Pemahaman Sakramen Baptis dalam keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki Santo Ignatius Danan, Wonogiri, Jawa Tengah - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

PEMAHAMAN SAKRAMEN BAPTIS
DALAM KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA
DI PAROKI SANTO IGNATIUS DANAN, WONOGIRI, JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:
Cornelia Novi Herawati
NIM: 091124002


PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

PERSEMBAHAN


Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Ayahku (Yohanes Hartoyo), Ibuku (Martina Murjiyanti)
Adikku (Yolanda Rika Hermawati)
Kekasihku (Gregorius Pramudhito Aji Prasetyo)
Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

MOTTO

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak sebab di luar Aku kamu

tidak dapat berbuah apa-apa.”
(Yoh 15:5)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

v

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

 
 
 
 
 

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI
 

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “PENGHAYATAN SAKRAMEN BAPTIS
DALAM KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA
DI PAROKI ST. IGNATIUS DANAN, WONOGIRI, JAWA TENGAH”.
Judul ini dipilih bertitik tolak dari keprihatinan penulis terhadap kaum muda yang
ada di Paroki St. Ignatius Danan. Kaum muda itu sudah menerima Sakramen

Baptis namun ternyata belum menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai warga Gereja. Mereka belum aktif melibatkan diri dalam kegiatan hidup
menggereja padahal Paroki St. Ignatius Danan mempunyai kegiatan yang bisa
digunakan bagi kaum muda untuk berkarya dan lebih mendalami iman mereka.
Selain itu kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan jumlahnya lumayan banyak,
namun yang mau aktif hanya sedikit dan hanya orang-orang tertentu saja. Faktor
penghambat kaum muda untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja antara lain
adanya orang tua yang kurang mendukung anaknya untuk ikut dalam kegiatan
menggereja, malas, tidak tertarik, sudah meresa terbebani dengan tugas sekolah,
dan adanya kaum muda yang menyalahgunakan kegiatan OMK untuk hal lain.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melihat gambaran kaum
muda di Paroki St. Ignatius Danan, bagaimana pemahaman kaum muda mengenai
Sakramen Baptis serta mengetahui bentuk kegiatan seperti apa yang mampu
meningkatkan penghayatan kaum muda tehadap Sakramen Baptis dalam
keterlibatannya dalam hidup menggereja.
Bertolak dari tujuan penulisan, penulis memperoleh data dengan
mengadakan penelitian. Penelitian dilakukan dengan kuesioner kepada pihakpihak yang terkait. Hasil dari penelitian yaitu bahwa kaum muda memang kurang
begitu menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja,
sehingga mereka enggan untuk ikut terlibat dalam kegiatan menggereja. Selain itu
mereka juga kurang memahami akan lima tugas Gereja dan untuk pengetahuan

mengenai Sakramen Baptis sudah cukup, namun untuk penghayatan mereka
masih kurang.
Di dalam Gereja ada tujuh Sakramen dan salah satunya adalah Sakramen
Baptis. Sakramen Baptis merupakan sakramen yang pertama dan utama yang akan
mempersatukan manusia dengan Kristus dan sah menjadi warga Gereja. Oleh
karena itu orang yang sudah menerima Sakramen Baptis harus mulai menyadari
akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja terutama dalam
kehidupan menggereja. Sebagai warga Gereja ada lima tugas Gereja yang
hendaknya dilaksanakan yaitu koinonia, kerygma, martyria, liturgia, dan
diakonia.
Berdasarkan hasil dari penelitian maka kaum muda di Paroki St. Ignatius
Danan memerlukan pendampingan mengenai Sakramen Baptis dan tugas sebagai
warga Gereja sehingga kaum muda terutama yang menerima baptis pada usia bayi
lebih memahami lagi dan dapat mewujudkan dalam kehidupan menggereja.
Pendampingan yang diusulkan yaitu melalui katekese dengan model SCP dengan
tema umum “Kaum muda yang menghayati panggilan sebagai warga Gereja”.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

ABSTRACT

The title of this thesis is "THE BAPTISM SACRAMENT
APPRECIATION IN CHURCH LIVING ENGGAGEMENT OF THE
YOUTH LIVING IN St IGNATIUS DANAN PAROCHIAL, WONOGIRI,
CENTRAL JAVA". This title was based on the author's concerns towards young
people in the parochial of St. Ignatius Danan. They have received the sacrament of
Baptism however they are not aware yet that it turns out to be their duties and
responsibilities as the members of the Church. They have not been actively
involved in the activities of church activities when St. Ignatius Danan parochial
activities that can grow and deepen their faith. In addition, the numbers of youth
the parish of St. Ignatius Danan were pretty much, but only few and certain people
who want to be active and to be involved in those activities. Factors restricting
young people to get engaged actively in the church activities are parents who are

not so active in giving support to their sons and daughters to be active, laziness
factor, feeling uninterested, many school tasks that they have to do, and the
presence of young people who abuse OMK activities for something else.
The purposes of this paper are to look at a picture of the youth living in the
Parochial of St Ignatius Danan, to understand what they know about baptism
sacrament, and to know the forms of the activities that can increase their
appreciation towards the baptism sacrament through their involvement in the
church living.
Departing from the purpose of writing, the authors obtained data by
conducting research. The study was conducted by giving questionnaire to the
parties concerned. The result of the study showed that young people were less
aware of their duties and responsibilities as the members of the Church, so they
were reluctant to be involved in the church activities. In addition, they also got
lack of understanding of five Church tasks though their knowledge regarding
Baptism was quite enough, however they still have less appreciation.
In the Church, there are seven Sacraments and one of them is the
sacrament of baptism. Baptism is a sacrament that is first and foremost bringing
people to Christ and becoming legitimate members of the Church. Therefore,
people who have received the sacrament of baptism should begin to realize the
duties and responsibilities as members of the Church, especially in church life. As

