BAB 2 PROFIL KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 9ad7f577fd BAB IIBAB 2

BAB 2 PROFIL KABUPATEN/KOTA

2.1 Wilayah Administrasi

  Secara geografis dari bagian utara, selatan, timur dan barat Kota Tomohon dikelilingi atau berbatasan dengan Kabupaten Minahasa.Secara umum Kota Tomohon terletak pada jalur sirkulasi utama yang menghubungkan antara Kota Manado sebagai ibukota provinsi dan kota-kota lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa. Jarak Kota Tomohon dengan beberapa kota lainnya di Sulawesi Utara adalah: o

  Tomohon - Bitung berjarak ± 55,0 kilometer o Tomohon - Manado berjarak ± 22,0 kilometer o Tomohon – Tondano berjarak ± 15,0 kilometer

  Batas Bujur Lintang Kota Tomohon secara geografis terletak pada koordinat 01°15’15” Lintang Utara dan 124°49’20” Bujur Timur. Wilayah perencanaan yang menjadi ruang lingkup penyusunan Rencana

  Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tomohon mencakup keseluruhan luas wilayah Kota Tomohon, yang diresmikan pada tanggal 27 Januari 2003, sebesar 147,2178 km2 atau 14.721,78 Ha.

  Gambar Error! No text of specified style in document..1 Luas Wilayah Kota Tomohon Per Kecamatan

  6 Gambar Error! No text of specified style in document..2 Peta

  Administrasi (Desa/Kelurahan) Kota Tomohon Kota Tomohon terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan setelah mengalami pemekaran pada tahun 2009 maka Kota Tomohon yang sebelumnya terdiri dari 35 Desa/Kelurahan saat ini telah menjadi 44 Kelurahan. Kota ini dipimpin oleh seorang walikota yang dibantu oleh wakil walikota sebagai pemimpin pertama hasil pilihan rakyat pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tanggal 21 Juni 2005.

  

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Jumlah Kelurahan/Desa

dan Letak Kantor Pemerintahan Menurut Kecamatan

No Kecamatan Letak Kantor Jumlah Pemerintahan Desa/ Kelurahan

  1. Tomohon Utara Kakaskasen Tiga

  10

  2. Tomohon Timur Talete Dua

  5

  3. Tomohon Barat Woloan

  8

  4. Tomohon Tengah Paslaten

  9

  5. Tomohon Selatan Lansot

  12 Jumlah

  44 Sumber : Bapeda Kota Tomohon.

  Kota Tomohon memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: o berbatasan dengan Kecamatan Pineleng dan Kecamatan Tombulu

  Utara, Kabupaten Minahasa; o

  Timur, berbatasan dengan Kecamatan Tombulu dan Kecamatan Tondano Kabupaten Minahasa; o

  Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Sonder dan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa; o

  Barat, berbatasan dengan Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa.

  Secara geografis Kota Tomohon dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Minahasa.Artinya, dari bagian utara, timur, selatan, dan barat, berbatasan langsung dengan Kabupaten Minahasa.Secara umum, Kota Tomohon terletak pada jalur sirkulasi utama yang menghubungkan antara Kota Manado sebagai ibukota propinsi dan kota-kota lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa. Jarak Kota Tomohon dengan beberapa kota lainnya di Sulawesi Utara adalah: o Tomohon – Bitung berjarak ± 60,0 kilometer o Tomohon – Manado berjarak ± 22,0 kilometer o Tomohon – Tondano berjarak ± 15,0 kilometer o Tomohon – Langowan berjarak ± 33,0 kilometer

  Kota Tomohon dapat dicapai secara langsung dari Kota Manado dan pencapaian dari Bitung menuju Tomohon dapat melalui Kota Tondano atau melintasi Manado.Aksesibilitas ke kota-kota lain di Provinsi Sulawesi Utara cukup lancar, melalui jalan-jalan dengan kualitas yang baik.

  Manado (22,0 km) Bitung (55,0 km) Tondano (15,0 km) Langowan (33,0 km) Gambar Error! No text of specified style in document..3 Posisi Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten/Kota

2.2.1 Kawasan Hutan yang dapat dikonversi

  Kawasan hutan dapat dikonversi menjadi kawasan pertanian, perkebunan atau diperuntukkan menjadi kawasan yang menghasilkan tanaman berfungsi ganda seperti penghasil buah, penghasil kayu, sekaligus juga berfungsi ekologis. Kawasan hutan rakyat dikembangkan dan dilaksanakan oleh masyarakat dan Dinas

  Kehutanan dan Perkebunan sejak tahun 2009, terletak di Tomohon Barat, Tomohon Utara dan Tomohon Timur.

