PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 08 SEMARANG TAHUN AJARAN 2005 2006 SKRIPSI

  06TD1009654.01 STAIN Salatiga Perpustakaan

PENGARUH SIKAP OPTIMISME

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SD MUHAMMADIYAH 08 SEMARANG

  

TAHUN AJARAN 2005/ 2006

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

  Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun Oleh :

UNTARI ASIH

  NIM. 11403025

JURUSAN TARBIYAH

  

PROGRAM STUDI PEMDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudari Untari Asih Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum, wr, wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : Untari Asih NIM

  : 114 03 025 Progdi : Tarbiyah/PAI

  Judul : Pengaruh Sikap Optimisme Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang tahun 2005 / 2006.

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  W'assalamu’alaikum, wr, wb

  ^Salatiga, 24 Februari 2006 / Pembimbing

  / 150 268 215

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website: Email :adm m istrasi(a)stain salatiea.ac. id

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari : Untari Asih dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 025 yang berjudul : "PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP

  

MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MUHAMMADIYAH 08 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2005 / 2006", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia

  ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari :

  Sabtu, 4 Maret 2006 yang bertepatan dengan tanggal

  4 Safar 1427 H dan

  telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  4 Maret 2006 M Salatiga, -----------------------------

  4 Safar 1427 H Panitia Ujian

  

M O T TO

Kemantapan hati dan rasa optimis datangnya dari rasa pasrah kepada Tuhan.

  Hidup ini sulit,namun janganlah mempersulit hidup ini. Banyak orang yang bisa berbicara seperti buku, tapi lebih menyenangkan lagi bila ada buku yang bisa berbicara seperti manusia.

  (Theodor Hacker)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada :

  1. Ayah dan ibu tercinta

  2. Adik-adik yang selalu mendoakan aku

  3. Paman, bibi, keponakan-keponakanku yang turut membantu

  4. Teman-teman terbaikku, terima kasih atas dukungan dan bantuannya

  5. Seluruh pembaca

  

ABSTRAK

Untari Asih (NIM. 11403025). Pengaruh Sikap Optimisme Terhadap

  Motivasi Belajar Siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang Tahun Ajaran 2005 / 2006 Skripsi : Salatiga. Program Strata 1 (satu) Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2006.

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah "Adakah hubungan antara sikap optimisme siswa dan motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang Tahun Ajaran 2005 / 2006

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap optimisme siswa dan motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang Tahun Ajaran 2005 / 2006.

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Muhammadiyah 08 Semarang Tahun Ajaran 2005 / 2006 yang berjumlah 157 siswa, yang terdiri dari kelas I beijumlah 00 siswa, kelas II berjumlah 00 siswa, kelas III berjumlah 00 siswa, kelas IV berjumlah 00 siswa, kelas V berjumlah 00 siswa, kelas VI berjumlah 00 siswa. Karena populasi berjumlah 157 siswa, maka peneliti mengambil sampel 25 % dari semua jumlah populasi yaitu 25 % x 157 = 40 siswa.

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket, metode dokumentasi dan metode wawancara. Metode angket digunakan untuk mengungkap sikap optimisme dan motivasi belajar, moetode dokumentasi digunakan untuk mengambil daftar siswa SD Muhammadiyah 08 Semarang, metode wawancara digunakan untuk mengetahui sejarah SD Muhammadiyah 08 Semarang.

  Berdasarkan dari analisis data dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap optimisme terhadap motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang tahun ajaran 2005 / 2006. Hasil dari analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan diskripsi data variabel pengaruh sikap optimisme dan motivasi belajar siswa memiliki pengaruh yang positif ini dapat dibuktikan bahwa nilai % = 0,601 atau dengan kata lain % signifikan, dan dilihat dalam label interpretasi nilai r. Nilai % adalah 0,601 dan itu terletak diantara 0,600 sampai dengan 0,800 dan mempunyai interpretasi cukup. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengaruh sikap optimisme terhadap motivasi belajara siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang tahun ajaran 2005 / 2006.

  Dari analisis data penelitian dan pembahasan dapat disarankan kepada siswa agar mempunyai sikap optimis yang besar sehingga akan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dan dapat menghasilkan hasil yang memuaskan. Dan untuk para guru agar memberi dukungan yang kuat untuk para siswanya.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul" Pengaruh Sikap Optimisme Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang Tahun Ajaran 2005 / 2006

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa pada proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Badwan, M.Ag selaku Rektor STAIN.

