IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH

MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh:

Dian vera rahmawati

NIM: 111-13-032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH

MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh:

Dian vera rahmawati

NIM: 111-13-032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH

MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh:

Dian vera rahmawati

NIM: 111-13-032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

MOTO

  “JIKA KAMU MEMPUNYAI HARTA, TETAPI TIDAK PUNYA ILMU, MAKA TIDAK ADA BEDANYA KAMU SEPERTI ORANG YANG PUNYA

  SANDAL TETAPI TIDAK PUNYA KAKI” (

  

Litho’atillah)

  “RAIHLAH KEMENANGAN DENGAN ILMU MU, NISCAYA HIDUPMU AKAN KEKAL. SEMUA MANUSIA AKAN MATI, SEDANGKAN ORANG

  YANG BERILMU HIDUPNYA ABADI” (

  

Litho’atillah

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Ayah dan ibundaku tersayang Muhisom dan Siti Munawaroh yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

  2. Kakak perempuanku, Irinna Ika Wulandari atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  3. Mbah Kakung Ngatemen dan Alm. Mbah Rayi Fatimah yang selalu memberikan doa, nasihat, dan kasih sayang kepada cucunya.

  4. Dosenpembimbing skripsiku, ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si.

  5. Mbak Titik Isniatus Shaliha yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

  6. Untuk sahabatku Alifatul Latifah, Siti Zuliyanah dan Inggi putri.

  7. Para kyai, ustadz-ustadzah, santri, dan keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ikhlas Gowongan Ungaran.

  8. Untuk teman-teman PPL SMA N 03 Salatiga tahun 2016 serta keluarga besar KKN Desa Banyuurip tahun 2017

  9. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2013 khususnya jurusan PAI.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur

  alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan

  kepada Allah Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah tahun 2017.

  Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Siti Rukhayati, M.Ag.

  4. Dra. Siti Asdiqoh M.Si.pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas,mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  6. Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA yang bersedia membantu dan membagi informasi sehingga karya ini dapat terselesaikan dengan baik.

  Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya.Amin.

  Salatiga, 11 Juli 2017 Dian Vera Rahmawati NIM. 111-13-032

  

ABSTRAK

  Rahmawati, Dian Vera. 2017.Implementasi Sikap Sosial dan spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti asdiqoh, M.Si.

  

Kata kunci: Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual, Majelis Doa Mawar Allah

  Penelitian iniberupaya untuk mengetahui implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah IAIN Salatiga 2017.Majelis Doa Mawar Allah yaitu sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan yang berada di bawah Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA.Dalam kegiatan Majelis Doa Mawar Allah kita belajar saling peduli dengan orang lain dengan menyisihkan sebagian harta mereka dengan disantunkan kepada anak yatim. Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih luas.Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuisikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar, implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

  Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field

  

research ) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini

  meliputi sumber primer yakni hasil wawancaraPembina Majelis Doa Mawar Allah, jamaah, tim, dan sumber sekunder yang dapat berupa foto-foto kegiatan terkait kegiatan Majelis Doa Mawar Allah, buku sosial dan spiritual, profil Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA dan profil Majelis Doa Mawar Allah. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

  Temuan penelitian ini menunjukan bahwa sikap sosial pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah antara lain: kepedulian sosial, optimis dalam berfikir, toleransi dengan menghargai berbagai perbedaan, dan solidaritas sosial antar sesama jamaah. Sedangkan sikap spiritual antara lain: menjalankan shalat, tawakal,berdoa, dan bersyukur. Sikap tersebut telah di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian dengan anak yatim dengan memberi santunan baik dalam bentuk uang maupun barang.Selalu berfikir positif dalam menyelesaikan masalah. Saling menghormati, menghargai dan meningkatkan rasa persaudaraan antar jamaah. kebersamaan dalam pelaksanaan penyantuan anak yatim oleh para jamaah serta rasa kesatuan tim Majelis Doa Mawar Allah dalam melayani para jamaah, hal tersebut merupakan wujud kebersamaan dan kesatuan kepentingan sehingga tewujudlah sikap solidaritas antara jamaah satu dengan jamaah yang lain.Para jamaahmelaksanakan shalat sunah hajat dan taubat masing- masing dua rakaat. Setelah shalat para jamaah berserah diri pada Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, tidak berkeluh kesah dan tidak gelisah dan terus berusaha dan berihtiar. Berdoa dengan khusuk dan mendengarkan doa. Bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diperoleh dengan mengucapkan hamdallah.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ................................................................................................................... i HALAMAN BERLOGO............................................................................................ ii HALAMAN JUDUL .................................................................................................. iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ......................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... v HALAMAN DEKLARASI ........................................................................................ vi HALAMAN MOTTO ............................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix ABSTRAK ................................................................................................................. xi DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ................................................................................. 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 D. KegunaanPenelitian ..................................................................................... 5 E. PenegasanIstilah ........................................................................................... 6 F. Metode Penelitian ........................................................................................ 7 G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A.

