PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

  

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Akademik Sarjana

dalarn Ilmu Tarbiyah Kependidikan Islam

  

Oleh

ZAKROH

NIM 11407172

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2009

  

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Akademik Sarjana

dalam Ilmu Tarbiyah Kepcndidikan Islam

  

Oleh

ZAHROH

NIM 11407172

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2009

i

  II

  

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh gelar Akademik Sarjana

dalam Ilmu Tarbiyah Kependidikan Islam

  

Oleh

ZAHROH

NIM 11407172

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2009

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Naina : Zaliroh NIM : 11407172 Jurusan : Tarbiyah Program Studi

  : Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA

  TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 17 Agustus 2009 Pembimbing Dra. Ulfah Susilowati, M. SI.

  NIP. 19660407 199403 2 001

  

IV

DEPARTEMEN AGAMA RI

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALAT IGA J i Teniara Pelajar 02 Yelp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721

  Salatiga http id

PENGESAI1AN KELULUSAN

  

Skripsi Saudara Zahroh dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407172 yang berjudul

Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

pada Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun 2009 telah

dimunaqosahkau dalani Sidang Panitia Ujian Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 29 Agustus 2009 dan telah

diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S. Pd.I.).

  Salatiga, 08 Ramadhan 1430 H.

  29 Agustus 2009 M.

  Panitia Ujian

  

v x y±.ry* r ^ r r v ^ i v n 4 ^

a *~r* a a a a t

rC/RH * A I A/\n £VLA3Ll/Vn 1ULI3A1>

  Ssys ysiig bcrtaTida tangan di bawahi inn Nama : Zahro'n NIM :11407172 1 Jurusan Tarbiyah 1 Program Studi Pcndidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan basil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tubs orang lain. Pendapat atau temuan orang Iain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 30 Juli 2009

  

ABSTRAK

  Zahroh. 2009. Pengaruh Bimbingan Orang Tua terhadap Preslasi Belajar

  Pendidikan Agama Islam pada Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilowati, M. SI.

  Kata kunci: pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

  Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui: (1) Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009, (2) Prestasi belajar siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009, dan (3) Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

  Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian cross-sectional (pendekatan silang). Populasi penelitiannya adalah seluruh siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data penulis ambil dengan car observasi, wawancara, studi dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis data kuantitatif.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa data tentang bimbingan orang tua terhadap siswa SD negeri Krandon Lor 02 tahun 2009 bervariasi, dengan ditunjukkan oleh skor bimbingan orang tua yang tinggi, sedang dan rendah. Setelah diteliti, temyata adanya keberagaman intensitas bimbingan orang tua siswa menyebabkan adanya hasil prestasi belajar siswa yang bermacam-macam. Siswa dengan intensitas bimbingan orang tua yang tinggi cenderung lebih berpestasi daripada siswa dengan intensitas bimbingan orang tua yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang sangat kuat antara bimbingan orang tua dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD

  Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009. Untuk itu, hendaknya terdapat keija sama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua siswa agar pencapaian prestasi belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim. Salawat dan salam semoga senantiasa dilimpalikan Allah SWT kepada kekasihNya, Muhammad SAW putra Abdullali.

  Dengan berkah rahmat Allah SWT, alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang beijudul “PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009”, untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

  Sarjana dalam ilmu tarbiyah di Sekolali Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi dengan baik. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M. SI., selaku dosen pembimbing skripsi ini.

  3. Bapak Arif Susanto, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri Krandon Lor 02.

  4. Ibu Sumiyati, A. Ma. Pd., Bapak Sugiyanto, A. Ma. Pd., Ibu Sih Madyani,

  A. Ma. Pd., Ibu Salsiyah, A. Ma. Pd., Ibu Yudiningsih, A. Ma. Pd. dan Bapak Sriyono, A. Ma., sejaku guru-guru SD Negeri Krandon Lor 02.

