Jalil yang merupakan salah satu fasilitas pendidikan secara Akademi Militer yang secara visual menyediakan beragam koleksi yang sangat besar peranannya dalam proses pendidikan perwira dan Taruna. Museum ini memiliki luas 980 m2 dengan jarak 1 km ke arah Kota Magelang.

  4) Museum Bumi Putera

  Sejarah berdirinya Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra pada Tahun 1912 yang memiliki luas 125 m2 berjarak hanya 0,5 km ke arah utara dari pusat Kota Magelang. Museum yang terletak di Jalan Jend. A.Yani No.21 ini memiliki beberapa keunikan yang khas diantaranya:

  • Koleksi uang RI Tahun 1940, 1960
  • Koleksi mesin ketik dan mesin cetak kuno
  • Foto-foto sejarah berdirinya Asuransi Bumi Putera Tahun 1912

  Museum yang dibangun dengan gaya dan bentuk bangunan khas Jawa Tengah Joglo beratap lapis tiga, Berisi berbagai dokumen lama sejak periode 1912, foto-foto legendaries serta peralatan kantor sederhana yang digunakan pada masa lalu.

  Museum yang diresmikan Walikota Magelang Drs. A. Bagus Panuntun pada hari Senin 20 Mei 1985, bertepatan dengan peringatan hari Kebangkitan Nasional, dimaksudkan untuk melestarikan gagasan, cita-cita luhur dan karya pendiri. Di depan gedung museum berdiri tegak tiga tokoh pendiri yang berwujud tiga buah patung dari Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Siebroto dan Mas Adimidjojo yang telah menggulirkan sejarah.

5) Museum Jenderal Sudirman

  Merupakan sebuah gedung yang pernah ditempati oleh alm. Jend. sudirman sampai wafat. terletak di Jl. Ade Irma Suryani C.7 Badaan, memiliki luas 400 m2 dengan jarak 1 km ke arah utara dari pusat Kota Magelang. Bangunan yang berdiri sekitar tahun 1930 tersebut, memiliki beberapa keunikan khas, diantaranya Merupakan tempat wafatnya Jend. Sudirman, Perlengkapan rumah tangga keluarga Jend. Sudirman, meja tempat pensucian jenazahdan Tempat tidur

  Museum ini memiliki fasilitas diantaranya kantor informasi wisata, pemandu, tempat parkir, kamar mandi / WC dan tempat penjualan cinderamata dan taman.

  Tabel 2.4: Nama dan Alamat Obyek Wisata/Bioskop Nama Obyek Alamat Wisata/Bioskop

  1. Taman Kyai Langgeng Jl. Cempaka, Jurangombo Utara

  2. Museum Bumi Putera Jl. Jend. A. Yani No. 21, Gelangan

  3. Museum Abdul Jalil Jl. Jend. Gatot Subroto Komplek AKMIL, Jurangombo Selatan

  4. Museum Diponegoro Jl. Pangeran Diponegoro No. 1,cacaban

  5. Museum BPK Jl. Pangeran Diponegoro No. 1,cacaban

  • – RI

  6. Museum Sudirman Jl. Ade Irma Suryani C-7,potrobangsan

  7. Museum OHD Jl. Jenggolo No. 14,kemirirejo Sumber :Bappeda Kota Magelang, 2017

  Melihat hal tersebut, terbuka peluang untuk menciptakan paket wisata yang atraktif dan inovatif untuk lebih melengkapi wisata-wisata yang ada sebelumnya. Wisata Ikan (mina wisata) mencoba hadir untuk melengkapi destinasi pariwisata di Kota Magelang, sekaligus lebih mengenalkan perikanan Kota Magelang kepada khalayak umum.

