DOCRPIJM ac2a632563 BAB VIIBab 07 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA PASURUAN
BAB 7
7.1.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KOTA PASURUAN
Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota merupakan dokumen yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah
sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Untuk menyusun dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan
dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
A. Penetapan Kawasan Strategis Kota Pasuruan (KSK) yang didasari sudut kepentingan:
Ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang dikembangkan di Kota
Pasuruan merupakan Kawasan Strategis Ekonomi Terpadu yang dikembangkan di
wilayah utara yang meliputi Kelurahan Ngemplakrejo, Tambaan, Panggungrejo,
Mayangan dan Trajeng. Adapun penjabaran untuk masing-masing lokasi
pengembangan kawasan ini antara lain :
1. Industri Logam di Kelurahan Mayangan dan Trajeng;
2. Perikanan di Kelurahan Tambaan, Panggungrejo, dan Ngemplakrejo;
3. Pariwisata Marina di Kelurahan Panggungrejo.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.1 Kawasan Strategis Aspek Ekonomi di bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 1
Peta 7.1 Kawasan Strategis Aspek Ekonomi
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 2
Sosial Budaya
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya adalah kawasan
yang didalamnya berlokasi artefak yang memiliki potensi untuk mengkonservasi
nilai-nilai sosial budaya, lebih tepatnya yang berkenaan dengan sejarah dan
kearifan lokal Kota Pasuruan. Mengingat potensi yang dimilikinya, maka
keberadaan artefak-artefak tersebut perlu dijaga kelestariaanya; yang antara lain
dilaksanakanmelalui penetapan lokasi (artefak) sebagai kawasan strategis sosial
budaya.
Artefak sebagaimana dimaksud di atas, termanisfestasi melalui keberadaan
gedung dan bangunan kuno yang menyimpan jejak perjalanan sejarah Kota
Pasuruan beserta nilai kearifan lokalnya. Kawasan strategis aspek sosial budaya
yang ada di Kota Pasuruan saat ini merupakan kawasan peninggalan sejarah,
cagar budaya dan tempat sosialiasi keagamaan. Berikut ini daftar gedung dan
bangunan kuno yang lokasinya ditetapkan sebagai kawasan strategis sosial
budaya:
Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan, selatan
Stadion Untung Suropati;
Masjid Agung Al-Anwar dan kompleks bangunan disekitarnya, yang terdiri
atas makam KH Abdul Hamid, makam Mbah Surga-Surgi dan Langgar
Gede;
Kompleks perkantoran dan perumahan P3GI serta beberapa bangunan yang
terletak di Jalan Pahlawan, Jalan Veteran dan Jalan Wahidin Sudiro Husodo;
Klenteng Tjoe Tik Kiong dan beberapa rumah tinggal kawasan Pecinan dan
yang terletak di Jalan Lombok, Jalan Belitung dan Jalan Hasanudin;
Gereja St. Antonius Padova, Gereja Bethel Pantekosta Indonesia dan
beberapa gedung di sepanjang Jalan Balaikota;
Beberapa bangunan dan gedung di sepanjang jalan Sukarno-Hatta, Jalan
Hasanudin, dan Jalan Pahlawan: dan
Kompleks Makam dan petilasan Untung Suropati, tepatnya di daerah
Mancilan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.2 Kawasan Strategis Aspek Sosial Budaya di
bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 3
Peta 7.2 Kawasan Strategis Aspek Sosial Budaya
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 4
B. Arahan Pengembangan Pola Ruang Dan Struktur Ruang
Arahan pengembangan pola ruang :
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budi daya
Kawasan Lindung
Berdasarkan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang,
kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam,
sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta sumber bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan. Secara umum tujuan perencanaan kawasan
lindung adalah mencegah timbulnya berbagai kerusakan fungsi lingkungan hidup
serta mengamankan dari kemungkinan terjadinya intervensi penggunaan lahan
ke bukan kawasan lindung.
1. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat yang terdapat di Kota Pasuruan meliputi
kawasan sempadan Pantai, sempadan Sungai, kawasan perlindungan Jalur
SUTT serta kawasan sempadan rel kereta api.
i. Sempadan Pantai
Untuk pantai utara dengan karakteristik pantai yang cukup landai
cenderung memiliki abrasi yang cukup tinggi. Untuk itu penentuan
besarnya sempadannya harus ditetapkan berdasarkan kerentanan
tersebut. Diperlukan upaya penanaman bakau di wilayah pantai utara
untuk meminimalkan abrasi pantai dan mencegah intrusi air laut ke
daratan.
Kawasan perlindungan sempadan pantai di Kota Pasuruan terletak di
bagian utara Kota Pasuruan yang berbatasan dengan laut yaitu berada
di 7 kelurahan dengan luas keseluruhan Ha dengan rincian tiap
kecamatan sebagai berikut:
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Gadingrejo
dan
Tambaan seluas 13,48 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Ngemplakrejo seluas
11,25 Ha.
Kecamatan
Bugul
Kidul
meliputi
Kelurahan
Panggungrejo,
Mandaranrejo, Kepel dan Blandongan seluas 147,31 Ha.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 5
Rencana
Pada kawasan lindung sempadan pantai ini terdapat fungsi budidaya seperti
perikanan, permukiman dan tambak. Guna menjaga kawasan sekitar pantai
dari kerusakan lingkungan dan kerusakan ekosistem pantai, maka perlu
adanya perlindungan terhadap sempadan pantai untuk melindungi pantai
dari kegiatan yang menganggu kelestarian fungsi pantai dan juga untuk
mengantisipasi gelombang pasang. Pengembangan kawasan sempadan
pantai didukung dengan adanya tanah oloran ke arah utara seluas ± 200 Ha
yang direncanakan akan ditanami tanaman bakau oleh pemerintah kota.
Target
Target rencana luasan sempadan pantai yaitu sebagai berikut :
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Gadingrejo
dan
Tambaan seluas 60 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Ngemplakrejo seluas 35
Ha.
Kecamatan
Bugul
Kidul
meliputi
Kelurahan
Panggungrejo,
Mandaranrejo, Kepel dan Blandongan seluas 250 Ha.
Arahan
Arahan pengelolaan sempadan pantai Kota Pasuruan, antara lain:
Mempertahankan fungsi sempadan pantai dan mengendalikan
perkembangannya;
Mengembalikan fungsi sempadan pantai yang telah berubah
menjadi kawasan terbangun secara bertahap;
Memanfaatkan kawasan sempadan pantai untuk hutan bakau dan
wisata pantai.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.3 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Pantaidi
bawah.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 6
Peta 7.3 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Pantai
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 7
ii. Sempadan Sungai
Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kanan-kiri
sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang
mempunyai manfaat
penting
untuk
melestarikan
fungsi sungai.
Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk pelindungi
sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak
kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta
mengamankan aliran sungai.
Kawasan Sempadan Sungai di Kota Pasuruan adalah kawasan
sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran
irigasi
yang
mempunyai fungsi penting
untuk
mempertahankan
kelestarian bentuk dan fungsi sungai. Dimana sungai utama di Kota
Pasuruan meliputi Sungai Welang, Petung dan Gembong.
Walaupun diarahkan untuk ruang terbuka hijau, beberapa lokasi
sempadan sungai masih digunakan sebagai kawasan terbangun
misalnya untuk rumah atau warung. Sempadan sungai di Kota Pasuruan
tersebar di seluruh kelurahan di Kota Pasuruan seluas 42,33 Ha dengan
rincian :
Kecamatan Gadingrejo seluas 10,58 Ha.
Kecamatan Purworejo seluas 16,93 Ha.
Kecamatan Bugul Kidul seluas 14,81 Ha.
Arahan
Sempadan sungai pada Sungai Petung, Gembong dan Welang diarahkan
untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau sehingga tidak terkesan
kumuh sekaligus untuk pengendalian penggunaan lahan pada kawasan
konservasi sempadan sungai. Namun, khusus pada kawasan sempadan
sungai di sekitar kawasan Pelabuhan Pasuruan, diperbolehkan dilakukan
pengembangan kawasan sebagai lahan terbangun untuk mendukung fungsi
pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang akan dikembangkan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 8
di kawasan tersebut. Adapun rencana sempadan sungai di Kota Pasuruan
seluas 73,05 Ha dengan rincian:
Kecamatan Gadingrejo seluas 18,26 Ha.
Kecamatan Purworejo seluas 29,22 Ha.
Kecamatan Bugul Kidul seluas 25,57 Ha
Untuk lebih jelasnya perhatikan Peta 7.4 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Sungai di
bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 9
Peta 7.4 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Sungai
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 10
iii. Sempadan Jalur Rel Kereta Api
Kondisi Eksisting
Luas kawasan lindung sempadan jalur Rel KA di Kota Pasuruan adalah
5,7 Ha, dimana lebar sempadan eksisting kira-kira 4 meter dengan satu
belokan berupa lengkung luar. Rincian luasan sempadan rel KA
eksisting yaitu sebagai berikut:
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Karangketug,
Gadingrejo, Karanganyar dan Trajeng seluas 1,71 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Mayangan seluas 0,57
Ha.
Kecamatan
Bugul
Kidul
meliputi
Kelurahan
Mandaranrejo,
Bugullor, Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 3,42 Ha.
Rencana
Arahan pengembangan sempadan rel KA di Kota Pasuruan yaitu
selebar 10 meter di kanan dan 10 meter di kiri rel. Berikut merupakan
luasan sempadan rel untuk mencapai kondisi ideal:
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Karangketug,
Gadingrejo, Karanganyar dan Trajeng seluas 4,27 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Mayangan seluas 1,42
Ha.
Kecamatan Bugul Kidul meliputi Kelurahan Mandaranrejo,
Bugullor, Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 8,55 Ha.
Pengendalian kawasan sempadan rel kereta api dapat dilakukan
dengan langkah berikut ini :
Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktivitas
kegiatan pada jarak 20 meter dari tengah rel (10 meter kiri dan
10 meter kanan) di sepanjang rel.
Untuk kawasan sempadan yang telah terdapat bangunan
dibatasi perkembangannya.
Untuk lebih jelasnya, arahan kawasan lindung sempadan rel kereta api di Kota Pasuruan
dapat dilihat pada Peta 7.5 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Rel KA di bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 11
Peta 7.5 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Rel KA
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 12
iv. Sempadan Jalur SUTT
Sempadan jalur SUTT di Kota Pasuruan melewati 3 kelurahan yaitu
Kelurahan Pohjentrek, Tembokrejo dan Sekargadung. Luas sempadan
SUTT di Kota Pasuruan adalah 5,18 Ha, dengan rincian sebesar 3,63
Ha untuk Kelurahan Pohjentrek dan Tembokrejo, serta 1,55 Ha untuk
Kelurahan Sekargadung.
Dalam pengembangannya, tidak direncanakan adanya penambahan
tower SUTT di Kota Pasuruan, sehingga untuk 20 tahun ke depan luas
sempadan SUTT masih relatif sama. Pengendalian kawasan sempadan
SUTT ini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut ;
Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktivitas kegiatan
di bawah jaringan pada jarak minimal 25 meter dari garis tengah
tiang SUTT dan tinggi maksimal 20 meter.
Untuk kawasan sempadan yang telah terdapat bangunan dibatasi
perkembangannya baik vertikal maupun horisontal.
Pembatasan
zona
konservasi
(dikaitkan
dengan
ketetapan
konservasi).
Pengembangan jalur hijau sebagai buffer area sempadan SUTT.
Pengendalian disinsentif terhadap penggunaan ruang disekitar
sempadan SUTT.
Pengawasan terhadap perkembangan penggunaan ruang disekitar
sempadan SUTT.
Untuk lebih jelasnya mengenai arahan kawasan lindung sempada SUTT dapat dilihat pada
Peta 7.6Rencana Kawasan Lindung Sempadan SUTT di bawah.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 13
Peta 7.6 Rencana Kawasan Lindung Sempadan SUTT
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 14
2. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan cagar budaya yang ada di Kota Pasuruan merupakan tempat
sekitar bangunan bernilai budaya tinggi berupa bangunan
kolonial
peninggalan Belanda ataupun tempat yang memiliki nilai historis tersendiri,
antara lain :
Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan,
selatan Stadion Untung Suropati;
Langgar Gede, Makam KH. Abdul Hamid yang berlokasi di kompleks
pemakaman Masjid Agung Al-Anwar;
Kompleks Gedung P3GI yang terletak di Jalan Pahlawan;
Gedung rumah tinggal kawasan Pecinan dan Klenteng Tjoe Tik Kiong di
Jalan Lombok, Jalan Belitung dan jalan Hassanudin;
Kawasan gereja dengan tetenger yang terdiri dari Gereja St. Antonius
Padova dan Gereja Bethel; serta gedung-gedung kuno yang terletak di
sepanjang Jalan Balaikota;
Gedung-gedung Kuno Bersejarah yang berlokasi di Jalan Hasanudin,
Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Pahlawan; dan
Makam dan petilasan Untung Suropati.
