Perbedaan pengaruh ceramah dan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan test papsmear terhadap perubahan perilaku ibu-ibu PKK Kota Yogyakarta dengan latar belakang tingkat pendapatan keluarga - USD Repository
PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET
TENTANG KANKER SERVIKS DAN TEST PAPSMEAR TERHADAP
PERUBAHAN PERILAKU IBU – IBU PKK KOTA YOGYAKARTA
DENGAN LATAR BELAKANG TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :
Frida Mayasari NIM : 068114062
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET
TENTANG KANKER SERVIKS DAN TEST PAPSMEAR TERHADAP
PERUBAHAN PERILAKU IBU – IBU PKK KOTA YOGYAKARTA
DENGAN LATAR BELAKANG TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :
Frida Mayasari NIM : 068114062
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan untuk : Jesus Christ, sumber kehidupan dan kekuatanku
Bapak ibu tercinta yang selalu mengiringi langkahku dalam doa dan kasih sayang Kakak-kakakku dan keluarga besarku
Sahabat-sahabatku Almamaterku
Tanpa kalian semua aku bukanlah apa-apa
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan atas kasih dan berkat yang telah Dia limpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “Perbedaan Pengaruh Ceramah dan Pemberian Leaflet Tentang Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Perubahan Perilaku Ibu – Ibu PKK Kota Yogyakarta Dengan Latar Belakang Tingkat Pendapatan Keluarga” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan semua kekuatan yang telah Dia berikan mulai dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
2.Walikota Yogyakarta dan BAPPEDA DIY yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kota Yogyakarta.
3.Ibu-ibu PKK se-Kota Yogyakarta yang telah membantu penelitian
4.Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya penelitian.
5.dr. Ediati Triningsih, M.Sc., Sp.PA. yang telah bersedia menjadi dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan selama proses pembimbingan skripsi ini dan terima kasih telah bersedia menjadi pembicara dalam acara ceramah kanker serviks dan papsmear.
6.Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing kedua atas bantuan dan masukan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat berhasil
7.Yosef Wijoyo, M.Si.,Apt selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini
8.Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini
9.Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si. atas bantuan, saran, dan
kesediaan meluangkan waktu dalam membantu penulis memahami statistika
pengolahan data penelitian ini.
10.Bapak dan ibuku tercinta, atas kasih sayang, doa dan dukungan baik moril
maupun materi yang membuat penulis mampu bertahan sampai saat ini.
11.Kakak – kakakku Mas Gani, Mas Joko dan Mas Nunung tersayang walaupun
jauh tetapi selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis
12.Sahabat – sahabatku, Jojo, Pito, Chooey, Nisha, terima kasih atas dukungan
dan kebersamaannya selama ini.13.Teman – teman kos, Rian, Winda, Atik, Egi, Yenzi, An dan yang lainnya
14.Teman – teman Farmasi Klinik dan Komunitas angkatan 2006, Gessy, Manik,
Siska, Amel, Priska, Arga, dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
15.Teman – teman seperjuangan, Fani dan Heni atas kerjasama dan perjuangan
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik tentang skripsi ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian dan bagi semua pembaca.
Yogyakarta, 16 Februari 2010 Frida Mayasari
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Februari 2010 Penulis
( Frida Mayasari )
Intisari
Kanker serviks merupakan kanker kedua terbanyak yang diderita wanita didunia. Tingkat morbiditas dan mortalitasnya dapat diturunkan dengan meningkatkan
pengetahuan tentang kanker serviks dan pencegahannya melalui papsmear.
Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan edukasi kesehatan diantaranya
dengan metode ceramah dan pembagian leaflet. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
apakah ada perbedaan pengaruh edukasi antara metode ceramah dengan pemberian
leaflet terhadap perubahan perilaku ibu-ibu PKK kota Yogyakarta.Jenis penelitian quasi eksperimental, dengan desain pre-post test
intervention with control group . Teknik sampling menggunakan purposive
sampling . Untuk mengukur perilaku, dilakukan pengisian kuesioner pretest, dan
satu bulan setelah intervensi oleh responden. Hasil dianalisis dengan
posttest
Mann-Whitney U Test dan T-test independent Sample. Karakteristik responden
meliputi tingkat pendapatan keluarga, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear dan riwayat papsmear.
