PERBAIKAN UTS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TUGAS
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PERBAIKAN UTS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

Dikerjakan Oleh :
Fahril Faujiman
Smester/Kelas

13.22.1.0124
3/J

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015

SOAL
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang :
a. Teori belajar kognitif

b. Teori belajar humanistik
c. Teori belajar kontruktivisme
2. Jelaskan hubungan antara teori belajar Ki Hajar Dewantara(1889); dengan
teori belajar Humanistik, serta bagaimana penerapannya jika keduanya
diterapkan secara bersama di kelas …!
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang :
a. Metode pembelajaran tematik
b. Metode pembelajaran CTL
c. Metode pembelajaran inkuiri
4. Buatlah power point pembelajaran tentang teori belajar atau metode
pembelajaran sesuai yang ada pada SAP perkuliahan.

JAWABAN
1. Yang saya ketahui yaitu :
a. Teori belajar kognitif adalah :
teori tingkah laku atau cara seseorang memperoleh pengetahuan
melalui sensasi/informasi dengan melihat strukturnya secara menyeluruh
kemudian menyusunnya kembali dalam struktur yang lebih sederhana
sehingga lebih mudah dipahami. Misalnya, dalam percobaan Konfigurasi
Titik. Untuk melihat ganbar, maka harus memandang titik-titik tersebut

sebagai kumpulan titik secara keseluruhan. Dan bahwa prinsip teori
tingkah laku hanya memberikan bagian dari pertanyaan tentang bagaimana
kita belajar. Bahwa belajar adalah hasil dari usaha kita untuk dapat
mengerti dunia. Untuk melakukan ini, kita menggunakan semua alat
mental kita. Caranya, kita berpikir tentang situasi, sama baiknya kita
berpikir

tentang

kepercayaan,

harapan

dan

perasaan

kita

yang


mempengaruhi bagaimana dan apa yang kita pelajari.
Dan saya juga menemukan tokoh-tokoh ahli pesikologi di dalam
buku, salah satunya yang bernama Bransford, menguraikan singkat tentang
teori kognitif. Yang penting dalam hal ini ialah bagaimana orang belajar,
mengerti dan mengingat informasi, dan mengapa beberapa orang dapat
melakukan dengan baik dan yang lain tidak. Ahli-ahli psikologi kognitif
lebih cenderung menyelidiki aspek-aspek penting dalam belajar, seperti
bagaimana orang dewasa mengingat informasi verbal atau bagaimana
anak-anak memahami cerita-cerita.
Teori belajar kognitif, hanya ada dua kategori penting yaitu,
pertama, information processing approach (pendekatan proses informasi)
dalam hal ini diibaratkan seperti komputer sebagai model untuk belajar
dan untuk ingatan manusia.

b. Teori belajar humanistik adalah :
Memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si
pelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar yaitu :
a) Proses pemerolehan informasi baru

b) Personalisasi informasi pada individu
Saya pun menumukan beberapa tokoh diantaranya tokoh penting
dalam teori humanistik antara lain :
1. Arthur Combs ( 1912-1999 ). Bersama dengan Donald Snygg ( 19041967 ) mereka mencurahkan banyak perhatian dalam dunia pendidikan.
Meaning adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi
apabila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi
yang tidak disukai oleh individu.
2. Maslow. Teori Maslow didasarkan atas asumsi bahwa di dalam individu
ada dua hal :
1. Suatu usaha yang positif untuk berkembang
2. Kekuatan untuk melawan atau menolak hambatan untuk berkembang
3. Carl Rogers
Rogers membedakan dua tipe belajar yaitu :
a. Kognitif (kebermaknaan);
b. Experiential (pengalaman atau signifikansi);

c. Teori kontruktivisme adalah :
Pengembangan lebih lanjut dari Gestalt. Perbedaannya: Gestalt
permasalahan yang dimunculkan berasal dari pancingan eksternal
sedangkan pada konstruksi permasalahannya muncul dibangun dari

pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh siswa.
a. John Dewey ( 1856-1952 )
John Dewey adalah seorang filosof, psikolog dan pembaharu pendidikan
berkebangsaan Amerika, dan pengaruhnya sangat kuat di berbagai belahan
dunia yang menggunakan konsep das sein dan das sollen.
b. Jean Piaget ( 1896-1980 )
Menurut Piaget, pengamatan sangat penting dan menjadi dasar dalam
menuntun proses berpikir anak, berbeda dengan perbuatan melihat yang
hanya melibatkan mata, pengamatan melibatkan seluruh indera sehingga
memiliki kesan lebih lama dalam ingatan. Tahap perkembangan berpikir
individu menurut Piaget melalui empat tahap yaitu :
1) Sensorimotorik ( 0-2 tahun )
2) Praoperasional ( 2-7 tahun )
3) Operational Kongkrit ( 7-11 tahun )
4) Operational Formal ( 12-15 tahun )
Menurut Piaget, proses belajar sesungguhnya terdiri dari 3 tahapan yaitu :
1) Asimilasi merupakan proses penyatuan informasi baru ke struktur
kognitif yang telah ada di dalam benak siswa
2) Akomodasi adalah penyesuaian strukur kognitif pada situasi yang baru


3) Disequilibrium dan Equilibrium yaitu penyesuaian berkesinambungan
antara akomodasi dan asimilasi.
c. Jerome Brunner ( 1915-….. )
Menurut Brunner, belajar adalah proses yang bersifat aktif terkait dengan
ide Discovery Learning yaitu siswa berinteraksi dengan lingkungannya
melalui eksplorasi dan manipulasi objek, membuat pertanyaan dan
menyelenggarakan eksperimen. Teori ini menyatakan bahwa cara yang
terbaik bagi seseorang untuk memulai belajar konsep dan prinsip dalam
siswa adalah dengan mengkonstruksi sendiri konsep dan prinsip yang
dipelajari itu.
Brunner menjelaskan perkembangan dalam tiga tahap yaitu :
1) Enaktif ( 0-3 tahun ) yatu pemahaman anak dicapai melalui eksplorasi
dan manipulasi
2) Ikonik ( 3-8 tahun ) anak menyadari sesuatu ada secara mandiri melalui
gambar yang kongkrit
3) Simbolik ( >8 tahun ) anak sudah memahami konsep dan symbolsimbol seperti bahasa.
d. Lev Vygotsky ( 1896-1934 )
Menurut Vygotsky belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan
lingkungan sosial maupun fisik. Istilah yang biasa digunakan oleh
Vygotsky adalah Zone of Proximal Development ( ZPD ) yang artinya

adalah wilayah dimana anak mampu untuk belajar dengan bantuan orang
yang berkompeten.

2.

Hubungannya adalah :
Merupakan kehidupan dan lingkungan belajar yang demokratis
yang menjadikan semua orang berpartisipasi dalam proses pembuatan
keputusan sesuai realitas masyarakat. Teori belajar Ki Hajar Dewantara
(1889); Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara merangkum
konsep yang dikenal dengan istilah Among Methode atau sistem among.
AMONG mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak
dengan kasih sayang. Pelaksana “among” (momong) disebut PAMONG,
yang mempunyai kepandaian dan pengalaman lebih dari yang diamong.
Guru atau dosen di Tamansiswa disebut pamong yang bertugas mendidik
dan mengajar anak sepanjang waktu. Tujuan sistem among membangun
anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin,
budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani rohani
agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab
atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya. Sistem among

mengharamkan hukuman disiplin dengan paksaan/kekerasan karena itu
akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Menurut saya hubungan teori
belajar Ki Hajar Dewantara (1889); dengan teori belajar Humanistik.
Intinya supaya siswa atau peserta didik bisa menjadi siswa yang kreatif
dan bisa bersosialisasi di masyarakat. Jika diterapkan bersaaan dikelas
sangat bagus karena dalam proses pembelajaran guru memberikan kasih
sayang dan motivasi kepada siswa untuk semangat belajar.

3. a. Metode Pembelajaran Tematik adalah :
Kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi beberapa mata
pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar caranya

dapat di lakukan dengan dua cara. Cara pertama, materi beberapa mata
pelajaran disajikan dalam tiap pertemuan. Sedangkan cara kedua, yaitu
tiap kali pertemuan hanya menyajikan satujenis mata pelajaran. Pada cara
ke dua ini, keterpaduannya di ikat dengan satu tema pemersatu.
Pembelajaran tematik dapat mempermudah anak dalam membangun
gagasan atau pengetahuan baru, karena materi yang di sajikan saling
terkait satu sama lain. Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna apabila
materi pelajaran yang sudah di pelajari atau di pahami siswa dapat di

