Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman Yogyakarta : kajian faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan - USD Repository
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK
TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN,
SLEMAN, YOGYAKARTA
(Kajian Faktor Usia, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh : Maduma Maria Magdalena S NIM : 048114060
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK
TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN,
SLEMAN, YOGYAKARTA
(Kajian Faktor Usia, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Maduma Maria Magdalena S
NIM : 048114060
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
“I can do all things through Christ who strengthens me”
Philippians 4:13 Kar ya ini kupersembahkan unt uk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menolongku dan menj agaku
Bapak, Mama, kakakku, dan adik- adikku
I rwan Febriant oro Sahabat - sahabat ku Almamat er kuPERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 21 Juli 2008 Maduma Maria Magdalena S
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maduma Maria Magdalena S.Nomor Mahasiswa : 048114060
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni-
versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :“Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku
Masyarakat Di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta (Kajian Faktor Usia, Jenis
Kelamin, dan Tingkat Pendidikan)”beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-
berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 Juli 2008 Yang menyatakan ( Maduma Maria Magdalena S. )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugreah dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM
METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN
KRODAN, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Faktor Usia, Jenis Kelamin,
dan Tingkat Pendidikan)”Penulisan skripasi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan
Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang
mudah, hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbaga i pihak, penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini, serta selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, saran, semangat dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.
2. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. atas kesediaan menguji serta memberikan
saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.3. Yosef Wijoyo, M. Si., Apt atas kesediaan menguji serta memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Yustina Sri Hartini, M. Si., Apt selaku pembimbing akademis yang selalu
memberikan motivasi kepada penulis.
5. dr. Rustamaji, M. Kes. atas saran, waktu, dan bantuan yang diberikan kepada
penulis pada waktu proses perizinan.
6. Walikota Yogyakarta c.q BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di Sleman.
7. Bapak dan mama yang tercinta atas kasih sayang, nasihat, perhatian, kepercayaan
dan dukungan moral dan materialnya selama ini
8. Kakakku Hetti Frawati dan adik-adikku Yuliana, Lestari, Mei, dan Jonathan atas
semangat dan kasih sayang selama ini.
9. Irwan Febriantoro, atas segala cinta, kasih sayang, perhatian, motivasi, dan
nasihat untuk belajar tentang hidup pada penulis selama ini.
10. Keluarga besar di Lampung atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada
penulis selama menempuh pendidikan di Yogyakarta.11. Keluarga Sudrajat atas dukungan dan kebersamaan selama ini
12. Teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi ini: Dipta, Heti, Made,
Rina atas segala saran, kebersamaan, dan dukungan selama ini
13. Anak-anak kost Zusi Arib: Tri Ratih, Archy, Mitha Arsanti, Kasis, Evi, Lina,
Thea, Ina, Mukti, dan Kristin atas kebersamaan dan keceriaannya selama ini
14. Ivonne Susanto atas kesabarannya mendengar keluh kesah penulis dan
kesetiaanya pada penulis selama ini.
15. Teman-temanku: Indah, Avi, Asyen, Rizky, Widya, Mei, Erlin, Feri D. S., Indra,
Anggi, Dika, Angel, Nana, Keke, Suster Amandin, Nina, Christina Ika, dan Andri atas kebersamaan dan keceriaan selama ini.
16. Teman-teman kelas B dan FKK 2004 atas segala kemurahan hati telah menerima
penulis sebagai bagian hidup kalian.17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga. Ole h
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini lebih mendekati sempurna. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat
untuk menambah ilmu pengetahuanYogyakarta, 18 Juli 2008 Maduma Maria Magdalena S
INTISARI Sindrom metabolik merupakan kelainan metabolik yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, dan kolesterol. Masyarakat yang berumur 35-45 tahun yang memiliki Index Massa Tubuh =23 berisiko terkena sindrom me tabolik. Rendahnya pengetahuan tentang sindrom metabolik, dapat meningkatkan risiko menderita penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil subyek penelitian yang mendapat edukasi dengan tidak mendapat edukasi; pengaruh edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta; pengaruh usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan terhadap dampak edukasi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (quasi experiment design) dengan rancangan penelitian non-randomized pretest-posttest
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, dengan control group design. responden sejumlah 78 orang dan wawancara terstruktur terhadap 10 orang. Analisanya menggunakan analisis kualitatif dengan uji statistik Mann-Whitney Test bertaraf kepercayaan 90%.