  2. Drs. Miftahudin, M. Ag selaku pembimbing.

  3. Drs. Kastolani, M.Ag selaku Ketua Jurusan Ekstensi.

  4. Anisah, S. Ag selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 08 Semarang.

  5. Guru-guru SD Muhammadiyah 08 Semarang.

  6. Keluarga serta teman-teman yang telah membantu penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Semoga skripsi ini banyak bermanfaat dan dapat memperluas wawasan pembaca terutama dalam dunia pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dimasa sekarang dan masa yang akan datang.

  Salatiga, Maret 2006 Penulis

  DAFTARISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Daftar Pustaka Lampiran-lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Undang-Undang Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pnedidikan Nasional pasal 58 ayat 1 bahwa dalam rangka pencapaian sistem

  standar Kompetensi Siswa, evaluasi hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan1 2 . Mengapa anak (manusia) perlu dan harus dididik?

  Pertanyaan ini menuntut jawaban yang tidak jauh berbeda dengan pertanyaan mengapa anak (manusia) harus belajar? Sebagai jawaban terhadap pertanyaan ini.

  Agaknya kita sependapat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk hidup yang sewaktu dilahirkan sedemikian tidak berdaya, seperti bayi manusia. Sebaliknya tidak ada makhluk lain di dunia ini yang setelah dewasa mampu menciptakan apa yang telah diciptakan oleh manusia dewasa. Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa yang lain, tidak belajar niscaya binasalah dia. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia .

  Di samping kepandaian-kepandaian yang bersifat jasmaniah (skill, motorability) seperti merangkak, duduk, beijalan tegak, lari, naik sepeda, makan dengan sendok dan lain sebagainya. Anak (manusia) itu juga membutuhkan

  2

  kepandaian-kepandaian yang bersifat rohaniah. Manusia bukan hanya makhluk biologis seperti halnya dengan hewan. Manusia adalah makhluk sosial dan budaya, jelas kiranya bahwa belajar sangat penting bagi kehidupan. Manusia juga mengerti mengapa anak (manusia) membutuhkan waktu belajar yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia yang lebih dewasa.

  Dalam soal belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah mutlak untuk belajar, di sekolah seringkali terdapat anak yang malas belajar, tidak menyenangkan, suka membolos dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti guru tidak berhasil memberi motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia belajar dengan segenap tenaga dan pikirannya. Banyak anak yang tidak berkembang karena ia memperoleh motivasi yang tidak tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil- hasil yang semula tak terduga3.

  Pertanyaan bagaimana membujuk siswa untuk berusaha dengan mengembangkan motivasi? Tidak mudah dijawab ; kita dapat menggiring kuda ke air tetapi tidak bisa memaksa kuda untuk minum seperti seorang ibu memaksa anaknya makan tetapi anaknya tak ingin makan. Ada beberapa siswa yang sering benci ke sekolah, malas membaca, berfikir bahwa dirinya siswa yang bebal.

  Sebaliknya beberapa siswa senang belajar, aktif dalam kegiatan belajar, bahkan diluar sekolah pun. Mereka belajar .mereka berpikir bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk belajar, jika guru mencoba untuk memotivasi semua siswa dengan teknik yang sama, ada beberapa siswa yang dimatikan motivasinya.

  3 Setiap siswa mempunyai minat, bakat, potensi, kemampuan dan ketrampilan

  yang berbeda, oleh karena itu mereka membutuhkan metode teknik dan penanganan yang berbeda4.

  Untuk terjadinya proses belajar, anak melaksanakan belajar adalah didorong oleh sesuatu kekuatan apa yang disebut motif , yang mendorong anak untuk melakukan belajar. Karena dengan belajar kan menghasilkan perubahan- perubahan. Perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang barn atau pula penyempumaan terhadap hasil yang telah diperoleh.

  Dalam suatu kegiatan kita harus punya sikap optimisme. Demikian juga dalam belajar kitapun harus punya rasa optimisme. Karena dengan rasa optimis seseorang bisa menjadi atlet, juara catur, para ahli, dan para kompetitor yang lainnya. Mereka yang sukses tidak hanya memulai keberhasilan dengan bakat alami atau predisposisi dan keija keras, namun juga mempunyai keyakinan, itu menjadi performa yang unggul seperti yang terkandung dalam Al- Qur’an

  Surat Yusuf ayat 87.

