DOCRPIJM ac2a632563 BAB VIIBab 07 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA PASURUAN

BAB 7
7.1.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KOTA PASURUAN

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota merupakan dokumen yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah
sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Untuk menyusun dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan
dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
A. Penetapan Kawasan Strategis Kota Pasuruan (KSK) yang didasari sudut kepentingan:
 Ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang dikembangkan di Kota
Pasuruan merupakan Kawasan Strategis Ekonomi Terpadu yang dikembangkan di
wilayah utara yang meliputi Kelurahan Ngemplakrejo, Tambaan, Panggungrejo,
Mayangan dan Trajeng. Adapun penjabaran untuk masing-masing lokasi
pengembangan kawasan ini antara lain :
1. Industri Logam di Kelurahan Mayangan dan Trajeng;

2. Perikanan di Kelurahan Tambaan, Panggungrejo, dan Ngemplakrejo;
3. Pariwisata Marina di Kelurahan Panggungrejo.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.1 Kawasan Strategis Aspek Ekonomi di bawah ini.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 1

Peta 7.1 Kawasan Strategis Aspek Ekonomi

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 2



Sosial Budaya
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya adalah kawasan

yang didalamnya berlokasi artefak yang memiliki potensi untuk mengkonservasi
nilai-nilai sosial budaya, lebih tepatnya yang berkenaan dengan sejarah dan
kearifan lokal Kota Pasuruan. Mengingat potensi yang dimilikinya, maka
keberadaan artefak-artefak tersebut perlu dijaga kelestariaanya; yang antara lain
dilaksanakanmelalui penetapan lokasi (artefak) sebagai kawasan strategis sosial
budaya.
Artefak sebagaimana dimaksud di atas, termanisfestasi melalui keberadaan
gedung dan bangunan kuno yang menyimpan jejak perjalanan sejarah Kota
Pasuruan beserta nilai kearifan lokalnya. Kawasan strategis aspek sosial budaya
yang ada di Kota Pasuruan saat ini merupakan kawasan peninggalan sejarah,
cagar budaya dan tempat sosialiasi keagamaan. Berikut ini daftar gedung dan
bangunan kuno yang lokasinya ditetapkan sebagai kawasan strategis sosial
budaya:


Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan, selatan
Stadion Untung Suropati;




Masjid Agung Al-Anwar dan kompleks bangunan disekitarnya, yang terdiri
atas makam KH Abdul Hamid, makam Mbah Surga-Surgi dan Langgar
Gede;



Kompleks perkantoran dan perumahan P3GI serta beberapa bangunan yang
terletak di Jalan Pahlawan, Jalan Veteran dan Jalan Wahidin Sudiro Husodo;



Klenteng Tjoe Tik Kiong dan beberapa rumah tinggal kawasan Pecinan dan
yang terletak di Jalan Lombok, Jalan Belitung dan Jalan Hasanudin;



Gereja St. Antonius Padova, Gereja Bethel Pantekosta Indonesia dan
beberapa gedung di sepanjang Jalan Balaikota;




Beberapa bangunan dan gedung di sepanjang jalan Sukarno-Hatta, Jalan
Hasanudin, dan Jalan Pahlawan: dan



Kompleks Makam dan petilasan Untung Suropati, tepatnya di daerah
Mancilan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.2 Kawasan Strategis Aspek Sosial Budaya di
bawah ini.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 3

Peta 7.2 Kawasan Strategis Aspek Sosial Budaya

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018


7- 4

B. Arahan Pengembangan Pola Ruang Dan Struktur Ruang
 Arahan pengembangan pola ruang :
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budi daya
 Kawasan Lindung
Berdasarkan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang,
kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam,
sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta sumber bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan. Secara umum tujuan perencanaan kawasan
lindung adalah mencegah timbulnya berbagai kerusakan fungsi lingkungan hidup
serta mengamankan dari kemungkinan terjadinya intervensi penggunaan lahan
ke bukan kawasan lindung.
1. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat yang terdapat di Kota Pasuruan meliputi
kawasan sempadan Pantai, sempadan Sungai, kawasan perlindungan Jalur
SUTT serta kawasan sempadan rel kereta api.
i. Sempadan Pantai

Untuk pantai utara dengan karakteristik pantai yang cukup landai
cenderung memiliki abrasi yang cukup tinggi. Untuk itu penentuan
besarnya sempadannya harus ditetapkan berdasarkan kerentanan
tersebut. Diperlukan upaya penanaman bakau di wilayah pantai utara
untuk meminimalkan abrasi pantai dan mencegah intrusi air laut ke
daratan.
Kawasan perlindungan sempadan pantai di Kota Pasuruan terletak di
bagian utara Kota Pasuruan yang berbatasan dengan laut yaitu berada
di 7 kelurahan dengan luas keseluruhan Ha dengan rincian tiap
kecamatan sebagai berikut:
 Kecamatan

Gadingrejo

meliputi

Kelurahan

Gadingrejo


dan

Tambaan seluas 13,48 Ha.
 Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Ngemplakrejo seluas
11,25 Ha.
 Kecamatan

Bugul

Kidul

meliputi

Kelurahan

Panggungrejo,

Mandaranrejo, Kepel dan Blandongan seluas 147,31 Ha.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 5

Rencana
Pada kawasan lindung sempadan pantai ini terdapat fungsi budidaya seperti
perikanan, permukiman dan tambak. Guna menjaga kawasan sekitar pantai
dari kerusakan lingkungan dan kerusakan ekosistem pantai, maka perlu
adanya perlindungan terhadap sempadan pantai untuk melindungi pantai
dari kegiatan yang menganggu kelestarian fungsi pantai dan juga untuk
mengantisipasi gelombang pasang. Pengembangan kawasan sempadan
pantai didukung dengan adanya tanah oloran ke arah utara seluas ± 200 Ha
yang direncanakan akan ditanami tanaman bakau oleh pemerintah kota.
Target
Target rencana luasan sempadan pantai yaitu sebagai berikut :
 Kecamatan

Gadingrejo

meliputi


Kelurahan

Gadingrejo

dan

Tambaan seluas 60 Ha.
 Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Ngemplakrejo seluas 35
Ha.
 Kecamatan

Bugul

Kidul

meliputi

Kelurahan


Panggungrejo,

Mandaranrejo, Kepel dan Blandongan seluas 250 Ha.
Arahan
Arahan pengelolaan sempadan pantai Kota Pasuruan, antara lain:
 Mempertahankan fungsi sempadan pantai dan mengendalikan
perkembangannya;
 Mengembalikan fungsi sempadan pantai yang telah berubah
menjadi kawasan terbangun secara bertahap;
 Memanfaatkan kawasan sempadan pantai untuk hutan bakau dan
wisata pantai.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta 7.3 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Pantaidi
bawah.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 6

Peta 7.3 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Pantai


RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 7

ii. Sempadan Sungai
Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kanan-kiri
sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang
mempunyai manfaat

penting

untuk

melestarikan

fungsi sungai.

Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk pelindungi
sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak
kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta
mengamankan aliran sungai.
Kawasan Sempadan Sungai di Kota Pasuruan adalah kawasan
sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran
irigasi

yang

mempunyai fungsi penting

untuk

mempertahankan

kelestarian bentuk dan fungsi sungai. Dimana sungai utama di Kota
Pasuruan meliputi Sungai Welang, Petung dan Gembong.
Walaupun diarahkan untuk ruang terbuka hijau, beberapa lokasi
sempadan sungai masih digunakan sebagai kawasan terbangun
misalnya untuk rumah atau warung. Sempadan sungai di Kota Pasuruan
tersebar di seluruh kelurahan di Kota Pasuruan seluas 42,33 Ha dengan
rincian :


Kecamatan Gadingrejo seluas 10,58 Ha.



Kecamatan Purworejo seluas 16,93 Ha.



Kecamatan Bugul Kidul seluas 14,81 Ha.

Arahan
Sempadan sungai pada Sungai Petung, Gembong dan Welang diarahkan
untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau sehingga tidak terkesan
kumuh sekaligus untuk pengendalian penggunaan lahan pada kawasan
konservasi sempadan sungai. Namun, khusus pada kawasan sempadan
sungai di sekitar kawasan Pelabuhan Pasuruan, diperbolehkan dilakukan
pengembangan kawasan sebagai lahan terbangun untuk mendukung fungsi
pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang akan dikembangkan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 8

di kawasan tersebut. Adapun rencana sempadan sungai di Kota Pasuruan
seluas 73,05 Ha dengan rincian:



Kecamatan Gadingrejo seluas 18,26 Ha.



Kecamatan Purworejo seluas 29,22 Ha.



Kecamatan Bugul Kidul seluas 25,57 Ha

Untuk lebih jelasnya perhatikan Peta 7.4 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Sungai di
bawah ini.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 9

Peta 7.4 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Sungai

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 10

iii. Sempadan Jalur Rel Kereta Api
Kondisi Eksisting
Luas kawasan lindung sempadan jalur Rel KA di Kota Pasuruan adalah
5,7 Ha, dimana lebar sempadan eksisting kira-kira 4 meter dengan satu
belokan berupa lengkung luar. Rincian luasan sempadan rel KA
eksisting yaitu sebagai berikut:
 Kecamatan

Gadingrejo

meliputi

Kelurahan

Karangketug,

Gadingrejo, Karanganyar dan Trajeng seluas 1,71 Ha.
 Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Mayangan seluas 0,57
Ha.
 Kecamatan

Bugul

Kidul

meliputi

Kelurahan

Mandaranrejo,

Bugullor, Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 3,42 Ha.
Rencana
Arahan pengembangan sempadan rel KA di Kota Pasuruan yaitu
selebar 10 meter di kanan dan 10 meter di kiri rel. Berikut merupakan
luasan sempadan rel untuk mencapai kondisi ideal:


Kecamatan

Gadingrejo

meliputi

Kelurahan

Karangketug,

Gadingrejo, Karanganyar dan Trajeng seluas 4,27 Ha.


Kecamatan Purworejo meliputi Kelurahan Mayangan seluas 1,42
Ha.



Kecamatan Bugul Kidul meliputi Kelurahan Mandaranrejo,
Bugullor, Tapaan, Kepel dan Blandongan seluas 8,55 Ha.

Pengendalian kawasan sempadan rel kereta api dapat dilakukan
dengan langkah berikut ini :


Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktivitas
kegiatan pada jarak 20 meter dari tengah rel (10 meter kiri dan
10 meter kanan) di sepanjang rel.



Untuk kawasan sempadan yang telah terdapat bangunan
dibatasi perkembangannya.

Untuk lebih jelasnya, arahan kawasan lindung sempadan rel kereta api di Kota Pasuruan
dapat dilihat pada Peta 7.5 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Rel KA di bawah ini.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 11

Peta 7.5 Rencana Kawasan Lindung Sempadan Rel KA

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 12

iv. Sempadan Jalur SUTT
Sempadan jalur SUTT di Kota Pasuruan melewati 3 kelurahan yaitu
Kelurahan Pohjentrek, Tembokrejo dan Sekargadung. Luas sempadan
SUTT di Kota Pasuruan adalah 5,18 Ha, dengan rincian sebesar 3,63
Ha untuk Kelurahan Pohjentrek dan Tembokrejo, serta 1,55 Ha untuk
Kelurahan Sekargadung.
Dalam pengembangannya, tidak direncanakan adanya penambahan
tower SUTT di Kota Pasuruan, sehingga untuk 20 tahun ke depan luas
sempadan SUTT masih relatif sama. Pengendalian kawasan sempadan
SUTT ini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut ;
 Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktivitas kegiatan
di bawah jaringan pada jarak minimal 25 meter dari garis tengah
tiang SUTT dan tinggi maksimal 20 meter.
 Untuk kawasan sempadan yang telah terdapat bangunan dibatasi
perkembangannya baik vertikal maupun horisontal.
 Pembatasan

zona

konservasi

(dikaitkan

dengan

ketetapan

konservasi).
 Pengembangan jalur hijau sebagai buffer area sempadan SUTT.
 Pengendalian disinsentif terhadap penggunaan ruang disekitar
sempadan SUTT.
 Pengawasan terhadap perkembangan penggunaan ruang disekitar
sempadan SUTT.
Untuk lebih jelasnya mengenai arahan kawasan lindung sempada SUTT dapat dilihat pada
Peta 7.6Rencana Kawasan Lindung Sempadan SUTT di bawah.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 13

Peta 7.6 Rencana Kawasan Lindung Sempadan SUTT

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 14

2. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan cagar budaya yang ada di Kota Pasuruan merupakan tempat
sekitar bangunan bernilai budaya tinggi berupa bangunan

kolonial

peninggalan Belanda ataupun tempat yang memiliki nilai historis tersendiri,
antara lain :
 Kompleks Makam Mbah Slagah yang terletak di Jalan Pahlawan,
selatan Stadion Untung Suropati;
 Langgar Gede, Makam KH. Abdul Hamid yang berlokasi di kompleks
pemakaman Masjid Agung Al-Anwar;
 Kompleks Gedung P3GI yang terletak di Jalan Pahlawan;
 Gedung rumah tinggal kawasan Pecinan dan Klenteng Tjoe Tik Kiong di
Jalan Lombok, Jalan Belitung dan jalan Hassanudin;
 Kawasan gereja dengan tetenger yang terdiri dari Gereja St. Antonius
Padova dan Gereja Bethel; serta gedung-gedung kuno yang terletak di
sepanjang Jalan Balaikota;
 Gedung-gedung Kuno Bersejarah yang berlokasi di Jalan Hasanudin,
Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Pahlawan; dan
 Makam dan petilasan Untung Suropati.
Perlindungan terhadap kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
dilakukan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalanpeninggalan sejarah, bangunan arkeologi dan monumen nasional, dan
keragaman bentuk geologi, yang berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam
maupun manusia. Adapun arahan pengembangan dan pengelolaan
kawasan cagae budaya dengan uraian berikut :
 pengembangan jalur khusus untuk wisata yang menghubungkan antar
kawasan cagar budaya;
 revitalisasi cagar budaya yang mengalami penurunan fungsi dan kondisi
bangunannya;
Untuk lebih jelasnyalihat pada Peta 7.7 Rencana Kawasan Lindung Cagar Budaya
bawah.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 15