members of the Church, there are five tasks that should be carried out: koinonia,
kerygma, martyria, liturgy, and diakonia.
Based on the results of the study, the youth living in the parochial of St
Ignatius Danan need assistance regarding the Baptism and regarding the duties of
the Church members so that they who had especially received baptism since the
age of infants can understand more and they would be able to implement the
church life. The proposed mentoring was through catechesis with SCP models
with the general theme "Young people who appreciate the calling to be the part of
the Church".
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya penulis dapat
menyelesaikan

skripsi

yang

berjudul

“PENGHAYATAN

SAKRAMEN

BAPTIS DALAM KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM
MUDA DI PAROKI ST. IGNATIUS DANAN, WONOGIRI, JAWA
TENGAH”.
Skripsi ini ditulis atas dasar keprihatinan penulis sebagai calon katekis
terhadap keterlibatan kaum muda dalam kegiatan-kegiatan menggereja di Paroki
St. Ignatius Danan. Salah satu penyebab kurang terlibatnya kaum muda dalam
kegiatan-kegiatan Gereja karena kurang menyadari tugas dan tanggung jawab
sebagai warga Gereja sebagaimana yang telah diterima melalui Sakramen Baptis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari
banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan
terima kasih kepada:
1.

Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A. selaku dosen pembimbing utama dan dosen
wali yang telah memberi perhatian, memberi sumbangan pemikiran bersedia
meluangkan waktu, membimbing penulis dengan kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

2.

Bapak Yoseph Kristianto, SFK, M.Pd. selaku dosen penguji II yang telah
membantu penulis dalam penelitian.

3.

Romo Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung., S.J., M.Ed. selaku dosen penguji
III yang berkenan menguji dan membimbing penulis menjalani proses
penulisan skripsi.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...........................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATAR PENGANTAR ...................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

B. Rumusan Permasalahan ..............................................................

4

C. Tujuan Penulisan.........................................................................

4

D. Manfaat Penulisan.......................................................................

5

E. Metode Penulisan ........................................................................

5

F. Sistematika Penulisan .................................................................

5

BAB II. GAMBARAN KAUM MUDA DI PAROKI ST. IGNATIUS
DANAN DALAM HIDUP MENGGEREJA.....................................

8

A. Gambaran Situasi Kehidupan Kaum Muda Katolik di
Paroki St. Ignatius Danan ...........................................................

8

1. Pengertian Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan ...........

9

2. Jumlah Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan .................

9

3. Kegiatan Hidup Menggereja Kaum Muda di
Paroki St. Ignatius Danan.......................................................

9

B. Penelitian Pemahaman Sakramen Baptis dalam Hidup
Menggereja Bagi Keterlibatan Kaum Muda di
Paroki St. Ignatius Danan Wonogiri ...........................................
xii

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

1. Metodologi Penelitian ............................................................

12

a. Latar Belakang Penelitian .................................................

12

b. Rumusan Permasalahan .....................................................

13

c. Tujuan Penelitian ...............................................................

14

d. Metode Penelitian ..............................................................

14

e. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.......................................

14

f. Responden Penelitian ........................................................

14

g. Instrumen Penelitian ..........................................................

15

h. Variabel Penelitian ............................................................

15

2. Laporan Hasil Penelitian ........................................................

16

a. Identitas Responden ..........................................................

17

b. Pemahaman Tentang Sakramen baptis ..............................

18

c. Pemahaman Hidup Menggereja ........................................

23

d. Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja ........

26

e. Harapan dan Usulan Tema Terkait dengan Kegiatan
Hidup Menggereja .............................................................

34

3. Kesimpulan Hasil Penelitian ..................................................

35

a. Identitas Responden ..........................................................

35

b. Pemahaman tentang Sakramen Baptis ..............................

36

c. Pemahaman Hidup Menggereja ........................................

37

d. Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja ........

38

e. Harapan dan Usulan Tema Terkait dengan Kegiatan
Hidup Menggereja .............................................................

39

BAB III. SAKRAMEN BAPTIS DALAM KEHIDUPAN MENGGEREJA
KAUM MUDA ..................................................................................

40

A. Sakramen dalam Gereja ..............................................................

40

1. Asal-usul Sakramen ...............................................................

41

2. Arti Sakramen ........................................................................

42

3. Gambaran Tujuh Sakramen dalam Gereja Katolik ................

43

a. Sakramen Baptis ................................................................

44

b. Sakramen Ekaristi..............................................................

45

c. Sakramen Tobat .................................................................
xiii

45

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

d. Sakramen Krisma ..............................................................

46

e. Sakramen Perkawinan .......................................................

47

f. Sakramen Tahbisan ...........................................................

48

g. Sakramen Pengurapan Orang Sakit ...................................

49

B. Hidup Menggereja Kaum Muda .................................................

49

1. Hidup Menggereja..................................................................

50

a. Arti Hidup Menggereja .....................................................

50

b. Dasar-dasar Hidup Menggereja .........................................

51

2. Kaum Muda............................................................................

55

a. Pengertian Kaum Muda .....................................................

55

b. Aspek-aspek Pertumbuhan Kaum Muda ...........................

56

c. Problematika dalam Perkembangan Kaum Muda .............

59

C. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja .................

60

1. Sakramen Baptis dalam Gereja ..............................................

61

a. Sejarah Sekilas mengenai Baptis dalam Gereja ................

61

b. Makna Teologis Sakramen Baptis .....................................

63

c. Pokok-pokok Liturgi Pastoral Baptis ................................

66

2. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja
Kaum Muda ............................................................................

74

a. Dalam bidang Koinonia ....................................................

74

b. Dalam bidang Kerygma ....................................................

75

c. Dalam bidang Martyria ....................................................

76

d. Dalam bidang Liturgia .....................................................

77

e. Dalam bidang Diakonia ....................................................