  JJ t j * 1^3 j j j —9$Jl ail VI 'dll £ 0-a b v Ail a&l £ j j ^ V j

  

A rtinya: "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah sesungguhnya tiada

berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87)

  5 Seperti ayat di atas bahwa kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi suatu masalah atau sebagai pelajar kita tidak boleh putus asa atau kita bersikap

  4

  optimis terhadap sesuatu yang sebagai menyangkut masalah pelajar bila mengalami kesulitan. Kadang kala keinginan untuk meraih sesuatu diartikan ‘api dalam perut’ dorongan kuat yang mengilhami seseorang untuk terus maju ke depan. Namun jauh didalam semangat ini terdapat keinginan atau dorongan mental yang menggebu, hasrat dalam diri untuk melakukannya terpadu dengan keyakinan bahwa “saya bisa dan sanggup melakukannya”.6

  Dorongan ini dapat menerobos berbagai rintangan yang mungkin akan menghalangi jalan untuk meraih prestasi serta dapat membantu kita menyikap bakat dan ketrampilan yang terpendam yang bisa saja belum diketahui sebelumnya. Dan untuk memberi motivasi yang benar agar apa yang di miliki siswa dapat tersalurkan dengan baik. Dan juga untuk mengetahui seberapa besar rasa optimisme dan motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08

  Kota Semarang.

  Berangkat dari pemikiran tersebut penulis mengambil judul skripsi tentang : “ PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

  SISWA DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 08 KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2005 / 2006 “

B. Penjelasan Istilah

  Suatu istilah sering kali menimbulkan perbedaan penafsiran, maka untuk menghindari hal seperti itu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam pengaruh, sikap, optimisme, terhadap, motivasi, belajar, siswa, disekolah.

  5

  a. Pengaruh Yaitu sesuatu yang di berikan atau di peroleh dari satu pihak ke pihak lain sehingga dapat mengubah tindakan.

  b. Sikap Bertingkah laku dengan gaya yang dibuat-buat.7

  c. Optimisme Sikap atau pandangan hidup yang dalam segala hal dipandang kebaikannya saja.8 d. Terhadap

  Berkenaan tentang.9

  e. Motivasi Yaitu kata "Motif' diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu, motif dapat dikatakan sebagai daya pengerak dari dalam dan luar. Subyek untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan bahkan motif dapat di katakan sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan) Berawal dari kata “ motif “ itu maka motivasi dapat di artikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.10

  Variabel pengaruh terhadap motivasi di sekolah indikatomya antara lain :

  1. Raj in membuat catatan

  2. Mengikuti pelajaran dengan aktif

  7 WJS Purwodaminto, Kamus Umum Indonesia edisi ke 3, Jakarta : Balai Pustaka, 2003, him. 1120.

  8 Ibid, him. 812.

  9 Ibid, him. 395.

  6

  3. Memanfaatkan waktu senggang atau luang untuk belajar

  4. Mempelajari kembali pelajaran yang barn diterima

  5. Bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dari guru

  6. Menghafal ayat-ayat yang ada kaitannya dengan pelajaran

  7. Bersikap kritis dalam menerima pelajaran

  f. Belajar Menurut Hilgard, belajar adalah proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perbuatan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.11

  g. Siswa Pelajar.12

  h. Di sekolah Yaitu asal kata sekolah yang mendapat imbuhan kata depan “di” yang berarti suatu tempat berlangsungnya proses belajar mengajar

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian alasan pemilihan judul diatas, maka permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana sikap optimisme dalam belajar siswa SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang.

  2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang.

  7

  3. Apakah ada korelasi antara sikap optimisme dan motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang.

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan serta sasaran yang ingin dicapai untuk menyingkap hal-hal yang ingin diketahui, yaitu:

  1. Untuk mengetahui sejauh mana sikap optimisme dalam belajar di SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang.

  2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang.

  3. Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara sikap optimisme terhadap pengaruh motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang.

  £. Manfaat Penelitian

  Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat memberi informasi pada semua pihak yang ingin mengetahui bagaimana sikap optimisme dan motivasi berpengaruh pada kegiatan belajar siswa.

  2. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat membantu kesulitan siswa dalam

  8

  3. Sebagai masukan bagi SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Semarang untuk lebih meningkatkan kualitasnya.

F. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau jawaban yang masih lemah kebenarannya.

  Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adaah dugaan yang mungkin benar atau salah.13 Dalam melakukan sesuatu kegiatan kita perlu adanya sikap optimisme, begitu juga dalam belajar sikap optimisme sangat penting, karena dengan sikap optimisme kita bisa belajar dengan benar dan menyenangkan. Dan juga apabila rasa optimisme dalam belajar itu dibarengi dengan motivasi yang benar pada siswa akan menghasilkan sesuatu atau hasil yang sangat memuaskan dari kegiatan belajar. Dengan demikian proses belajar pada siswa akan mencapai puncaknya atau dengan kata lain proses berhasil dengan baik

  Berdasarkan pengertian diatas ada beberapa hipotesis :

