USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA SUSTER YUNIOR SUSTER-SUSTER CINTAKASIH SANTO CAROLUS BORROMEUS RAYON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM BERKATEKESE UNTUK MENGEMBAN MISI GEREJA DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SKRIPSI

  

USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA SUSTER YUNIOR

SUSTER-SUSTER CINTAKASIH SANTO CAROLUS BORROMEUS

RAYON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DALAM BERKATEKESE UNTUK MENGEMBAN MISI GEREJA

DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Ermelinda Du’e NIM: 041124029

  Oleh: Frumensia Dua Pare

  NIM: 061124015 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011

  PERSEMBAHAN

  Dengan penuh syukur dan pujian skripsi ini kupersembahkan kepada Para Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus (CB) Provinsi Indonesia.

  

MOTTO

  “Ia yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya pada hari Kristus Yesus” (Flp 1: 6)

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA

  

SUSTER YUNIOR SUSTER-SUSTER CINTAKASIH SANTO CAROLUS

BORROMEUS RAYON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM

SHARED CHRISTIAN PRAXIS

BERKATEKESE UNTUK MENGEMBAN MISI GEREJA DENGAN MODEL

. Pemilihan judul bertitik tolak dari keprihatinan

  penulis akan kekurangmampuan para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam berkatekese. Kenyataan ini perlu mendapat perhatian dalam pembinaan integral para Suster Yunior CB Rayon DIY sehingga semakin memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal berkatekese.

  Permasalahan pokok dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana para Suster Yunior CB Rayon DIY dapat meningkatkan kemampuan dalam berkatekese untuk mengemban misi Gereja dengan model Shared Christian Praxis. Berdasarkan kenyataan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Sejauh mana pengetahuan dan keterampilan para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam berkatekese? Apa yang dimaksud dengan katekese sebagai misi Gereja dalam Kongregasi CB? Bagaimana meningkatkan kemampuan para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam berkatekese dengan model Shared Christian Praxis (SCP)?.

  Dalam mengkaji permasalahan di atas, penulis menggunakan metode pendekatan langsung melalui wawancara dan kuisioner yang diberikan kepada para Suster Yunior CB Rayon DIY dengan beberapa pertanyaan penuntun.

  Permasalahan tersebut dikonfrontasikan dengan teori katekese dan misi Gereja yang meliputi pengertian katekese, isi katekese, hakikat dan tujuan katekese, model-model katekese, dan model katekese Shared Christian Praxis (SCP). Materi tentang katekese yang disajikan dalam penulisan ini untuk membantu para Suster Yunior CB agar semakin memahami pengetahuan dan ketrampilan dalam berkatekese. Para Suster Yunior CB sebagai pengemban misi Gereja perlu memahami pengetahuan tentang misi Gereja secara umum maupun misi Gereja dalam konstitusi Kongregasi CB. Oleh karena itu penulisan ini membahas pula tentang misi Gereja yang meliputi pengertian misi Gereja, hakekat dan tujuan misi Gereja, kegiatan misi Gereja, peran katekese dalam Kongregasi CB untuk mengemban misi Gereja, misi Gereja dalam konstitusi Kongregasi CB, katekese sebagai misi Gereja dalam semangat pendiri Kongregasi CB, peran para Suster CB dalam katekese sebagai pengemban misi Gereja.

  Selama masa yuniorat para Suster Yunior CB Rayon DIY membutuhkan pembinaan yang kiranya membantu para suster untuk berkembang dalam hal pengetahuan dan keterampilan dalam berkatekese. Oleh karena itu penulis menawarkan suatu program pelatihan tentang katekese sebagai salah satu model pembinaan bagi para Suster Yunior CB Rayon DIY. Tema yang diusulkan dalam pelatihan adalah meningkatkan kemampuan para Suster Yunior CB dalam berkatekese.

  

ABSTRACT

  The title of this thesis is AN EFFORT TO INCREASE THE ABILITY

  

OF THE JUNIOR SISTERS OF CHARITY OF SINT CHARLES

ISTIMEWA YOGYAKARTA

BORROMEO CONGREGATION IN THE DISTRICT OF DAERAH

   IN CATECHISM TO CARRY OUT THE

CHURCH MISSION THROUGH SHARED CHRISTIAN PRAXIS AS A

MODEL OF CATECHESES. The choice of this title was based on the writer’s

  concern about the insufficient ability in catechism of the CB Junior Sisters in this district. This fact needs attention for their integral formation to have more knowledge and skills in catechism.

  The main problem in this thesis is how to increase the above mentioned ability through SCP model to carry out the Church mission. Based on that fact the writer formulated the problem as follows: How far are the knowledge and skills of the CB Junior Sisters of DIY district concerning catechese? What is the best catechism model for the sisters to carry out the Church mission? How do we increase the ability of the CB Junior Sisters through Shared Christian Praxis (SCP) model? To solve the problems the writer used an interview and quitioner with some guiding question to search for the data.

  The problem is confronted with catechese theory and the Church mission that include: the catechese understanding, its content, essense and purpose, the catechese models, and Shared Christian Praxis (SCP) model. The materials about catechese in this thesis are to help the CB Junior Sisters to be more able and competent in catechese. The CB Junior Sisters, to carry out the Church mission, need to understand the Church mission in general as well as found in the CB Constitution. That’s why this thesis also explains about the Church mission that includes its meaning, its essence, purpose and activities and the role of catechese in CB Congregation to carry out the Church mission in the spirit of the founders. The thesis also covers all what is written in the CB Constitusion about the topic.