78

BAB IV. USULAN KATEKESE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SAKRAMEN BAPTIS DAN KONSEKUENSINYA
DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM MUDA .......................

80

A. Latar Belakang Penyusunan Program Katekese untuk
Meningkatkan Pemahaman Sakramen Baptis dan
Konsekuensinya dalam Hidup Menggereja Kaum Muda.........

80

B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan Program Katekese untuk
Meningkatkan Penghayatan Sakramen Baptis dalam Hidup
Menggereja Kaum Muda ..........................................................
xiv

81

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

C. Penjabaran Program..................................................................

84

D. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................

93

E. Contoh SP .................................................................................

93

BAB V. PENUTUP..........................................................................................

105

A. Kesimpulan ..............................................................................

105

B. Saran ........................................................................................

106

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

107

LAMPIRAN ..................................................................................................

109

Lampiran 1.

Surat Penelitian untuk Pendamping OMK ................

(1)

Lampiran 2.

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .....

(2)

Lampiran 3.

Contoh Bukti Kuesioner ............................................

(3)

Lampiran 4.
Lampiran 5.

Kuesioner Penelitian .................................................. (9)
Daftar Pertanyaan Wawancara Pelengkap Penelitian
Pemahaman Sakramen Baptis dalam Hidup
Menggereja Bagi Keterlibatan Kaum Muda di
Paroki St. Ignatius Danan, Wonogiri,
Jawa Tengah .............................................................. (15)

Lampiran 6.

Hasil Wawancara dengan Pendamping OMK Paroki
St. Ignatius Danan ..................................................... (16)

Lampiran 7.

Daftar OMK Paroki St. Ignatius Danan ..................... (19)

Lampiran 8.

Cerita “Keinginan Menjadi Kristen Katolik” ............ (22)

Lampiran 9.

Lagu “Dengar Dia Panggil Nama Saya” dan
“Nafas Iman” .............................................................. (23)

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR TABEL

Tabel 1 :

Variabel Penelitian ........................................................................

16

Tabel 2 :

Identitas Responden (N = 40) .......................................................

17

Tabel 3 :

Pemahaman Tentang Sakramen Baptis (N=40) ............................

19

Tabel 4 :

Pemahaman Hidup Menggereja (N=40) .......................................

23

Tabel 5 :

Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja (N=40) .......

27

Tabel 6 :

Harapan dan Usulan Tema Terkait dengan Kegiatan
Hidup Menggereja (N=40) ............................................................

xvi

34

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan
kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama
Republic Indonesia dalam Rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.
8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
AA

:

Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang
Kerasulan Awam, 18 November 1965.

AG

:

Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikuan II tentang Kegiatan misioner
Gereja, 7 Desember 1965.

KHK

:

Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici), diundangkan oleh
Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983.

LG

:

Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang
Gereja, 21 November 1964.

SC

:

Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang
Liturgi Suci, 4 Desember 1963.

UR

:

Unitatis Redintegratio, Dekrit Konsili Vatikan II tentang
Ekumenisme, 21 Desember 1964.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 

C. Singkatan Lain
Art

:

Artikel

Bdk

:

Bandingkan

Dsb

:

dan sebagainya

Hal

:

Halaman

IPPAK

:

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

KAS

:

Keuskupan Agung Semarang

KK

:

Kepala Keluarga

KLMTD

:

Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir, dan Difabel

Komkat

:

Komisi Kateketik

KTP

:

Kartu Tanda Penduduk

KWI

:

Konferensi Waligereja Indonesia

MB

:

Madah Bakti

Mudika

:

Muda-Mudi Katolik

No

:

Nomor

OMK

:

Orang Muda Katolik

Par

:

Paragraf

SCP

:

Shared Christian Praxis

SD

:

Sekolah Dasar

SMA

:

Sekolah Menengah Atas

SMK

:

Sekolah Menengah Kejuruan

St

:

Santo

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, kaum muda mencangkup anak-anak
manusia dari umur 15 sampai 24 tahun. Menurut Undang-Undang Perkawinan RI,
tahun 1974, kaum muda meliputi para muda-mudi yang sudah melewati umur
kanak-kanak dan belum mencapai umur yang oleh Undang-Undang diperbolehkan
menikah: bagi pemuda minimal berumur 19 tahun, bagi pemudi minimal berumur
16 tahun. Jutaan kaum muda sedang dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan. Sebagai manusia yang mendekati masa dewasa kaum muda
sedang mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental,
emosional, sosial, moral, dan religius dengan segala permasalahannya.
(Mangunhardjana, 1986:11-12).
Perkembangan pribadi kaum muda dipengaruhi oleh banyak hal, antara
lain lingkungan sekitarnya, tidak hanya dalam lingkungan keluarga, namun juga
sekolah, pergaulan dan masyarakat. Perubahan pada kaum dewasa ini membawa
pengaruh terhadap sikap, moral, dan spiritualitas kaum muda. Perubahan ini
membawa dua dampak yaitu secara positif dan negatif. Dampak positif yang
dialami kaum muda yaitu wawasan kaum muda semakin bertambah. Dampak
negatifnya yaitu penghayatan kaum muda akan nilai-nilai dalam masyarakat
maupun Gereja memudar, sehingga kaum muda pun semakin mudah terjerumus
ke dalam hal-hal yang menyesatkan seperti seks bebas, narkoba, perkelahian,
tidak tahu sopan santun dan sebagainya.
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
 

