PERSEPSI GURU TERHADAP KOMPONEN PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI SUDAH ATAU BELUM SERTIFIKASI, TINGKAT PENDIDIKAN, GOLONGAN JABATAN DAN MASA KERJA

PERSEPSI GURU TERHADAP KOMPONEN PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI SUDAH ATAU BELUM SERTIFIKASI, TINGKAT PENDIDIKAN, GOLONGAN JABATAN DAN MASA KERJA

  Studi kasus: Guru-guru SMA di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten

  SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  oleh: Novy Anjarwati NIM: 061334026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya

  2. Bunda Maria

  3. Bapak Ibu saya tercinta

  4. Adik-adikku

  5. Kekasihku

  6. Sanak- saudara yang telah membantu perjuangan ini

  7. Teman – temanku                  

     

  

MOTTO

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.

  

Tidak ada alasan untuk menyerah sebelum kita

mencoba.

       

  

TUHAN TIDAK AKAN DATANG TERLAMBAT

ATAUPUN LEBIH CEPAT, SEMUA TEPAT

PADA WAKTUNYA

             

  

 

 

         

                                                       

   

 

     

  

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP KOMPONEN PENILAIAN PORTOFOLIO

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI SUDAH

ATAU BELUM SERTIFIKASI, TINGKAT PENDIDIKAN, GOLONGAN

JABATAN DAN MASA KERJA

  Studi Kasus: Guru-guru SMA di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Novy Anjarwati

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari guru yang sudah dan yang belum mengikuti atau lulus program sertifikasi guru; (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan; (3) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan; (4) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja.

  Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada guru-guru SMA negeri dan swasta di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten. Populasi penelitian adalah seluruh guru-guru SMA negeri dan swasta di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten yang berjumlah 129 guru. Sampel penelitian adalah guru- guru SMA Negeri 3 Klaten, SMA muhammadiyah 1 Klaten, dan SMA Islam Pandanaran Klaten yang berjumlah 98 guru. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data penelitian adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan uji T dan one way Anova.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi (nilai t sebesar 1,160 lebih kecil dari hitung t 1,987, dengan probabilitas 0,249 lebih besar dari 0,05); (2) tidak ada tabel perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan (probabilitas signifikansi 0,454 lebih besar dari 0,05 dan F sebesar 0,882 lebih kecil dari F 2,70); (3) hitung tabel tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan, (probabilitas signifikansi 0,541 lebih besar dari 0,05 dan F sebesar 0,377 lebih kecil dari hitung

  F 3,94); (4) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian tabel portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja (probabilitas signifikansi 0,864 lebih besar dari 0,05 dan F sebesar 0,247 lebih kecil dari hitung F 2,70) tabel

  

ABSTRACT

THE PERCEPTIONS OF TEACHERS TOWARDS PORTOFOLIO

ASSESSMENT COMPONENTS BASED ON WHO HAVE BEEN PASSED

AND WHO HAVEN’T BEEN PASSED CERTIFICATION PROGRAM

PERCEIVED FROM THEIR LEVEL OF EDUCATION, RANK, AND

THEIR LENGTH OF SERVICES

  A Case Study: Senior High School Teachers in Klaten North District Klaten Regency

  Novy Anjarwati Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2011

  This study aims to determine whether there are differences in: (1) teachers’ perceptions toward teacher portofolio assessment components perceived from teacher positions in certification program; (2) teachers' perceptions toward teacher portofolio assessment components perceived from educational level; (3) teachers 'perceptions toward teacher portofolio assessment components perceived from their rank; (4) teachers' perceptions toward teacher portofolio assessment components perceived from the length of services.

  This study is a case study on state and private senior high school teachers and private in Klaten North District. The population is 129 teachers of state and private senior high schools in Klaten North District, Senior high school teachers from 3 State Senior High School in Klaten, Senior high school from Muhammadiyah 1 and Islamic Pandanaran Senior High School in Klaten. The samples are 98 teachers. The technique of gathering the data is proportional random sampling. The data collection techniques are questionnaires and documentation. Data analysis technique is T test and one way Anova.