  During their formation the CB Junior Sisters at the DIY district need a formation that can help them to develop their knowledge and skills in catechism. Therefore the writer offers a training programme about catechese as one of the formation model for the CB Junior Sisters in the district DIY.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur ke hadirat Allah yang Mahakuasa atas berkat dan rahmat- Nya yang berlimpah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA SUSTER

  

YUNIOR SUSTER-SUSTER CINTAKASIH SANTO CAROLUS

BORROMEUS RAYON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM SHARED CHRISTIAN PRAXIS BERKATEKESE UNTUK MENGEMBAN MISI GEREJA DENGAN MODEL .

  Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan upaya penulis sebagai seorang anggota Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus terhadap kemampaun berkatekese para Suster Yunior CB Rayon DIY. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membantu para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam usaha meningkatkan kemampuan berkatekese dimana mereka sebagai pengemban misi Gereja perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal katekese.

  Penulisan skripsi ini dibantu dan didukung oleh banyak pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

  1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama, yang telah meluangkan waktu, penuh kesabaran dan keterbukaan hati mendampingi dan membimbing penulis, memberikan sumbangan pemikiran yang memperdalam penulisan serta kritikan yang membangun sehingga memotivasi penulis menuangkan ide dalam penulisan skripsi ini.

  2. P. Banyu Dewa HS., S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik atau dosen wali, yang dengan penuh kesetiaan mendampingi penulis dari awal studi sampai penyelesaian penulisan skripsi ini.

  3. Y. H. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum., selaku dosen pembimbing ketiga, yang telah mendampingi dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  4. Segenap Staf Dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah membimbing serta membekali pengetahuan dan keterampilan bagi penulis selama studi hingga penulisan skripsi ini diselesaikan.

  5. Sr. Sesilia Widiastari, CB., selaku Pimpinan Provinsi Kongregasi CB, yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menimba ilmu di prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  6. Sr. Krispiani Sukarwanti, CB., selaku pendamping suster studi, yang setia mendukung serta memberi motivasi dan usul saran kepada penulis hingga penulisan ini diselesaikan.

  7. Sr. Elsa Maryudah, CB., selaku Ketua Yayasan Tarakanita Pusat, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas kepada penulis selama masa studi.

  8. Dra. Sr. Surani, CB., selaku Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta, yang telah mendampingi dan memberi fasilitas kepada penulis selama masa studi.

  9. Sr. Justa Sri Sumarni CB dan Sr. Rosarie, CB selaku pemimpin komunitas Stella Duce dan Komunitas Trenggono Yogyakarta, yang telah memperhatikan, mendukung, serta memberikan motivasi kepada penulis selama studi sampai penyelesaian skripsi ini.

  10. Para suster sekomunitas Stella Duce dan komunitas Trenggono Yogyakarta, yang telah memberikan dukungan dan perhatian yang besar sejak awal studi hingga penulisan ini diselesaikan.

  11. Para Suster Yunior CB Rayon DIY, yang telah bersedia untuk berbagi pengalaman sehingga dapat membantu penulisan skripsi ini.

  12. Teman-teman angkatan 2006 yang telah berjuang bersama selama studi, teristimewa Saudara Antonius Yogi Nugraha dan Sr. Hania Manahen, CB.

  13. Orang tua dan anggota keluarga yang telah mendukung penulis lewat doa dan cinta serta perhatian selama menjalani masa studi.

  14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang selama ini memberikan perhatian dan dukungan bagi penulis.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para Suster Yunior CB.

  Yogyakarta, 13 Januari 2011 Penulis

  Frumensia Dua Pare

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penulisan ........................................................................ 1 B. Rumusan Permasalahan .......................................................................... 3 C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 4 D. Manfaat Penulisan ................................................................................... 4 E. Metode Penulisan .................................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 5 BAB II. GAMBARAN TENTANG KATEKESE YANG DILAKSANAKAN OLEH PARA SUSTER YUNIOR CB RAYON DIY ........................... 8 A. Gambaran Umum Para Suster Yunior CB Rayon DIY ........................... 8

  1. Sejarah dan latar belakang berdirinya kongregasi para Suster CB ... 9

  2. Sejarah dan latar belakang berdirinya kongregasi para Suster CB Provinsi Indonesia............................................................................. 10

  3. Kharisma, visi dan misi kongregasi CB Provinsi Indonesia ............. 13

  4. Jumlah anggota dan karya para suster CB periode 2008-2009 di Rayon DIY ................................................................................... 15

  5. Jumlah anggota dan karya para Suster Yunior CB periode

  2008-2009 di Rayon DIY ................................................................ 17

  B. Suatu Penelitian tentang Katekese yang Dilaksanakan oleh Para Suster Yunior CB Rayon DIY ........................................................................... 18

  1. Metodologi Penelitian .................. .................................................... 19

  a. Tujuan penelitian ........................................................................ 19

  b. Tempat dan waktu penelitian ..................................................... 19

  c. Instrumen penelitian ................................................................... 19

  d. Responden penelitian .................................................................. 20

  e. Variabel penelitian ..................................................................... 21

  2. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 21

  a. Identitas responden ..................................................................... 21

  b. Latar belakang pendidikan ......................................................... 22

  c. Bahan, metode, dan model pendalaman iman ............................. 25

  d. Kegiatan pendalaman iman ......................................................... 30

  e. Pendamping pendalaman iman ................................................... 32

  f. Peserta pendalaman iman ............................................................ 33

  g. Manfaat, keterlibatan dan harapan ............................................. 36

  3. Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................. 38

  a. Pelaksanaan katekese yang dilakukan para suster yunior CB Rayon DIY ................................................................................. 38

  b. Hambatan dalam berkatekese ...................................................... 41

  c. Dukungan dalam berkatekese ...................................................... 43