2.2.5 Ekonomi Kreatif Potensi Berbagai Kerajinan Di Magelang

  di Kota Magelang memang cukup potensial. Ini bisa dilihat dari banyaknya jenis kerajinan yang ada di Kota Magelang. Anda bisa melihat di sepanjang jalan menuju ataupun keluar kota Magelang bahwa banyak terdapat macam-macam kerajinan di sepanjang jalan tersebut.

a. Kerajinan Batu

  Salah satu yang sangat terkenal di Kota Magelang adalah kerajinan dari batu. Para pengrajin patung batu ini selain memproduksi patung batu juga memproduksi alat-al yang berasal dari batu seperti cobek, dan lain-lain. Daerah yang memproduksi kerajinan patung batu dan kerajinan ini berada di Kecamatan Muntilan dan Salam, terutama di sepanjang jalan Semarang-Yogyakarta. Kita dapat melihat banyak kerajinan dari batu yang di pamerkan di sepanjang jalan tersebut. Patung-patung tersebut memiliki ukuran yang beraneka ragam.

  b. Miniatur Candi

  Miniatur candi sebenarnya adalah bagian dari kerajinan dari batu. Hanya saja dalam proses finishingnya lebih dipercantik dengan diberikan gip agar lebih menarik dan aman jika terjadi benturan atau jatuh.

  c. Kerajinan Bambu

  di Kota Magelang banyak sekali di temui. Kerajinan ini biasanya dijual di pasar-pasar maupun di obyek-obyek wisata di Kota Magelang

  d. KerajinanKaligrafi

  Kerajinan Kaligrafi di Kota Magelang sangat terkenal. Bahkan seni kaligrafi yang ada di kota ini sering mengikutidi berbagai daerah. Kerajinan ini menjadi salah satu kerajinan unggulan Kota Magelang, karena tidak banyak yang dapat membuatnya. Dibutuhkan kemampuan seni yang cukup tinggi, skill yang baik dan kerja keras.

  e. Kerajinan Mainan Anak-Anak

  Kota Magelang juga terdapat beberapadari kota Magelang sangat disukai anak-anak. Untuk sementara ini, produksinya hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal dan beberapa daerah sekitarnya. Hasil i tidak kalah dengan produk-produk pabrik.

  

Tabel 2.5:

Sentra Industri Kecil di Kota Magelang, 2016

Kelompok Industri Lokasi Kelurahan

1. Industri Logam & Mesin

1.1. Parut/kompor Magelang

2. Industri Aneka

3. Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

  9 20 180.000

  Jumlah penduduk pada tahun 2016, tercatat sebanyak 132.662 jiwa yang terdiri dari 65.375 orang laki-laki dan 67.287 orang perempuan. Dalam hal ini perlu disadari oleh pemerintah bahwa penduduk merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan. Penduduk dengan jumlah yang besar merupakan sumber daya manusia yang potensial bagi suatu daerah terutama penduduk yang berkualitas dan produktif bagi pembangunan nasional. Proses dan kegiatan pembangunan penduduk merupakan faktor yang sangat dominan, karena bukan saja berperan sebagai pelaksana tapi juga menjadi sasaran pembangunan sendiri. Oleh sebab itu, untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, permasalahan penduduk tidak saja diarahkan pada upaya pengendalian penduduk tapi juga dititikberatkan pada peningkatan kualitas sumber

  Profil demografi menjelaskan mengenai struktur penduduk Kota Magelang berdasarkan jumlah penduduk dan KK keseluruhan, jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk, proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan, jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi. penduduk di Kota Magelang.

  Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, 2017

  13 26 97.500 Jumlah 2014 286 725 3.670.725

  1.6. Kerupuk Iris Potrobangsan

  19 57 95.000

  1.5. Tempe Kedungsaru

  1.4. Tahu Rejowinangun Utara

  Location Unit Usaha Tenaga Kerja Investasi (Rp.000.-)

  10 31 200.000

  1.3. Tahu Tidar Utara

  11 33 220.000

  1.2. Tahu Magersari

  1.1. Tahu Tidar Selatan 130 390 2.340.000

  30 78 226.400

  2.3. Mainan Anak Jurangombo Utara

  23 25 109.275

  2.2. Konveksi Kedungsari

  33 45 179.550

  2.1. Konveksi Kramat Selatan

  8 20 23.000

2.3 Demografi dan Urbanisasi

2.3.1 Jumlah penduduk dan KK keseluruhan

  daya manusia. Jika kualitasnya rendah, jumlah penduduk yang besar disadari hanya akan merupakan beban pembangunan. Oleh karena itu permasalahan jumlah penduduk yang besar harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia itun sendiri, baik peningkatan kualitas dari segi pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, maupun kesejahteraan masyarakat secara umum.

  Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi/perpindahan penduduk. Perkembangan jumlah penduduk Kota Magelangmengalami perubahan setiap tahunnya. Perubahan struktur dan komposisi penduduk dapat dilihat dari perbandingan piramida penduduk dimana penduduk Kota Magelang didominasi oleh penduduk berusia muda.

  Tabel 2.6: Jumlah Penduduk Kota Magelang Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 Kecamatan/ JumlahPenduduk(Jiwa) Luas Kepadatantan L P L+P Kelurahan (km2) (jiwa/km2) MagelangSelatan 21.679 21.999 43.678 6,89 6.339

  RejowinangunSelatan 4.437 4.436 8.873 0,43 20.635 Magersari 2.117 2.211 4.328 0,58 7.462 JurangomboUtara 3.531 3.667 7.198 2,26 3.185 JurangomboSelatan 4.268 4.314 8.582 0,97 8.847 TidarUtara 2.913 2.924 5.837 1,27 4.596 TidarSelatan 4.413 4.447 8.860 1,38 6.420 MagelangUtara 19.033 19.831 38.864 6,13 6.340 Wates 4.544 4.698 9.242 1,17 7.899 Potrobangsan 4.303 4.584 8.887 1,3 6.836 Kedungsari 3.754 3.851 7.605 1,33 5.718 KramatUtara 2.448 2.518 4.966 0,86 5.774 Kramat Selatan 3.984 4.180 8.164 1,46 5.592 Magelang Tengah 24.663 25.457 50.120 5,1 9.827 Kemirirejo 6.290 6.273 12.563 0,99 12.690 Cacaban 3.043 3.139 6.182 0,88 7.025 Rejowinangun Utara 4.010 4.204 8.214 0,83 9.896 Magelang 3.861 4.131 7.992 1,25 6.394 Panjang 3.313 3.521 6.834 0,35 19.526 Gelangan 4.146 4.189 8.335 0,81 10.290 Jumlah 65.375 67.287 132.662 18,12 7.321

  Sumber: Kota Magelang Dalam Angka, 2017

  Data kepadatan penduduk Kota Magelang berdasarkan Kota Magelang Dalam Angka 2017 bahwa pada tahun 2017 Kota Megelang mempunyai jumlah penduduk sebanyak 132.662jiwa, kepadatan penduduk Kota Magelang sebesar 7.321 jiwa/km

  Tabel 2.7: Banyaknya Rumah Tangga dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga di Kota Magelang, 2016 Kecamatan / Kelurahan Banyaknya Rata-rata Anggota RT Penduduk Rumah Tangga Magelang Selatan 43 260 13 553

  Distribusi penduduk merupakan pola pesebaran penduduk di suatu wilayah baik bedasarkan batas-batas geografis maupun beradasarkan batasan-batasan administrative di Kota

  3 Sumber :Kota Magelang Dalam Angka, 2017

  3 005 Potrobangsan 8 992 2 861 3 006 Kedungsari 7 475 2 377 3 008 Kramat Utara 4 860 1 462 3 009 Kramat Selatan 8 061 2 542

  3 004 Wates 9 188 2 937

  3 Magelang Utara 38 576 12 179

  3 002 Kemirirejo 6 206 1 997 3 003 Cacaban 8 214 2 650 3 004 Magelang 7 913 2 601 3 005 Panjang 6 766 2 253 3 006 Gelangan 8 250 2 668

  3 001 Rejowinangun Utara 12 518 3 952

  3 Magelang Tengah 49 867 16 121

  3 004 Rejowinangun Selatan 8 986 2 890 3 005 Jurangombo utara 4 302 1 347 3 006 Jurangombo Selatan 6 951 2 146 3 007 Tidar Utara 8 493 2 646 3 008 Tidar Selatan 5 748 1 780

  3 002 Magersari 8 780 2 744

  ).Kepadatan penduduk yang relatif tinggi ini merupakan salah satu permasalahan bagi pemerintah terkait dengan penataan ruang dan kota serta pemenuhan pelayanan dasar masyarakat. Keterbatasan lahan untuk permukiman merupakan masalah yang khas bagi wilayah perkotaan terutama bagi Kota Magelang yang merupakan kota terkecil dengan wilayah yang terbatas.