  The results of this study indicate that: (1) there is no difference in teachers' perception towards teacher portofolio assessment components perceived from teachers position (t value of 1.160 is smaller than t 1.987, 0.249 with a probability is greater than 0.05); (2 ) there is no difference in teachers' perception towards teacher portofolio assessment components perceived from educational level (probability of significance is greater than 0.05, 0.454 and 0.882 for F is smaller than F 2.70); (3) there is no difference in teacher perceptions of the portofolio assessment components of teachers perceived from the level of rank, (probability of significance is greater than 0.05, 0.541 and 0.377 for F is smaller than F 3.94); (4) there is no difference in teachers' perception towards teacher portofolio assessment components perceived from the length of services ( significance probability of 0.864 is greater than 0.05 and 0.247 for F is smaller than F 2.70).

     

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PERSEPSI GURU

  

TERHADAP KOMPONEN PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI

GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI SUDAH ATAU BELUM

SERTIFIKASI, TINGKAT PENDIDIKAN, GOLONGAN JABATAN, DAN

MASA KERJA ”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

  memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., SIP., M.Pd. Selaku dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini, dan memberikan dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini, dan memberikan dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

  8. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

  9. Bapak Ibuku tercinta, dik Nita, dik Vincent yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu beserta kalian semua.

  10. Buat Kekasihku terima kasih buat doa, dukungan, semangatnya.

   

         

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………….. vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah .....................................................................

  3 C. Rumusan Masalah ....................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ....................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ..................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik .....................................................................

  6 1. Persepsi .............................................................................

  6 2. Sertifikasi Guru ..................................................................

  8

  3. Pengertian Guru … ............................................................ 11

  4. Tingkat Pendidikan ........................................................... 14

  5. Golongan Jabatan .............................................................. 16

  6. Masa Kerja ………………………………………... ......... 17

  B. Kerangka Teoritik ................................................................... 18

  C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 20

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 22 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 22 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 22 D. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 23 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................. 25 F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

  30 G. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................... 30

  H. Teknik Analisis Data ............................................................... 34

  BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. SMA Negeri 3 Klaten ............................................................. 41 B. SMA Muhammadiyah 1 Klaten .............................................. 43 C. SMA Islam Pandanaran Klaten ............................................... 45 BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ......................................................................... 46 B. Analisis Data ........................................................................... 55

  C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 65

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................. 70 B. Keterbatasan ............................................................................ 71 C. Saran ........................................................................................ 72 Daftar Pustaka

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel ...................................................................... 24Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Komponen Penilaian Portofolio .......................................................................

  26 Tabel 3.3 Skoring Berdasarkan Skala Likert ................................................ 29

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Validitas Variabel Persepsi Guru

  Terhadap Komponen Penilaian Portofolio Sertikasi Guru Dalam Jabatan ...........................................................................................

  31 Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ....................................................... 46

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sudah atau Belum Sertifikasi .......................................................................................

  47 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasrkan Tingkat Pendidikan . 47

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Golongan Jabatan .. 48Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja ........... 49Tabel 5.6 Interpretasi Persepsi Guru Terhadap Komponen Penilaian

  Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabaatan ................................. 49

Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio

  Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Sudah atau Belum Sertifikasi .......................................................................................

  50 Tabel 5.8 Persepsi Guru Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. 51

Tabel 5.9 Persepsi Guru Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio

  Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Golongan Jabatan ... 53

Tabel 5.10 Persepsi Guru Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio

  Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Masa Kerja ............. 54

Tabel 5.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Presepsi Guru

  Terhadap Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau Sudah atau Belum .......... 56

Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Presepsi Guru

  Terhadap Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau Tingkat Pendidikan ........ 56

Tabel 5.13 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Presepsi Guru

  Terhadap Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasiguru Dalam Jabatan Ditinjau Golongan Jabatan ........... 57

Tabel 5.14 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Presepsi Guru

  Terhadap Guru Terhadaap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi guru Dalam Jabatan Ditinjau Masa Kerja ..................... 58