  Hakekat Sikap Sosial ................................................................................... 14 1.

  Pengertian Sikap ................................................................................... 14 2. Komponen Sikap ................................................................................... 14 3. Karakteristik Sikap ............................................................................... 15 4. Pengertian Sikap Sosial ........................................................................ 17 5. Indikator Sikap Sosial di Masyarakat ................................................... 18 B. Hakekat Sikap Spiritual ............................................................................... 31 1.

  Pengertian Sikap Spiritual .................................................................... 31 2. Indikator Sikap Spiritual di Masyarakat ............................................... 32 C. Majelis Doa Mawar Allah ............................................................................ 37 1.

  Pengertian Majelis Doa Mawar Allah .................................................. 37 2. Konsep Majelis Doa Mawar Allah ....................................................... 39 3. Prinsip-Prinsip Majelis Doa Mawar Allah ............................................ 40

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data ................................................................................................ 45 1. Gambaran Umum Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA IAIN Salatiga ........................................................................................ 45 2. Majelis Doa Mawar Allah ..................................................................... 48 B. Paparan Temuan Penelitian.......................................................................... 55 1. Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah ...................................................................................................... 55 2. Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah ..................................................................... 67

  BAB IV PEMBAHASAN A. Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah ............................................................................................................. 74 B. Imlementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah ........................................................................................ 86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 101 B. Saran ............................................................................................................ 102 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL 1.

Tabel 3.1 Susunan Kepengurusan Biro Konsultasi Psikologi

  TAZKIA ......................................................................................................... 47 2.

Tabel 3.2 Struktur Organisasi Majelis Doa Mawar Allah.............................. 50

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Riwayat Hidup Penulis 3. Nota Pembimbing Skripsi 4. Surat Permohonan Izin Penelitian 5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 6. Lembar Konsultasi 7. Pedoman Wawancara 8. Hasil Wawancara 9. Surat Publikasi Skripsi 10.

  Foto-foto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah

  kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia diharapkan mampu mengenal dirinya, lingkungan sosialnya dan alam sekitarnya baik kongkret maupun abstrak. Melalui pendidikan manusia akan mampu mencetak sejarah kehidupan pada waktu hidup di dunia, baik secara individu maupun secara kolektif.

  Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena bagaimanapun juga, pendidikan merupakan sarana untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengajarkan suatu hal yang telah diketahui(Suhartono, 2008:43).

  Dengan adanya pendidikan tersebut, maka kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga untuk memotivasi diri agar selalu menjadi lebih baik, dan memberikan dampak positif untuk orang-orang yang berada disekeliling kita. Karena salah satu dari sifat manusia adalah sebagai mahkluk sosial yang mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain untuk berinteraksi sosial.

  Sebagai mahkluk sosial, manusia mau tidak mau harus berinteraksi dengan manusia lainya, dan membutuhkan lingkungan di mana dia berada. Ia mengiginkan adanya lingkungan sosial yang ramah, peduli, santun, saling menjaga dan menyayangi, bantu membantu, taat pada peraturan, tertib, disiplin, menghargai hak-hak asasi manusia dan sebagainya (Abuddin Nata, 2009 : 231).

  Dalam kehidupan sosial kasih sayang merupakan salah satu hal yang bisa menimbulkan ketenangan dan ketentraman, kasih sayang berlaku dalam setiap lapisan kehidupan sosial baik tua maupun muda, baik kaya maupun miskin. Untuk membentuk kondisi sosial yang Islami ialah dengan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama manusia. Dalam kehidupan masyarakat hendaknya antar manusia selalu bergaul yang didasari kasih sayang. Sikap ini telah di gambarkan pada masa Rosul yakni pertolongan pada kaum anshor terhadap kaum muhajirin.