  2

  2

  ) dan Kelurahan Tidar Utara (4.596 jiwa/km

  2

  ). Sementara Kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif kecil ada di Jurangombo Selatan (3.185 jiwa/km

  2

  ) dan Kemirirejo (12.690jiwa/km

  2

  ), disusul Kelurahan Panjang (19.526jiwa/km

  2

  . Dari data tersebut Kota Magelang menunjukkan kepadatan penduduk tertinggi tahun 2016 di Kelurahan Rejowinangun Selatan (20.635jiwa/km

2.3.2 Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk

  Magelang. Distribusi penduduk Kota Magelang tahun 2016 terbesar pada Kecamatan Tengah dan terkecil di Kecamatan Utarasebagaimana tersaji dalam berikut ini:

  Gambar 2.3: Sebaran penduduk berdasarkan Kelurahan di Kota Magelang tahun 2016

  63 ,5

  2

  12

  7

  3

  2

  5

  4

  4

  24

  2

  87

  

86

  88

  5

  58 8 9,

  33

  21 8, 8,

  16 8,

  99

  4 8,

  60 8, 8, 2 8,

  19 7,

  7

  83 7, 7,

  6

  18 6,

  83

  8 6, 5,

  96

  32 4, 4, Sumber: BPS Kota Magelang, 2017

  Tabel 2.8: Sebaran penduduk Berdasarkan kecamtan di Kota Magelang 2016

  2 Kecamatan Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk per km Magelang Selatan 33,45 4.856 Magelang Tengah 36,08 7.069 Magelang Utara 30,47 4.972 Kota Magelang 100 5.519

  Sumber: Kota Magelang Dalam Angka, 2017

  2 Dengan luas wilayah 18,12km , kepadatan penduduk Kota Magelang tahun 2016

  sebesar 5.519 jiwa per km2. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi. Penduduk yang paling padat berada di Kecamatan Magelang

  

2

Tengah yaitu sebesar 7.069 jiwa per Km , dan paling jarang penduduknya di Kecamatan

  2 Magelang Utara yakni 4.972 jiwa per Km .

  Tabel 2.9: Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Magelang Jumlah Penduduk (ribu) Laju Pertumbuh Penduduk Kecamatan 2010 2015 2016 2010-2016 2015-2016 Magelang Selatan 39.839 40.591 40.549 0,36 0,07 Magelang Tengah 43.223 44.022 43.728 0,24 0,67 Magelang Utara 35.651 36.339 36.928 0,72 1,62 Kota Magelang 118.713 120.952 121.205 0,42 0,21

  Sumber: Kota Magelang Dalam Angka, 2017

  Dari table diatas diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Magelang antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2016 sebesar 0,42%/tahun dengan pertumbuhan paling besar pada Kecamatan Magelang Utara yaitu sebesar 0,72%/tahun sedangkan terkecil pada Kecamatan Magelang Tengah yaitu sebesar 0,24%/tahun.

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

  Lajupertumbuhanpenduduk adalah angka yang menunjukkan persentase pertambahan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan untuk proyeksi penduduk untuk tiap kecamatan di Kota Magelang dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 disajikan dalam tabel berikut :

  Tabel 2.10: Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Tahun Kecamatan/Kelurahan 2016 2017 2018 2019 2020 Magelang Selatan 40,704 40,831 40,939 41,023 41,120 Magersari 7,882 7,906 7,927 7,943 7,962 Rejowinangun Selatan 7,987 8,012 8,034 8,051 8,070 Jurangombo Utara 3,903 3,916 3,925 3,932 3,941 Jurangombo Selatan 7,718 7,742 7,763 7,779 7,797 Tidar Utara 7,759 7,782 7,803 7,819 7,838 Tidar Selatan 5,455 5,473 5,487 5,499 5,512 Magelang Tengah 44,144 44,279 44,390 44,479 44,580 Rejowinangun Utara 10,683 10,714 10,741 10,764 10,789 Kemirirejo 5,268 5,284 5,297 5,307 5,319 Cacaban 7,773 7,796 7,816 7,832 7,850 Magelang 7,105 7,128 7,146 7,160 7,176 Panjang 5,912 5,931 5,946 5,957 5,971 Gelangan 7,403 7,426 7,444 7,459 7,475 Magelang Utara 36,445 36,563 36,663 36,741 36,832 Wates 8,219 8,246 8,269 8,288 8,308 Potrobangsan 8,077 8,104 8,126 8,144 8,165 Kedungsari 7,015 7,037 7,056 7,070 7,088 Kramat Utara 5,743 5,761 5,777 5,790 5,803 Kramat Selatan 7,391 7,415 7,435 7,449 7,468 Jumlah 121,293 121,673 121,992 122,243 122,532

