496 REAKSI SIGNAL FAKTOR MAKROEKONOMI, FUNDAMENTAL, DAN RESIKO SISTEMIS (BETA SAHAM) TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
REAKSI SIGNAL FAKTOR MAKROEKONOMI, FUNDAMENTAL, DAN
RESIKO SISTEMIS (BETA SAHAM) TERHADAP RETURN SAHAM
SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
Purboyo1, Rizka Zulfikar2
Email: mail.purboyo@gmail.com, 2rizkazulfikar@gmail.com
1
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of macroeconomic factors, corporate
fundamentals and systemic risk on the return of Islamic stocks listed on the Indonesian
stock exchanges incorporated in Jakarta Islamic Index (JII) stocks during the period
2013 to 2016, the sampling of data using purposive sampling method, there are 11
syariah-compliant companies which for four years or eight consecutive times entered
into JII index during the observation period between 2013 and 2016 sampled, while the
variables studied consist of GDP (Gross Domestic Product), inflation, DER (Debt to
Equity Ratio), ROA (Return On Assets), BETA (systemic risk) and stock return. The
test method using multiple regression analysis with SPSS test, the result of statistical
test with F test (F-test) got the result that all independent variables (GDP, inflation,
DER, ROA, BETA) simultaneously have significant effect to stock return with
significance level 0,002 , the result of statistical test with t test (t-test) there are two
variables that is inflation with significance level 0,017 and DER with significance level
0,030 have significant effect to return of syariah stock, while other variable that is GDP,
ROA and BETA have no significant effect to stock return sharia.
Keywords: Sharia stock, GDP, Inflation, Corporate fundamentals, systemic risk, Stock
return
beragam yaitu
PENDAHULUAN
Pasar modal syariah di Indonesia
syariah, sukuk dan reksa dana syariah.
saat ini telah tumbuh dan berkembang
selama kurun waktu dua dekade
terdiri dari saham
Meskipun Indonesia mempunyai
atau
jumlah penduduk Islam terbesar di dunia
selama 20 tahun, yaitu ditandai semenjak
tidak serta merta industri pasar modal
diluncurkanya produk reksa dana syariah
syariah mendominasi market share pasar
di tahun 1997.
Produk pasar modal
modal secara keseluruhan, berdasarkan
syariah di Indonesia saat ini juga cukup
data OJK dalam road map pasar modal
syariah 2015-2019 bahwa market share
496
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
sukuk dan reksadana syariah
didapatkan dalam penelitian (Darminto
kurang dari 5%, sedangkan untuk saham
& Saifi, 2014) yang menemukan bahwa
syariah yang telah tercatat di Bursa Efek
variabel Return On Asset (ROA), Debt to
Indonesia (BEI) berada dikisaran 50%
Equity Ratio (DER), Price to Book Value
(Data Direktorat Pasar Modal Syariah
(PBV), kurs, inflasi dan suku bunga
Otoritas Jasa Keuangan, 2016). Pada
secara simultan signifikan pengaruhnya
dasarnya investor yang masuk ke pasar
terhadap return saham, Secara parsial
saham syariah mempunyai tujuan yang
terdapat pengaruh signifikan variabel
sama dengan investor di pasar saham
Return On Asset (ROA), Debt to Equity
konvensional yaitu sama-sama ingin
Ratio (DER), dan Price to Book Value
mendapatkan
(PBV) terhadap variabel return saham.
untuk
return
saham,
resiko
dipasar saham syariah juga hampir sama
Selanjutnya
penelitian
(Sinaga
&
dengan dipasar konvensional berupa
Triaryati, 2014) menemukan variabel
resiko capital loss, resiko tidak ada
Return On Equity (ROE), Price to Book
pembagian deviden, resiko likuidasi dan
Value (PBV) secara parsial berpengaruh
delisting dari bursa.
positif signifikan terhadap return saham,
Penelitian sebelumnya (Supadi &
sedangkan Debt to equity ratio (DER),
Amin, 2014) meneliti pengaruh faktor
inflasi dan Produk Domestik Bruto
fundamental dan risiko sistemis terhadap
(PDB) tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian
return saham syariah menemukan bahwa
ini
bertujuan
faktor-faktor
untuk
variabel Earning Per Share (EPS),
meneliti
yang
Return On Equity (ROE), Debt to Equity
mempengaruhi return saham, dan topik
tidak
yang akan diteliti adalah pengaruh faktor
berpengaruh signifikan terhadap return
makroekonomi, fundamental, dan resiko
saham,
yang berbeda
sistemis (beta saham) terhadap return
didapatkan oleh penelitian (Azwar., et al,
saham syariah yang terdaftar di Jakarta
2010) yang menemukan bahwa Debt to
Islamic Index (JII).
Equity Ratio (DER), Return on Equity
Adapun kerangka pikir yang dibuat
adalah sebagai berikut:
Ratio
(DER),
namun
beta
hasil
saham
(ROE) berpengaruh signifikan terhadap
return
saham.
Hasil
yang
berbeda
497
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Adapun Hipotesis dalam penelitian
5. H5:
Faktor
Fundamental
yang
ini:
diproksikan
1. H1: Faktor makroekonomi yang
Equity (ROE) berpengaruh positif
diproksikan
dengan
Produk
On
syariah.
dan signifikan terhadap
6. H6:
return saham syariah.
Resiko
sistemis
yang
diproksikan dengan Beta Saham
2. H2: Faktor makroekonomi yang
diproksikan
Return
dan signifikan terhadap return saham
Domestik Bruto (PDB) berpengaruh
positif
dengan
dengan
berpengaruh positif dan signifikan
Inflasi
terhadap return saham syariah.
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham syariah.
3. H3:
Faktor
Fundamental
METODE PENELITIAN
yang
Jenis
penelitian
ini
merupakan
diproksikan dengan Debt to Equity
penelitian kausalitas
Ratio (DER) berpengaruh negatif
yang ingin mencari penjelasan dalam
dan signifikan terhadap return saham
bentuk pengaruh hubungan atau sebab
syariah.
akibat
4. H4:
Faktor
Fundamental
antara
yakni penelitian
beberapa
variabel
yang
independen yaitu Pendapatan Domestik
diproksikan dengan Return On Asset
Bruto (PDB), Inflasi, Debt to Equity
(ROA)
dan
Ratio (DER), Return On Asset (ROA),
signifikan terhadap return saham
Return On Equity (ROE), resiko sistemis
syariah.
(beta Saham) dengan variabel dependen
berpengaruh
positif
yaitu return saham.
498
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Populasi dalam penelitian ini adalah
sampai tahun 2016, didalam website
seluruh perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan yang
kelompok saham JII adalah berisi 30
tergabung
saham
saham yang merupakan saham-saham
(JII) selama
syariah yang paling likuid dan memiliki
Jakarta
dalam
Islamic
kelompok
Index
periode pengamatan yaitu tahun 2013
kapitalisasi pasar yang besar.
Tabel 1.
Daftar saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan dijadikan
sampel penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kode
AALI
ADRO
AKRA
ASII
INTP
LPKR
LSIP
SMGR
TLKM
UNTR
UNVR
Nama Saham
Astra Agro Lestari Tbk
Adaro Energy Tbk
AKR Corporindo Tbk
Astra International Tbk
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Lippo Karawaci Tbk
PP London Sumatra Indonesia Tbk
Semen Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
United Tractors Tbk
Unilever IndonesiaTbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)
Jenis
data
yang
digunakan
dalam
Indonesia (BEI), Yahoo Finance, Google
penelitian ini merupakan data sekunder
Finance,
Indonesia
Capital
Market
berupa laporan keuangan perusahaan,
Directory (ICMD), Badan Pusat Statistik
data transaksi saham syariah dari Bursa
(BPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Efek Indonesia (BEI), data Pendapatan
Bank Indonesia (BI).
Penjelasan variabel-variabel yang
Domestik Bruto (PDB), data inflasi,
kemudian data diolah untuk tujuan
yang digunakan adalah sebagai berikut:
penelitian
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
ini.
Sumber-sumber
data
penelitian ini diperoleh dari berbagai
PDB adalah seluruh nilai barang-
sumber
barang
diantaranya
Bursa
Efek
499
dan
jasa-jasa
yang
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
diproduksikan didalam suatu negara
Perdagangan
dalam satu tahun tertentu (Sukirno
Deflator Produk Domestik Bruto
Sadono,
(PDB) atas dasar harga konstan .
2015:34).
PDB
dapat
mencerminkan tingkat kesejahteraan
Besar
(IHPB)
dan
3. Debt to Equity Ratio (DER)
masyarakat, semakin tinggi PDB
DER dapat diartikan sebagai ratio
maka
tingkat
utang terhadap ekuitas, ratio ini
sehingga
menggambar kan besarnya jumlah
semakin
pendapatan
tinggi
masyarakat
tingkat penjualan produk juga akan
hutang yang
meningkat
dengan
yang
meningkatkan
pada
laba
akhirnya
dimiliki perusahaan
membandingkan
antara
perusahaan
jumlah hutang dengan jumlah ekuitas
(Sinaga & Triaryati, 2014). Adapun
(Gallagher & Andrew Jr, 1999:91).
rumusan untuk mendapatan PDB
Semakin rendah ratio DER maka
adalah (Sukirno Sadono, 2015:35)
kemampuan
PDB
=
perusahaan
memenuhi
PNB – PFN dari LN
kewajiban
dalam
hutangnya
akan semakin baik , DER dapat
2. Inflasi
diketahui dengan rumusan (Supadi &
Inflasi adalah meningkatnya harga
M. Nuryanto Amin, 2014).
produk-produk secara keseluruhan
Total Debt
Total Equity
DER
=
yang dapat menyebabkan penurunan
daya beli masyarakat (Tandelilin,
2010:342).