Diperoleh nilai signifikansi 0,715 pada peningkatan pengetahuan, 0,056 pada peningkatan sikap dan 0,479 pada peningkatan tindakan. Hasil statistik tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode ceramah dan pemberian leaflet dalam peningkatan perilaku responden.
Kata kunci : ceramah, leaflet, kanker serviks, papsmear, tingkat pendapatan keluarga, perilaku.
Abstrack
Cervical cancer is the second highest cancer among women in the world.The level of morbidity and mortality can be reduced by increasing knowledge about cervical cancer and prevention through papsmear. Increased knowledge can be done by including health education with lecture method and giving a leaflet. The objective of this research was to recognize the difference between the influence of lecture and giving a leaflet method in relation to cervical cancer and
papsmear education against ibu-ibu PKK’s behavior in Yogyakarta city.
The research method used was quasiexperimental, with pre-post test intervention, with control group. Sampling techniques using purposive sampling. Pretest questionnaire (before intervention), and posttest done a month after intervention were done by the respondents to know their behaviours. The result was analyzed by using Mann-Whitney U Test and T-test independent Sample methods. The characteristic of the respondents covered the family income level, information background about cervical cancer and papsmear, and papsmear records.
Results showed significance value 0,715 on improving knowledge, 0,056 on improving attitudes and 0,479 on improving actions. Statistical results showed that there was no significant difference in effect between the methods of giving lectures and leaflets in improving the behavior of respondents.
Keywords: lectures, leaflets, cervical cancer, papsmear, the family income level, behavior.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v PRAKATA………………………………………………………………... vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................. ix PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… x
INTISARI....................................................................................................... xi
ABSTRACK ………………………………………………………………… xii
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xxii
BAB I. PENGANTAR................................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1. Perumusan Masalah.....................................................………………
3
2. Keaslian Penelitian.......................................................…………….... 4 3. Manfaat Penelitian…………………………………………………...
4 B. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA...........................................................
6 A. Kanker.................................................................................……… .... 6
C. Papsmear.............................................................................……….. .. 13
D. Edukasi Kesehatan..............................................................………... .. 14
E. Perilaku.............................................................................................. .. 15
F. Landasan Teori………….......…………………………......……….... 22
G. Kerangka Konsep ................................................................................. 23 H.
Hipotesis….......……..……………………………………. …….
23 BAB III. METODE PENELITIAN...............................................................
24 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................................... 24
B. Variabel Penelitian....................................................... …………….. 24 C. Definisi Operasional...........................................................................
24 D. Subyek Penelitian…………………….……………………………... 26
E. Tempat Penelitian................................................................................ 26
F. Instrumen Penelitian........................................................... ………… 26
G. Tata Cara Penelitian …........……….……..................……………… 29 H. Kesulitan Penelitian............................................................................
34 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 35 A. Karakteristik Responden...................................................................
35 B. Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Perilaku Ibu-Ibu PKK Kota Yogyakarta.....................................................……..................
48 C. Pengaruh Metode Ceramah dan Pemberian Leaflet Terhadap Perilaku Ibu-bu PKK Kota Yogyakarta.............................................. 67
D. Perbedaan Pengaruh Metode Ceramah dan Pemberian Leaflet Terhadap Perilaku Ibu-Ibu PKK Kota Yogyakarta ………………… 70
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... … 71 A. Kesimpulan......................................................................... …............ 71 B. Saran.................................................................................... ……….....73 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 74 LAMPIRAN……………………………………………………………....... 76 BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………... 107
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel I Jenis Pernyataan dan Pengelompokan Pernyataan
Berdasarkan Variabel dalam Kuesioner yang Disusun Bersifat Favorable dan Unfavorable .............................................................
