GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

GEMPA BUMI
DAN
AKTIVITASNYA DI INDONESIA

Disusun Oleh:
Josina Christina

[0]

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
1.1

Latar Belakang...................................................................................................2

1.2

Tujuan................................................................................................................2

1.3


Rumusan Masalah..............................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4
2.1

Pengertian Gempa Bumi.....................................................................................4

2.2

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi....................................................................4

2.3

Proses Terjadinya Gempa...................................................................................5

2.3.1

Macam-macam Gelombang Gempa...........................................................5


2.3.2

Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa Bumi........................6

2.4

Klasifikasi Gempa Bumi....................................................................................7

2.5

Aktivitas Gempa Bumi Di Indonesia..................................................................9

2.6

Dampak Terjadinya Gempa Bumi....................................................................10

BAB III............................................................................................................................12
3.1

Kesimpulan......................................................................................................12


3.2

Saran................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

[1]

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah adalah salah
satu sarana untuk mengembangkan kreativitas siswa juga pengetahuan yang
dimiliki siswa. Makalah ini merupakan suatu sumbangan pikiran dari penulis
untuk dapat digunakan oleh pembaca.
Makalah ini disusun berdasarkan data-data dan sumber-sumber yang telah
diperoleh penulis. Penulis menyusun makalah ini dengan bahasa yang mudah
ditangkap oleh pembaca sehingga makalah ini dapat dengan mudah dimengerti
oleh pembaca. Pada akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami persoalan gempa bumi beserta kejadiankejadiannya.


Jakarta, Mei 2011

Penulis

[2]

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak
kita ketahui. Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan
terjadi di muka bumi ini. Banyak kejadian-kejadian alam yang
mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Salah satu kejadian alam yang
sudah tidak asing di telinga masyarakat yaitu gempa bumi.
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi
di muka bumi ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu
negara yang memiliki tingkat rawan bencana alam yang sangat tinggi.
Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar diseluruh
wilayah di Indonesia.

Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di
Indonesia, tapi bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang
di negara kita. Gempa bumi sudah menghancurkan sebagian dari wilayah
Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan akibat
bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu ancaman bagi
masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti
akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu
bagi mereka untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa
gempa bumi yang terjadi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dari penulisan makalah ini:
1) Mengetahui pengertian dari gempa bumi.
2) Mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi.
3) Mengerti tentang proses terjadinya gempa bumi.
4) Mengetahui jenis-jenis gelombang gempa bumi.
5) Mengetahui faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa bumi.

[3]


6) Mengetahui jenis-jenis gempa dan pengertiannya berdasarkan
klasifikasinya.
7) Mengetahui aktivitas gempa bumi di Indonesia.
8) Mengetahui dampak dari gempa bumi yang terjadi.

1.3 Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Apa pengertian dari gempa bumi?
Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
Apa saja jenis-jenis gelombang gempa bumi?
Apa saja faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa?

Bagaimana klasifikasi gempa bumi yang terjadi di muka bumi?
Bagaimana aktivitas gempa bumi di Indonesia?
Apa saja dampak dari gempa bumi yang terjadi?

BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau
guncangan yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya
pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu
pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena gempa
[4]

bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi
berarti gempa bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh
kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa dinyatakan dalam skala
richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi disebut
seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap
getaran yang terjadi disebut siesmograf.


2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng
bumi. Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan
bergerak karena adanya tekanan atau energi dari dalam bumi. Lempenglempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen), mendekat (konvergen)
atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa dalam
waktu yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang
tersimpan dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai
akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang
menyebabkan pergerakan lempeng secara cepat dalam waktu yang singkat
yang menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng
tetapi juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah
kulit bumi. Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan
tersebut yang menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut
akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang
memaksa cairan tersebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi
tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan divergen sebagai
saluran

untuk cairan


tersebut

keluar.

Pergerakan

tersebut

yang

mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti
yang disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia.
Selain itu juga pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang
dibuat oleh manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada permukaan
bumi sehingga terjadi gempa.
[5]

2.3 Proses Terjadinya Gempa

Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum
dan episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada
dibawah permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa
yang berada di atas permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum
berada pada pertamuan lempeng benua dan lempeng samudra yang saling
bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra
Gelombang getaran tersebut merambat sampai pada episentrum dan terus
merambat ke segala arah di permukaan bumi dengan cepat.