Tingkat
inflasi
4. Return On Asset (ROA)
yang
ROA adalah perbandingan antara
tinggi umumnya dikaitkan dengan
laba bersih setelah pajak dengan
kondisi ekonomi yang overheated,
jumlah aktiva, semakin besar ROA
yaitu kondisi ekonomi mengalami
permintaan
produknya
melebihi
sehingga
menunjukkan
kapasitas
semakin
harga-harga
semakin
Saifi, 2014). Di dalam penjelasan
karena
tingkat
meningkatnya
harga
ataupun return saham (Nugraha,
Bank Indonesia dikatakan bahwa
2014). ROA dapat diketahui dengan
indikator inflasi dapat diukur dengan
Indeks
baik,
perusahaan
kembalian saham semakin besar atau
mengalami kenaikan (Darminto &
pendekatan
kinerja
rumusan
Harga
500
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
6. Resiko Sistemis (Beta Saham)
Net Income After Tax
Total Asset
ROA =
ISSN: 2476-9576
Resiko sistemis atau resiko yang
tidak dapat dihindarkan disebut juga
5. Return On Equity (ROE)
dengan resiko pasar, parameter yang
ROE adalah rasio yang digunakan
digunakan untuk mengukur resiko
untuk mengukur tingkat efektifitas
adalah
dalam memperoleh keuntungan dari
saham
(Husnan
sekuritas
,
atau
return
portofolio
2010:375). Jika beta saham < 1 maka
rumusan
resiko saham dikatakan relatif rendah
Net Income After Tax
Equity
karena sensitifitas harga saham ini
lebih kecil dari indeks harga saham
Semakin tinggi ROE berarti semakin
gabungan dan jika beta saham > 1
baik kinerja suatu perusahaan dalam
maka dapat dianggap resiko saham
mengelola modal untuk menghasilkan
laba,
pengukur
terhadap return pasar (Jogiyanto,
2005:331), ROE diperoleh dengan
ROE =
yaitu
volatilitas suatu resiko sistemis pada
investasi yang telah dilakukan oleh
pemegang
Beta
dengan
diharapkan
meningkatnya
para
investor
tersebut relatif tinggi karena saham
laba
tertarik
untuk membeli saham tersebut yang
akhirnya harga saham perusahaan
tersebut
mempunyai
tingkat
perubahan
harga
atau
tingkat
volatilitas
harga
diatas
pasar.
Rumusan Beta dengan menggunakan
tersebut akan meningkat (Nugraha,
model indeks tunggal adalah sebagai
2014).
berikut:
7. Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham atau
pemodal atas investasi yang dilakukannya, return saham dapat dihitung dengan
rumusan (Jogiyanto, 2010:207).
501
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Metode
menggunakan
Analisis
program
b1,b2,b3,b4,b5,b6
=
Koefisien
korelasi X1,X2,X3,X4,X5,X6
dilakukan
SPSS
for
X1 = Variabel independen PDB
Windows versi 18.0, dengan model yang
X2 = Variabel independen Inflasi
dianalisa adalah model regresi berganda
yang
dinyatakan
dalam
ISSN: 2476-9576
X3 = Variabel independen DER
persamaan
X4 = Variabel independen ROA
berikut:
X5 = Variabel independen ROE
X6 = Variabel independen
saham
Y=
α+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6
X6+e
e = Besaran nilai residu (standar
error)
Dimana:
Y = Variabel
saham syariah
dependen
Beta
return
α = Nilai Konstanta
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif Data
Tabel 2. Deskriptif Data
N
X1_PDB
X2_INFLASI
X3_DER
X4_ROA
X5_ROE
X6_BETA
44
44
44
44
44
44
Minimu Maximu
m
m
Mean
9546.00 12407.00 11038.7500
3.53
6.97
5.8250
.13
2.56
.8345
2.48
71.51
12.7255
4.50
135.85
24.8225
.13
2.20
.9102
502
Std.
Deviation
1070.49771
1.36093
.59401
12.61827
33.27936
.64086
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Y_RETURN
Valid N
(listwise)
44
44
.49
ISSN: 2476-9576
6.37
2.6520
1.39320
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Penelitian ini menggunakan data
tingkat inflasi di Indonesia sepanjang
dalam bentuk pooled cross sectional,
tahun 2013 sampai tahun 2016 masih
dimana periode data penelitian dilakukan
dalam taraf wajar dan terkendali dimana
pada tahun 2013 - 2016, dengan sampel
inflasi tidak pernah melebihi angka 7%,
sebanyak 11 perusahaan, maka pooled
hal ini memberikan dampak yang cukup
cross sectional diperoleh sejumlah 11 x
baik bagi iklim usaha dan investasi
4 = 44 data. Dari tabel 2 dapat dijelaskan
dipasar modal.
bahwa rata-rata PDB Indonesia dari
Rata-rata DER untuk perusahaan
tahun 2013 - 2016 sebesar Rp.11.038,75
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
trilliun, dari data BPS dilaporkan bahwa
sebesar 0.83 kali, hal ini menunjukkan
dari tahun 2013 sampai dengan tahun
bahwa
2016
sahamnya
PDB
mengalami
peningkatan
perusahaan-perusahaan
terdaftar
di
JII
yang
adalah
sebesar
perusahaan yang cukup baik dalam
Rp.9.546 trilliun dan di tahun 2016
mengelola dan menjaga ratio hutang,
meningkat menjadi Rp.12.406,8 trilliun
dimana tidak ada perusahaan yang DER
(BPS, 2017). Peningkatan PDB dapat
nya melampaui ketentuan pemerintah,
mencerminkan
kesejahteraan
yaitu batasan DER yang diperbolehkan
masyarakat, semakin tinggi PDB maka
adalah maksimal sebesar 4 kali dari
semakin
modal
dimana
tahun
PDB
tingkat
tinggi
masyarakat,
2013
tingkat
dan
pendapatan
sendiri
atau
4:1
(PMK
no.169/PMK.010/2015, 2015).
memberikan
kepada
ROA rata-rata untuk perusahaan
masyarakat untuk dapat berinvestasi
yang tergabung dalam indeks saham JII
dipasar modal.
sebesar 12,72%, hal ini menunjukkan
kesempatan
lebih
banyak
Rata-rata inflasi sebesar 5.82%,
perusahaan yang tergabung dalam saham
inflasi tertinggi ditahun 2013 dengan
JII memiliki kemampuan menghasilkan
tingkat inflasi sebesar 6.97% dan inflasi
laba dari total aktiva dengan cukup baik
terendah ditahun 2016 sebesar 3.53% ,
selama periode penelitian. ROE rata-rata
503
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
sebesar 24,82% juga menggambarkan
Rata-rata return saham syariah
kemampuan perusahaan menghasilkan
sebesar 2,65, return saham bisa positif
pengembalian modal sendiri yang cukup
bisa juga negatif, jika return saham
baik selama periode penelitian.
negatif berarti mendapatkan kerugian
Beta saham rata-rata sebesar
atau capital lost dan jika return saham
0.91%, hal ini menandakan bahwa rata-
positif berarti mendapatkan keuntungan
rata resiko pada saham syariah relatif
atau capital gain, semakin tinggi return
rendah karena beta saham < 1, Beta
saham
saham
diharapkan karena dapat memberikan
tertinggi
selama
periode
tentunya
akan
semakin
penelitian yaitu sebesar 2.20 dimiliki
keuntungan
oleh kode saham ADRO dengan nama
saham tertinggi sebesar 6.37 ada pada
perusahaan PT. Adaro Energy Tbk dan
kode saham ADRO (PT. Adaro Energy
Beta
sebesar 0.13
Tbk ) ditahun 2015 dan return saham
dimiliki oleh kode saham UNTR denga
terendah sebesar 0,49 ada pada kode
nama perusahaan PT. United Tractors
saham LPKR
Tbk.
Tbk).
saham
terendah
yang
maksimal.
(PT. Lippo Karawaci
Pengujian Hipotesis
Model
(Constant)
X1_PDB
X2_INFLA
SI
X3_DER
X4_ROA
X6_BETA
Tabel 6. Hasil analisis Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
-.991
4.723
6.179E-5
.000
.604
.242
-.803
.006
.045
.357
.018
.292
R
= 0.624
R square = 0.389
Adj. R square = 0.309
504
t
-.210
.199
2.498
Sig.
.835
.843
.017
-.343 -2.253
.052
.327
.021
.153
.030
.746
.879
Beta
.047
.590
Return
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Dari hasil perhitungan analisis
ISSN: 2476-9576
Domestik Bruto (PDB), variabel (X4)
koefisien regresi maka persamaan
Return On Asset (ROA), variabel (X6)
regresi linear berganda dengan tingkat
BETA Saham tidak signifikan karena
signifikansi sebesar 5% dapat
nilai Sig > 0.05.
dirumuskan persamaan sebagai berikut:
Square
Y = -0.991 + 0.00006179X1 + 0.604X2
bahwa pengaruh faktor makroekonomi
- 0.803X3 + 0.006X4 + 0.045X6
(PDB,
Berdasarkan tabel 6 dan persamaan
(DER,ROA) dan saham BETA terhadap
regresi linear diatas terdapat beberapa
return saham syariah sebesar 30.90%
variabel yang signifikan dengan nilai Sig
dan sisanya sebesar 69.10% dipengaruhi
< 0.05 yaitu variabel (X2) Inflasi dan
oleh variabel lain.
