Pengaruh ceramah dan pemberian leaflet terhadap perilaku dalam memilih dan menggunakan obat batuk anak oleh ibu-ibu di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah - USD Repository

  

PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP

PERILAKU DALAM MEMILIH DAN MENGGUNAKAN OBAT BATUK

ANAK OLEH IBU-IBU DI DESA SUKOREJO, KECAMATAN

SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, PROPINSI JAWA TENGAH

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  

Program Studi Farmasi

Oleh :

Nana Kartika

  

NIM : 068114185

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

  

PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP

PERILAKU DALAM MEMILIH DAN MENGGUNAKAN OBAT BATUK

ANAK OLEH IBU-IBU DI DESA SUKOREJO, KECAMATAN

SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, PROPINSI JAWA TENGAH

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  

Program Studi Farmasi

Oleh :

Oleh :

  

Nana Kartika

NIM : 068114185

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

HALAMAN PERSEMBAHAN

  “ ”

  

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas kasih dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Ceramah dan Pemberian Leaflet Terhadap Perilaku Dalam

Memilih dan Menggunakan Obat Batuk Anak Oleh Ibu-Ibu di Desa Sukorejo,

Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

  

1. Gubernur Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian

  

2. Gubernur DIY c.q Sekretariat Daerah Pemerintah Propinsi DIY yang telah

memberikan rekomendasi penelitian

  

3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah

Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan rekomendasi penelitian

  

4. Bupati Kabupaten Kendal yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian

  

5. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah

Kabupaten Kendal yang telah memberikan rekomendasi penelitian

  

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Kendal

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian

  

7. Kepala Kecamatan dan Kelurahan Sukorejo yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo

  

8. Kepala Dukuh Sentul, Sapen, Ngrancak, Tlangu, Sudagaran, dan Sumber

Tlangu atas perijinan dan bantuan yang diberikan

  

9. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Bapak

Ipang Djunarko, M.Sc, Apt.

  

10. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan petunjuk, saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi.

  

11. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc, Apt dan Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt.

selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan.

  

12. Seluruh ibu-ibu di Desa Sukorejo yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini dan bersedia menghadiri acara ceramah yang diadakan sehingga memperlancar penelitian.

  

13. Ibuku yang tercinta yang selalu berdoa, memberikan semangat, dukungan dan

perhatian dalam menyelesaikan penelitian ini

  

14. Kakak dan adik ku, Yohan Karmawan dan Yenita atas perhatian dan

dukungannya

  

15. Sahabat seperjuanganku Galih Andre Prasetyo atas bantuan dan kerja sama

dalam penelitian ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik

  

16. Teman-teman PMK APOSTOLOS Universitas Sanata Dharma atas doa dan

dukungannya.

  

17. Teman-teman Wisma Surya (Prima, Novi, Fera, Nesya dan Fanya) atas

kebersamaannya Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga

skripsi ini memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, Juli 2010 Penulis

  

INTISARI

Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu

untuk mengobati penyakit/gejala yang dapat dikenali sendiri. Obat-obatan yang

digunakan dalam swamedikasi adalah obat Over The Counter (OTC).

  Pada

pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan

pengobatan karena keterbatasan pengetahuan masyarakat. Umumnya swamedikasi

dilakukan untuk penyakit-penyakit ringan misalnya batuk. Anak belum memiliki

kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri, sehingga anak

sangat tergantung pada orang tua. Ibu sebagai orang tua memiliki peran yang

sangat penting terhadap swamedikasi batuk pada anak khususnya mengenai

pemilihan dan penggunaan obat yang tepat dan bertanggung jawab.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode edukasi yang

dilakukan dengan cara ceramah, leaflet, dan ceramah yang dilanjutkan dengan

pemberian leaflet terhadap perubahan perilaku ibu-ibu yang meliputi pengetahuan,

sikap, dan tindakan dalam pemilihan dan penggunaan obat batuk anak. Jenis

penelitian termasuk eksperimen semu dengan rancangan non-randomized pretest-

posttest control grup design. Tiap kelompok mendapat pretest dan posttest setelah

satu bulan untuk mengetahui perubahan perilaku dari perlakuan yang diberikan.