Perlindungan terhadap kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
dilakukan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalanpeninggalan sejarah, bangunan arkeologi dan monumen nasional, dan
keragaman bentuk geologi, yang berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam
maupun manusia. Adapun arahan pengembangan dan pengelolaan
kawasan cagae budaya dengan uraian berikut :
pengembangan jalur khusus untuk wisata yang menghubungkan antar
kawasan cagar budaya;
revitalisasi cagar budaya yang mengalami penurunan fungsi dan kondisi
bangunannya;
Untuk lebih jelasnyalihat pada Peta 7.7 Rencana Kawasan Lindung Cagar Budaya
bawah.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 15
di
Peta 7.7 Rencana Kawasan Lindung Cagar Budaya
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 16
3. Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana banjir di Kota Pasuruan adalah kawasan yang
berada di sekitar Sungai Gembong, Petung dan Welang. Apalagi
berdasarkan isu yang berkembang saat ini menyatakan bahwa bencana
banjir akan terjadi setiap tahunan (bencana banjir tahunan).
Arahan
Adapun arahan rencana bagi kawasan rawan banjir di Kota Pasuruan yaitu :
pelebaran dan normalisasi Sungai Gembong, Sungai Petung dan
Sungai Welang;
penguatan tanggul sungai, disekitar Sungai Gembong;
pembangunan kolam retensi;
revitalisasi drainase perkotaan.
Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 7.8 Rencana Kawasan Rawan Bencana di bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 17
Peta 7.8 Rencana Kawasan Rawan Bencana
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 18
Kawasan Budi daya
Rencana pengembangan kawasan budidaya di Kota Pasuruan disesuaikan
dengan konsep rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Arahan rencana juga
mempertimbangkan kawasan budidaya dari segi kondisi eksisting dan arahan
rencana RTRW Kota Pasuruan sebelumnya, sehingga ditetapkan bahwa
rencana pengembangan kawasan budidaya adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Perumahan
Pengembangankawasanperumahanmeliputi
a. pengembanganperumahanvertikalberuparumahsusunsewa (Rusunawa)
di KelurahanTambaan, KelurahanTembokrejo, KelurahanGadingrejo,
KelurahanPetahunandanKelurahanKarangketug;
b. penataankawasanperumahan
yang
ada
di
KelurahanBlandongandanKelurahanKepel;
c. perumahankepadatanrendahdiarahkanpadaperumahansederhana
(RSS)
di
KelurahanBugulKidul,
KelurahanBakalandanKelurahanSekargadung;
d. perumahankepadatansedangdiarahkanpadabagianbaratdanselatan;
e. perumahankepadatantinggidiarahkanpadabagianutara;
f.
penataankembaliperumahankumuh
di
KelurahanMandaranrejo,
KelurahanPanggungrejo,
KelurahanNgemplakrejo,
KelurahanTambaandanKelurahanGadingrejo;
g. pengembanganperumahan
yang
menyediakanruangterbuka
di
seluruhwilayahkota;
h. pengembangantamanpadamasing-masing unit lingkungan, taman sub
pusatpelayanankota, dan
i.
pengembangansumur–sumurresapanindividudankolektif
di
setiappengembanganlahanterbangun.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 7.9 Rencana Kawasan Permukiman Tabel 7.1
Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan, Tabel 7.2 Rencana Penambahan
Perumahan Kota Pasuruan, Tabel 7.3 Rencana Kebutuhan Kavling Perumahan di Kota
Pasuruan dan Tabel 7.4 Rencana Kebutuhan Luas Lahan Untuk Permukiman di Kota
Pasuruan.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 19
Tabel 7.1 Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
No
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
KELURAHAN
2016
2021
2026
2031
2016
2021
2026
2031
KECAMATAN GADINGREJO
1
Krapyakrejo
5596
6261
6926
7591
1399
1565
1732
1898
2
Bukir
6574
7698
8822
9946
1643
1924
2205
2486
3
sebani
4660
5365
6070
6775
1165
1341
1518
1694
4
Gentong
5575
6150
6725
7300
1394
1538
1681
1825
5
Karanganyar
11281
11886
12491
13096
2820
2972
3123
3274
6
Trajeng
9200
9645
10090
10535
2300
2411
2523
2634
7
Tambaan
4271
4716
5161
5606
1068
1179
1290
1402
8
Gadingrejo
12436
14121
15806
17491
3109
3530
3952
4373
9
Petahunan
5006
5341
5676
6011
1252
1335
1419
1503
10
Randusari
3532
3977
4422
4867
883
994
1106
1217
11
Karangketug
7449
8211
8973
9735
1862
2053
2243
2434
75580
83371
91162
98953
18895
20842
22792
24740
2590
2837
3084
3330
Jumlah
KECAMATAN PURWOREJO
1
Pohjentrek
10361
11348
12335
13322
2
Wirogunan
3529
3963
4397
4831
882
991
1099
1208
3
Tembokrejo
6907
7362
7817
8272
1727
1841
1954
2068
4
Purutrejo
6475
6812
7149
7486
1619
1703
1787
1871
5
Kebonagung
7503
7958
8413
8868
1876
1990
2103
2217
6
Purworejo
11118
11463
11808
12153
2780
2866
2952
3038
7
Kebonsari
10215
10750
11285
11820
2554
2688
2821
2955
8
Bangilan
4141
4866
5591
6316
1035
1217
1398
1579
9
Mayangan
3435
3865
4295
4725
859
966
1074
1181
10
Ngemplakrejo
7581
7921
8261
8601
1895
1980
2065
2150
71265
76308
81351
86394
17817
19079
20337
21597
Jumlah
KECAMATAN BUGULKIDUL
1
Sekargadung
5723
6403
7083
7763
1431
1601
1771
1941
2
Bakalan
7968
9659
11350
13041
1992
2415
2838
3260
3
Krampyangan
3923
4393
4863
5333
981
1098
1216
1333
4
Blandongan
4372
4958
5544
6130
1093
1240
1386
1533
5
Kepel
3747
4070
4393
4716
937
1018
1098
1179
6
Bugulkidul
10298
11598
12898
14198
2575
2900
3225
3550
7
Petamanan
5652
2708
8524
10805
1413
677
2131
2701
8
Pekuncen
3499
3944
4389
4834
875
986
1097
1209
9
Kandangsapi
2901
1390
4242
5453
725
348
1061
1363
10
Bugullor
7788
8128
8468
8808
1947
2032
2117
2202
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 20
11
Tapaan
3269
3595
3921
4247
817
899
980
1062
12
Mandaranrejo
6305
7254
8203
9152
1576
1813
2051
2288
13
Panggungrejo
3567
3947
4327
4707
892
987
1082
1177
Jumlah
69012
72047
88205
99187
17254
18014
22053
24798
TOTAL
78884
83248
100735
113046
19722
20814
25186
28263
Tabel 7.2Rencana Penambahan Perumahan di Kota Pasuruan
No
KELURAHAN
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
PENAMBAHAN PERUMAHAN (UNIT)
2016
2021
2026
2031
2016
2021
2026
2031
EKSISTING
KECAMATAN GADINGREJO
1
Krapyakrejo
1200
1399
1565
1732
1898
200
366
532
698
2
Bukir
1306
1643
1924
2205
2486
337
618
899
1180
3
sebani
954
1165
1341
1518
1694
212
388
564
740
4
Gentong
1221
1394
1538
1681
1825
173
316
460
604
5
Karanganyar
2639
2820
2972
3123
3274
182
333
484
635
6
Trajeng
2167
2300
2411
2523
2634
134
245
356
467
7
Tambaan
789
1068
1179
1290
1402
278
390
501
612
8
Gadingrejo
2604
3109
3530
3952
4373
506
927
1348
1769
9
Petahunan
1151
1252
1335
1419
1503
101
184
268
352
10
Randusari
750
883
994
1106
1217
134
245
356
467
11
Karangketug
1634
1862
2053
2243
2434
229
419
610
800
16415
18895
20842
22792
24740
2486
4431
6378
8324
Jumlah
KECAMATAN PURWOREJO
1
Pohjentrek
2294
2590
2837
3084
3330
296
543
790
1036
2
Wirogunan
752
882
991
1099
1208
130
239
347
456
3
Tembokrejo
1590
1727
1841
1954
2068
137
250
364
478
4
Purutrejo
1518
1619
1703
1787
1871
101
185
270
354
5
Kebonagung
1739
1876
1990
2103
2217
137
250
364
478
6
Purworejo
2676
2780
2866
2952
3038
104
190
276
362
7
Kebonsari
2393
2554
2688
2821
2955
161
294
428
562
8
Bangilan
818
1035
1217
1398
1579
218
399
580
761
9
Mayangan
730
859
966
1074
1181
129
237
344
452
10
Ngemplakrejo
1793
1895
1980
2065
2150
102
187
272
357
16303
17817
19079
20337
21597
1515
2774
4035
5296
Jumlah
KECAMATAN BUGULKIDUL
1
Sekargadung
1227
1431
1601
1771
1941
204
374
544
714
2
Bakalan
1485
1992
2415
2838
3260
507
930
1353
1776
3
Krampyangan
840
981
1098
1216
1333
141
259
376
494
4
Blandongan
917
1093
1240
1386
1533
176
322
469
615
5
Kepel
840
937
1018
1098
1179
97
178
258
339
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 21
6
Bugulkidul
2185
2575
2900
3225
3550
390
715
1040
1365
7
Petamanan
1122
1413
677
2131
2701
291
-445
1009
1579
8
Pekuncen
741
875
986
1097
1209
134
245
356
467
9
Kandangsapi
572
725
348
1061
1363
153
-225
488
791
10
Bugullor
1845
1947
2032
2117
2202
102
187
272
357
11
Tapaan
720
817
899
980
1062
98
179
261
342
12
Mandaranrejo
1291
1576
1813
2051
2288
285
522
759
996
13
Panggungrejo
778
892
987
1082
1177
114
209
304
399
Jumlah
14563
17254
18014
22053
24798
2692
3450
7489
10234
TOTAL
47281
53966
57935
65182
71135
6693
10655
17902
23854
Tabel 7.3 Rencana Kebutuhan Kavling Perumahan di Kota Pasuruan
JUMLAH KAVLING/BLOK PERUMAHAN (UNIT)
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
No
KELURAHAN
2016
2016
2021
2026
2031
2021
2026
2031
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
KECAMATAN GADINGREJO
1
Krapyakrejo
200
366
532
698
20
60
120
37
110
219
53
160
319
70
209
419
2
Bukir
337
618
899
1180
34
101
202
62
185
371
90
270
540
118
354
708
3
sebani
212
388
564
740
21
63
127
39
116
233
56
169
338
74
222
444
4
Gentong
173
316
460
604
17
52
104
32
95
190
46
138
276
60
181
362
5
Karanganyar
182
333
484
635
18
54
109
33
100
200
48
145
290
64
191
381
6
Trajeng
134
245
356
467
13
40
80
24
73
147
36
107
214
47
140
280
7
Tambaan
278
390
501
612
28
84
167
39
117
234
50
150
301
61
184
367
8
Gadingrejo
506
927
1348
1769
51
152
303
93
278
556
135
404
809
177
531
1062
9
Petahunan
101
184
268
352
10
30
60
18
55
111
27
80
161
35
106
211
10
Randusari
134
245
356
467
13
40
80
24
73
147
36
107
214
47
140
280
11
Karangketug
229
419
610
800
23
69
137
42
126
251
61
183
366
80
240
480
Jumlah
2486
4431
6378
8324
248
745
1489
443
1328
2659
638
1913
3828
833
2498
4994
KECAMATAN PURWOREJO
1
Pohjentrek
296
543
790
1036
30
89
178
54
163
326
79
237
474
104
311
622
2
Wirogunan
130
239
347
456
13
39
78
24
72
143
35
104
208
46
137
273
3
Tembokrejo
137
250
364
478
14
41
82
25
75
150
36
109
218
48
143
287
4
Purutrejo
101
185
270
354
10
30
61
19
56
111
27
81
162
35
106
212
5
Kebonagung
137
250
364
478
14
41
82
25
75
150
36
109
218
48
143
287
6
Purworejo
104
190
276
362
10
31
62
19
57
114
28
83
166
36
109
217
7
Kebonsari
161
294
428
562
16
48
96
29
88
177
43
128
257
56
169
337
8
Bangilan
218
399
580
761
22
65
131
40
120
239
58
174
348
76
228
457
9
Mayangan
129
237
344
452
13
39
77
24
71
142
34
103
206
45
135
271
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 22
10
Ngemplakrejo
102
187
272
357
10
31
61
19
56
112
27
82
163
36
107
214
Jumlah
1515
2774
4035
5296
152
454
908
278
833
1664
403
1210
2420
530
1588
3177
KECAMATAN BUGULKIDUL
1
Sekargadung
204
374
544
714
20
61
122
37
112
224
54
163
326
71
214
428
2
Bakalan
507
930
1353
1776
51
152
304
93
279
558
135
406
812
178
533
1065
3
Krampyangan
141
259
376
494
14
42
85
26
78
155
38
113
226
49
148
296
4
Blandongan
176
322
469
615
18
53
105
32
97
193
47
141
281
62
185
369
5
Kepel
97
178
258
339
10
29
58
18
53
107
26
78
155
34
102
203
6
Bugulkidul
390
715
1040
1365
39
117
234
72
215
429
104
312
624
137
410
819
7
Petamanan
291
-445
1009
1579
29
87
175
-44
-133
-267
101
303
605
158
474
948
8
Pekuncen
134
245
356
467
13
40
80
24
73
147
36
107
214
47
140
280
9
Kandangsapi
153
-225
488
791
15
46
92
-22
-67
-135
49
146
293
79
237
475
10
Bugullor
102
187
272
357
10
31
61
19
56
112
27
82
163
36
107
214
11
Tapaan
98
179
261
342
10
29
59
18
54
108
26
78
156
34
103
205
12
Mandaranrejo
285
522
759
996
28
85
171
52
157
313
76
228
456
100
299
598
13
Panggungrejo
114
209
304
399
11
34
68
21
63
125
30
91
182
40
120
239
Jumlah
2692
3450
7489
10234
268
806
1614
346
1037
2069
749
2248
4493
1025
3072
6139
10655
17902
23854
2005
4011
1067
6392
1790
10741
2388
TOTAL
6693
668
3198
5371
7158
Kedepan perumahan dan permukiman di Kota Pasuruan dikembangkan
dengan prinsip Permukiman yang Berwawasan Lingkungan. Pengembangan
permukiman dengan pola ini antara lain adalah dengan menggembangkan ;
Pola pembangunan dengan KDB (Koefisein Dasar Bangunan) yang
masih mencadangkan ruang terbuka di tiap persil permukiman. Sesuai
rencana yang dijabarkan detail di sub bab berikutnya adalah berkisar
antara 60 – 80 %.