di

Peta 7.7 Rencana Kawasan Lindung Cagar Budaya

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 16

3. Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana banjir di Kota Pasuruan adalah kawasan yang
berada di sekitar Sungai Gembong, Petung dan Welang. Apalagi
berdasarkan isu yang berkembang saat ini menyatakan bahwa bencana
banjir akan terjadi setiap tahunan (bencana banjir tahunan).
Arahan
Adapun arahan rencana bagi kawasan rawan banjir di Kota Pasuruan yaitu :
 pelebaran dan normalisasi Sungai Gembong, Sungai Petung dan
Sungai Welang;
 penguatan tanggul sungai, disekitar Sungai Gembong;
 pembangunan kolam retensi;
 revitalisasi drainase perkotaan.
Untuk lebih jelasnya lihat pada Peta 7.8 Rencana Kawasan Rawan Bencana di bawah ini.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 17

Peta 7.8 Rencana Kawasan Rawan Bencana

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 18

 Kawasan Budi daya
Rencana pengembangan kawasan budidaya di Kota Pasuruan disesuaikan
dengan konsep rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Arahan rencana juga
mempertimbangkan kawasan budidaya dari segi kondisi eksisting dan arahan
rencana RTRW Kota Pasuruan sebelumnya, sehingga ditetapkan bahwa
rencana pengembangan kawasan budidaya adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Perumahan
Pengembangankawasanperumahanmeliputi
a. pengembanganperumahanvertikalberuparumahsusunsewa (Rusunawa)
di KelurahanTambaan, KelurahanTembokrejo, KelurahanGadingrejo,
KelurahanPetahunandanKelurahanKarangketug;
b. penataankawasanperumahan

yang

ada

di

KelurahanBlandongandanKelurahanKepel;
c. perumahankepadatanrendahdiarahkanpadaperumahansederhana
(RSS)

di

KelurahanBugulKidul,

KelurahanBakalandanKelurahanSekargadung;
d. perumahankepadatansedangdiarahkanpadabagianbaratdanselatan;
e. perumahankepadatantinggidiarahkanpadabagianutara;
f.

penataankembaliperumahankumuh

di

KelurahanMandaranrejo,

KelurahanPanggungrejo,
KelurahanNgemplakrejo,

KelurahanTambaandanKelurahanGadingrejo;
g. pengembanganperumahan

yang

menyediakanruangterbuka

di

seluruhwilayahkota;
h. pengembangantamanpadamasing-masing unit lingkungan, taman sub
pusatpelayanankota, dan
i.

pengembangansumur–sumurresapanindividudankolektif

di

setiappengembanganlahanterbangun.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 7.9 Rencana Kawasan Permukiman Tabel 7.1
Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan, Tabel 7.2 Rencana Penambahan
Perumahan Kota Pasuruan, Tabel 7.3 Rencana Kebutuhan Kavling Perumahan di Kota
Pasuruan dan Tabel 7.4 Rencana Kebutuhan Luas Lahan Untuk Permukiman di Kota
Pasuruan.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 19

Tabel 7.1 Rencana Kebutuhan Perumahan di Kota Pasuruan
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
No

KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)

KELURAHAN
2016

2021

2026

2031

2016

2021

2026

2031

KECAMATAN GADINGREJO
1

Krapyakrejo

5596

6261

6926

7591

1399

1565

1732

1898

2

Bukir

6574

7698

8822

9946

1643

1924

2205

2486

3

sebani

4660

5365

6070

6775

1165

1341

1518

1694

4

Gentong

5575

6150

6725

7300

1394

1538

1681

1825

5

Karanganyar

11281

11886

12491

13096

2820

2972

3123

3274

6

Trajeng

9200

9645

10090

10535

2300

2411

2523

2634

7

Tambaan

4271

4716

5161

5606

1068

1179

1290

1402

8

Gadingrejo

12436

14121

15806

17491

3109

3530

3952

4373

9

Petahunan

5006

5341

5676

6011

1252

1335

1419

1503

10

Randusari

3532

3977

4422

4867

883

994

1106

1217

11

Karangketug

7449

8211

8973

9735

1862

2053

2243

2434

75580

83371

91162

98953

18895

20842

22792

24740

2590

2837

3084

3330

Jumlah

KECAMATAN PURWOREJO
1

Pohjentrek

10361

11348

12335

13322

2

Wirogunan

3529

3963

4397

4831

882

991

1099

1208

3

Tembokrejo

6907

7362

7817

8272

1727

1841

1954

2068

4

Purutrejo

6475

6812

7149

7486

1619

1703

1787

1871

5

Kebonagung

7503

7958

8413

8868

1876

1990

2103

2217

6

Purworejo

11118

11463

11808

12153

2780

2866

2952

3038

7

Kebonsari

10215

10750

11285

11820

2554

2688

2821

2955

8

Bangilan

4141

4866

5591

6316

1035

1217

1398

1579

9

Mayangan

3435

3865

4295

4725

859

966

1074

1181

10

Ngemplakrejo

7581

7921

8261

8601

1895

1980

2065

2150

71265

76308

81351

86394

17817

19079

20337

21597

Jumlah

KECAMATAN BUGULKIDUL
1

Sekargadung

5723

6403

7083

7763

1431

1601

1771

1941

2

Bakalan

7968

9659

11350

13041

1992

2415

2838

3260

3

Krampyangan

3923

4393

4863

5333

981

1098

1216

1333

4

Blandongan

4372

4958

5544

6130

1093

1240

1386

1533

5

Kepel

3747

4070

4393

4716

937

1018

1098

1179

6

Bugulkidul

10298

11598

12898

14198

2575

2900

3225

3550

7

Petamanan

5652

2708

8524

10805

1413

677

2131

2701

8

Pekuncen

3499

3944

4389

4834

875

986

1097

1209

9

Kandangsapi

2901

1390

4242

5453

725

348

1061

1363

10

Bugullor

7788

8128

8468

8808

1947

2032

2117

2202

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 20

11

Tapaan

3269

3595

3921

4247

817

899

980

1062

12

Mandaranrejo

6305

7254

8203

9152

1576

1813

2051

2288

13

Panggungrejo

3567

3947

4327

4707

892

987

1082

1177

Jumlah

69012

72047

88205

99187

17254

18014

22053

24798

TOTAL

78884

83248

100735

113046

19722

20814

25186

28263

Tabel 7.2Rencana Penambahan Perumahan di Kota Pasuruan
No

KELURAHAN

KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)