29 Tabel II Profil Pertanyaan Dalam Kuesioner Mengacu ke NCI (2007)……….……………………………….
29 Tabel III Pendapatan Responden Kontrol ……….…………
35 Tabel IV Pendapatan Keluarga Responden Kelompok Intervensi Ceramah ……………………………
36 Tabel V Pendapatan Keluarga Responden Kelompok Intervensi Leaflet ……............................................
37 Tabel VI Pendapatan Keseluruhan Responden……………...
38 Tabel VII Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Kontrol……………….
39 Tabel VIII Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Intervensi Ceramah………………………………………….
40 Tabel IX Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Intervensi Leaflet……………………………………………
42
Tabel X Latar Belakang Informasi tentang Kanker
Serviks dan Papsmear Keseluruhan Responden………………………………………
42 Tabel XI Riwayat Papsmear Responden Kelompok Kontrol
44 Tabel XII Riwayat Papsmear Responden Kelompok Intervensi Ceramah …………………………….
45 Tabel XIII Riwayat Papsmear Responden Kelompok Intervensi Leaflet ……………………………….
46 Tabel XIV Riwayat Papsmear Keseluruhan Responden.……
47 Tabel XV Selisih Nilai Pretest Posttest Berdasarkan Tingkat Pendapatan Keluarga ………………….
48 Tabel XVI Selisih Nilai Pengetahuan Pretest Posttest Berdasarkan Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Serviks dan Papsmear dan Tingkat Pendapatan Keluarga Responden ……………….
52 Tabel XVII Selisih Nilai Sikap Pretest Posttest Berdasarkan Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Serviks dan Papsmear dan Tingkat Pendapatan Keluarga Responden ………………
54 Tabel XVIII Selisih Nilai Tindakan Pretest Posttest Berdasarkan Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Serviks dan Papsmear dan Tingkat Pendapatan Keluarga Responden ………………
57
Tabel XIX Selisih Nilai Pengetahuan Pretest Posttest
Berdasarkan Riwayat Papsmear dan Tingkat Pendapatan Keluarga Responden ………………
60 Tabel XX Selisih Nilai Sikap Pretest Posttest Berdasarkan Riwayat Papsmear dan Tingkat Pendapatan Keluarga Responden …………………………….
62 Tabel XXI Selisih Nilai Tindakan Pretest Posttest Berdasarkan Riwayat Papsmear dan Tingkat Pendapatan Keluarga Responden Intervensi Leaflet
65 Tabel XXII Hasil Uji Normalitas Data Pengetahuan…………....
68 Tabel XXIII Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Peningkatan Perilaku Pada Kelompok Perlakuan Dibandingkan Dengan Kontrol……………………….…………..
69 Tabel XXIV Hasil Uji Normalitas Data Sikap…………………
69 Tabel XXV Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Peningkatan Perilaku Pada Kelompok Perlakuan Dibandingkan Dengan Kontrol……………………………………
69 Tabel XXVI Hasil Uji Normalitas Data Tindakan………………
70 Tabel XXVII Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Peningkatan Tindakan Pada Kelompok Perlakuan Dibandingkan Dengan Kontrol…………………………………..
70 Tabel XXVIII Hasil Analisis Statistik Perbedaan Pengaruh Metode Ceramah dan Pemberian Leaflet tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Perilaku Ibu-ibu PKK Kota Yogyakarta…………………………….
71 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Serviks dan Bagian Sekitarnya…………………………..
7 Gambar 2. Diagram Batang Pendapatan Keluarga Responden Kelompok Kontrol…………………………………….....
36 Gambar 3. Diagram Batang Pendapatan Keluarga Responden Kelompok Intervensi dengan Metode Ceramah ……..…
37 Gambar 4. Diagram Batang Pendapatan Keluarga Responden Kelompok Intervensi dengan Metode Pemberian Leaflet ………………………………………………….
38 Gambar 5. Diagram Batang Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Kontrol........................................................................
40 Gambar 6. Diagram Batang Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Intervensi dengan Metode Ceramah…………………………………
41 Gambar 7. Diagram Batang Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Intervensi dengan Metode Pemberian Leaflet ……………………..
42 Gambar 8. Diagram Batang Riwayat Papsmear Kelompok Kontrol....
44 Gambar 9. Diagram Batang Riwayat Papsmear Kelompok Intervensi Ceramah………………………………………………….
45
Gambar 10. Diagram Batang Riwayat Papsmear Kelompok
Intervensi dengan Metode Pemberian Leaflet……………………………………………………
46 DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Kuesioner yang Digunakan Sebagai Instrumen Penelitian.........................................................................