  Wujud kasih sayang antar anggota masyarakat ialah saling membantu kebutuhan hidup, misalnya si kaya membantu si miskin, membantu anak yatim melalui program santunan anak yatim. Karena pada dasarnya para anak yatim mempunyai hak sosial dalam kehidupan sosial bermasyarakat, anak yatim tidak boleh mendapatkan diskriminasi dalam hal apa pun. Pelayanan sosial diberikan seperti orang lain, bahkan diprioritaskan. Mereka semestinya mendapatkan hal yang istimewa karena setatusnya adalah anak yatim yang dimuliakan dalam Al- Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad Saw (Asmani, 2009: 34).

  Dalam Islam, berkumpul atau berjama’ah memiliki manfaat yang sangat besar, karena mempunyai pengaruh yang sangat positif , bahkan hal itu merupakan suatu keharusan dalam beberapa ibadah wajib dan sunnah tertentu (S a’id Hawwa,2006: 262)

  Lebih dari itu, hubungan yang mungkin dijalin antar manusia dalam segala aspek kehidupan ini, apapun bentuknya tidak lepas daripada kaitanya tanggung jawabnya kepada Allah. Dengan demikian, tanggung jawab tersebut, manusia sebagai mahkluk sosial mengacu pada tanggung jawab dalam membentuk memelihara dan membina jalinan hubungan baik antar sesama manusia dalam berbagai lapangan pergaulan dan aspek kehidupannya seoptimal mungkin.

  Hubungan yang harmonis diharapkan akan menciptakan keselamatan, kedamaian, kesehjateraan dalam kehidupan bersama yang berkualitas dan berkelanjutan sebagai mahkluk sosial.

  Manusia sebagai mahkluk sosial memiliki tanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan jalinan hubungan yang baik dengan Allah.

  Hubungan ini dibina dengan cara mematuhi dan menjalankan tuntunan agama Allah dalam setiap bentuk dan aspek sosial tersebut. Melalui sikap kepatuhan dan ketaatan seperti itu diharapkan hubungan sosial antar sesama manusia akan memperoleh keridhaan dari Allah (Triyo supriyanto, 2009 : 87).

  Sikap adalah kesadaraan individu yag menentukan perbuatan yang nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial. Sikap sosial adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu (Wirawan, 1996: 94). Sementara sosial merupakan suatu yang berkenaan dengan hubungan antara orang-orang atau kelompok ataupun berkenaan dengan pengaruh orang-orang atau kelompok antara satu sama lain.

  Sikap spiritul adalah suatu kesadaran individu untuk bertindak dalam menanggapi objek dan terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman keagamaan. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatkan interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan. Sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan seseorang yang beriman dan bertaqwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan individu yang berahklak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

  Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologis sosial yang membahas unsur sikap sebagai individu maupun kelompok. Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu didalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap, kencendrungan individu untuk melakukan tindakan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah laku.Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan .

  Biro konsultasi psikologi TAZKIA memiliki kegiatan rutin yakni kegiatan MajelisDoa Mawar Allah yaitu sebuah wadah kegiatan sosial keagamaan yang terdapat sikap sosial dan spiritual. Ada beberapa sisi positif yang dapat diambil dari kegiatan MajelisDoa Mawar Allah tersebut. Karena dalam kegiatan tersebut kita diajarkan untuk selalu ikhlas, tawakal, dan selalu mengingat Allah sebagai Tuhan kita dengan berdzikir dan membaca Asmaul Husna. Kita juga diajarkan untuk selalu berbagi kepada siapa saja, terutama kepada anak yatim.

  Dari hal ini penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih luas tentang sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

  Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka penulis memberi judul skripsi ini “IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA

  JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017” B. Fokus Penelitian

  Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu 1.

  Bagaimana sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah? 2. Bagaimana implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis

  Doa Mawar Allah ? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

2. Untuk mengetahui implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

D. Kegunaan Penelitian

  Adapun manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut: 1.

  Manfaat Praktis Menambah wawasan peneliti mengenai wacana sikap sosial danspiritual khususnya dalam dunia pendidikan islam.

2. Manfaat Teoritis a.

  Penelitian ini menambah wawasan khasanah keilmuan sikap sosial dan spiritual b.

