Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman Yogyakarta : kajian kadar kolesterol total - USD Repository

  PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Kadar Kolesterol Total) SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Made Ayu Septiani Kusuma Dewi NIM: 048114009

  FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

Tidak ada sahabat yang melebihi ilmu pengetahuan,

Tidak ada musuh yang lebih berbahaya dari nafsu jahat dari hati sendiri,

Tidak ada cinta yang melebihi cintanya orang tua terhadap anaknya,

Tidak ada kekuatan yang dapat menyamai nasib.

  

(Nts. II. 5)

  Setulus Hati Kupersembahkan Karya Ini Kepada : ♦ Keluargaku Terkasih : Bapak, Ibu, Kakakku Nita, Adikku Febi dan Eca yang senantiasa memberi dukungan, kasih dan doa.

  ♦ Sahabat dan Temanku yang memberi warna dalam hidupku.

  ♦ Almamaterku tempat aku menuntut ilmu.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Made Ayu Septiani Kusuma Dewi Nomor Mahasiswa : 048114009

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku

Masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar

Kolesterol Total)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

  memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 21 Juli 2008 Yang menyatakan Made Ayu Septiani Kusuma Dewi

  

PRAKATA

  Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi Waça dengan tangan kasih-Nya yang senantiasa menuntun Penulis sehingga skripsi yang berjudul “PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM

  

METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN

KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Kadar

Kolesterol Total)” ini dapat diselesaikan.

  Skripsi ini secara khusus diajukan kepada Fakultas Farmasi, Jurusan Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi.

  Terwujudnya skripsi ini juga berkat bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan jasa yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada :

  1. Bupati Sleman c.q BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin untuk penelitian di Dusun Kodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.

  2. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan yang telah memberikan ijin untuk penelitian di Dusun Kodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.

  3. Ibu Rita Suhadi, M.Si, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  4. Ibu Christine Patramurti, M.Si, Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  5. Bapak Yosef Wijoyo, S.Si, Apt., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

  6. Ibu dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes., selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

  7. Bapak dr. Rustamaji, M.Kes., selaku dosen pendamping, atas bantuan dan kerjasamanya khususnya dalam ijin penelitian Komisi Etik sehingga skripsi ini dapat dilakukan dan berjalan dengan baik.

  8. Para dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sebelumnya telah membekali ilmu sebagai landasan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Segenap staf dan karyawan Fakultas Farmasi atas bantuan dan kerjasamanya.

  10. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya.

  11. Bapak dan Ibuku tersayang dan tercinta, yang telah memberikan kasih sayang, cinta, doa, dukungan, semangat dan biaya untuk kuliah.

  12. Kakakku Mbak Nita, Adik-adikku tercinta dan tersayang Febi dan Eca, yang selalu memberi semangat dan doa.

  13. Saudara-saudaraku tercinta yang ada di Bali, Yogya dan Sumbawa terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan.

  14. Kelompok skripsiku Rina, Dipta, Heti dan Duma, terima kasih atas kerjasamanya, akhirnya selesai juga.

  15. Teman-temanku Pipit, Atin, Reni, Retri, Amanda, Rina, Wiwid, Oktav, Novi, terima kasih buat persahabatan dan semangatnya.

  16. Saudaraku Poppy, Prima, Krisna, Ririn, Darwin, Inne, dan Funny, terima kasih telah menjadi keluarga baruku selama KKN dan semangat serta dukungan yang diberikan.

  17. Bapak Agus, Ibu dan Ivan, terima kasih atas tumpangan tidurnya selama KKN dan atas dukungan yang telah diberikan.

  18. Teman-teman Far’04, khususnya FKK buat keceriaan, kerjasama dan dukungannya.

  19. Teman-teman KMHD “Swastika Taruna” Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  20. Para Karyawan Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat berjalan lancar.