  Sumber: Proyeksi Penduduk Kota Magelang 2010-2020, 2017

  Dari table diatas dapat diketahui proyeksi penduduk Kota Magelang pada tahun 2020 sebanyak 122,532 Jiwa. Penduduk paling banyak berada pada Kecamatan Magelang Tengah dengan jumlah penduduk sebanyak 44,580 Jiwa dan dengan penduduk paling sedikit berada pada Kecamatan Magelang Utara sebanyak 35.832 Jiwa.

2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Bagian ini berisikan, antara lain: (1) Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi;

  (2) Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin; (3) Data kondisi lingkungan strategis (missal: topografi, geologi, klimatologi, dll); (4) Data resiko bencana alam; (5) Isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya (antara lain capaian pelayanan dan kualitas).

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  Kemampuan Ekonomi Daerah juga dapat direpresentasikan melalui produktivitas total daerah yang tercermin pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di semua sektor atau lapangan usaha.Perhitungan PDRB yang dilakukan pada tahun 2016 berbeda dengan perhitungan PDRB pada tahun

  • – tahun sebelumnya. Perhitungan PDRB pada tahun 2016 mengacu pada Standar rekomendasi internasional yaitu System of National Accounts (SNA) 2008 yang menyediakan informasi aktivitas ekonomi seperti produksi, konsumsi dan akumulasi harta. Adapun tahun dasar perhitungan menggunakan tahun dasar 2010 di mana pada tahun tersebut kondisi perekonomian Indonesia relatif stabil. Sektor pembentuk PDRB juga mengalami perubahan dari 9 menjadi 17 sektor. Perubahan ini disusun melalui perubahan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi dan Kabapaten/Kota sehingga kondisi perekonomian wilayah dapat dipersandingkan secara internasional.

  

Tabel 2.8:

PDRB Kota Magelang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi Sektoral Tahun 2010-2016 (2010=100 dalam Juta Rupiah )

LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012 2013* 2014** 2015***

  

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 93.388,08 (2.33) 98.201,75 (2.20) 104.683,39 (2.14) 116.293,58 (2.17) 120.367,23 (2.03) 130.678,47 (2.01)

  • Penggalian

    Industri Pengolahan 565.082,95 (14.09) 684.330,06 (15.33) 746.652,98 (15.28) 812.114,50 (15.16) 931.859,31 (15.75) 1.013.535,85 (15.57)

    Pengadaan Listrik dan Gas 12.078,66 (0.30) 13.768,75 (0.31) 15.425,53 (0.32) 16.666,48 (0.31) 17.257,01 (0.29) 19.111,02 (0.29)

    Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan 7.164,17 (0.18) 7.455,82 (0.17) 7.411,28 (0.15) 7.621,25 (0.14) 8.044,19 (0.14) 8.417,55 (0.13)

    Daur Ulang

    Kontruksi 732.475,35 (18.26) 773.514,05 (17.33) 858.646,48 (17.57) 918.311,37 (17.14) 1.012.603,08(17.12) 1.116.719,99 (17.15)

    Perdagangan Besar dan eceran, reparasi mobil dan 658.763,55 (14.43) 742.328,02 (14.63) 771.564,88 (15.79) 833.066,81 (15.55) 880.551,58 (14.88) 942.253,31 (14.47)

    sepeda motor

    Transportasi dan pergudangan 284.068,60 (7.08) 295.979.95 (6.63) 314.331,52 (6.43) 351.780,16 (6.57) 403.943,42 (6.83) 470.836,63 (7.23)

  