Hasil Penelitian menunjukkan persentase perubahan nilai kuisioner ditinjau dari peningkatannya pada responden yang mendapat edukasi yaitu 52,5% dan tidak mendapat edukasi sebesar 44,7%. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan pada variabel perilaku masyarakat dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Perubahan nilai kuisioner responden yang mendapat edukasi ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat
pendidikan yang menunjukkan perubahan paling tinggi yaitu: kelompok usia
=35-=38 tahun (62 poin), jenis kelamin laki- laki (51 poin), dan tingkat pendidikan SLTP (62 poin). Perubahan nilai kuisioner responden yang tidak mendapat edukasiyang menunjukkan perubahan paling tinggi yaitu: kelompok usia =43-=45 tahun
(24 poin), jenis kelamin laki- laki (44 poin), dan tingkat pendidikan di atas SLTA
(12 poin).Kata kunci: edukasi, sindrom metabolik, perubahan perilaku
ABSTRACT Metabolic Syndrome is a metabolic disorder that generates cardiovascular disease, diabetes, and cholesterol risk. 35-45 years old peoples with BMI over than
23 have a risk for metabolic syndrome. Low metabolic syndrome educations cause generating risk for cardiovascular disease. The research goals are to discover subject profiles with educational treatment or none; education achieves for metabolic syndrome to the attitude of Krodans peoples; education effects related to age, sex, educational level.
The research has a quasi-experimental design with non-randomized pretests- posttest control group design. Used instrument are questioner with 78 samples of peoples and 10 samples of peoples for dialogue. Used Mann-Whitney test with 10 % of trust ability for qualitative analytical.
Observation test results shown Questioner percentage diverse based on enhancement of 52.5 % educational treatments and 44.7 % for none of treatments. Observation test results shown insignificance diverse for the behavior variable of Krodans peoples with pre-post educational treatments. Diverse of questioner scores for educational treatments, which is related to age, sex, educational level shown the highest dive rse level at =35-=38 years old group (62 point), male group (51 point), and Junior High School levels group (62 point). Diverse of questioner scores for none educational treatments, shown the highest diverse level at =43-=45 years old
group (24 point), male group (44 point), and Senior High School levels group
(12 point).Key words : educational treatments , metabolic syndrome, and behavior changes
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………..... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………..... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………..... v
KATA PENGANTAR ………………………………………………….... vi
INTISARI...……………………………………………………………..... ix
.................. ………………………………………………….... x ABSTRACTDAFTAR ISI ……………………………………………………………... xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………... xv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...... xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... xvii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………....... 11. Perumusan masalah ……………………………………………….. 4
2. Keaslian penelitian ……………………………………………….. 4
3. Manfaat penelitian ……………………………………………..... 5
B. Tujuan Penelitian …………………………………………………....... 6
1. Tujuan umum …………………………………………………….... 6
2. Tujuan khusus …………………………………………………....... 6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA............................................................ 7
1. Definisi sindrom metabolik............................................................... 7
2. Faktor risiko....................................................................................... 7
3. Patogenesis......................................................................................... 9
4. Kriteria diagnosis............................................................................... 10
5. Penatalaksanaan terapi....................................................................... 10
B. Usia......................................................................................................... 12
C. Jenis kelamin........................................................................................... 13
D. Pendidikan............................................................................................... 14
E. Perilaku................................................................................................... 15
F. Pengetahuan………………………………………………………........ 17
G. Sikap....................................................................................................... 18
H. Tindakan................................................................................................. 19
I. Landasan teori......................................................................................... 20 J. Hipotesis.................................................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 22 A. Jenis dan rancangan penelitian ………………………………............. 22 B. Variabel.................................................................................................. . 23 C. Definisi operasional ……………………………………………........... 23
D. Ruang lingkup penelitian......................................................................... 24
E. Subyek penelitian.................................................................................... 24F. Tempat dan waktu penelitian.................................................................. 26