  2.2.2 Kawasan Pertanian

  Komoditas tananam hias diantaranya Gladiol, Krisan, Anyelir, Kerkely, Anthurium, Amarilis, Rosida, Anggrek, Aster dan Mawar dapat ditemui di Kota Tomohon. Sebelum tahun 2004, daerah penanaman tanaman hias masih sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Kakaskasen dan sekitarnya. Namun peluang usaha bunga ternyata mendapat tempat tersendiri bagi sejumlah warga sehingga pada tahun 2009 penanaman tanaman hias mulai menyebar di lima kecamatan yang ada di Kota Tomohon. Usaha tanaman hias dinilai cukup menjanjikan, hal ini ditunjang dengan program utama pemerintah Kota Tomohon yaitu “Tomohon Kota Bunga”. Tanaman bahan makanan juga merupakan salah satu sub sektor yang dapat memberikan kontribusi pengembangan pada kawasan pertanian. Tanaman bahan makanan ini mencakup tanamam padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang kedelai. Gambaran mengenai penyebaran produksi padi (padi sawah dan padi ladang) di Kota Tomohon tidak menunjukkan konsentrasi produksi padi pada kecamatan tertentu. Pada tahun 2012, Kota Tomohon menghasilkan padi sekitar 10.984,27 ton. Produksi tanaman sayuran (Hortikultura) pada tahun 2011 di Kota Tomohon dimana produksi tertinggi didominasi oleh tanaman kubis sebesar 7.933 kuintal.

  2.2.3 Kawasan Perkebunan

  Produksi tanaman perkebunan di Kota Tomohon terdiri atas kelapa, cengkeh, vanili, kopi, dan aren. Produksi tanaman perkebunan terbanyak di Kota Tomohon adalah kelapa, yaitu mencapai 626.8 ton.

  2.2.4 Kawasan Peternakan

  Populasi ternak besar yang terdiri dari sapi, kuda, kambing, dan babi pada tahun 2012 secara berturut-turut adalah 3.110 ekor, 280 ekor, 951 ekor, dan 73.877 ekor.

  Grafik 2.1 Produktivitas Padi dan Palawija Kota Tomohon (kw/ha) Grafik 2.2 Produksi Bunga Menurut Jenis Bunga di Kota Tomohon

  2.2.5 Kawasan Perikanan

  Sistem perikanan darat yang terdapat di Kota Tomohon adalah berupa kolam

  

(fresh water pond), berlokasi di lima kecamatan dengan jumlah produksi per

  kecamatan seperti tertera dalam Tabel dibawah ini:

Tabel 2.2 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kecamatan di Kota

  Grafik 2.3Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak di Kota Tomohon

Tomohon (ton) 2010-2012

  2.2.6 Kawasan Pariwisata

  Tomohon merupakan salah satu kota yang memiliki berbagai jenis lokasi pariwisata dan cagar budaya. Berdasarkan data dan hasil survey, di wilayah Kota Tomohon terdapat beberapa objek wisata yang dijadikan sebagai potensi pengembangan sektor pariwisata, yaitu :

  1. Objek Wisata Alam:

  a. Danau Pangolombian

  b. Danau Linow

  c. Danau Lahendong

  d. Danau Masarang

  e. Telaga Sineleyan

  f. Gunung Masarang

  g. Gunung Mahawu

  h. Gunung Lokon i. Gunung Tampusu j. Gua di Kaki Gunung Masarang k. Air Terjun Tinoor l. Air Terjun Pinaras m. Panas Bumi di Lahendong

  2. Objek Wisata Sejarah dan Budaya:

  a. Waruga di Woloan Satu

  b. Waruga Nimawanua di Sarongsong

  c. Patung Opo Dotu Tololiu tua di Matani Tiga

  d. Patung Opo Dotu Maramis di Kakaskasen

  e. Wallace House di Rurukan

  f. Vellbox dan Meriam Tua di Tinoor

  g. Rumah Kolonial di Kaaten, Matani Satu

  h. Gereja Tua (GMIM Sion) di Talete i. SMA Negeri Tomohon sekolah tertua di Minahasa

  3. Objek Wisata Buatan:

  a. Amphitheatre di Woloan Satu

  b. Lokon Boutique Resort di Kakaskasen Satu

  c. Bukit Doa di Kakaskasen Dua (Kaki Gunung Mahawu)

  d. Kolam Renang di Kinilow

  e. Rest Area di Kinilow

  f. Pemandian Air Panas di Lahendong g. Industri Rumah Panggung di Woloan

  4. Objek Wisata Agro:

  a. Perkebunan agropertanian di Rurukan

  b. Kebun bunga dan warung-warung di sepanjang jalan Kakaskasen

  2.2.7 Kawasan Industri

  Jumlah perusahaan industri di Kota Tomohon tercatat sebanyak 1.0888 unit usaha dengan 2.031 tenaga kerja (Sumber: Tomohon dalam Angkat 2013). Industri rumah panggung (rumah tradisional Minahasa yang terbuat dari kayu) adalah salah satu industri primadona yang berkembang di Kelurahan Woloan. Industri lain yang berkembang di Tomohon yaitu Home Industry yang berada di Kelurahan Kinilow. Home Industry yang dimaksud disini adalah industri kecil/rumah tangga yang dikelola secara sederhana dan menghasilkan kerajinan alat-alat rumah tangga yang berbahan dasar dari bambu dan kayu. Untuk jenis industri yang berkembang di Kota Tomohon sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Jumlah Perusahaan menurut Jenis Industri di Kota Tomohon Tahun 2012 Jenis Industri Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja

  Industri Pangan 874 1.172 Industri Sandang 392 440 Industri Kimia dan Bahan Berbahaya 462 1.520 Industri Logam Mesin dan 286 626 Elektronika Industri Kerajinan 134 172 Jumlah