76 Lampiran 2. Output Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner……….
78 Lampiran 3.
Output Uji Kebermaknaan Profil Karakteristik Tingkat
Pendapatan, Latar Belakang Informasi Kanker Serviks dan Papsmear…………………………………………..
82 Lampiran 4. Output Uji Normalitas Selisih Nilai Pretest-Postest Pengetahuan ……………………………………………
84 Lampiran 5.
Output Uji Normalitas Selisih Nilai Pretest-Postest Sikap …………………………………………………...
87 Lampiran 6. Output Uji Normalitas Selisih Nilai Pretest-Postest Tindakan ………………………………………………
90 Lampiran 7. Data Responden……………………………………….
93 Lampiran 8. Materi Ceramah………………………………………..
97 Lampiran 9. Materi Leaflet…………………………………………. 104
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kanker serviks (cervical cancer) adalah penyakit akibat adanya
pertumbuhan yang tidak normal dari sel – sel jaringan serviks atau leher rahim, yang menghubungkan organ uterus dan vagina (Van de Velde, dkk., 1996).
Menurut laporan dari NCI (National Cancer Institute) pada tahun 2006, kanker serviks menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita oleh kaum perempuan di dunia terutama di negara - negara berkembang dan menempati urutan ketiga sebagai jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian yaitu sekitar 300.000 kematian per tahun di dunia (NCI, 2007). Di Indonesia diperkirakan 90-100 kasus kanker baru diantara 100.000 penduduk per tahun, dimana kanker serviks berada pada tempat teratas. Laporan dari beberapa rumahsakit di Indonesia didapatkan kanker serviks sebesar 65%- 77,7% diantara sepuluh kanker ginekologi (Suwiyoga, 2009).
Kanker serviks berkembang relatif lambat dan kadang tidak menunjukkan gejala – gejala karenanya banyak pasien kanker serviks baru terdeteksi pada stadium lanjut. Apabila kanker serviks berhasil dideteksi secara dini dan masih dalam tahap prakanker maka dapat segera diambil tindakan operasi dan diobati sampai sembuh.
Metode untuk mendeteksi secara dini ada atau tidaknya kanker serviks disebut papsmear. Papsmear dilakukan dengan cara mengambil sel – sel yang
2 terdapat pada jaringan epitel leher rahim oleh dokter, bidan, atau perawat yang terlatih dan hasilnya diperiksa di laboratorium klinik oleh ahli Patologi Anatomi.
Di negera-negara maju papsmear telah terbukti menurunkan kejadian kanker serviks invasif sebesar 46-76% dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60% (Suwiyoga, 2009).
Di Indonesia, para wanita sering enggan diperiksa karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut, dan faktor biaya (Suwiyoga, 2009). Tambahan informasi tentang kanker serviks dan papsmear sangat penting diberikan kepada kaum wanita untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks dan papsmear, dan pengetahuan ini merupakan motivator bagi kaum wanita untuk melakukan
papsmear . Edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan metode ceramah, testimoni,
Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA), penyuluhan, leaflet, seminar, dll. (Notoatmodjo, 2003).