G. Teknik sampling..................................................................................... . 26I. Tata cara penelitian ................................................................................ 28
1. Analisis situasi ………………………............................................ 28
2. Pembuatan kuisioner......................................................................... 28
3. Pembuatan informasi tertulis atau leaflet.......................................... 31
4. Penyebaran kuisioner........................................................................ 32
5. Pemberian edukasi/informasi............................................................ 33
6. Wawancara terstruktur...................................................................... 33
7. Pengolahan data................................................................................ 34
8. Analisis data penelitian..................................................................... 34
J. Kesulitan penelitian................................................................................ 36BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 37 A. Profil responden...................................................................................... 37 B. Pengaruh edukasi terhadap perilaku ma syarakat di Dusun Krodan,
Sleman, Yogyakarta............................................................................... 40
1. Hubungan pemberian edukasi terhadap perubahan pengetahuan responden.......................................................................................... 44
2. Hubungan pemberian edukasi terhadap perubahan sikap responden........................................................................................... 46
3. Hubungan pemberian edukasi terhadap perubahan tindakan responden........................................................................................... 49 C. Pengaruh usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan terhadap
dampak edukasi....................................................................................... 51
2. Pengaruh jenis kelamin terhadap dampak edukasi............................ 52
3. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap dampak edukasi.................... 53
4. Faktor merokok sebagai dampak edukasi.......................................... 55
D. Rangkuman pembahasan......................................................................... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 57
A. Kesimpulan............................................................................................ 57B. Saran........................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 59
LAMPIRAN................................................................................................. 62
BIOGRAFI PENULIS.................................................................................. 109
DAFTAR TABEL
Tabel I Kriteria Sindrom Metabolik Menurut ATP III...................................10 Tabel II Distribusi Item Skala Sindrom Metabolik Sebelum Uji Coba............
29 Tabel III Skor Berdasarkan Kategori Jawaban.................................................. 29
Tabel IV Distribusi Item Skala Sindrom Metabolik Setelah Uji Coba................ 31
Tabel V Distribusi Pertanyaan Favourable dan Unfavourable yang Terdapat dalam Kuisioner..................................................................31 Tabel VI Perbandingan Faktor Risiko Edukasi dan Non Edukasi....................... 37 Tabel VII Hasil Jawaban Kuisioner Untuk Iitem Pertanyaan Pengetahuan Responden di Dusun Krodan................................................................ 44 Tabel VIII Hasil Jawaban Kuisioner Untuk Item Pertanyaan Sikap Responden di Dusun Krodan.................................................................................. 47 Tabel IX Hasil Jawaban Kuisioner Untuk Item Pertanyaan Tindakan Responden di Dusun Krodan.............................................................. 49
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pasien yang Mengalamin Sindrom Metabolik ............................
7 Gambar 2. Hubungan Faktor Risiko Sindrom Metabolik..............................
8 Gambar 3 Terapi Sindrom Metabolik..........................................................
11 Gambar 4 Rancangan Penelitian.................................................................
23 Gambar 5 Ruang Lingkup Penelitian Sindrom Metabolik............................ 24 Gambar 6 Pembagian Kelompok Responden..............................................
25 Gambar 7 Analisis Hubungan Edukasi Dengan Perilaku.............................
35 Gambar 8 Distribusi Usia Responden di Dusun Krodan.............................
38 Gambar 9 Distribusi Jenis Kelamin Responden di Dusun Krodan............
39 Gambar 10 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Dusun Krodan......
40 Gambar 11 Hubungan Selisih Nilai Pretest-Posttest Antara Edukasi dan Non Edukasi.................................................................................
42 Gambar 12 Selisih Nilai Pretest-Posttest Berdasarkan Usia............................ 52 Gambar 13 Selisih Nilai Pretest-Posttest Berdasarkan Jenis Kelamin............. 53 Gambar 14 Selisih Nilai Pretest-Posttest Berdasarkan Tingkat Pendidikan.... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin penelitian...................................................................78 Lampiran11. Hasil jawaban kuisioner untuk item pertanyaan sikap responden di Dusun Krodan.....................................................