  1. Hai : Ada hubungan positif antara sikap optimisme dengan kegiatan belajar yang dilakukan siswa. 2

  2. H : Ada hubungan positif antara motivasi dengan kegiatan belajar yang dilakukan pada siswa.

  3. Ha3 : Ada hubungan positif antara sikap optimisme yang dimiliki siswa dengan motivasi belajar pada siswa.

  9

  Untuk uji empiris maka diubah menjadi Ho sebagai berikut:

  1. Hoi : Tidak ada hubungan positif antara sikap optimisme dengan kegiatan belajar yang dilakukan siswa.

  2. H 0 2 : Tidak ada hubungan positif antara motivasi dengan kegiatan belajar yang dilakukan siswa.

  3. H 0 3 : Hubungan positif antara sikap optimisme yang dimiliki siswa dengan motivasi belajar pada siswa

G. Metode Penelitian

  Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dalam proses penelitian, baik pada waktu mengumpulkan data maupun mengolah data, diperlukan metode yang sesuai dengan permasalahan.

  A. Metode Penentuan Subjek Penelitian

  1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi dan penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.14 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Muhammadiyah 08 Pedurungan Kota Semarang mulai dari kelas IV sampai kelas VI.

  10

  2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil yang teliti15. Untuk penelitian yang subjeknya lebih dan 100 lebih baik diambil sebagian. Dalam menentukan sampel penelitian penulis mengambil 25 persen dari keseluruah populasi yaitu 157 x 25 % = 40 siswa.

  Dengan demikian teknik yang dipakai adalah random sampling yaitu sebagian sampel dijadikan penelitian.

  3. Variabel Variabel merupakan istilah yang tidak pemah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi16.

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu veriabel bebas dan variabel terikat.

  a. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab17. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap optimisme belajar siswa. Dengan indikator :

  1) Berbuat yang terbaik 2) Percayadiri 3) Berpikir positif 4) Disiplindiri 5) Kehendak atau perbuatan pendorong 15 Ibid ; him. 120.

  11

  b. Variabel Terikat Variabel terikat yaitu variabel akibat disebut juga variabel tidak bebas atau juga variabel tergantung18. Variabel terikat ini dalam penelitian adalah motivasi belajar siswa. Dengan indikator:

  1) Dorongan belajar kuat 2) Rajin membuat catatan 3) Mengikuti pelajaran dengan aktif 4) Memanfaatkan waktu luang atau senggang untuk belajar

  5) Mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima 6) Bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dari guru 7) Bersikap kritis dalam menerima pelajaran

  B. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian merupakan tahap yang sangat penting karena berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang diambil adalah benar.

  Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

  1. Metode angket kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

  12

  pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui19. Angket ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang variabel Motivasi Belajar Siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang tahun pelajaran 2005 / 2006.

  2. Metode observasi Metode observasi adalah melengkapi data dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan teijadi20. Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat tetapi juga mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat. Angket ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang variabel Sikap Optimisme Siswa di SD Muhammadiyah 08 Semarang tahun pelajaran 2005 / 2006.

  3. Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data penelitian dengan bersumber pada tulisan21. Barang bertulis yang menjadi instrumen penelitian ini adalah dafitar nama siswa kelas IV sampai dengan kelas VI SD Muhammadiyah 08 Semarang tahun pelajaran 2005 / 2006.

  C. AnalisisData Setelah penulis memperoleh data, penulis akan melakukan rekap data kemudian analisis data. Dalam menganalisis data ini penulis menggunakan dua tahapan yaitu: 19 Ibid, him. 140.

20 Ibid, him. 204.

  13

  1. Analisis pendahuluan Dalam analisis setelah memperoleh data, kemudian penulis akan mengadakan perhitungan awal dari data yang terkumpul. Dalam hal ini penulis menggunakan perhitungan analisis presentasi. Rumus yang di gunakan adalah:

  p = -£-xioo%

  N Keterangan: P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden

  2. Analisis uji hipotesis Analisis akhir ini penulis melakukan antara variabel x dan variabel y dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus product moment.

  Variabel x tentang sikap optimisme siswa, variabel y tentang terhadap motivasi belajar siswa. Hasil dari pengaruh sikap optimisme terhadap motivasi belajar siswa atau gabungan dari variabel x dan variabel y penulis menggunakan rumus product moment:

  I x y - fe x X z y ) N rxy -

  M

  I L . , M '

  L x 2 -

  L y 2 --

  N N

  1

  14

  Keterangan : rxy : koefisien korelasi x : jumlah skor total variabel x y : jumlah skor total variabel y 'y x : jumlah kuadrat x 'y y : jumlah kuadrat y

  N : jumlah sampel / obyek yang diteliti22

H. Sistematika Skripsi

  Secara garis besar sistematika skripsi dalam penelitian ini dibagi 3 bagian yaitu: Pertama : Bagian awal atau permulaan meliputi:

  Judul Skripsi, Abstrak, Pengesahan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.