  2.184 3.930 Sumber: Tomohon dalam Angka 2013

  2.2.8 Kawasan Perdagangan

  Kawasan perdagangan bertumbuh pesat di Kecamatan Tomohon Tengah dan Tomohon Timur yang juga merupakan jalan protokol setelah menjadi daerah kota, telah berkembang pesat toko-toko yang menjual bahan kebutuhan pokok, kendaraan bermotor (terutama motor) dan suku cadang kendaraan, bahan bangunan, kuliner, fashion dan lainnya bahkan sampai ke Tomohon Utara dan Tomohon Selatan. Usaha-usaha yang berkembang di Kota Tomobon dapat dilihat dengan tersedianya sejumlah supermarket (Grand Central, Cool Supermarket, Multimart), Toko, Ruko, Restoran (KFC, CFC, Restoran Sineleyan, dll).Fasilitas penjualan perbaikan kendaraan/dealer resmi dari berbagai perusahaan kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2 serta tersedianya lokasi perdagangan di pasar beriman yang terletak di lingkar timur Kota Tomohon. Kedekatan dengan ibukota provinsi menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan distribusi perdagangan dan jasa di Kota Tomohon lebih lancar dibandingkan dengan beberapa kota lain dalam wilayah Kabupaten Minahasa, sehingga kualitas dan kuantitas produknya menjadi lebih banyak dan bervariasi. Pada tahun 2012 di Tomohon terdapat 1 pasar umum (Pasar Beriman Tomohon), 1 pasar desa, 17 toko, 87 kios, 416 warung dan 42 rumah makan/restoran. Seiring dengan perkembangan perdagangan, maka terjadi peningkatan jasa keuangan/perbankan, dimana saat ini Kota Tomohon telah memiliki beberapa bank antaranya: Bank SULUT, BRI, BNI, MANDIRI, BCA, DANAMON, MEGA, BTPN, dan Bank Perkreditan Prisma Dana. Jasa keuangan lainnya adalah jasa pembiayaan kendaraan bermotor dan koperasi yang bergera dalam simpan-pinjam.

2.2.9. Kawasan Hotel dan Jasa Pemukiman

  Jumlah hotel dan penginapan di Kota Tomohon terus bertambah, juga terjadi peningkatan yang signifikan dari pemilikan rumah dan kapling oleh penduduk di sekitar Kota Tomohon, baik yang tinggal di Kota Manado, bahkan orang-orang Minahasa yang tinggal di daerah lain (termasuk Jakarta dan kota-kota besar lainnya).

Tabel 2.4 Hotel di Tomohon

  Hotel Klasifikasi Jumlah Kamar Lokasi Tambulinas Melati

  10 Tinoor II Makatembo Melati

  20 Tinoor II Indraloka Melati

  15 Kinilow Highland Resort Melati

  12 Kinilow

  Kinilow Indah Melati

  10 Kinilow Lokon Boutique Melati Fasilitas Hotel

  39 Kakaskasen Resort Bintang Volcano Resort Melati

  10 Kakaskasen Happy Flower Melati

  5 Kakaskasen Gardenia Melati Fasilitas Hotel

  12 Kakaskasen Bintang Palmptree Melati

  5 Kakaskasen Kawanua Melati

  24 Sarongsong Wawo Melati

  5 Walian Home Stay Tomohon Melati

  8 Walian Samaria Melati

  4 Sarongsong Puncak Kasuang Melati

  12 Matani 1 Fajar Mentari Melati

  4 Matani 1 Sinar Mentari Melati

  6 Matani 1 Bukit Kasuang Melati

  5 Matani 1 Lokon Valley Melati

  6 Kakaskasen Happy Lyiste Melati

  14 Kakaskasen Home Stay Mountain Melati

  6 Walian View

  Tomohon Guest House Melati

  5 Talete Lokon Mega Mendung Melati

  12 Kakaskasen Onong Palace Melati

  6 Kakaskasen Puri Mandey Melati

  5 Kakaskasen Hotel Muung Melati

  40 Matani 1 Villa STP Melati

  5 Kolongan Wisma SMA Lokon Melati

  18 Kakaskasen II Sumber: Sulut.go.id, 2011

  Selain Tomohon sebagai Kota Pendidikan, faktor internal lain yang memberikan kontribusi berkembangnya kawasan hotel dan pemukiman di Kota Tomohon adalah pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF) dengan berbagai kegiatan didalamnya, seperti Tournament of Flowers (Flower Parade), Flower

  

Fashion Carnival, Tourism, Trade, Investment, and Floriculture Expo, Pagelaran Seni

  Budaya Nusantara. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi berkembangya kegiatan-kegiatan baik dalam skala nasional maupun internasional yang dilaksanakan di Sulawesi Utara oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara atau instansi lain (Pusat dan Swasta).

  2.2.10 Kawasan Kuliner dan Restoran

  Kawasan kuliner dan restoran tampaknya semakin bertumbuh seiring dengan perkembangan perekonomian kota. Jasa kuliner dan restoran menjadi salah satu usaha yang akan sangat menunjang pengembangan pariwisata. Berbagai macam penganan seperti kue biapong, roti yang beragam jenis dan rasa, kue khas Minahasa, pia, dan lainnya telah diusahakan oleh pengusaha Tomohon sejak dulu. Restoran terus berkembang dan berpotensi untuk bertumbuh baik di kawasan pusat kota maupun di pinggiran kota terutama di jalan raya Manado Tomohon, Tomohon-Tondano, Tomohon-Sonder, dan bahkan Tomohon-Tanawangko.