Kaum muda merupakan tonggak yang sangat penting dalam menentukan
masa depan, namun perubahan zaman saat ini telah membawa kemerosotan kaum
muda akan penghayatan nilai-nilai kehidupan, masyarakat dan agama. Konsili
Vatikan II dalam Apostolicam Actuositatem mengatakan bahwa:
Kaum muda merupakan kekuatan yang amat penting dalam
masyarakat zaman sekarang. Situasi hidup, sikap-sikap batin serta
hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri telah amat
banyak berubah. Seringkali mereka terlalu cepat beralih kepada kondisi
sosial ekonomis yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di bidang sosial
dan politik semakin penting. Pada hal mereka kurang mampu menanggung
beban-beban baru dengan baik.
Bertambah pentingnya peran mereka dalam masyarakat itu
menuntut dari mereka kesadaran merasul yang sepadan. Sifat-sifat alamiah
mereka pun memang sesuai untuk menjalankan kegiatan itu. Sementara
kesadaran akan kepribadian mereka bertambah masak, terdorong oleh
gairah hidup dan semangat kerja yang meluap, mereka sanggup memikul
tanggungjawab sendiri dan ingin memainkan peran mereka dalam
kehidupan sosial dan budaya. Bila gairah itu diresapi oleh semangat
Kristus dan dijiwai sikap patuh dan cinta kasih terhadap para gembala
Gereja, maka boleh diharapkan akan membuahkan hasil yang melimpah.
Mereka sendiri harus menjadi rasul-rasul pertama dan langsung bagi kaum
muda, dengan menjalankan sendiri kerasulan di kalangan mereka, sambil
mengindahkan lingkungan kediaman mereka ( AA 12).

Pernyataan dokumen Konsili Vatikan II tersebut menegaskan bahwa
kaum muda merupakan kekuatan penting dalam masyarakat. Namun dokumen
Konsili Vatikan II ini menilai bahwa kemajuan zaman juga membawa perubahan
yang begitu cepat bagi kaum muda baik pada situasi hidup, sikap-sikap batin
mereka dan relasi mereka terhadap keluarga mereka sendiri. Diharapkan kaum
muda perlu menyadari bahwa peran dan tanggung jawab mereka dalam kerasulan
sangat dibutuhkan. Apalagi jika tugas kerasulan itu dengan diresapi oleh semangat
Kristus dan dijiwai sikap patuh dan cinta kasih terhadap para gembala Gereja serta
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
 

Kaum muda Kristiani pada saat ini berbeda dengan kaum muda pada
zaman dahulu, di mana pada zaman dahulu belum banyak terpengaruh oleh
perkembangan-perkembangan teknologi. Dan di zaman sekarang perkembangan
teknologi begitu banyak dan berkembang dengan pesatnya. Umumnya kaum
muda Kristiani pada saat ini bersikap acuh tak acuh terhadap tugas dan tanggung
jawabnya sebagai warga Gereja. Karena semakin banyaknya tawaran akibat
perkembangan zaman yang membuat kaum muda bersikap seperti itu. Seperti
halnya pada kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan, walaupun terletak di
pedesaan, namun berbagai macam perkembangan zaman telah masuk di daerah
pedesaan sehingga menimbulkan pengaruh juga bagi kaum muda.
Paroki St. Ignatius Danan adalah paroki yang memiliki kaum muda yang
lumayan banyak, oleh karena itu paroki ini juga memberikan tempat bagi kaum
muda, hal ini bisa dilihat dengan adanya komunitas anak-anak seperti
Pendampingan Iman Anak (PIA), untuk remaja seperti Pendampingan Iman
Remaja (PIR), Mudika yang sekarang dikenal dengan Orang Muda Katolik
(OMK) dengan berbagai macam kegiatan di dalamnya seperti menjadi
pendamping bagi PIA, Misdinar, Lektor, Koor dan masih sebagainya. Beberapa
tahun yang lalu kegiatan kaum muda dalam hidup menggereja bisa dikatakan
maju dan lumayan banyak diminati. Hal ini terlihat dari aktifnya kaum muda
dalam kegiatan menggereja dan sering mengadakan acara-acara bersama. Namun
yang menjadi keprihatinan pada saat ini yaitu meskipun ada banyak kaum muda,
namun sedikit yang terlibat. Hal ini bisa dilihat dalam sejumlah kegiatan, yang
sering nampak dan terlibat hanya orang-orang tertentu saja. Dapat dikatakan
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
 

bahwa masih banyak kaum muda yang kurang menyadari dan menghayati
perananya sebagai murid-murid Yesus. Ada kesan bahwa mereka kurang
menyadari konsekuensinya sebagai warga Gereja seperti yang dinyatakan ketika
dibaptis melalui Sakramen Baptis.
Berawal dari keprihatinan yang ada di kalangan kaum muda Paroki St.
Ignatius Danan, maka penulis mengambil judul “PEMAHAMAN SAKRAMEN
BAPTIS DALAM KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM
MUDA DI PAROKI SANTO IGNATIUS DANAN, WONOGIRI, JAWA
TENGAH”.

B. Rumusan Permasalahan
1.

Bagaimana kaum muda Paroki St. Ignatius Danan memahami Sakramen
Baptis dan mewujudkannya dalam keterlibatan hidup menggereja?

2.

Apa makna Sakramen Baptis bagi kaum muda dalam kehidupan menggereja?

3.

Bentuk kegiatan seperti apa yang mampu meningkatkan pemahaman kaum
muda terhadap Sakramen Baptis dalam keterlibatannya dalam hidup
menggereja?

C. Tujuan Penulisan
1.

Mengetahui bagaimana kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan memahami
Sakramen Baptis dan perwujudannya dalam keterlibatan hidup menggereja.

2.

Mengetahui makna Sakramen Baptis bagi kaum muda dalam keterlibatan
hidup menggereja.
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
 

3.

Mengetahui berbagai bentuk kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman kaum muda terhadap Sakramen Baptis dalam keterlibatannya
dalam hidup menggereja.

4.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan
Agama Katolik.

D. Manfaat Penulisan
1.

Menambah pengetahuan yang lebih mendalam bagi penulis tentang makna
dan manfaat Sakramen Baptis bagi hidup menggereja.

2.