2.3.1 Macam-macam Gelombang Gempa
1). Gelombang Longitudinal (Gelombang Primer)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang pertama
kali tercatat pada seismograf. Gelombang ini dirambatkan dari
hiposentrum melalui lapisan litosfer dan dirambatkan secara
menyebar dan cenderung cepat. Jenis gelombang longitudinal ini
sifatnya sama seperti gelombang suara yang bisa merambat melalui
zat padat, cair dan padat.

2). Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)
Gelombang


transversal

muncul

setelah

gelombang

longitudinal dan tercatat pada seismograf setelah gelombang
longitudinal. Gelombang ini dirambatkan dari hiposentrum ke
segala arah dalam lapisan litosfer dan kecepatannya lebih rendah
dibandingkan gelombang longitudinal dan bergerak tegak lurus
dengan arah rambatannya. Gelombang transversal hanya dapat
merambat melalui zat padat. Jika ia merambat melalui medium cair
dan gas maka gelombang ini akan hilang dan tidak tercatat lagi
pada seismograf.

3). Gelombang Panjang (Gelombang Permukaan)

[6]

Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat
melalui episentrum dan menyebar ke segala arah di permukaan
bumi. Gelombang ini melanjutkan perjalanannya di permukaan
bumi dan merupakan gelombang pengiring setelah gelombang
transversal. Gelombang transversal adalah gelombang yang
bersifat merusak karena gelombang ini berjalan terus melalui
wilayah sekitar pusat gempa bumi.

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya
Gempa Bumi
Gempa bumi yang terjadi pada suatu daerah bisa merupakan
gempa yang berskala besar maupun gempa yang berskala kecil. Besar
kecilnya gempa itu dikarenakan beberapa faktor yaitu:
1) Skala atau magnitude gempa. Yaitu kekuatan gempa yang
terjadi yang bukan berdasarkan lokasi observasi pada suatu
daerah . Magnitude gempa biasa dihitung tiap gempa terjadi
dan dicatat oleh seismograf yang dinyatakan dalam satuan
Skala Ricther.
2) Durasi dan kekuatan gempa. Yaitu lamanya guncangan gempa
yang terjadi pada suatau daerah dan kekuatan gempa yang
terjadi dengan melihat kerusakan pada daerah tempat terjadinya
gempa bumi.
3) Jarak sumber gempa terhadap perkotaan. Jarak sumber gempa
yang jauh dari perkotaan akan memungkinkan intensitas gempa
semakin rendah.
4) Kedalaman sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya
gempa diukur dari permukaan bumi. Semakin dalam pusat
gempa maka semakin rendah kekuatan gempa yang terjadi.
5) Kualitas tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat
bangunan dapat mengakibatkan serangan gempa bumi yang
kuat.
6) Lokasi perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan
merupakan daerah rawan gempa karena perbukitan dan pantai
[7]

merupakan daerah pertemuan lempeng. Sehingga dapat
mempengaruhi besar kecil kekuatan gempa berdasarkan
hiposentrumnya.

2.4 Klasifikasi Gempa Bumi
1) Berdasarkan Penyebabnya
a). Gempa Tektonik: gempa yang terjadi karena perubahan
kedudukan lapisan batuan yang mengakibatkan adanya pergerakan
lempeng-lempeng pada lapisan kulit bumi.
b). Gempa Vulkanik: gempa yang terjadi karena adanya aktivitas
magma dalam lapisan bawah permukaan bumi.
c). Gempa Runtuhan: gempa yang terjadi karena adanya runtuhan
pada terowongan bawah tanah akibat aktivitas pertambangan.
Runtuhan terowongan yang besar tersebut dapat mengakibatkan
getaran yang kuat.

2) Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum
a).