  2.2.11 Kawasan Pertambangan, Listrik dan Energi

  Kota Tomohon memiliki dua lokasi panas bumi yakni : panas bumi Lahendong dan panas bumi Pangolombian, serta kedudukan kantor PT PERTAMINA Geothermal Energy Area Lahendong di Lansot. Dari panas bumi tersebut diolah langsung menjadi sumber listrik yang disalurkan ke PT. PLN. Kapasitas eksisting pengoperasian PLTP Lahendong sampai dengan saat ini adalah sebesar 60 MW, yang diperoleh dengan beroperasinya 3 unit PLTP dan 1 unit sedang dalam persiapan (unit 4). Selain memberikan supply listrik, tenaga panas bumi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dan dunia usaha seperti untuk pengeringan kayu.

2.3 Demograsi dan Urbanisasi

  Penduduk Kota Tomohon berdasarkan proyeksi penduduk pada pertengahan tahun 2012 sebesar 93.857 jiwa yang terdiri dari 47.265 laki-laki dan 46.592 perempuan. Distribusi penduduk paling banyak menetap di Kecamatan Tomohon Utara dengan persentase sebesar 28,7 %. Hal ini disebabkan karena wilayah yang luas dan daerah yang padat. Kecamatan yang paling sedikit penduduknya yaitu Kecamatan Tomohon Timur sebesar 11,1 % dari total jumlah penduduk Kota Tomohon.

  Akan tetapi jikan dilihat dari kepadatan penduduk per Kecamatan, maka Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Tomohon Tengah dengan jumlah penduduk sekitar 2.222,74 jiwa per km². Hal ini disebabkan karena wilayah yang tidak terlalu luas akan tetapi jumlah penduduknya sebesar 22,3 % dari total jumlah penduduk Kota Tomohon. Sedangkan Kecamatan yang masih jarang penduduknya adalah Kecamatan Tomohon Barat dengan kepadatan penduduk sekitar 349,32 jiwa per km².

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012

  Sumber : BPS (Proyeksi Sensus Penduduk 2010)

2.3.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Tahun 2012

  Perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin bisa dilihat berdasarkan angka sex ratio. Jika sex ratio lebih besar dari 100 maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk berjenis kelamin laki-laki. Secara umum Kota Tomohon mempunyai penduduk laki-laki yang lebih besar dibandingkan penduduk perempuan dengan angka sex ratio sebesar 101,44. Dari lima Kecamatan yang berada di Kota Tomohon, hanya Kecamatan Tomohon Tengah yang penduduk laki- lakinya lebih sedikit dibanding penduduk perempuan dengan sex ratio sebesar 93,11.

  Kecamatan yang mempunyai pertumbuhan penduduk terbesar adalah Kecamatan Tomohon Tengah yaitu sebesar 2,57 %. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Tomohon Tengah merupakan pusat kota dan pusat ekonomi sehingga banyak pendatang baik dari dalam Kota Tomohon sendiri maupun dari luar yang menetap di Kecamatan Tomohon Tengah.

  

Tabel Error! No text of specified style in document..6

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

  

1 Tomohon Selatan 10.976 10.478 21.4547 104,75

  2 Tomohon Tengah 10.085 10.831 20.916 93,11

  

3 Tomohon Timur 5.296 5.084 10.380 104,17

  

4 Tomohon Barat 7.253 6.961 14.214 104,19

  

5 Tomohon Utara 13.655 13.238 26.896 103,15

Tomohon 47.265 46.592 93.857 101,44

  Sumber : BPS (Proyeksi Sensus Penduduk 2010)

Tabel 2.7 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012 (%)

  2.3.2 Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

  Penduduk yang berusia 15

  • – 64 tahun atau termasuk usia produktif sebesar 67,97%. Sedangkan yang belum produktif dan sudah tidak produktif lagi sebesar 32.02%.

  

Tabel Error! No text of specified style in document..8 Penduduk Menurut Umur

dan Jenis Kelamin

Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Persentase Umur

  (%) Laki-Laki Perempuan 12.267 11.251 23.518

  25.05

  • – 14

  15 32.191 31.605 63.796

  67.97

  • – 64

  65+ 2.807 3.736 6.543

  6.97 Jumlah 47.265 46.592 93.857 100,00 Sumber : BPS (Proyeksi Sensus Penduduk 2010)

  2.3.3 Kemiskinan

  Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran.