  C. Pokok Permasalahan tentang Katekese yang Dilaksanakan oleh Para Suster Yunior CB Rayon DIY......................................................... 44

  1. Permasalahan dalam proses katekese ............................................... 44

  2. Permasalahan tentang kemampuan para suster dalam berkatekese .. 45

  3. Permasalahan dari peserta yang dilayani .......................................... 45

  BAB III. KATEKESE SEBAGAI MISI GEREJA DALAM KONGREGASI CB ........................................................................................................... 47 A. Katekese dalam Gereja ............................................................................ 47

  1. Pengertian Katekese .................................... ..................................... 48

  2. Isi Katekese .............................................. ........................................ 50

  3. Hakikat dan Tujuan Katekese .............................................. ............ 51

  4. Model-model katekese .............................................. ....................... 54

  5. Model katekese Shared Christian Praxis (SCP) ............................... 56

  B. Misi Gereja .............................................................................................. 74

  1. Pengertian Misi Gereja .................................... ................................. 74

  2. Hakikat dan Tujuan Misi Gereja .............................................. ........ 79

  3. Kegiatan Misi Gereja .............................................. ......................... 81

  C. Peran Katekese dalam Kongregasi CB untuk Mengemban Misi Gereja........................................................................................................ 83

  1. Misi Gereja dalam Konstitusi Kongregasi CB .................................... 84

  2. Katekese sebagai Misi Gereja dalam Semangat Pendiri Kongregasi CB .............................................. ...................................................... 88

  3. Peran Para Suster CB dalam Katekese sebagai Pengemban Misi Gereja .............................................. ................................................. 93

  BAB IV. USULAN PROGRAM REKOLEKSI SEBAGAI SALAH SATU USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA SUSTER YUNIOR CB DALAM BERKATEKESE DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) ............................................ 102 A. Latar Belakang Pemilihan Program Pelatihan ....................................... 102 B. Alasan Pemilihan Tema Program Pelatihan .......................................... 104 C. Rumusan Tema dan Tujuan Tema Program Pelatihan ........................... 105 D. Penjabaran Tema Program Pelatihan ..................................................... 106 E. Petunjuk Pelaksanaan Program Pelatihan ............................................... 111 F. Contoh Satuan Program Pelatihan .......................................................... 112 BAB V. PENUTUP ................................................................................................ 147 A. Kesimpulan ............................................................................................. 147 B. Saran ........................................................................................................ 149 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 150 LAMPIRAN ........................................................................................................... 152 Lampiran 1: Pedoman Kuisioner untuk Para Suster Yunior CB Rayon DIY ......................................................................................... (1)

  Lampiran 2: Pedoman Wawancara untuk Para Suster Yunior CB Rayon DIY ......................................................................................... (7)

  Lampiran 3: Rangkuman Hasil Wawancara Para Suster Yunior CB Rayon DIY ......................................................................................... (8)

  Lampiran 4: Lagu “Apa Kabar” .................................................................. (15) Lampiran 5: Panduan Pertanyaan Pengungkapan dan Pendalaman Pengalaman Peserta ................................................................. (16) Lampiran 6: Contoh Persiapan Shared Christian Praxis (SCP) .................. (17) Lampiran 7: Lembar Evaluasi atas Contoh Praktek Pelaksanaan SCP ........ (26) Lampiran 8: Contoh Lembar Evaluasi ......................................................... (27)

  

DAFTAR SINGKATAN

A. SINGKATAN KITAB SUCI

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada

  Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  AG : Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja, 7 Desember 1965.

  CT : Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

  Catechesi Tradendae,

  kepada para Uskup, Klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

  EN : Evangelii Nuntiandi , Ensiklik Bapa Suci Paulus VI tentang Karya Pewartaan Injil pada zaman Modern, 8 Desember 1975.

  GS : , Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang

  Gaudium et Spes Gereja di dunia dewasa ini, 7 Desember 1965.

  LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

  RM : Redemptoris Missio , Ensklik Paus Yohanes Paulus II tentang tugas perutusan Penebus, 1992.

C. SINGKATAN LAIN

  AMOR : Asian/Pasific Meeting Of Religius Women Art : Artikel CB : Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta EG : Elisabeth Gruyters, Buku Pendiri Kongregasi Suster-suster

  Cintakasih Santo Carolus Borromeus Hal : Halaman

  IPA : Ilmu Pengetahuan Alam

  IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial

  IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi KD : Konstitusi dan Direktorium, Dokumen Kongregasi Suster-suster

  Cintakasih Santo Carolus Borromeus, 2004 KSPB : Kitab Suci Perjanjian Baru KSPL : Kitab Suci Perjanjian Lama KWI : Konferensi Waligereja Indonesia LBI : Lembaga Biblika Indonesia LCD : Liquid Crystal Display MB : Madah Bakti, Buku Doa dan Nyanyian Umum, diterbitkan Pusat

  Musik Liturgi Yogyakarta, 2001 Mgr : Monseigneur N : Nominal PIA : Pendidikan Iman Aanak PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia PUK : Petunjuk Umum Katekese SCP : Shared Christian Praxis SJ : Serikat Jesus SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan Sr : Suster

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Para Suster Y unior CB R ayon DIY me miliki s emangat pe layanan dalam

  berkatekese. Dalam pe layanan katekese P ara Suster Y unior CB m engandalkan penyelenggaraan i lahi d an pe nyertaan R oh K udus s erta pe ngetahuan um um yang telah diperoleh selama pembinaan awal. P engetahuan um um yang t elah di peroleh para Suster Yunior CB kiranya belum efektif dalam pewartaan kabar gembira.