Nilai Adjusted R
sebesar 0.309
Inflasi)
faktor
yang berarti
fundamental
variabel (X3) Debt to Equity Ratio
(DER), sedangkan variabel (X1) Produk
Uji F (F-test )
Tabel 7. Hasil Uji F (F-test)
Uji F dilakukan untuk mengetahui kelayakan model regresi dan pengaruh
simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, jika nilai F hitung >
nilai F tabel dan nilai Sig. F hitung < 0.05 maka variabel PDB, Inflasi, DER, ROA,
BETA secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham dan
kelayakan model terpenuhi. Dari hasil output regresi spss Uji F didapatkan nilai F
hitung sebesar 4.849 lebih besar dari pada F tabel sebesar 2.46, dan nilai Sig. F=0.002 <
0.05 maka model regresi memenuhi kelayakan.
505
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Uji Korelasi
Tabel 8. Hasil Uji Korelasi
Independe ↔
nt
Dependent
Person Sig (2 Tailed)
Correlati
on
Kesimpulan
↔
Y_RETURN
-0.439**
0.003
H0 ditolak, korelasi
sedang - negatif
X2_INFLA ↔
SI
Y_RETURN
0.537**
0.000
H0 ditolak, korelasi
sedang - positif
X3_DER
↔
Y_RETURN
-0.286
0.060
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X4_ROA
↔
Y_RETURN
-0.078
0.615
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X5_ROE
↔
Y_RETURN
-0.196
0.203
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X6_BETA ↔
Y_RETURN
-0.013
0.931
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X1_PDB
dicapai. Dari tabel 8 uji korelasi dapat
Secara umum uji korelasi adalah
untuk mempelajari apakah ada hubungan
dijelaskan sebagai berikut:
antara dua variabel atau lebih, sedang
1. Variabel PDB berkorelasi negatif
untuk
dengan kekuatan sedang (0.439) dan
memprediksi seberapa jauh pengaruh
signifikan dengan variabel return
tersebut (Santoso, 2012:197). Sehingga
saham
jika analisis korelasi menyatakan adanya
Signifikansi pada level 5% < 0.05 ,
hubungan yang kuat-tidaknya antara
meskipun berdasarkan hasil regresi
variabel-variabel tersebut, maka analisis
variabel
regresi akan memprediksi seandainya
pengaruh yang signifikan terhadap
salah
return
analisis
regresi
satu
adalah
variabel
independen
syariah
PDB
karena
tidak
saham,
nilai
memiliki
namun
ada
ditingkatkan / diturunkan sekian kali
kecenderungan bahwa pengaruh yang
maka
diberikan
berapa
penurunan
kali
variabel
peningkatan
dependen
/
akan
506
variabel
PDB
masih
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
memiliki nilai korelasi dengan nilai
korelasi
return saham syariah.
dengan Return saham syariah.
2. Variabel Inflasi berkorelasi positif
dengan
kekuatan
sedang
antara
variabel
Inflasi
3. Variabel-variabel lain sepeti DER,
dan
ROA,
ROE
dan
BETA
tidak
signfikan dengan variabel return
memiliki korelasi yang signifikan
saham syariah karena memiliki nillai
terhaadap
signfikansi < 0.05.
syariah.
Jadi dapat
dikatakan bahwa pengaruh signfikan
tidak
diberikan
oleh
terhadap
syariah
return
saham
Hal ini juga ditunjukkan
signifikannya
pengaruh
variabel
Inflasi
variabel-variabel ini terhadap return
retun
saham
saham pada analisis regresi.
disebabkan
adanya
variabel
juga
variael
Uji t (t-test)
Tabel 9. Hasil Uji t (t-test)
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
(Constant)
Std. Error
-.991
4.723
6.179E-5
.000
.604
X3_DER
Keterangan
Beta
t
Hasil
Sig.
-.210
.835
.047
.199
.843
Tidak Signifikan
.242
.590
2.498
.017
Signifikan
-.803
.357
-.343
-2.253
.030
Signifikan
X4_ROA
.006
.018
.052
.327
.746
Tidak Signifikan
X6_BETA
.045
.292
.021
.153
.879
Tidak Signifikan
X1_PDB
X2_INFLASI
Uji t atau pengujian secara
dilakukan
untuk
menguji
hipotesis
parsial digunakan untuk menguji secara
apakah hipotesis diterima atau ditolak .
parsial variabel independen yang terdiri
Jika nilai Sig. < 0.05 maka secara parsial
dari Produk Domestik Bruto (PDB),
variabel
Inflasi, Debt to Equity Ratio (DER),
signifikan terhadap variabel dependen
Return On Assets (ROA), dan Beta
(return saham syariah) maka hipotesis
saham
dependen
diterima, jika nilai Sig. > 0.05 maka
(return saham syariah), uji t juga
secara parsial variabel independen tidak
terhadap
variabel
507
independen
berpengaruh
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
berpengaruh
variabel
signifikan
dependen
terhadap
(return
ISSN: 2476-9576
secara parsial berpengaruh positif
saham
dan
signifikan
terhadap
return
syariah) maka hipotesis ditolak (tidak
saham syariah, sehingga hipotesis 2
diterima). Dari output regresi SPSS
yang menduga inflasi berpengaruh
didapatkan hasil berikut:
positif
Faktor
makroekonomi
return
yang
saham
syariah
dapat
Pendapatan
diterima. Hasil ini sejalan dengan
Domestik Bruto (PDB) dengan nilai
hasil peneltian yang dilakukan oleh
Sig.0.843 > 0.05, dapat disimpulkan
(Suyati, 2015) yang menemukan
bahwa
variabel
bahwa secara parsial variabel inflasi
Domestik
Bruto
diproksikan dengan
Pendapatan
(PDB)
berpengaruh
secara
signifikan
return
tidak signifikan terhadap return
dengan hasil penelitian (Setyowati
saham syariah, sehingga hipotesis 1
& Ningsih, 2016) yang menemukan
yang menduga Produk Domestik
bahwa inflasi tidak berpengaruh
Bruto (PDB) berpengaruh positif
signifikan terhadap return saham.
signifikan
terhadap
return
saham,
terhadap
parsial berpengaruh positif tetapi
dan
Faktor
namun
berbeda
fundamental
yang
saham syariah tidak dapat diterima.
diproksikan dengan Debt to Equity
Hasil
ini
penelitian
dan signifikan terhadap
sejalan
yang
dengan
hasil
Ratio (DER) dengan nilai Sig.0.030
dilakukan
oleh
< 0.05, dapat disimpulkan bahwa
(Sinaga & Triaryati, 2014) yang
variabel
menemukan bahwa variabel PDB
berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap harga
terhadap
saham, dan juga penelitian (Kewal,
sehingga hipotesis 3 yang menduga
2012)
Debt
yang
juga
menemukan
to
DER
secara
negatif
return
Equity
parsial
signifikan
saham
Ratio
syariah,
(DER)
variabel PDB tidak berpengaruh
berpengaruh negatif dan signifikan
signifikan terhadap return saham.
terhadap return saham syariah dapat
Faktor
yang
diterima. Hasil ini sejalan dengan
diproksikan dengan Inflasi dengan
hasil peneltian yang dilakukan oleh
nilai
dapat
(Ismayanti & Yuniar, 2014), (Putri
disimpulkan bahwa variabel Inflasi
& Sampurno, 2012) dan penelitian
makroekonomi
Sig.0.017
<
0.05,
508
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
(Azwar
et
al.,
2010)
yang
positif tetapi
signifikan
terhadap
berpengaruh
terhadap
sehingga hipotesis 6 yang menduga
dengan
Beta Saham berpengaruh positif dan
penelitian (Supadi & Amin, 2014)
signifikan terhadap return saham
yang menemukan hasil bahwa DER
syariah tidak dapat diterima. Hasil
tidak
ini sejalan dengan hasil peneltian
signifikan
saham,
berbeda
berpengaruh
signifikan
terhadap return saham.