  Memberi sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang mengadakan penelitian berikutnya maupun riset baru tentang implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

E. Penegasan Istilah 1.

  Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual a.

  Pengertian Implementasi Implementasi merupakan kata asing yang telah dibahasa indonesiakan yang beranonim dengan kata penerapan, begitupun dalam (KBBI, 2007:427), implementasi berarti “pelaksanaan atau penerapan”. b.

  Sikap Sosial Kata “sikap” menurut KBBI bermakna perbuatan yang berdasakan pada pendirian dan keyakinan. Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P., 2006: 43).

  Jadi yang dimaksud sikap sosial adalah kesadaran individu untuk bertindak secara nyata dan berulang-ulang terhadap obyek sosial berdasarkan pengalaman-pengalaman.

  c.

  Sikap Spiritual Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P., 2006:43).Spiritual yang diambil dari kata spirit (sesuatu yang memberikan kehidupan atau vitalitas pada suatu sistem) merujuk pada semacam kebutuhan manusia untuk menempatkan upaya dirinya dalam satu kerangka makna dan tujuan yang jelas (Danah Zohar, 2005:63).

  Dari keterangan diatas dapat diperoleh keterangan bahwasanya sikap spiritual adalah suatu tindakan sebagai perwujudan dari menguatkan interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa.Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah Implementasi Sikap Sosial dan Spiritual Pada Jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

F. Metodologi Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian

   Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah penelitian

  kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, analisis data bersifat induksi, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9).

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut (Sukardi, 2004: 157) metode penelitian yang menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian.

  Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasi implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada yaitu keadaan jamaah ke arah yang lebih baik setelah mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah.

2. Kehadiran Peneliti

  Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengumpul data mengenai sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Peneliti harus berusaha untuk mengamati, mendampingi, dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas terlaksananya implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa mawar Allah.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini akan dilakukan di Biro Konsultasi Psikologi “TAZKIA” IAIN Salatiga, khususnya pada saat kegiatan di masjid Darul Amal Salatiga dimana kegiatan Majelis Doa Mawar Allah dilaksanakan setiap bulannya.

  4. Sumber Data

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung (Arikunto, 2006: 145). Digunakan untuk mendapatkan data tentang implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Adapun untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara dengan para informan yang telah ditentukan meliputi berbagai hal yang kaitanya dengan sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu: Pembina Majelis Doa Mawar Allah, Tim Majelis Doa Mawar Allah, dan jamaah yang mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah. Dari informasi-informan kunci tersebut akan dilakukan penelusuran lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait. b.

  Data Skunder Sumber data skunder adalah sumber data pendukung atau penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006: 145). Sumbernya berupa dokumen, arsip, buku, karya ilmiah lainnya serta foto kegiatan Majelis Doa Mawar Allah.

5. Prosedur Pengumpulan Data a.

  MetodeWawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui dialog dan tatap muka langsung dengan orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti (Moleong, 2008:153). Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Wawancara memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks (Sarosa, 2012: 45).

  Metode ini digunakan untuk mencari data tentang implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Alah.

  b.

  Metode Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara menampilkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (J.R. Raco, 2010: 115). Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada objek penelitian ini untuk mendapatkan data yang dirasa kurang diperoleh dari pengumpulan data melalui teknik wawancara. Dalam observasi ini peneliti melakukan pengamatan langsung kepada jamaah Majelis Doa Mawar Allah yang berada di lokasi penelitian kegiatan tersebut berlangsung serta mencari data yang mendukung dalam penelitian.

  c.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan pada subjek penelitian namun melalui dokumentasi- dokumentasi (Hasan, 2002:87). Dalam metode dokumentasi peneliti mencari dokumen-dokumen penting yang mendukung data berkaitan dengan penelitian, dan untuk memperkuat data-data yang didapat.

6. Analisis Data

  Analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi ( Sugiyono, 2012:244). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.

  Adapun yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif, yaitu dengan langkah-langkah: a.

  Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode atau teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang mempenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2012:240).

  b.

  Reduksi Data Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

  (Sugiyono, 2012:247). Dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian, maka akan memeberikan gambaran yang lebih tajam.

  c.

  Menyajikan Data Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami (Sugiyono, 2013: 249). Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data yang diperoleh dan menarik suatu kesimpulan, sehingga data yang dikumpulkan (diteliti) menjadi bermakna.

  d.

