HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN LANJUT USIA DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJAMASIN
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN KEBIASAAN OLAHRAGA
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN LANJUT USIA DI
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJAMASIN
Zuhrupal Hadi
zuhrupalhadi@gmail.com
Edy Ariyanto
edy.ariyanto777@gmail.com
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
Hypertension gives symptoms that will continue a little market target organs,
such as stroke (to the brain), coronary heart disease (for coronary arteries) and
hypertrophy of the right ventricle/left ventricle hypertrophy (for the heart muscle). The
general objective of this study was to determine the relationship between smoking and
exercise habits to the incidence of hypertension in elderly patients at the Health Center
of East Kelayan Banjarmasin.In this study using analytical survey method with cross
sectional approach. Accidental sampling with sampling techniques. Data collection
using interviews through questionnaires, data analysis using Chi-Square test with a
significance level (α) = 10 %. The data collected were analyzed using statistical
univariate, bivariate analysis using chi square test with the help of computerization. The
results obtained by analysis of the respondents who had diarrhea in Puskesmas
kelayan Timur Banjarmasin city as much as 54.2%. Variables significantly associated
with the incidence of diarrhea (p α ) maka
sebenarnya ada beberapa lanjut
Ho diterima, dengan demikian
usia
secara
merokok
Chi-Square
Testdapat
digabung
nilai signifikan p
statistik
pada
tingkat
yang
memang
tetapi
pernah
mampu
kepercayaan 90 % tidak terdapat
menghentikan
hubungan yang bermakna antara
merokoknya karena sulit untuk
kebiasaan
bernapas
merokok
dengan
kejadian hipertensi pada pasien
membiasakan
kebiasaan
selama
masih
diri
dengan
111
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
kebiasaan
klinik kardiovaskuler RS. Hospital
merokok secara langsung dapat
cinere untuk kebiasan merokok
menimbulkan gangguan kesehatan,
lanjut usia diperoleh hasil bahwa
terutama
paru-paru.Adapun
hampir seluruh lanjut usia tidak
penelitian ini mendapat dukungan
merokok yaitu sebanyak 91,3%. Hal
dari
dimana
tersebut terjadi dikarenakan jumlah
penelitiannya mengatakan bahwa
sampel sebagian besarnya adalah
dari 23 lanjut usia yang mengikuti
lansia dan banyak lansia yang
jantung sehat di klub jantung sehat
sudah
merokok,
karena
Atika
Sari
berhenti
merokok
Tabel 4.11 Hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi
padapasien lanjut usia di Puskesmas Kelayan Timur.