  21. Ibu RW Krodan, Ibu Sri Handayani, terima kasih atas bantuannya dalam mencari responden.

  22. Pihak laboratorium Prodia, khususnya Mas Yudi, atas kerjasamanya dan bantuannya dalam pelaksanaan skripsi ini.

  23. Bapak Alaska, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

24. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini belum sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan Penulis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

  Yogyakarta, 16 Juli 2008 Penulis

  

INTISARI

  Sindrom metabolik adalah sekelompok kelainan metabolik, baik lipid maupun non lipid, yang merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner. Prevalensi sindroma metabolik dapat dipastikan cenderung meningkat oleh karena meningkatnya prevalensi obesitas maupun obesitas sentral. Kita dapat mencegah dan menunda terjadinya sindrom metabolik dengan perubahan gaya hidup. Keberhasilan mengontrol sindrom metabolik didapat dengan usaha dalam jangka panjang dan kerja sama dengan penyedia pelayanan kesehatan.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman,Yogyakarta yang terkait dengan kadar kolesterol total. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental kuasi dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah non-randomized pretest-postest

  

control group design . Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan

  statistik uji menggunakan Independent Sampels T-Test dengan taraf kepercayaan 90%, yang dimaksud pemberian perlakuan disini adalah pemberian edukasi tentang sindrom metabolik yang berupa informasi tertulis.

  Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan profil responden secara keseluruhan antara kelompok edukasi dengan kelompok non edukasi kecuali pada lingkar pinggang laki-laki. Dari hasil kuisioner, pemberian edukasi di dusun Krodan belum bermakna. Profil kadar kolesterol total responden sebelum dan sesudah pemberian edukasi tidak berbeda signifikan antara kedua kelompok. Berdasarkan umur rata-rata selisih kadar kolesterol total terbaik pada kelompok edukasi terjadi pada umur

  ≥43-≤45 tahun sebesar -14mg/dL sedangkan pada kelompok non edukasi pada umur ≥35-≤38 tahun sebesar 0,8mg/dL, berdasarkan jenis kelamin rata-rata selisih kadar kolesterol total terbaik pada kelompok edukasi yaitu pada jenis kelamin laki-laki sebesar -11,4mg/dL sedangkan pada kelompok non edukasi pada jenis kelamin perempuan sebesar 6,9mg/dL dan berdasarkan tingkat pendidikan rata - rata selisih kadar kolesterol total terbaik pada kelompok edukasi adalah Sekolah Dasar yaitu sebesar -20mg/dL sedangkan pada kelompok non edukasi adalak di atas SMU sebesar 2mg/dL.

  Kata kunci: sindrom metabolik, kadar kolesterol total, pemberian edukasi, perilaku

  

ABTRACT

  Metabolic syndrome is a group of abnormal metabolic, lipid or nonlipid to shape risk factor coronary heart disease. Prevalance of metabolic syndrome can certainly inclining increase because increase of prevalence obesity or central obesity. We can to prevent and delay heppening metabolic syndrome with therapeutic life style. Success to controlling metabolic syndrome to be able with long term action and cooperate with healty care.

  The purpose of this research is it know influence getting education about metabolic syndrome to society behavior at Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta taken in total cholesterol concentration. This research is a quasi experimental research with non-randomize pretest-posttest control group design. The analysis of this research is descriptive analusis and a statistic with Independent Samples T-Test with 90% of signification.

  The result show not significant difference in the totality profil respondences between education group and non education group except in waist circumference. From result of quisioner the influence getting education at dusun Krodan no significant yet. From total cholesterol concentration respondences before and after getting education not significant difference for both of the groups. Based on age, the average difference total cholesterol concentration education group the best in ≥43-≤45 years old is -14 mg/dL exactly non education group the best in ≥35-≤38 years old is 0,8mg/dL ,base on sex the average difference total cholesterol concentration education group the best in male is -11,4 mg/dL exactly non education group the best in famale in 6,9mg/dL and base on level of education, the average difference total cholesterol concentration education group the best in elemantary school is -20 mg/dL exactly non education group the best in over senior high school is 2mg/dL.

  

Key words : metabolic syndrome, total cholesterol concentration, getting

education, behavior.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................iv PRAKATA .................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................ix

  INTISARI .................................................................................................... x

  ABSTRACT ....................................................................................................xi

  DAFTAR ISI.................................................................................................. xii DAFTAR TABEL..........................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................ix

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1. Permasalahan ...................................................................................... 3

  2. Keaslian Penelitian.............................................................................. 4 3.

  Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

  B. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

  1. Tujuan Umum ..................................................................................... 5 2.

  Tujuan Khusus .................................................................................... 5

  BAB II PENELAAH PUSTAKA .................................................................. 7 A. Sindrom Metabolik ................................................................................... 7 1. Pengertian............................................................................................ 7

  2. Faktor Risiko....................................................................................... 8

  3. Kriteria Diagnostik Sindrom metabolik .............................................. 9 4.

  Patogenesis Sindrom Metabolik......................................................... 10