Faktor
return
2016)
(ROA) dengan nilai Sig.0.0746 >
variabel
0.05, dapat disimpulkan
bahwa
berpengaruh
variabel
parsial
return saham.
secara
positif
syariah,
Amin, 2014), (Setyowati & Ningsih,
yang
diproksikan dengan Return On Asset
ROA
saham
yang dilakukan oleh (Supadi &
fundamental
berpengaruh
tetapi
yang menemukan
Beta
bahwa
saham
signifikan
tidak
terhadap
tidak
signifikan terhadap return saham
KESIMPULAN DAN SARAN
syariah, sehingga hipotesis 4 yang
Kesimpulan
menduga Return On Asset (ROA)
1. Secara
simultan
Faktor
berpengaruh positif dan signifikan
makroekonomi,
terhadap return saham syariah tidak
resiko
dapat diterima. Hasil ini sejalan
signifikan terhadap return saham
dengan
syariah yang tergabung dalam saham
hasil
penelitian
yang
fundamental
sistemis
dan
berpengaruh
Jakarta Islamic Index (JII).
dilakukan oleh (Yeye & Tri, 2011)
tidak
menemukan bahwa variabel DER
return
ISSN: 2476-9576
dan (Putri & Sampurno, 2012) yang
2. Secara parsial variabel Inflasi dan
menemukan bahwa variabel ROA
variabel Debt to Equity Ratio (DER)
tidak
berpengaruh
berpengaruh
signifikan
signifikan
terhadap
terhadap return saham.
return saham syariah yang tergabung
Resiko sistemis yang diproksikan
dalam saham Jakarta Islamic Index
dengan Beta saham
(JII).
dengan nilai
Sig.0.0879
>
0.05,
disimpulkan
bahwa variabel Beta
saham secara parsial
3. Secara
dapat
parsial
variabel
Produk
Domestik Bruto (PDB), Return On
Asset (ROA) dan Beta saham tidak
berpengaruh
509
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
berpengaruh
signifikan
terhadap
resiko
ISSN: 2476-9576
sistemis
karena
hasil
return saham syariah yang tergabung
penelitian ini menunjukkan secara
dalam saham Jakarta Islamic Index
simultan
(JII).
berpengaruh
4. Variabel Return On Equity (ROE)
faktor-faktor
tersebut
signifikan
terhadap
return saham syariah.
tidak dijelaskan lebih lanjut dalam
2. Dikarenakan adanya resiko investasi
penelitian ini karena saat uji asumsi
maka sebelum memutuskan untuk
klasik
gejala
berinvestasi di pasar modal syariah
multikolinearitas sehingga variabel
sepatutnya investor juga melihat
Return On Equity (ROE) dikeluarkan
faktor-faktor
dari model regresi dalam penelitian
mempengaruhi
ini.
saham yang tidak diteliti dalam
mengandung
5. Penelitian ini mempunyai beberapa
lain
yang
dapat
pergerakan
harga
penelitian ini yaitu faktor politik,
keterbatasan yaitu hasil regresi linier
psikologis
berganda dengan melihat nilai Adj. R
komoditas seperti harga emas, harga
square bahwa pengaruh
minyak dunia.
faktor
makroekonomi (PDB, Inflasi) faktor
fundamental
(DER,ROA)
3. Penelitian
pasar
selanjutnya
dan
harga
diharapkan
dan
dapat meneliti variabel lain yang
Resiko (Beta) terhadap return saham
dapat mempengaruhi return saham
syariah
30.90%
yang tidak diteliti dalam penelitian
sedangkan sisanya sebesar 69.10%
ini seperti variabel kurs (nilai tukar),
dipengaruhi oleh variabel lain yang
bunga Bank, Price Earning Ratio
tidak diteliti dalam penelitian ini.
(PER), situasi politik, psikologis
hanya
sebesar
pasar dan harga komoditas yang
dapat mempengaruhi harga saham.
Saran
1. Investor
diharapkan
sebelum
4. Objek penelitian ini terbatas pada
memutuskan untuk berinvestasi di
saham-saham syariah yang tergabung
pasar modal syariah perlu terlebih
dalam Jakarta Islamic Index (JII)
dahulu melakukan analisa terhadap
dengan periode tahun 2013 – 2016.
laporan
Penelitian selanjutnya dapat meneliti
keuangan
fundamental,
yaitu
struktur
makroekonomi
dan
seluruh saham syariah yang terdaftar
510
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Sekuritas.
YPKN.
di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau
memperpanjang periode penelitian.
ISSN: 2476-9576
Yogyakarta:
AMP
Ismayanti, D., & Yuniar, M. W. (2014).
Pengaruh Faktor Fundamental dan
Risiko (Beta) Terhadap Return
Saham pada Perusahaan yang
Termasuk Dalam Indeks LQ 45.
Jurnal Wawasan Manajemen, 2
(1)(Februari 2014), 1–20.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Yama, I., Mufrani, A., Suhendra,
& Noor, S. (2010). Analisis Faktor
Fundamental Terhadap Excess
Return Saham Syariah Perusahaan
Jakarta Islamic Index. Al-Iqtishad,
3 (1)(Januari 2011), 127–140.
Jogiyanto Hartono. (2010). Teori
Portofolio dan Analisis Investasi
(7th ed.). Yogyakarya: BPFE
Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada.
BPS (Badan Pusat Statistik). (2017).
Produk Domestik Bruto Indonesia
2012-2016. Https://www.bps.go.id,
1–105.
Kewal, S. S. (2012). Pengaruh Inflasi,
Suku
Bunga,
Kurs,
dan
Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan. Jurnal
Economia, 8 (1)(April 2012), 53–
64.
Darminto, A. P., & Saifi, M. (2014).
Faktor Internal dan Eksternal yang
Mempengaruhi Pergerakan Harga
Saham (Studi Pada Saham-Saham
Indeks LQ45 Periode 2009 – 2013).
Jurnal Administrasi Bisnis, 11
(1)(Juni 2014), 1–9.
Kurniawan, R. D., & Asandimitra, N.
(2014). Analisis Perbandingan
Kinerja Indeks Saham Syariah dan
Kinerja
Indeks
Saham
Konvensional.
Jurnal
Ilmu
Manajemen, 2 (4)(Oktober 2014),
1356–1366.
Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas
Jasa Keuangan. (2016). Roadmap
Pasar Modal Syariah 2015 – 2019.
Http://www.ojk.go.id, 1–103.
Ferdinand Augusty. (2006). Metode
Penelitian Manajemen: Pedoman
Penelitian untuk Penulisan Skripsi,
Tesis
dan
Disertasi
Ilmu
Manajemen (2nd ed.). Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro,
CV.Indoprint
Semarang.
Menteri
Keuangan.
PMK169/PMK.010/2015
Penentuan
Besarnya Perbandingan antara
utang dan modal perusahaan
(2015).
Nugraha, F. A. (2014). Pengaruh
Analisis Fundamental Terhadap
Return Saham Perusahaan (Studi
Empiris
pada
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2010-2014.
Gallagher, T. J., & Joseph D. Andrew Jr.
(1999). Financial Management:
Principles and Practise. New
Jersey: Prentice Hall Inc.
Otoritas Jasa Keuangan. Penerapan
Prinsip Syariah di Pasar Modal,
Husnan Suad. (2005). Dasar-Dasar
Teori Portofolio dan Analisis
511
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Pub. L. No. 15/POJK.04/2015, OJK
1 (2015). Indonesia. Retrieved from
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/r
egulasi/lembaga-keuanganmikro/peraturanojk/Documents/SAL-POJK
PERIZINAN FINAL F.pdf
Supadi, D. B. P., & M. Nuryanto Amin.
(2014).
Pengaruh
Faktor
Fundamental dan Risiko Sistemis
Terhadap Return Saham Syariah.
Media Riset Akuntansi, Auditing &
Informasi, 12 (1)(April 2012), 23–
45.
Putri, A. A. B., & Sampurno, R. D.
(2012). Analisis Pengaruh ROA,
EPS, NPM, DER dan PBV
Terhadap
Return
Saham.
Diponegoro Business Review, 1, 1–
11.
Suyati, S. (2015). Pengaruh Inflasi ,
Tingkat Suku Bunga Dan Nilai
Tukar Rupiah / Us Dollar Terhadap
Return Saham Properti Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang,
4, 70–86.
Santoso Singgih. (2012). Aplikasi SPSS
pada Statistik Parametrik. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Tandelilin Eduardus. (2010). Portofolio
dan Investasi: Teori dan Aplikasi
(1st ed.). Yogyakarta: Karnisius.
Setiawan, B. (2017). Perbandingan
Kinerja Pasar Modal Syariah dan
Konvensional :
Suatu
Kajian
Empiris
pada
Pasar
Modal
Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Global Masa Kini, 8 (1)(Juli 2017),
35–40.
Yeye, S., & Tri, T. (2011). Reaksi Signal
Rasio Profitabilitas dan Rasio
Solvabilitas
Terhadap
Return
Saham
Perusahaan.
Dinamika
Keuangan Dan Perbankan, 3
(1)(Mei 2011), 17–37.
Setyowati, H., & Ningsih, R. (2016).
Pengaruh Faktor Fundamental,
Risiko Sistemis dan Ekonomi
Makro Terhadap return Saham
Syariah yang Tergabung di Jakarta
Islamik Indek (JII) pada Periode
2010 - 2014. Jurnal Kajian Bisnis,
24(1), 54–70.
Website:
https://www.bps.go.id/ diakses pada
tanggal 5 September 2017
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/da
ta/ diakses pada tanggal 5 September
2017
https://www.finance.yahoo.com diakses
pada tanggal 6 September 2017
Sinaga, A. K., & Triaryati, N. (2014).
Pengaruh Faktor Fundamental dan
Ekonomi Makro Terhadap Harga
Saham.
E-Jurnal
Manajemen
Universitas Udayana, 3, 1412–
1426.
https://finance.google.com diakses pada
tanggal 6 September 2017
http://www.idx.co.id/ diakses pada
tanggal 7 September 2017
Sukirno
Sadono.
(2015).
MAKROEKONOMI:
Teori
Pengantar (Ed.3 Cet.2). Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
http://www.reuters.com/ diakses pada
tanggal 7 September 2017.