86 Lampiran18. Hasil wawancara....................................................................
85 Lampiran17.Data uji statistik baseline faktor risiko...................................
84 Lampiran16. Data uji hipotesisi Mann-Whitney.........................................
82 Lampiran15. Data uji Kolmogorov Smirnov...............................................
81 Lampiran14. Data uji reliabilitas kuisioner sebelum perlakuan..................
80 Lampiran13. Selisih nilai pretest-posttest edukasi dan non edukasi...........
79 Lampiran12. Hasil jawaban kuisioner untuk item pertanyaan tindakan responden di Dusun Krodan....................................................
76 Lampiran10. Hasil jawaban kuisioner untuk item pertanyaan pengetahuan responden di Dusun Krodan.................................
62 Lampiran 2. Kuisioner penelitian.................................................................
74 Lampiran 9. Hasil scoring posttest non edukasi..........................................
72 Lampiran 8. Hasil scoring posttest edukasi.................................................
70 Lampiran 7. Hasil scoring pretest non edukasi............................................
69 Lampiran 6. Hasil scoring pretest edukasi....................................................
68 Lampiran 5.Pembagian responden edukasi..................................................
67 Lampiran 4.Topik edukasi............................................................................
65 Lampiran 3. Panduan wawancara..................................................................
93
BAB I PENGANTAR A. Latar belakang Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang
berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler
artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia
atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan
prototombik, dan proinflamasi (Semiardji, 2004).Sindrom metabolik dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang
berkaitan dengan penyakit kardiovaskular. Diperkirakan sekitar 20-25% orang
dewasa di dunia memiliki sindrom metabolik dan mereka memiliki dua sampai tiga
kali lebih besar kemungkinan terkena serangan jantung dibandingkan dengan orang
yang tidak memiliki sindrom metabolik. Perubahan pola hidup masyarakat dapat
meningkatkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular (jantung dan
pembuluh darah) di Indonesia. World Health Organization (WHO) memperkirakan
penyakit kardiovaskular akan menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh
dunia (Anonim, 2007).Data epidemiologi menyebutkan bahwa prevalens i sindrom metabolik di
dunia adalah 20–25%. Prevalensi sindrom metabolik di Indonesia terus meningkat
seiring dengan perubahan pola dan taraf hidup. Data dari Himpunan Studi Obesitas
Indonesia (HISOBI) menunjukkan prevalensi sindrom metabolik sebesar 13,13% dan
tidak menutup kemungkinan prevalensi ini akan terus meningkat (Fattah, 2006).Suatu penelitian di Makassar yang melibatkan 330 orang pria berusia antara
30-65 tahun dan menggunakan kriteria NCEP ATP III dengan ukuran lingkar
pinggang yang disesuaikan untuk orang Asia (menurut klasifikasi usulan WHO)
menemukan prevalensi sebesar 33,9%. Prevalensi yang lebih tinggi yaitu sebesar
62,0% ditemukan pada subyek dengan obesitas sentral (Anonim, 2006). Penelitian
Santoso-Maya (2000-2005) menemukan prevalensi terjadinya sindrom metabolik
berdasarkan jenis kelamin lebih banyak terjadi pada laki- laki (57,78%) dibandingkan
dengan perempuan (42,22%).Prevalensi sindrom metabolik bila ditinjau dari usia lebih banyak terjadi pada
usia 50-59 tahun (41,19%), usia 60-69 (20%), usia >70 tahun (16,89%), usia 40-49
tahun (14,96%), dan usia 30-39 sekitar 6,96%. Oleh karena itu dilakukan penelitian
pada masyarakat yang berusia 40±5 tahun dan memiliki Body Mass Index =23 untuk
mengurangi insiden terjadinya sindrom metabolik pada usia 50-59 tahun. Pendidikan
juga mempengaruhi sindrom metabolik. Orang yang memiliki tingkat pendidikan
rendah dan merupakan kelompok dari orang yang memiliki karakteristik klinik dari
sindrom metabolik harus menjadi prioritas pada upaya pencegahan komplikasi akibat
penyakit kardiovaskular, karena orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan
memiliki riwayat penyakit dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik yang
berkembang menjadi penyakit kardiovaskular karena kurangnya pengetahuan dari
orang tersebut tentang sindrom metabolik.Seiring dengan berkembangnya sistem pemeliharaan kesehatan yang
mempromosikan informasi kesehatan, maka dibutuhkan partisipasi dari tenaga kesehatan dapat berperan aktif dalam mempromosikan kesehatan melalui konseling
pada pasien. Peran seorang farmasis adalah memberikan pelayanan