  5. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik ................................................. 12 B. Kolesterol ................................................................................................ 12

  C. Dislipidemia ............................................................................................. 14

  D. .Edukasi ................................................................................................ 15 E.

  Terapeutic Life Style ................................................................................ 16

  F. Perilaku ................................................................................................ 17 G.

  Landasan Teori......................................................................................... 18

  H. Hipotesis ................................................................................................ 20

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 21 B. Variabel ................................................................................................... 22 1. Variabel bebas.................................................................................... 22

  2. Variabel Tergantung........................................................................... 22 C. Definisi Operasional ................................................................................ 22

  D. Subyek Penelitian..................................................................................... 24

  E. Tempat Penelitian .................................................................................... 27 F.

  Ruang Lingkup......................................................................................... 28

  G.

  Teknik Sampling ...................................................................................... 29

  H. Instrumen Penelitian ................................................................................ 29 I.

  Jalannya Penelitian................................................................................... 29

  1. Analisis situasi ................................................................................... 29

  2. Pembuatan leaflet ............................................................................... 31 3.

  Pembuatan kuisioner .......................................................................... 31

  4. Uji coba kuisioner .............................................................................. 34 5.

  Penyebaran kuisioner ......................................................................... 34

  6. Pemberian edukasi ............................................................................. 35

  7. Wawancara terstruktur ....................................................................... 35 8.

  Pengambilan sampel darah................................................................. 36

  9. Pengujian kadar kolesterol total ......................................................... 37 10.

  Pengolahan data ................................................................................. 37

  11. Analisis data penelitian ...................................................................... 38 J. Kesulitan Penelitian ................................................................................. 39

  BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ....................................................... 40 A. Profil responden secara keseluruhan terkait sindrom metabolik yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, faktor merokok, BMI (Body Mass Index), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total ........................................................ 40

  B. Pengaruh edukasi tentang Sindrom Metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta... 47

  C.

  Profil kadar kolesterol total sebelum dan sesudah pemberian edukasi serta evaluasinya berdasarkan pengaruh umur, jenis kelamin serta tingkat pendidikan.............................................................................. 49

  D. Ringkasan Pembahasan...................................................................... 49

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................ ......................... 59 A. Kesimpulan ................................................................... ......................... 59 B. Saran ............................................................................ ......................... 60 DAFTAR PUSTAKA .......................................................... ......................... 61 LAMPIRAN......................................................................... ......................... 64 BIOGRAFI PENULIS ......................................................... ........................ 129

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO tahun 1998 ......... 9 Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III .............. 10 Tabel III. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL ........................... 14 Tabel IV. Kriteria Sindrom Metabolik dalam Penelitian ......................... 22 Tabel V. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang

  Terdapat dalam Kuisioner ...................................................... 32 Tabel VI. Distribusi Jenis Pertanyaan Favourable dan Nonfavourable yang Terdapat dalam Kuisioner .............................................. 32 Tabel VII. Profil Awal Sindrom Metabolik secara Keseluruhan terkait Sindrom Metabolik ....................................................................

  40 Tabel VIII. Data Faktor Risiko Awal Responden terkait Sindrom Metabolik ................................................................................. 45

  Tabel IX. Data Faktor Risiko Akhir Responden terkait dengan Sindrom Metabolik.................................................................. 46

  Tabel X. Profil Akhir Sindrom Metabolik secara Keseluruhan............. 50

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Pasien Sindrom Metabolik ....................................................... 7 Gambar 2. Patofisiologi Sindrom Metabolik ............................................. 11 Gambar 3. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik ........................................ 12 Gambar 4. Rancangan Penelitian Non-randomized Pretest-posttest Control Group Design ............................................................

  21 Gambar 5. Skema Pembagian Subyek Penelitian ....................................... 27 Gambar 6. Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 28 Gambar 7. Persentase Jumlah Responden ditinjau dari Segi Umur........... 42 Gambar 8. Persentase Jumlah Responden ditinjau dari Segi Jenis

  Kelamin .................................................................................... 43 Gambar 9. Persentase Jumlah Responden ditinjau dari Segi Tingkat

  Pendidikan................................................................................. 44 Gambar 10. Rata-rata Nilai Kuisioner Responden........................................ 48 Gambar 11. Rata-rata Selisih Nilai Kuisioner Responden............................ 48 Gambar 12. Rata-rata Selisih Kadar Kolesterol Total .................................. 50 Gambar 13. Rata-rata Selisih Kadar Kolesterol Total .................................. 51 Gambar 14. Rata-rata Selisih Kadar Kolesterol Total ditinjau dari