Pengembangan taman ditiap unit lingkungan, taman Bagian Wilayah
Kota (BWK), taman kota, dsb. Pendetailan ada di sub bab RTH.
Pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif, di setiap
pengembangan lahan terbangun.
Pada dasarnya perkembangan kawasan permukiman di Kota Pasuruan
dipengaruhi kebutuhan masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan
sosial ekonomi yang nantinya berpengaruh pada daya beli masyarakat
terhadap rumah. Pengembangan kawasan permukiman di dasari oleh 3
klasifikasi, antara lain:
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 23
14310
Permukiman kepadatan rendah (< 20 unit/Ha),
Permukiman kepadatan sedang antara (21-39 unit/Ha),
Permukiman kepadatan tinggi (> 40 unit/Ha).
Arahan Pengembangan
Adapun arahan pengembangan permukiman di Kota Pasuruan berdasarkan
klasifikasi kepadatannya yaitu:
Permukiman kepadatan rendah.
Permukiman dengan kepadatan rendah direncanakan pada SPK bagian
timur. Hal ini dikarenakan lahan terbangun pada SPK tersebut masih
relatif kecil dibandingkan dengan SPK lainnya. Selain itu juga distribusi
penduduk eksisting SPK bagian timur memiliki tingkat kepadatan
penduduk terendah. Arahan pengembangan permukiman dengan
kepadatan rendah yaitu pengembangan perumahan sederhana (RSS)
yang diarahkan pada SPK bagian Timur yaitu Kelurahan Bugul Kidul
dan Kelurahan Bakalan.
Permukiman kepadatan sedang.
Permukiman dengan kepadatan sedang diarahkan pada SPK bagian
Barat dan SPK bagian Selatan. Hal ini dikarenakan pada SPK bagian
Barat diarahkan pada kegiatan industri sehingga nantinya, direncanakan
pula permukiman bagi para pekerjanya. Selain itu juga jumlah luas lahan
yang tersedia juga masih memungkinkan untuk pengembangan
kawasan permukiman.
Permukiman kepadatan tinggi.
Permukiman dengan kepadatan tinggi tersebar pada kawasan PPK dan
SPK bagian Utara. Hal ini dikarenakan PPK ditetapkan sebagai CBD
dan Civic Centre yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
sehingga pertumbuhan penduduk dan perumahan tertinggi terpusat
wilayah ini. Perkembangan yang terjadi pada SPK bagian Utara sebagai
kawasan industri dan pelabuhan menyebabkan konsentrasi kegiatan di
wilayah ini. Perencanaan permukiman hingga tahun 2031, PPK dan
SPK bagian Utara ditetapkan sebagai kawasan permukiman dengan
kepadatan tinggi. Adapun arahan pengembangan pada kawasan
permukiman pada PPK dan SPK bagian Utara yaitu dengan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 24
menetapkan pertumbuhan perumahan kearah vertikal sehingga mampu
mempertahankan keberadaan RTH dan efisiensi lahan. Khususnya
pada SPK bagian Utara dikembangkan rumah susun sehingga
mengurangi kepadatan perumahan yang pada saat ini terlihat kumuh.
Pengembangan kawasan perumahan meliputi:
pengembangan perumahan vertikal berupa rumah susun sewa
(Rusunawa)
Kelurahan
di
Kelurahan
Gadingrejo,
Tambaan,Kelurahan
Kelurahan
Petahunan
Tembokrejo,
dan
Kelurahan
Karangketug;
penataan kawasan perumahan yang ada di Kelurahan Blandongan
dan Kelurahan Kepel;
perumahan
kepadatan
rendah
diarahkan
pada
perumahan
sederhana (RSS) di Kelurahan Bugul Kidul,Kelurahan Bakalan dan
Kelurahan Sekargadung;
perumahan kepadatan sedang diarahkan pada bagian barat dan
selatan;
perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada bagian utara;
penataan kembali perumahan kumuh di Kelurahan Panggungrejo,
Kelurahan
Mandaranrejo,
KelurahanNgemplakrejo,
Kelurahan
Tambaan dan Kelurahan Gadingrejo;
pengembangan perumahan yang menyediakan ruang terbuka di
seluruh wilayah kota;
pengembangan taman pada masing-masing unit lingkungan, taman
sub pusat pelayanan kota, dan
pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif di setiap
pengembangan lahan terbangun.
Peta 7.9 Rencana Kawasan Permukiman
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 25
b) Arahan
pengembangan
pola
ruang
terkait
bidang
CiptaKarya
pengembangan RTH.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 26
seperti
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, ruang terbuka hijau kota perlu dipertahankan
keberadaannya untuk mendukung penyediaan RTH Kota sebesar 30 % dari luas
wilayah Kota dengan RTH Publik sebesar 20 % dan RTH Privat sebesar 10 %.
Kondisi Eksisting
Ruang terbuka hijau di Kota Pasuruan saat ini belum dapat dikatakan memenuhi
syarat pemenuhan RTH perkotaan, yaitu seluas 732 Ha atau 20,01 % dari luas
wilayah Kota Pasuruan. Dari prosentase tersebut, luas RTH privat yang terdiri atas
pekarangan bangunan dan tegalan hanya sebesar 6,45%, sedangkan sisanya
merupakan RTH publik yang terdiri atas taman, jalur hijau dan RTH fungsi tertentu
seperti kawasan sempadan. Dari kondisi eksisting tersebut, dapat dikatakan
bahwa perencanaan yang akan dilakukan untuk RTH yaitu peningkatan kualitas
maupun kuantitas RTH di Kota Pasuruan, terutama RTH privat.
Taman kota di Kota Pasuruan terdiri atas taman alun-alun, taman kota, taman
sarinah, taman ABRI, taman batas kota Karangketug, taman batas kota
Blandongan, taman slagah dan taman tugu adipura. Taman-taman ini berupa
taman aktif maupun taman pasif, yang keberadaannya harus dipertahankan. Jalur
hijau jalan di Kota Pasuruan terdapat pada seluruh ruas jalan yang ada di Kota
Pasuruan, termasuk median jalan. Jalur hijau jalan yang dikategorikan RTH
meliputi bahu jalan, pohon-pohon besar, tanaman dalam pot, hingga semak dan
rerumputan. Adapun ruang pejalan kaki atau pedestrian terutama terdapat di jalan
arteri dan kolektor Kota Pasuruan.
Rencana
Prioritas pengembangan RTH adalah penambahan jumlah RTH privat agar dapat
mencapai 10% dari luas kota. Penambahan RTH privat dapat dilakukan
Pemerintah Kota Pasuruan dengan memperketat izin lokasi, terutama mengenai
KDB pembangunan perumahan-perumahan baru. Selain itu RTH privat yang telah
ada saat ini sebisa mungkin untuk dipertahankan keberadaannya, salah satunya
melalui pemeliharaan rutin.
Untuk RTH publik yang berupa taman RT, RW dan kelurahan dilakukan
pengoptimalan fungsi mengingat RTH ini tergolong dalam taman aktif, melalui
perawatan secara rutin agar keberadaannya tetap terjaga. Sedangkan jalur hijau
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 27
yang ada di jalan-jalan utama Kota Pasuruan seperti pada Jalan Pahlawan,
Panglima Sudirman, Soekarno-Hatta dan Veteran difungsikan sebagai RTH yang
mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru kota (mengurangi polusi udara dan
suara) dan juga sebagai estetika dengan memberi tanaman berupa tanaman
peneduh dan pot bunga.
Pengembangan RTH di Kota Pasuruan direncanakan dibangun di tanah bengkok
pemerintah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik
masyarakat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi
RTH. Prioritas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota,
yang dalam waktu dekat direncanakan pada beberapa bengkok antara lain di
Kelurahan Sekargadung, Purutrejo, Petamanan, dan Tambaan. Selain itu,
bengkok milik pemerintah kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
RTH yaitu yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Pekuncen, Bukir, Krampyangan,
Karangketug dan Trajeng.
Untuk lebih jelasnya mengenai arahan pengembangan RTH di Kota Pasuruan dapat dilihat
pada Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan, Tabel 7.5
Prosentase Rencana Ruang Terbuka Hijau Privat Kota Pasuruan, Tabel 7.6 Prosentase
Rencana Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Pasuruan danPeta 7.10 Rencana
Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di bawah.
Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan
Ruang Terbuka Hijau
No
Kecamatan
Luas (m2)
Eksisting
Rencana
Luas (m2)
%
Luas (m2)
%
1
Gadingrejo
10530000
1014942
2,78
1845149
5,04
2
Purworejo
8390000
1204254
3,29
1818619
4,97
3
Bugulkidul
17660000
2741457
7,49
4255261
11,63
Total RTH Publik
4960653
13,56
7919029
21,65
RTH Privat
2359090
6,45
3790131
10,36
Total RTH Kota Pasuruan
7319743
20,01
11709160
32,01
Tabel 7.5 Prosentase Rencana RTH Privat Kota Pasuruan
No
1
Ruang Terbuka Hijau
Pekarangan Rumah
Eksisting
%
Rencana
%
1.103.525
3,02
1.940.583
5.31
Lokasi Pengembangan
Seluruh lokasi permukiman, terutama
yang berlokasi di sebelah Utara rel KA.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 28
6
5
4
3
2
Fasilitas Umum
Kebun P3GI
Tegalan/Ladang
Industri
Pertokoan dan Tempat
Usaha
Perkantoran
68.355
80.000
699.460
270.805
64.301
72.644
0.19
0.22
1.91
0.74
0.18
0.20
95.697
80.000
559.568
812.415
192.902
108.966
0.26
0.22
1.53
2.22
0.53
0.30
Kawasan kesehatan, pendidikan, dan TPA
di Kota Pasuruan
Kelurahan Bugulkidul
Tegalan penduduk yang merupakan
tanaman keras.
Kawasan Industri dan Pergudangan
dikembangankan ke arah Utara, Barat,
dan Timur kota Pasuruan.
Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota
Pasuruan baik eksisting maupun rencana.
Seluruh perkantoran Pemerintah yang
berpusat di Kelurahan Pekuncen,
Purworejo, dan Bladongan
10.36
7
3.790.131
31.160 0.09
90.000
11
94.232 0.26
24.000
1
24.000 0.07
0
2
28.750
116.266 0.32
19.378
95.827 0.26
31.942
17.093 0.05
0
0.00
0
0
7- 29
1.845.149 5.04
6.45
25
27.250
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
Luas (m²)
2.500 0.01
2.359.090
30.704 0.08
76.800
182.611 0.50
465.200
600.000 1.64
64.387
649.726 1.78
Tabel 7.6 Prosentase Rencana RTH Publik Kota Pasuruan
120
1.030 0.00
Total RTH Privat
Jumlah
Luas (m²) %
(unit)
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
Tahun 2028
2028
1
2.500
Total Akhir Rencana
nyediaan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
Standart Kebutuhan RTH
Berdasarkan Jumlah
nduduk
rworejo
Eksisting
Arahan Penyediaan
Proyeksi
Tahun 2008
Luas
Luas
Penduduk Luas Wilayah Min. Pend.