  Hasil uji wilcoxon dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa

perubahan perilaku pada metode leaflet dan metode ceramah yang dilanjutkan

dengan pemberian leaflet terdapat perbedaan yang signifikan. Analisis statistik

dengan uji mann-whitney menunjukkan bahwa metode ceramah yang dilanjutkan

dengan pemberian leaflet secara signifikan dapat meningkatkan perilaku

responden.

  Kata kunci : swamedikasi, obat batuk anak, batuk, perilaku, ceramah, leaflet

  

ABSTRACT

Self-medication is a selection and use of medicines by individuals to treat

ilness or symptoms that can recognized themselves. The medicines that can be

  .

used in self-medication is Over the Counter (OTC) drugs Self-medication can be

source of medication errors because of limited knowledge. Generally, self-

medication carried out for minor illness such as cough. Childrens don’t have the

awareness and responsibility towards theirs own health, so that they depends on

parents. Mother as a parents have an important role to cough self-medication in

children, especially regarding the selection and use of medicines in point and

responsibilty.

  This study aims to determine the effect of educational methods by way of

lectures, leaflets, and lectures that continued with the provision of leaflets to the

mothers behavior changes that include knowledge, attitudes, and actions in the

selection and use of cough medicine. Types of research including quasi-

experimental design with non-randomized pretest-posttest control group design.

Each group was given a pretest and posttest after one month to determine changes

in the behavior of a given treatment.

  The result of wilcoxon test with 95% confidence level indicates that the

change in behavior on the method of leaflets and lecture method followed by

giving the leaflet there are significant differences. Statistical analysis with mann-

whitney test showed that the lecture method followed by giving leaflets can

significantly improve respondents behavior.

  

Keywords: self-medication, children cough medicines, cough, behavior, lecture,

leaflets

  DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………...... ii

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii

PRAKARTA………………………………………………………... viii

  

INTISARI…………………………………………………………… xi

ABSTRACT ………………………………………………………… xii

DAFTAR ISI……………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL…………………………………………………... xvi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….. xvii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………... xviii

BAB I PENGANTAR………………………………………………

  1 A. Latar Belakang…………………………………………………...

  1

  1. Permasalahan………………………………………….………

  2

  2. Keaslian penelitian……………………………………………

  3

  3. Manfaat penelitian……………………………………………

  4 B. Tujuan Penelitian………………………………………………...

  4

  1. Tujuan umum…………………………………………………

  4

  2. Tujuan khusus………………………………………………...

  21 C. Definisi Operasional……………………………………………

  32 B. Pola Penanganan Swamedikasi Batuk Pada Anak………..……...

  32 A. Karakteristik Responden…………………………………………

  30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………

  29 I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian…………………………….

  25 H. Tata Cara Analisis Hasil…………………………………………

  24 G. Tata Cara Penelitian……………………………………………..

  24 F. Instrumen Penelitian……………………………………………

  22 E. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………

  21 D. Bahan Penelitian…………………………………………………

  20 B. Variabel Penelitian………………………………………………

  5 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………………….

  20 A. Jenis dan Rancangan Penelitian…………………………………

  19 BAB III METODE PENELITIAN………………………………….

  18 H. Hipotesis…………………………………………………………

  16 G. Landasan Teori…………………………………………………..

  14 F. Penyuluhan Kesehatan…………………………………………..

  12 E. Perubahan Perilaku………………………………………………

  10 D. Perilaku Kesehatan………………………………………………

  7 C. Batuk…………………………………………………….……...

  6 B. Obat Over The Conter (OTC)...………………………………….

  6 A. Pengobatan Mandiri……………………………………………...

  38

C. Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Perubahan Perilaku Responden………………………………………………………..