  Umur ......................................................................................... 53 Gambar 15. Rata-rata Selisih Kadar Kolesterol Total ditinjau dari

  Jenis Kelamin ............................................................................ 55

  Gambar 16. Rata-rata Selisih Kadar Kolesterol Total ditinjau dari Tingkat Pendidikan ................................................................... 56

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat ijin penelitian ............................................................... 64 Lampiran 2. Kuisioner penelitian ............................................................... 66 Lampiran 3. Panduan wawancara ............................................................... 70 Lampiran 4. uji normalitas data dan uji T-Test Profil Responden.............. 72 Lampiran 5. Hasil uji normalitas data dan uji T-Test Kuisioner ................ 91 Lampiran 6. Hasil uji normalitas data dan uji T-Test Kadar

  Kolesterol ............................................................................. 92 Lampiran 7. Hasil skoring pre test responden tes lab dengan perlakuan edukasi ................................................................................... 93 Lampiran 8. Hasil skoring pre test responden tes lab tanpa perlakuan edukasi ................................................................................... 94 Lampiran 9. Hasil skoring pretest responden tanpa tes lab dengan perlakuan edukasi................................................................... 95 Lampiran 10. Hasil skoring pretest responden tanpa tes lab tanpa perlakuan edukasi................................................................... 96 Lampiran 11. Hasil skoring post test responden lab dengan perlakuan edukasi ................................................................................... 97 Lampiran 12. Hasil skoring post test responden lab tanpa perlakuan edukasi ................................................................................... 98 Lampiran 13. Hasil skoring post test responden non lab dengan perlakuan edukasi ................................................................................... 99

  Lampiran 14. Hasil skoring post test responden lab tanpa perlakuan edukasi .................................................................................. 100 Lampiran 15. Data Karakteristik Responden Perempuan Nonedukasi dan diuji laboratorium ................................................................. 101 Lampiran 16. Data Karakteristik Responden Perempuan Nonedukasi dan nonlaboratorium ................................................................... 102 Lampiran 17. Data Karakteristik Responden Laki-laki Nonedukasi dan diuji Laboratorium ............................................................... 103 Lampiran 18. Data Karakteristik Responden Laki-laki Nonedukasi dan diuji nonLaboratorium ......................................................... 104 Lampiran 19. Data Karakteristik Responden Perempuan Edukasi dan diuji

  Laboratorium ....................................................................... 105 Lampiran 20. Data Karakteristik Responden Perempuan Edukasi dan nonLaboratorium................................................................... 106 Lampiran 21. Data Karakteristik Responden Laki-laki yang diuji Laboratorium dan Diedukasi ....................................................................... 107 Lampiran 22. Data Karakteristik Responden Laki-laki Edukasi dan

  Nonlaboratorium ................................................................... 108 Lampiran 23. Hasil wawancara ................................................................... 109 Lampiran 24. Kategori hasil wawancara ..................................................... 125 Lampiran 25. Leaflet Sindrom Metabolik ................................................... 126 Lampiran 26. Informed Concert .................................................................. 128

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Istilah Sindrom X pertama kali diperkenalkan oleh Gerald Reaven,

  seorang peneliti dan profesor di Universitas Stanford pada tahun 1988. Sindrom X merupakan kumpulan dan kombinasi dari beberapa faktor risiko antara lain penyakit kardiovaskuler dan diabetes. Sindrom ini memiliki banyak nama seperti sindrom metabolik, sindrom obesitas, sindrom resistensi insulin, dan sindrom Reaven (Anonim, 2007c). Menurut National Cholesterol Education Program Expert Panel on

  

Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults

Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun 2001, sindrom metabolik adalah

  sekelompok kelainan metabolik, baik lipid maupun non lipid, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Kelainan metabolik tersebut meliputi obesitas sentral, dislipidemia aterogenik (kadar trigliserida meningkat dan kadar kolesterol high density liporotein/HDL rendah), tekanan darah meningkat, dan resistensi insulin (dengan atau tanpa intoleransi glukosa).