  Sebagai pewarta kabar gembira, salah satu hal yang perlu dimiliki oleh para Suster Yunior CB Rayon DIY adalah kemampuan dalam hal berkatekese. Namun hal ini ki ranya ku rang m endapat pe rhatian selama masa pe mbinaan awal. Pada m asa pembinaan awal p ara Suster Y unior C B kiranya kur ang di bekali p engetahuan da n keterampilan dalam be rkatekese. Dalam k arya perutusan para Suster Yunior C B dituntut m emiliki ke mampuan berkatekese b ahkan dalam pa ndangan umat m ereka dianggap telah mengetahui dan memiliki kemampuan tersebut.

  Para Suster Yunior CB yang telah menjadi anggota Kongregasi Suster-suster Cintakasih S anto C arolus B orromeus s ekaligus menjadi angg ota G ereja, dipanggil untuk mengambil ba gian dalam pe rutusan pe nyelamatan Allah. “Dengan menyerahkan diri kepada Tuhan dalam kongregasi ini secara khusus kita mengambil bagian dalam perutusan Gereja sebagai sakramen keselamatan” (KD 40).

  Bunda Elisabeth Gruyters pendiri Kongregasi CB mengawali salah satu tugas perutusannya da lam bi dang pe ngembangan i man de ngan m enerima a nak-anak miskin. Bunda Elisabeth menceritakan situasi pelayanan awal Kongregasi CB ”Waktu itu kami mulai menerima anak-anak miskin, dengan maksud membangun dasar baik dalam batin mereka. Kami memberikan pelajaran agama Kristen, menjahit, mengajar mereka berdoa dan mendidik mereka untuk mencintai Allah” (EG 51).

  Para Suster Y unior CB R ayon D IY s ebagai a nggota K ongregasi C B ikut ambil ba gian da lam t ugas pe rutusan yang t elah di wariskan ol eh B unda E lisabeth Gruyters pe ndiri kon gregasi. Bunda E lisabeth mewariskan tugas pelayanan dalam bidang p engembangan i man um at. Bidang pe layanan pengembangan iman umat dalam ke hidupan m enggereja s aat i ni m elalui ka tekese. Katekese d apat membantu anak-anak, remaja, orang muda, dan orang dewasa untuk mengembangkan imannya.

  Gereja di Indonesia s ejak tahun 1977 dalam P ertemuan Kateketik antar Keuskupan s e-Indonesia ( PKKI) I m encari ar ah katekese da lam G ereja yang berkembang di Indonesia. Gagasan tentang suatu bentuk katekese yang baru adalah katekese yang melibatkan seluruh umat atau lebih dikenal dengan sebutan katekese umat, ”Katekese oleh umat, dari umat, dan untuk umat” (Lalu, 2005: 3).

  Para S uster Y unior C B s ebagai pe warta ka bar gembira t idak c ukup mengandalkan karya Roh Kudus atau pengetahuan dalam bidang religius tanpa ada bekal yang memadai dalam hal pengetahuan dan keterampilan berkatekese. Untuk itu para S uster Y unior C B R ayon D IY pe rlu di bekali pe ngetahuan da n keterampilan berkatekese dalam mengemban misi Gereja.

  Peningkatan ke mampuan be rkatekese pa ra S uster Y unior C B diupayakan melalui program pelatihan tentang katekese dengan model katekese Shared Christian

  Praxis

  (SCP). Model S CP memiliki ke khasan yaitu menekankan katekese yang konfrontasi ant ara “t radisi” da n “visi” hi dup mereka d engan “Tradisi” d an “Visi” Kristiani, baik secara pribadi maupun bersama.

  Shared Christian Praxis

  mengupayakan penegasan dan mengambil keputusan demi te rwujudnya ni lai-nilai K erajaan A llah di da lam ke hidupan m anusia, unt uk terlibat di da lam duni a. Katekese mode l S CP memiliki uns ur pe rtobatan/metanoia yang dibangun secara terus menerus lewat niat-niat pribadi dan bersama. Pelaksanaan model Shared Christian Praxis mengajak pemimpin katekese un tuk kreatif menciptakan cara-cara baru dan metode serta sarana yang beraneka ragam agar dapat mengantar umat pada pengalaman bersama Allah.

  Berdasarkan pe mikiran t ersebut di a tas, m aka j udul yang di pilih u ntuk penulisan skripsi ini adalah: ”Usaha Meningkatkan Kemampuan Para Suster Yunior Suster-suster C intakasih S anto C arolus Borromeus R ayon Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Berkatekese untuk Mengemban Misi Gereja dengan Model Shared

  Christian Praxis

  .” B.

RUMUSAN PERMASALAHAN

  Dari ur aian di at as ada beberapa ha l yang i ngin di cermati l ebih lanjut dan ditemukan beberapa pe rmasalahan. P ermasalahan yang d apat di rumuskan sebagai berikut:

  1. Sejauh mana pengetahuan dan keterampilan para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam berkatekese?

  2. Apa yang dimaksud dengan katekese sebagai misi Gereja dalam Kongregasi CB?

  3. Bagaimana meningkatkan kemampuan para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam

  C. TUJUAN PENULISAN

  Penulisan i ni m emiliki tujuan yang he ndak di capai da n da pat di rumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan keterampilan para Suster Yunior CB Rayon DIY dalam berkatekese.

  2. Untuk m emberikan g ambaran tentang ka tekese s ebagai m isi G ereja da lam Kongregasi CB.

  3. Untuk m eningkatkan k emampuan pa ra Suster Y unior CB R ayon D IY da lam berkatekese dengan model Shared Christian Praxis.