Minimal Minimal
Thn 2028 (m²) Pendukung
Jumlah
Perunit Perkapita
Luas (m²) %
(jiwa)
(jiwa)
(unit)
(m²)
(m²)
81.014
Tahun 2028
Jumlah
Jum
Luas (m²)
(unit)
(uni
8.390.000
250
250
1.00
15
4.125 0.01
120
30.00
2.500
1.250
0.50
4
4.712 0.01
16
20.000
30.000
9.000
0.30
2
10.268 0.01
8
72.000
120.000
24.000
0.20
0
0.00
1
24.000
480.000 144.000
0.30
4
20.520 0.06
0
0
0
7- 30
69.206 0.19
13.841
an Ruang Pejalan Kaki
63.885 0.17
31.942
eta Api
5.698 0.02
8.546
36.260 0.10
0
169.298 0.46
122.880
112.500 0.31
237.500
487.782 1.33
53.656
apangan
67.476 17.660.000
250
1.00
9
2.790 0.01
116
29.000
2.500
1.250
0.50
3
3.960 0.01
22
27.500
30.000
9.000
0.30
2
12.506 0.03
11
99.000
120.000
24.000
0.20
0
0.00
1
24.000
480.000 144.000
0.30
2
7.744 0.02
0
0
110.730 0.30
22.146
dan Ruang Pejalan Kaki
54.758 0.15
27.379
reta Api
34.186 0.09
51.278
15.540 0.04
0
148.136 0.40
107.520
1.473.100 4.03
1.026.900
878.008 2.40
96.581
i
direncanakan mencapai 1.171 Ha atau sebesar 32,01% dari luas Kota Pasuruan
saat ini. Proporsi terbesar didapat dari pengembangan hutan bakau yang tumbuh
di sempadan pantai. Luas hutan bakau eksisting di Kota Pasuruan yaitu 172 Ha,
dan selama 20 tahun ke depan direncanakan bertambah menjadi 345 Ha
mengingat telah terjadi penambahan luas wilayah di sekitar pantai. Jika ditambah
7- 31
dengan tanah oloran yang ada, luas Kota Pasuruan menjadi 3.889 Ha dan luas
RTH rencana di atas menjadi 30,11% dari luas kota.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
Lapangan
2.500
0
0.00
0
4.00
125
250
0
Jumlah
Jum
Luas (m²)
(unit)
(uni
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa luasan RTH di Kota Pasuruan
Bugulkidul
Tahun 2028
Proyeksi
Tahun 2008
Luas
Luas
Penduduk Luas Wilayah Min. Pend.
Minimal Minimal
(m²) Pendukung
Thn 2028
Jumlah
Perunit Perkapita
Luas (m²) %
(jiwa)
(jiwa)
(unit)
(m²)
(m²)
H Berdasarkan Jumlah
enduduk
Arahan Penyediaan
Eksisting
Standart Kebutuhan RTH
Secara keseluruhan luasan RTH rencana telah sesuai dengan kondisi ideal, yaitu
diharapkan mampu meningkat menjadi 10,36%. Pengembangan RTH permukiman
diarahkan pada pembangunan perumahanperumahan baru, yang mana developer
harus menaati minimal luasan RTH dan fasilitas umum. Adapun untuk RTH
bangunan privat non-perumahan seperti industri, perdagangan dan jasa,
perkantoran, dan fasilitas umum direncanakan akan dilakukan penambahan RTH
mengikuti perkembangan masing-masing bangunan.
Pengembangan RTH di Kota Pasuruan direncanakan dibangun di tanah bengkok
pemerintah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik
masyarakat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi
RTH. Prioritas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota,
yang dalam waktu dekat direncanakan pada beberapa bengkok antara lain di
Kelurahan Sekargadung, Purutrejo, Petamanan, dan Tambaan. Selain itu,
bengkok milik pemerintah kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
RTH yaitu yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Pekuncen, Bukir, Krampyangan,
Karangketug dan Trajeng.
Peta 7.10 Rencana Pengembangan RTH Kota Pasuruan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 32
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 33
Arahan Pengembangan Struktur Ruang Terkait Keciptakaryaan
a) Pengembangan Prasarana sarana Air Minum
Rencana Sistem Jaringan Sda Dari Luar Wilayah Kota.
Sumber air baku yang digunakan untuk membantu pemenuhan
kebutuhan air oleh PDAM Kota Pasuruan saat ini berasal dari mata air
Umbulan dan Sumur Bor Pleret. Adapun yang lokasinya berada di luar
Kota Pasuruan adalah mata air Umbulan. Untuk mata air umbulan
sebagai sumber air baku, dilihat dari segi kualitas dan kuantitas
sangatbaik. Sumber air tersebut terletak di Desa Kedung Waru dan
Umbulan, Kecamatan Winongan kabupatenPasuruan dengan luas lahan
48.961 m2 terletak 22 Km dari Kota Pasuruan.
Sumber air ini merupakan sistem jaringan sumberdaya air luar wilayah
Kota Pasuruan yangsudah ada sejak tahun 1972 sampai saat ini. Secara
berkesinambungan dilakukan pengembanganterhadap sistem yang ada,
baik kapasitas produksi maupun kemampuan pelayanannya melalui
perluasanjaringan distribusi.
Rencana sistem jaringan sumberdaya air dari luar kota pada dasarnya
hanya
pemeliharaan
danpeningkatan
pelayanan
terhadap
sistem
distribusi air oleh PDAM dari Umbulan sehingga akan memenuhidengan
baik kebutuhan air di Kota Pasuruan untuk sekarang dan kedepannya.
Rencana Sistem Jaringan Sungai Di Wilayah Kota
Untuk mutu mata air cukup bagus karena airnya berasal dari daerah
vulkanis yang kaya akan mineral hara. Terdapat sejumlah 6 (enam)
sungai yang melintasi Kota Pasuruan dan bermuara di pesisir, namun
secara hidrologi hanya terdapat 3 (tiga) Daerah Pengaliran Sungai (DPS),
yaitu: DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong dan DPS kali Petung.
Diantara ketiga sungai tersebut, sungai Welang merupakan sungai yang
memiliki catchment area seluas yaitu 518 Km2 dengan panjang 36 Km,
namun yang melintas dalam administrasi Kota Pasuruan hanya sekitar 1
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 34
Km saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.7 Data Sungai dan
Luasan Catchment Area Kota Pasuruan.
Tabel 7.7 Data Sungai dan Luasan Catchment Area Kota Pasuruan
No
SUNGAI
1
Welang
2
Gembong
Luas Catc.
Area (Km²)
Panjang
(Km)
Lebar (m)
571,1
45
12,5
38
20
12
Panjang di Kota
Pasuruan (Km)
3 Petung
173
30
14
Sumber : Masterplan SDA dan Lingkungan Hidup Kota Pasuruan
1
7,5
6
Arahan untuk pengembangan air permukaan di Kota Pasuruan dilakukan
dengan pembuatan tanggul dan penghijauan di kanan dan kiri sungai
(sempadan sungai).
Rencana Pengembangan Jaringan Air Baku untuk Air Bersih
Mayoritas rumah tangga di Kota Pasuruan telah terlayani oleh air PDAM,
sehingga penggunaan air langsung dari sumbernya relatif kecil. Rencana
sistem pengembangan penyediaan air minum di Kota Pasuruan harus
memperhatikan lokasi sumber mata air.
Ada beberapa titik sumber mata air Kota Pasuruan yaitu:
Mata air Umbulan
Mata air Umbulan sebagai sumber air baku , dilihat dari segi kualitas
dan kuantitas sangat baik. Kapasitas sumber air Umbulan 4600 l/det,
sedangkan PDAM Kota Pasuruan saat ini memiliki jin pengambilan
sebesar 265 l/det. Sumber air tersebut terletak di Desa Kedung Waru
dan Umbulan.
Sumur bor Pleret
Wilayah Kota Pasuruan bagian selatan, potensi air tanahnya cukup
baik, dimana diperkirakan dapat memberikan kapasitas sumur bor
lebih dari 40 l/det sebagaimana sumur bor PSAB di Kelurahan Pleret,
Kecamatan Pohjentrek.
Adapun arahan rencana pengembangan pemanfaatan layanan fasilitas
air minum melalui :
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 35
1. Melakukan upaya penanganan untuk meningkatkan layanan fasilitas
air minum melalui peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum
oleh PDAM dengan peningkatan sistem jaringan air minum hingga ke
wilayah yang belum terlayani;
2. Upaya penanganan pelayanan pengairan dilakukan dengan cara :
Melakukan perlindungan terhadap daerah aliran air, baik itu
saluran irigasi, serta daerah aliran sungai;
Mencegah terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasi;
Pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air.
b) Pengembangan Prasarana sarana Air Limbah
Pasuruan seperti kota lainnya harus mendukung kebijakan Nasional yang ikut
serta dalam Kesepakatan Indonesia dalam Millenium Development Goals
(MDG‟s). Salah satu kesepakatan MDG‟s adalah memastikan keberlanjutan
lingkungan hidup dengan target penurunan sebesar 50% proporsi penduduk
tanpa akses pada sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta
fasilitas sanitasi yang layak. Untuk mencapai kesepakatan MDG ini diperlukan
strategi pengelolaan limbah cair domestik untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan juga mencapai target dalam pembangunan Nasional.
Strategi pengelolaan air limbah di Kota Pasuruan meliputi :
Menghentikan praktek BAB lahan terbuka (sungai, kebun, dan lainnya).
Pembangunan IPAL Komunal di lokasi padat penduduk dan penghasilan
rendah (terdapat jamban pribadi).
Pembangunan MCK Umum dan Tangki Septik/IPAL Komunal di wilayah
padat penduduk, penghasilanrendah, dan jamban pribadi sedikit.
Penambahan jamban pribadi di wilayah kepadatan penduduk yang
rendah, penghasilan rendah, danjamban pribadi sedikit.
Alternatif pengembangan sistem pengolahan air limbah di kawasan Kota
Pasuruan adalah sebagai berikut :
a) Limbah Rumah Tangga, Fasilitas Sosial dan Industri.
Rencana pembuangan limbah rumah tangga, fasilitas sosial dan industri
di Kota Pasuruan adalah dengan cara pembuangan dengan sistem
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 36
pengenceran, penggunaan kolam pembuangan, penggunaan sumur
peresapan, penggunaan sistem tangki pembusukan, penangkap lemak,
dan saluran limbah cair buangan.
Pembuangan Dengan Sistem Pengenceran.
Pada badan air dengan permukaan yang besar, seperti laut, telaga,
dan sungai besar, limbah cair dari perumahan atau dari masyarakat
dapat secara langsung dibuang ke badan air tersebut.
Penggunaan Kolam Pembuangan
Kolam pembuangan merupakan lubang tertutup yang menerima
buangan limbah cair kasar. Kolam pembuangan dapat berupa tipe
kedap air ataupun tipe rembes air. Kolam pembuangan kedap air
biasanya dibuat dengan kapasitas 68 liter per orang per bulan, atau
408 liter per orang apabila akan dikosongkan setiap enam bulan.
Kolam pembuangan rembes cair berdiameter 90 cm atau lebih,
dilengkapi dengan dinding dengan sambungan terbuka di bawah
ketinggian inlet.
Penggunaan Sumur Peresapan
Sumur
peresapan
menerima
efluen
dari
jamban
air,
kolam
pembuangan, dan tangki pembusukan dan meresapkannya ke dalam
tanah.
Sumur
peresapan
kadang-kadang
digunakan
untuk
pembuangan limbah cair dari ruang cuci, kamar mandi, dan dapur.
Sumur peresapan juga dapat dibuat pada ujung terendah dari saluran
peresapan efluen di bawah permukaan tanah untuk menangkap efluen
tangki pembusukan yang tidak teresap di sepanjang saluran. Sumur
peresapan terdiri dari sebuah lubang bulat dalam tanah yang digali
cukup dalam, menembus 1,8 meter atau lebih ke lapisan tanah yang
berpori. Lubang biasanya dibuat dengan diameter 1,0 – 2,5 dan
kedalaman 2 – 5 m. Dinding lubang diperkuat dengan pasangan bata
atau batu kali tanpa adukan semen di bawah ketinggian pipa inlet.
Lubang yang tidak memerlukan penguatan dinding dapat diisi dengan
batu kali.
Penggunaan Sistem Tangki Pembusukan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 37
Tangki pembusukan digunakan untuk menangani buangan dari rumah
perorangan, kelompok kecil rumah, atau kantor yang terletak di luar
jangkauan sistem saluran limbah cair kota praja. Unit sarana ini terdiri
dari sebuah tangki pengendapan yang tertutup. Limbah cair kasar
dimasukkan kedalamnya melalui saluran limbah cair buangan. Proses
yang terjadi di dalam tangki pembusukan merupakan pengolahan
tahap pertama, sedangkan yang terjadi di bidang peresapan efluen
merupakan pengolahan tahap kedua.
Penangkap Lemak
Limbah cair dari dapur besar, seperti dapur hotel, rumah sakit, dan
kantor kemungkinan mengandung banyak lemak yang dapat masuk ke
tangki
pembusukan
bersama-sama
dengan
efluen
dan
dapat
menyumbat pori-pori media penyaringan pada bidang peresapan.
Penangkap lemak disini dapat memasukkan limbah cair yang panas
dari pada cairan yang sudah ada dalam bak dan didinginkan olehnya.
Akibatnya, kandungan lemak akan membeku dan naik ke pemukaan,
yang nantinya akan diambil secara berkala. Sehingga, penangkap
lemak
harus
dibuat
sedemikian
rupa
untuk
mempermudah
pemeriksaan dan pembersihan. Penangkap lemak tidak perlu dibuat
untuk penanganan limbah cair dan perumahan atau instalasi kecil
lainnya.
Saluran Limbah Cair Bangunan
Saluran limbah cair bangunan adalah bagian dari perpipaan horizontal
dari sistem drainase bangunan yang membentang mulai dari satu titik
yang berjarak 1.5 m di luar sisi dalam fondasi tembok bangunan rumah
sampai ke sambungan saluran limbah cair umum atau unit pengolahan
limbah cair perorangan (tangki pembusukan, kolam pembuangan atau
tipe sarana pembuangan lainnya)
b) Selain
sumur-sumur resapan
pada
kawasan
perumahan
tersebut,
keberadaan ruang terbuka jugadapat berfungsi sebagai daerah resapan.