PENAMBAHAN PERUMAHAN (UNIT)

2016

2021

2026

2031

2016

2021

2026

2031

EKSISTING

KECAMATAN GADINGREJO
1

Krapyakrejo

1200

1399

1565

1732

1898

200

366

532

698

2

Bukir

1306

1643

1924

2205

2486

337

618

899

1180

3

sebani

954

1165

1341

1518

1694

212

388

564

740

4

Gentong

1221

1394

1538

1681

1825

173

316

460

604

5

Karanganyar

2639

2820

2972

3123

3274

182

333

484

635

6

Trajeng

2167

2300

2411

2523

2634

134

245

356

467

7

Tambaan

789

1068

1179

1290

1402

278

390

501

612

8

Gadingrejo

2604

3109

3530

3952

4373

506

927

1348

1769

9

Petahunan

1151

1252

1335

1419

1503

101

184

268

352

10

Randusari

750

883

994

1106

1217

134

245

356

467

11

Karangketug

1634

1862

2053

2243

2434

229

419

610

800

16415

18895

20842

22792

24740

2486

4431

6378

8324

Jumlah
KECAMATAN PURWOREJO
1

Pohjentrek

2294

2590

2837

3084

3330

296

543

790

1036

2

Wirogunan

752

882

991

1099

1208

130

239

347

456

3

Tembokrejo

1590

1727

1841

1954

2068

137

250

364

478

4

Purutrejo

1518

1619

1703

1787

1871

101

185

270

354

5

Kebonagung

1739

1876

1990

2103

2217

137

250

364

478

6

Purworejo

2676

2780

2866

2952

3038

104

190

276

362

7

Kebonsari

2393

2554

2688

2821

2955

161

294

428

562

8

Bangilan

818

1035

1217

1398

1579

218

399

580

761

9

Mayangan

730

859

966

1074

1181

129

237

344

452

10

Ngemplakrejo

1793

1895

1980

2065

2150

102

187

272

357

16303

17817

19079

20337

21597

1515

2774

4035

5296

Jumlah
KECAMATAN BUGULKIDUL
1

Sekargadung

1227

1431

1601

1771

1941

204

374

544

714

2

Bakalan

1485

1992

2415

2838

3260

507

930

1353

1776

3

Krampyangan

840

981

1098

1216

1333

141

259

376

494

4

Blandongan

917

1093

1240

1386

1533

176

322

469

615

5

Kepel

840

937

1018

1098

1179

97

178

258

339

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 21

6

Bugulkidul

2185

2575

2900

3225

3550

390

715

1040

1365

7

Petamanan

1122

1413

677

2131

2701

291

-445

1009

1579

8

Pekuncen

741

875

986

1097

1209

134

245

356

467

9

Kandangsapi

572

725

348

1061

1363

153

-225

488

791

10

Bugullor

1845

1947

2032

2117

2202

102

187

272

357

11

Tapaan

720

817

899

980

1062

98

179

261

342

12

Mandaranrejo

1291

1576

1813

2051

2288

285

522

759

996

13

Panggungrejo

778

892

987

1082

1177

114

209

304

399

Jumlah

14563

17254

18014

22053

24798

2692

3450

7489

10234

TOTAL

47281

53966

57935

65182

71135

6693

10655

17902

23854

Tabel 7.3 Rencana Kebutuhan Kavling Perumahan di Kota Pasuruan
JUMLAH KAVLING/BLOK PERUMAHAN (UNIT)
KEBUTUHAN PERUMAHAN (UNIT)
No