  Grafik 2.4 Klasifikasi Keluarga di Kota Tomohon 2012

Tabel 2.9 Banyaknya Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi Keluarga di Tomohon 2012Tabel 2.10 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Tomohon 2007- 2012

2.3.4 Rencana Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Kedepan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

  Proyeksi pertumbuhan penduduk Kota Tomohon selama lima tahun kedepan yakni sampai dengan 2019 bervariasi di tempat kecamatan di Kota Tomohon ini dengan laju pertumbuhan penduduk yang berbeda maka akan dihitung proyeksi pertumbuhan penduduknya. Untuk menghitung proyeksi laju pertumbuhan penduduk menggunakan asumsi pada pertumbuhan geometri, karena laju pertumbuhan ini bersifat berskala atau bertahap dalam selang waktu tertentu. Rumus untuk menghitung adalah sebagai berikut:

  n

Pn = P0 ( 1 + r ) Dimana:

  Pn = Jumlah penduduk pada n tahun P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Tingkat pertumbuhan penduduk n = Periode waktu dalam tahun

Tabel 2.11 Proyeksi Penduduk Sampai dengan Tahun 2020 Per Kecamatan di Wilayah Kota Tomohon Kecamatan Luas Wilayah Penduduk 2012 Laju Pertumbuha n Penduduk Proyeksi 2015 Proyeksi 2016 Proyeksi 2017 Proyeksi 2018 Proyeksi 2019

  

Tomohon Selatan 3,294.81 21454 1.66% 22540.24 22914.41 23294.79 23681.48 24074.59

Tomohon

Tengah 941.24 20916 2.57% 22570.42 23150.48 23745.45 24355.70 24981.65

Tomohon Timur 2,188.29 10380 1.29% 10786.91 10926.06 11067.00 11209.77 11354.37

Tomohon Barat 4,069.35 14214 0.95% 14622.96 14761.88 14902.11 15043.69 15186.60

Tomohon Utara 4,228.09 26893 2.59% 29037.17 29789.24 30560.78 31352.30 32164.33

Jumlah 14721.78 93857 99557.70 101542.0

  7 103570.1

  3 105642.9

  4 107761.5

  4 Sumber: Hasil Analisis

  

2.4 Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW

Kabupaten Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

Tabel 2.12 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2009-2012

  Grafik 2.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2009-2012

  Perkembangan ekonomi di Kota Tomohon berdasarkan indikator PDRB secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut untuk PDRB atas dasar harga berlaku (PDRB adhb) maupun konstan (PDRB adhk). Proyeksi tahun 2012 PDRB adhb Kota Tomohon mencapai 1,6 trilyun rupiah sedangkan PDRB adhk mencapai 755 milyar rupiah. Peningkatan tersebut menciptakan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,92 persen (angka proyeksi)

  • – Grafik 2.5. Pertumbuhan Ekonomi (PE) Kota Tomohon tahun 2013 yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan diproyeksikan sebesar 7,00 persen, angka ini menunjukkan peningkatan PE dari tahun sebelumnya (2012) yakni sebesar 6.92 persen.

  Pada tahun 2008 saat digelarnya event Tomohon Flower Festival berskala Nasional, PE mengalami lonjakan hingga berada pada posisi 7.58 persen.

  Grafik 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Kota Tomohon 2009-2013 Kondisi Lingkungan Strategis

  Wilayah Kota Tomohon memiliki karakteristik topografi yang bergunung dan berbukit yang membentang dari utara ke selatan. Akibat kondisi topografi tersebut maka pengembangan wilayah kota menjadi terbatas.

  Terdapat empat buah gunung di Kota Tomohon dan dua diantaranya adalah gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu dimana Gunung Lokon adalah gunung tertinggi di Kota Tomohon, memiliki ketinggian 1.580m.

  

Tabel Error! No text of specified style in document..13 Tinggi Gunung di Kota Tomohon

NO Nama Gunung Tinggi (m)

  1 Lokon 1 579,6

  2 Tampusu 1 500,0

  3 Tatawiran 1 474,0

  4 Mahawu 1 331,0

  

Tabel Error! No text of specified style in document..14 Jumlah Kelurahan Menurut

Topografi dan Kecamatan

No. Kecamatan Datar Berbukit-Bukit Jumlah

  1 Tomohon Selatan

  7

  4

  11

  2 Tomohon Barat

  3

  2

  5

  3 Tomohon Tengah

  6

  3

  9

  4 Tomohon Timur

  2

  3

  5

  5 Tomohon Utara

  6

  4

  10 Jumlah

  24

  16

  40 Sumber : Kota Tomohon Dalam Angka Tahun 2011 Gambaran Geohidrologi

  Kondisi hidrologi di Kota Tomohon pada umumnya sangat baik, dimana ketersediaan air yang ada sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat baik untuk dikonsumsi (air bersih untuk minum) maupun digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti mandi, memasak, mencuci, dll. Demikian juga ketersediaan air untuk kebutuhan pengairan atau aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan produksi sangat memadai.

  Kondisi hidrologi Kota Tomohon tergambar pada beberapa sungai dan danau. Selain itu juga terdapat 32 mata air yang tersebar di 5 (lima) kecamatan. Sistem wilayah sungai di Kota Tomohon meliputi Wilayah Sungai (WS) Tondano Likupang dan Wilayah Sungai Poigar

  • – Ranoyapo yang mencakup DAS Tambala, DAS Ritey, DAS Nimanga dan DAS Tondano yang memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Ranowangko, Sungai Sapa, Sungai Ranoasem, dan Sungai Kinilow. Peranan dari masing- masing sungai tersebut berbeda satu sama lain tergantung dengan kegunaan saat ini dan potensi pengembangan di masa yang akan datang. Rencana fungsi sungai-sungai tersebut adalah: Sungai Ranowangko: ➢

  Sebagai sumber air untuk aktivitas pertanian dan perkebunan; ➢

  Sebagai sumber air untuk aktivitas perikanan khususnya rencana pengembangan kawasan Minapolitan di Tara-tara; ➢

  Sebagai jaringan primer dari sistem drainase di Kota Tomohon khususnya pada wilayah Kecamatan Tomohon Tengah dan Barat.