RENCANA
7.1.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KOTA PASURUAN
Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota merupakan dokumen yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah
sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Untuk menyusun dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan
dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
A. Penetapan Kawasan Strategis Kota Pasuruan (KSK) yang didasari sudut kepentingan:
Ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang dikembangkan di Kota
Pasuruan merupakan Kawasan Strategis Ekonomi Terpadu yang dikembangkan di
wilayah utara yang meliputi Kelurahan Ngemplakrejo, Tambaan, Panggungrejo,
Mayangan dan Trajeng. Adapun penjabaran untuk masing-masing lokasi
pengembangan kawasan ini antara lain :
1. Industri Logam di Kelurahan Mayangan dan Trajeng;
2. Perikanan di Kelurahan Tambaan, Panggungrejo, dan Ngemplakrejo;
3. Pariwisata Marina di Kelurahan Panggungrejo.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.1 Kawasan Strategis Aspek Ekonomi di bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 1
Peta 7.1 Kawasan Strategis Aspek Ekonomi
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 2
Sosial Budaya
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya adalah kawasan
yang didalamnya berlokasi artefak yang memiliki potensi untuk mengkonservasi
nilai-nilai sosial budaya, lebih tepatnya yang berkenaan dengan sejarah dan
kearifan lokal Kota Pasuruan. Mengingat potensi yang dimilikinya, maka
keberadaan artefak-artefak tersebut perlu dijaga kelestariaanya; yang antara lain
dilaksanakanmelalui penetapan lokasi (artefak) sebagai kawasan strategis sosial
budaya.
Artefak sebagaimana dimaksud di atas, termanisfestasi melalui keberadaan
gedung dan bangunan kuno yang menyimpan jejak perjalanan sejarah Kota
Pasuruan beserta nilai kearifan lokalnya. Kawasan strategis aspek sosial budaya
yang ada di Kota Pasuruan saat ini merupakan kawasan peninggalan sejarah,
cagar budaya dan tempat sosialiasi keagamaan. Berikut ini daftar gedung dan
bangunan kuno yang lokasinya ditetapkan sebagai kawasan strategis sosial
budaya:
Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan, selatan
Stadion Untung Suropati;
Masjid Agung Al-Anwar dan kompleks bangunan disekitarnya, yang terdiri
atas makam KH Abdul Hamid, makam Mbah Surga-Surgi dan Langgar
Gede;
Kompleks perkantoran dan perumahan P3GI serta beberapa bangunan yang
terletak di Jalan Pahlawan, Jalan Veteran dan Jalan Wahidin Sudiro Husodo;
Klenteng Tjoe Tik Kiong dan beberapa rumah tinggal kawasan Pecinan dan
yang terletak di Jalan Lombok, Jalan Belitung dan Jalan Hasanudin;
Gereja St. Antonius Padova, Gereja Bethel Pantekosta Indonesia dan
beberapa gedung di sepanjang Jalan Balaikota;
Beberapa bangunan dan gedung di sepanjang jalan Sukarno-Hatta, Jalan
Hasanudin, dan Jalan Pahlawan: dan
Kompleks Makam dan petilasan Untung Suropati, tepatnya di daerah
Mancilan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.2 Kawasan Strategis Aspek Sosial Budaya di
bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 3
Peta 7.2 Kawasan Strategis Aspek Sosial Budaya
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 4
B. Arahan Pengembangan Pola Ruang Dan Struktur Ruang
Arahan pengembangan pola ruang :
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budi daya
Kawasan Lindung
Berdasarkan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang,
kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam,
sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta sumber bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan. Secara umum tujuan perencanaan kawasan
lindung adalah mencegah timbulnya berbagai kerusakan fungsi lingkungan hidup
serta mengamankan dari kemungkinan terjadinya intervensi penggunaan lahan
ke bukan kawasan lindung.
1. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat yang terdapat di Kota Pasuruan meliputi
kawasan sempadan Pantai, sempadan Sungai, kawasan perlindungan Jalur
SUTT serta kawasan sempadan rel kereta api.
i. Sempadan Pantai
Untuk pantai utara dengan karakteristik pantai yang cukup landai
cenderung memiliki abrasi yang cukup tinggi. Untuk itu penentuan
besarnya sempadannya harus ditetapkan berdasarkan kerentanan
tersebut. Diperlukan upaya penanaman bakau di wilayah pantai utara
untuk meminimalkan abrasi pantai dan mencegah intrusi air laut ke
daratan.
Kawasan perlindungan sempadan pantai di Kota Pasuruan terletak di
bagian utara Kota Pasuruan yang berbatasan dengan laut yaitu berada
di 7 kelurahan dengan luas keseluruhan Ha dengan rincian tiap
kecamatan sebagai berikut:
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Gadingrejo
dan
Tambaan seluas 13,48 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Ngemplakrejo seluas
11,25 Ha.
Kecamatan
Bugul
Kidul
meliputi
Kelurahan
Panggungrejo,
Mandaranrejo, Kepel dan Blandongan seluas 147,31 Ha.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 5
Rencana
Pada kawasan lindung sempadan pantai ini terdapat fungsi budidaya seperti
perikanan, permukiman dan tambak. Guna menjaga kawasan sekitar pantai
dari kerusakan lingkungan dan kerusakan ekosistem pantai, maka perlu
adanya perlindungan terhadap sempadan pantai untuk melindungi pantai
dari kegiatan yang menganggu kelestarian fungsi pantai dan juga untuk
mengantisipasi gelombang pasang. Pengembangan kawasan sempadan
pantai didukung dengan adanya tanah oloran ke arah utara seluas ± 200 Ha
yang direncanakan akan ditanami tanaman bakau oleh pemerintah kota.
Target
Target rencana luasan sempadan pantai yaitu sebagai berikut :
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Gadingrejo
dan
Tambaan seluas 60 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Ngemplakrejo seluas 35
Ha.
Kecamatan
Bugul
Kidul
meliputi
Kelurahan
Panggungrejo,
Mandaranrejo, Kepel dan Blandongan seluas 250 Ha.
Arahan
Arahan pengelolaan sempadan pantai Kota Pasuruan, antara lain:
Mempertahankan fungsi sempadan pantai dan mengendalikan
perkembangannya;
Mengembalikan fungsi sempadan pantai yang telah berubah
menjadi kawasan terbangun secara bertahap;
Memanfaatkan kawasan sempadan pantai untuk hutan bakau dan
wisata pantai.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.3 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Pantaidi
bawah.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 6
Peta 7.3 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Pantai
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 7
ii. Sempadan Sungai
Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kanan-kiri
sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang
mempunyai manfaat
penting
untuk
melestarikan
fungsi sungai.
Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk pelindungi
sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak
kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta
mengamankan aliran sungai.
Kawasan Sempadan Sungai di Kota Pasuruan adalah kawasan
sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran
irigasi
yang
mempunyai fungsi penting
untuk
mempertahankan
kelestarian bentuk dan fungsi sungai. Dimana sungai utama di Kota
Pasuruan meliputi Sungai Welang, Petung dan Gembong.
Walaupun diarahkan untuk ruang terbuka hijau, beberapa lokasi
sempadan sungai masih digunakan sebagai kawasan terbangun
misalnya untuk rumah atau warung. Sempadan sungai di Kota Pasuruan
tersebar di seluruh kelurahan di Kota Pasuruan seluas 42,33 Ha dengan
rincian :
Kecamatan Gadingrejo seluas 10,58 Ha.
Kecamatan Purworejo seluas 16,93 Ha.
Kecamatan Bugul Kidul seluas 14,81 Ha.
Arahan
Sempadan sungai pada Sungai Petung, Gembong dan Welang diarahkan
untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau sehingga tidak terkesan
kumuh sekaligus untuk pengendalian penggunaan lahan pada kawasan
konservasi sempadan sungai. Namun, khusus pada kawasan sempadan
sungai di sekitar kawasan Pelabuhan Pasuruan, diperbolehkan dilakukan
pengembangan kawasan sebagai lahan terbangun untuk mendukung fungsi
pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang akan dikembangkan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 8
di kawasan tersebut. Adapun rencana sempadan sungai di Kota Pasuruan
seluas 73,05 Ha dengan rincian:
Kecamatan Gadingrejo seluas 18,26 Ha.
Kecamatan Purworejo seluas 29,22 Ha.
Kecamatan Bugul Kidul seluas 25,57 Ha
Untuk lebih jelasnya perhatikan Peta 7.4 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Sungai di
bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 9
Peta 7.4 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Sungai
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 10
iii. Sempadan Jalur Rel Kereta Api
Kondisi Eksisting
Luas kawasan lindung sempadan jalur Rel KA di Kota Pasuruan adalah
5,7 Ha, dimana lebar sempadan eksisting kira-kira 4 meter dengan satu
belokan berupa lengkung luar. Rincian luasan sempadan rel KA
eksisting yaitu sebagai berikut:
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Karangketug,
Gadingrejo, Karanganyar dan Trajeng seluas 1,71 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Mayangan seluas 0,57
Ha.
Kecamatan
Bugul
Kidul
meliputi
Kelurahan
Mandaranrejo,
Bugullor, Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 3,42 Ha.
Rencana
Arahan pengembangan sempadan rel KA di Kota Pasuruan yaitu
selebar 10 meter di kanan dan 10 meter di kiri rel. Berikut merupakan
luasan sempadan rel untuk mencapai kondisi ideal:
Kecamatan
Gadingrejo
meliputi
Kelurahan
Karangketug,
Gadingrejo, Karanganyar dan Trajeng seluas 4,27 Ha.
Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Mayangan seluas 1,42
Ha.
Kecamatan Bugul Kidul meliputi Kelurahan Mandaranrejo,
Bugullor, Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 8,55 Ha.
Pengendalian kawasan sempadan rel kereta api dapat dilakukan
dengan langkah berikut ini :
Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktivitas
kegiatan pada jarak 20 meter dari tengah rel (10 meter kiri dan
10 meter kanan) di sepanjang rel.
Untuk kawasan sempadan yang telah terdapat bangunan
dibatasi perkembangannya.
Untuk lebih jelasnya, arahan kawasan lindung sempadan rel kereta api di Kota Pasuruan
dapat dilihat pada Peta 7.5 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Rel KA di bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 11
Peta 7.5 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Rel KA
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 12
iv. Sempadan Jalur SUTT
Sempadan jalur SUTT di Kota Pasuruan melewati 3 kelurahan yaitu
Kelurahan Pohjentrek, Tembokrejo dan Sekargadung. Luas sempadan
SUTT di Kota Pasuruan adalah 5,18 Ha, dengan rincian sebesar 3,63
Ha untuk Kelurahan Pohjentrek dan Tembokrejo, serta 1,55 Ha untuk
Kelurahan Sekargadung.
Dalam pengembangannya, tidak direncanakan adanya penambahan
tower SUTT di Kota Pasuruan, sehingga untuk 20 tahun ke depan luas
sempadan SUTT masih relatif sama. Pengendalian kawasan sempadan
SUTT ini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut ;
Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktivitas kegiatan
di bawah jaringan pada jarak minimal 25 meter dari garis tengah
tiang SUTT dan tinggi maksimal 20 meter.
Untuk kawasan sempadan yang telah terdapat bangunan dibatasi
perkembangannya baik vertikal maupun horisontal.
Pembatasan
zona
konservasi
(dikaitkan
dengan
ketetapan
konservasi).
Pengembangan jalur hijau sebagai buffer area sempadan SUTT.
Pengendalian disinsentif terhadap penggunaan ruang disekitar
sempadan SUTT.
Pengawasan terhadap perkembangan penggunaan ruang disekitar
sempadan SUTT.
Untuk lebih jelasnya mengenai arahan kawasan lindung sempada SUTT dapat dilihat pada
Peta 7.6Rencana Kawasan Lindung Sempadan SUTT di bawah.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 13
Peta 7.6 Rencana Kawasan Lindung Sempadan SUTT
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 14
2. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan cagar budaya yang ada di Kota Pasuruan merupakan tempat
sekitar bangunan bernilai budaya tinggi berupa bangunan
kolonial
peninggalan Belanda ataupun tempat yang memiliki nilai historis tersendiri,
antara lain :
Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan,
selatan Stadion Untung Suropati;
Langgar Gede, Makam KH. Abdul Hamid yang berlokasi di kompleks
pemakaman Masjid Agung Al-Anwar;
Kompleks Gedung P3GI yang terletak di Jalan Pahlawan;
Gedung rumah tinggal kawasan Pecinan dan Klenteng Tjoe Tik Kiong di
Jalan Lombok, Jalan Belitung dan jalan Hassanudin;
Kawasan gereja dengan tetenger yang terdiri dari Gereja St. Antonius
Padova dan Gereja Bethel; serta gedung-gedung kuno yang terletak di
sepanjang Jalan Balaikota;
Gedung-gedung Kuno Bersejarah yang berlokasi di Jalan Hasanudin,
Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Pahlawan; dan
Makam dan petilasan Untung Suropati.