  5. Suamiku, Rijono.

  6. Anak-anakku, Anang Lutfi, Arifatur Rohinah dan Aulia Suciati.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih melainkan hanya do’a, semoga amal baiknya diterima dan diridloi oleh Allah SWT sebagai amal saleli. Penulis menyadari, di dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga kaiya ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

  Cukilan, Juli 2009 Penulis Zahroh

  DAFTAR ISI

  

  

  BAB II BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Daftar Jumlah Pengambilan Sampel Orang Tua SD

   Tabei 2 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri

  

  Tabel 3 Keadaan Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan

  Tabel 4 Keadaan Orang Tua Siswa SD Negeri Krandon Lor 02

   tabel 9 Orang Tua Mengenalkan/Mengajak Anaknya ke Tempat-Tempat

  

   Tabel 13 Perhitungan Skor Bimbingan Orang Tua (Variabel X) terhadap

  

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009......... 37

  Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi Komite SD Negeri Krandon Lor

  02 Tahun Pelajaran 2008/2009............................................. 37

BAB I PENDAHULUAN A. L atar Belakang Masalah Semua orang tentu menginginkan mempunyai keturunan yang pandai

  dan berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu, pengaruh orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar memegang peranan yang sangat penting, sehingga sangat dibutuhkan untuk membekali sebagai fondasi sebelum melangkah kepada jenjang pendidikan formal. Sekarang dapat kita bayangkan betapa besamya cita-cita bangsa Indonesia dalam mengisi k'emerdekaan melalui pembangunan, terutama dalam bidang pendidikan dengan tujuan membangun manusia seutuhnya untuk membangun dan membentuk kehidupan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan, baik formal maupun non formal. Semua itu tidak akan terlepas dari peran orang tua dan para pendidik.

  Pendidikan agama berfungsi memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Tulian Yang Maha Esa. Menurut Zakiah Daradjat bahwa1 Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang jika diberikan melalui penjelasan saja, tetapi harus diberikan pembelajaran melalui proses pendidikan. Dan tentunya, proses pendidikan tersebut tidak hanya dapat dilaksanakan oleh satu pihak saja, namun seluruh pihak seperti keluarga,

1 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. VII, him. 28.

  

1 masyarakat dan sekolah pastinya, sebagai lingkungan yang terkait langsung dan paling dekat dengan anak.

  Tidak semua orang tua, terutama ibu, mampu inengajarkan agama kepada anak-anaknya. Tugas pemberian pelajaran dan pengetahuan tentang agama yang lebih luas dan beragam, adalah guru agama di sekolah. Tetapi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak di sekolah, bukanlah guru agama saja. Guru lainnya atau pegawai yang ada hubungannya dengan anak, akan memberikan pengaruh kepada anak. Semakin kecil umur si anak, semakin besar pengaruh guru terhadap anak.2

  Dalam sistem pendidikan kita, Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum. Pelajaran ini didesain dan diberikan kepada siswa dalam rangka untuk mengembangkan keberagaman Islam mereka. Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim sesuai dengan cita-cita dan pandangan Islam.

  Secara operasional, sistem Pendidikan Agama Islam diorientasikan kepada dua hal sekaligus. Pertama, mendidik manusia supaya menjadi hamba Allah ( ‘abdullah) dan wakil-Nya yang merepresentasikan Diri-Nya di muka bumi (khalifah fil ardl). Kedua, mendidik manusia sebagai upaya menumbuhkembangkaii kelengkapan dasar dan potensi fitrah anak secara optimal menuju kedewasaan intclektual (emotional m aturity)1 Jadi, Pendidikan Agama Islam selalu mengedepankan kedua orientasi tersebut,

2 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama, 1995), Cet. II, him. 66.

  ' Depag RI, Membiasakan Tradisi Agama: A rah Baru Pengembangan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Umum

  (Jakarta: Direktoral Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004), him. 27.

  

2 sedapat mungkin dapat diajarkan agar siswa selain menjadi hamba Allah SWT yang taat beribadah, juga nantinya memiliki kedewasaan intelektual yang berkembang secara optimal sesuai dengan harapan.