512
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
REAKSI SIGNAL FAKTOR MAKROEKONOMI, FUNDAMENTAL, DAN
RESIKO SISTEMIS (BETA SAHAM) TERHADAP RETURN SAHAM
SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
Purboyo1, Rizka Zulfikar2
Email: mail.purboyo@gmail.com, 2rizkazulfikar@gmail.com
1
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of macroeconomic factors, corporate
fundamentals and systemic risk on the return of Islamic stocks listed on the Indonesian
stock exchanges incorporated in Jakarta Islamic Index (JII) stocks during the period
2013 to 2016, the sampling of data using purposive sampling method, there are 11
syariah-compliant companies which for four years or eight consecutive times entered
into JII index during the observation period between 2013 and 2016 sampled, while the
variables studied consist of GDP (Gross Domestic Product), inflation, DER (Debt to
Equity Ratio), ROA (Return On Assets), BETA (systemic risk) and stock return. The
test method using multiple regression analysis with SPSS test, the result of statistical
test with F test (F-test) got the result that all independent variables (GDP, inflation,
DER, ROA, BETA) simultaneously have significant effect to stock return with
significance level 0,002 , the result of statistical test with t test (t-test) there are two
variables that is inflation with significance level 0,017 and DER with significance level
0,030 have significant effect to return of syariah stock, while other variable that is GDP,
ROA and BETA have no significant effect to stock return sharia.
Keywords: Sharia stock, GDP, Inflation, Corporate fundamentals, systemic risk, Stock
return
beragam yaitu
PENDAHULUAN
Pasar modal syariah di Indonesia
syariah, sukuk dan reksa dana syariah.
saat ini telah tumbuh dan berkembang
selama kurun waktu dua dekade
terdiri dari saham
Meskipun Indonesia mempunyai
atau
jumlah penduduk Islam terbesar di dunia
selama 20 tahun, yaitu ditandai semenjak
tidak serta merta industri pasar modal
diluncurkanya produk reksa dana syariah
syariah mendominasi market share pasar
di tahun 1997.
Produk pasar modal
modal secara keseluruhan, berdasarkan
syariah di Indonesia saat ini juga cukup
data OJK dalam road map pasar modal
syariah 2015-2019 bahwa market share
496
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
sukuk dan reksadana syariah
didapatkan dalam penelitian (Darminto
kurang dari 5%, sedangkan untuk saham
& Saifi, 2014) yang menemukan bahwa
syariah yang telah tercatat di Bursa Efek
variabel Return On Asset (ROA), Debt to
Indonesia (BEI) berada dikisaran 50%
Equity Ratio (DER), Price to Book Value
(Data Direktorat Pasar Modal Syariah
(PBV), kurs, inflasi dan suku bunga
Otoritas Jasa Keuangan, 2016). Pada
secara simultan signifikan pengaruhnya
dasarnya investor yang masuk ke pasar
terhadap return saham, Secara parsial
saham syariah mempunyai tujuan yang
terdapat pengaruh signifikan variabel
sama dengan investor di pasar saham
Return On Asset (ROA), Debt to Equity
konvensional yaitu sama-sama ingin
Ratio (DER), dan Price to Book Value
mendapatkan
(PBV) terhadap variabel return saham.
untuk
return
saham,
resiko
dipasar saham syariah juga hampir sama
Selanjutnya
penelitian
(Sinaga
&
dengan dipasar konvensional berupa
Triaryati, 2014) menemukan variabel
resiko capital loss, resiko tidak ada
Return On Equity (ROE), Price to Book
pembagian deviden, resiko likuidasi dan
Value (PBV) secara parsial berpengaruh
delisting dari bursa.
positif signifikan terhadap return saham,
Penelitian sebelumnya (Supadi &
sedangkan Debt to equity ratio (DER),
Amin, 2014) meneliti pengaruh faktor
inflasi dan Produk Domestik Bruto
fundamental dan risiko sistemis terhadap
(PDB) tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian
return saham syariah menemukan bahwa
ini
bertujuan
faktor-faktor
untuk
variabel Earning Per Share (EPS),
meneliti
yang
Return On Equity (ROE), Debt to Equity
mempengaruhi return saham, dan topik
tidak
yang akan diteliti adalah pengaruh faktor
berpengaruh signifikan terhadap return
makroekonomi, fundamental, dan resiko
saham,
yang berbeda
sistemis (beta saham) terhadap return
didapatkan oleh penelitian (Azwar., et al,
saham syariah yang terdaftar di Jakarta
2010) yang menemukan bahwa Debt to
Islamic Index (JII).
Equity Ratio (DER), Return on Equity
Adapun kerangka pikir yang dibuat
adalah sebagai berikut:
Ratio
(DER),
namun
beta
hasil
saham
(ROE) berpengaruh signifikan terhadap
return
saham.
Hasil
yang
berbeda
497
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Adapun Hipotesis dalam penelitian
5. H5:
Faktor
Fundamental
yang
ini:
diproksikan
1. H1: Faktor makroekonomi yang
Equity (ROE) berpengaruh positif
diproksikan
dengan
Produk
On
syariah.
dan signifikan terhadap
6. H6:
return saham syariah.
Resiko
sistemis
yang
diproksikan dengan Beta Saham
2. H2: Faktor makroekonomi yang
diproksikan
Return
dan signifikan terhadap return saham
Domestik Bruto (PDB) berpengaruh
positif
dengan
dengan
berpengaruh positif dan signifikan
Inflasi
terhadap return saham syariah.
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham syariah.
3. H3:
Faktor
Fundamental
METODE PENELITIAN
yang
Jenis
penelitian
ini
merupakan
diproksikan dengan Debt to Equity
penelitian kausalitas
Ratio (DER) berpengaruh negatif
yang ingin mencari penjelasan dalam
dan signifikan terhadap return saham
bentuk pengaruh hubungan atau sebab
syariah.
akibat
4. H4:
Faktor
Fundamental
antara
yakni penelitian
beberapa
variabel
yang
independen yaitu Pendapatan Domestik
diproksikan dengan Return On Asset
Bruto (PDB), Inflasi, Debt to Equity
(ROA)
dan
Ratio (DER), Return On Asset (ROA),
signifikan terhadap return saham
Return On Equity (ROE), resiko sistemis
syariah.
(beta Saham) dengan variabel dependen
berpengaruh
positif
yaitu return saham.
498
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Populasi dalam penelitian ini adalah
sampai tahun 2016, didalam website
seluruh perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan yang
kelompok saham JII adalah berisi 30
tergabung
saham
saham yang merupakan saham-saham
(JII) selama
syariah yang paling likuid dan memiliki
Jakarta
dalam
Islamic
kelompok
Index
periode pengamatan yaitu tahun 2013
kapitalisasi pasar yang besar.
Tabel 1.
Daftar saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan dijadikan
sampel penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kode
AALI
ADRO
AKRA
ASII
INTP
LPKR
LSIP
SMGR
TLKM
UNTR
UNVR
Nama Saham
Astra Agro Lestari Tbk
Adaro Energy Tbk
AKR Corporindo Tbk
Astra International Tbk
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Lippo Karawaci Tbk
PP London Sumatra Indonesia Tbk
Semen Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
United Tractors Tbk
Unilever IndonesiaTbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)
Jenis
data
yang
digunakan
dalam
Indonesia (BEI), Yahoo Finance, Google
penelitian ini merupakan data sekunder
Finance,
Indonesia
Capital
Market
berupa laporan keuangan perusahaan,
Directory (ICMD), Badan Pusat Statistik
data transaksi saham syariah dari Bursa
(BPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Efek Indonesia (BEI), data Pendapatan
Bank Indonesia (BI).
Penjelasan variabel-variabel yang
Domestik Bruto (PDB), data inflasi,
kemudian data diolah untuk tujuan
yang digunakan adalah sebagai berikut:
penelitian
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
ini.
Sumber-sumber
data
penelitian ini diperoleh dari berbagai
PDB adalah seluruh nilai barang-
sumber
barang
diantaranya
Bursa
Efek
499
dan
jasa-jasa
yang
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
diproduksikan didalam suatu negara
Perdagangan
dalam satu tahun tertentu (Sukirno
Deflator Produk Domestik Bruto
Sadono,
(PDB) atas dasar harga konstan .
2015:34).
PDB
dapat
mencerminkan tingkat kesejahteraan
Besar
(IHPB)
dan
3. Debt to Equity Ratio (DER)
masyarakat, semakin tinggi PDB
DER dapat diartikan sebagai ratio
maka
tingkat
utang terhadap ekuitas, ratio ini
sehingga
menggambar kan besarnya jumlah
semakin
pendapatan
tinggi
masyarakat
tingkat penjualan produk juga akan
hutang yang
meningkat
dengan
yang
meningkatkan
pada
laba
akhirnya
dimiliki perusahaan
membandingkan
antara
perusahaan
jumlah hutang dengan jumlah ekuitas
(Sinaga & Triaryati, 2014). Adapun
(Gallagher & Andrew Jr, 1999:91).
rumusan untuk mendapatan PDB
Semakin rendah ratio DER maka
adalah (Sukirno Sadono, 2015:35)
kemampuan
PDB
=
perusahaan
memenuhi
PNB – PFN dari LN
kewajiban
dalam
hutangnya
akan semakin baik , DER dapat
2. Inflasi
diketahui dengan rumusan (Supadi &
Inflasi adalah meningkatnya harga
M. Nuryanto Amin, 2014).
produk-produk secara keseluruhan
Total Debt
Total Equity
DER
=
yang dapat menyebabkan penurunan
daya beli masyarakat (Tandelilin,
2010:342).