Keadaan tersebut melatarbelakangi peneliti untuk memberikan edukasi terhadap ibu – ibu PKK di kota Yogyakarta tentang pencegahan kanker serviks dan papsmear serta melihat pengaruh edukasi tersebut terhadap perubahan perilaku ibu – ibu PKK. Responden yang dipilih adalah ibu – ibu PKK Kota Yogyakarta. Ibu – ibu PKK dipilih sebagai responden karena usia ibu-ibu PKK mayoritas merupakan usia yang beresiko mengalami kanker serviks. Selain itu ibu
- – ibu PKK juga cenderung lebih aktif dalam kegiatan masyarakat sehingga diharapkan ibu – ibu PKK dapat meneruskan edukasi tentang kanker serviks dan
papsmear kepada masyarakat luas. Edukasi dengan metode ceramah dilakukan
dengan memberikan ceramah tentang kanker serviks dan papsmear dari
3 narasumber yang berkompeten kepada responden secara dua arah. Edukasi dengan metode pemberian leaflet dilakukan dengan mendatangi ibu – ibu PKK kemudian membagikan leaflet tentang kanker serviks dan papsmear yang telah dibuat oleh peneliti. Responden diberikan pretest sebelum intervensi dan diberikan postest satu bulan setelah intervensi untuk melihat perubahan perilaku responden. Dengan adanya edukasi kesehatan diharapkan cara pandang masyarakat terhadap kanker serviks berubah ke arah positif sehingga mendorong peningkatan perilaku dalam mencegah kanker serviks, salah satunya adalah tindakan melakukan papsmear sebagai deteksi dini kanker serviks, sehingga dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks.
1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah yang dapat diperoleh yaitu: a. Seperti apakah profil responden ditinjau dari latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear serta riwayat papsmear? b. Bagaimana pengaruh karakteristik tingkat pendapatan keluarga, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear serta riwayat
papsmear terhadap perilaku responden?
c. Apakah terdapat pengaruh pemberian ceramah dan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perilaku ibu – ibu PKK kota Yogyakarta?
4
2. Keaslian Penelitian Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh :
a. Wardani, (2009) dengan judul “Perbedaan Pengaruh Ceramah Dengan Ceramah Dan Testimoni Tentang Kanker Serviks Dan Papsmear Terhadap Pengetahuan Guru Wanita Sekolah Dasar Di Kota Yogyakarta”
b. Subastian, (2009) dengan judul “Perbedaan Pengaruh Ceramah Dengan Ceramah Dan Testimoni Tentang Kanker Serviks Dan Papsmear Terhadap Sikap Guru Wanita Sekolah Dasar Di Kota Yogyakarta”
c. Narasty, (2009) dengan judul “Perbedaan Pengaruh Ceramah Dengan Ceramah Dan Testimoni Tentang Kanker Serviks Dan Papsmear Terhadap Tindakan Guru Wanita Sekolah Dasar Di Kota Yogyakarta”
Penelitian kali ini menitikberatkan pada perbedaan pengaruh metode edukasi ceramah dan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan papsmer terhadap perubahan perilaku ibu-ibu PKK di Kota Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian yang terdahulu terletak pada metode edukasi yang diberikan, subjek yang diteliti, serta waktu pelaksanaan.
3. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu : Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu di Kota Yogyakarta tentang kanker serviks dan papsmear, sehingga dapat meningkatkan perilaku untuk melakukan papsmear sebagai langkah
5 deteksi dini kanker serviks, yang pada akhirnya dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian karena kanker serviks.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh ceramah dan pembagian leaflet tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perubahan perilaku ibu - ibu PKK Kota Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear serta riwayat papsmear ibu – ibu PKK Kota Yogyakarta.
b. Mengetahui adanya pengaruh latar belakang pendapatan keluarga, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear serta riwayat
papsmear terhadap perubahan perilaku responden.
c. Membuktikan pengaruh ceramah dan pemberian leaflet tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perubahan perilaku responden.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kanker Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh. Pertumbuhan sel – sel kanker ini lebih tinggi dibandingkan dengan sel
– sel normal (Susilo, dkk., 2000).Kanker mempunyai kemampuan untuk tumbuh infiltratif ke dalam jaringan
di sekitarnya. Sel-sel kanker dapat menembus ke dalam saluran limfe dan dibawa ke
kelenjar limfe atau ke dalam saluran darah. Melalui kelenjar limfe dan saluran darah
inilah sel – sel kanker dibawa ke organ-organ lain, proses ini dinamakan metastase
(van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1973).B. Kanker Serviks
1. Definisi
Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher
rahim atau serviks, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah uterus yang terletak antara uterus dengan vagina (NCI, 2007).7 Gambar 1. Serviks dan Bagian Sekitarnya (Anonim, 2007)
2. Patofisiologi Kanker leher rahim 95% terdiri dari karsinoma sel skuamosa dan sisanya
merupakan adenokarsinoma dan jenis kanker lain. Hampir seluruh kanker leher rahim
didahului derajat pertumbuhan prakarsinoma/prakanker yaitu displasia dan karsinoma
in situ (Tambunan, 1991).Terjadinya perubahan derajat sel epitel displasia dan kanker in situ
memerlukan waktu yang relatif lama. Demikian juga perubahan kanker in situ
menjadi kanker invasif terjadi setelah bertahun – tahun. Salah satu bukti yang
menyokong teori ini adalah perbedaan umur yang bermakna antara penderita
prakanker dan kanker invasif (Tambunan, 1991).Stadium kanker ditentukan berdasarkan pemeriksaan fisik, kolposkolpi,
histopatologi dan survei metastasis. Stadium yang paling sering digunakan adalah
klasifikasi menurut International Federation of Gynecology and Obstetricts (FIGO).