  Sekitar 47 juta orang dewasa di Amerika Serikat (sebanyak 25 %) menderita sindrom metabolik, dan jumlah tersebut selalu bertambah. Peningkatan jumlah penderita pada kondisi ini dihubungkan dengan peningkatan pada laju obesitas diantara orang dewasa. Di masa depan sindrom metabolik dapat menyusul perokok sebagai penyebab utama penyakit jantung. Kita dapat mencegah dan menunda terjadinya sindrom metabolik dengan perubahan gaya hidup. Gaya hidup yang sehat dapat menyebabkan hidup lebih lama. Keberhasilan mengontrol sindrom metabolik didapat dengan usaha dalam jangka panjang dan kerja sama dengan penyedia pelayanan kesehatan (Anonim, 2007a). Di Indonesia, adanya peningkatan gaya hidup mewah dengan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak semakin meningkatkan kejadian obesitas yang menjadi salah satu gejala sindrom metabolik. Penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Society for

  

Study of Obesity (ISSO) pada tahun 2004, di Indonesia menunjukkan adanya

  kenaikan jumlah pria yang tergolong obesitas menjadi 9,16% dan pada wanita menjadi 11,02% (Anonim, 2007c).

  Suatu penelitian di Makassar yang melibatkan 330 orang pria berusia antara 30-65 tahun dan menggunakan kriteria NCEP ATP III dengan ukuran lingkar pinggang yang disesuaikan untuk orang Asia menemukan prevalensi sebesar 33,9%. Prevalensi yang lebih tinggi yaitu sebesar 62,0%, ditemukan pada subyek dengan obesitas sentral. Suatu penelitian di Makassar pada tahun 2002 yang memeriksa pengunjung klinik untuk pemeriksaan kesehatan rutin ditemukan prevalensi sindroma metabolik sebesar 35,6%, jumlah pada wanita lebih banyak dibandingkan pria yaitu masing-masing sebesar 42,3% dan 29,8% (Anonim, 2007c).

  Salah satu artikel yang dimuat pada harian Kompas, Yogyakarta, pada tanggal 13 Februari 2006 menyebutkan bahwa dalam satu dekade terakhir, tren penyakit di Yogyakarta telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif atau penyakit karena usia tua. Penyakit-penyakit degeneratif ini antara lain hipertensi, diabetes, kolesterol, kanker, jantung, dan stroke. Pergeseran ini berkaitan erat dengan tingginya angka usia harapan hidup warga Yogyakarta yang mencapai 75 tahun. Seperti diketahui, semakin tua usia seseorang, maka akan semakin mudah terserang penyakit, karena daya tahan tubuh akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.

  Dalam penelitian ini, dipilih dusun Krodan sebagai tempat penelitian dengan alasan karena berdasarkan analisis situasi yang peneliti lakukan, sebanyak 12 orang dari 63 orang (19,05%) masyarakat dusun ini mengalami penyakit degeneratif yang kemungkinan dapat mengarah ke sindrom metabolik.

  Pemberian edukasi pada penelitian ini diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat ini diharapkan dapat mengubah perilakunya sehubungan dengan pandangannya terhadap sindrom metabolik. Masyarakat akan lebih memperhatikan kesehatannya dan kesadaran akan bahaya sindrom metabolik akan lebih meningkat.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ini.

  1. Bagaimanakah profil responden secara keseluruhan terkait sindrom metabolik yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, BMI

  (Body Mass Index), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar

  pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total? b.

  Apakah ada pengaruh edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta? c.

  Seperti apakah profil kadar kolesterol total sebelum dan sesudah pemberian edukasi serta evaluasinya berdasarkan pengaruh umur, jenis kelamin, serta tingkat pendidikan? 2.

   Keaslian Penelitian

  Penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan yaitu “ Prevalensi Sindrom Metabolik Non DM di RSUD KOJA, Jakarta Periode tahun 2000-2004” (Santoso, Ndraha, Jeffry, Gunarso, 2004). Penelitian tersebut menggunakan pasien penyakit dalam yang menderita sindrom metabolik non DM dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei yang bersifat deskriptif potong lintang, retrospektif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi (informasi) tentang sindrom metabolik berupa leaflet, selain itu dilakukan wawancara terstruktur dengan responden. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini lebih menitikberatkan pengaruh edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta khususnya terkait dengan kadar kolesterol total selain itu peneliti menggunakan responden yang memiliki BMI

  ≥ 23, berumur ≥35-≤45 tahun dan belum pernah diterapi terkait dengan sindrom metabolik serta menggunakan jenis penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan non-randomized pretest-posttest control group design .