Tabel 5.15 Hasil Pengujian Homogenitas ........................................................ 59Tabel 5.16 Hasil Uji T Berdasarkan Sudah atau Belum Sertifikasi ................. 61Tabel 5.17 Hasil Uji Beda Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 62Tabel 5.18 Hasil Uji Beda Berdasarkan Golongan Jabatan ............................. 63Tabel 5.19 Hasil Uji Beda Berdasarkan Masa Kerja ....................................... 64

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................ 74

Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas ................................................. 83

Lampiran 3 Data Induk Penelitian .............................................................. 88

Lampiran 4 Analisis Data ............................................................................ 94

Lampiran 5 Tabel T ..................................................................................... 104

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 106

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dalam kedudukannya di dunia pendidikan memiliki peran yang

  sangat penting sebab guru menjadi ujung tombak dari proses keberhasilan pendidikan. Pendidikan harus mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dan profesional dalam bidangnya. SDM yang dimaksud yaitu tenaga pendidik termasuk di dalamnya adalah kepala sekolah, guru, tenaga administrasi yang ada di sekolah.

  Guru merupakan sentral dalam sistem pendidikan yang akan senantiasa menjadi sorotan. Meskipun guru adalah tokoh sentral dalam pendidikan, akan tetapi keprofesionalan guru sekarang banyak dipertanyakan. Harapannya apabila guru profesional maka akan menghasilkan manusia yang cerdas dan kompetitif, sehingga perlu ditekankan tanggung jawab kepada para pendidik. Apabila melihat pada kenyataannya seperti sekarang ini banyak tertuliskan pendidikan yang cerdas dan terampil akan tetapi tidak memiliki tanggung jawab dalam menjalankan tanggung jawab yang dimilikinya. Selanjutnya berakibat pada timbulnya masalah dalam masyarakat. Dalam keadaan seperti ini perlu ada sertifikat guru agar mempunyai guru profesional yang memenuhi standar kebutuhan.

  Menyadari kondisi tersebut di atas, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengesahkan undang-undang guru dan dosen yang ditindaklanjuti dengan pengembangan rancangan peraturan pemerintah tentang guru dan dosen, yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru. Upaya tersebut telah banyak dilakukan tetapi masih banyak kendala yang dihadapi, seperti ketidakseriusan Depdiknas untuk menangani masalah pendidikan. Dalam peningkatan profesionalisme guru ini, perlu diadakan sertifikasi dan uji kompetensi secara berkala agar kinerjanya terus meningkat dan memenuhi syarat profesionalisme. Untuk kepentingan tersebut diperlukan kebijakan pendidikan dalam pengembangan keprofesionalan guru dengan segala sesuatu yang sudah terencana dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah sedang melakukan program baru dalam upaya peningkatan kinerja guru yaitu melalui sertifikasi guru.

  Pandangan para guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan disebabkan oleh latar belakang guru yang berbeda-beda seperti tingkat pendidikan, golongan jabatan dan masa kerja. Tidak semua guru mempunyai latar belakang yang sama. Perbedaan tingkat pendidikan guru ini akan menimbulkan cara pandang yang berbeda pula. Guru dengan tingkat pendidikan D4/S1 akan memiliki persepsi yang lebih positif dibandingkan guru dengan tingkat pendidikan D3 atau lebih rendah. Selain perbedaan latar belakang pendidikan, setiap guru memiliki golongan jabatan yang berbeda-beda pula, sebagaimana diungkapkan dalam pedoman sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2007 bahwa guru yang lulus uji sertifikasi akan mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok. Hal ini mempengaruhi persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Guru yang memiliki golongan lebih tinggi diduga akan memiliki persepsi positif karena dalam menerima tunjangan profesi, tingkat kepuasan yang dimiliki lebih tinggi di banding dengan golongan jabatan yang lebih rendah. Guru yang memiliki banyak pengalaman karena sudah bertahun-tahun menjadi guru akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk lulus uji sertifikasi dibandingkan dengan guru yang baru saja merintis karirnya. Mereka akan lebih mampu untuk memenuhi persyaratan portofolio. Berdasarkan pedoman penetapan peserta dan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2007, masa kerja termasuk dalam kriteria penyusunan ranking yang menjadi dasar urutan prioritas peserta sertifikasi guru dalam jabatan. Dengan demikian guru dengan masa kerja yang berbeda dalam menjalani maka diduga akan berbeda pula persepsinya terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan.