Stadium berdasarkan FIGO :
1. Stadium I : Kanker leher rahim hanya terdapat pada daerah leher rahim (serviks)
8
a) Stadium IA : Kanker invasif didiagnosis melalui mikroskopik (menggunakan mikroskop), dengan penyebaran sel tumor mencapai lapisan stroma tidak lebih dari kedalaman 5 mm dan lebar 7 mm
b) Stadium IB : Kanker yang terlihat hanya terdapat pada leher rahim atau
dengan pemeriksaan mikroskop lebih dalam ke lapisan stroma dari 5 mm dengan lebar > 7 mm
2. Stadium II : Kanker meluas keluar dari leher rahim namun tidak mencapai dinding panggul atau perluasan melibatkan vagina 2/3 bagian atas.
a) Stadium IIA : Kanker tidak melibatkan jaringan penyambung (parametrium) sekitar rahim, namun melibatkan 1/3 bagian atas vagina b) Stadium IIB : Kanker melibatkan parametrium namun tidak melibatkan dinding samping panggul
3. Stadium III : Kanker meluas sampai ke dinding samping panggul dan melibatkan
sampai dengan 1/3 vagina bagian bawah. Stadium III mencakup kanker yang menghambat proses berkemih sehingga menyebabkan timbunan air seni di ginjal dan berakibat gangguan ginjal a) Stadium IIIA : Kanker melibatkan sampai 1/3 bagian bawah vagina namun tidak meluas sampai dinding panggul b) Stadium IIIB : Kanker meluas sampai dinding samping vagina yangmenyebabkan gangguan berkemih sehingga berakibat gangguan ginjal
9
4. Stadium IV : Kanker menyebar sampai ke kandung kemih atau rektum, atau
meluas melampaui panggul a) Stadium IVA : Kanker menyebar ke kandung kemih atau rektumb) Stadium IVB : Kanker menyebar ke organ yang jauh
3. Penyebab
Penyebab dari kanker serviks 99,7% adalah Human Papilloma Virus yaitu
sejenis virus yang menyerang manusia. Pengaruh lingkungan sosial ekonomi,
promiskuitas, usia koitus pertama, perkawinan dan melahirkan pada usia muda,
menunjuk jelas ke arah koitus sebagai faktor sentral. Dalam hubungan dengan
etiologi dipikirkan adanya suatu agen yang tidak dikenal, terintroduksi bersama
koitus, menyebabkan rangsangan epitel pada daerah transisi. Agen ini diduga kira-
kira selama 30 tahun memberikan pengaruhnya sebelum terjadi karsinoma serviks
invasif (van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1973).Penelitian-penelitian telah menemukan sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan resiko kanker serviks. Faktor-faktor ini dapat bekerja bersamaan dalam
meningkatkan resiko kanker serviks (Anonim, 2008a) :a. Human papilloma viruses (HPVs) HPV adalah sekelompok virus yang dapat menginfeksi serviks dan dapat berpindah melalui hubungan seksual. Beberapa tipe HPV dapat menyebabkan perubahan sel-sel pada leher rahim dan dapat selanjutnya dapat menimbulkan
10 kanker. Terdapat 3 golongan tipe HPV dalam hubungannya dengan kanker serviks, yaitu :
1. HPV resiko rendah, yaitu HPV tipe 6 dan 11
2. HPV resiko sedang, yaitu HPV tipe 33, 35, 40 43, 51, 56, dan 58
3. HPV resiko tinggi, yaitu HPV tipe 16, 18, dan 31 (Sjamsuddin, 2001).b. Sistem imun yang melemah Wanita dengan infeksi HIV atau yang mengkonsumsi obat imunosuppresan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk berkembangnya kanker serviks.