Kejadian Hipertensi
No
TOTAL
Kebiasaan olahraga
1
2
3
Normal**
Perbatasan**
Hipertensi
Baik*
n
9
%
90
n
1
%
10
n
0
%
0
N
10
%
100
Sedang*
2
28,5
2
28,5
3
42,8
7
100
Buruk
TOTAL
1
12
3,2
25
7
10
22,5
20,8
23
26
74
54,2
31
48
100
100
Keterangan : * digabung dengan analisis statistic. p = 0,000 OR = 13,417
** digabung dengan analisis statistic.
Berdasarkan tabel 4.11 Didapatkan
dibawah nilai α = 0,1 ( p < α = p <
hasil analisa uji statistik dengan uji
0,1 ) maka Ho ditolak, dengan
Chi-Square Test dapat dijelaskan
demikian
bahwa setelah variabel kebiasaan
tingkat kepercayaan 90 % terdapat
olahraga kategori baik dan sedang
hubungan yang bermakna antara
digabung serta variabel kejadian
kebiasaan
hipertensi kategori normal dan
kejadian hipertensi pada pasien
perbatasan
lanjut
digabung
nilai signifikan p
diperoleh
= 0,000 atau
secara
usia
statistik
olahraga
yang
pada
dengan
berobat
di
Puskesmas Kelayan Timur. Nilai
112
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
OR = 13,417, menunjukkan bahawa
tekanan
pasien lanjut usia yang melakukan
anggota
kebiasaan
penurunan tekanan darah sistolik
olahraganya
baik+sedang
13,417
mempunyai
lebih
resiko
darah
pada
32,58
dengan
%
rata-rata
diastolik sebesar 6 mmHg yang
dapat
dipertahankan
minimal
kecil
menderita
hipertensi
daripada
selama satu bulan. Hal ini juga
pasien lanjut usia yang melakukan
sesuai dengan teori bahhwa terapi
kebiasaan olahraganya buruk.Dari
untuk hipertensi untuk mengontrol
hasil penelitian ini sebagian besar
tekanan darah selain dengan obat-
lanjut
obatan dapat dilakukan dengan
penyakit
usia
memiliki
kebiasaan
olahraga yang buruk, menurut
terapi
penelitian yang dilakukan melalui
dengan pola hidup sehat, salah
wawancara
satunya
kebiasaan
olahraga
nonfarmakologi
dengan
yaitu
melakukan
yang buruk disebabkan karena
olahraga rutin dan teratur (Sani,
kurangnya
2007).
mendapat
perhatian
dari orang-orang terdekat seperti
keluarga, kebanyakan para lanjut
KESIMPULAN
usia tersebut hidup sendiri karena
Distribusi 48 lanjut usia yang
anak-anak mereka sudah tidak
diteliti, lanjut usia yang memiliki
diam serumah lagi karena sudah
tekanan darah normal berjumlah 12
memiliki keluarga masing-masing
orang
sehingga tidak ada menemani atau
memiliki tekanan darah perbatasan
menyemangati untuk melakukan
berjumlah 10 orang (20,8%) dan
olahraga. Adapun penelitian ini
lanjut
didukung
hipertensi
dilakukan
penelitian
oleh
Werdhani dimana
Retno
yang
Asti
penelitiannya
menyatakan terdapat penurunan
(25%), lanjut usia yang
usia
(54,2%).Ada
yang
berjumlah
mengalami
26
hubungan
orang
yang
bermakna
antara
kebiasaan
olahraga
dengan
kejadian
113
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
hipertensi pada pasien lanjut usia
kebiasaan olahraganya buruk.Hasil
di
penelitian
Puskesmas
Kelayan
Timur
ini
dapat
dijadikan
Banjarmasin tahun 2012 ( p = 0,000
sebagai
). OR = 13,417 menunjukkan bahwa
meningkatkan pemahaman pasien
pasien lanjut usia yang melakukan
tentang
kebiasaan
sehingga
olahraganya
baik+sedang
13,417
mempunyai
lebih
penyakit
resiko
kecil
menderita
hipertensi
daripada
bahan
masukan
penyakit
untuk
hipertensi
pasien
dapatmembiasakan
berolahraga
teratur seperti jalan sehat dan
mengikuti
senam
lansia.
pasien lanjut usia yang melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Bustan,
M.N. 2007. Epidemiologi
Penyakit
Tidak
Menular.Jakarta: Rineka
Cipta.
Departemen
Kesehatan
RI.2010.Laporan
Data
Penduduk
Indonesia.Jakarta:
Depkes RI.
Indriyani, 2009.Widian Nur.Deteksi
Dini Kolestrol, Hipertensi, dan
Stroke. Jakarta: Milestone.
Muhammadun
AS.2010.Hidup
Bersama Hipertensi Seringai
Darah Tinggi Sang Pembunuh
Sekejap. Jogjakarta: In-Books.
Notoatmodjo,
Soekidjo.2005.Metodologi
Penelitian Kesehatan.Jakarta:
Rineka Cipta.
Puskesmas
Kelayan
Timur.2011.Laporan Tahunan
Banjarmasin.Puskesmas
Kelayan Timur.
Puskesmas
Kelayan
Timur.2012.Laporan Bulanan
Banjarmasin.Puskesmas
Kelayan Timur.