Memberikan sumbangan pemikiran berkaitan dengan perananan kaum muda
sebagai generasi penerus dalam hidup menggereja.

3.

Memberikan sumbangan pemikiran bagi Paroki St. Ignatius Danan dalam
meningkatkan semangat pelayanan bagi kaum muda.

E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
diskriptif analisis, di mana dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan
data-data melalui penyebaran kuisioner di Paroki St. Ignatius Danan, dan studi
pustaka dari buku-buku dan situasi konkret kehidupan kaum muda Kristiani
dewasa ini.

F. Sistematika Penulisan
Judul skripsi ini adalah “PEMAHAMAN SAKRAMEN BAPTIS
DALAM KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
 

DI PAROKI SANTO IGNATIUS DANAN, WONOGIRI, JAWA TENGAH”.
Dengan judul tersebut penulis bermaksud menemukan dan memaparkan
pemahaman Sakramen Baptis dalam keterlibatan hidup menggerja bagi kaum
muda di Paroki St. Ignatius Danan.
Untuk mencapai maksud tersebut, maka penulis membagi skripsi menjadi
lima bab. Gambaran sistematika skripsi ini sebagai berikut:
Bab I penulis akan menguraikan tentang latar belakang permasalahan,
rumusan permasalahan, tujuan penulisam, manfaat penulisan, metode penulisan
dan sistematika penulisan.
Bab II penulis akan menguraikan tentang gambaran situasi kehidupan
kaum muda Katolik di Paroki St. Ignatius Danan, penelitian tentang penghayatan
Sakramen Baptis dalam hidup menggereja bagi keterlibatan kaum muda di Paroki
St. Ignatius Danan Wonogiri dan pembahasan penelitian.
Bab III penulis akan menguraikan tentang sakramen dalam Gereja yang
mencangkup asal-usul sakramen, arti sakramen, gambaran tujuh sakramen dalam
Gereja Katolik. Hidup menggerja kaum muda yang mencangkup hidup
menggereja, dan kaum muda. Tentang peranan Sakramen Baptis dalam hidup
menggereja mencangkup sakramen Baptis dalam Gereja dan peranan Sakramen
Baptis dalam hidup menggereja kaum muda.
Bab IV akan menguraikan latar belakang usulan katekese untuk
meningkatkan pemahaman Sakramen Baptis dan konsekuensinya dalam hidup
menggereja, alasan pemilihan tema, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan
program, dan contoh SP.
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
 

Bab V berisi kesimpulan dan saran dari penulis sehubungan dengan usaha
peningkatan kesadaran kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan terhadap
Sakramen Baptis dan perwujudannya dalam hidup menggereja.

 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
GAMBARAN KAUM MUDA DI PAROKI ST. IGNATIUS DANAN
DALAM HIDUP MENGGEREJA

Gereja tidak terlepas dari kaum muda, karena tumbuhnya kaum muda akan
mempengaruhi perkembangan Gereja. Kaum muda merupakan generasi yang
memegang peranan penting, karena mereka akan menjadi generasi penerus.
Demikian pula yang terjadi di Paroki St. Ignatius Danan, kaum muda itu pun ikut
berperan dalam kehidupan menggereja, meskipun belum semua mau ikut terlibat
dalam kehidupan menggereja. Kehidupan menggereja yang diikuti oleh kaum
muda itu pun bermacam-macam entah di bidang liturgia, koinonia, kerygma,
martyria maupun diakonia.

A. Gambaran Situasi Kehidupan Kaum Muda Katolik di Paroki St.
Ignatius Danan
Gambaran situasi kehidupan kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan yang
diperoleh dari wawancara bahwa Paroki St. Ignatius Danan adalah salah satu
paroki dari tiga paroki yang ada di Wonogiri. Letak paroki St. Ignatius Danan ada
di desa. Meskipun Paroki St. Ignatius Danan terletak di desa, namun
perkembangan kaum muda berjalan dengan baik, meskipun setiap tahunnya
terkadang mengalami pasang surut. Kaum muda yang ada di Paroki St. Ignatius
Danan dulunya terkumpul dalam suatu wadah yang dinamakan mudika atau
muda-mudi Katolik. Mudika yang ada di Paroki St. Ignatius Danan telah berdiri
sejak tahun 1997.

Sejak tahun itu sudah mengalami pergantian pengurus.

Perkumpulan muda-mudi Katolik itu sekarang lebih kita kenal dengan nama

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
 

OMK atau Orang Muda Katolik. Gambaran situasi kaum muda Katolik di Paroki
St. Ignatius Danan mencangkup pengertian kaum muda di Paroki St. Ignatius
Danan, dan jumlah kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan [Lampiran 6: (16).

1. Pengertian Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan
Berdasarkan penuturan salah satu pendamping kaum muda di Paroki St.
Ignatius Danan yaitu Ignatius Dwi Febrianto (2013), pengertian kaum muda yang
ada di Paroki St. Ignatius Danan adalah mereka yang masih berusia antara 16
tahun sampai 35 tahun dan belum menikah, namun ada pendapat lain yang
menjelaskan bahwa kaum muda adalah mereka yang masih dalam usia belajar
(siswa SMA/SMK) dan mereka yang masih kuliah [Lampiran 6: (16)].

2. Jumlah Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan
Jumlah kaum muda yang ada di sembilan lingkungan yang dekat dengan
Paroki yaitu sekitar 70 orang. Jumlah itu terdiri dari kaum muda yang duduk di
bangku kelas 9 sampai dengan mereka yang sudah tua belum menikah dan masih
mau ikut kegiatan. Dari 70 orang itu pun terkadang tidak semua bisa terlibat atau
aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di Paroki St. Ignatius Danan, kaum muda
yang aktif dalam kegiatan di Paroki sekitar 40 orang [Lampiran 6: (17)].