  Berdasarkan survey langsung di lapangan yang penulis lakukan si SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Surah tahun 2009, penulis melihat prestasi belajar siswadalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bervariasi, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Timbulnya prestasi belajar yang demikian tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi.

  Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi keberagaman hasil prestasi siswa tersebut adalah faktor bimbingan yang dilakukan oleh orang tua siswa.

  Menumt asumsi penulis, salah satu faktor yang turut mempengaruhi bervariasinya prestasi belajar yang dimiliki siswa tersebut adalah faktor keluarga. Dalam hal ini, lebih khusus lagi adalah pengaruh orang tua dalam memberikan bimbingan terhadap belajar materi Pendidikan Agama Islam anaknya di rumah.

  Beranjak dari hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut di dalam penelitian yang berjudul “ PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI

  BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009”. Hal ini dilakukan penulis untuk mengetahui akan adanya pengaruh orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anaknya.

  3

B. Rumusan Masaiah

  Berdasarkan latar belakang masaiah yang penulis kemukakan tersebut di atas, maka penulis merumuskan masaiah sebagai berikut:

  1. Bagaimana prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009?

  2. Bagaimana bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009?

  3. Bagaimana pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009?

  C. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian, seorang penulis tentu mempunyai tujuan yang in gin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

  2. Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

  3. Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islan siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

  

4

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara teriiadap permasalalian penelitian, sainpai terbukti melalui data yang terkumpul.4 Adapun hipotesis dalain penelitian ini adalah:

  1. Prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agarna Islam di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009 dalam kategori baik.

  2. Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009 dalam kategori baik.

  3. Terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

  E. Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian merupakan follow up penggunaan informasi atau jawaban yang tertera dalam kesimpulan penelitian.5 Penelitian ini diharapkan bermanfaal bagi:

  1. Orang tua siswa: membenkan masukan agar senantiasa memotivasi anak- anaknya sehingga mampu memperoleh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang optimal.

  2. Sekolah: sebagai bahan masukan yang berharga dalam memberikan dan membangun pemikiran dan pertimbangan pada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam usalia inengantar dan membantu tujuan pembelajaran yang optimal.

  4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta. 2006), CeL XIII, him. 71.

  5 Ibid, him. 61.

  

5

F. Definisi Operasional

  Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian serta menghindari kekurangjelasan atau kesalaliaii penafsiran, maka perlu kiranya penulis memberikan definisi operasional yang berkaitan dengan judul penelitian ini, sebagai berikut:

  1. Pengaruh Bimbingan Orang Tua Pengaruh, menurut Kamus Besar Baliasa Indonesia, berarti daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya) yang membentuk watak, atau perbuatan seseorang.6

  Bimbingan merupakan teijemalian dari kata guidance berasal dari kata keija to guide yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan dan tuntunan.

  Orang tua adalah ayah, ibu kandung.7 Orang tua yang dimaksud adalah ayah, ibu kandung yang memiliki anak kandung yang bertanggung jawab langsung atas pendidikan anak-anaknya.

  Yang dimaksud pengaruh bimbingan orang tua dalam penelitian ini adalah daya yang ditimbulkan dari pengaruhb bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh ayah dan ibu kandung terhaiap prestasi belajar siswa SD Negeri Krandon Lor 02, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada tahun 2009.

  6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), him. 660.

  7 Ibid., him 629.

  

6

  2. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikeijakan dan sebagainya).8 Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.9

  Jadi, prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai dalam proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Prestasi belajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah prestasi yang diperoleh siswa dalam satu semester yang direpresentasikan oleh nilai dalam buku rapor, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

  3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memaliami, menghayati sehingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya, kitab suci Al-Qur’an dan

  Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta menggunakan pengalaman, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.10

  8 W.J.S. Poerwadharminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), him. 768.

  9 Syaiful Bahri Djarnarah dan Aswan Zain, Srralegi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cel. II, him. 11.

  10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Jakarta Depdikbud, 1993), him. 1.