  4. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan P rogram S tudi Ilmu P endidikan K ekhususan P endidikan Agama Katolik, F akultas K eguruan da n Ilmu P endidikan U niversitas S anata D harma, Yogyakarta.

  D. MANFAAT PENULISAN

  1. Bagi Kongregasi CB Suster-suster C intakasih S anto C arolus B orromeus ( CB) m emiliki ka rya da lam bidang pastoral sebagai wujud ikut ambil bagian dalam tugas misi Gereja. Skripsi ini ki ranya m emberikan s umbangan pe mikiran dan i nspirasi ba gi pa ra Suster Yunior CB yang be rkecimpung d alam ka rya m isi G ereja t erlebih dalam bidang katekese.

  2. Bagi Penulis Skripsi i ni m embantu pe nulis m emperdalam pemahaman d an ke terampilan

  E. METODE PENULISAN

  Penulisan s kripsi i ni m enggunakan m etode de skriptif a nalisis unt uk memperoleh ga mbaran mengenai k emampuan p ara S uster Y unior C B Rayon DI Y dalam berkatekese dengan model SCP sebagai pengemban misi Gereja.

  Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan instrumen penelitian melalui wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan secara langsung kepada para Suster Yunior C B R ayon D IY. W awancara t ersebut di lakukan s ebagai da ta pe mbanding untuk m endukung i nformasi pe laksanaan da n k emampuan pa ra S uster Yunior C B dalam berkatekese yang disebarkan dalam kuisioner.

  Kuisioner di sebarkan k epada pa ra S uster Y unior C B R ayon D IY da n dilakukan de ngan c ara m engajukan p ertanyaan-pertanyaan yang t elah di susun.

  Kuisioner t ersebut di lakukan unt uk m emperoleh ga mbaran pe laksanaan d an kemampuan para S uster Y unior C B da lam be rkatekese. Pengumpulan data de ngan wawancara da n kui sioner ki ranya m embantu u ntuk m emperoleh i nformasi s ecara langsung tentang pelaksanaan katekese yang dilakukan oleh para Suster Yunior CB Rayon DIY.

  F. SISTEMATIKA PENULISAN

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, maka akan diuraikan pokok-pokok gagasan dalam penulisan.

  Bab I m enguraikan pe ndahuluan, yang m eliputi l atar be lakang pe nulisan, rumusan pe rmasalahan, tujuan pe nulisan, m anfaat pe nulisan, m etode pe nulisan da n sistematika penulisan.

  Bab II menguraikan gambaran tentang katekese yang dilaksanakan oleh para Suster Y unior C B R ayon D IY yang m eliputi: G ambaran um um pa ra S uster C B Rayon DIY, sejarah dan latar belakang berdirinya kongregasi para Suster CB; sejarah dan latar be lakang be rdirinya kon gregasi pa ra S uster C B P rovinsi I ndonesia; kharisma, vi si, da n m isi K ongregasi C B P rovinsi Indonesia; j umlah a nggota da n karya para Suster CB periode 2008-2009 di Rayon DIY; jumlah anggota dan karya para S uster Yunior C B periode 2008-2009 di R ayon D IY. S uatu p enelitian t entang pelaksanaan katekese p ara S uster Yunior C B yang m eliputi: m etodologi penelitian; hasil pe nelitian da n pembahasan; r angkuman ha sil pe nelitian. P okok-pokok permasalahan tentang katekese yang dilaksanakan oleh para Suster Yunior CB Rayon DIY yang meliputi: pe rmasalahan da lam p roses ka tekese; pe rmasalahan tentang kemampuan para suster dalam berkatekese; permasalahan yang dapat ditemukan dari peserta yang dilayani.

  Bab III menguraikan tentang katekese sebagai misi Gereja dalam Kongregasi CB, yang meliputi: katekese dalam Gereja; pengertian katekese, isi katekese, tujuan dan ha kikat ka tekese, m odel-model ka tekese da n model ka tekese Shared Christian

  Praxis

  . Misi Gereja meliputi: pengertian misi Gereja, hakekat dan tujuan misi Gereja, kegiatan misi Gereja; peran katekese dalam Kongregasi CB untuk mengemban misi Gereja; misi Gereja dalam konstitusi Kongregasi CB; katekese s ebagai misi G ereja dalam s emangat pe ndiri K ongregasi C B; pe ran pa ra S uster C B da lam ka tekese sebagai pengemban misi Gereja.

  Bab IV m enguraikan t entang u sulan pr ogram p elatihan sebagai s alah satu usaha meningkatkan kemampaun para Suster Yunior CB dalam berkatekese dengan pelatihan; a lasan pemilihan program p elatihan; T ema-tema d an t ujuan pr ogram pelatihan, pe njabaran pr ogram pe latihan, pe tunjuk pe laksanaan pr ogram pe latihan, dan contoh satuan program pelatihan.

  Bab V m enguraikan ke simpulan s ebagai pe negasan ke mbali i si pokok a tau inti sari dari skripsi ini serta usul dan saran.

  

BAB II

GAMBARAN TENTANG KATEKESE YANG DILAKSANAKAN OLEH

PARA SUSTER YUNIOR CB RAYON DIY

Masa yuniorat da lam K ongregasi S uster-suster C intakasih S anto C arolus Borromeus ( CB) di mulai s ejak pe ngikraran ka ul s ementara. P ara s uster yang t elah

  memasuki m asa yuniorat di sebut j uga s ebagai suster yunior. P ara s uster yunior tersebut mendapat tugas perutusan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, maupun pa storal. S elain i tu pa ra s uster yunior i kut s erta m ewujudkan vi si m isi Kongregasi C B da n t erlibat da lam t ugas pa storal di pa roki unt uk m engembangkan iman umat melalui katekese.