  46 D. Perbedaan Pengaruh Metode Edukasi Terhadap Perubahan Perilaku Responden ……………………………………………..

  49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………

  54 A. Kesimpulan………………………………………………………

  54 B. Saran………………………………………………………….....

  55 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………

  56 LAMPIRAN…………………………………………………………

  59 BIOGRAFI PENULIS……………………………………………… 124

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Jenis dan pengelompokan pernyataan berdasarkan variabel, sifat favorable dan unfavorable ………….

  26 Tabel II. Karakteristik usia responden………………………..

  34 Tabel III. Karakteristik usia responden………………………..

  34 Tabel IV. Karakteristik tingkat pendidikan responden………..

  35 Tabel V. Karakteristik jenis pekerjaan responden……………

  36 Tabel VI. Karakteristik tingkat pendapatan responden………..

  37 Tabel VII. Deskripsi produk obat batuk untuk anak yang dipilih oleh responden ………………………...........

  42 Tabel VIII. Deskripsi indikasi dan dosis komponen produk obat batuk untuk anak yang dipilih oleh responden……..

  43 Tabel IX. Uji signifikansi dan selisih nilai rerata pretest dan posttest setelah 1 bulan……………………………..

  47 Tabel X. Perbedaan signifikansi variabel perilaku semua kelompok pada nilai pretest, posttest, dan selisih pretest-posttest ……………………………………...

  50 Tabel XI. Perbedaan pengaruh metode edukasi terhadap perubahan perilaku pada data pretest, posttest dan selisih pretest-posttest………………………………

  51 Tabel XII. Alasan responden yang menyatakan informasi yang diperoleh bermanfaat……………………………….

  53

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Tanda obat bebas …………………..………………

  8 Gambar 2. Tanda obat bebas terbatas…………………………..

  8 Gambar 3. Tanda peringatan obat bebas terbatas………………

  9 Gambar 4. Skema rancangan non-randomized pretest-posttest

control grup design …………………………………

  20 Gambar 5. Frekuensi kejadian batuk dalam 1 bulan pada anak

responden semua kelompok………………………..

  38 Gambar 6. Persentase riwayat penyakit anak…………………..

  39 Gambar 7. Persentase keberadaan penyakit penyerta batuk

pada anak…………………………………………..

  40 Gambar 8. Penyakit yang terkait dengan batuk pada anak……..

  40 Gambar 9. Persentase latar belakang informasi mengenai

penggunaan obat batuk tanpa resep untuk anak……

  41 Gambar 10. Selisih rerata pretest-posttest……………………….

  49

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Kuesioner………………………………………..

  59 Lampiran 2. Uji validitas dan reliabilitas……………………..

  65 Lampiran 3. Karakteristik responden…………………………

  67 Lampiran 4. Pola penanganan swamedikasi batuk pada anak……………………………………………..

  69 Lampiran 5. Pengaruh pemberian edukasi terhadap perubahan perilaku responden………………….

  72 Lampiran 6. Perbedaan pengaruh metode edukasi terhadap perubahan perilaku responden …………………

  88 Lampiran 7. Materi ceramah…………………………………. 115

Lampiran 8. Leaflet…………………………………………... 117

Lampiran 9. Perijinan ………………………………………... 118

Lampiran 10. Peta Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo,

  Kabupaten Kendal……………………………… 123

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh

  

individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri

(Anonim, 1998). Swamedikasi umumnya dilakukan untuk mengatasi keluhan-

keluhan dan penyakit ringan seperti halnya batuk. Dalam swamedikasi, obat-

obatan yang digunakan adalah obat Over The Counter (OTC) (Anonim, 1999).

  

Obat bebas dan obat bebas terbatas merupakan obat OTC. Obat bebas adalah obat

yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter, sedangkan obat

bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih

dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter dan disertai dengan tanda

peringatan (Anonim, 2006). Hal ini berarti bahwa pemilihan dan penggunaan obat

tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab penggunanya.