  Kedua : merupakan bagian teks atau inti, terdiri dari:

  Bab I Pendahuluan, meliputi: Alasan Pemilihan Judul, Penjelasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian, Sistematika Skripsi,

  15 Bab II Landasan Teori, meliputi:

  A. Masalah Sikap Optimisme, terdiri dari : Pengertian sikap optimisme, Ciri-ciri sikap optimisme, Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap optimisme,

  B. Masalah motivasi belajar, terdiri dari: Pengertian motivasi belajar, Macam-macam motivasi belajar, Ciri- ciri motivasi belajar, Fungsi-fungsi motivasi belajar, Bentuk- bentuk motivasi belajar, C. Pengaruh sikap optimisme terhadap motivasi belajar siswa.

  Bab III Laporan Hasil Penelitian, terdiri dari: A. Sejarah singkat, meliputi: Letak geografis, Sarana dan prasarana, Keadaan guru, Keadaan karyawan, Keadaan siswa, Tujuan lembaga, Struktur organisasi, Peran lokasi SD Muhammadiyah 08 Semarang.

  B. Penyajian data tentang hasil angket, meliputi: Pengaruh sikap optimisme, Hasil angket motivasi belajar siswa di sekolah.

  Bab IV Analisis Data, terdiri dari: A. Analisis data B. Analisis uji hipotesa Bab V Penutup, terdiri d ari: A. Kesimpulan Ketiga : Bagian akhir, terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran.

  BAB n LANDASAN TEORI

A. Masalah sikap optimisme

1. Pengertian sikap optimisme

  Sikap optimisme adalah bertingkah laku atau pandangan hidup yang dalam segala hal dipandang kebaikannya saja.1 2 Dalam kehidupan sehari-hari harus bisa untuk berpandangan bahwa "saya pasti bisa" untuk mencapai suatu kesuksesan harus mengubah pandangan dari "saya tidak bisa" menjadi "saya bisa". Dorongan ini sedikit mirip bom penyerang yang melesat jauh melalui berbagai rintangan dan musuh demi mencapai tujuannya. Rintangannya yaitu anggapan dalam diri yang menganggap "saya tidak bisa" musuhnya adalah hambatan ekstemal yang memperlambat bahkan menghentikan kita sepanjang jalan menuju keberhasilan.

  Rentetan kejadian kesuksesan diri Anda ini akan terlihat seperti: Saya tidak bisa

  Keinginan tujuan menjadi

  Keyakinan dalam diri -» keinginan -> perbuatan^> yang terbaik Fokus

  Hambatan ekstemal2 * WJS. Purwodaminta, Kamus Umum Indonesia, Op. Cit him. 120.

2 Giri Graham Scott, The Empowered M ind (Bagaimana Memanfaatkan Potensi K reatif Dalam Diri Anda), Jakarta, Pustaka Dela Pratasa, 1999, him. 106.

  18 Jadi untuk mencapai tujuan, Anda harus terns menyalurkan keinginan itu

  menjadi perbuatan. Di saat yang sama Anda harus mempertahankan ke buah keyakinan : Milikilah keinginan untuk melakukan itu dan tetapkan fokus Anda pada tujuan anggapan "saya tidak bisa" dan hambatan ekstemal harus disingkirkan.

  Anggapan "saya tidak bisa" adalah salah satu dari sekian hambatan paling besar untuk menjadi yang terbaik. Namun bila masalah hambatan dan tantangan Anda lihat sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Pada kata "saya bisa" mereka akan menjadi pengalaman yang positif. Anggapan "saya tidak bisa" menghambat jalan menuju sukses. Bila Anda berfikir demikian maka Anda tidak bisa. Jadi yakinlah bahwa Anda bisa melakukannya, maka Anda akan sanggup melakukannya.3

  Kartu yang selalu ada di saku saya (Norman). Kartu ini sudah ada pada saya bertahun-tahun yang lalu, dan setiap ada kesempatan saya mengetik ulang karena kartu itu menjadi lecek karena dipakai. Disitu ada lima baris sebagai berikut:

  Cahaya Tuhan mengelilingi saya Cinta Tuhan menyelimuti saya Kekuatan Tuhan melindungi saya Keberadaan Tuhan menjaga saya Dimanapun saya Tuhan ada