  Kelompok um at yang d ilayani p ara S uster Y unior C B R ayon D IY adalah kelompok a nak-anak, remaja, ka um m uda, da n orang de wasa. P ara s uster pe rnah memimpin atau memandu ka tekese ba gi um at di pa roki da n di s ekolah pa da m asa adven dan prapaskah. Para suster mengakui belum cukup memiliki pengetahuan dan keterampilan yang m emadai da lam pe laksanaan katekese ka rena be lum pe rnah memperoleh pembekalan tentang katekese.

  A. GAMBARAN UMUM PARA SUSTER YUNIOR CB RAYON DIY

  Para Suster Yunior dalam Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus adalah para suster yang telah mengikrarkan kaul sementara yang diterima oleh pe mimpin pr ovinsi a tau yang m ewakilinya, da n m enjadi anggota kong regasi secara s ementara ( KD 5 0). Kongregasi C B me miliki tahap-tahap pe mbinaan yakni

  Masa yunior diawali dengan pengikraran kaul sementara dengan jangka waktu lima t ahun di akhiri de ngan p engikrarkan ka ul s eumur hi dup. M asa m edior di awali dengan pengikraran kaul seumur hidup dan diakhiri dengan perayaan dua puluh lima tahun hidup membiara. Masa senior diawali dengan perayaan dua puluh lima tahun hidup membiara sampai seumur hidup. Para suster yunior diutus di berbagai tempat di Indonesia yang terdiri dari rayon DIY, Jawa Barat, Sumatera, Timor Leste, dan Regio Timur. Rayon DIY meliputi daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Kongregasi Para Suster CB

  Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus (CB) didirikan pada 29 A pril 1837. R umah i nduk t erletak di K ota M aastricht, N ederland, de ngan nama “Onder de Bogen”. Perintis dan pendiri kongregasi adalah Elisabeth Gruyters. Awalnya, ia tidak mempunyai motivasi unt uk m endirikan t arekat religius. Ia h anya memiliki c ita-cita hi dup s aleh, de kat de ngan Y esus da n be rsatu de ngan-Nya da lam pengabdian diri kepada sesama. Bunda Elisbeth Gruyters ingin masuk biara karena ia berpendapat ba hwa ” Biaralah jalan yang p aling tepat da n s ingkat unt uk m encapai cita-cita itu” (Satini, 1992: 9; bdk. H ariandja, 2001: 53). Maka keinginannya untuk masuk biara terlaksana karena ia bertemu dengan seorang imam di Kota Maastricht, yaitu Pastur P. A. Van Baer, komisaris Gereja St. Servaas, yang menghendaki biara di wilayahnya.

  Bunda E lisabeth Gruyters da n beberapa t emannya m elibatkan diri da lam karya perawatan yang amat sederhana serta berusaha menyediakan tenaga dan waktu untuk memperhatikan anak-anak miskin. Mereka bekerja tanpa banyak perencanaan, para suster mulai menerima anak-anak untuk belajar agama, menjahit, berdoa, serta memberikan do rongan ke a rah s emangat hi dup yang s uci (Satini, 1992: 10; bdk.

  Hariandja, 2001: 54, 56).

  Pada 1 Agustus 1843, mereka m enyumbangkan t enaga di r umah pe rawatan Calvarieberg, milik suatu yayasan papa miskin di Kota Maastricht untuk merawat dan memberi hiburan rohani kepada para orang sakit. Dalam jangka waktu delapan tahun para suster memiliki rumah biara tiga buah. Para suster diilhami oleh cita-cita Bunda Elisabeth G ruyters m emuliakan A llah de ngan m elayani s esama ( Satini, 1992: 10; bdk. Hariandja, 2001: 60).

  Pada t ahun 1918, s esudah de lapan pul uh s atu tahun hi dup di N ederland, Tarekat C B m emenuhi undangan da n pe rgi k e t anah m isi yakni Indonesia, pa da waktu i tu H india B elanda. T arekat C B m engawali ka rya di Indonesia t epatnya di Kota Batavia dengan karya pelayanan di bidang kesehatan yang akhirnya berkembang sampai saat ini (Satini, 1992: 11; bdk. Hariandja, 2001: 165).

2. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Kongregasi Para Suster CB Provinsi Indonesia

  Pada waktu Pater L. Sondaal SJ sedang cuti di Nederland tahun 1912-1913, Mgr. E . S . Luypen S J, V ikaris A postolik B atavia m engirim s urat ke pada P ater Sondaal dengan pesan agar mencari sebuah tarekat biarawati yang bersedia datang ke Hindia B elanda unt uk menyelenggarakan perawatan dalam r umah sakit yang aka n didirikan. Dalam surat yang ditulis dari Utrecht pada 7 A gustus 1913, P ater Sondaal menyebutkan e mpat t arekat yang di hubungi, s alah s atunya a dalah S uster-suster C B menjadi t anggung j awab t arekat t erlalu ba nyak ( Satini, 1992: 14; bdk. H ariandja, 2001: 158-160).

  Dalam perjalanan waktu tarekat menyatakan kesanggupan memberikan tenaga perawatan unt uk be kerja di r umah s akit yang a kan di selenggarakan ol eh Y ayasan Santo C arolus. D alam s emangat “ Semoga T uhan di muliakan da n s esama di abdi, memuliakan T uhan da n m engabdi sesama t idak mengenal ba tas-batas n egara at au terhalang ol eh samudera r aya” T arekat C B be rsedia m enangani r umah sakit di Batavia. Pada 22 Juni 1918, sepuluh suster meninggalkan Nederland menuju Batavia.