  Kesalahan dalam memilih dan menggunakan obat OTC selain dapat

mengakibatkan pemborosan juga dapat membahayakan pengguna obat tersebut.

  

Anak belum memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatannya

sendiri, sehingga peran orang tua sangat penting. Orang tua yaitu ibu memiliki

kedekatan dan perhatian yang lebih kepada anak daripada bapak, sehingga ibu

lebih berperan dalam swamedikasi batuk pada anak. Ibu sebagai pengambil

keputusan dalam melakukan swamedikasi pada anak perlu memperoleh edukasi

mengenai pemilihan dan penggunaan obat batuk yang benar dan tepat.

  2 Pengobatan penyakit batuk untuk anak-anak berbeda dengan pengobatan

pada orang dewasa, hal ini terkait dengan keadaan fisiologi anak yang berbeda

dengan orang dewasa (Chang, 2005). Pemilihan dan penggunaan obat batuk anak

bisa menjadi penggunasalahan terkait dengan ketepatan pengenalan penyakit,

pemilihan, dosis dan cara pemberian obat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka

diperlukan pembelajaran bagi ibu-ibu, khususnya mengenai pemilihan dan

penggunaan obat batuk untuk anak yang tepat dan bertanggung jawab.

  Pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan edukasi melalui

ceramah dan leaflet. Pembelajaran ini bertujuan untuk mengubah dan

meningkatkan perilaku swamedikasi batuk pada anak oleh ibu-ibu di Desa

Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Aspek perilaku tersebut

meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Menurut Notoatmodjo, (2007) adanya

pengetahuan yang diperoleh oleh seseorang akan membentuk sikap yang akhirnya

akan berpengaruh terhadap perilaku orang tersebut.

  Penelitian ini menarik untuk diteliti karena untuk mengetahui

karakteristik ibu-ibu yang melakukan swamedikasi batuk pada anak dan untuk

mengetahui metode edukasi yang tepat dan yang paling berpengaruh dalam

peningkatan perilaku ibu-ibu mengenai pemilihan dan penggunaan obat batuk

untuk anak-anak.

1. Permasalahan

  

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  

a. Bagaimana karakteristik ibu-ibu di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo,

Kabupaten Kendal, dalam melakukan swamedikasi batuk pada anak ?

  3

b. Bagaimana pola penanganan swamedikasi batuk pada anak oleh ibu-ibu di

Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal ?

c. Apakah pemberian edukasi berpengaruh terhadap perubahan perilaku dalam

memilih dan menggunakan obat batuk untuk anak oleh ibu-ibu di Desa

  Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal ?

  

d. Apakah terdapat perbedaan pengaruh pemberian edukasi leaflet, ceramah, dan

ceramah yang dilanjutkan pemberian leaflet terhadap perubahan perilaku dalam memilih dan menggunakan obat batuk untuk anak oleh ibu-ibu di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal ?

2. Keaslian penelitian

  Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan adalah penelitian yang

berjudul “Pengaruh iklan obat batuk terhadap pemilihan dan penggunaan obat

batuk bebas dan bebas terbatas oleh masyarakat di kota Surakarta” yang dilakukan

oleh Jati (2003), penelitian yang berjudul “Dasar-dasar pemilihan obat batuk

bebas dan bebas terbatas oleh masyarakat di Kabupaten Sragen” yang dilakukan

oleh Riyanti (2003), penelitian yang berjudul “ Faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan obat batuk bebas dan bebas terbatas di masyarakat Desa

Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo” yang dilakukan

oleh Lestari (2006), penelitian yang berjudul “Hubungan tingkat pendidikan dan

tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit batuk oleh ibu-ibu di

Propinsi DIY” yang dilakukan oleh Rissa (2008), penelitian yang berjudul

“Pengaruh pemberian informasi obat terhadap peningkatan perilaku pengobatan

mandiri pada penyakit batuk di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan

  4 Kabupaten Sleman Propinsi DIY” yang dilakukan oleh Endah (2009) dan

penelitian yang berjudul “Pengaruh penyuluhan obat terhadap peningkatan

perilaku pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan” yang dilakukan oleh

Supardi. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengaruh ceramah dan

pemberian leaflet terhadap perilaku dalam pemilihan dan penggunaan obat batuk

anak oleh ibu-ibu di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal,

Propinsi Jawa Tengah, belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.