  Bertolak dari latar belakang tersebut penulis ingin meneliti tentang persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan masa kerja.

B. Batasan Masalah

  Persepi guru tentang program sertifikasi guru dalam jabatan berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Agar penelitian ini lebih terarah maka hanya dibatasi untuk empat faktor yang mempengaruhi persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru yaitu sudah atau belum mengikuti sertifikasi, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan masa kerja.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1.

  Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi? 2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan?

  4. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi

  2. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat jabatan.

  3. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan.

4. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain: a.

  Bagi Guru Hasil penelitihan ini diharapkan dapat menjadi wahana sosialisasi mengenai sertifikasi bagi guru yang belum mengetahui tentang sertifikasi.

  b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sekolah dengan menyediakan tenaga pendidik yang profesional.

  c. Bagi Penulis Diharapkan penelitian dapat dijadikan bekal pada saat terjun di dunia pendidikan yang sesuai dengan objek penelitian ini.

  d. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik 1. Persepsi Presepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan,

  yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptor (Walgito, 1994:53). Proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti disebut persepsi (Irwanto, 1988:71).

  Menurut Thoha (1983:138), persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan, penciuman. Kunci persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi.

  Pendapat lain tentang persepsi dikemukakan oleh Davidoff (1981:232) yang diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pemahaman, menerima, pengorganisasian dan pengolahan ransangan dari lingkungan melalui panca indera sehingga individu menyadari mengerti tentang yang diinderakan.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Thoha (1988:1945-1952) ada berbagai macam faktor yang berasal dari luar atau dalam yang dapat mempengaruhi proses seleksi. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar antara lain: a.

  Intensitas Prinsip intensitas dari perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, semakin besar pula hal itu dipahami.

  b. Ukuran Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar untuk objek semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

  c. Pengulangan Dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang- ulang akan memberi perhatian yang lebih besar dibanding dalam sekali lihat.

  d. Gerakan Prinsip gerakan ini antara lain menyatakan bahwa orang akan memberi banyak perhatian terhadap objek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibanding objek yang diam.

  e. Baru dan familiar Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi ekternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.

  Faktor dari dalam yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan dalam antara lain : a.

  Proses belajar Semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan, kekomplekan kejiwaan ini selaras dengan proses pemahaman/belajar dan motivasi yang dipunyai masing-masing.

  b.

  Motivasi Selain proses belajar dapat membentuk persepsi dari dalam yang juga menentukan terjadinya persepsi antara lain motivasi dan kepribadian.

  Pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi.

  c. Kepribadian Dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat hubunganya dengan proses belajar dan motivasi mempunyai akibat terhadap apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.

2. Sertifikasi Guru

  Pengertian sertifikasi secara umum mengacu pada National

  Commision on Educatinal Services (NCES) disebutkan “Certification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a teacher candidate’s credentials and provides him or her a license to teach”(Tuhusetya, 2007).

  Dalam pedoman tanya jawab tentang sertifikasi (Depdiknas Dirjen Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan, 2007), sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas yang bertujuan guna menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat guru. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.

  a. Tujuan Sertifikasi Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru yang pada akhirnya diharapkan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

  b. Manfaat Sertifikasi Adapun manfaat ujian sertifikasi guru dapat diberikan sebagai berikut: 1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru.

  2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional.

  3) Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK, dan kontrol mutu dan jumlah guru bagi pengguna layanan pendidikan.

  4) Menjaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.

  5) Memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.

  Menurut Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan, sertifikasi guru dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikasi pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio dan setelah lulus barulah guru tersebut mendapat sertifikat pendidik.