Perlindungan terhadap kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
dilakukan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalanpeninggalan sejarah, bangunan arkeologi dan monumen nasional, dan
keragaman bentuk geologi, yang berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam
maupun manusia. Adapun arahan pengembangan dan pengelolaan
kawasan cagae budaya dengan uraian berikut :
pengembangan jalur khusus untuk wisata yang menghubungkan antar
kawasan cagar budaya;
revitalisasi cagar budaya yang mengalami penurunan fungsi dan kondisi
bangunannya;
Untuk lebih jelasnyalihat pada Peta 7.7 Rencana Kawasan Lindung Cagar Budaya
bawah.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 15
di
Peta 7.7 Rencana Kawasan Lindung Cagar Budaya
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 16
3. Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana banjir di Kota Pasuruan adalah kawasan yang
berada di sekitar Sungai Gembong, Petung dan Welang. Apalagi
berdasarkan isu yang berkembang saat ini menyatakan bahwa bencana
banjir akan terjadi setiap tahunan (bencana banjir tahunan).
Arahan
Adapun arahan rencana bagi kawasan rawan banjir di Kota Pasuruan yaitu :
pelebaran dan normalisasi Sungai Gembong, Sungai Petung dan
Sungai Welang;
penguatan tanggul sungai, disekitar Sungai Gembong;
pembangunan kolam retensi;
revitalisasi drainase perkotaan.
Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 7.8 Rencana Kawasan Rawan Bencana di bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 17
Peta 7.8 Rencana Kawasan Rawan Bencana
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 18
Kawasan Budi daya
Rencana pengembangan kawasan budidaya di Kota Pasuruan disesuaikan
dengan konsep rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Arahan rencana juga
mempertimbangkan kawasan budidaya dari segi kondisi eksisting dan arahan
rencana RTRW Kota Pasuruan sebelumnya, sehingga ditetapkan bahwa
rencana pengembangan kawasan budidaya adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Perumahan
Pengembangankawasanperumahanmeliputi
a. pengembanganperumahanvertikalberuparumahsusunsewa (Rusunawa)
di KelurahanTambaan, KelurahanTembokrejo, KelurahanGadingrejo,
KelurahanPetahunandanKelurahanKarangketug;
b. penataankawasanperumahan
yang
ada
di
KelurahanBlandongandanKelurahanKepel;
c. perumahankepadatanrendahdiarahkanpadaperumahansederhana
(RSS)
di
KelurahanBugulKidul,
KelurahanBakalandanKelurahanSekargadung;
d. perumahankepadatansedangdiarahkanpadabagianbaratdanselatan;
e. perumahankepadatantinggidiarahkanpadabagianutara;
f.
penataankembaliperumahankumuh
di
KelurahanMandaranrejo,
KelurahanPanggungrejo,
KelurahanNgemplakrejo,
KelurahanTambaandanKelurahanGadingrejo;
g. pengembanganperumahan
yang
menyediakanruangterbuka
di
seluruhwilayahkota;
h. pengembangantamanpadamasing-masing unit lingkungan, taman sub
pusatpelayanankota, dan
i.
pengembangansumur–sumurresapanindividudankolektif
di
setiappengembanganlahanterbangun.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 7.9 Rencana Kawasan Permukiman Tabel 7.1
Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan, Tabel 7.2 Rencana Penambahan
Perumahan Kota Pasuruan, Tabel 7.3 Rencana Kebutuhan Kavling Perumahan di Kota
Pasuruan dan Tabel 7.4 Rencana Kebutuhan Luas Lahan Untuk Permukiman di Kota
Pasuruan.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 19
Tabel 7.1 Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
No
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
KELURAHAN
2016
2021
2026
2031
2016
2021
2026
2031
KECAMATAN GADINGREJO
1
Krapyakrejo
5596
6261
6926
7591
1399
1565
1732
1898
2
Bukir
6574
7698
8822
9946
1643
1924
2205
2486
3
sebani
4660
5365
6070
6775
1165
1341
1518
1694
4
Gentong
5575
6150
6725
7300
1394
1538
1681
1825
5
Karanganyar
11281
11886
12491
13096
2820
2972
3123
3274
6
Trajeng
9200
9645
10090
10535
2300
2411
2523
2634
7
Tambaan
4271
4716
5161
5606
1068
1179
1290
1402
8
Gadingrejo
12436
14121
15806
17491
3109
3530
3952
4373
9
Petahunan
5006
5341
5676
6011
1252
1335
1419
1503
10
Randusari
3532
3977
4422
4867
883
994
1106
1217
11
Karangketug
7449
8211
8973
9735
1862
2053
2243
2434
75580
83371
91162
98953
18895
20842
22792
24740
2590
2837
3084
3330
Jumlah
KECAMATAN PURWOREJO
1
Pohjentrek
10361
11348
12335
13322
2
Wirogunan
3529
3963
4397
4831
882
991
1099
1208
3
Tembokrejo
6907
7362
7817
8272
1727
1841
1954
2068
4
Purutrejo
6475
6812
7149
7486
1619
1703
1787
1871
5
Kebonagung
7503
7958
8413
8868
1876
1990
2103
2217
6
Purworejo
11118
11463
11808
12153
2780
2866
2952
3038
7
Kebonsari
10215
10750
11285
11820
2554
2688
2821
2955
8
Bangilan
4141
4866
5591
6316
1035
1217
1398
1579
9
Mayangan
3435
3865
4295
4725
859
966
1074
1181
10
Ngemplakrejo
7581
7921
8261
8601
1895
1980
2065
2150
71265
76308
81351
86394
17817
19079
20337
21597
Jumlah
KECAMATAN BUGULKIDUL
1
Sekargadung
5723
6403
7083
7763
1431
1601
1771
1941
2
Bakalan
7968
9659
11350
13041
1992
2415
2838
3260
3
Krampyangan
3923
4393
4863
5333
981
1098
1216
1333
4
Blandongan
4372
4958
5544
6130
1093
1240
1386
1533
5
Kepel
3747
4070
4393
4716
937
1018
1098
1179
6
Bugulkidul
10298
11598
12898
14198
2575
2900
3225
3550
7
Petamanan
5652
2708
8524
10805
1413
677
2131
2701
8
Pekuncen
3499
3944
4389
4834
875
986
1097
1209
9
Kandangsapi
2901
1390
4242
5453
725
348
1061
1363
10
Bugullor
7788
8128
8468
8808
1947
2032
2117
2202
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 20
11
Tapaan
3269
3595
3921
4247
817
899
980
1062
12
Mandaranrejo
6305
7254
8203
9152
1576
1813
2051
2288
13
Panggungrejo
3567
3947
4327
4707
892
987
1082
1177
Jumlah
69012
72047
88205
99187
17254
18014
22053
24798
TOTAL
78884
83248
100735
113046
19722
20814
25186
28263
Tabel 7.2Rencana Penambahan Perumahan di Kota Pasuruan
No
KELURAHAN
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
PENAMBAHAN PERUMAHAN (UNIT)
2016
2021
2026
2031
2016
2021
2026
2031
EKSISTING
KECAMATAN GADINGREJO
1
Krapyakrejo
1200
1399
1565
1732
1898
200
366
532
698
2
Bukir
1306
1643
1924
2205
2486
337
618
899
1180
3
sebani
954
1165
1341
1518
1694
212
388
564
740
4
Gentong
1221
1394
1538
1681
1825
173
316
460
604
5
Karanganyar
2639
2820
2972
3123
3274
182
333
484
635
6
Trajeng
2167
2300
2411
2523
2634
134
245
356
467
7
Tambaan
789
1068
1179
1290
1402
278
390
501
612
8
Gadingrejo
2604
3109
3530
3952
4373
506
927
1348
1769
9
Petahunan
1151
1252
1335
1419
1503
101
184
268
352
10
Randusari
750
883
994
1106
1217
134
245
356
467
11
Karangketug
1634
1862
2053
2243
2434
229
419
610
800
16415
18895
20842
22792
24740
2486
4431
6378
8324
Jumlah
KECAMATAN PURWOREJO
1
Pohjentrek
2294
2590
2837
3084
3330
296
543
790
1036
2
Wirogunan
752
882
991
1099
1208
130
239
347
456
3
Tembokrejo
1590
1727
1841
1954
2068
137
250
364
478
4
Purutrejo
1518
1619
1703
1787
1871
101
185
270
354
5
Kebonagung
1739
1876
1990
2103
2217
137
250
364
478
6
Purworejo
2676
2780
2866
2952
3038
104
190
276
362
7
Kebonsari
2393
2554
2688
2821
2955
161
294
428
562
8
Bangilan
818
1035
1217
1398
1579
218
399
580
761
9
Mayangan
730
859
966
1074
1181
129
237
344
452
10
Ngemplakrejo
1793
1895
1980
2065
2150
102
187
272
357
16303
17817
19079
20337
21597
1515
2774
4035
5296
Jumlah
KECAMATAN BUGULKIDUL
1
Sekargadung
1227
1431
1601
1771
1941
204
374
544
714
2
Bakalan
1485
1992
2415
2838
3260
507
930
1353
1776
3
Krampyangan
840
981
1098
1216
1333
141
259
376
494
4
Blandongan
917
1093
1240
1386
1533
176
322
469
615
5
Kepel
840
937
1018
1098
1179
97
178
258
339
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 21
6
Bugulkidul
2185
2575
2900
3225
3550
390
715
1040
1365
7
Petamanan
1122
1413
677
2131
2701
291
-445
1009
1579
8
Pekuncen
741
875
986
1097
1209
134
245
356
467
9
Kandangsapi
572
725
348
1061
1363
153
-225
488
791
10
Bugullor
1845
1947
2032
2117
2202
102
187
272
357
11
Tapaan
720
817
899
980
1062
98
179
261
342
12
Mandaranrejo
1291
1576
1813
2051
2288
285
522
759
996
13
Panggungrejo
778
892
987
1082
1177
114
209
304
399
Jumlah
14563
17254
18014
22053
24798
2692
3450
7489
10234
TOTAL
47281
53966
57935
65182
71135
6693
10655
17902
23854
Tabel 7.3 Rencana Kebutuhan Kavling Perumahan di Kota Pasuruan
JUMLAH KAVLING/BLOK PERUMAHAN (UNIT)
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
No
KELURAHAN
2016
2016
2021
2026
2031
2021
2026
2031
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
Besar
Sedang
Kecil
KECAMATAN GADINGREJO
1
Krapyakrejo
200
366
532
698
20
60
120
37
110
219
53
160
319
70
209
419
2
Bukir
337
618
899
1180
34
101
202
62
185
371
90
270
540
118
354
708
3
sebani
212
388
564
740
21
63
127
39
116
233
56
169
338
74
222
444
4
Gentong
173
316
460
604
17
52
104
32
95
190
46
138
276
60
181
362
5
Karanganyar
182
333
484
635
18
54
109
33
100
200
48
145
290
64
191
381
6
Trajeng
134
245
356
467
13
40
80
24
73
147
36
107
214
47
140
280
7
Tambaan
278
390
501
612
28
84
167
39
117
234
50
150
301
61
184
367
8
Gadingrejo
506
927
1348
1769
51
152
303
93
278
556
135
404
809
177
531
1062
9
Petahunan
101
184
268
352
10
30
60
18
55
111
27
80
161
35
106
211
10
Randusari
134
245
356
467
13
40
80
24
73
147
36
107
214
47
140
280
11
Karangketug
229
419
610
800
23
69
137
42
126
251
61
183
366
80
240
480
Jumlah
2486
4431
6378
8324
248
745
1489
443
1328
2659
638
1913
3828
833
2498
4994
KECAMATAN PURWOREJO
1
Pohjentrek
296
543
790
1036
30
89
178
54
163
326
79
237
474
104
311
622
2
Wirogunan
130
239
347
456
13
39
78
24
72
143
35
104
208
46
137
273
3
Tembokrejo
137
250
364
478
14
41
82
25
75
150
36
109
218
48
143
287
4
Purutrejo
101
185
270
354
10
30
61
19
56
111
27
81
162
35
106
212
5
Kebonagung
137
250
364
478
14
41
82
25
75
150
36
109
218
48
143
287
6
Purworejo
104
190
276
362
10
31
62
19
57
114
28
83
166
36
109
217
7
Kebonsari
161
294
428
562
16
48
96
29
88
177
43
128
257
56
169
337
8
Bangilan
218
399
580
761
22
65
131
40
120
239
58
174
348
76
228
457
9
Mayangan
129
237
344
452
13
39
77
24
71
142
34
103
206
45
135
271
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 22
10
Ngemplakrejo
102
187
272
357
10
31
61
19
56
112
27
82
163
36
107
214
Jumlah
1515
2774
4035
5296
152
454
908
278
833
1664
403
1210
2420
530
1588
3177
KECAMATAN BUGULKIDUL
1
Sekargadung
204
374
544
714
20
61
122
37
112
224
54
163
326
71
214
428
2
Bakalan
507
930
1353
1776
51
152
304
93
279
558
135
406
812
178
533
1065
3
Krampyangan
141
259
376
494
14
42
85
26
78
155
38
113
226
49
148
296
4
Blandongan
176
322
469
615
18
53
105
32
97
193
47
141
281
62
185
369
5
Kepel
97
178
258
339
10
29
58
18
53
107
26
78
155
34
102
203
6
Bugulkidul
390
715
1040
1365
39
117
234
72
215
429
104
312
624
137
410
819
7
Petamanan
291
-445
1009
1579
29
87
175
-44
-133
-267
101
303
605
158
474
948
8
Pekuncen
134
245
356
467
13
40
80
24
73
147
36
107
214
47
140
280
9
Kandangsapi
153
-225
488
791
15
46
92
-22
-67
-135
49
146
293
79
237
475
10
Bugullor
102
187
272
357
10
31
61
19
56
112
27
82
163
36
107
214
11
Tapaan
98
179
261
342
10
29
59
18
54
108
26
78
156
34
103
205
12
Mandaranrejo
285
522
759
996
28
85
171
52
157
313
76
228
456
100
299
598
13
Panggungrejo
114
209
304
399
11
34
68
21
63
125
30
91
182
40
120
239
Jumlah
2692
3450
7489
10234
268
806
1614
346
1037
2069
749
2248
4493
1025
3072
6139
10655
17902
23854
2005
4011
1067
6392
1790
10741
2388
TOTAL
6693
668
3198
5371
7158
Kedepan perumahan dan permukiman di Kota Pasuruan dikembangkan
dengan prinsip Permukiman yang Berwawasan Lingkungan. Pengembangan
permukiman dengan pola ini antara lain adalah dengan menggembangkan ;
Pola pembangunan dengan KDB (Koefisein Dasar Bangunan) yang
masih mencadangkan ruang terbuka di tiap persil permukiman. Sesuai
rencana yang dijabarkan detail di sub bab berikutnya adalah berkisar
antara 60 – 80 %.