Penyediaan Akomodasi dan Makan minum 230.876,25 (5.76) 256.558,86 (5.75) 274.817,74 (5.62) 304.199,77 (5.68) 342.124,31 (5.78) 382.469,35 (5.87)

Informasi dan Komunikasi 194.369,53 (4.85) 215.949,17 (4.84) 232.915,64 (4.77) 248.510,92 (4.64) 284.882,99 (4.82) 307.703,73 (4.73)

Jasa Keuangan dan Asuransi 200.087,47 (4.99) 219.320,36 (4.91) 243.683,72 (4.99) 265.211,16 (4.95) 284.010,20 (4.80) 306.260,55 (4.70)

Real Estate 138.883,41 (3.46) 151.296,80 ( 3.39) 158.000,20 (3.23) 173.221,64 (3.23) 191.763,10 (3.24) 212.385,65 (3.26)

Jasa Perusahaan 12.105,05 (0.30) 13.880,19 (0.31) 15.387,73 (0.31) 16.994,48 (0.32) 18.732,66 (0.32) 20.445,59 (0.31)

Administrasi Peme-rintahan, Pertahanan dan 528.286,70 (13.17) 552.407,47 (12.37) 613.776,42 (12.56) 660.077,14 (12.32) 703.193,64 (11.89) 752.550,20 (11.56)

Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan 174.715,61 (4.36) 239.545,88 (5.37) 310.843,40 (6.36) 387.046,30 (7.23) 440.078,24 (7.44) 516.492,00 (7.93)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 89.955,25 (2.24) 106.223,75 (2.38) 125.257,66 (2.56) 138.266,12 (2.58) 156.742,75 (2.65) 173.033,53 (2.66)

Jasa Lainnya 88.417,54 (2.20) 93.789,22 (2.10) 94.247,90 (1.93) 106.925,77 (2.01) 119.677,13 (2.00) 137.478,43 (2.11)

JUMLAH

  4.010.718,18 4.255.662,20 4.887.646,47 5.356.307,45 5.915.830,84 6.510.371,85 Sumber : Kantor Litbang dan Statistik Kota Magelang dalam Analisis PDRB Kota Magelang, 2017

  Keterangan:

  • Angka sementara
    • Angka sangat sementara
      • Angka prediksi derivative

  PEMBARUAN DATA DASAR USULAN KECIPTAKARYAAN KOTA MAGELANG 2017

BAB II - 20

  Tabel di atas memperlihatkan kondisi produktivitas Kota Magelang selama lima tahun terakhir yang tercermin di dalam 17 sektor PDRB. Nilai PDRB Kota Magelang pada tahun 2014 secara agregat atas dasar harga berlaku (5.915.830,85 juta rupiah) tumbuh 10.45 persen dari capaian angka tahun sebelumnya (5.356.307,45 juta rupiah). pPoduktivitas daerah pada tahun 2015 diprediksi hampir sama dengan kondisi tahun 2014. PDRB Tahun 2015 berdasarkan harga konstan sebesar 5.241.660, 00 juta rupiah dengan pertumbuhannya sebesar 5.10.

  Struktur perekonomian Kota Magelang didominasi oleh 4 sektor unggulan yaitu Sektor Kontruksi, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial.

  Kontribusi keempat sektor unggulan tersebut pada tahun 2014 berdasarkan harga konstan adalah, sektor konstruksi sebesar 16.76%, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 15.88%, Sektor Industri Pengolahan sebesar 15.17%, dan Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dengan kontribusi sebesar 11.20%. Keempat lapangan usaha ini menyumbang berturut-turut 1,08%; 0,71%; 0,28% dan 2,66% terhadap total NTB lapangan usaha yang sama di Jawa Tengah pada periode tahun 2014.

  Komposisi peran lapangan usaha pembentuk PDRB atas dasar harga berlaku yang ditinjau dari distribusi terhadap PDRB total pada tahun 2015 diprediksi masih relatif sama dengan pola tahun-tahun sebelumnya yang didominasi oleh lapangan usaha Konstruksi, IndustriPengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Prediksi pada tahun 2015, keempat sektor ini masih merupakan penyumbang terbesar bagi PDRB Kota Magelang.