  Mereka m embawa b ekal s piritual, semangat Bunda E lisabeth G ruyters, p endiri da n perintis t arekat: ci nta T uhan, sederhana da n gembira, siap menolong s esama yang menderita (Satini, 1992: 16; bdk. Hariandja, 2001: 160, 165).

  Pada 7 O ktober 1918 s epuluh suster tiba di Batavia, Indonesia, dan pada 22 Januari 1919 m ereka m ulai be rkarya di R umah S akit C arolus. D alam waktu yang relatif s ingkat di t empat l ain yakni Bandung, Y ogyakarta, G anjuran, C icadas, da n Lahat m embutuhkan j uga pe layanan ke sehatan ( Satini, 1992: 20; bdk. H ariandja, 2001: 165). Pada 15 September 1928 diadakan peletakan batu pertama Rumah Sakit Panti R apih de ngan t ujuan m elayani pe nduduk pr ibumi, buka n or ang-orang Eropa (Hariandja, 2001: 175).

  Pada 31 J anuari 1929, l ima or ang S uster C B da tang di Y ogyakarta. Pembangunan r umah s akit m aupun bi ara a gak l amban dan tersendat-sendat, semua serba kekurangan (Hariandja, 2001: 175). Sesudah perang dunia II banyak komunitas dibangun di J awa T engah da n Yogyakarta d engan ka rya p elayanan di bi dang kesehatan yakni pol iklinik, r umah be rsalin, da n R umah S akit, juga di bidang asrama-asrama. Para s uster yang be rkarya di R umah Sakit be kerja be rdasarkan panggilan kristiani. Mereka hadir di lingkungan rumah sakit sebagai anggota Gereja dan umat Kristus (Hariandja, 2001: 228).

  Pada 26 Februari 1973 komunitas CB di Surabaya (Jawa Timur) dibuka secara resmi atas permintaan Mgr. J. Klooster CM dan persetujuan pimpinan serikat. Karya kerasulan yang di tangani a dalah bi dang k esehatan, pe ndidikan, s osial, dan pastoral (Hariandja, 2001: 215) . Para s uster s adar ba hwa m elalui pe ndidikan m ereka d apat mempengaruhi or ang m uda yang m enjadi t ulang pun ggung p erkembangan G ereja.

  Oleh karena itu, para suster bekerjasama dengan para Romo Yesuit berusaha unt uk membina angkatan m uda de ngan m endirikan s ekolah. Dalam s emangat cinta ka sih, dikembangkan pa da di ri or ang m uda pa ham da n ni lai l uhur ke manusiaan da n keagamaan (Hariandja, 2001: 235).

  Karya pe layanan di bi dang s osial m ulai di upayakan ka rena p ara s uster menyadari bahwa usia muda sangat menentukan perkembangan manusia selanjutnya.

  Oleh s ebab i tu, pa ra s uster be rusaha m embangun a srama de ngan t ujuan m embina kepribadian dan moralitas hidup orang muda bukan hanya membantu mereka menjadi pandai da n be rhasil da lam m enempuh ujian. Para warga yang tinggal di as rama diharapkan pembinaan s ikap dan pengembangan watak dapat t erarah dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih teratur, sistematis dan intensif (Hariandja, 2001: 236 -237). K ongregasi CB m enjawab dan menanggapi kebutuhan masyarakat dan um at s etempat da lam bi dang ke sehatan, pe ndidikan, dan sosial-pastoral.

  Pelayanan para Suster CB di berbagai bidang karya masih berlangsung s ampai saat ini.

3. Kharisma, Visi, dan Misi Kongregasi CB Provinsi Indonesia

  Identitas K ongregasi C B t erungkap da lam kha risma, vi si, da n m isi yang berlandaskan kua t p ada pr ibadi Y esus Kristus. K harisma m erupakan nilai a tau semangat iman yang diwariskan Bunda Elisabeth kepada masing-masing atau semua yang ingin mengikuti dia, untuk membaktikan diri dalam pelayanan kepada Gereja.

  Rumusan kharisma K ongregasi C B yakni “C inta t anpa s yarat da n berbela rasa d ari Yesus yang t ersalib” ( Tarekat S uster-suster C intakasih S anto C arolus B orromeus Provinsi Indonesia, 1999: 20, 54).

  Cinta Allah yang tanpa syarat, yang mencapai p uncaknya p ada w afat Y esus Kristus di kayu salib inilah yang telah memberi kekuatan dan menjadi daya dorong bagi Bunda Elisabeth Gruyters untuk mewujudkan pengabdiannya kepada Allah demi kemuliaan-Nya (Tarekat Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus Provinsi Indonesia, 1999: 20, 54).

  Visi memberikan arah untuk mencapai tujuan dan suatu daya atau kemampuan untuk melihat da n menafsirkan realita hi dup yang aka n da tang s erta m emberi pedoman atau arah yang hendak dicapai. Visi CB dirumuskan sebagai berikut: ”Yang miskin, yang t ersisih dan yang m enderita di selamatkan dan dibebaskan dalam keutuhan Kerajaan Allah” ( Tarekat S uster-suster C intakasih S anto C arolus Borromeus Provinsi Indonesia, 1999: 20, 55).