3. Kegiatan Hidup Menggereja Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan
Kaum muda yang ada di Paroki St. Ignatius Danan mempunyai beberapa
kegiatan yang digunakan sebagai wadah untuk memperkembangkan iman yang
ada pada dirinya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kaum muda di Paroki St.
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
 

Ignatius Danan ini ada beberapa yang memang dilaksanakan secara rutin, namun
ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan atau diikuti pada saat acara tertentu baik
di paroki sendiri maupun di paroki lain. Kegiatan rutin itu adalah kegiatan yang
memang sering diikuti oleh kaum muda yang ada di Paroki St. Ignatius Danan.
Sedangkan kegiatan yang tidak rutin adalah kegiatan yang waktu pelaksanaannya
tidak pasti atau tidak terjadwal.
Kegiatan-kegiatan tidak rutin yang diikuti kaum muda Paroki St. Ignatius
Danan selama satu tahun terakhir ini yaitu lomba paduan suara lagu-lagu rohani
se-kevikepan Surakarta. Lomba ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2013, lomba
diikuti oleh semua paroki se-kevikepan Surakarta namun dari Paroki St. Ignatius
Danan sendiri melibatkan 25 kaum muda untuk mengikuti kegiatan itu. Bentuk
kegiatannya yaitu lomba menyanyikan lagu-lagu pernikahan se-kevikepan
Surakarta. Kegiatan ini sangat berguna bagi kaum muda di Paroki St. Ignatius
Danan karena bisa menambah daftar lagu-lagu bagi mereka [Lampiran 6: (18)].
Kegiatan yang kedua yaitu kemah rohani kaum muda se-rayon kevikepan
Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13-15 Oktober 2013. Peserta
yang mengikuti kegiatan ini adalah kaum muda se-rayon selatan kevikepan
Surakarta, dari Paroki St. Ignatius Danan melibatkan 40 kaum muda untuk
mengikuti kegiatan itu. Bentuk kegiatannya berupa kemah yang dikemas selama
tiga hari, dengan kegiatan seperti outbond, pentas seni, sarasehan, dan lain-lain
[Lampiran 6: (18)].
Kegiatan yang ketiga yaitu live in dan pentas budaya dalam rangka puncak
tahun iman kevikepan Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
 

November 2013. Peserta kegiatan ini adalah semua paroki se-kevikepan
Surakarta, Paroki St. Ignatius Danan mengirimkan 15 kaum muda untuk terlibat
dalam kegiatan ini. Bentuk kegiatan ini berupa live in selama tiga hari di rumahrumah umat paroki se-rayon kota. Kegiatan ini ditutup dengan perayaan Ekaristi
dan pentas budaya. Kaum muda dari Paroki Danan menampilkan gamelan dan
paduan suara [Lampiran 6: (18)].
Kegiatan-kegiatan rutin yang diikuti kaum muda yaitu pertemuan rutin
kaum muda yang dikemas dalam bentuk rapat. Pertemuan ini dilaksanakan setiap
satu bulan sekali, pesertanya yaitu pengurus OMK. Yang menghadiri rapat ini
sekitar sepuluh orang. Acaranya yaitu untuk saling menyapa satu sama lain selain
itu untuk membahas jika ada acara-acara [Lampiran 6: (18)].
Kegiatan rutin yang kedua yaitu re-organisasi pengurus OMK, diadakan
setiap tahun. Peserta dari kegiatan ini yaitu semua kaum muda di Paroki St.
Ignatius Danan. Yang menghadiri sekitar empat puluhan kaum muda. Kegiatan ini
diadakan selama sehari semalam isinya berupa ice-breaking, sarasehan dengan
OMK senior, bernyanyi, materi, renungan, outbond dan ditutup dengan pemilihan
pengurus [Lampiran 6: (18)].
Kaum muda yang tidak aktif terlibat dalam hidup menggereja disebabkan
beberapa faktor yaitu adanya orang tua yang kurang mendukung anaknya untuk
ikut dalam kegiatan menggereja, malas, tidak tertarik, sudah meresa terbebani
dengan tugas sekolah, dan adanya kaum muda yang menyalahgunakan kegiatan
OMK untuk hal lain misalnya pamitnya ke orang tua mau pergi ke pertemuan
OMK, tapi ternyata pergi ke tempat lain [Lampiran 6: (17)].
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
 

B. Penelitian Pemahaman Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja bagi
Keterlibatan Kaum Muda di Paroki St. Ignatius Danan Wonogiri
Penelitian ini diadakan untuk mengetahui secara nyata bagaimana
pemahaman kaum muda Paroki St. Ignatius Danan terhadap Sakramen Baptis
yang telah diterimanya terutama dalam keterlibatannya dalam hidup menggereja
sebagai konsekuensi dari penerimaan Sakramen Baptis. Penelitian diadakan pada
tanggal 16 Juli 2014. Hasil penelitian kemudian akan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran nyata tentang penghayatan kaum muda terhadap
Sakramen Baptis yang telah diterimanya.

1.

Metodologi Penelitian

a.