  19 Tuhan adalah obat yang mujarab terhadap ketakutan, kecemasan,

  kekalutan untuk hanya di dunia.4 Sebagaimana juga yang terkandung dalam A1 Qur'an Surat Yusuf ayat 87, yang berbunyi:

  o* jjj_JSLSl f j —ill VI £ j j l) V ^ V j

  Artinya : "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang , kafir. ”(QS. Yusuf: 87) 5

  Singkatnya dengan mengenyahkan anggapan bahwa "saya tidak bisa" memfokuskan dengan benar-benar pada anggapan "saya bisa" yaitu dengan membayangkan diri sendiri melakukan apa yang ingin saya lakukan dan berlatih melakukan hal itu meski takut melakukannya, saya bisa menyingkirkan segala rintangan dan mendapatkan apa yang saya inginkan.

2. Faktor-faktor sikap optimisme

  Faktor-faktor sikap optimisme adalah :

  a. Percaya diri Kepercayaan terhadap diri sendiri adalah salah satu faktor keberhasilan. Kepercayaan terhadap diri sendiri adalah keberanian dimana diri sendiri mempunyai sikap keteguhan hati dalam usaha meraih sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain kepercayaan adalah

4 Norman Vincent Peale, Imaginasi P ositif (Kekuatan yang akan mengubah hidup Anda), alih

  20

  keberanian,yakni keberanian berusaha dan keteguhan hati terhadap maksud yang dituju.6 b. Berpikir positif

  Cara berpikir positif ialah menanggapi segala kejadian dengan menyadari bahwa ada segi baik dan segi buruk dalam kehidupan ini.7 Selalu berpikir positif dalam menghadapi suatu masalah. Memang alam bawah sadar dapat digunakan untuk mendorong diri Anda dengan mempekembangkan sikap yang benar dan perangai positif Dengan pemakaian yang benar atas sikap mental yang positif dan dapat menghasilkan khayalan yang kemungkinan Anda akan menjadi pimpinan alam bawah sadar Anda sendiri. Alam bawah sadar Anda ini akan membantu dan menolong Anda dalam mencapai kepuasan diri.

  c. Disiplin diri Segala pekeijaan baik belajar maupun bekerja harus mempunyai rasa disiplin. Tanpa disiplin seseorang tidak akan pemah mencapai hasil yang maksimal. Sikap disiplin diri ini harus diletakkan dimana kita berada.

  d. Kegembiraan Kegembiraan adalah milik yang terindah diatas dunia ini. Apabila seseorang melakukan sesuatu yang baik dalam proses balajar, dengan menunjukkan suasana yang penuh kegembiraan maka ia dapat memberi inspirasi yang baik.8

6 Raymond J.E. Walean, BagaimanaMeraih Keberhasilcm, Jakarta, 1988, him. 45 - 46.

  21

  e. Memegang prinsip Di dalam segala sesuatu ada hal-hal yang prinsipil dan ada hal-hal yang bisa ditoleransi. Sikap toleransi memang penting, namun janganlah sampai mengorbankan hal-hal yang prinsip. Kebiasaan memegang teguh hal-hal yang prinsipil merupakan kebiasaan baik yang dapat menuntun seseorang menuju keberhasilan.9

  f. Cara menanggapi suatu masalah Cara seseorang menanggapi suatu masalah adalah cermin dari diri orang itu sebenamya. Cara menanggapi suatu masalah jangan mendengar satu pendapat orang. Dalam belajarpun apabila mendapat suatu masalah ia akan selalu berusaha minta bantuan kepada orang yang mampu menyelesaikannya.10

3. Ciri-ciri sikap optimisme

  Sikap optimisme adalah sikap atau pandangan hidup yang dalam segala hal dipandang kebaikannya saja. Dan pada hakikatnya setiap manusia menginginkan suatu keberhasilan atau kesuksesan. Adapun ciri-ciri sikap optimisme adalah: a. Mempunyai tujuan

  Rahasia dari orang-orang yang berhasil adalah terletak pada tujuan yang luhur, untuk itu tidak henti-hentinya belajar untuk menggunakan

  Ibid, 9 him. 70.