  Sungai Sapa dan Ranoesem :

  ➢ Sebagai sumber air untuk aktivitas pertanian dan perkebunan di kawasan utara Kota

  Tomohon; ➢

  Sebagai sumber air untuk aktivitas perikanan khususnya rencana pengembangan kawasan Minapolitan di Kinilow; ➢

  Sebagai jalur untuk mengantisipasi bencana Gunung Mahawu, dimana sungai Kinilow ini menjadi jalur untuk aliran lahar/lava yang menuju ke kawasan Malalayang di wilayah Kota Manado;

  ➢ Sebagai jaringan primer dari sistem jaringan drainase Kota Tomohon khususnya pada kawasan utara Kota Tomohon.

  Disamping itu Kota Tomohon juga memiliki tiga danau yaitu Danau Linau, Danau Pangolombian dan Danau Tampusu. Danau Linau terdapat di Kelurahan Lahendong kecamatan Tomohon Selatan, danau Pangolombian terdapat di desa Panglombian kecamatan Tomohon Selatan dan danau Tampusu terdapat di puncak Gunung Tampusu, desa Tampusu kecamatan Tomohon Selatan. Ketiga danau tersebut terletak di wilayah kecamatan Tomohon Selatan.

  Danau Linau menjadi tempat pariwisata karena keindahannya dan keunikan serta memiliki biota air yang endemik. Keindahan/keunikan danau Linau adalah dari warna air yang seperti pelangi. Hal ini disebabkan antara lain karena danau Linau adalah danau yang mengandung belerang, memiliki pH (keasaman air) yang berbeda-beda. Hasil pengukuran di lapangan diperoleh data bahwa di bagian barat mempunyai pH 2-3. Hal tersebut disebabkan oleh adanya solfatara yang terdapat di sekitar Danau Linau bagian barat dan utara, sedangkan di bagian timur Danau Linau mempunyai pH 6-7 karena adanya masukan air dari Sungai Pangolombian yang mempunyai pH 7,2 (Data Pertamina, Juli 2005). Selanjutnya di bagian selatan Danau Linau pH air berkisar 4-5.

  Danau Pangolombian pada bagian outletnya di buat bendungan dan dialirkan untuk dimanfaatkan sebagai air irigasi (kebutuhan pertanian, peternakan dan perikanan), sebagai kebutuhan MCK masyarakat Pangolombian. Juga untuk kebutuhan air PLN dalam hal ini PLTP Lahendong. Danau Tampusu menjadi sumber air untuk masyarakat Tampusu serta menjadi daerah resapan/penyimpan air untuk wilayah di bagian bawahnya.

  Melihat potensi yang dimiliki Danau Linau, Danau Pangolombian dan Danau Tampusu maka perlu dijaga kelestariannya dengan memperhatikan 5 aspek pengelolaan terbuka dan tidak melakukan eksploitasi sumberdaya yang dimiliki Danau Linau dan Danau Pangolombian melebihi daya dukungnya.

  28 Gambar 2.4 Peta Kontur Kota Tomohon

  # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # Y Tinoor Dua Tinoor Satu Kinilow Kakaskasen Satu Kakaskasen Dua Kakaskasen Tiga Wailan Talete Dua Kamasi Woloan Satu Woloan Dua Kayawu Woloan Tiga Tara-tara Dua Tara-tara Satu Pinaras Lahendong Kampung Jawa Tumatangtang Lansot Uluindano Walian Tondangow Pangolombian Matani Tiga Matani Satu Matani Dua Paslaten Dua Paslaten Satu Kolongan Talete Satu Kumelembuai (I) Rurukan KEC. TOMOHON UTARA KEC. TOMOHON BARAT KEC. TOMOHON SELATAN KEC. TOMOHON TIMUR KEC. TOMOHON TENGAH Rurukan Satu # Kinilow Satu 692500

  692500 695000 695000 697500 697500 700000 700000 702500 702500 705000 705000

707500

707500

710000 710000 712500 712500 1 3 7 5 1 3 7 5 1 4 1 4 1 4 2 5 1 4 2 5 1 4 5 1 4 5 1 4 7 5 1 4 7 5 1 5 1 5 1 5 2 5 1 5 2 5 1 5 5 1 5 5 Selang Kontur 25 m D. Linouw 65 0 0 0 0 65 0 0 0 0 70 0 0 0 0 70 0 0 0 0 75 0 0 0 0 75 0 0 0 0 1 5 1 5 2 Batas Kabupaten 2 BATA S AD MINISTRA SI Jalan utama dan Jalan lainnya Sungai dan Anak sungai # Y # Kota / Ibukota Kabupaten Ibukota Kecamatan Danau Batas Kecamatan Batas Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan # PETA KONTUR KOTA TOMOHON Datum : WGS - 84 Proyeksi : UTM, Zone 51 SUMBER : 1. Peta Dasar RBI Bakosurtanal skala 1 : 50.000 KETERANGAN U 500 500 1000 1500 2000 2500 Meter 250