Tingkat
inflasi
4. Return On Asset (ROA)
yang
ROA adalah perbandingan antara
tinggi umumnya dikaitkan dengan
laba bersih setelah pajak dengan
kondisi ekonomi yang overheated,
jumlah aktiva, semakin besar ROA
yaitu kondisi ekonomi mengalami
permintaan
produknya
melebihi
sehingga
menunjukkan
kapasitas
semakin
harga-harga
semakin
Saifi, 2014). Di dalam penjelasan
karena
tingkat
meningkatnya
harga
ataupun return saham (Nugraha,
Bank Indonesia dikatakan bahwa
2014). ROA dapat diketahui dengan
indikator inflasi dapat diukur dengan
Indeks
baik,
perusahaan
kembalian saham semakin besar atau
mengalami kenaikan (Darminto &
pendekatan
kinerja
rumusan
Harga
500
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
6. Resiko Sistemis (Beta Saham)
Net Income After Tax
Total Asset
ROA =
ISSN: 2476-9576
Resiko sistemis atau resiko yang
tidak dapat dihindarkan disebut juga
5. Return On Equity (ROE)
dengan resiko pasar, parameter yang
ROE adalah rasio yang digunakan
digunakan untuk mengukur resiko
untuk mengukur tingkat efektifitas
adalah
dalam memperoleh keuntungan dari
saham
(Husnan
sekuritas
,
atau
return
portofolio
2010:375). Jika beta saham < 1 maka
rumusan
resiko saham dikatakan relatif rendah
Net Income After Tax
Equity
karena sensitifitas harga saham ini
lebih kecil dari indeks harga saham
Semakin tinggi ROE berarti semakin
gabungan dan jika beta saham > 1
baik kinerja suatu perusahaan dalam
maka dapat dianggap resiko saham
mengelola modal untuk menghasilkan
laba,
pengukur
terhadap return pasar (Jogiyanto,
2005:331), ROE diperoleh dengan
ROE =
yaitu
volatilitas suatu resiko sistemis pada
investasi yang telah dilakukan oleh
pemegang
Beta
dengan
diharapkan
meningkatnya
para
investor
tersebut relatif tinggi karena saham
laba
tertarik
untuk membeli saham tersebut yang
akhirnya harga saham perusahaan
tersebut
mempunyai
tingkat
perubahan
harga
atau
tingkat
volatilitas
harga
diatas
pasar.
Rumusan Beta dengan menggunakan
tersebut akan meningkat (Nugraha,
model indeks tunggal adalah sebagai
2014).
berikut:
7. Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham atau
pemodal atas investasi yang dilakukannya, return saham dapat dihitung dengan
rumusan (Jogiyanto, 2010:207).
501
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Metode
menggunakan
Analisis
program
b1,b2,b3,b4,b5,b6
=
Koefisien
korelasi X1,X2,X3,X4,X5,X6
dilakukan
SPSS
for
X1 = Variabel independen PDB
Windows versi 18.0, dengan model yang
X2 = Variabel independen Inflasi
dianalisa adalah model regresi berganda
yang
dinyatakan
dalam
ISSN: 2476-9576
X3 = Variabel independen DER
persamaan
X4 = Variabel independen ROA
berikut:
X5 = Variabel independen ROE
X6 = Variabel independen
saham
Y=
α+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6
X6+e
e = Besaran nilai residu (standar
error)
Dimana:
Y = Variabel
saham syariah
dependen
Beta
return
α = Nilai Konstanta
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif Data
Tabel 2. Deskriptif Data
N
X1_PDB
X2_INFLASI
X3_DER
X4_ROA
X5_ROE
X6_BETA
44
44
44
44
44
44
Minimu Maximu
m
m
Mean
9546.00 12407.00 11038.7500
3.53
6.97
5.8250
.13
2.56
.8345
2.48
71.51
12.7255
4.50
135.85
24.8225
.13
2.20
.9102
502
Std.
Deviation
1070.49771
1.36093
.59401
12.61827
33.27936
.64086
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Y_RETURN
Valid N
(listwise)
44
44
.49
ISSN: 2476-9576
6.37
2.6520
1.39320
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Penelitian ini menggunakan data
tingkat inflasi di Indonesia sepanjang
dalam bentuk pooled cross sectional,
tahun 2013 sampai tahun 2016 masih
dimana periode data penelitian dilakukan
dalam taraf wajar dan terkendali dimana
pada tahun 2013 - 2016, dengan sampel
inflasi tidak pernah melebihi angka 7%,
sebanyak 11 perusahaan, maka pooled
hal ini memberikan dampak yang cukup
cross sectional diperoleh sejumlah 11 x
baik bagi iklim usaha dan investasi
4 = 44 data. Dari tabel 2 dapat dijelaskan
dipasar modal.
bahwa rata-rata PDB Indonesia dari
Rata-rata DER untuk perusahaan
tahun 2013 - 2016 sebesar Rp.11.038,75
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
trilliun, dari data BPS dilaporkan bahwa
sebesar 0.83 kali, hal ini menunjukkan
dari tahun 2013 sampai dengan tahun
bahwa
2016
sahamnya
PDB
mengalami
peningkatan
perusahaan-perusahaan
terdaftar
di
JII
yang
adalah
sebesar
perusahaan yang cukup baik dalam
Rp.9.546 trilliun dan di tahun 2016
mengelola dan menjaga ratio hutang,
meningkat menjadi Rp.12.406,8 trilliun
dimana tidak ada perusahaan yang DER
(BPS, 2017). Peningkatan PDB dapat
nya melampaui ketentuan pemerintah,
mencerminkan
kesejahteraan
yaitu batasan DER yang diperbolehkan
masyarakat, semakin tinggi PDB maka
adalah maksimal sebesar 4 kali dari
semakin
modal
dimana
tahun
PDB
tingkat
tinggi
masyarakat,
2013
tingkat
dan
pendapatan
sendiri
atau
4:1
(PMK
no.169/PMK.010/2015, 2015).
memberikan
kepada
ROA rata-rata untuk perusahaan
masyarakat untuk dapat berinvestasi
yang tergabung dalam indeks saham JII
dipasar modal.
sebesar 12,72%, hal ini menunjukkan
kesempatan
lebih
banyak
Rata-rata inflasi sebesar 5.82%,
perusahaan yang tergabung dalam saham
inflasi tertinggi ditahun 2013 dengan
JII memiliki kemampuan menghasilkan
tingkat inflasi sebesar 6.97% dan inflasi
laba dari total aktiva dengan cukup baik
terendah ditahun 2016 sebesar 3.53% ,
selama periode penelitian. ROE rata-rata
503
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
sebesar 24,82% juga menggambarkan
Rata-rata return saham syariah
kemampuan perusahaan menghasilkan
sebesar 2,65, return saham bisa positif
pengembalian modal sendiri yang cukup
bisa juga negatif, jika return saham
baik selama periode penelitian.
negatif berarti mendapatkan kerugian
Beta saham rata-rata sebesar
atau capital lost dan jika return saham
0.91%, hal ini menandakan bahwa rata-
positif berarti mendapatkan keuntungan
rata resiko pada saham syariah relatif
atau capital gain, semakin tinggi return
rendah karena beta saham < 1, Beta
saham
saham
diharapkan karena dapat memberikan
tertinggi
selama
periode
tentunya
akan
semakin
penelitian yaitu sebesar 2.20 dimiliki
keuntungan
oleh kode saham ADRO dengan nama
saham tertinggi sebesar 6.37 ada pada
perusahaan PT. Adaro Energy Tbk dan
kode saham ADRO (PT. Adaro Energy
Beta
sebesar 0.13
Tbk ) ditahun 2015 dan return saham
dimiliki oleh kode saham UNTR denga
terendah sebesar 0,49 ada pada kode
nama perusahaan PT. United Tractors
saham LPKR
Tbk.
Tbk).
saham
terendah
yang
maksimal.
(PT. Lippo Karawaci
Pengujian Hipotesis
Model
(Constant)
X1_PDB
X2_INFLA
SI
X3_DER
X4_ROA
X6_BETA
Tabel 6. Hasil analisis Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
-.991
4.723
6.179E-5
.000
.604
.242
-.803
.006
.045
.357
.018
.292
R
= 0.624
R square = 0.389
Adj. R square = 0.309
504
t
-.210
.199
2.498
Sig.
.835
.843
.017
-.343 -2.253
.052
.327
.021
.153
.030
.746
.879
Beta
.047
.590
Return
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Dari hasil perhitungan analisis
ISSN: 2476-9576
Domestik Bruto (PDB), variabel (X4)
koefisien regresi maka persamaan
Return On Asset (ROA), variabel (X6)
regresi linear berganda dengan tingkat
BETA Saham tidak signifikan karena
signifikansi sebesar 5% dapat
nilai Sig > 0.05.
dirumuskan persamaan sebagai berikut:
Square
Y = -0.991 + 0.00006179X1 + 0.604X2
bahwa pengaruh faktor makroekonomi
- 0.803X3 + 0.006X4 + 0.045X6
(PDB,
Berdasarkan tabel 6 dan persamaan
(DER,ROA) dan saham BETA terhadap
regresi linear diatas terdapat beberapa
return saham syariah sebesar 30.90%
variabel yang signifikan dengan nilai Sig
dan sisanya sebesar 69.10% dipengaruhi
< 0.05 yaitu variabel (X2) Inflasi dan
oleh variabel lain.