  

7 Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah materi yang berhubungan dengan Agama Islam yang harus dipelajari dalam proses pembelajaran oleh semua siswa SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

  4. SD Negeri Krandon Lor 02 SD Negeri Krandon Lor 02 adalah lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang berada di Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh

  Kabupaten Semarang. Sekolali inilah yang menjaui tempat atau lokasi penelitian penulis. Adapun penelitiannya adalah terhadap keluarga, dalam hal ini orang tua siswa SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

  Atas dasar batasan-batasan istilah di atas, maka yang penulis maksud dari judul penelitian ini adalah suatu penelitian yang akan difokuskan untuk mengungkapkan besamya pengaruh bimbingan orang tua terhadap perolehan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh pada tahun 2009.

  G. Metodologi Penelitian

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti dalam memahami subjek dan substansi/objek penelitian." Dalam penelitian ini, pendekatan yang penulis gunakan ialah'2 pendekatan cross-

  sectional (pendekatan silang), yakni penelitian terhadap subjek yang

  berbeda-beda siswa kelas I, II, III, IV, V, VI), yang dilakukan dalam 1

  1

  1

  2

  11 STAFN Salatiga, Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir (Salatiga: STArN Salatiga, 2009), him. 18.

  12 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 9.

  

8 waktu yang bersamaan (tahun 2009). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif13, dengan data kuantitatif yang penulis dapatkan dari survey langsung di SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

  Rancangan penelitian berisi penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan.14 Dalam hal ini, penulis menggunakan desain one-shot case study, yakni peneliti mengadakan observasi dan melakukan treatment (perlakuan) satu kali yang diperkirakan sudali raempunyai pengaruh, dengan pola x , dengan X sebagai perlakuan dan O sebagai hasil observasi.15

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, terhitung mulai tanggal 03 Maret 2009 s.d. 04 Juni 2009.

  3. Populasi dan Sampel Penelitian

  a. Populasi Penelitian Popuasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian.16 Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua siswa SD

  

13 Sugiyono, Slalistik unlukPenelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2007), Cet. XII, him. 23.

  14 STAIN SaJatiga, loc. cit.

  15 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 85.

  16 Ibid , him. 130. 9

  Negeri Krandon Lor dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran 2008/2009.

  b. Sampei Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti17;' di mana pendapat tersebut dapat diperjelas dengan pendapat Winamo

  Surakliman18 bahwa sampel adalah penankan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Untuk menentukan sampel, dalam hal ini penulis mengacu pada perhitungan sampel minimal oleh Robert

  Krejtie dan Dargle Morgan sebagaimana dikutip oleh Rokhmad19 yaitu: S= x2 N P(l-P) d2 (N-l) + x2P (1-P) Keterangan: S= jumlah sampel yang diperoleh x2= nilai chi kuadrat yang diperoleh dari tabel x2 dengan deraj at kebebasan (d.b) = 1 dan taraf kepercayaan tertentu

  N= besamya populasi yang telah diketahui oleh peneliti P= proporsi populasi

  D= deraj at akurasi N= 104 17 Ibid., him. 131.

  18 Winamo Surakhman, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1993), him. 93.

  19 Rokhmad, Teknik Penentuan Ukuran Sampel Penelitian Sosial (Purwokerto: Insania. 1999), him. 26.

  

10 Jadi, sampel yang diambil adalah: S= 3,296x 104x0,50(1 -0,50)

  (0,05)2 (104 - 1)+ 3,296 x 0,50 (1 - 0,50) = 3,296 x 104x0,2500

  0,0025 x 103 + 3,296 x 0,2500 = 85,696

  0,2575 + 3,296 x 0,25 = 85,696

  1,081 = 79,27 dibulatkan menjadi 80.

  Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 80 siswa.

  Teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik random

  sampling , yaitu20 teknik mendapatkan sampel dengan mencampurkan subyek dalam populasi sehingga semua dianggap sama.

20 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 134.

  11 Distribusi tabel dari masing-masing kelas, mulai kelas I sampai kelas VI sebanyak 80 siswa, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1

  Daftar Jumlah Pengambilan Sampel Orang Tua Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh

  Tahun Pelajaran 2008/2009 No. Kelas Sampel Jumlah Pembulatan 1.