Pengembangan taman ditiap unit lingkungan, taman Bagian Wilayah
Kota (BWK), taman kota, dsb. Pendetailan ada di sub bab RTH.
Pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif, di setiap
pengembangan lahan terbangun.
Pada dasarnya perkembangan kawasan permukiman di Kota Pasuruan
dipengaruhi kebutuhan masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan
sosial ekonomi yang nantinya berpengaruh pada daya beli masyarakat
terhadap rumah. Pengembangan kawasan permukiman di dasari oleh 3
klasifikasi, antara lain:
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 23
14310
Permukiman kepadatan rendah (< 20 unit/Ha),
Permukiman kepadatan sedang antara (21-39 unit/Ha),
Permukiman kepadatan tinggi (> 40 unit/Ha).
Arahan Pengembangan
Adapun arahan pengembangan permukiman di Kota Pasuruan berdasarkan
klasifikasi kepadatannya yaitu:
Permukiman kepadatan rendah.
Permukiman dengan kepadatan rendah direncanakan pada SPK bagian
timur. Hal ini dikarenakan lahan terbangun pada SPK tersebut masih
relatif kecil dibandingkan dengan SPK lainnya. Selain itu juga distribusi
penduduk eksisting SPK bagian timur memiliki tingkat kepadatan
penduduk terendah. Arahan pengembangan permukiman dengan
kepadatan rendah yaitu pengembangan perumahan sederhana (RSS)
yang diarahkan pada SPK bagian Timur yaitu Kelurahan Bugul Kidul
dan Kelurahan Bakalan.
Permukiman kepadatan sedang.
Permukiman dengan kepadatan sedang diarahkan pada SPK bagian
Barat dan SPK bagian Selatan. Hal ini dikarenakan pada SPK bagian
Barat diarahkan pada kegiatan industri sehingga nantinya, direncanakan
pula permukiman bagi para pekerjanya. Selain itu juga jumlah luas lahan
yang tersedia juga masih memungkinkan untuk pengembangan
kawasan permukiman.
Permukiman kepadatan tinggi.
Permukiman dengan kepadatan tinggi tersebar pada kawasan PPK dan
SPK bagian Utara. Hal ini dikarenakan PPK ditetapkan sebagai CBD
dan Civic Centre yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
sehingga pertumbuhan penduduk dan perumahan tertinggi terpusat
wilayah ini. Perkembangan yang terjadi pada SPK bagian Utara sebagai
kawasan industri dan pelabuhan menyebabkan konsentrasi kegiatan di
wilayah ini. Perencanaan permukiman hingga tahun 2031, PPK dan
SPK bagian Utara ditetapkan sebagai kawasan permukiman dengan
kepadatan tinggi. Adapun arahan pengembangan pada kawasan
permukiman pada PPK dan SPK bagian Utara yaitu dengan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 24
menetapkan pertumbuhan perumahan kearah vertikal sehingga mampu
mempertahankan keberadaan RTH dan efisiensi lahan. Khususnya
pada SPK bagian Utara dikembangkan rumah susun sehingga
mengurangi kepadatan perumahan yang pada saat ini terlihat kumuh.
Pengembangan kawasan perumahan meliputi:
pengembangan perumahan vertikal berupa rumah susun sewa
(Rusunawa)
Kelurahan
di
Kelurahan
Gadingrejo,
Tambaan,Kelurahan
Kelurahan
Petahunan
Tembokrejo,
dan
Kelurahan
Karangketug;
penataan kawasan perumahan yang ada di Kelurahan Blandongan
dan Kelurahan Kepel;
perumahan
kepadatan
rendah
diarahkan
pada
perumahan
sederhana (RSS) di Kelurahan Bugul Kidul,Kelurahan Bakalan dan
Kelurahan Sekargadung;
perumahan kepadatan sedang diarahkan pada bagian barat dan
selatan;
perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada bagian utara;
penataan kembali perumahan kumuh di Kelurahan Panggungrejo,
Kelurahan
Mandaranrejo,
KelurahanNgemplakrejo,
Kelurahan
Tambaan dan Kelurahan Gadingrejo;
pengembangan perumahan yang menyediakan ruang terbuka di
seluruh wilayah kota;
pengembangan taman pada masing-masing unit lingkungan, taman
sub pusat pelayanan kota, dan
pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif di setiap
pengembangan lahan terbangun.
Peta 7.9 Rencana Kawasan Permukiman
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 25
b) Arahan
pengembangan
pola
ruang
terkait
bidang
CiptaKarya
pengembangan RTH.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 26
seperti
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, ruang terbuka hijau kota perlu dipertahankan
keberadaannya untuk mendukung penyediaan RTH Kota sebesar 30 % dari luas
wilayah Kota dengan RTH Publik sebesar 20 % dan RTH Privat sebesar 10 %.
Kondisi Eksisting
Ruang terbuka hijau di Kota Pasuruan saat ini belum dapat dikatakan memenuhi
syarat pemenuhan RTH perkotaan, yaitu seluas 732 Ha atau 20,01 % dari luas
wilayah Kota Pasuruan. Dari prosentase tersebut, luas RTH privat yang terdiri atas
pekarangan bangunan dan tegalan hanya sebesar 6,45%, sedangkan sisanya
merupakan RTH publik yang terdiri atas taman, jalur hijau dan RTH fungsi tertentu
seperti kawasan sempadan. Dari kondisi eksisting tersebut, dapat dikatakan
bahwa perencanaan yang akan dilakukan untuk RTH yaitu peningkatan kualitas
maupun kuantitas RTH di Kota Pasuruan, terutama RTH privat.
Taman kota di Kota Pasuruan terdiri atas taman alun-alun, taman kota, taman
sarinah, taman ABRI, taman batas kota Karangketug, taman batas kota
Blandongan, taman slagah dan taman tugu adipura. Taman-taman ini berupa
taman aktif maupun taman pasif, yang keberadaannya harus dipertahankan. Jalur
hijau jalan di Kota Pasuruan terdapat pada seluruh ruas jalan yang ada di Kota
Pasuruan, termasuk median jalan. Jalur hijau jalan yang dikategorikan RTH
meliputi bahu jalan, pohon-pohon besar, tanaman dalam pot, hingga semak dan
rerumputan. Adapun ruang pejalan kaki atau pedestrian terutama terdapat di jalan
arteri dan kolektor Kota Pasuruan.
Rencana
Prioritas pengembangan RTH adalah penambahan jumlah RTH privat agar dapat
mencapai 10% dari luas kota. Penambahan RTH privat dapat dilakukan
Pemerintah Kota Pasuruan dengan memperketat izin lokasi, terutama mengenai
KDB pembangunan perumahan-perumahan baru. Selain itu RTH privat yang telah
ada saat ini sebisa mungkin untuk dipertahankan keberadaannya, salah satunya
melalui pemeliharaan rutin.
Untuk RTH publik yang berupa taman RT, RW dan kelurahan dilakukan
pengoptimalan fungsi mengingat RTH ini tergolong dalam taman aktif, melalui
perawatan secara rutin agar keberadaannya tetap terjaga. Sedangkan jalur hijau
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 27
yang ada di jalan-jalan utama Kota Pasuruan seperti pada Jalan Pahlawan,
Panglima Sudirman, Soekarno-Hatta dan Veteran difungsikan sebagai RTH yang
mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru kota (mengurangi polusi udara dan
suara) dan juga sebagai estetika dengan memberi tanaman berupa tanaman
peneduh dan pot bunga.
Pengembangan RTH di Kota Pasuruan direncanakan dibangun di tanah bengkok
pemerintah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik
masyarakat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi
RTH. Prioritas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota,
yang dalam waktu dekat direncanakan pada beberapa bengkok antara lain di
Kelurahan Sekargadung, Purutrejo, Petamanan, dan Tambaan. Selain itu,
bengkok milik pemerintah kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
RTH yaitu yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Pekuncen, Bukir, Krampyangan,
Karangketug dan Trajeng.
Untuk lebih jelasnya mengenai arahan pengembangan RTH di Kota Pasuruan dapat dilihat
pada Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan, Tabel 7.5
Prosentase Rencana Ruang Terbuka Hijau Privat Kota Pasuruan, Tabel 7.6 Prosentase
Rencana Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Pasuruan danPeta 7.10 Rencana
Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di bawah.
Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan
Ruang Terbuka Hijau
No
Kecamatan
Luas (m2)
Eksisting
Rencana
Luas (m2)
%
Luas (m2)
%
1
Gadingrejo
10530000
1014942
2,78
1845149
5,04
2
Purworejo
8390000
1204254
3,29
1818619
4,97
3
Bugulkidul
17660000
2741457
7,49
4255261
11,63
Total RTH Publik
4960653
13,56
7919029
21,65
RTH Privat
2359090
6,45
3790131
10,36
Total RTH Kota Pasuruan
7319743
20,01
11709160
32,01
Tabel 7.5 Prosentase Rencana RTH Privat Kota Pasuruan
No
1
Ruang Terbuka Hijau
Pekarangan Rumah
Eksisting
%
Rencana
%
1.103.525
3,02
1.940.583
5.31
Lokasi Pengembangan
Seluruh lokasi permukiman, terutama
yang berlokasi di sebelah Utara rel KA.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 28
6
5
4
3
2
Fasilitas Umum
Kebun P3GI
Tegalan/Ladang
Industri
Pertokoan dan Tempat
Usaha
Perkantoran
68.355
80.000
699.460
270.805
64.301
72.644
0.19
0.22
1.91
0.74
0.18
0.20
95.697
80.000
559.568
812.415
192.902
108.966
0.26
0.22
1.53
2.22
0.53
0.30
Kawasan kesehatan, pendidikan, dan TPA
di Kota Pasuruan
Kelurahan Bugulkidul
Tegalan penduduk yang merupakan
tanaman keras.
Kawasan Industri dan Pergudangan
dikembangankan ke arah Utara, Barat,
dan Timur kota Pasuruan.
Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota
Pasuruan baik eksisting maupun rencana.
Seluruh perkantoran Pemerintah yang
berpusat di Kelurahan Pekuncen,
Purworejo, dan Bladongan
10.36
7
3.790.131
31.160 0.09
90.000
11
94.232 0.26
24.000
1
24.000 0.07
0
2
28.750
116.266 0.32
19.378
95.827 0.26
31.942
17.093 0.05
0
0.00
0
0
7- 29
1.845.149 5.04
6.45
25
27.250
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
Luas (m²)
2.500 0.01
2.359.090
30.704 0.08
76.800
182.611 0.50
465.200
600.000 1.64
64.387
649.726 1.78
Tabel 7.6 Prosentase Rencana RTH Publik Kota Pasuruan
120
1.030 0.00
Total RTH Privat
Jumlah
Luas (m²) %
(unit)
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
Tahun 2028
2028
1
2.500
Total Akhir Rencana
nyediaan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
Standart Kebutuhan RTH
Berdasarkan Jumlah
nduduk
rworejo
Eksisting
Arahan Penyediaan
Proyeksi
Tahun 2008
Luas
Luas
Penduduk Luas Wilayah Min. Pend.