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), sehingga farmasis dapat memberikan pelayanan informasi kesehatan tentang sindrom metabolik secara intensif sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat.Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krodan karena berdasarkan hasil observasi pada bulan Juli sampai Desember tahun 2007 dari 63 masyarakat di dusun Krodan yang berobat terdapat 12 orang (19,05%) yang mengalami penyakit degeneratif. Pemberian edukasi pada penelitian ini diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat diharapkan dapat mengubah perilakunya sehubungan dengan pandangannya terhadap sindrom metabolik. Masyarakat akan lebih memperhatikan kesehatannya dan meningkatkan kesadarannya akan bahayanya sindrom metabolik, serta menciptakan pola hidup sehat.
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. seperti apakah profil responden secara keseluruhan dan jika ditinjau dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan? b. apakah terdapat pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku responden di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta berdasarkan nilai
c. apakah terdapat pengaruh faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan,
terhadap dampak eduksi?2. Keaslian penelitian
Penelitian tentang sindrom metabolik telah banyak dilakukan dilakukan di
luar negeri terutama di negara-negara berkembang. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan yaitu “The Metabolic Syndrome: Prevalence and Associated Risk Faktor
Findings in the US population From the Third National Health and Nutrition
Examination Survey, 1988-1994”; “Metabolic Syndrome and All-cause Mortality in
an Insured Lives Population, The”; “NCEP-Defined Metabolic Syndrome, Diabetes,
and Prevalence of Coronary Heart Disease Among NHANES III Participants Age 50
Years and Older”; “Obesity, Regional Body Fat Distribution, and the Metabolic
Syndrome in Older Men and Women”. Penelitian sejenis di Indonesia telah dilakukan
tentang sindrom metabolik yaitu, “Sebaran Prevalensi Sindrom Metabolik Menurut
Kriteria IDF Pada Penderita yang Dirawat Jalan dan Inap di RSUD KOJA Periode
dan “Prevalence of Metabolic Syndrome, Difference BetweenJuni 2000-Juni 2005” Two Criteria”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disebutkan di atas yaitu pada
penelitian di atas metode yang digunakan adalah cross sectional, sedangkan pada
penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan
. Penelitian ini juga non-randomized pretest-posttest control group designmenggunakan metode kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian
edukasi tentang sindrom metabolik dengan pemberian informasi atau leaflet, selain
itu dilakukan wawancara terstruktur terhadap responden.3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran atau referensi
tentang sindrom metabolik pada masyarakat di sekitar Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta.b. Manfaat praktis Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak-pihak
terkait dalam menangani masalah sindrom metabolik dan dapat memberikan
informasi tentang sindrom metabolik sehingga dapat mencegah terjadinya sindrom
metabolik pada masyarakat.B. Tujuan 1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi
tentang sindrom metabolik terhadap perilaku responden di Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta.2. Tujuan khusus
a. Mengetahui profil responden secara keseluruhan dan jika ditinjau dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan
b. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap
perilaku responden di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta berdasarkan nilai jawaban kuisioner.c. Mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan terhadap dampak edukasi.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Sindrom metabolik
1. Definisi
Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang
berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler
artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia
atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan
prototombik, dan proinflamasi (Semiardji, 2004).(Imrannito, 2007)
Gambar 1. Pasien Yang Mengalami Sindrom Metabolik
2.Faktor risiko Ada enam komponen sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular menurut ATP III, yaitu sebagai berikut:
a. obesitas bagian abdomen adalah bentuk dari obesitas yang benar-benar
berhubungan dengan sindrom metabolik. Hal ini ditandai secara klinis dengan meningkatnya ukuran lingkar pinggang.
b. dislipidemia ditunjukkan dengan analisis lipoprotein yaitu kenaikan trigliserid
dan konsentrasi kolesterol HDL yang rendah.
c. meningkatnya tekanan darah, yang dihubungkan dengan obesitas dan umumnya
terjadi pada orang yang mengalami resistensi insulin.
d. resistensi insulin, yang terutama terjadi pada orang dengan sindrom metabolik.