  22

  waktunya untuk mewujudkan tujuan mereka. Milikilah cita-cita yang luhur itu dan berusahalah untuk meraih cita-cita Anda tersebut dengan usaha yang tidak mengenal lelah.

  b. Minat dan kemauan Dalam upaya mewujudkan cita-cita memerlukan minta atau kemauan yang sungguh-sungguh. Jika minat itu telah tumbuh maka tidak akan timbul perasaan menyesal terhadap sesuatu yang sengaja dikorbankan demi tercapainya apa yang dicita-citakan.

  c. Motivasi Motivasi adalah sebab-sebab yang menjadi dorongan bagi seseorang dalam melaksanakan usaha / peketjaannya. Motivasi itu sendiri merupakan dasar dari setiap tindakan, pikiran dan pendapat yang dilakukan oleh setiap manusia.

  d. Ambisi Ambisi adalah sesuatu yang dapat Anda capai karena Anda mempunyai kemampuan menempatkan diri Anda dalam posisi itu dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan keadaan wajar Anda atau pengetahuan Anda.

  e. Mendayagunakan otak Otak dapat menyimpan sejumlah keterangan yang hampir tidak terbatas banyaknya dalam bank ingatan kira-kira 30 - 60 menit setelah

  23

  keterangan itu diterima, mengambang kesana-kemari jadi belum terdafitar dengan seteguh-teguhnya untuk berbicara pada otak.

  f. Berpikir kreatif Berpikir kreatif adalah bagaimana mengarahkan segenap kekeuatan pikiran kepada pokok persoalan yang menarik perhatian kita.

  g. Daya cipta Daya cipta adalah kesanggupan batin atau pikiran untuk mengadakan sesuatu.

  h. Angan-angan Angan-angan adalah idaman atau cita-cita atau maksud atau niat.11 i. Imajinasi

  Imajinasi adalah apa yang diciptakan oleh daya angan-angan. Dengan bermodalkan angan-angan maka anda menemukan imaginasi. j. Gagasan atau ide

  Gagasan atau ide merupakan buah dari hasil pengamatan dan penafsiran terhadap inspirasi yang ia peroleh.12 k. Tekad dan perjuangan

  Tekad dan peijuangan yang membara adalah cermin dari suatu prinsip yang teguh dan tidak tergoyahkan. l. Keberanian 11 Ibid him. 129 - 160.

  24 Berfikir benar adalah obat untuk rendah diri. Orang-orang yang tekad

  untuk berhasil, yang selalu berkata 'saya pasti berhasil' biasanya lebih dekat dengan kenyataan dari pada orang yang selalu berpikir ragu-ragu. m. Keteguhan hati

  Keteguhan hati adalah rahasia dalam diri seseorang untuk terus mengatakan pergi dan berbuat. n. Ketabahan

  Tidak ada pekerjaan atau sesuatu hal yang dikerjakan yang tidak akan menguji semangat, keberanian, dan ketabahan. Ketabahan hati untuk bertahan dalam memperjuangkan sesuatu adalah suatu bukti bahwa keberhasilan akan segera diraih. o. Keuletan

  Keuletan adalah ketahanan dan kekerasan hati seseorang dalam upaya meraih apa yang telah ditargetkan.13 Akan merupakan kebodohan kalau mengatakan bahwa ada suatu "rahasia" untuk menjalani kehidupan yang gembira dan dengan energi tinggi. Optimis yang praktis menggunakan alat yang berbeda-beda untuk mengatasi situasi yang berbeda-beda pula, dan hanya totalitas dari semua kualitas ini sajalah yang menjadikan mereka sukses. Ciri sikap optimisme adalah:

13 Ibid, him. 180-190.

  25

  a. Optimis jarang merasa terkej ut oleh kesulitan Optimis yang berpikiran keras menyadari bahwa mereka hidup di sebuah dunia yang tidak sempuma tempat cinta berakhir, orang yang tidak berdosa dan orang yang sakit mati.

  b. Optimis mencari pemecahan sebagian masalah Optimis adalah orang-orang yang suka mengambil tindakan. Ketika ada kesulitan mereka tidak duduk diam, sambil meremas-remas tangannya, sebaliknya merekateijun ke kancah persoalan dan mulai bekerja mengatasi sebagian masalah, walaupun pemecahan masalah yang tuntas belum mulai tampak.

  c. Optimis merasa yakin bahwa mereka mempunyai pengendalian atas masa depan mereka Optimis yang praktis adalah orang-orang yang bertindak ; ada manfaatnya untuk menyelidiki secara lebih mendalam sumber pandangan ini. Ada juga motivasi yang mendorong beberapa orang untuk mulai mengikis masalahnya, bahkan ketika pemecahan belum tampak.

  d. Optimis memungkinkan terjadinya pembaharuan secara teratur Optimis pada kemampuan untuk dilahirkan kembali ada pada diri setiap orang, dan hal itu menawarkan harapan yang luas sekali bagi orang yang kehabisan motivasi.