  Penarik Kesimpulan Pada dasarnya, penelitian berusaha untuk mencari makna dari data yang dikumpulkannya. Melalui reduksi data, penyajian data dan kemudian menyimpulkan. Penarik kesimpulan adalah langkah terakhir yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus menerus baik pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data (Moleong, 2011: 175).

  Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis seluruh data yang terkumpul dalam implementasi sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah.

7. Tahap-tahap Penelitian

  Adapun tahapan penelitian bertajuk sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah sebagai berikut: a.

  Kegiatan administrasi yang meliputi mengajukan proposal untuk melaksanakan kepada penanggung jawab atau ketua Majelis Doa Mawar Allah guna menyusun pedoman wawancara dan kegiatan administrasi lainya.

  b.

  Kegiatan Lapangan yang meliputi: 1)

  Survei awal untuk mengetahui gambaran umum tentang Majelis Doa Mawar Allah dan menemui pihak penanggung jawab kegiatan tersebut yang akan dijadikan subyek penelitian serta meminta ijin untuk melakukan penelitian. 2)

  Memasukan sejumlah orang yang terkait sebagai informan yang akan dilakukan dengan responden penelitian.

  3) Melakukan penelitian secara langsung ke Biro Konsultasi

  Psikologi Tazkia dan majid Darul Amal Salatiga untuk memperoleh data dengan cara melakukan interview atau wawancara kepada responden sebagai langkah awal pengumpulan data.

  4) Menyajikan data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan dan memudahkan untuk melakukan pemaknaan

  5) Melakukan verifikasi untuk membuat kumpulan-kumpulan temuan penelitian.

6) Penyusunan laporan untuk dijilid dan dilaporkan.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyusun serta mempermudah pemahaman terhadap penulisan skripsi ini, penulisanskripsi ini dikelompokan menjadi 5 bab.

  Bab I: Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

  Bab II: Kajian pustaka, yang berisi tentang landasan pijakan teoritis dari penelitian. Pada bagian ini dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan objek formal penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada

  bab ini berisi: pengertian sikap sosial dan spiritual, ciri-ciri sikap, komponen sikap, karakteristik sikap, indikator sikap sosial yaitu; jujur, disiplin, kepeduli sosial, kreatif, optimis, toleransi, solidaritas, saling menghargai, tolong menolong, dan imitasi. Indikator sikap spiritual yaitu; menjalankan shalat, tawakal, berdoa, bersyukur, berzikir, dan ikhlas.

  Bab III: Paparan data dan temuan penelitian, yang berisi tentang gambaran umum lokasi dan objek penelitian, Majlis Doa Mawar Allah, dan sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majelis Doa Mawar Allah IAIN Salatiga.

  Bab IV: Analisis, yang berisi tentang analisis data deskriptif penelitian sikap sosial dan spiritual pada jamaah Majlis Doa Mawar Allah. Bab V: Penutup, yang merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada bagian ini berisi kesimpulan penulis dari seluruh pembahasan yang telah dikemukakan dalam skripsi dan saran peneliti.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Sikap Sosial 1. Pengertian Sikap Kata “sikap” menurut KBBI bermakna perbuatan yang berdasakan

  pada pendirian dan keyakinan. Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus- menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P., 2006: 43). Abu Ahmadi (2009: 151) berpendapat bahwa sikap adalah kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek dan situasi secara konsisten.

  Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Respon yang terjadi dalam sikap merupakan respon yang konsisten. Sikap tercermin dari perilaku atau perbuatan dari setiap individu.

  Pada prinsipnya sikap adalah kencenderungan individu untuk bertindak dengan cara tertentu. Perwujudan perilaku masyarakat akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan yang baru yang telah berubah erhadap obyek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.

2. Komponen Sikap

  Pada hakikatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen. Menurut Allport (Tri Dayaksini, 2009: 90) komponen-komponen tersebut ada 3, yaitu: a.

  Komponen Kognitif Komponen kognitif tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.

  b.

  Komponen Afektif Komponen afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang.

  Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.

  c.

  Komponen Konatif Komponen konatif merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya. Abu Ahmadi (2009: 149) menyebutkan bahwa aspek ini berwujud proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat terhadap obyek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.