Latar Belakang Penelitian
Sakramen Baptis adalah sakramen yang hanya boleh diterima satu kali dan

sakramen ini menjadi tanda bahwa seseorang menjadi sah sebagai anggota Gereja.
Melalui sakramen baptis yang sudah diterimanya selain seseorang menjadi
anggota Gereja tentunya mereka pun harus mulai menyadari tanggung jawabnya
sebagai anggota Gereja terutama dalam memajukan kehidupan menggereja.
Peranan ini akan semakin tampak ketika seseorang mulai beranjak dewasa atau
bisa kita sebut sebagai kaum muda. Kaum muda sebagai penerus atau kader-kader
dalam mewartakan Kerajaan Allah di dunia ini tentunya mempunyai peranan yang
sangat penting, kaum muda sendiri diingatkan akan keterlibatannya dalam hidup
menggereja.
Masa remaja merupakan masa-masa yang sangat rawan. Karena pada masa
itu akan semakin banyak tantangan yang dihadapi oleh kaum muda. Dinamika
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
 

kehidupan yang semakin beragam dan tantangan hidup yang berliku merupakan
keadaan yang dihadapi oleh kaum muda. Namun justru di tengah kehidupan yang
serba modern dan penuh dengan godaan itu peranan kaum muda dalam
keterlibatannya di kegiatan menggereja akan dituntut.
Berbagai macam kegiatan yang diadakan dalam hidup menggereja
merupakan salah satu wadah supaya kaum muda sendiri tidak terjerumus dalam
pergaulan yang salah, misalnya seperti berpindah keyakinan. Ketika kaum muda
mulai menyadari akan kegiatan yang diikutinya dalam gereja maka mereka pun
dengan sendirinya juga akan semakin merasakan manfaat dari kegiatan itu.
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat mengetahui bagaimana
pemahaman kaum muda terhadap Sakramen Baptis yang sudah diterima terutama
dalam penerapannya dalam keterlibatannya dalam kehidupan menggereja.

b. Rumusan Permasalahan
Bertolak dari latar belakang di atas, penulis mencoba merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimana gambaran kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan dalam hidup
menggereja?
2) Bagaimana pemahaman kaum muda mengenai Sakramen Baptis dan
konsekuensinya dalam kehidupan menggereja?
3) Bentuk kegiatan seperti apa yang diharapkan mampu meningkatkan
penghayatan kaum muda terhadap Sakramen Baptis dalam keterlibatannya
dalam hidup menggereja?
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
 

c.

Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini

dilaksanakan antara lain:
1) Mengetahui bagaimana gambaran kaum muda di Paroki St. Ignatius Danan
dalam hidup menggereja.
2) Mengetahui bagaimana pemahaman kaum muda mengenai Sakramen Baptis
dan konsekuensinya dalam hidup menggereja.
3) Mengetahui berbagai bentuk kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan
penghayatan kaum muda terhadap Sakramen Baptis dalam keterlibatannya
dalam hidup menggereja.

d. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu menggunakan
kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada Orang Muda Katolik yang ada di Paroki
St. Ignatius Danan. Untuk melengkapi penelitian maka digunakan wawancara
yang ditujukan kepada pembina Orang Muda Katolik. Wawancara hanya
digunakan untuk memperoleh data.

e.

Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo karena kaum

muda banyak yang bersekolah di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo. Penelitian
diadakan pada 16 Juli 2014.
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
 

f.

Responden Penelitian
Responden penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaum

muda yang ada di Paroki St. Ignatius Danan. Jumlah kaum muda yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 40 orang, dengan menggunakan kuesioner.

g.

Instrumen Penelitian
Instrumen

penelitian

adalah

suatu

alat

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data (Moleong, 2012: 168). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui (Arikunto Suharsimi, 1997: 128-129). Jenis kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner tertutup. Kuesioner tertutup
adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih (Arikunto Suharsimi, 1997: 128-129). Dalam penelitian ini kuesioner
ditujukan kepada kaum muda Paroki St. Ignatius Danan.

h. Variabel Penelitian
Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam
suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif (Arikunto Suharsimi, 1997: 9). Variabel merupakan suatu
dimensi konsep yang dapat diukur yang mempunyai nilai lebih (Dapiyanta, 2004:
29). Yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu pengaruh
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
 

penghayatan Sakramen Baptis terhadap keterlibatan kaum muda di Paroki St.
Ignatius Danan. Adapun variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah
identitas responden, pemahaman tentang Sakramen Baptis, pemahaman tentang
hidup menggereja, keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja. Masingmasing dari bagian penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1: Variabel Penelitian
No
(1)
1
2
3
4
5

2.

Variabel-variabel
(2)
Identitas Responden
Pemahaman tentang Sakramen
Baptis
Pemahaman
tentang
Hidup
Menggereja
Keterlibatan Kaum Muda dalam
Hidup Menggereja
Harapan dan Usulan Tema Terkait
dengan
Kegiatan
Hidup
Menggereja

No. Item
(3)
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

Jumlah
(4)
4
7

12, 13, 14, 15, 16

5

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28
29, 30

12

Total

30

2

Laporan Hasil Penelitian
Dalam bagian ini akan disajikan laporan dan pembahasan hasil penelitian.

Laporan penelitian akan disajikan dalam bentul tabel-tabel. Data yang diperoleh
sesuai dengan variabel yang telah ditentukan yaitu meliputi identitas responden,
pemahaman tentang Sakramen Baptis, pemahaman tentang hidup menggereja,
keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja dan harapan dan tema terkait
dengan kegiatan hidup menggereja.
Dalam pengolahan data ini, prosentasi suara responden diperoleh dengan
cara

membagi

frekuensi

suara

masuk

(F)

dengan

jumlah

responden

keseluruhannya (N) kemudian dikalikan dengan 100%, atau dengan rumus:
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
 

Berikut ini disampaikan hasil pengolahan data dari 40 angket yang
disajikan dalam bentuk tabel, disertai dengan pembahasan dari hasil penelitian:

a. Identitas Responden
Pada identitas responden hal-hal yang akan diungkap berkenaan dengan
jenis kelamin, usia, pendidikan atau status dan usia dipermandikan. Berikut ini
adalah data yang berkaitan dengan identitas responden:
Tabel 2: Identitas Responden (N = 40)
No
Item

Pernyataan

Alternatif Jawaban

Frekuensi

Persen
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

13
27
0
40
0
0
0
40
0
0
0
36
4
0
0

32,5%
67,5%
0%
100%
0%
0%
0%
100%
0%
0%
0%
90%
10%
0%
0%

1

Jenis kelamin

2

Usia

3

Pendidikan/status

4

Usia
dipermandikan

a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.