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat teoritis Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran atau referensi dan pengetahuan tentang pemberian edukasi sindrom metabolik khususnya yang terkait dengan kadar kolesterol total pada masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.

  b. Manfaat praktis Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak- pihak terkait dalam masalah sindrom metabolik terkait dengan kadar kolesterol total dan dapat memberikan informasi mengenai sindrom metabolik sehingga diharapkan dapat mencegah penyakit-penyakit dan menekan angka kejadian sindrom metabolik.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta terkait dengan kadar kolesterol total.

  2. Tujuan khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

  a. Untuk mengetahui profil responden secara keseluruhan terkait sindrom metabolik yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, BMI

  (Body Mass Index), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total.

  b.

  Untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.

  c. Untuk mengetahui profil kadar kolesterol total sebelum dan sesudah pemberian edukasi serta evaluasinya berdasarkan pengaruh umur, jenis kelamin, serta tingkat pendidikan.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Sindrom Metabolik

1. Pengertian

  Menurut National Cholesterol Education Program Expert Panel on

  

Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults

Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun 2001, sindrom metabolik adalah

  sekelompok kelainan metabolik, baik lipid maupun non lipid, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Kelainan metabolik tersebut meliputi obesitas sentral, dislipidemia aterogenik (kadar trigliserida meningkat dan kadar kolesterol high density liporotein/HDL rendah), tekanan darah meningkat, dan resistensi insulin (dengan atau tanpa intoleransi glukosa).

  Gambar1. Pasien yang Terkena Sindrom Metaboli

2. Faktor Risiko

  Lima kondisi dibawah ini terdaftar sebagai faktor risiko metabolik gangguan jantung. Sindrom metabolik didiagnosis ketika seseorang mempunyai minimal tiga faktor risiko gangguan jantung dibawah ini.

  a. Ukuran pinggang yang lebar. Hal ini disebut dengan kegemukan perut atau mempunyai perut bulat seperti apel (“having an apple shape”).

  Kelebihan lemak pada area perut sangat berisiko mengalami gangguan jantung dibandingkan dengan kelebihan lemak pada bagian tubuh lain, seperti pada pinggul.

  b. Tingginya tingkat kadar trigliserida di dalam darah. Trigliserida merupakan jenis lemak yang ada di dalam darah.

  c. Rendahnya HDL kolesterol di dalam darah. HDL adalah kolesterol yang “baik” dipertimbangkan karena rendahnya HDL kolesterol dapat menyebabkan gangguan jantung.

  d.

  Tingginya tekanan darah. Tekanan darah diketahui dengan adanya dua angka, biasanya ditulis satu di atas dan satunya di bawah, contoh 120/80 mmHg. Nomor yang di atas menunjukkan tekanan darah sistolik, yang menggambarkan tekanan aliran darah ketika jantung kontraksi. Nomor yang di bawah menunjukkan tekanan darah diastolik yang menggambarkan tekanan aliran darah ketika jantung relaksasi.

  e. Tingginya kadar gula (glukosa) puasa. Tingginya kadar gula dapat menjadi peringatan terkena diabetes.

  (Anonim, 2007a)

3. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik

  Saat ini, ada dua kriteria diagnosis sindrom metabolik yang banyak digunakan, yaitu kriteria WHO 1998 dan kriteria NCEP ATP III 2001. Kriteria WHO 1998 menekankan pada adanya toleransi glukosa terganggu atau diabetes melitus, dan atau resistensi insulin yang disertai sedikitnya dua faktor risiko lain, yaitu hipertensi, dislipidemia, obesitas sentral, dan mikroalbuminuria. Kriteria sindrom metabolik WHO lebih menekankan adanya toleransi glukosa dan resistensi insulin. Namun, hal ini sulit dipraktikkan di klinik karena diperlukan pemeriksaan resistensi insulin dengan teknik euglymic clamp yang mahal, invasif, dan umumnya tidak tersedia pada banyak pusat kesehatan, selain mikroalbuminuria yang memerlukan pemeriksaan khusus. Pada 2001, NCEP

  

ATPIII membuat suatu kriteria yang lebih mudah digunakan di klinik. Kriteria

  diagnosis NCEP ATPIII menggunakan komponen kriteria dan parameter yang lebih mudah untuk diperiksa dan diterapkan oleh para klinisi. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dipraktikkan secara klinis dengan tujuan mempermudah penegakan diagnosis dan mempermudah tindakan pencegahan.

  Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998

Toleransi glukosa terganggu atau diabetes melitus dan/atau resistensi

insulin dengan dua/atau lebih keadaan berikut: Tekanan darah meningkat ≥ 160/90 mmHg Trigliserida plasma meningkat ≥ 150 mg/dl Dan/atau Kolesterol high density lipoprotein rendah Pria Wanita < 35 mg/dl

  < 39 mg/dl Obesitas sentral Pria ratio lingkar pinggang-pinggul Wanita ratio lingkar pinggang-pinggul

  > 0,9 > 0,85 Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m

  2 Mikroalbuminuria rerata ekskresi albumin urin Ratio albumin : kreatinin > 20 g/menit

  ≥ 30 mg/gr

  

Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III Tahun 2001

Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan bila didapatkan 3 atau lebih

faktor resiko tersebut dibawah ini: Obesitas abnormal (lingkar pinggang): Pria > 90 cm Wanita > 80 cm Trigliserida ≥ 150 mg/dl Kolesterol HDL: Pria < 40 mg/dl Wanita < 50 mg/dl Tekanan Darah ≥ 130 / ≥85 mmHg Glukosa plasma puasa ≥ 110 mg/dl

  (Ardiansjah, Adam, 2004) 4.

   Patogenesis Sindrom Metabolik

  Menurut Adult Treatment Panel III (ATP III), penyakit kardiovaskular merupakan outcome primer dari sindrom metabolik. Ada enam komponen sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular menurut , yaitu sebagai berikut ini.

ATP III

  a. Obesitas abdominal, yang dapat dilihat dengan meningkatnya ukuran lingkar pinggang.

  b.

  Dislipidemia aterogenik, yang manifestasinya berupa peningkatan trigliserida dan rendahnya konsentrasi HDL pada analisis lipoprotein rutin.

  c.

  Meningkatnya tekanan darah, yang dihubungkan dengan obesitas dan umumnya terjadi pada orang yang mengalami resistensi insulin.

  d. Resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa, yang terutama terjadi pada orang dengan sindrom metabolik.

  e. Stadium proinflamasi, yang secara klinis dapat diperhatikan dengan adanya peningkatan C-reactive protein (CRP). Salah satu penyebabnya adalah obesitas, karena kelebihan jaringan adiposa akan mendatangkan f.

  Stadium protrombotik, yang dikarakteristikkan dengan peningkatan

  

plasma plasminogen activator inhibitor (PAI)-1 dan fibrinogen, juga

  dihubungkan dengan sindrom metabolik. Fibrinogen, suatu fase akut reaktan seperti CRP, mengalami peningkatan sebagai respon terhadap tingginya stadium sitokin. (Scott, Bryan, James, Sidney, Claude, 2004)

  OVERNUTRISI, AKTIVITAS FISIK TIDAK ADA AKUMULASI LIPID OBESITAS (ABDOMINAL) DISREGULASI FUNGSI

  ADIPOSITOKIN DAN PRODUKSINYA RESISTENSI INSULIN HIPERLIPIDEMIA

  INTOLERANSI GLUKOSA HIPERTENSI ATHEROSKLEROSIS Gambar 2. Patofisiologi Sindrom metabolik

  ( Anonim, 2007d ) Sekarang ini, tidak dijelaskan apakah sindrom metabolik hanya disebabkan oleh suatu hal, namun hal ini dapat dipercepat dengan adanya banyak faktor risiko yang mendasar. Yang terpenting dari faktor risiko yang mendasar adalah obesitas pada perut dan resistensi insulin. Kondisi lain yang dapat dihubungkan yaitu meliputi kondisi fisik yang inaktif, ketidakseimbangan sistem hormon dan faktor genetik atau kecenderungan etnis (Anonim, 2004).

5. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

  Sindrom metabolik terdiri atas dua komponen utama, yaitu obesitas sentral dan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainana lipid maupun non lipid. Oleh karena itu, NCEP membagi penatalaksanaan tersebut yang ditujukan pada penyebab utama sindrom metabolik (yaitu menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas tubuh) dan terapi yang ditujukan kepada faktor risiko lipid dan non lipid yang didapatkan pada penderita. Walaupun obesitas merupakan masalah utama pada sindrom metabolik, sesuai kesepakatan NCEP

  

ATP III , dalam penatalaksanaan sindrom metabolik tetap harus didahulukan

  mencapai sasaran kolesterol LDL yang diinginkan sesuai jumlah faktor risiko yang ditemukan pada penderita.