KELURAHAN

2016
2016

2021

2026

2031

2021

2026

2031

Besar

Sedang

Kecil

Besar

Sedang

Kecil

Besar

Sedang

Kecil

Besar

Sedang

Kecil

KECAMATAN GADINGREJO
1

Krapyakrejo

200

366

532

698

20

60

120

37

110

219

53

160

319

70

209

419

2

Bukir

337

618

899

1180

34

101

202

62

185

371

90

270

540

118

354

708

3

sebani

212

388

564

740

21

63

127

39

116

233

56

169

338

74

222

444

4

Gentong

173

316

460

604

17

52

104

32

95

190

46

138

276

60

181

362

5

Karanganyar

182

333

484

635

18

54

109

33

100

200

48

145

290

64

191

381

6

Trajeng

134

245

356

467

13

40

80

24

73

147

36

107

214

47

140

280

7

Tambaan

278

390

501

612

28

84

167

39

117

234

50

150

301

61

184

367

8

Gadingrejo

506

927

1348

1769

51

152

303

93

278

556

135

404

809

177

531

1062

9

Petahunan

101

184

268

352

10

30

60

18

55

111

27

80

161

35

106

211

10

Randusari

134

245

356

467

13

40

80

24

73

147

36

107

214

47

140

280

11

Karangketug

229

419

610

800

23

69

137

42

126

251

61

183

366

80

240

480

Jumlah

2486

4431

6378

8324

248

745

1489

443

1328

2659

638

1913

3828

833

2498

4994

KECAMATAN PURWOREJO
1

Pohjentrek

296

543

790

1036

30

89

178

54

163

326

79

237

474

104

311

622

2

Wirogunan

130

239

347

456

13

39

78

24

72

143

35

104

208

46

137

273

3

Tembokrejo

137

250

364

478

14

41

82

25

75

150

36

109

218

48

143

287

4

Purutrejo

101

185

270

354

10

30

61

19

56

111

27

81

162

35

106

212

5

Kebonagung

137

250

364

478

14

41

82

25

75

150

36

109

218

48

143

287

6

Purworejo

104

190

276

362

10

31

62

19

57

114

28

83

166

36

109

217

7

Kebonsari

161

294

428

562

16

48

96

29

88

177

43

128

257

56

169

337

8

Bangilan

218

399

580

761

22

65

131

40

120

239

58

174

348

76

228

457

9

Mayangan

129

237

344

452

13

39

77

24

71

142

34

103

206

45

135

271

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 22

10

Ngemplakrejo

102

187

272

357

10

31

61

19

56

112

27

82

163

36

107

214

Jumlah

1515

2774

4035

5296

152

454

908

278

833

1664

403

1210

2420

530

1588

3177

KECAMATAN BUGULKIDUL
1

Sekargadung

204

374

544

714

20

61

122

37

112

224

54

163

326

71

214

428

2

Bakalan

507

930

1353

1776

51

152

304

93

279

558

135

406

812

178

533

1065

3

Krampyangan

141

259

376

494

14

42

85

26

78

155

38

113

226

49

148

296

4

Blandongan

176

322

469

615

18

53

105

32

97

193

47

141

281

62

185

369

5

Kepel

97

178

258

339

10

29

58

18

53

107

26

78

155

34

102

203

6

Bugulkidul

390

715

1040

1365

39

117

234

72

215

429

104

312

624

137

410

819

7

Petamanan

291

-445

1009

1579

29

87

175

-44

-133

-267

101

303

605

158

474

948

8

Pekuncen

134

245

356

467

13

40

80

24

73

147

36

107

214

47

140

280

9

Kandangsapi

153

-225

488

791

15

46

92

-22

-67

-135

49

146

293

79

237

475

10

Bugullor

102

187

272

357

10

31

61

19

56

112

27

82

163

36

107

214

11

Tapaan

98

179

261

342

10

29

59

18

54

108

26

78

156

34

103

205

12

Mandaranrejo

285

522

759

996

28

85

171

52

157

313

76

228

456

100

299

598

13

Panggungrejo

114

209

304

399

11

34

68

21

63

125

30

91

182

40

120

239

Jumlah

2692

3450

7489

10234

268

806

1614

346

1037

2069

749

2248

4493

1025

3072

6139

10655

17902

23854

2005

4011

1067

6392

1790

10741

2388

TOTAL

6693

668

3198

5371

7158

Kedepan perumahan dan permukiman di Kota Pasuruan dikembangkan
dengan prinsip Permukiman yang Berwawasan Lingkungan. Pengembangan
permukiman dengan pola ini antara lain adalah dengan menggembangkan ;


Pola pembangunan dengan KDB (Koefisein Dasar Bangunan) yang
masih mencadangkan ruang terbuka di tiap persil permukiman. Sesuai
rencana yang dijabarkan detail di sub bab berikutnya adalah berkisar
antara 60 – 80 %.



Pengembangan taman ditiap unit lingkungan, taman Bagian Wilayah
Kota (BWK), taman kota, dsb. Pendetailan ada di sub bab RTH.



Pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif, di setiap
pengembangan lahan terbangun.

Pada dasarnya perkembangan kawasan permukiman di Kota Pasuruan
dipengaruhi kebutuhan masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan
sosial ekonomi yang nantinya berpengaruh pada daya beli masyarakat
terhadap rumah. Pengembangan kawasan permukiman di dasari oleh 3
klasifikasi, antara lain:
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 23

14310



Permukiman kepadatan rendah (< 20 unit/Ha),



Permukiman kepadatan sedang antara (21-39 unit/Ha),



Permukiman kepadatan tinggi (> 40 unit/Ha).

Arahan Pengembangan
Adapun arahan pengembangan permukiman di Kota Pasuruan berdasarkan
klasifikasi kepadatannya yaitu:


Permukiman kepadatan rendah.
Permukiman dengan kepadatan rendah direncanakan pada SPK bagian
timur. Hal ini dikarenakan lahan terbangun pada SPK tersebut masih
relatif kecil dibandingkan dengan SPK lainnya. Selain itu juga distribusi
penduduk eksisting SPK bagian timur memiliki tingkat kepadatan
penduduk terendah. Arahan pengembangan permukiman dengan
kepadatan rendah yaitu pengembangan perumahan sederhana (RSS)
yang diarahkan pada SPK bagian Timur yaitu Kelurahan Bugul Kidul
dan Kelurahan Bakalan.



Permukiman kepadatan sedang.
Permukiman dengan kepadatan sedang diarahkan pada SPK bagian
Barat dan SPK bagian Selatan. Hal ini dikarenakan pada SPK bagian
Barat diarahkan pada kegiatan industri sehingga nantinya, direncanakan
pula permukiman bagi para pekerjanya. Selain itu juga jumlah luas lahan
yang tersedia juga masih memungkinkan untuk pengembangan
kawasan permukiman.



Permukiman kepadatan tinggi.
Permukiman dengan kepadatan tinggi tersebar pada kawasan PPK dan
SPK bagian Utara. Hal ini dikarenakan PPK ditetapkan sebagai CBD
dan Civic Centre yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
sehingga pertumbuhan penduduk dan perumahan tertinggi terpusat
wilayah ini. Perkembangan yang terjadi pada SPK bagian Utara sebagai
kawasan industri dan pelabuhan menyebabkan konsentrasi kegiatan di
wilayah ini. Perencanaan permukiman hingga tahun 2031, PPK dan
SPK bagian Utara ditetapkan sebagai kawasan permukiman dengan
kepadatan tinggi. Adapun arahan pengembangan pada kawasan
permukiman pada PPK dan SPK bagian Utara yaitu dengan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 24

menetapkan pertumbuhan perumahan kearah vertikal sehingga mampu
mempertahankan keberadaan RTH dan efisiensi lahan. Khususnya
pada SPK bagian Utara dikembangkan rumah susun sehingga
mengurangi kepadatan perumahan yang pada saat ini terlihat kumuh.
Pengembangan kawasan perumahan meliputi:
 pengembangan perumahan vertikal berupa rumah susun sewa
(Rusunawa)
Kelurahan

di

Kelurahan

Gadingrejo,

Tambaan,Kelurahan

Kelurahan

Petahunan

Tembokrejo,

dan

Kelurahan

Karangketug;
 penataan kawasan perumahan yang ada di Kelurahan Blandongan
dan Kelurahan Kepel;
 perumahan

kepadatan

rendah

diarahkan

pada

perumahan

sederhana (RSS) di Kelurahan Bugul Kidul,Kelurahan Bakalan dan
Kelurahan Sekargadung;
 perumahan kepadatan sedang diarahkan pada bagian barat dan
selatan;
 perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada bagian utara;
 penataan kembali perumahan kumuh di Kelurahan Panggungrejo,
Kelurahan

Mandaranrejo,

KelurahanNgemplakrejo,

Kelurahan

Tambaan dan Kelurahan Gadingrejo;
 pengembangan perumahan yang menyediakan ruang terbuka di
seluruh wilayah kota;
 pengembangan taman pada masing-masing unit lingkungan, taman
sub pusat pelayanan kota, dan
 pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif di setiap
pengembangan lahan terbangun.