manfaatkan untuk mempelajari materi berikutnya. Pembelajaran yang
terpadu

sangat

berpeluang

dalam

membantu

dan

memanfaatkan

pengetahuan anak yang telah di miliki sebelumnya.
Pembelajaran tematik memberikan peluang kepada anak untuk
mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan. Ke tiga
ranah sasaran pendidikan ini meliputi (jujur, teliti, tekun, terbuka terhadap
gagasan ilmiah), keterampilan (memperoleh, memilih, dan memanfaatkan

informasi, menggunakan alat, mengamati, membaca grafik, termasuk juga
keterampilan sosial seperti bekerja sama dan kepemimpinan), dan
wawasan kognitif (seperti gagasan konseptual tentang lingkungan dan
alam sekitar).
Karakteristik pembelajaran tematik :
1.

Berpusatpadasiswa

2.

Memberikanpengalamanlangsung

3.

Pemisahanmatapelajarantidakbegitujelas

4.

Menyajikankonsepdariberbagaimatapelajaran


5.

.Bersifatfleksibel

6.

Hasilpembelajaransesuaidenganminatdankebutuhansiswa

b. Metode Pembelajaran CTL

Pembelajaran kontekstual atau dalam bahasa inggrisnya contextual
teaching and learning (ctl) yang merupakan proses pembelajaran yang
holistic dan bertujuan membantu siswa untuk memehami makna materi
ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka seharihari (konteks pribadi, social dan kultural), sehingga siswa memiliki
pengetahuan atau keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk
mengkontruksi diri sendiri secara aktif dalam pemahamannya.
Pembelajaran kontekstual disebut pendekatan kontekstual karena
konsep belajar ini mengaitkan antara materi yang di ajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubunganan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.
Proses pembelajaran kontekstual pada pemorolehan informasi,
individualisasi, dan interaksisosial. Sehingga siswa mampu mengelolah
informasi, memonitornya, dan menyusun strategis berkaitan dengan
informasi tersebut, inti dari proses informasi ini adalah proses memori dan
berpikir.
Karakteristik pembelajaran CTL :
1.

Kerja sama antara peserta didik dan guru (cooperative).

2.

Saling membantu antara pesrta didik dan guru (assist).

3.

Belajar dengan bergairah (enjoyfull learning).

4.

Pembelajaran terintegrasi secara kontekstual.

5.

Menggunakan multi media dan sumber belajar.

6.

Cara belajar siswa aktif (student active learning).

7.

Sharing bersama teman (take and give).

8.

Siswa kreatif dan guru kreatif.

9.

Dinding kelas dan lorong kelas penuh dengan karya siswa.

10. Laporan siswa bukan hanya buku rapor, tetapi juga hasil karya
siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan sebagainnya.
c. Metode Pembelajaran Inkuiri

Dalam pengajaran inkuiri siswa-siswa mempelajari gejala ilmiah
dengan kegiatan semangat seorang ilmuawan.
Menurut NRC (2000) tahapan pembelajaran inkuiri di bagi menjadi lima
pase :
1) Siswa di libatkan dengan sebuah pertanyaan ilmiah, kejadian atau
fenomena.
2) Siswa menggali ide -ide melalui pengalaman, memformulasi dan
menguji hipotesis, memecahkan masalah dan membuat penjelasan
terhadap apa yang mereka observasi.
3) Siswa menganalisis dan menginterprestasi data, mensintesis ide - ide
mereka, membangun model, dan memperjelaskan konsep-konsep dan
penjelasan, dengan guru dan sumber pengetahuan ilmiah lain.
4) Siswa memperluas pemahaman dan kemampuan baru mereka dan
mengaplikasikan apa yang dapat mereka pelajari pada situasi baru.
Siswa dengan gurunya mereview dan mengakses apa yang telah
mereka pelajari dan bagaimana mereka telah mempelajarinya.
Model pembelajaran inkuiri di dasarkan pada konfrontasi intelektual.
Siswa di beriteka-teki (masalah) untuk di selidiki. Segala yang
misterius tidak diduga- duga atau tidak di ketahui manfaat untuk
mengarahkan pada ketidakpastian. Karena tujuan model pembelajaran
inkuiri agar siswa memperoleh pengetahuan baru, maka konfrontasi
hendaknya didasarkan pada gagasan yang dapat di temukan.