  I S= n x s 13,0769

  13 N = 17_x80

  104 10,0000

  10 2.

  II S= n x s N

  = 13x80 104

  17,6923

  18 3.

  III S= n x s N

  = 23 x 80 104 4.

  IV S= n x s 13,8461

  14 N = 18x80

  104 13,8461

  14 5.

  V S= n x s N

  = 18x80 104

  11,5384

  11 6.

  VI S= n x s N

  = 15_x80 104

  12

  4. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.21 Variabel dalam penelitian ini adalali: a. Pengamh orang tua (sebagai variabel bebas (x))

  Indikator: 1) Orang tua sebagai pembimbing.

  b. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (sebagai variabel terikat (y)) Indikator: 1) Nilai akhir prestasi dengan melihat nilai raport.

  5. Metode Pengumpulan Data

  a. Metode Observasi Metode observasi adalah metode ilmiah yang bias diartikan sebagai pengamatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak.22

  Metode observasi penulis gunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan di lapangan, tentang letak geografis dan sarana penunjang SD Negeri Krandon Lor 02, seperti gedung sekolah, jumlah kelas, dan sarana serta prasarana.

  21 Ibid., him 118.

  

22 Sulrisno Hadi, Metodologi Research (Jakarta: Andi Offset, 2004), Jilid I, him. 33.

  13 b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.23

  Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data tambahan yang memerlukan penjelasan dari informan, misalnya: kepala sekolah, para guru, orang tua siswa dan tokoh masyarakat.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapor, legger, agenda dan sebagainya.24

  Metode dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh data- data tambahan dari data yang didokumentasikan.

  d. Metode Angket Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.25

  Metode angket penulis gunakan dengan cara menyebarkan data pertanyaan kepada orang tua siswa, di inana masing-masing

  23 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 155.

  24 Ibid , him 158.

  25 Ibid., him 151.

  14 pertanyaan telah disediakan jawabannya untuk dipilih yang paling sesuai dengan pendapat serta dianggap paling benar oleh responden.

  6. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.26 Instrument penelitian yang penulis gunakan ialah:

  a. Pedoman observasi

  b. Pedoman wawancara

  c. Pedoman dokumentasi

  d. Angket

  7. Teaknik Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman tentang studi yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.

26 Ibid , him 160.

  15 Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan data yang telali tersusun dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dengan rumus:

  1. Frekuensi relatif7persentase27 P = f x 100%

  N

  Keterangan: P = angka persentase f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number o f chases 2. Korelasi product moment28

  r X Y = N ^ X Y - d X ) (£ Y ) \ | { (N Z X 2 - ( I X ) 2 - { (N £ Y 2 - (Z Y } f

  H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

  BAB I adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, liipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II bimbingan orang tua dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang meliputi sub bab pertama: bimbingan orang tua, terdiri dari pengertian bimbingan orang tua, pengaruh orang tua terhadap 27 Sugiyono, loc. cit., him. 39.

28 Ibid., him. 228.

  

16 pendidikan anak, tanggung jawab orang tua terhadap anak; sub bab kedua pembahasan tentang prestasi belajar; sub bab ketiga pembahasan tentang Pendidikan Agama Islam, terdiri dari nengertian Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, fungsi Pendidikan Agama Islam dan tujuan Pendidikan Agama Islam.

  BAB III adalah hasil penelitian, yang meliputi sejarah berdiri dan perkembangan SD Negeri Krandon Lor 02, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan orang tua, sarana dan prasarana, pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama

  Islam dan kondisi sosial budaya orang tua.

  BAB IV analisis data, meliputi penyajian data dan analisis data. BAB V penutup, meliputi kesimpulan dan saran. BAB akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran serta riwayat hidup.