c. Usia Pada usia 35-55 tahun memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker leher rahim.
d. Riwayat seksual Hubungan seksual pertama kali sebelum usia 16 tahun berkaitan dengan peningkatan resiko kanker leher rahim 2 kali dibandingkan wanita yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin banyak partner seksual maka semakin meningkat resiko kanker leher rahim.
e. Merokok Wanita yang merokok mempunyai resiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Tembakau mengandung bahan- bahan karsinogen baik yang dihisap sebagai rokok/sigaret atau dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines.
11 Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum. Efek langsung bahan-bahan tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus (Sjamsuddin, 2001).
f. Mempunyai banyak anak Hasil penelitian menunjukkan bahwa melahirkan banyak anak meningkatkan resiko kanker serviks.
4. Gejala dan Tanda
Pada fase awal, terdapat kemungkinan bahwa penderita belum mempunyai
keluhan bahkan hampir tidak ada gejala yang muncul. Pada fase ini, penderita masih
dapat melakukan kegiatan sehari - hari, seperti mengasuh anak, mencuci, memasak
ataupun bekerja di luar. Kadang-kadang ada pula yang mengalami gejala keputihan
atau perdarahan sesudah senggama pada stadium awal (Van de Velde, Bosman, dan
Wagener, 1996).Dalam fase lanjut, akibat nekrosis dan perubahan-perubahan proliferatif
jaringan serviks, timbul keluhan-keluhan seperti perdarahan abnormal atau ada
bercak-bercak coklat kemerahan setelah berhubungan seksual, keputihan yang makin
lama makin berbau, perdarahan setelah berhubungan seksual, perdarahan diantara dua
siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi), perdarahan
vagina atau spotting pada wanita pasca menopause, perdarahan yang sangat lama,
berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun), nafsu makan berkurang,
12
kelelahan, nyeri panggul, gangguan defekasi, dan terkadang muncul urinary symptom
(Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, dan Jameson, 2005).5. Pencegahan dan Deteksi Dini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan program pencegahan kanker serviks melalui tiga pendekatan, yaitu : a. Pencegahan primer, bertujuan untuk mengurangi perilaku dan resiko yang memungkinkan seseorang terkena kanker serviks, dilakukan melalui edukasi tentang upaya mencegah penularan virus HPV dan pemberian vaksin anti HPV.
b. Pencegahan sekunder, dilakukan dengan deteksi dini untuk menemukan lesi prakanker dan mengobatinya.
c. Pencegahan tersier, bertujuan untuk menemukan kanker serviks pada stadium serendah mungkin atau menatalaksana kanker serviks seoptimal mungkin (Moegni, 2007). Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui dua cara yaitu berupa inspeksi visual menggunakan asam asetat dan melakukan papsmear secara teratur (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).
Sekitar dua dasawarsa yang lalu, dunia medis dengan didukung salah seorang
peneliti kanker bernama IH Frazer dari Department of Medicine, Princess, Alexandra
Hospital, Wollongabba, Queensland, Australia, mulai mengembangkan jenis vaksin
yang merangsang antibodi untuk merespons kekebalan tubuh terhadap HPV.Saat ini telah tersedia vaksin quadrivalent HPV yang efektif untuk HPV tipe
6, 11, 16 dan 18. Vaksin yang diinjeksikan di lengan tersebut diberikan sebanyak tiga
13
kali berturut-turut dan berlaku seumur hidup. Vaksin HPV efektif diberikan kepada
wanita semua umur, dengan syarat wanita tersebut belum pernah terinfeksi oleh HPV
(Diananda, 2009).C. Papsmear
Papsmear atau disebut paptest (Test Papanicoloau) merupakan suatu cara
untuk memeriksa sel-sel yang diambil dari serviks. Teknik papsmear diperkenalkan
pada tahun 1950 (NCI, 2007).Pemeriksaan papsmear dapat dilakukan oleh dokter ahli, dokter umum,
maupun bidan yang sudah terlatih untuk melakukan pemeriksaan papsmear.