Resistensi insulin berhubungan dengan faktor risiko metabolik lainnya dan penyakit kardiovaskular.
e. keadaan proinflamasi, yang secara klinis dapat diperhatikan dengan adanya
peningkatan C-reactive protein (CRP). Salah satu penyebabnya adalah obesitas, karena kelebihan jaringan adiposa akan mendatangkan sitokin inflamatory yang akan menyebabkan meningkatnya kadar CRP.
f. keadaan protrombotik, yang dikarakteristikkan dengan peningkatan plasma
plasminogen activator inhibitor (PAI)-1 dan fibrinogen, juga dihubungkan dengan sindrom metabolik. Fibrinogen, suatu fase akut reaktan seperti CRP, mengalami peningkatan sebagai respon terhadap tingginya stadium sitokin (Grundy, Brewer, Cleeman, Smith, dan Lenfant, 2007).
Gambar 2. Hubungan Faktor Risiko Sindrom Metabolik
3. Patogenesis
Komponen dari sindrom metabolik merupakan kombinasi umum kriteria dari ATP III yaitu faktor risiko yang pokok, utama, dan darurat. Menurut ATP III, faktor risiko yang pokok untuk penyakit kardiovaskular adalah obesitas (terutama obesitas pada abdomen), tidak beraktivitas, dan diet atherogenik; faktor risiko utama adalah merokok, hipertensi, kenaikan kolesterol LDL, kolesterol HDL rendah, riwayat keluarga sebelumnya yang memiliki coronary heart disease (CHD), dan penuaan; faktor risiko darurat termasuk kenaikan trigliserida, partikel-partikel LDL yang kecil, resistensi insulin, intoleransi glukosa, stadium proinflamasi, dan stadium protrombin (Grundy, dkk, 2007).
Penyebab mendasar dari sindrom metabolik adalah resistensi insulin dan obesitas di bagian abdomen.
a. Resistensi insulin Jaringan adiposa mensekresi sejumlah sitokin. Sitokin tersebut dikenal sebagai adipokin yang berperan pada berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler pada obesitas. Dengan meningkatnya massa jaringan adiposa viseral, maka akan
terjadi peningkatan sekresi sejumlah produk seperti asam lemak bebas (ALB),
TNF-a, IL-6, resistin, dan leptin, sedangkan terjadi penurunan produksi adiponektin.Peningkatan adipokin tersebut seperti TNF-a, IL-6 dapat mengganggu phosforilasi reseptor insulin, sehingga terjadi penuruna n sensitivitas insulin yang mengakibatkan resistensi insulin (Lawrence, 2005)
b. Kegemukan bagian sentral Obesitas berhubungan dengan resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Obesitas berperan serta pada hipertensi, kadar kolestreol yang tinggi, kadar HDL
rendah, dan hiperglikemia, dan hal ini berhubungan dengan risiko kardiovaskular
yang tinggi (Alberti, Zimmet, Shaw, dan Grundy, 2006).4. Kriteria diagnosis Kriteria sindrom metabolik menurut Adult Treatment Panel III (ATP III), yaitu: Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik menurut ATP III
Tiga atau lebih dari lima faktor di bawah ini: Faktor risiko Level yang ditetapkan Kegemukan di sentral Lingkar pinggang Pria >102 cm (>40 inci)
Perempuan >88 cm (>35 inci) Trigliserida =150 mg/dL (1,7 mmol/L) Kolesterol HDL Pria < 40 mg/dL (1,04 mmol/L)
Perempuan < 50 mg/dL (1,29 mmol/L) Tekanan darah =130 / =85 mmHg Glukosa puasa =110 mg/dL (6,1 mmol/L)
5. Penatalaksanaan terapi Sindrom metabolik terdiri atas 2 komponen utama, yaitu obesitas sentral dan
beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainan lipid maupun
non- lipid. Oleh karena itu, NCEP ATP III membagi penatalaksanaan yang ditujukan
pada penyebab utama sindrom metabolik yaitu menurunkan berat badan dan
peningkatan aktivitas tubuh dan terapi yang ditujukan kepada faktor risiko lipid dan
non- lipid yang ditemukan pada penderita (Adam, Adam, dan Adriansjah, 2004).(ATP III) mengakui bahwa sindrom metabolik Adult Treatment Panel III
merupakan target kedua dari terapi penurunan risiko setelah terapi dari kolesterol
LDL. Inti dari problem sindrom metabolik adalah kegemukan sentral dan malas
beraktivitas. Untuk itu, terapi harus fokus pada penurunan kegemukan sentral dan
promosi aktivitas fisik.