  Sektor konstruksi pada tahun 2016 tumbuh sebesar 2.12%. Sementara sektor industri pengolahan mengalami laju pertumbuhan tertinggi di antara empat sektor pembentuk PDRB terbesar di Kota Magelang yaitu sebesar 7%. Sektor ini merupakan kegiatan ekonomi dibidang perubahan secara kimia atau fisik dari mahan, unsur, komponen menjadi produk baru. Sektor kedua yang mengalami laju pertumbuhan yang relatif tinggi setelah sektor industri pengolahan adalah sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh sebesar 3.11%. Sektor yang pertumbuhannya relatif kecil yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh hanya sebesar 0.51%. Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan produktivitas daerah berdasarkan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan beserta dengan kontribusi sektor PDRB sebagai berikut:

  

Tabel 2.8:

PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Kontan dan Kontribusi sektoral Tahun 2010-2016 (2010=100 dalam Juta Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012 2013* 2014** 2015***

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 93.388,08 (2.33) 96.341,65 (2.26) 98.182,37 (2.19) 100.977,97 (2.12) 102.614,98 (2.06) 103.687,09 (1.98)

  • - - - - - - Penggalian

    Industri Pengolahan 565.082,95 (14.09) 615.817,06 (14.47) 660.615,63 (14.73) 707.152,92 (14.87) 756.622,79 (15.17) 797.981,49 (15.22)

    Pengadaan Listrik dan Gas 12.078,66 (0.30) 13.701,98 (0.32) 15.908,74 (0.35) 17.812,17 (0.37) 18.388,16 (0.37) 19.358,22 (0.37)

    Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 7.164,17 (0.18) 7.334,20 (0.17) 7.306,77 (0.16) 7.345,64 (0.15) 7.545,25 (0.15) 7.682,69 (0.15) dan Daur Ulang

    Kontruksi 732.475,35 (18.26) 739.662,01 (17.38) 791.369,61(17.65) 818.377,68 (17.21) 835.695,22((16.76) 861.015,61 (16.43)

    Perdagangan Besar dan eceran, reparasi mobil 658.763,55 (16.43) 717.208,45 (16.85) 730.825,83(16.30) 767.954,43 (16.15) 791.805,87 (15.88) 822.791,44 (15.70)

    dan sepeda motor

    Transportasi dan pergudangan 284.068,60 (7.08) 295.246,81 (6.94) 312.535,46(6.97) 344.421,27 (7.24) 373.225,72 (7.48) 412.280,33 (7.87)

    Penyediaan Akomodasi dan Makan minum 230.876,25 (5.76) 245.054,80 (5.76) 252.103,91(5.62) 263.888,24 (5.55) 281.211,68 (5.64) 294.000,72 (5.61)

  

Informasi dan Komunikasi 194.369,53 (4.85) 212.669,09 (5.00) 234.771,59(5.24) 255.630,11 (5.38) 297.579,12 (5.97) 334.580,68 (6.38)

Jasa Keuangan dan Asuransi 200.087,47 (4.99) 208,442,29 (4.90) 214.434,16(4.78) 224.119,33 (4.71) 229.343,21 (4.60) 234.669,11 (4.48)

Real Estate 138.883,41 (3.46) 148.282,55 (3.48) 154.353,38(3.44) 167.087,52 (3.51) 175.397,92 (3.52) 185.052,88 (3.53)

Jasa Perusahaan 12.105,05 (0.30) 13.136,95 (0.31) 14.214,79 (0.32) 15.211,81 (0.31) 16.332,85 ( 0.33) 17.291,12 (0.33)

Administrasi Pemerin-tahan, Pertahanan dan 528.286,70 (13.17) 540.680,55 (12.70) 546.939,79(12.20) 561.491,84 (11.81) 558.632,28 (11.20) 567.813,51 (10.83)

Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan 174.715,61 (4.36) 211.713,15 (4.97) 251.436,06(5.61) 290.296,18 (6.10) 314.698,55 (6.31) 340.803,17 (6.50)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 89.955,25 (2.24) 99.349,33 (2.33) 108.676,18(2.42) 113.912,31((2.40) 123.661,61 (2.48) 129.139,38 (2.46)