  29 Gambar 2.5 Peta Kemiringan Lahan Kota Tomohon

  30 Gambar 2.6 Peta Rawan Bencana Kota Tomohon Suhu udara rata-rata tiap bulan di Kota Tomohon sekitar 18 ºC

  65 37 715 Gambaran Klimatologi

  11

  3

  10

  

30

  3

  45

  8 Agustus

  47

  3

  4

  

29

  48

  2

  45

  7 Juli

  65

  8

  5

  23

  

29

  8

  5

  9 September

  6 Juni

  8

  12 Desember - - - - - - - - TOTAL 666 49 456 3 154

  66

  4

  11

  

51

  6

  60

  11 November

  65

  15

  66

  

42

  7

  58

  10 Oktober

  71

  5

  11

  

55

  5

  57

  67

  Gambaran Geologi

  17

  8

  6

  20

  1

  

39

  6

  68

  2 Februari

  98

  9

  3 Maret

  1

  

71

  1

  97

  1 Januari

  [(2)+(3)] M < 4 M > 4 ON OFF ON OFF

  

Tabel Error! No text of specified style in document..15 Frekuensi Gempa Bumi Yang

Tercatat Di Stasiun Geofisika Tondano

NO Bulan Dekat Jauh Gempa Lokal M Jumlah

Total

  Dikarenakan Kota Tomohon di kelilingi oleh dua gunung berapi yang aktif maka sering terjadi gempa di kota tomohon dandapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Terdapat kawasan cagar alam geologi di Kota Tomohon, yang terletak di Kelurahan Lahendong. Kawasan cagar alam geologi ini memiliki keunikan dalam proses geologi, yakni dengan kemunculan solfatara dan fumarola serta air dan uap panas (fluida).

  74

  59

  5

  18

  6

  14

  

42

  6

  61

  5 Mei

  53

  1

  4

  

30

  2

  3

  50

  4 April

  61

  7

  3

  12

  1

  

38

  • – 30 ºC dengan kelembaban udara rata-rata tiap bulan sekitar 89,3 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  

Tabel Error! No text of specified style in document..26 Rata-rata Tekanan Udara,

Kecepatan Angin dan Penyinaran Matahari Menurut Bulan di Stasiun Klimatologi

Kayuwatu

   Sumber : Tomohon Dalam Angka 2015 Isu Strategis Regional

  Pengembangan wilayah Sulawesi, didalam dokumen perencanaan nasional diletakkan sebagai salah satu pulau besar di Indonesia, sangat penting dalam mendukung peningkatan kinerja pembangunan nasional. Wilayah Sulawesi ditempatkan sebagai wilayah pusat pertumbuhan di kawasan Timur Indonesia dan sub-regional ASEAN. Dengan kondisi ini, wilayah Sulawesi memiliki akses perdagangan yang cukup strategis di dalam pembangunan Nasional.

  Pembangunan Wilayah Sulawesi sebagaimana tertuang didalam RPJM Nasional 2010-2014, diarahkan untuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional dengan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah pertanian tanaman pangan, perkebunan eksternal cukup besar; (2) mengembangkan komoditas unggulan Pulau Sulawesi yang memiliki daya saing tinggi melalui kerjasama lintas sektor dan lintas wilayah provinsi dalam pengelolaan dan pemasarannya; (3) memprioritaskan kawasan- kawasan tertinggal dan kawasan perbatasan dalam rangka pencapaian pemerataan tingkat perkembangan antar wilayah, termasuk pengembangan pulau-pulau kecil dan gugus kepulauan; (4) memanfaatkan potensi sumber daya di darat dan laut secara optimal serta mengatasi potensi konflik lintas wilayah provinsi yang terjadi di beberapa wilayah perairan dan daratan; (5) mempertahankan keberadaan sentra- sentra produksi pangan nasional, khususnya bagi sawah-sawah beririgasi teknis dari ancaman konversi lahan; (6) memantapkan keterkaitan antara kawasan andalan dan kawasan budidaya lainnya, kota-kota dan pusat- pusat kegiatan di dalamnya, dengan kawasan-kawasan dan pusat- pusat pertumbuhan antar pulau di wilayah nasional, serta dengan pusat-pusat pertumbuhan di kawasan sub regional ASEAN, Asia Pasifik dan kawasan internasional lainnya dalam menciptakan daya saing wilayah; (7) mempertahankan dan merehabilitasi kawasan lindung hingga mencapai luasan minimal 40% dari luas Pulau Sulawesi dalam rangka mengurangi resiko dampak bencana lingkungan yang dapat mengancam keselamatan masyarakat dan asset-asset sosial- ekonominya yang berbentuk prasarana, pusat permukiman maupun kawasan budidaya; (8) mempertahankan dan merehabilitasi kawasan cagar budaya sebagai asset sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai-nilai budaya tradisional dan kearifan lokal; (9) mengembangkan industri pengolahan yang berbasis pada sektor kelautan, pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kehutanan secara berkelanjutan; dan (10) mengembangkan pemanfaatan ruang untuk mewadahi dinamika kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.