Peta 7.9 Rencana Kawasan Permukiman

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 25

b) Arahan

pengembangan

pola

ruang

terkait

bidang

CiptaKarya

pengembangan RTH.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 26

seperti

Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, ruang terbuka hijau kota perlu dipertahankan
keberadaannya untuk mendukung penyediaan RTH Kota sebesar 30 % dari luas
wilayah Kota dengan RTH Publik sebesar 20 % dan RTH Privat sebesar 10 %.
Kondisi Eksisting
Ruang terbuka hijau di Kota Pasuruan saat ini belum dapat dikatakan memenuhi
syarat pemenuhan RTH perkotaan, yaitu seluas 732 Ha atau 20,01 % dari luas
wilayah Kota Pasuruan. Dari prosentase tersebut, luas RTH privat yang terdiri atas
pekarangan bangunan dan tegalan hanya sebesar 6,45%, sedangkan sisanya
merupakan RTH publik yang terdiri atas taman, jalur hijau dan RTH fungsi tertentu
seperti kawasan sempadan. Dari kondisi eksisting tersebut, dapat dikatakan
bahwa perencanaan yang akan dilakukan untuk RTH yaitu peningkatan kualitas
maupun kuantitas RTH di Kota Pasuruan, terutama RTH privat.
Taman kota di Kota Pasuruan terdiri atas taman alun-alun, taman kota, taman
sarinah, taman ABRI, taman batas kota Karangketug, taman batas kota
Blandongan, taman slagah dan taman tugu adipura. Taman-taman ini berupa
taman aktif maupun taman pasif, yang keberadaannya harus dipertahankan. Jalur
hijau jalan di Kota Pasuruan terdapat pada seluruh ruas jalan yang ada di Kota
Pasuruan, termasuk median jalan. Jalur hijau jalan yang dikategorikan RTH
meliputi bahu jalan, pohon-pohon besar, tanaman dalam pot, hingga semak dan
rerumputan. Adapun ruang pejalan kaki atau pedestrian terutama terdapat di jalan
arteri dan kolektor Kota Pasuruan.
Rencana
Prioritas pengembangan RTH adalah penambahan jumlah RTH privat agar dapat
mencapai 10% dari luas kota. Penambahan RTH privat dapat dilakukan
Pemerintah Kota Pasuruan dengan memperketat izin lokasi, terutama mengenai
KDB pembangunan perumahan-perumahan baru. Selain itu RTH privat yang telah
ada saat ini sebisa mungkin untuk dipertahankan keberadaannya, salah satunya
melalui pemeliharaan rutin.
Untuk RTH publik yang berupa taman RT, RW dan kelurahan dilakukan
pengoptimalan fungsi mengingat RTH ini tergolong dalam taman aktif, melalui
perawatan secara rutin agar keberadaannya tetap terjaga. Sedangkan jalur hijau
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 27

yang ada di jalan-jalan utama Kota Pasuruan seperti pada Jalan Pahlawan,
Panglima Sudirman, Soekarno-Hatta dan Veteran difungsikan sebagai RTH yang
mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru kota (mengurangi polusi udara dan
suara) dan juga sebagai estetika dengan memberi tanaman berupa tanaman
peneduh dan pot bunga.
Pengembangan RTH di Kota Pasuruan direncanakan dibangun di tanah bengkok
pemerintah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik
masyarakat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi
RTH. Prioritas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota,
yang dalam waktu dekat direncanakan pada beberapa bengkok antara lain di
Kelurahan Sekargadung, Purutrejo, Petamanan, dan Tambaan. Selain itu,
bengkok milik pemerintah kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
RTH yaitu yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Pekuncen, Bukir, Krampyangan,
Karangketug dan Trajeng.
Untuk lebih jelasnya mengenai arahan pengembangan RTH di Kota Pasuruan dapat dilihat
pada Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan, Tabel 7.5
Prosentase Rencana Ruang Terbuka Hijau Privat Kota Pasuruan, Tabel 7.6 Prosentase
Rencana Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Pasuruan danPeta 7.10 Rencana
Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di bawah.
Tabel 7.4 Kondisi Eksisting dan Proyeksi Rencana RTH Kota Pasuruan

Ruang Terbuka Hijau
No

Kecamatan

Luas (m2)

Eksisting

Rencana

Luas (m2)

%

Luas (m2)

%

1

Gadingrejo

10530000

1014942

2,78

1845149

5,04

2

Purworejo

8390000

1204254

3,29

1818619

4,97

3

Bugulkidul

17660000

2741457

7,49

4255261

11,63

Total RTH Publik

4960653

13,56

7919029

21,65

RTH Privat

2359090

6,45

3790131

10,36

Total RTH Kota Pasuruan

7319743

20,01

11709160

32,01

Tabel 7.5 Prosentase Rencana RTH Privat Kota Pasuruan

No
1

Ruang Terbuka Hijau
Pekarangan Rumah

Eksisting

%

Rencana

%

1.103.525

3,02

1.940.583

5.31

Lokasi Pengembangan
Seluruh lokasi permukiman, terutama
yang berlokasi di sebelah Utara rel KA.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 28

6

5

4

3

2

Fasilitas Umum

Kebun P3GI

Tegalan/Ladang

Industri

Pertokoan dan Tempat
Usaha

Perkantoran

68.355

80.000

699.460

270.805

64.301

72.644

0.19

0.22

1.91

0.74

0.18

0.20

95.697

80.000

559.568

812.415

192.902

108.966

0.26

0.22

1.53

2.22

0.53

0.30

Kawasan kesehatan, pendidikan, dan TPA
di Kota Pasuruan

Kelurahan Bugulkidul

Tegalan penduduk yang merupakan
tanaman keras.

Kawasan Industri dan Pergudangan
dikembangankan ke arah Utara, Barat,
dan Timur kota Pasuruan.

Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota
Pasuruan baik eksisting maupun rencana.

Seluruh perkantoran Pemerintah yang
berpusat di Kelurahan Pekuncen,
Purworejo, dan Bladongan

10.36

7
3.790.131

31.160 0.09

90.000

11

94.232 0.26

24.000

1

24.000 0.07

0

2
28.750

116.266 0.32
19.378

95.827 0.26
31.942

17.093 0.05
0

0.00
0
0

7- 29

1.845.149 5.04

6.45

25

27.250

(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

Luas (m²)

2.500 0.01

2.359.090

30.704 0.08

76.800

182.611 0.50

465.200

600.000 1.64

64.387

649.726 1.78

Tabel 7.6 Prosentase Rencana RTH Publik Kota Pasuruan

120

1.030 0.00

Total RTH Privat

Jumlah
Luas (m²) %
(unit)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

Tahun 2028
2028

1
2.500

Total Akhir Rencana
nyediaan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

Standart Kebutuhan RTH
Berdasarkan Jumlah
nduduk

rworejo

Eksisting

Arahan Penyediaan

Proyeksi
Tahun 2008
Luas
Luas
Penduduk Luas Wilayah Min. Pend.
Minimal Minimal
Thn 2028 (m²) Pendukung
Jumlah
Perunit Perkapita
Luas (m²) %
(jiwa)
(jiwa)
(unit)
(m²)
(m²)
81.014