  17

BAB II BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  1. Bimbingan Orang Tua

  a. Pengertian Bimbingan Orang Tua Secara etimologis, bimbingan merupakan terjemahan dari Bahasa

  Inggris, yaitu guidance. Shertzer & Stone (1966:3) (dalam Kusuma Ningsih), mengemukakan bahwa29 guidance berasal dari kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur atau mengemudikan). Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Sedangkan menurut W.S. Winkel (1981) (dalam Kusuma Ningsih) mengemukakan bahwa guidance mempunyai hubungan dengan guiding'.

  “showing away” (menunjukkan jalan), leading (memimpin),

  conducting

  (menuntun), giving instruction (memberikan petunjuk),

  regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice

  (memberikan nasihat). Penggunaan istilah bimbingan seperti dikemukakan di atas tampaknya proses bimbingan lebih menekankan kepada peranan pihak pembimbing. Hal ini tentu saja tidak sesuai lagi dengan arah perkembangan dewasa ini, di mana pada saat ini klien lah yang justru diauggap memiliki peranan penting dan aktif dalam proses

29 Kusuma Ningsih, Bimbingan dan Konseling, (06 Februari 2009 12:28), http://konselingindonesia.com. him. 1.

  

18 pengambilan keputusan serta bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan yang diambilnya.

  Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian bimbingan, di bawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli30: 1) Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian secara maksiinum di sekolah, keluarga dan masyarakat.

  2) Peters dan Shertzer (Sofyan S. Willis, 2004) mendefinisikan bimbingan sebagai: the process o f helping the individual to

  understand him self and his world so that he can utilize his potentialities.

  3) United States Office o f Education (Arifin, 2003) memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada peserta didik dan membuat penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahni tentang diri pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

30 Ibid., him. 2-3.

  19

  4) Jones et.al. (Sofyan S. Willis, 2004) mengemukakan: “guidance is the

  

help given by one person to another in making choice and adjustment

and in solving problem.

  5) Djumhur dan Moh. Surya (1975) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan inasalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya {self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya

  {self acceptance

  ), kemampuan untuk mengarahkan dirinya {self

  direction)

  dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya {self

  realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam

  mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.

  Noer Aly berpendapat bahwa orang tua adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara resmi anak pada masa awal kehidupannya berada di tengah ibu dan ayahnya, dan dari merekalah anak mulai mengenal pendidikan.31

51 Hen Noer Aly, llmu Pendidikan Islam (Jakarta: Logos, 1999). him. 87.

  20 Selanjutnya, Zakiah Daradjat berpendapat bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalali anak mula-mula menerima pendidikan.32 Sedangkan Ahmad Tafsir berpendapat orang tua adalah orang yang paling benanggung jawab terhadap pendidikan anak didik.33

  Dari beberapa definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa bimbingan orang tua adalali proses guiding, meliputi: “showing

  away" conducting

  (menunjukkan jalan), leading (memimpin), (menuntun), giving instruction (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasihat), yang dilakukan oleh orang tua kandung yang memikul tanggung jawab terhadap pendidikan anak.

  b. Pengaruh Orang Tua terhadap Pendidikan Anak Orang tua sebagai seorang pemimpin dalam keluarga harus mendahulukan pendidikan terhadap lingkungan keluarganya agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh orang tua sangat penting di dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak-anaknya.

  Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai: 1) Pendidik

  Dengan mehhat hubungan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak, maka tanggung jawab pendidikan itu pada dasamya tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, sebab guru dan pemimpin ' 2 Zakiah Daradjat, 11mu Pendidikan ..., op. cit., him. 35.

33 Ahmad Tafsir, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1992), him.

  21 umat umpamanya, dalam memikul tanggung jawab pendidikan hanyalah merupakan keikutsertaan. Jadi, tanggung jawab pendidikan yang dipikul oleh para pendidik selain orang tua adalah merupakan pelimpahan dari tanggung jawab orang tua, karena satu dan lain hal tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara sempuma, terlebih dalam masyarakat yang senantiasa berkembang maju.