  Misi bersifat abstrak atau umum dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan zaman yang selalu berubah-ubah. Misi merupakan ”gerak pengutusan, atau komitmen untuk m enghidupi ni lai-nilai t ertentu, ke percayaan, ke yakinan atau gaya hi dup tertentu, unt uk s ampai pa da t erwujudnya vi si” ( Tarekat S uster-suster C intakasih

  Tarekat S uster-suster Cintakasih S anto C arolus B orromeus P rovinsi Indonesia, (1999: 56) merumuskan misi Kongregasi CB sebagai berikut:

  Sadar akan hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan melalui hidup berkaul sesuai de ngan kons titusi, de ngan di ilhami R oh K udus da n di jiwai ol eh kharisma Bunda E lisbateh Gruyters, serta da lam ke setiaan ke pada Gereja universal, Suster-suster Cintakasih St. Carolus Borromeus berserah diri untuk:

  • Mengembangkan relasi yang mendalam dengan Kristus dalam sikap hidup kontemplatif dan terus menerus berdiskresi.
  • Memberikan kesaksian hidup sebagai ”Hamba Yahweh”.
  • Mewujudkan pelayanan bagi keutuhan manusia agar semakin sesuai dengan Citra Allah sebagai tanda kehadiran Kerajaan-Nya.
  • Menanggapi t antangan j aman dalam ke gembiraan dan kesederhanaan, dengan keberpihakan pada mereka yang menderita karena ketidakadilan.

  Para S uster C intakasih Santo Carolus B orromeus ( CB) m enyadari b ahwa kharisma, vi si, da n m isi t idak ha nya di pahami secara i ntelektual. Roh yang telah menggerakkan B unda E lisabeth G ruyters yakni ke kuatan c inta t anpa s yarat da n berbelarasa d ari Y esus K ristus yang t ersalib mempersatukan para s uster unt uk melayani s esama de ngan tulus ha ti. M ereka yang mis kin, tersisih, da n m enderita, termasuk sesama kaum perempuan, serta seluruh ciptaan menuntut para suster untuk berelasi de ngan mereka secara ba ru dalam t erang kha risma, visi, dan misi (Tarekat Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus Provinsi Indonesia, 1999: 57).

  Pelayanan kepada kaum miskin perlu membangun sikap batin mendengarkan dengan hati, masuk dan ikut ambil bagian dalam kegembiraan dan kedukaan mereka.

  Para S uster C intakasih Santo C arolus B orromeus ( CB) di tuntut m embangun r elasi yang saling mempercayai dan mempercayakan, memberi dan menerima, serta belajar menerima h al-hal b aru dan m eninggalkan ha l-hal l ama yang t idak sesuai de ngan perkembangan z aman da n kehendak Tuhan (Tarekat S uster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus Provinsi Indonesia, 1999: 57).

4. Jumlah Anggota dan Karya Para Suster CB Peroide 2008-2009 di Rayon DIY

  Dalam duni a bi arawan/biarawati, rohaniwan/rohaniwati s ering di gunakan istilah yunior, m edior, dan s enior. Istilah yang di maksud a dalah t ingkat a nggota kelompok r ohaniwan/rohaniwati da lam ka itan dengan lamanya an ggota-anggota i tu berada da lam t arekat/ordo. Batas w aktu atau umur m emang be lum ada p embakuan namun kira-kira anggota penuh yang berada dalam jangka waktu lima tahun ke bawah di sebut yunior, anggota yang sudah mengabdi selama enam tahun sampai dua puluh tahun di sebut m edior, d an anggota yang m engabdi selama dua pul uh t ahun ke atas dimasukkan dalam golongan para senior (Reksosusilo, 1994: 435).

  Para S uster C intakasih S anto C arolus B orromeus ( CB) di bagi da lam t iga kelompok menurut usia hidup membiara yakni kelompok yunior, medior, dan senior.

  Kelompok yunior adalah kelompok para suster usia satu sampai tujuh tahun hi dup membiara. Kelompok medior adalah kelompok para suster usia delapan sampai dua puluh t ujuh t ahun hi dup m embiara. Kelompok s enior a dalah ke lompok para s uster usia dua pul uh t ujuh t ahun s ampai s eumur hi dup ( Congregation of t he S isters of Charity of St. Charles Borromeo, 2008: 33-53).

Dokumen yang terkait

SKRIPSI UPAYA KEPOLISIAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM UPAYA KEPOLISIAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH GENG MOTOR.

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN RESILIENSI PADA PARA SUSTER YUNIOR DI KOTA YOGYAKARTA

0 0 9

VISI DAN MISI GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017 – 2022

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPA 2 SMA SANTO CAROLUS SURABAYA SKRIPSI

0 0 23

PERSAUDARAAN SEJATI SUSTER MISI FRANSISKANES SANTO ANTONIUS DALAM TERANG SPIRITUALITAS SANTO FRANSISKUS ASISI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama K

0 0 186

KETERLIBATAN KAUM AWAM DALAM TUGAS KERASULAN GEREJA SEBAGAI PENGURUS DEWAN PAROKI DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL, PRINGWULUNG, YOGYAKARTA SKRIPSI

0 8 175

SKRIPSI DESKRIPSI PERSEPSI PARA SUSTER YUNIOR KONGREGASI FSE ANGKATAN 2002─2008 TENTANG KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA MEREKA DENGAN PEMIMPIN KOMUNITAS DALAM BIMBINGAN PRIBADI

0 0 95

PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA AKAN PERANNYA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DI LINGKUNGAN BRAYAT MINULYO WILAYAH SANTA MARIA KALASAN BARAT PAROKI MARGANINGSIH KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S

0 0 146

UNDANGAN GEREJA UNTUK MEMBANGUN HIDUP BERKOMUNITAS DAN JAWABAN BERDASARKAN BAGI PARA SUSTER URSULIN

0 0 165

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLIK KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 0 139