Laki-laki
Perempuan
12-15 tahun
16-20 tahun
21-24 tahun
> 24 tahun
Pelajar SMP
Pelajar SMA/SMK
Mahasiswa/mahasiswi
Wiraswasta
Lain-lain
Usia bayi-5 tahun
Usia 6-15 tahun
Usia 16-23 tahun
Setelah usia 24 tahun

Pada tabel dua digambarkan mengenai identitas responden, dari
penggolongan menurut jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
 

perempuan 67.5% (27 responden) sedangkan 32,5% (13 responden) lainnya
berjenis kelamin laki-laki.
Pada penggolongan tingkat usia semua responden berusia 16-20 tahun
100% (40 responden). Sedangkan yang berusia di bawah 16 tahun tidak ada.
Dilihat dari tingkat pendidikan atau status, semua responden duduk di
bangku SMA/SMK yaitu dengan prosentase 100% (40 responden), sedangkan
responden yang duduk di bangku SMP maupun mahasiswa dan yang berprofesi
sebagai wiraswasta tidak ada.
Pada penggolongan usia dipermandikan, sebagian besar dipermandikan
pada saat masih usia bayi-5 tahun 90% (36 responden) dan pada usia 6-15 tahun
10% (4 responden). Sedangkan untuk yang dipermandikan pada usia 16 tahun ke
atas tidak ada. Jadi dominan responden dipermandikan pada saat masih bayi.
Kenyataan di atas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin
perempuan cukup mendominasi dalam pengisian kuesioner. Dari penggolongan
tingkat usia semua responden berusia 16-20 tahun dan semua dari mereka masih
duduk di bangku SMA, dan 90 % dari mereka dipermandikan atau menerima
Sakramen Baptis pada saat masih usia bayi-5 tahun.

b. Pemahaman Tentang Sakramen Baptis
Bagian ini memaparkan sejauh mana pemahaman kaum muda Paroki St.
Ignatius Danan terhadap Sakramen Baptis. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
 

Tabel 3: Pemahaman Tentang Sakramen Baptis (N=40)
No
Item
(1)

5

6

7

Pernyataan
(2)

Pemahaman
tentang
Sakramen
Baptis

Perasaan yang
dirasakan
sebagai buah
dari Sakramen
Baptis

Pengaruh
penerimaan
Sakramen
Baptis pada saat
masih bayi

Alternatif Jawaban

Frekuensi

(3)

(4)

a. Salah satu sakramen
inisiasi yang
berfungsi untuk
memasukkan
seseorang sebagai
anggota Gereja
b. Sakramen yang
pertama dan utama
untuk masuk
menjadi warga
Gereja
c. Sakramen yang
mempersatukan
manusia dengan
Kristus
d. Sakramen yang
mendewasakan
seseorang
a. Merasa lebih
percaya dan berani
berharap kepada
Yesus
b. Merasa damai
karena mendapatkan
pengampunan dosa,
termasuk dosa asal
c. Merasa tenang
karena hidup berada
di bawah bimbingan
Roh Kudus
d. Merasa lebih dewasa
dalam iman
a. Lebih mendalami
arti Sakramen Baptis
b. Lebih mengerti apa
peranan sebagai
warga Gereja
c. Sakramen Baptis
lebih menyentuh
d. Kurang begitu bisa
menghayati karena
tidak mendapatkan
pelajaran
 

Persen (%)
(5)

9

22,5%

15

37,5%

16

40%

0

0%

5

12,5%

7

17,5%

26

65%

2

5%

8

20%

11

27,5%

2

5%

9

47,5%

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
 
(1)

(2)

8

Materi yang
digunakan
dalam
penerimaan
Sakramen
Baptis
Makna dari
penggunaan air
dalam Sakramen
Baptis

9

10

11

Peran wali
baptis dalam
Sakramen
Baptis

Tujuan dari
penggunaan
nama orang
Kudus sebagai
nama baptis

(3)

a.
b.
c.
d.

(4)

40
0
0
0

Air
Balsem
Hosti
Anggur

a. Air lambang
kehidupan,
kebersihan dan
kesuburan
b. Air membersihkan
seseorang dari
dosa asal
c. Air menandakan
seseorang siap
menjadi saksi
Kristus
d. Air menandakan
kedewasaan iman
seseorang
a. Wali baptis
bertindak sebagai
wakil umat
b. Wali baptis
bertanggung jawab
terhadap
perkembangan
iman calon baptis
c. Wali baptis
melindungi calon
baptis
d. Wali baptis
berperan sebagai
saksi nikah
a. Agar keutamaan,
kesucian dan
keteladanan orang
suci itu terpancar
pada orang atau
anak itu
b. Agar orang suci itu
membantu orang
atau anak itu
melalui doa dan
relasi khususnya
dengan orang
tersebut, sehingga
orang itu dapat
hidup pantas bagi
Allah
 

(5)

100%
0%
0%
0%

25

62,5%

11

27,5%

3

7,5%

1

2,5%

7

17,5%

31

77,5%

2

5%

0

0%

29

72,5%

3

7,5%

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
 
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

c. Nama baptisan
merupakan simbol
hidup baru yang
diterimanya
melalui baptisan
d. Sebagi ciri khas
orang Katolik

7

17,5%

1

2,5%

Pada pembahasan hasi

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Santo Lukas, Sokaraja, Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur, Jawa Tengah melalui katekese umat model shared christian praxis.

29 354 137

Peranan pendampingan sakramen penguatan bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah.

3 39 161

Keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Petrus Sungai Kayan Keuskupan Tanjung Selor Kalimantan Utara.

1 48 171

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Pengaruh perayaan ekaristi bagi keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki Santa Maria Assumta, Gamping, Yogyakarta - USD Repository

1 3 135

Upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat melalui katekese - USD Repository

0 3 236