  Dengan demikian sikap seseorang pada suatu obyek sikap terdiri ketiga komponen di atas yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap obyek sikap

3. Karakteristik Sikap

  Menurut Brigham (Tri Dayaksini, 2009: 90) ada beberapa karakteristik atau ciri dasar sikap, yaitu: a.

  Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku.

  b.

  Sikap ditunjukan mengarah kepada obyek psikologis atau katagori , dalam hal ini skema yang dimiliki orang menentukan bagaimana mereka mengategorisasikan obyek dimana sikap diarahkan.

  c.

  Sikap dipelajari d.

  Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu sikap yang mengarah pada suatu obyek itu dengan suatu cara tertentu.

  Jadi karakteristik atau ciri dasar sikap pada individu dapat disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku yang mengarah pada obyek psikologis. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya.

  Abu Ahmadi (2009: 164-165) mengemukakan beberapa ciri dari sikap yaitu: a.

  Sikap Dipelajari Sikap merupakan hasil belajar yang berbeda dengan motif-motif psikologis lainya. Misalnya lapar adalah motif psikologis yang tidak perlu dipelajari, sedangkan pilihan terhadap suatu jenis makanan adalah sikap. Sikap dapat dipelajari dengan sengaja dan dilakukan dengan kesadaran individu, namun terdapat pula beberapa sikap yang dipelajari dengan tidak sengaja dan tanpa kesadaran individu. b.

  Memiliki Kesetabilan Sikap bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap, dan stabil melalui pengalaman. Contohnya perasaan suka atau tidak suka terhadap warna tertentu yang sifatnya berulang-ulang atau memiliki frekuensi yang tinggi c.

  Kepentingan Pribadi-masyarakat Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan, maka ia akan sangat berarti bagi dirinya.

  d.

  Berisi Kognisi dan Afeksi Komponen kognisi dari sikap adalah berisi yang faktual. Misalnya obyek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.

  e.

  Arah Pendekatan-penghindaran Bila seseorang memiliki sikap yang baik terhadap suatu obyek, maka ia akan mendekati dan membantunya. Sebaiknya bila seseorang memiliki sikap yang tidak baik, mereka akan menghindarinya.

  Berdasarkan karakteristik dan ciri sikap yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir namun memperlukan proses belajar baik terjadi secara sengaja maupun tanpa tidak sengaja. Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi.

  4. Pengertian Skap Sosial Attitude (sikap) merupakan satu predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain (Chaplin, J. P., 2006: 43). Menurut Abu Ahmadi (2007: 152) sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan berulang-ulang terhadap obyek sosial.

  Dari definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan tentang pengertian sosial adalah hubungan antar manusia dengan yang lainya dengan menyisihkan atau melebur kepentingan-kepentingan dengan hasil timbul atau keadaan yang stabil serta harmonis.

  Jadi sikap sosial sosial adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainya. Hal tersebut berarti bahwa ketika seseorang berinteraksi dengan sesamanya, maka lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi sikap-sikap, perasaan, perlakuan, dan kebiasaan- kebiasaan yang ada di lingkunganya.

  5. Indikator Sikap Sosial di Masyarakat a.

  Jujur Jujur artinya mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi serta tidak ada yang ditutupi dan disembunyikan (Widarko Bangkit, 2014:73). Titik

  Isniyatus Shaliha (2015: 34) memaknai jujur yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan perbuatan. Menurut Brian Klemmer (2008: 100) Kejujuran sangat penting artinya namun, banyak ketidak jujuran di sekitar kita. Sebagian orang pada umumnya tidak siap dengan akibat yang ditimbulkan oleh kejujuran. Berlaku jujur sama seperti membayar dengan uang tunai dalam jumlah sedikit sebelum mendapatkan fasilitas. Sering kali, kita mengalami ketidaknyamanan karena fasilitas yang didapat kurang memenuhi. Lain halnya membayar dengan kartu kredit, kita bisa hidup dalam kenyamanan. Namun, ketika sampai waktunya untuk membayar tagihan, kita bisa saja mengalami depresi lantaran jumlahnya sangat besar. Kejujuran lebih mirip pedang bermata dua. Dapat memotong, tetapi juga dapat memperbaiki. Sering kali, persoalan harus “di lukai” dahulu “sebelum”sembuh. Tidak selalu nyaman, tetapi efektif.

  Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa jujur adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan perbuatan dengan mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi serta tidak ada yang ditutupi dan disembunyikan.

  Berikut ini beberapa manfaat dari kejujuran menurut Widarko Bangkit (2014: 18) 1)

  Kejujuran adalah kunci kepercayaan. Ketika melakukan sesuatu dengan kejujuran, kita juga telah memberi hati dan jiwa. Hal ini tentu saja tidak hanya menghasilkan kualitas pekerjaan yang kita lakukan, tetapi juga meningkatkan ikatan dengan orang-orang di sekitar kita.

  2) Meningkatkan keakraban bila kita mengiginkan hubungan yang dalam dan berarti, hal itu hanya dapat diperoleh lewat kejujuran. Kedekatan berarti melihat ke dalam diri. Ketika kita mengiginkan kedekatan, kejujuran menjadi suatu keharusan. Mempengaruhi Orang lain untuk Jujur dengan apa yang kita lakukan akan membuat orang lain juga jujur. Misalnya, di tempat kerja, jika mengiginkan komitmen yang besar dari orang-orang, kita harus jujur agar mereka lebih berkomitmen, bukan mengeluh. 3)

  Membuat persoalan lebih cepat selesai, dengan bersikap jujur maka semua persoalan akan lebih cepat beres, menghemat waktu,dan menjadikan segalanya lebih efektif. 4)

  Menciptakan image yang baik, saat mendapatkan kepercayaan dari orang lain, kita mulai mendapatkan kesempatan untuk menciptakan image yang baik tentang kita. Memilih untuk berpegang pada kejujuran ini dapat membantu terutama di tempat kerja. Jika kita berhasil atau gagal sekalipun, kita akan tetap mendapatkan kesan yang baik dari orang-orang sekitar. 5)

  Membentuk karakter, reputasi bisa di bentuk dalam sekejab, namun karakter dibangun dalam seumur hidup. Dalam setiap kejadian dan proses di dalam hidup kita, berarti kita sedang membangun karakter. Jika kita menanamkan kejujuran maka orang-orang akan menganggap kita sebagai orang yang memiliki nilai tinggi. 6)

  Membuat kita lebih bertanggung jawab, jika dalam setiap kegiatan berlaku jujur, kita akan cenderung berhati-hati dalam berkata sebelum bertindak. Dan, hasilnya kita bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dan peduli pada reputasi dan nilai-nilai hidup. b.

  Disiplin Disiplin adalah suatu sikap mental untuk mengendalikan diri supaya kita tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Peraturan ini mencangkup baik yang dibuat sendiri maupun dibuat orang lain (Tuwuh Trisnayadi, 2002: 35).

  Menurut Titik Isniyatus shaliha (2015: 35) disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan yang berlaku.

  Tuwuh Trisnayadi (2002: 36) berpendapat, untuk dapat menegakan disiplin, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah sikap mental setiap individu. Sikap mental yang memandang disiplin sebagai suatu beban harus diubah menjadi sikap yang menganggap disiplin sebagai suatu syarat yang mutlak yang harus dipenuhi demi tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan menganggap disiplin sebagai syarat mutlak untuk mencapai suatu tujuan, dengan sendirinya akan timbul upaya untuk memenuhi syarat tersebut, sehingga disiplin akan di tegakan dengan sendirinya.

  Jadi yang dimaksud dengan disiplin adalah suatu sikap mental untuk mengendalikan diri supaya tidak melakukan pelanggaran dan konsisten terhadap segala bentuk peraturan yang berlaku. Mengingat disiplin merupakan masalah yang sangat urgen dan harus ditegakan dan didukung oleh semua lapisan masyarakat.

  Di samping mengubah sikap mental , untuk menegakan suatu disiplin, dalam pelaksanaanya perlu di tempuh melalui (Tuwuh Trisnayadi, 2002: 37):

  1) Keteladanaan dari setiap pimpinan dan tokoh masyarakat seperti falsafah kepemimpinan yang dianut oleh negara kita indonesia yakni

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 78

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA KESENIAN TRADISIONAL RODAT DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 142

PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 124

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KECERDASAN SPIRITUAL DALAM IBADAH PUASA PERSPEKTIF TASAWUF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

KONSEP IKHLAS DALAM KITAB MINHAJUL ABIDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN IBADAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 100