Terapi sindrom
metabolik
kegemukan sentral. tekanan darah
↓ ↓ dislipidemia
↓
? aktivitas fisik. gula darah puasa
↓ Gambar 3.Terapi Sindrom Metabolik
Adult Treatment Panel III (ATP III) juga merekomendasikan penurunan berat
badan dan meningkatkan aktivitas fisik sebagai first-line terapi untuk semua faktor
risiko lipid dan non-lipid yang berhubungan dengan sindrom metabolik (Vega,
2002).Therapeutic Life Change (TLC) merupakan suatu pengobatan yang inovatif
berdasarkan pemikiran modern yang melekat pada gaya hidup zaman dahulu. Aspek
penting dari TLC yaitu: olahraga/aerobik, olahraga merupakan antidepresan yang
poten; menaikkan denyut nadi antara 120-160 denyut per menit dilakukan tiga kali
seminggu selama 35 menit; istirahat yang cukup, tidur selama 7 sampai 8 jam setiap
malam; asam lemak omega-3, pemasukan omega-3 (terutama bentuk molekuler yang
disebut EPA) dapat menurunkan tekanan atau despresi; interaksi sosial, dukungan
pikiran negatif, kesepian dapat mendorong kecenderungan berpikir ne gatif (Anonim,
2005) Menurunkan berat badan hanya dengan mengurangi jumlah kalori danolahraga sering mengalami kegagalan akibat kepatuhan penderita yang kurang. Oleh
karena itu, pada keadaan tertentu perlu diberikan obat penurun berat badan. Sesuai
dengan kesepakatan WHO, pemberian obat penurun berat badan dianjurkan pada
mereka dengan BMI tertentu atau ada penyakit penyerta. Obat penurun berat badan
yang banyak digunakan adalah golongan orlistat (Xenical) dan sibutramin
(Reductyl). Kedua obat tersebut bekerja secara berbeda. Orlistat bekerja mencegah
absorpsi lemak dari usus, sedangkan sibutramin bekerja sentral memberikan rasa
kenyang (Adam, dkk, 2004).B. Usia
Keseluruhan sindrom metabolik secara lazim terjadi pada orang dewasa yang
diperkirakan sekitar 22% usia di atas 20 tahun oleh Third National Health and
(NHANESHI), didasarkan pada kriteria NCEP. SecaraNutrition Examination Survey
umum meningkat sesuai usia, dengan perkiraan 6,7% pada usia 20-39 tahun
dibandingkan dengan diatas 40% untuk peserta diatas 60 tahun (Pinkham,
Cumming, Marianne, Minuk, dan Howard, 2006).The Third National and Nutrition Examination Survey (NHANES III)
digunakan untuk mengkategorikan orang dewasa dengan umur >50 tahun mengalami
sindrom metabolik (definisi dari National Cholesterol Education Program [NCEP])
(NCEP) Adult Treatment Panel III (ATP III) menetapkan definisi sindrom Program
metabolik. Sindrom metabolik biasanya terjadi pada orang yang berusia =50 tahun.