Tahun 2028
Jumlah
Jum
Luas (m²)
(unit)
(uni

8.390.000
250

250

1.00

15

4.125 0.01

120

30.00

2.500

1.250

0.50

4

4.712 0.01

16

20.000

30.000

9.000

0.30

2

10.268 0.01

8

72.000

120.000

24.000

0.20

0

0.00

1

24.000

480.000 144.000

0.30

4

20.520 0.06

0

0

0

7- 30

69.206 0.19

13.841

an Ruang Pejalan Kaki

63.885 0.17

31.942

eta Api

5.698 0.02

8.546

36.260 0.10

0

169.298 0.46

122.880

112.500 0.31

237.500

487.782 1.33

53.656

apangan

67.476 17.660.000

250

1.00

9

2.790 0.01

116

29.000
2.500

1.250

0.50

3

3.960 0.01

22

27.500
30.000

9.000

0.30

2

12.506 0.03

11

99.000
120.000

24.000

0.20

0

0.00

1

24.000
480.000 144.000

0.30

2

7.744 0.02

0

0
110.730 0.30

22.146
dan Ruang Pejalan Kaki

54.758 0.15

27.379
reta Api

34.186 0.09

51.278
15.540 0.04

0
148.136 0.40

107.520
1.473.100 4.03

1.026.900
878.008 2.40

96.581

i

direncanakan mencapai 1.171 Ha atau sebesar 32,01% dari luas Kota Pasuruan
saat ini. Proporsi terbesar didapat dari pengembangan hutan bakau yang tumbuh
di sempadan pantai. Luas hutan bakau eksisting di Kota Pasuruan yaitu 172 Ha,
dan selama 20 tahun ke depan direncanakan bertambah menjadi 345 Ha
mengingat telah terjadi penambahan luas wilayah di sekitar pantai. Jika ditambah

7- 31

dengan tanah oloran yang ada, luas Kota Pasuruan menjadi 3.889 Ha dan luas
RTH rencana di atas menjadi 30,11% dari luas kota.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

Lapangan

2.500
0
0.00
0
4.00

125
250

0

Jumlah
Jum
Luas (m²)
(unit)
(uni

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa luasan RTH di Kota Pasuruan

Bugulkidul

Tahun 2028
Proyeksi
Tahun 2008
Luas
Luas
Penduduk Luas Wilayah Min. Pend.
Minimal Minimal
(m²) Pendukung
Thn 2028
Jumlah
Perunit Perkapita
Luas (m²) %
(jiwa)
(jiwa)
(unit)
(m²)
(m²)
H Berdasarkan Jumlah
enduduk

Arahan Penyediaan
Eksisting
Standart Kebutuhan RTH

Secara keseluruhan luasan RTH rencana telah sesuai dengan kondisi ideal, yaitu
diharapkan mampu meningkat menjadi 10,36%. Pengembangan RTH permukiman
diarahkan pada pembangunan perumahanperumahan baru, yang mana developer
harus menaati minimal luasan RTH dan fasilitas umum. Adapun untuk RTH
bangunan privat non-perumahan seperti industri, perdagangan dan jasa,
perkantoran, dan fasilitas umum direncanakan akan dilakukan penambahan RTH
mengikuti perkembangan masing-masing bangunan.
Pengembangan RTH di Kota Pasuruan direncanakan dibangun di tanah bengkok
pemerintah kota. Selain itu akan diupayakan juga pembelian lahan milik
masyarakat jika tanah bengkok tidak memungkinkan lagi untuk dibangun menjadi
RTH. Prioritas pembangunan RTH publik yaitu taman kecamatan dan hutan kota,
yang dalam waktu dekat direncanakan pada beberapa bengkok antara lain di
Kelurahan Sekargadung, Purutrejo, Petamanan, dan Tambaan. Selain itu,
bengkok milik pemerintah kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
RTH yaitu yang berada di Kelurahan Gadingrejo, Pekuncen, Bukir, Krampyangan,
Karangketug dan Trajeng.

Peta 7.10 Rencana Pengembangan RTH Kota Pasuruan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 32

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 33

 Arahan Pengembangan Struktur Ruang Terkait Keciptakaryaan
a) Pengembangan Prasarana sarana Air Minum
 Rencana Sistem Jaringan Sda Dari Luar Wilayah Kota.
Sumber air baku yang digunakan untuk membantu pemenuhan
kebutuhan air oleh PDAM Kota Pasuruan saat ini berasal dari mata air
Umbulan dan Sumur Bor Pleret. Adapun yang lokasinya berada di luar
Kota Pasuruan adalah mata air Umbulan. Untuk mata air umbulan
sebagai sumber air baku, dilihat dari segi kualitas dan kuantitas
sangatbaik. Sumber air tersebut terletak di Desa Kedung Waru dan
Umbulan, Kecamatan Winongan kabupatenPasuruan dengan luas lahan
48.961 m2 terletak 22 Km dari Kota Pasuruan.
Sumber air ini merupakan sistem jaringan sumberdaya air luar wilayah
Kota Pasuruan yangsudah ada sejak tahun 1972 sampai saat ini. Secara
berkesinambungan dilakukan pengembanganterhadap sistem yang ada,
baik kapasitas produksi maupun kemampuan pelayanannya melalui
perluasanjaringan distribusi.
Rencana sistem jaringan sumberdaya air dari luar kota pada dasarnya
hanya

pemeliharaan

danpeningkatan

pelayanan

terhadap

sistem

distribusi air oleh PDAM dari Umbulan sehingga akan memenuhidengan
baik kebutuhan air di Kota Pasuruan untuk sekarang dan kedepannya.
 Rencana Sistem Jaringan Sungai Di Wilayah Kota
Untuk mutu mata air cukup bagus karena airnya berasal dari daerah
vulkanis yang kaya akan mineral hara. Terdapat sejumlah 6 (enam)
sungai yang melintasi Kota Pasuruan dan bermuara di pesisir, namun
secara hidrologi hanya terdapat 3 (tiga) Daerah Pengaliran Sungai (DPS),
yaitu: DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong dan DPS kali Petung.
Diantara ketiga sungai tersebut, sungai Welang merupakan sungai yang
memiliki catchment area seluas yaitu 518 Km2 dengan panjang 36 Km,
namun yang melintas dalam administrasi Kota Pasuruan hanya sekitar 1

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 34

Km saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.7 Data Sungai dan
Luasan Catchment Area Kota Pasuruan.

Tabel 7.7 Data Sungai dan Luasan Catchment Area Kota Pasuruan
No

SUNGAI

1

Welang

2

Gembong

Luas Catc.
Area (Km²)

Panjang
(Km)

Lebar (m)

571,1

45

12,5

38

20

12

Panjang di Kota
Pasuruan (Km)

3 Petung
173
30
14
Sumber : Masterplan SDA dan Lingkungan Hidup Kota Pasuruan

1
7,5
6

Arahan untuk pengembangan air permukaan di Kota Pasuruan dilakukan
dengan pembuatan tanggul dan penghijauan di kanan dan kiri sungai
(sempadan sungai).
 Rencana Pengembangan Jaringan Air Baku untuk Air Bersih
Mayoritas rumah tangga di Kota Pasuruan telah terlayani oleh air PDAM,
sehingga penggunaan air langsung dari sumbernya relatif kecil. Rencana
sistem pengembangan penyediaan air minum di Kota Pasuruan harus
memperhatikan lokasi sumber mata air.
Ada beberapa titik sumber mata air Kota Pasuruan yaitu:
 Mata air Umbulan
Mata air Umbulan sebagai sumber air baku , dilihat dari segi kualitas
dan kuantitas sangat baik. Kapasitas sumber air Umbulan 4600 l/det,
sedangkan PDAM Kota Pasuruan saat ini memiliki jin pengambilan
sebesar 265 l/det. Sumber air tersebut terletak di Desa Kedung Waru
dan Umbulan.
 Sumur bor Pleret
Wilayah Kota Pasuruan bagian selatan, potensi air tanahnya cukup
baik, dimana diperkirakan dapat memberikan kapasitas sumur bor
lebih dari 40 l/det sebagaimana sumur bor PSAB di Kelurahan Pleret,
Kecamatan Pohjentrek.
Adapun arahan rencana pengembangan pemanfaatan layanan fasilitas
air minum melalui :