Gempa Dangkal: gempa yang memiliki kedalaman titik

hiposentrumnya rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari
permukaan laut sampai pada titik pusat gempa berada.
b). Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik
hiposentrumnya tidak terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi.
Berada sekitar 100-300 km di bawah permukaan laut.
c). Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik
hiposentrumnya

sangat

jauh

dari

permukaan

laut.

Titik

hiposentrum > 300 km di bawah permukaan air lut.

3) Berdasarkan Jarak Episentrum
a). Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada
permukaan bumi namun hanya pada daerah tempat titik pusat
gempa berada. Biasanya gempa semacam ini memiliki kekuatan
yang sangat rendah sehingga hanya dirasakan oleh wilayah
setempat saja.
b). Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada
permukaan bumi dan getarannya dirasakan hingga daerah yang
[8]

jauh dari titik pusat gempa berada. Gempa ini dapat terjadi apabila
memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga mengakibatkan
guncangan yang kuat.
c). Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada
permukaan bumi dan getarannya dapat dirasakan hingga daerah
yang sangat jauh dari daerah asal gempa terjadi. Gempa ini
memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga menimbulkan
guncangan yang dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.

4) Berdasarkan Bentuk Episentrum
a). Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik.
Gempa yang dirasakan pada daerah setempat.
b). Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis.
Gempa ini dirasakan oleh daerah-daerah yang berada disebelah
daerah pusat gempa dan terus merambat hingga daerah berikutnya
sehingga membentuk suatu garis.

5) Berdasarkan Letak Episentrum
a). Gempa Laut: gempa yang episentrumnya berada di bawah dasar
laut. Gempa ini terjadi karena hiposentrumnnya berada di bawah
dasar laut sehingga guncangan dan getarannya berada di dasar laut.
Biasanya gempa ini dapat mengakibatkan tsunami apa bila
kekuatannya sangat besar.
b). Gempa Darat: gempa yang episentrumnya berada di permukaan
bumi atau daratan. Gempa ini terjadi apabila hiposentrumnya
berada di bawah permukaan bumi dan berada pada lempeng benua.

2.5 Aktivitas Gempa Bumi Di Indonesia
Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum
pasifik dan sirkum mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan
salah satu dari proses pembentukan batuan dan dampak dari gempa yang
sering terjadi sehingga mengakibatkan tumbukan antar lempeng terus
terjadi dan membentuk suatu pegunungan yang panjang. Sirkum pasifik
dan sikum mediterania ini bertemu di wilayah Asia dan Indonesia
merupakan salah satu negara yang berada diantara jalur tersebut. Di dunia
[9]

ada 7 lempeng yang besar yaitu Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan,
Australia, Antartika, dan Eurasia, tempat Indonesia berada. Indonesia
merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Eurasia, IndoAustralia, dan Pasifik.
Lempeng Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil,
sedangkan lempeng Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung
bergerak ke utara dan lempeng Pasifik yang cenderung bergerak ke barat.
Itulah yang membuat Indonesia berada pada daerah rawan bencana gempa
bumi. Wilayah-wilayah di Indonesia yang merupakan daerah rawan yaitu
Sumatra terutama bagian pesisir barat,

Jawa, Sulawesi, Maluku dan

Papua. Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa
bumi di Indonesia dibagi menjadi 6 daerah aktivitas:
1) Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin
terjadi di daerah ini. Yaitu di Halmahera, pantai utara Irian.
2) Daerah aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7
SR sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai
selatan Jawa, Nusa Tenggara, Banda.
3) Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR
mungkin terjadi. Yaitu di pantai barat Sumatra, kepulauan
Suna, Sulawesi tengah.
4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang
dari 7 SR bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara,
Kalimatan bagian timur.
5) Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang
terjadi. Yaitu di daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan
tengah.
6) Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah
pantai selatan Irian, Kalimantan bagian barat.
Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu
gempa yang terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang
mengguncang Aceh dan sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8
SR. Gempa ini mengakibatkan timbulnya tsunami karena hiposentrumnya
yang berada pada dasar laut.