  Di dalam portofolio tersebut harus dicantumkan 10 komponen, yang terdiri dari: a. Kualifikasi akademik

  b. Pendidikan dan pelatihan

  c. Pengalaman mengajar

  d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

  e. Penilaian dari atasan

  f. Prestasi akademik

  g. Karya pengembangan profesi

  h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah i. Pengalaman berorganisasi j. Penghargaan pendidikan

3. Pengertian Guru.

  Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampuan yang maksimal.

  a. Hak dan Kewajiban Guru Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh: 1) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai 2) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

  3) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas

  4) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual

  5) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

  Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: 1)

  Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

  2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

  3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

  b. Peranan guru Menurut (Sahertian, 1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut:

  1) Guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu.

  2) Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.

  3) Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar.

  4) Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.

  5) Guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.

  6) Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.

  7) Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.

  8) Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan demikian anak ikut aktif memecahkan.

4. Tingkat Pendidikan

  Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman.

  Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Ada 3 jenis pendidikan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, yaitu :

  a. Pendidikan formal Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi

  b. Pendidikan nonformal

  Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya berbentuk kursus-kursus.

  c. Pendidikan informal Pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

  Menurut Winkel (1986:160), pendidikan informal adalah suatu jenis pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan tidak sistematis, dilaksanakan di luar sekolah terutama dalam keluarga.

  Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mempunyai empat macam program pendidikan guru (Sahertian, 1994:68) yaitu: a. Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1) dengan lama studi 4- 7 tahun.

  b. Program Pasca Sarjana dengan lama studi 6-9 Semester (S2)

  c. Program Doktor dengan lama studi 8-11 Semester (S3)

  d. Program Non Gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut : 1) Program Diploma (D1) dengan lama studi 1-2 tahun 2) Program Diploma 2 (D2) dengan lama studi 2-3 tahun 3) Program Diploma 3 (D3) dengan lama studi 3-5 tahun

  Selain itu juga ada program akta mengajar, yang diberikan kepada mereka yang berasal dari fakultas non keguruan untuk memperoleh kemampuan mengajar pada berbagai tingkatan sekolah. Program akta mengajar ini terdiri atas: a.

  Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester.

  b.

  Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah memperoleh 60 Sks dalam bidang non kependidikan.

  c.

  Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan.

  d.

  Akta IV dengan beban kredit 20 SKS ditempuh selama dua semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan.

  e.

  Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan

5. Golongan Jabatan

  Poerwandarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menyatakan bahwa golongan adalah kelompok, dan jabatan adalah pekerjaan dalam pemerintah atau organisasi. Jadi bisa disimpulkan bahwa golongan jabatan adalah kelompok pekerjaan dalam suatu pemerintahaan atau organisasi (Salim, 1991:482).

  Jabatan atau pekerjaan adalah satu kelompok dari tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai bagi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penggolongan dari jabatan seorang guru didasarkan pada ijasah pendidikan terakhir guru.

  Jenjang kepangkatan menurut golongan ruangnya adalah sebagai berikut :

  a. I/a : Juru Muda

  b. I/b : Juru Muda Tingkat I c. Juru I/c : d.

  I/d : Juru Tingkat I e.

  II/a : Pengatur Muda f.

  II/b : Pengatur Muda Tingkat I g.

  II/c : Pengatur h.

  II/d : Pengatur Tingkat I i.

  III/a : Penata Muda j.

  III/b : Penata Muda Tingkat I k.

  III/c : Penata l.

  III/d : Penata Tingkat I m.

  IV/a : Pembina n.

  IV/b : Pembina Tingkat I o.

  IV/c : Pembina Utama Muda p.

  IV/d : Pembina Utama Madya q.

  IV/e : Pembina Utama

6. Masa Kerja

  Masa kerja adalah masa guru melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Sebagaimana dinyatakan dalam tanya jawab tentang sertifikasi guru (2007:11), masa kerja dihitung selama seseorang menjadi guru. Bagi guru PNS masa kerja dihitung mulai dari diterbitkannya surat keterangan melaksanakan tugas berdasarkan SK CPNS. Bagi guru non PNS masa kerja dihitung selama guru mengajar yang dibuktikan dengan surat keputusan dari sekolah berdasarkan surat pengangkatan dari yayasan.