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 35

1. Melakukan upaya penanganan untuk meningkatkan layanan fasilitas
air minum melalui peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum
oleh PDAM dengan peningkatan sistem jaringan air minum hingga ke
wilayah yang belum terlayani;
2. Upaya penanganan pelayanan pengairan dilakukan dengan cara :
 Melakukan perlindungan terhadap daerah aliran air, baik itu
saluran irigasi, serta daerah aliran sungai;
 Mencegah terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasi;
 Pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air.
b) Pengembangan Prasarana sarana Air Limbah
Pasuruan seperti kota lainnya harus mendukung kebijakan Nasional yang ikut
serta dalam Kesepakatan Indonesia dalam Millenium Development Goals
(MDG‟s). Salah satu kesepakatan MDG‟s adalah memastikan keberlanjutan
lingkungan hidup dengan target penurunan sebesar 50% proporsi penduduk
tanpa akses pada sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta
fasilitas sanitasi yang layak. Untuk mencapai kesepakatan MDG ini diperlukan
strategi pengelolaan limbah cair domestik untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan juga mencapai target dalam pembangunan Nasional.
Strategi pengelolaan air limbah di Kota Pasuruan meliputi :


Menghentikan praktek BAB lahan terbuka (sungai, kebun, dan lainnya).



Pembangunan IPAL Komunal di lokasi padat penduduk dan penghasilan
rendah (terdapat jamban pribadi).



Pembangunan MCK Umum dan Tangki Septik/IPAL Komunal di wilayah
padat penduduk, penghasilanrendah, dan jamban pribadi sedikit.



Penambahan jamban pribadi di wilayah kepadatan penduduk yang
rendah, penghasilan rendah, danjamban pribadi sedikit.

Alternatif pengembangan sistem pengolahan air limbah di kawasan Kota
Pasuruan adalah sebagai berikut :
a) Limbah Rumah Tangga, Fasilitas Sosial dan Industri.
Rencana pembuangan limbah rumah tangga, fasilitas sosial dan industri
di Kota Pasuruan adalah dengan cara pembuangan dengan sistem
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 36

pengenceran, penggunaan kolam pembuangan, penggunaan sumur
peresapan, penggunaan sistem tangki pembusukan, penangkap lemak,
dan saluran limbah cair buangan.


Pembuangan Dengan Sistem Pengenceran.
Pada badan air dengan permukaan yang besar, seperti laut, telaga,
dan sungai besar, limbah cair dari perumahan atau dari masyarakat
dapat secara langsung dibuang ke badan air tersebut.



Penggunaan Kolam Pembuangan
Kolam pembuangan merupakan lubang tertutup yang menerima
buangan limbah cair kasar. Kolam pembuangan dapat berupa tipe
kedap air ataupun tipe rembes air. Kolam pembuangan kedap air
biasanya dibuat dengan kapasitas 68 liter per orang per bulan, atau
408 liter per orang apabila akan dikosongkan setiap enam bulan.
Kolam pembuangan rembes cair berdiameter 90 cm atau lebih,
dilengkapi dengan dinding dengan sambungan terbuka di bawah
ketinggian inlet.



Penggunaan Sumur Peresapan
Sumur

peresapan

menerima

efluen

dari

jamban

air,

kolam

pembuangan, dan tangki pembusukan dan meresapkannya ke dalam
tanah.

Sumur

peresapan

kadang-kadang

digunakan

untuk

pembuangan limbah cair dari ruang cuci, kamar mandi, dan dapur.
Sumur peresapan juga dapat dibuat pada ujung terendah dari saluran
peresapan efluen di bawah permukaan tanah untuk menangkap efluen
tangki pembusukan yang tidak teresap di sepanjang saluran. Sumur
peresapan terdiri dari sebuah lubang bulat dalam tanah yang digali
cukup dalam, menembus 1,8 meter atau lebih ke lapisan tanah yang
berpori. Lubang biasanya dibuat dengan diameter 1,0 – 2,5 dan
kedalaman 2 – 5 m. Dinding lubang diperkuat dengan pasangan bata
atau batu kali tanpa adukan semen di bawah ketinggian pipa inlet.
Lubang yang tidak memerlukan penguatan dinding dapat diisi dengan
batu kali.


Penggunaan Sistem Tangki Pembusukan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

7- 37

Tangki pembusukan digunakan untuk menangani buangan dari rumah
perorangan, kelompok kecil rumah, atau kantor yang terletak di luar
jangkauan sistem saluran limbah cair kota praja. Unit sarana ini terdiri
dari sebuah tangki pengendapan yang tertutup. Limbah cair kasar
dimasukkan kedalamnya melalui saluran limbah cair buangan. Proses
yang terjadi di dalam tangki pembusukan merupakan pengolahan
tahap pertama, sedangkan yang terjadi di bidang peresapan efluen
merupakan pengolahan tahap kedua.


Penangkap Lemak
Limbah cair dari dapur besar, seperti dapur hotel, rumah sakit, dan
kantor kemungkinan mengandung banyak lemak yang dapat masuk ke
tangki

pembusukan

bersama-sama

dengan

efluen

dan

dapat

menyumbat pori-pori media penyaringan pada bidang peresapan.
Penangkap lemak disini dapat memasukkan limbah cair yang panas
dari pada cairan yang sudah ada dalam bak dan didinginkan olehnya.
Akibatnya, kandungan lemak akan membeku dan naik ke pemukaan,
yang nantinya akan diambil secara berkala. Sehingga, penangkap
lemak

harus

dibuat

sedemikian

rupa

untuk

mempermudah

pemeriksaan dan pembersihan. Penangkap lemak tidak perlu dibuat
untuk penanganan limbah cair dan perumahan atau instalasi kecil
lainnya.



Saluran Limbah Cair Bangunan
Saluran limbah cair bangunan adalah bagian dari perpipaan horizontal
dari sistem drainase bangunan yang membentang mulai dari satu titik
yang berjarak 1.5 m di luar sisi dalam fondasi tembok bangunan rumah
sampai ke sambungan saluran limbah cair umum atau unit pengolahan
limbah cair perorangan (tangki pembusukan, kolam pembuangan atau
tipe sarana pembuangan lainnya)

b) Selain

sumur-sumur resapan

pada

kawasan

perumahan

tersebut,

keberadaan ruang terbuka jugadapat berfungsi sebagai daerah resapan.

RENCANA