114
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN KEBIASAAN OLAHRAGA
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN LANJUT USIA DI
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJAMASIN
Zuhrupal Hadi
zuhrupalhadi@gmail.com
Edy Ariyanto
edy.ariyanto777@gmail.com
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
Hypertension gives symptoms that will continue a little market target organs,
such as stroke (to the brain), coronary heart disease (for coronary arteries) and
hypertrophy of the right ventricle/left ventricle hypertrophy (for the heart muscle). The
general objective of this study was to determine the relationship between smoking and
exercise habits to the incidence of hypertension in elderly patients at the Health Center
of East Kelayan Banjarmasin.In this study using analytical survey method with cross
sectional approach. Accidental sampling with sampling techniques. Data collection
using interviews through questionnaires, data analysis using Chi-Square test with a
significance level (α) = 10 %. The data collected were analyzed using statistical
univariate, bivariate analysis using chi square test with the help of computerization. The
results obtained by analysis of the respondents who had diarrhea in Puskesmas
kelayan Timur Banjarmasin city as much as 54.2%. Variables significantly associated
with the incidence of diarrhea (p α ) maka
sebenarnya ada beberapa lanjut
Ho diterima, dengan demikian
usia
secara
merokok
Chi-Square
Testdapat
digabung
nilai signifikan p
statistik
pada
tingkat
yang
memang
tetapi
pernah
mampu
kepercayaan 90 % tidak terdapat
menghentikan
hubungan yang bermakna antara
merokoknya karena sulit untuk
kebiasaan
bernapas
merokok
dengan
kejadian hipertensi pada pasien
membiasakan
kebiasaan
selama
masih
diri
dengan
111
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
kebiasaan
klinik kardiovaskuler RS. Hospital
merokok secara langsung dapat
cinere untuk kebiasan merokok
menimbulkan gangguan kesehatan,
lanjut usia diperoleh hasil bahwa
terutama
paru-paru.Adapun
hampir seluruh lanjut usia tidak
penelitian ini mendapat dukungan
merokok yaitu sebanyak 91,3%. Hal
dari
dimana
tersebut terjadi dikarenakan jumlah
penelitiannya mengatakan bahwa
sampel sebagian besarnya adalah
dari 23 lanjut usia yang mengikuti
lansia dan banyak lansia yang
jantung sehat di klub jantung sehat
sudah
merokok,
karena
Atika
Sari
berhenti
merokok
Tabel 4.11 Hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi
padapasien lanjut usia di Puskesmas Kelayan Timur.