Nilai Adjusted R
sebesar 0.309
Inflasi)
faktor
yang berarti
fundamental
variabel (X3) Debt to Equity Ratio
(DER), sedangkan variabel (X1) Produk
Uji F (F-test )
Tabel 7. Hasil Uji F (F-test)
Uji F dilakukan untuk mengetahui kelayakan model regresi dan pengaruh
simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, jika nilai F hitung >
nilai F tabel dan nilai Sig. F hitung < 0.05 maka variabel PDB, Inflasi, DER, ROA,
BETA secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham dan
kelayakan model terpenuhi. Dari hasil output regresi spss Uji F didapatkan nilai F
hitung sebesar 4.849 lebih besar dari pada F tabel sebesar 2.46, dan nilai Sig. F=0.002 <
0.05 maka model regresi memenuhi kelayakan.
505
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Uji Korelasi
Tabel 8. Hasil Uji Korelasi
Independe ↔
nt
Dependent
Person Sig (2 Tailed)
Correlati
on
Kesimpulan
↔
Y_RETURN
-0.439**
0.003
H0 ditolak, korelasi
sedang - negatif
X2_INFLA ↔
SI
Y_RETURN
0.537**
0.000
H0 ditolak, korelasi
sedang - positif
X3_DER
↔
Y_RETURN
-0.286
0.060
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X4_ROA
↔
Y_RETURN
-0.078
0.615
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X5_ROE
↔
Y_RETURN
-0.196
0.203
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X6_BETA ↔
Y_RETURN
-0.013
0.931
H0 diterima, tidak ada
korelasi
X1_PDB
dicapai. Dari tabel 8 uji korelasi dapat
Secara umum uji korelasi adalah
untuk mempelajari apakah ada hubungan
dijelaskan sebagai berikut:
antara dua variabel atau lebih, sedang
1. Variabel PDB berkorelasi negatif
untuk
dengan kekuatan sedang (0.439) dan
memprediksi seberapa jauh pengaruh
signifikan dengan variabel return
tersebut (Santoso, 2012:197). Sehingga
saham
jika analisis korelasi menyatakan adanya
Signifikansi pada level 5% < 0.05 ,
hubungan yang kuat-tidaknya antara
meskipun berdasarkan hasil regresi
variabel-variabel tersebut, maka analisis
variabel
regresi akan memprediksi seandainya
pengaruh yang signifikan terhadap
salah
return
analisis
regresi
satu
adalah
variabel
independen
syariah
PDB
karena
tidak
saham,
nilai
memiliki
namun
ada
ditingkatkan / diturunkan sekian kali
kecenderungan bahwa pengaruh yang
maka
diberikan
berapa
penurunan
kali
variabel
peningkatan
dependen
/
akan
506
variabel
PDB
masih
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
memiliki nilai korelasi dengan nilai
korelasi
return saham syariah.
dengan Return saham syariah.
2. Variabel Inflasi berkorelasi positif
dengan
kekuatan
sedang
antara
variabel
Inflasi
3. Variabel-variabel lain sepeti DER,
dan
ROA,
ROE
dan
BETA
tidak
signfikan dengan variabel return
memiliki korelasi yang signifikan
saham syariah karena memiliki nillai
terhaadap
signfikansi < 0.05.
syariah.
Jadi dapat
dikatakan bahwa pengaruh signfikan
tidak
diberikan
oleh
terhadap
syariah
return
saham
Hal ini juga ditunjukkan
signifikannya
pengaruh
variabel
Inflasi
variabel-variabel ini terhadap return
retun
saham
saham pada analisis regresi.
disebabkan
adanya
variabel
juga
variael
Uji t (t-test)
Tabel 9. Hasil Uji t (t-test)
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
(Constant)
Std. Error
-.991
4.723
6.179E-5
.000
.604
X3_DER
Keterangan
Beta
t
Hasil
Sig.
-.210
.835
.047
.199
.843
Tidak Signifikan
.242
.590
2.498
.017
Signifikan
-.803
.357
-.343
-2.253
.030
Signifikan
X4_ROA
.006
.018
.052
.327
.746
Tidak Signifikan
X6_BETA
.045
.292
.021
.153
.879
Tidak Signifikan
X1_PDB
X2_INFLASI
Uji t atau pengujian secara
dilakukan
untuk
menguji
hipotesis
parsial digunakan untuk menguji secara
apakah hipotesis diterima atau ditolak .
parsial variabel independen yang terdiri
Jika nilai Sig. < 0.05 maka secara parsial
dari Produk Domestik Bruto (PDB),
variabel
Inflasi, Debt to Equity Ratio (DER),
signifikan terhadap variabel dependen
Return On Assets (ROA), dan Beta
(return saham syariah) maka hipotesis
saham
dependen
diterima, jika nilai Sig. > 0.05 maka
(return saham syariah), uji t juga
secara parsial variabel independen tidak
terhadap
variabel
507
independen
berpengaruh
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
berpengaruh
variabel
signifikan
dependen
terhadap
(return
ISSN: 2476-9576
secara parsial berpengaruh positif
saham
dan
signifikan
terhadap
return
syariah) maka hipotesis ditolak (tidak
saham syariah, sehingga hipotesis 2
diterima). Dari output regresi SPSS
yang menduga inflasi berpengaruh
didapatkan hasil berikut:
positif
Faktor
makroekonomi
return
yang
saham
syariah
dapat
Pendapatan
diterima. Hasil ini sejalan dengan
Domestik Bruto (PDB) dengan nilai
hasil peneltian yang dilakukan oleh
Sig.0.843 > 0.05, dapat disimpulkan
(Suyati, 2015) yang menemukan
bahwa
variabel
bahwa secara parsial variabel inflasi
Domestik
Bruto
diproksikan dengan
Pendapatan
(PDB)
berpengaruh
secara
signifikan
return
tidak signifikan terhadap return
dengan hasil penelitian (Setyowati
saham syariah, sehingga hipotesis 1
& Ningsih, 2016) yang menemukan
yang menduga Produk Domestik
bahwa inflasi tidak berpengaruh
Bruto (PDB) berpengaruh positif
signifikan terhadap return saham.
signifikan
terhadap
return
saham,
terhadap
parsial berpengaruh positif tetapi
dan
Faktor
namun
berbeda
fundamental
yang
saham syariah tidak dapat diterima.
diproksikan dengan Debt to Equity
Hasil
ini
penelitian
dan signifikan terhadap
sejalan
yang
dengan
hasil
Ratio (DER) dengan nilai Sig.0.030
dilakukan
oleh
< 0.05, dapat disimpulkan bahwa
(Sinaga & Triaryati, 2014) yang
variabel
menemukan bahwa variabel PDB
berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap harga
terhadap
saham, dan juga penelitian (Kewal,
sehingga hipotesis 3 yang menduga
2012)
Debt
yang
juga
menemukan
to
DER
secara
negatif
return
Equity
parsial
signifikan
saham
Ratio
syariah,
(DER)
variabel PDB tidak berpengaruh
berpengaruh negatif dan signifikan
signifikan terhadap return saham.
terhadap return saham syariah dapat
Faktor
yang
diterima. Hasil ini sejalan dengan
diproksikan dengan Inflasi dengan
hasil peneltian yang dilakukan oleh
nilai
dapat
(Ismayanti & Yuniar, 2014), (Putri
disimpulkan bahwa variabel Inflasi
& Sampurno, 2012) dan penelitian
makroekonomi
Sig.0.017
<
0.05,
508
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
(Azwar
et
al.,
2010)
yang
positif tetapi
signifikan
terhadap
berpengaruh
terhadap
sehingga hipotesis 6 yang menduga
dengan
Beta Saham berpengaruh positif dan
penelitian (Supadi & Amin, 2014)
signifikan terhadap return saham
yang menemukan hasil bahwa DER
syariah tidak dapat diterima. Hasil
tidak
ini sejalan dengan hasil peneltian
signifikan
saham,
berbeda
berpengaruh
signifikan
terhadap return saham.