  

Terapi terhadap obesitas,

pembatasan kalori, olah raga,

obat penurun berat badan

Terapi terhadap faktor risiko Dislipidemia

  Hipertensi Hiperglikemia

Gambar 3. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

  (Ardiansjah, Adam, 2004) B.

  

Kolesterol

  Kolesterol merupakan bentuk lipid atau lemak yang dibutuhkan dalam diri dan untuk membentuk beberapa hormon esensial. Di dalam hati terkandung kolesterol dan trigliserida serta protein-protein spesial yang sering dikenal dengan sebutan lipoprotein.

  Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Pada tubuh kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi semakin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras. Hal ini berarti jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya (Poedjiadi, 2006).

  Kolesterol, trigliserida dan fosfolipid adalah jenis lemak terbesar di dalam tubuh dan ketiganya dihantarkan secara kompleks pada lemak dan protein sebagai lipoprotein. Lipoprotein plasma merupakan partikel bulat dengan luas permukaan yang luas pada fosfolipid, kolesterol bebas dan protein serta inti trigliserida dan ester kolesterol. Tiga kelas utama lipoprotein yang terdapat dalam serum adalah

  

low-density lipoproteins (LDLs) , high-density lipoproteins (HDLs), dan very low-

density lipoproteins (VLDLs) . Intermediet-density lipoproteins terdapat diantara

  dan LDL dan dimasukkan kedalam pengertian LDL pada pengertian klinik

  VLDL

  secara umum. Ketidaknormalan jumlah lipoprotein plasma dapat menyebabkan predisposisi serangan jantung, cerebrovaskular, dan gangguan pembuluh darah perifer. Akumulasi secara berlebihan dapat meningkatkan LDL dan menurunkan

  

HDL pada penyakit jantung koroner. Penyumbatan pembuluh darah jantung,

  merupakan manifestasi penyakit ischemik jantung, yang sangat umum terjadi dan signifikan terjadi hiperlipidemia. The National Cholesterol Education Program

  

(NCEP) Adult Treatment Panel III (ATP III) mempublikasikan laporan

  kesimpulan ketiga dan mendapatkan rekomendasi untuk pengaturan hiperkolesterimia. Kadar kolesterol total di dalam tubuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut pada tabel III.

  Tabel III. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL < 200 mg/dl Kadar yangdiinginkan 200 - 239 mg/dl Batas tinggi

  Kolesterol total ≥ 240 mg/dl Tinggi < 100 mg/dl Optimal

  100 – 129 mg/dl Mendekati atau diatas optimal 130 – 159 mg/dl Batas tinggi 160 – 189 mg/dl Tinggi

  LDL kolesterol ≥ 190 mg/dl Sangat tinggi < 40 mg/dl Rendah HDL kolesterol ≥ 60 mg/dl

  Tinggi

  (Tarbelt, 2005) C.

  

Dislipidemia

  Dislipidemia yaitu kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL dan/atau penurunan kadar kolesterol HDL dalam darah (Anonim, 2006b).

1. Lipid pada Aterosklerosis

  Penelitian membuktikan bahwa kenaikan kolesterol plasma merupakan faktor risiko penting untuk berkembangnya PJK (Penyakit Jantung Koroner): a.

  Kadar kolesterol total > 6,5 mmol/L melipatgandakan risiko PJK yang b.

  Penurunan kadar kolesterol total sebesar 20% akan menurunkan risiko koroner sebesar 10%.

  c.

  Hubungan yang paling erat adalah dengan kolesterol-LDL, sedangkan kolesterol-high-density lipoprotein (HDL) bersifat protektif. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah rasio LDL : HDL, risiko tinggi jika rasio mencapai > 4.

Dokumen yang terkait

Pengaruh tempe biji karet terhadap kadar kolesterol total dan HDL

0 2 84

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta : kajian kadar gula darah puasa.

0 0 163

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian body mass index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.

0 1 184

Pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap perilaku pekerja seks komersial jalanan Yogyakarta tahun 2006.

0 2 97

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 107

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 140

Pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap perilaku pekerja seks komersial jalanan Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 95

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta - USD Repository

0 0 87

Pengaruh pemberian edukasi [Tahap II] tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman Yogyakarta : kajian faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan - USD Repository

0 0 128