3. Manfaat penelitian

  

a. Memberikan gambaran mengenai perilaku ibu-ibu dalam memilih dan

menggunakan obat batuk untuk anak dan juga dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar pengaruh metode edukasi terhadap peningkatan perilaku ibu-ibu di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal dalam memilih dan menggunakan obat batuk untuk anak.

  

b. Data yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

acuan oleh pihak-pihak terkait untuk melakukan perubahan perilaku suatu masyarakat mengenai pemilihan dan penggunaan obat khususnya mengenai obat batuk untuk anak-anak.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan

metode edukasi terhadap perubahan perilaku ibu-ibu dalam memilih dan

menggunakan obat batuk untuk anak-anak di Desa Sukorejo, Kecamatan

Sukorejo, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah.

  5

2. Tujuan khusus

  Penelitian ini bertujuan untuk :

  

a. Mengetahui karakteristik ibu-ibu yang melakukan swamedikasi batuk pada

anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal

b. Mengetahui pola penanganan swamedikasi batuk pada anak oleh ibu-ibu di

Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal

c. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap perilaku ibu-ibu dalam

memilih dan menggunakan obat batuk untuk anak di Desa Sukorejo,

  Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal

  

d. Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian edukasi leaflet, ceramah, dan

ceramah yang dilanjutkan pemberian leaflet terhadap perilaku ibu-ibu dalam memilih dan menggunakan obat batuk untuk anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pengobatan Mandiri Berdasarkan The International Pharmaceutical Federation (FIP) dan The World Self Medication Industry (WSMI), pengobatan mandiri didefinisikan

  

sebagai suatu perilaku yang menggunakan obat tanpa resep yang didasari oleh

inisiatif dari diri sendiri (Anonim, 1999). Pengobatan mandiri berperan untuk

mengatasi suatu penyakit secara tepat dan efektif yang tidak memerlukan

konsultasi medis, pengurangan beban pelayanan kesehatan karena keterbatasan

sumberdaya dan tenaga, serta peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan

untuk masyarakat yang jauh dari puskesmas (Supardi, 1997).

  Menurut Hott and Hall (1990) pengobatan mandiri dengan obat tanpa

resep hendaknya dilakukan secara tepat dan bertanggung jawab, biasanya pada

kasus :

  1. Perawatan simtomatik minor

  2. Penyakit self-limiting atau paliatif

  3. Pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan

  

4. Penyakit kronis yang sebelumnya sudah pernah di diagnosis dokter atau

tenaga medis profesional lainnya.

  Menurut Holt dan Edwin (cit., Kristina, Prabandari, dan Sudjaswadi,

2008) swamedikasi merupakan kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri

maupun keluarganya dengan Obat Tanpa Resep (OTR) secara tepat dan

bertanggung jawab. Keuntungan pengobatan sendiri menggunakan OTR antara

  7

lain: aman bila digunakan sesuai dengan aturan, efektif untuk menghilangkan

keluhan, efisiensi biaya, efisiensi waktu, dapat ikut berperan serta dalam

mengambil keputusan terapi, dan meringankan beban pemerintah dalam

keterbatasan jumlah tenaga kerja dan sarana kesehatan di masyarakat.

  Perilaku swamedikasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya

tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang, pengalaman, sikap dalam

mengatasi masalah kesehatan, demografi dan epidemiologi, ketersediaan

pelayanan kesehatan, ketersediaan produk obat tanpa resep, dan faktor sosial

ekonomi (Holt and Hall, 1990).