  26

  e. Optimis menghentikan alur pemikiran mereka yang negatif Optimis atau pesimis sebagian besar merupakan keputusan yang diambil secara sadar, bahwa kita mempunyai pengendalian yang besar sekali atas suasana hati kita, dan mungkin yang paling bahwa kita bisa mengubah cara kita merasakan dengan mengoreksi cara kita berpikir. 14 f. Optimis meningkatkan kekuatan apresiasi mereka

  Hampir tidak ada situasi yang baik sepenuhnya atau buruk sepenuhnya. Tetapi dalam diri kita memiliki alat untuk memilih apa yang mendapat pusat perhatian kita, dan kita dapat mengarahkan alat untuk menyeleksi itu kemana pun juga.

  g. Optimisme menggunakan imajinasi mereka untuk melatih sukses Optimis selalu melakukan tindakan tidak tergesa-gesa dan menjalani semua langkah perlahan-lahan dalam imajinasi. Kadang-kadang pengulangan itu membosankan, tetapi hal itu penting dilakukan secara teratur. Mereka dengan jelas membayangkan hal-hal baik yang teijadi di masa mendatang.

  h. Optimis selalu gembira bahkan ketika mereka tidak merasakan bahagia Kalau Anda merasa patah semangat, sungguh mengesankan betapa Anda bisa mengubah suasana hati Anda kalau Anda bersikap antusias. i. Optimis merasa yakin mereka memiliki kemampuan yang hampir tidak terbatas untuk diulur

  27 Tidak peduli berapa pun umur mereka, mereka memiliki keyakinan

  yang sangat kokoh bahwa apa yang terbaik dari diri mereka belum mereka capai. j. Optimis membina banyak cinta dalam kehidupan mereka

  Mereka memperhatikan orang-orang yang sedang berada dalam kesulitan, mereka menyentuh banyak hal dan membuat cinta mengandung banyak arti. Kemampuan untuk mengagumi dan menikmati banyak hal pada diri orang lain ini merupakan daya yang sangat kuat yang membantu mereka memperoleh optimisme. k. Optimis suka bertukar berita baik

  Tukar-menukar kabar baik akan membangkitkan semangat optimisme l. Optimis menerima apa yang tidak bisa diubah

  Meninggalkan masa lalu di belakang kita dan menerima dunia seperti apa adanya dan bukannya berusaha memperbaiki seketika.15

B. Masalah motivasi belajar

1. Pengertian motivasi belajar

  Menurut bahasa, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan suatu tujuan tertentu.16 Istilah motivasi merujuk kepada semua gejala yang

  28

  terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu, dimana 17 sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut.

  Kata "motif' diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan). Berawal dari kata "motif' itu, maka motivasi dapat 1 o diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

  Menurut pendapat para ahli, motivasi adalah:

  a. Dimyati dan Mujiono, mengatakan bahwa motivasi adalah keinginan yang mengaktifkan, menyerahkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap perilaku individu dalam belajar.1 19 2

  1

  7

  8

  b. Me. Donald, "Motivatiton is a energy change within the person characterized by affektif arausal and anti ciparitory goal reactions".

  Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang • 70 • ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.

  c. James O. Whittaker, berpendapat motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk

  17 Dr. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Barn Agensindo, Bandung, 1990, him. 173.

  18 Sardinian, A.M, Interaksi dan M otivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005. him. 73.

  29

  untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.21 d. Sartain, mengatakan dalam bukunya Pychology Understanding of Human

  Behavior : Motif adalah suatu pemyataan yang komplek didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.22

2. Macam-macam motivasi belajar

  Pada dasamya motivasi belajar dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain: a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

  \

  1) Motivasi oleh bawaan yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi tanpa dipelajari,seperti dorongan untuk makan, bekeija, dorongan seksual, dorongan bergerak dan beristirahat. Motif-motif ini seringkali juga disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis,artinya dalam warisan biologis manusia. 2) Motivasi yang dipelajari yaitu motivasi yang timbul karena dipelajari.

  Sebagai contoh : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.

  Motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan 21 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1990, him. 193.

  30

  secara sosial, sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk.

  b. Jenis-jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worth dan Marquis.

  1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya kebutuhan untuk minum, makan, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat.

  2) Motif-motif darurat, yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

  3) Motif-motif objektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.

  Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

  c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah Yang termasuk motivasi jasmaniah, seperti misalnya refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.

  d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik

  Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

  31

  membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah raj in mencari buku-buku untuk dibacanya.

  2) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh : seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacamya atau temannya.23

3. Ciri-ciri motivasi

  Menurut Sardiman, beberapa ciri-ciri motivasi yang terdapat pada diri seseorang adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pemah berhenti sebelum selesai).

  b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

  c. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah "untuk orang dewasa" (misalnya : masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal, amoral, dan sebagainya).

  d. Lebih baik bekeija mandiri.

  32

  e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

  f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).