Kejadian Hipertensi
No
TOTAL
Kebiasaan olahraga
1
2
3
Normal**
Perbatasan**
Hipertensi
Baik*
n
9
%
90
n
1
%
10
n
0
%
0
N
10
%
100
Sedang*
2
28,5
2
28,5
3
42,8
7
100
Buruk
TOTAL
1
12
3,2
25
7
10
22,5
20,8
23
26
74
54,2
31
48
100
100
Keterangan : * digabung dengan analisis statistic. p = 0,000 OR = 13,417
** digabung dengan analisis statistic.
Berdasarkan tabel 4.11 Didapatkan
dibawah nilai α = 0,1 ( p < α = p <
hasil analisa uji statistik dengan uji
0,1 ) maka Ho ditolak, dengan
Chi-Square Test dapat dijelaskan
demikian
bahwa setelah variabel kebiasaan
tingkat kepercayaan 90 % terdapat
olahraga kategori baik dan sedang
hubungan yang bermakna antara
digabung serta variabel kejadian
kebiasaan
hipertensi kategori normal dan
kejadian hipertensi pada pasien
perbatasan
lanjut
digabung
nilai signifikan p
diperoleh
= 0,000 atau
secara
usia
statistik
olahraga
yang
pada
dengan
berobat
di
Puskesmas Kelayan Timur. Nilai
112
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
OR = 13,417, menunjukkan bahawa
tekanan
pasien lanjut usia yang melakukan
anggota
kebiasaan
penurunan tekanan darah sistolik
olahraganya
baik+sedang
13,417
mempunyai
lebih
resiko
darah
pada
32,58
dengan
%
rata-rata
diastolik sebesar 6 mmHg yang
dapat
dipertahankan
minimal
kecil
menderita
hipertensi
daripada
selama satu bulan. Hal ini juga
pasien lanjut usia yang melakukan
sesuai dengan teori bahhwa terapi
kebiasaan olahraganya buruk.Dari
untuk hipertensi untuk mengontrol
hasil penelitian ini sebagian besar
tekanan darah selain dengan obat-
lanjut
obatan dapat dilakukan dengan
penyakit
usia
memiliki
kebiasaan
olahraga yang buruk, menurut
terapi
penelitian yang dilakukan melalui
dengan pola hidup sehat, salah
wawancara
satunya
kebiasaan
olahraga
nonfarmakologi
dengan
yaitu
melakukan
yang buruk disebabkan karena
olahraga rutin dan teratur (Sani,
kurangnya
2007).
mendapat
perhatian
dari orang-orang terdekat seperti
keluarga, kebanyakan para lanjut
KESIMPULAN
usia tersebut hidup sendiri karena
Distribusi 48 lanjut usia yang
anak-anak mereka sudah tidak
diteliti, lanjut usia yang memiliki
diam serumah lagi karena sudah
tekanan darah normal berjumlah 12
memiliki keluarga masing-masing
orang
sehingga tidak ada menemani atau
memiliki tekanan darah perbatasan
menyemangati untuk melakukan
berjumlah 10 orang (20,8%) dan
olahraga. Adapun penelitian ini
lanjut
didukung
hipertensi
dilakukan
penelitian
oleh
Werdhani dimana
Retno
yang
Asti
penelitiannya
menyatakan terdapat penurunan
(25%), lanjut usia yang
usia
(54,2%).Ada
yang
berjumlah
mengalami
26
hubungan
orang
yang
bermakna
antara
kebiasaan
olahraga
dengan
kejadian
113
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 2, Juli 2017
hipertensi pada pasien lanjut usia
kebiasaan olahraganya buruk.Hasil
di
penelitian
Puskesmas
Kelayan
Timur
ini
dapat
dijadikan
Banjarmasin tahun 2012 ( p = 0,000
sebagai
). OR = 13,417 menunjukkan bahwa
meningkatkan pemahaman pasien
pasien lanjut usia yang melakukan
tentang
kebiasaan
sehingga
olahraganya
baik+sedang
13,417
mempunyai
lebih
penyakit
resiko
kecil
menderita
hipertensi
daripada
bahan
masukan
penyakit
untuk
hipertensi
pasien
dapatmembiasakan
berolahraga
teratur seperti jalan sehat dan
mengikuti
senam
lansia.
pasien lanjut usia yang melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Bustan,
M.N. 2007. Epidemiologi
Penyakit
Tidak
Menular.Jakarta: Rineka
Cipta.
Departemen
Kesehatan
RI.2010.Laporan
Data
Penduduk
Indonesia.Jakarta:
Depkes RI.
Indriyani, 2009.Widian Nur.Deteksi
Dini Kolestrol, Hipertensi, dan
Stroke. Jakarta: Milestone.
Muhammadun
AS.2010.Hidup
Bersama Hipertensi Seringai
Darah Tinggi Sang Pembunuh
Sekejap. Jogjakarta: In-Books.
Notoatmodjo,
Soekidjo.2005.Metodologi
Penelitian Kesehatan.Jakarta:
Rineka Cipta.
Puskesmas
Kelayan
Timur.2011.Laporan Tahunan
Banjarmasin.Puskesmas
Kelayan Timur.
Puskesmas
Kelayan
Timur.2012.Laporan Bulanan
Banjarmasin.Puskesmas
Kelayan Timur.
114