B. Obat Over The Counter (OTC)

  Obat Over The Counter (OTC) adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep

dokter dan dapat digunakan oleh konsumen atas inisiatif sendiri dan secara

bertanggung jawab untuk mencegah, mengurangi atau mengobati gejala atau

penyakit ringan, yang tersedia dalam bentuk, kondisi dan dosis resmi yang aman

untuk konsumen (Anonim, 2005).

  OTC adalah salah satu obat tanpa resep, obat tanpa resep adalah obat

yang digunakan untuk pengobatan sendiri, yang bertujuan untuk memperbaiki

kesehatan, meringankan gejala minor, dan mencegah penyakit (Widijapranata,

1997). Dalam upaya swamedikasi atau pengobatan sendiri digunakan golongan

obat bebas dan obat bebas terbatas (Hartini dan Sulasmono, 2007).

  Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa

resep dokter, sedangkan obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya

termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter

  8

dan disertai dengan tanda peringatan (Anonim, 2006). Obat yang dapat diperoleh

tanpa resep dokter, pada kemasan dan etiketnya tertera tanda khusus. Tanda

khusus pada obat bebas berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam,

sedangkan tanda khusus pada obat bebas terbatas berupa lingkaran biru dengan

garis tepi berwarna hitam (Anonim, 2007). Tanda obat bebas dan bebas terbatas

ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2.

  

Gambar 1. Tanda obat bebas (Anonim, 2007)

Gambar 2. Tanda obat bebas terbatas (Anonim, 2007)

Khusus untuk obat bebas terbatas, selain terdapat tanda khusus lingkaran

biru juga terdapat tanda khusus berupa tanda peringatan untuk aturan pakai obat.

Tanda peringatan tersebut berupa empat persegi panjang dengan huruf putih pada

dasar hitam yang terdiri dari 6 macam yang ditunjukkan pada gambar 3.

  9 Gambar 3. Tanda peringatan obat bebas terbatas (Anonim, 2007) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 919/ MENKES/ PER/

  

X/ 1993 pasal 2, obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria :

  

1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak

dibawah usia 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun

  

2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada

kelanjutan penyakit

  

3. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus

dilakukan oleh tenaga kesehatan

  

4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di

Indonesia

  

5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat

dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri

  10 Dalam penggunaan produk obat tanpa resep secara aman dan efektif,

konsumen harus memperhatikan beberapa aturan yang digunakan oleh seorang

tenaga kesehatan dalam mengobati pasien dengan obat resep. Aturan tersebut

seperti pengenalan gejala yang cermat, keadaan objek terapi, pemilihan produk

yang akan digunakan, pemilihan dosis dan aturan pakai yang sesuai,

memperhitungkan riwayat penyakit seseorang, kontraindikasi, penyakit penyerta

dan penggunaan obat yang bersamaan, dan memonitoring respon terhadap

pengobatan dan kemungkinan adanya efek samping yang terjadi (Anonim, 2000).

  Dalam proses pemilihan obat, perlu diperhatikan gejala atau keluhan

penyakit yang diderita, kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, dan usia

lanjut, pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu,

nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan interaksi

obat. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah memilih obat yang sesuai

dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi dengan obat yang sedang diminum

(Anonim, 2006).

C. Batuk

  Batuk merupakan mekanisme fisiologis yang bermanfaat untuk

mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, zat-zat asing,

dan unsur infeksi (Tjay dan Rahardja, 2002). Berdasarkan lamanya batuk tersebut

terjadi, batuk diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : batuk akut yaitu batuk yang terjadi

kurang dari 3 minggu, batuk subakut yaitu batuk yang terjadi selama 3 sampai 8

minggu, dan batuk kronis yaitu batuk yang terjadi lebih dari 8 minggu.