  2) Pelindung Orang tua di samping mempunyai tugas sebagai pendidik, ia juga harus melindungi keselamatan keluarganya, baik moril maupun materiilnya (jasmani dan rohaninya). Oleh karena itu, alangkah idealnya bila orang tua mampu memenuhi kebutuhan anak-anaknya, baik kebutuhan fisik maupun psikis. 3) Motivator

  Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan.34 Dari konsep tersebut mengandung tiga aspek, yaitu: (1) kondisi terdorong, (2) perilaku yang timbul dan terarah karena kondisi dan (3) tujuan yang akan dituju oleh perilaku itu.

  Di sinilah tantangan orang tua untuk memberikan motivasi atau rangsangan dari luar yang kemudian mampu secara alamiali menumbuhkan motivasi dan dalam diri anak tersebut. Orang tua memberi pengaruh utama dalam motivasi belajar anak.

34 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), Edisi Revisi III, him. 221.

  22

  4) Fasilitator Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti mang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Orang tua berkewajiban memenuhi fasilitas belajar anak agar proses belajar beijalan lancar. 5) Pembimbing

  Orang tua mempunyai peran yang sangat besardalam meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya. Sebagai orang tua tidaklah merasa cukup telah memberikan fasilitas maupun biaya sekolah, tetapi anak masih membutuhkan bimbingan dari orang tuanya.

  c. Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak Setiap orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anggota keluarganya. Dalam hal ini orang tua berkewajiban memenuhi kebutuhan terhadap anak-anaknya, baik kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan sehingga anak mampu untuk hidup mandiri.

  Tanggung jawab orang tua terhadap anak sangat menentukan keberhasilan anak di masa depan.

  23

  2. Prestasi Belajar Prestasi adalah keberhasilan proses dan keberhasilan produk yang telali dicapai melalui rangkaian proses yang telah dilakukan. '5 Menurut pendapat Slameto3 36, belajar merupakan suatu proses

  5 perubahan, vaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan.37

  Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai dalam belajar, yaitu perubahan-perubahan dalam perilaku siswa dalam interaksi dengan lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman dan latihannya.

  Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur maksimum yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian mated telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

  35 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. oil., him. 121.

  36 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta. Rineka Cipta, 2003), Cet IV, him 2.

  37 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit., him. 11.

  24 r Keberiiasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengarulii oleh beberapa faktor, yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang diiniliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin 3 0 merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar.

  Menurut Merson U. Sangalang yang dikutip oleh Tulus Tu’u, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik3 39, antara lain:

  8

  a. Faktor kecerdasan Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi- prestasi lain yang ada pada dirinya.

  b. Faktor bakat Bakat-bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan untuk dikembangkan dalam pembelajaran akan dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

  c. Faktor minat dan perhatian Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.

  Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik sena teliti terhadap sesuatu. Apabila siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu

38 Slameto, op. cit., him. 54-71.

  ?9 Tulus Tu’u, Per an Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo, 2004), him. 78.

  

25 biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan bail;. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa.

  d. Faktor motif Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam belajar, siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.

  e. Faktor cara belajar Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa.

  Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif.

  f. Faktor lingkungan keluarga Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Terutama dalam hal mendorong, memberikan semangat, dan memberikan teladan yang baik kepada anaknya.

  g. Faktor sekolah Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.

  Pencapaian hasil belajar yang baik tidak hanya diperoleh dari tingkat kecerdasan siswa saja, tetapi bjuga didukung oleh lingkungan keluarga dan

  26 sekolah, di mana guru dan alat belajar dijadikan sebagai sumber belajar bagi kelancaran proses belajar mengajar.

  Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran yang sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar.40

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP MUHAMMADIYAH 29 CINANGKA SAWANGAN DEPOK

11 35 68

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN LIMUSNUNGGAL 01 KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

2 74 111

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 PALU Rosdiana Matoneng

0 0 8

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85

PENGARUH METODE HAFALAN LAGU SIFAT DUA PULUH ALLAH TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT DUA PULUH BAGI SISWA KELAS in SE NEGERI KRANDON LOR 03 KECAMATAN SURUH

0 4 79

PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI I KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 95

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI JATIRUNGGO 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

1 2 93

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAWENGEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 98