Faktor
return
2016)
(ROA) dengan nilai Sig.0.0746 >
variabel
0.05, dapat disimpulkan
bahwa
berpengaruh
variabel
parsial
return saham.
secara
positif
syariah,
Amin, 2014), (Setyowati & Ningsih,
yang
diproksikan dengan Return On Asset
ROA
saham
yang dilakukan oleh (Supadi &
fundamental
berpengaruh
tetapi
yang menemukan
Beta
bahwa
saham
signifikan
tidak
terhadap
tidak
signifikan terhadap return saham
KESIMPULAN DAN SARAN
syariah, sehingga hipotesis 4 yang
Kesimpulan
menduga Return On Asset (ROA)
1. Secara
simultan
Faktor
berpengaruh positif dan signifikan
makroekonomi,
terhadap return saham syariah tidak
resiko
dapat diterima. Hasil ini sejalan
signifikan terhadap return saham
dengan
syariah yang tergabung dalam saham
hasil
penelitian
yang
fundamental
sistemis
dan
berpengaruh
Jakarta Islamic Index (JII).
dilakukan oleh (Yeye & Tri, 2011)
tidak
menemukan bahwa variabel DER
return
ISSN: 2476-9576
dan (Putri & Sampurno, 2012) yang
2. Secara parsial variabel Inflasi dan
menemukan bahwa variabel ROA
variabel Debt to Equity Ratio (DER)
tidak
berpengaruh
berpengaruh
signifikan
signifikan
terhadap
terhadap return saham.
return saham syariah yang tergabung
Resiko sistemis yang diproksikan
dalam saham Jakarta Islamic Index
dengan Beta saham
(JII).
dengan nilai
Sig.0.0879
>
0.05,
disimpulkan
bahwa variabel Beta
saham secara parsial
3. Secara
dapat
parsial
variabel
Produk
Domestik Bruto (PDB), Return On
Asset (ROA) dan Beta saham tidak
berpengaruh
509
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
berpengaruh
signifikan
terhadap
resiko
ISSN: 2476-9576
sistemis
karena
hasil
return saham syariah yang tergabung
penelitian ini menunjukkan secara
dalam saham Jakarta Islamic Index
simultan
(JII).
berpengaruh
4. Variabel Return On Equity (ROE)
faktor-faktor
tersebut
signifikan
terhadap
return saham syariah.
tidak dijelaskan lebih lanjut dalam
2. Dikarenakan adanya resiko investasi
penelitian ini karena saat uji asumsi
maka sebelum memutuskan untuk
klasik
gejala
berinvestasi di pasar modal syariah
multikolinearitas sehingga variabel
sepatutnya investor juga melihat
Return On Equity (ROE) dikeluarkan
faktor-faktor
dari model regresi dalam penelitian
mempengaruhi
ini.
saham yang tidak diteliti dalam
mengandung
5. Penelitian ini mempunyai beberapa
lain
yang
dapat
pergerakan
harga
penelitian ini yaitu faktor politik,
keterbatasan yaitu hasil regresi linier
psikologis
berganda dengan melihat nilai Adj. R
komoditas seperti harga emas, harga
square bahwa pengaruh
minyak dunia.
faktor
makroekonomi (PDB, Inflasi) faktor
fundamental
(DER,ROA)
3. Penelitian
pasar
selanjutnya
dan
harga
diharapkan
dan
dapat meneliti variabel lain yang
Resiko (Beta) terhadap return saham
dapat mempengaruhi return saham
syariah
30.90%
yang tidak diteliti dalam penelitian
sedangkan sisanya sebesar 69.10%
ini seperti variabel kurs (nilai tukar),
dipengaruhi oleh variabel lain yang
bunga Bank, Price Earning Ratio
tidak diteliti dalam penelitian ini.
(PER), situasi politik, psikologis
hanya
sebesar
pasar dan harga komoditas yang
dapat mempengaruhi harga saham.
Saran
1. Investor
diharapkan
sebelum
4. Objek penelitian ini terbatas pada
memutuskan untuk berinvestasi di
saham-saham syariah yang tergabung
pasar modal syariah perlu terlebih
dalam Jakarta Islamic Index (JII)
dahulu melakukan analisa terhadap
dengan periode tahun 2013 – 2016.
laporan
Penelitian selanjutnya dapat meneliti
keuangan
fundamental,
yaitu
struktur
makroekonomi
dan
seluruh saham syariah yang terdaftar
510
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
Sekuritas.
YPKN.
di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau
memperpanjang periode penelitian.
ISSN: 2476-9576
Yogyakarta:
AMP
Ismayanti, D., & Yuniar, M. W. (2014).
Pengaruh Faktor Fundamental dan
Risiko (Beta) Terhadap Return
Saham pada Perusahaan yang
Termasuk Dalam Indeks LQ 45.
Jurnal Wawasan Manajemen, 2
(1)(Februari 2014), 1–20.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Yama, I., Mufrani, A., Suhendra,
& Noor, S. (2010). Analisis Faktor
Fundamental Terhadap Excess
Return Saham Syariah Perusahaan
Jakarta Islamic Index. Al-Iqtishad,
3 (1)(Januari 2011), 127–140.
Jogiyanto Hartono. (2010). Teori
Portofolio dan Analisis Investasi
(7th ed.). Yogyakarya: BPFE
Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada.
BPS (Badan Pusat Statistik). (2017).
Produk Domestik Bruto Indonesia
2012-2016. Https://www.bps.go.id,
1–105.
Kewal, S. S. (2012). Pengaruh Inflasi,
Suku
Bunga,
Kurs,
dan
Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan. Jurnal
Economia, 8 (1)(April 2012), 53–
64.
Darminto, A. P., & Saifi, M. (2014).
Faktor Internal dan Eksternal yang
Mempengaruhi Pergerakan Harga
Saham (Studi Pada Saham-Saham
Indeks LQ45 Periode 2009 – 2013).
Jurnal Administrasi Bisnis, 11
(1)(Juni 2014), 1–9.
Kurniawan, R. D., & Asandimitra, N.
(2014). Analisis Perbandingan
Kinerja Indeks Saham Syariah dan
Kinerja
Indeks
Saham
Konvensional.
Jurnal
Ilmu
Manajemen, 2 (4)(Oktober 2014),
1356–1366.
Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas
Jasa Keuangan. (2016). Roadmap
Pasar Modal Syariah 2015 – 2019.
Http://www.ojk.go.id, 1–103.
Ferdinand Augusty. (2006). Metode
Penelitian Manajemen: Pedoman
Penelitian untuk Penulisan Skripsi,
Tesis
dan
Disertasi
Ilmu
Manajemen (2nd ed.). Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro,
CV.Indoprint
Semarang.
Menteri
Keuangan.
PMK169/PMK.010/2015
Penentuan
Besarnya Perbandingan antara
utang dan modal perusahaan
(2015).
Nugraha, F. A. (2014). Pengaruh
Analisis Fundamental Terhadap
Return Saham Perusahaan (Studi
Empiris
pada
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2010-2014.
Gallagher, T. J., & Joseph D. Andrew Jr.
(1999). Financial Management:
Principles and Practise. New
Jersey: Prentice Hall Inc.
Otoritas Jasa Keuangan. Penerapan
Prinsip Syariah di Pasar Modal,
Husnan Suad. (2005). Dasar-Dasar
Teori Portofolio dan Analisis
511
AL-ULUM : JURNAL ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3 Nomor 2, Oktober 2017
ISSN: 2476-9576
Pub. L. No. 15/POJK.04/2015, OJK
1 (2015). Indonesia. Retrieved from
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/r
egulasi/lembaga-keuanganmikro/peraturanojk/Documents/SAL-POJK
PERIZINAN FINAL F.pdf
Supadi, D. B. P., & M. Nuryanto Amin.
(2014).
Pengaruh
Faktor
Fundamental dan Risiko Sistemis
Terhadap Return Saham Syariah.
Media Riset Akuntansi, Auditing &
Informasi, 12 (1)(April 2012), 23–
45.
Putri, A. A. B., & Sampurno, R. D.
(2012). Analisis Pengaruh ROA,
EPS, NPM, DER dan PBV
Terhadap
Return
Saham.
Diponegoro Business Review, 1, 1–
11.
Suyati, S. (2015). Pengaruh Inflasi ,
Tingkat Suku Bunga Dan Nilai
Tukar Rupiah / Us Dollar Terhadap
Return Saham Properti Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang,
4, 70–86.
Santoso Singgih. (2012). Aplikasi SPSS
pada Statistik Parametrik. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Tandelilin Eduardus. (2010). Portofolio
dan Investasi: Teori dan Aplikasi
(1st ed.). Yogyakarta: Karnisius.
Setiawan, B. (2017). Perbandingan
Kinerja Pasar Modal Syariah dan
Konvensional :
Suatu
Kajian
Empiris
pada
Pasar
Modal
Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Global Masa Kini, 8 (1)(Juli 2017),
35–40.
Yeye, S., & Tri, T. (2011). Reaksi Signal
Rasio Profitabilitas dan Rasio
Solvabilitas
Terhadap
Return
Saham
Perusahaan.
Dinamika
Keuangan Dan Perbankan, 3
(1)(Mei 2011), 17–37.
Setyowati, H., & Ningsih, R. (2016).
Pengaruh Faktor Fundamental,
Risiko Sistemis dan Ekonomi
Makro Terhadap return Saham
Syariah yang Tergabung di Jakarta
Islamik Indek (JII) pada Periode
2010 - 2014. Jurnal Kajian Bisnis,
24(1), 54–70.
Website:
https://www.bps.go.id/ diakses pada
tanggal 5 September 2017
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/da
ta/ diakses pada tanggal 5 September
2017
https://www.finance.yahoo.com diakses
pada tanggal 6 September 2017
Sinaga, A. K., & Triaryati, N. (2014).
Pengaruh Faktor Fundamental dan
Ekonomi Makro Terhadap Harga
Saham.
E-Jurnal
Manajemen
Universitas Udayana, 3, 1412–
1426.
https://finance.google.com diakses pada
tanggal 6 September 2017
http://www.idx.co.id/ diakses pada
tanggal 7 September 2017
Sukirno
Sadono.
(2015).
MAKROEKONOMI:
Teori
Pengantar (Ed.3 Cet.2). Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
http://www.reuters.com/ diakses pada
tanggal 7 September 2017.
512