Minimal Minimal
Thn 2028 (m²) Pendukung
Jumlah
Perunit Perkapita
Luas (m²) %
(jiwa)
(jiwa)
(unit)
(m²)
(m²)
81.014
Tahun 2028
Jumlah
Jum
Luas (m²)
(unit)
(uni
8.390.000
250
250
1.00
15
4.125 0.01
120
30.00
2.500
1.250
0.50
4
4.712 0.01
16
20.000
30.000
9.000
0.30
2
10.268 0.01
8
72.000
120.000
24.000
0.20
0
0.00
1
24.000
480.000 144.000
0.30
4
20.520 0.06
0
0
0
7- 30
69.206 0.19
13.841
an Ruang Pejalan Kaki
63.885 0.17
31.942
eta Api
5.698 0.02
8.546
36.260 0.10
0
169.298 0.46
122.880
112.500 0.31
237.500
487.782 1.33
53.656
apangan
67.476 17.660.000
250
1.00
9
2.790 0.01
116
29.000
2.500
1.250
0.50
3
3.960 0.01
22
27.500
30.000
9.000
0.30
2
12.506 0.03
11
99.000
120.000
24.000
0.20
0
0.00
1
24.000
480.000 144.000
0.30
2
7.744 0.02
0
0
110.730 0.30
22.146
dan Ruang Pejalan Kaki
54.758 0.15
27.379
reta Api
34.186 0.09
51.278
15.540 0.04
0
148.136 0.40
107.520
1.473.100 4.03
1.026.900
878.008 2.40
96.581
i
direncanakan mencapai 1.171 Ha atau sebesar 32,01% dari luas Kota Pasuruan
saat ini. Proporsi terbesar didapat dari pengembangan hutan bakau yang tumbuh
di sempadan pantai. Luas hutan bakau eksisting di Kota Pasuruan yaitu 172 Ha,
dan selama 20 tahun ke depan direncanakan bertambah menjadi 345 Ha
mengingat telah terjadi penambahan luas wilayah di sekitar pantai. Jika ditambah
7- 31
dengan tanah oloran yang ada, luas Kota Pasuruan menjadi 3.889 Ha dan luas
RTH rencana di atas menjadi 30,11% dari luas kota.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
Lapangan
2.500
0
0.00
0
4.00
125
250
0
Jumlah
Jum
Luas (m²)
(unit)
(uni
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa luasan RTH di Kota Pasuruan
Bugulkidul
Tahun 2028
Proyeksi
Tahun 2008
Luas
Luas
Penduduk Luas Wilayah Min. Pend.
Minimal Minimal
(m²) Pendukung
Thn 2028
Jumlah
Perunit Perkapita
Luas (m²) %
(jiwa)
(jiwa)
(unit)
(m²)
(m²)
H Berdasarkan Jumlah
enduduk
Arahan Penyediaan
Eksisting
Standart Kebutuhan RTH
Secara keseluruhan luasan RTH rencana telah sesuai dengan kondisi ideal, yaitu
diharapkan mampu meningkat menjadi 10,36%. Pengembangan RTH permukiman
diarahkan pada pembangunan perumahanperumahan baru, yang mana developer
harus menaati minimal luasan RTH dan fasilitas umum. Adapun untuk RTH
bangunan privat non-perumahan seperti industri, perdagangan dan jasa,
perkantoran, dan fasilitas umum direncanakan akan dilakukan penambahan RTH
mengikuti perkembangan masing-masing bangunan.
Pengembangan RTH di Kota Pasuruan direncanakan dibangun di tanah bengkok
pemerintah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik
masyarakat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi
RTH. Prioritas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota,
yang dalam waktu dekat direncanakan pada beberapa bengkok antara lain di
Kelurahan Sekargadung, Purutrejo, Petamanan, dan Tambaan. Selain itu,
bengkok milik pemerintah kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
RTH yaitu yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Pekuncen, Bukir, Krampyangan,
Karangketug dan Trajeng.
Peta 7.10 Rencana Pengembangan RTH Kota Pasuruan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 32
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 33
Arahan Pengembangan Struktur Ruang Terkait Keciptakaryaan
a) Pengembangan Prasarana sarana Air Minum
Rencana Sistem Jaringan Sda Dari Luar Wilayah Kota.
Sumber air baku yang digunakan untuk membantu pemenuhan
kebutuhan air oleh PDAM Kota Pasuruan saat ini berasal dari mata air
Umbulan dan Sumur Bor Pleret. Adapun yang lokasinya berada di luar
Kota Pasuruan adalah mata air Umbulan. Untuk mata air umbulan
sebagai sumber air baku, dilihat dari segi kualitas dan kuantitas
sangatbaik. Sumber air tersebut terletak di Desa Kedung Waru dan
Umbulan, Kecamatan Winongan kabupatenPasuruan dengan luas lahan
48.961 m2 terletak 22 Km dari Kota Pasuruan.
Sumber air ini merupakan sistem jaringan sumberdaya air luar wilayah
Kota Pasuruan yangsudah ada sejak tahun 1972 sampai saat ini. Secara
berkesinambungan dilakukan pengembanganterhadap sistem yang ada,
baik kapasitas produksi maupun kemampuan pelayanannya melalui
perluasanjaringan distribusi.
Rencana sistem jaringan sumberdaya air dari luar kota pada dasarnya
hanya
pemeliharaan
danpeningkatan
pelayanan
terhadap
sistem
distribusi air oleh PDAM dari Umbulan sehingga akan memenuhidengan
baik kebutuhan air di Kota Pasuruan untuk sekarang dan kedepannya.
Rencana Sistem Jaringan Sungai Di Wilayah Kota
Untuk mutu mata air cukup bagus karena airnya berasal dari daerah
vulkanis yang kaya akan mineral hara. Terdapat sejumlah 6 (enam)
sungai yang melintasi Kota Pasuruan dan bermuara di pesisir, namun
secara hidrologi hanya terdapat 3 (tiga) Daerah Pengaliran Sungai (DPS),
yaitu: DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong dan DPS kali Petung.
Diantara ketiga sungai tersebut, sungai Welang merupakan sungai yang
memiliki catchment area seluas yaitu 518 Km2 dengan panjang 36 Km,
namun yang melintas dalam administrasi Kota Pasuruan hanya sekitar 1
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 34
Km saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.7 Data Sungai dan
Luasan Catchment Area Kota Pasuruan.
Tabel 7.7 Data Sungai dan Luasan Catchment Area Kota Pasuruan
No
SUNGAI
1
Welang
2
Gembong
Luas Catc.
Area (Km²)
Panjang
(Km)
Lebar (m)
571,1
45
12,5
38
20
12
Panjang di Kota
Pasuruan (Km)
3 Petung
173
30
14
Sumber : Masterplan SDA dan Lingkungan Hidup Kota Pasuruan
1
7,5
6
Arahan untuk pengembangan air permukaan di Kota Pasuruan dilakukan
dengan pembuatan tanggul dan penghijauan di kanan dan kiri sungai
(sempadan sungai).
Rencana Pengembangan Jaringan Air Baku untuk Air Bersih
Mayoritas rumah tangga di Kota Pasuruan telah terlayani oleh air PDAM,
sehingga penggunaan air langsung dari sumbernya relatif kecil. Rencana
sistem pengembangan penyediaan air minum di Kota Pasuruan harus
memperhatikan lokasi sumber mata air.
Ada beberapa titik sumber mata air Kota Pasuruan yaitu:
Mata air Umbulan
Mata air Umbulan sebagai sumber air baku , dilihat dari segi kualitas
dan kuantitas sangat baik. Kapasitas sumber air Umbulan 4600 l/det,
sedangkan PDAM Kota Pasuruan saat ini memiliki jin pengambilan
sebesar 265 l/det. Sumber air tersebut terletak di Desa Kedung Waru
dan Umbulan.
Sumur bor Pleret
Wilayah Kota Pasuruan bagian selatan, potensi air tanahnya cukup
baik, dimana diperkirakan dapat memberikan kapasitas sumur bor
lebih dari 40 l/det sebagaimana sumur bor PSAB di Kelurahan Pleret,
Kecamatan Pohjentrek.
Adapun arahan rencana pengembangan pemanfaatan layanan fasilitas
air minum melalui :
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 35
1. Melakukan upaya penanganan untuk meningkatkan layanan fasilitas
air minum melalui peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum
oleh PDAM dengan peningkatan sistem jaringan air minum hingga ke
wilayah yang belum terlayani;
2. Upaya penanganan pelayanan pengairan dilakukan dengan cara :
Melakukan perlindungan terhadap daerah aliran air, baik itu
saluran irigasi, serta daerah aliran sungai;
Mencegah terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasi;
Pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air.
b) Pengembangan Prasarana sarana Air Limbah
Pasuruan seperti kota lainnya harus mendukung kebijakan Nasional yang ikut
serta dalam Kesepakatan Indonesia dalam Millenium Development Goals
(MDG‟s). Salah satu kesepakatan MDG‟s adalah memastikan keberlanjutan
lingkungan hidup dengan target penurunan sebesar 50% proporsi penduduk
tanpa akses pada sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta
fasilitas sanitasi yang layak. Untuk mencapai kesepakatan MDG ini diperlukan
strategi pengelolaan limbah cair domestik untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan juga mencapai target dalam pembangunan Nasional.
Strategi pengelolaan air limbah di Kota Pasuruan meliputi :
Menghentikan praktek BAB lahan terbuka (sungai, kebun, dan lainnya).
Pembangunan IPAL Komunal di lokasi padat penduduk dan penghasilan
rendah (terdapat jamban pribadi).
Pembangunan MCK Umum dan Tangki Septik/IPAL Komunal di wilayah
padat penduduk, penghasilanrendah, dan jamban pribadi sedikit.
Penambahan jamban pribadi di wilayah kepadatan penduduk yang
rendah, penghasilan rendah, danjamban pribadi sedikit.
Alternatif pengembangan sistem pengolahan air limbah di kawasan Kota
Pasuruan adalah sebagai berikut :
a) Limbah Rumah Tangga, Fasilitas Sosial dan Industri.
Rencana pembuangan limbah rumah tangga, fasilitas sosial dan industri
di Kota Pasuruan adalah dengan cara pembuangan dengan sistem
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 36
pengenceran, penggunaan kolam pembuangan, penggunaan sumur
peresapan, penggunaan sistem tangki pembusukan, penangkap lemak,
dan saluran limbah cair buangan.
Pembuangan Dengan Sistem Pengenceran.
Pada badan air dengan permukaan yang besar, seperti laut, telaga,
dan sungai besar, limbah cair dari perumahan atau dari masyarakat
dapat secara langsung dibuang ke badan air tersebut.
Penggunaan Kolam Pembuangan
Kolam pembuangan merupakan lubang tertutup yang menerima
buangan limbah cair kasar. Kolam pembuangan dapat berupa tipe
kedap air ataupun tipe rembes air. Kolam pembuangan kedap air
biasanya dibuat dengan kapasitas 68 liter per orang per bulan, atau
408 liter per orang apabila akan dikosongkan setiap enam bulan.
Kolam pembuangan rembes cair berdiameter 90 cm atau lebih,
dilengkapi dengan dinding dengan sambungan terbuka di bawah
ketinggian inlet.
Penggunaan Sumur Peresapan
Sumur
peresapan
menerima
efluen
dari
jamban
air,
kolam
pembuangan, dan tangki pembusukan dan meresapkannya ke dalam
tanah.
Sumur
peresapan
kadang-kadang
digunakan
untuk
pembuangan limbah cair dari ruang cuci, kamar mandi, dan dapur.
Sumur peresapan juga dapat dibuat pada ujung terendah dari saluran
peresapan efluen di bawah permukaan tanah untuk menangkap efluen
tangki pembusukan yang tidak teresap di sepanjang saluran. Sumur
peresapan terdiri dari sebuah lubang bulat dalam tanah yang digali
cukup dalam, menembus 1,8 meter atau lebih ke lapisan tanah yang
berpori. Lubang biasanya dibuat dengan diameter 1,0 – 2,5 dan
kedalaman 2 – 5 m. Dinding lubang diperkuat dengan pasangan bata
atau batu kali tanpa adukan semen di bawah ketinggian pipa inlet.
Lubang yang tidak memerlukan penguatan dinding dapat diisi dengan
batu kali.
Penggunaan Sistem Tangki Pembusukan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018
7- 37
Tangki pembusukan digunakan untuk menangani buangan dari rumah
perorangan, kelompok kecil rumah, atau kantor yang terletak di luar
jangkauan sistem saluran limbah cair kota praja. Unit sarana ini terdiri
dari sebuah tangki pengendapan yang tertutup. Limbah cair kasar
dimasukkan kedalamnya melalui saluran limbah cair buangan. Proses
yang terjadi di dalam tangki pembusukan merupakan pengolahan
tahap pertama, sedangkan yang terjadi di bidang peresapan efluen
merupakan pengolahan tahap kedua.
Penangkap Lemak
Limbah cair dari dapur besar, seperti dapur hotel, rumah sakit, dan
kantor kemungkinan mengandung banyak lemak yang dapat masuk ke
tangki
pembusukan
bersama-sama
dengan
efluen
dan
dapat
menyumbat pori-pori media penyaringan pada bidang peresapan.
Penangkap lemak disini dapat memasukkan limbah cair yang panas
dari pada cairan yang sudah ada dalam bak dan didinginkan olehnya.
Akibatnya, kandungan lemak akan membeku dan naik ke pemukaan,
yang nantinya akan diambil secara berkala. Sehingga, penangkap
lemak
harus
dibuat
sedemikian
rupa
untuk
mempermudah
pemeriksaan dan pembersihan. Penangkap lemak tidak perlu dibuat
untuk penanganan limbah cair dan perumahan atau instalasi kecil
lainnya.
Saluran Limbah Cair Bangunan
Saluran limbah cair bangunan adalah bagian dari perpipaan horizontal
dari sistem drainase bangunan yang membentang mulai dari satu titik
yang berjarak 1.5 m di luar sisi dalam fondasi tembok bangunan rumah
sampai ke sambungan saluran limbah cair umum atau unit pengolahan
limbah cair perorangan (tangki pembusukan, kolam pembuangan atau
tipe sarana pembuangan lainnya)
b) Selain
sumur-sumur resapan
pada
kawasan
perumahan
tersebut,
keberadaan ruang terbuka jugadapat berfungsi sebagai daerah resapan.
RENCANA