B. Kerangka Teoritik 1. Persepsi Guru Terhadap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Sudah atau Belum Sertifikasi.

  Pandangan guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan diduga dipengaruhi oleh sudah atau belum guru menempuh program sertifikasi. Mungkin guru yang sudah lulus uji sertifikasi menganggap uji sertifikasi bernilai positif karena mereka pernah menempuh ujian sertifikasi tersebut sehingga mereka sudah mempunyai pengalaman sebelumnya, tetapi guru yang belum lulus atau belum menempuh uji sertifikasi menganggap uji sertifikasi bernilai negatif karena mereka belum mempunyai pengalaman sebelumnya. Melihat ada guru yang sudah dan belum mengikuti atau lulus program sertifikasi, diduga akan ada perbedaan persepsi antara guru yang sudah lulus dan guru yang belum lulus program sertifikasi.

2. Persepsi Guru Terhadap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan

  Pandangan guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan diduga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya.

  Pandangan guru diduga akan berbeda apabila memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Secara umum, pendidikan formal guru seperti D2, D3, S1, S2, dan S3. Mungkin guru yang latar belakangnya lebih tinggi menganggap uji sertifikasi bernilai positif karena mereka merasa lebih berpengalaman tetapi guru yang latar belakangnya lebih rendah menganggap uji sertifikasi bernilai negatif karena mereka merasa belum berpengalaman. Menurut Niken (2009:21) guru yang berlatar pendidikan dibawah D2, D2, atau D3 harus menempuh pendidikan lebih lanjut untuk memperoleh gelar jenjang S1 apabila menginginkan dapat mengikuti program sertifikasi. Sehingga mereka memiliki persepsi kurang positif.

  Melihat tingkat pendidikan mereka berbeda-beda diduga akan memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan.

  

3. Persepsi Guru Terhadap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi

Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Golongan Jabatan

  Dalam Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan tahun 2007 dijelaskan bahwa guru yang lulus uji sertifikasi akan mendapat tunjangan satu kali gaji pokok. Pada kenyataannya setiap guru mempunyai golongan jabatan yang beda-beda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan. Guru yang golongan lebih rendah diduga akan memiliki persepsi negatif karena menerima tunjangan profesi lebih sedikit dibandingkan dengan guru yang golongannya lebih tinggi sehingga tingkat kepuasan yang dimiliki lebih rendah dibanding dengan golongan jabatan yang lebih tinggi. Sedangkan guru yang golongannya lebih tinggi memiliki persepsi positif karena dengan adanya sertifikasi, guru yang telah lulus akan menerima tunjangan profesi lebih banyak daripada guru yang golongannya lebih rendah sehingga tingkat kepuasannya lebih tinggi. Sedangkan menurut Niken (2009:22) guru yang memiliki golongan jabatan lebih tinggi akan memiliki persepsi negatif karena mereka menganggap sudah biasa karena kesejahteraan mereka sudah terjamin sebelum mereka mengikuti program sertifikasi guru dalam jabatan.

4. Persepsi Guru Terhadap Komponen Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Masa Kerja

  Berdasarkan Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanan Sertifikasi Guru dalam Jabatan (2007:12) tampak bahwa guru yang masa kerjanya banyak akan lebih diprioritaskan dibandingkan guru yang memiliki masa kerja sedikit. Jadi mengingat setiap guru memiliki masa kerja yang beda-beda maka diduga mereka akan mempunyai perbedaan persepsi terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan.

C. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian yang diteliti. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut:

  1. Ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi.

  2. Ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat jabatan.

  3. Ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan.

  4. Ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian

  mengenai unit sosial tertentu yang menghasilkan gambaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu, hal ini pengumpulan dan analisis data dilakukan pada waktu tertentu (Winarno, 1990:43). Dalam penelitian ini diterapkan untuk meneliti persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi, tingkat pendidikan, golongan jabatan, dan masa kerja.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMA di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten.

  2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2010.

  C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah guru-guru SMA di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten.

2. Objek Penelitian

  Objek penelitian adalah persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi, ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi, tingkat pendidikan, golongan jabatan, dan masa kerja.