Pemeriksaan papsmear diupayakan dilakukan seminggu atau dua minggu setelah
berakhirnya masa menstruasi, namun jika sudah tidak menstruasi pemeriksaan
papsmear dapat dilakukan kapan saja. Setiap wanita yang ingin melakukanpemeriksaan papsmear harus memahami beberapa hal yaitu : sebaiknya datang diluar
menstruasi, tidak diperkenankan memakai bahan-bahan antiseptik pada vagina,
penderita pasca bersalin, pasca operasi rahim, pasca radiasi sebaiknya datang 6-8
minggu kemudian, penderita yang mendapatkan pengobatan lokal seperti vagina
supostoria atau ovula sebaiknya dihentikan 1 minggu sebelum papsmear (Suwiyoga,
2009).Penelitian di Amerika, pada April 2003, didapatkan hasil bahwa responden
dengan tingkat pendapatan lebih tinggi memiliki kemauan 1,56 kali lebih besar untuk
14
menjalankan pemeriksaan papsmear dibandingkan responden dengan tingkat
pendapatan lebih rendah (Darnindro, 2006).D. Edukasi Kesehatan
Edukasi merupakan suatu proses penyampaian materi pendidikan oleh
pendidik kepada sasaran pendidikan untuk mencapai tujuan yang berupa perubahan
perilaku. Edukasi kesehatan merupakan suatu upaya yang dilakukan agar masyarakat
dapat berperilaku sehat. Edukasi kesehatan dilakukan dengan cara bujukan,
himbauan, ajakan, pemberian informasi dan sebagainya. Edukasi kesehatan sangat
penting dalam menunjang program-program kesehatan (Notoatmodjo, 1993).Metode pendidikan kesehatan yang digunakan harus disesuaikan dengan
jumlah sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Metode yang sesuai
untuk kelompok besar adalah seminar atau ceramah. Metode ceramah baik untuk
sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Suatu ceramah akan berhasil
apabila penceramah menguasai materi yang akan diceramahkan dan menguasai
sasaran ceramah (Notoatmodjo, 1993).Untuk memilih metode edukasi harus memperhatikan subyek edukasi apakah
itu merupakan individu, kelompok, masyarakat / massa serta harus
mempertimbangkan pendidikan formal. Ceramah merupakan metode edukasi yang
diberikan untuk kelompok besar, lebih dari 15 orang, metode ini sesuai untuk sasaran
/ subyek yang berpendidikan tinggi / rendah (Notoatmodjo, 2003).
Bentuk pendekatan atau edukasi yang digunakan antara lain adalah:
1. Bimbingan dan penyuluhan
15 Dengan cara ini kontak antara subyek penelitian dan peneliti lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi subyek penelitian dapat diteliti oleh peneliti sehingga dapat dibantu dalam penyelesaiannya. Pada akhirnya subyek penelitian dapat menangkap dan menerimanya kemudian berdasarkan kesadaran penuh pengertian dapat mengubah perilaku sehatnya.
2. Wawancara Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara antara peneliti dengan subyek penelitian untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau tidak terhadap perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum, maka perlu adanya penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
3. Ceramah Metode yang baik untuk subyek penelitian yang berpendidikan tinggi maupun rendah dan untuk kelompok besar. Yang dimaksud kelompok besar di sini apabila subyek penelitian lebih dari 15 orang (Notoatmodjo, 2003).
E. Perilaku
Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti
keinginan, minat, kehendak, emosi, berpikir, motivasi, dan reaksi. Perilaku
merupakan suatu respon seseorang terhadap rangsangan atau stimulus dari luar,
respon ini berbentuk dua macam yakni :16
a. Bentuk pasif Bentuk pasif disebut juga respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan, sikap, dan pengetahuan.