  Pusat-pusat pengembangan di Pulau Sulawesi yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) diarahkan untuk: (1) mendorong optimalisasi pengembangan kawasan perkotaan Maminasata (Makassar

  • –Maros–Sungguminasa–Takalar) dan Manado-Bitung sebagai pusat pelayanan primer yang sesuai dengan daya dukung lingkungannya; dan (2) mendorong pengembangan kota-kota Gorontalo, Palu, Kendari dan Mamuju sebagai pusat pelayanan sekunder.

  Kebijakan pengembangan wilayah Sulawesi secara nasional juga diarahkan pada optimalisasi peran strategis kelautan dalam meningkatkan interaksi perdagangan intra pulau (antar provinsi di Sulawesi) maupun dalam mendukung peran wilayah Sulawesi dalam klaster-klaster industri pengolahan hasil laut; (4) pengembangan pelabuhan hubungan ekspor komoditas unggulan; (5) peningkatan pengawasan jalur pelayaran internasional untuk mencegah aktivitas penyelundupan; (6) pengembangan lembaga pendidikan dan kurikulum berbasis kelautan (perikanan, pariwisata, perkapalan); (7) pengembangan industri angkutan laut (perkapalan); dan (8) pengembangan wisata bahari.

  Isu Strategis Provinsi Sulawesi Utara

  Isu strategis Provinsi Sulawesi Utara yang perlu mendapatkan perhatian dalam perumusan strategi Kota Tomohon adalah:

  1. Menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia serta memantapkan landasan etik dan moral untuk mewujudkan kondisi aman, damai, nyaman, tertib, dan disiplin;

  2. Mengembangkan kebudayaan dan berbagai potensi alam daerah sebagai bagian dari warisan dunia;

  3. Memantapkan penerapan Clean Government dan Good Governance yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme serta melaksanakan pelayanan publik yang optimal;

  4. Mewujudkan masyarakat yang sehat, memiliki harapan hidup yang panjang, cerdas, berdaya saing tinggi, dan berprestasi;

  5. Memberdayakan pelaku bisnis dalam kegiatan ekonomi global, regional dan lokal yang berbasiskan pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan koperasi;

  6. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dan menjamin kebebasan pers yang bertanggung jawab;

  7. Meningkatkan pembangunan di kawasan perbatasan;

  8. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai bagian dari masyarakat Ekonomi ASEAN yang menjadi Pintu Gerbang Indonesia ke Asia Timur dan Pasifik;

  9. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sulawesi Utara dan

  12. Menyediakan infrastruktur publik yang memadai;

  13. Mengelola sumber daya alam secara efektif, efisien, berkelanjutan, dan melestarikan lingkungan hidup serta melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap akibat-akibat perubahan iklim;

  14. Melaksanakan penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial dengan memperhatikan kepentingan kaum perempuan, anak dan lanjut usia;

  15. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (petani, nelayan, buruh dan pegawai).

  Isu Strategis Kota Tomohon

  Ada beberapa isu strategis yang dapat dijadikan ajuan pembangunan di Kota Tomohon antara lain:

  1. Meningkatkan infrastruktur jalan, pemeliharaan infrastruktur yang sudah

  terbangun lainnya. (gedung kantor, sekolah, puskesmas, pustu, poskesdes, jembatan, trotoar, irigasi, jalan setapak, tempat pembuangan akhir).

  2. Memperkuat basis keunggulan lokal dalam menghadapi MEA (masyarakat ekonomi ASEAN).

  3. Meningkatkan kemampuan penguasaan IPTEK dan inovasi yang kompetitif.

  4. Meningkatkan kualitas produk lokal yang berdaya saing (swasembada bibit dan paska panen yang berorientasi ekspor).

  5. Meningkatkan produksi pertanian menuju kedaulatan pangan.

  6. Membuka aksesibilitas baru dalam menunjang produksi pertanian berupa pembangunan jalan pertanian).

  7. Memodernisasi pasar tradisional yang ada.

  8. Memantapkan program one village one product (OVOP) contoh: Woloan-rumah

  panggung, Rurukan-hortikultura, Kakaskasen-kampung flori, Kinilow-industri kerajinan.

  9. Menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik seperti pelaku-pelaku usaha mikro, kecil dan koperasi.

  10. Meningkatkan pembangunan yang ramah lingkungan, selaras, seimbang, berdasarkan tataruang.

  11. Membudayakan masyarakat cinta lingkungan melalui budaya bersih, sehat, tanam

  14. Melanjutkan iven-iven Internasional (Tiff, Tomohon 10k, Sepeda Gunung, dll)

  15. Menyiapkan infrastruktur pariwisata yang memadai 16. Menyediakan sdm kepariwisataan yang handal baik formal maupun informal.

  17. Meningkatkan kemitraan dengan pihak stakeholder pariwisata melalui kerjasama yang memberdayakan masyarakat pariwisata.

  18. Mendorong pengembangan industri pariwisata yang potensial (perhotelan, travel,

  resort, restauran, handycraft)

  19. Menjadikan kota tomohon sebagai destinasi wisata dunia