Jasa Lainnya 88.417,54 (2.20) 91.021,33 (2.14) 90.593,80 (2.02) 99.589,76 (2.09) 104.621,24 (2.10) 113.512,57 (2.17)

JUMLAH 4.010.718,18 4.255.662,21 4.484.268,07 4.755.269,18 4.987.376,45 5.241.660,00

  Sumber : Kantor Litbang dan Statistik Kota Magelang dalam Analisis PDRB Kota Magelang, 2017 Keterangan:

  • Angka sementara
    • Angka sangat sementara
      • Angka prediksi derivative

  PEMBARUAN DATA DASAR USULAN KECIPTAKARYAAN KOTA MAGELANG 2017

BAB II - 23

  Nilai PDRB Kota Magelang pada tahun 2014 secara agregat atas dasar harga konstan adalah 4.987.376,44 juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar 4.07 persen. Nilai ini sedikit melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun dari capaian angka tahun sebelumnya yaitu 5.35 persen (4.755.269,18 juta rupiah). Laju pertumbuhan ini sedikit lebih rendah apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan riil Propinsi Jawa Tengah yang sebesar 5.42% dan nasional sebesar 5.02%.

  Laju pertumbuhan dan produktivitas daerah pada tahun 2015 diprediksi hampir sama dengan kondisi tahun 2014. Perolehan PDRB atas dasar harga berlaku Kota Magelang tahun 2014 mencapai 5,9 triliun rupiah dengan pertumbuhan 10,45% dan berkembang 147,5% dari kondisi tahun dasar. Nilai ini memberikan sumbangan 0,64% terhadap perolehan PDRB Jawa Tengah. PDRB Tahun 2015 berdasarkan harga konstan sebesar 5.241.660, 00 juta rupiah dengan pertumbuhannya sebesar 5.10. Hasil produksi barang dan jasa di tahun 2015 ini diperkirakan tumbuh 10,05% berdasarkan harga berlaku dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,9 triliun rupiah. Pertumbuhan riil berdasarkan harga konstan pada tahun 2015 sebesar 5.10%. Pertumbuhan positif ini tidak lepas dari peningkatan permintaan lokal terhadap produk/jasa Kota Magelang seiring dengan pertumbuhan konsumsi masyarakat, investasi yang mulai tumbuh, naiknya harga beberapa komoditas global, dan intensifnya perbaikan serta pembangunan infrastruktur.

Tabel 2.17 Pertumbuhan PDRB adhb dan adhk Menurut Lapangan Tahun 2011-2012 dan Prediksi 2013-2015

  Pertumbuhan PDRB adhb Pertumbuhan PDRB adhk LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013* 2014** 2015*** 2011 2012 2013* 2014** 2015*** Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

  5.15

  6.60

  11.09

  3.50

  8.57

  3.16

  1.91

  2.85

  1.62

  1.04

  • Penggalian
  • Industri Pengolahan

  21.10

  9.11

  8.77

  14.74

  8.76

  8.98

  7.27

  7.04

  7.00

  5.47 Pengadaan Listrik dan Gas

  13.99

  12.03

  8.04

  3.54

  10.74

  13.44

  16.11

  11.96

  3.23

  5.28 Pengadaan Air, Pengelo-laan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

  4.07

  0.60

  2.83

  5.55

  4.64

  2.37

  0.37

  0.53

  2.72

  1.82 Kontruksi

  5.60

  11.01

  6.95

  10.27

  10.28

  0.98

  6.99

  3.41

  2.12

  3.03 Perdagangan Besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor

  12.69

  3.94

  7.79

  5.70

  7.01

  8.87

  1.99

  5.08

  3.11

  3.91 Transportasi dan pergudangan

  4.19

  6.20

  11.91

  14.83

  16.56

  3.94

  5.86

  10.20

  8.36

  10.46 Penyediaan Akomodasi dan Makan minum

  11.12

  7.12

  10.69

  12.47

  11.79

  6.14

  2.88

  4.67

  6.56

  4.55 Informasi dan Komunikasi

  11.10

  7.86

  6.70

  14.64

  8.01

  9.41

  10.39

  8.88

  16.41

  12.43 Jasa Keuangan dan Asuransi