[10]

2.6 Dampak Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi memiliki dampak negatif bagi manusia diantaranya
kerusakan berat pada tempat tinggal warga yang bertempat tinggal
ditempat kejadian. Terutama apabila gempa yang terjadi memiliki
kekuatan yang besar. Banyak dari korban bencana kehilangan tempat
tinggal dan tempat berlindung. Selain itu gempa yang menyebabkan
banyaknya bangunan yang runtuh akan mengakibatkan banyak korban
jiwa berjatuhan akibat tertindih bangunan.
Selain kerusakan fisik, gempa juga memiliki dampak negative bagi
psikologis korban yang mengalami bencana. Beberapa dari korban juga
akan mengalami trauma atas kejadian yang dialaminya. Ini juga dapat
berdampak bagi perekonomian negara karena secara tidak langsung negara
perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengatasi korban-korban bencana
alam baik dari pangan maupun sandang. Tenaga medis dan fasilitasnyapun
sangat diperlukan untuk mengatasi dampak dari bencana tersebut.
Gempa juga dapat mengakibatkan timbulnya gelombang besar
tsunami apabila gempa tersebut hiposentrumnya berada pada dasar laut
dan memiliki kekuatan yang besar. Gelombang trunami tersebut dapat
merusak semua benda yang dilaluinya dan membawa semua materialmaterial kedalam laut.

[11]

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi
yang bisa disebabkan oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng,
aktivitas magma, maupun aktivitas yang dilakukan manusia. Proses
terjadinya gempa bumi juga dipengaruhi oleh jenis gempa yang terjadi
baik tektonik maupun vulkanik. Gelombang gempa ada 3 yaitu gelombang
longitudinal, transversal dan panjang. ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala atau magnitude, durasi
dan kekuatan, jarak sumber gempa dengan perkotaan, kedalaman sumber
gempa, kualitas tanah dan bangunan, dan lokasi perbukitan dan pantai.
Gempa dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1) Berdasarkan penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan
2) Berdasarkan kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam
3) Berdasarkan jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh
4) Berdasarkan bentuk episentrum: sentral-linier
5) Berdasarkan letak episentrum: laut-dasar
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa
karena Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu
lempeng Eurasia, Indo-Australia an Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia
yang dilalui oleh lempeng tersebut sehingga mengakibatkan wilayah
tersebut rawan bencana gempa bumi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi,
Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan satu pulau yang aman dari
gempa bumi karena posisinya yang berada di tengah-tengah lempeng.
Gempa dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Baik secara
fisik maupun psikologis. Secara fisik tentu dapat merusak bangunanbangunan tempat terjadinya gempa sehingga banyak warga yang
kehilangan tempat tinggal. Selain itu juga banyak korban jiwa yang timbul
karena tertimbun oleh bangunan-bangunan yang runtuh. Dampak negatif
dari segi psikologis adalah beberapa dari korban bencana gempa dapat
[12]

mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Gempa yang berkekuatan
besar dan yang memiliki sumber gempa di dasar laut juga memiliki
dampak terjadinya tsunami. Dampak-dampak tersebut juga dapat
berpengaruh bagi keadaan negara karena mempengaruhi perekonomian
juga keamanan negara seperti banyaknya bantuan yang harus dijalankan
pemerintah untung mengatasi bencana tersebut.

3.2 Saran
Masyarakat harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang
sering terjadi di Indonesia dan pemerintah juga harus sering mengadakan
penyuluhan-penyuluhan serta pengetahuan bagi masyarakat agar mereka
mengerti dan dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila
suatu saat mereka dihadapkan dengan bencana gempa bumi.
Pemerintah juga harus betindak cepat dalam menangani segala
bencana yang terjadi agar tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila
dihadapkan dengan bencana gempa bumi, disaranakan yang pertama
paling penting adalah menyelamatkan diri dibandingkan harta benda yang
dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://friends.smansakra.sch.id/blogs/entry/PENGERTIAN-GEMPA-dan-letakindonesia
http://adelnriripunya.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-gempa.html
[13]

http://juanita.blog.uns.ac.id/2011/01/05/gelombang-seismik/
http://riyn.multiply.com/journal/item/47/Gelombang
http://www.riedhagookil.com/2009/09/penyebab-terjadinya-gempa-bumi-dancara.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=13608.0
http://udhnr.blogspot.com/2009/02/lempeng-indonesia.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100915225510AAq636n

[14]