  

Berdasarkan ada tidaknya produksi dahak, batuk diklasifikasikan menjadi 2 tipe

  11

yaitu: batuk berdahak (batuk produktif) dan batuk tidak berdahak (batuk non-

produktif) (Tietze, 2006).

  Batuk dimulai dengan tarikan nafas yang dalam diikuti oleh penutupan

glotis dan kontraksi yang kuat pada rongga dada, dinding abdomen, dan otot

diafragma yang melawan glotis yang tertutup. Ketika glotis terbuka, terjadi

pengeluaran nafas yang kuat yang mendorong keluarnya sputum dan benda asing

dari sistem pernapasan (Tietze, 2006).

  Batuk merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak, penyebab

paling umum adalah infeksi saluran pernafasan atas. Anak-anak biasanya

terinfeksi penyakit saluran pernafasan 6 sampai 12 kali pertahun, umumnya

disebabkan oleh virus. Kadang-kadang, anak dapat mengalami batuk sampai

  b berminggu-minggu setelah terinfeksi virus ( post-viral cough ) (Anonim, 2008 ).

  Menurut Tietze, (2006) tujuan utama swamedikasi batuk adalah

mengurangi jumlah dan tingkat keparahan batuk. Kemudian tujuan kedua adalah

untuk mencegah terjadinya komplikasi. Golongan obat yang digunakan untuk

meringankan gejala batuk adalah antitusif, ekpektoran, dan mukolitik. Golongan

antitusif yang disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) meliputi

kodein, dekstrometorfan dan difenhidramin (Tietze, 2006). Golongan obat

antitusif yang dapat digunakan untuk swamedikasi adalah dekstrometorfan dan

difenhidramin (Anonim, 2007).

  Pengunaan antitusif untuk batuk yang tidak diketahui penyebabnya

mungkin berguna yaitu untuk batuk yang mengganggu tidur. Penggunaan antitusif

yang memiliki kandungan zat aktif kodein atau analgesik opioid sejenis tidak

  12

dianjurkan pada anak dan harus dihindari pada anak yang berusia kurang dari 1

  a tahun (Anonim, 2008 ).

  Ekspektoran digunakan untuk batuk yang memerlukan pengenceran

dahak, misalnya batuk karena influenza atau radang saluran pernapasan.

  

Mekanisme kerja obat ini diduga dengan cara memicu sekresi cairan saluran napas

sehingga mempermudah pengeluarannya (Anonim, 2007). Obat ekspektoran yang

hanya disetujui oleh FDA adalah guaifenesin (gliseril guaikolat) (Tietze, 2006).

Mukolitik memiliki mekanisme kerja dengan cara mengurangi viskositas sputum.

Golongan obat mukolitik yang dapat digunakan untuk swamedikasi adalah

  a bromheksin (Anonim, 2008 ).

D. Perilaku Kesehatan

  Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap stimulus

atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan dan minuman, serta lingkungan di sekitarnya (Notoatmodjo, 2007).

Perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi individu

dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap

tentang kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan

Dokumen yang terkait

Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan dalam Lembaga Pemerintahan Desa (Studi Kasus di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal)

2 22 167

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi kayu olahan sengon kayu di CV. Cipta Mandiri, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

1 12 147

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 192

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi diare oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 200

Perbedaan pengaruh antara pemberian ceramah dengan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perilaku ibu-ibu PKK dengan tingkat pendidikan minimal SMA di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 182

Pengaruh ceramah dan pemberian leaflet terhadap pemilihan dan penggunaan obat diare anak oleh orang tua di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah - USD Repository

0 0 149

Perbedaan pengaruh ceramah dan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan test papsmear terhadap perubahan perilaku ibu-ibu PKK Kota Yogyakarta dengan latar belakang tingkat pendapatan keluarga - USD Repository

0 0 132

Perbedaan pengaruh pemberian ceramah dan leaflet pada perilaku swamedikasi ibu-ibu PKK di Dusun Nglawisan Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan : kajian pengobatan maag - USD Repository

0 0 127