PENGARUH METODE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK Marsya Naqiya Azzahra

  JMP Online Vol 2, No. 8, 750-760. © 2018 Kresna BIP.

  Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) e-ISSN 2550-0481

   p-ISSN 2614-7254

  PENGARUH METODE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK 1) 2) Marsya Naqiya Azzahra , Santi Lisnawati 1) Mahasiswi Universitas Ibn Khaldun Bogor , 2) Dosen Universitas Ibn Khaldun Bogor

  INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

  Dikirim : 15 Agustus 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Revisi pertama : 23 Agustus 2018 pengaruh metode take and give terhadap hasil belajar Diterima : 27 Agustus 2018 siswa dengan populasi kelas VIII MTs Al-falah Tersedia online : 31 Agustus 2018 Gunungsindur Bogor dan dengan kelas VIII A dan VIII

  B. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan tes dengan desain eksperimen yang digunakan dalam Kata Kunci : Metode Take and Give, Hasil Belajar, Aqidah Akhlak penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Data di analisis mengunakan perhitungan program SPSS versi 20.00 for windows. Berdasarkan

  Email : hasil pengolahan data analisis dapat disimpulkan Dari hasil yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat penulis simpulkan bahwa terdapat perbedaan kelas eksperimen dengan nilai rata-rata saat dilaksanakan pretest adalah 43.50 dan Posttest adalah 84,75 sementara rata-rata kelas kontrol saat dilaksanakan pretest adalah

  45.0 dan setelah dilaksanakan posttest nilai rata-rata kontrol adalah 76.25 dapat dilihat perbedaan antara kedua kelas tersebut, kelas eksperimen lebih signifikan dan unggul dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakakn penggunaan pada metode Take and Give,berdasarkan pada nilai signifikan Pada kelas eksperimen diketahui nilai Pada kelas

  • –t hitung > -t tabel (-18.892>-1,68),dan . kontrol nilai –t hitung > -t tabel (-12.961>-1,68).

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang sedang tumbuh agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sehingga tidak perlu bimbingan lagi. Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya sebagai media yang berfungsi menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas.

  Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bawa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan pada akhirnya harus di ajukan pada upaya mewujudkan sebuah masyarakanyang di tandai dengan adannya keluhuran budi dalam diri individu, keadilan dalam Negara dan sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap individunya (Sagala, 2013) Menjadikan peserta didik yang cerdas dan berkualitas itu tentunya tidak lepas dari peran guru itu sendiri, mulai dari bagaimana mengajarnya guru itu didalam kelas, bagaimana guru itu menyampaikan materi di kelas, bagaimana metode yang digunakan, dan bagaimana cara yang digunakan guru supaya para peserta didik menjadi paham dengan materi pelajaran yang diajarkan dan lebih penting lagi cara guru dalam berkomunikasi apakah sudah terjalin dengan baik apabila seorang guru mampu termpil optimal saat mengajar. Menjalin komunikasi yang baik kepada peserta didik adalah hal pertama yang harus dilakukan seorang guru. Apabila sudah terjalin komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik maka saat kegiatan pembelajaran berlangsung akan menjadi lebih menyenangkan, dan para siswa meresa senang dalam menerima materi pelajaran yang diajarkan.

Menurut Imam Ghazali dikutip oleh K.H Badruddin Subky “bahwa untuk mendapat sejahtera didunia adalah seorang hamba Allah harus mengamalkan ilmu dan

  untuk meraih kebahagiaan di akhirat adalah seorang hamba Allah harus mengamalkan ilmunya yang didasari iman yang kuat sebagai landasan beramal yang baik, benar dan sempurna (Subky,2015)Mutu pendidikan diartikan sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikannya, pembelajarannya, akan menghasilkan tenaga yang profesional serta peserta didik yang mampu memahami, mengerti apa yang disampaikan oleh pendidik dalam menyampaikan pembelajarannya. Namun, mutu pendidikan menjadi suatu permasalahan apabila hasil dari pendidikan tersebut belum mampu mencapai taraf yang diharapkan.

  Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing (Sudjana, 2000) Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.

  (Jamal Ma’mur Asmani, 2014) Kegagalan yang dialami seorang guru dalam kegiatan proses belajar mengajar tidak hanya karena tidak menguasai bahan ajar tetapi juga karena penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Peneliti berasumsi agar timbul suasana belajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih memahami pelajaran Aqidah Akhlak dan dapat diwujudkan dengan model pembelajaran metode Take and Give dengan melalui media kartu. Pembelajaran metode Take and Give melalui media kartu ini belum pernah diterapkan dalam sistem pengajaran Aqidah Akhlak di Mts Al Falah Gunungsindur.

  Metode take and give yaitu penerapan materi pembelajaran melalui kartu yang bertujuan untuk sering berbagi materi sertan melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang. Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajaraan guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan menanyakan pengetahuan yang dimiliki dan diterima siswa dari pasangannya.

  Dalam menyampaikan materi pelajaran seorang guru harus dapat menguasai materi pelajaran serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa akan merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran, materi yang disampaikan juga akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Al Falah Gunungsindur oleh sebagian guru belum ada yang menerapkan metode take and give dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, oleh karna itu peneliti ingin mencoba meneliti dengan mengunakan metode take and give agar dapat di ketahui adakah pengaruh metode take and give terhadap hasil belajar siswa yang lebih baik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak agar siswa dapat belajar secara aktif dan inovatif .

  Berdasarkan hal ini peneliti merumuskan tujuan masalah antara lain : (1)Untuk mengetahui penerapan metode take and give pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur (2) Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur (3) Untuk mengetahui pengaruh motede take and give terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur.

  Metode Take and give merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam pendekatan pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan baik dan siswa diharapkan mampu. (Huda, 2013) Menurut Suparno mengajar bukan merupakan kegiatan memindah atau mentrasfer pengetahuan dari guru ke siswa. Peran guru adalah proses pembelajaran take and give lebih, mengarah sebagai mediator dan fasilitator. Pembelajaran take and give merupakan proses pembelajran yang berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah di miliki siswa. (Shoimin, 2013)

  Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vita dan secara terus menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia lainnya. “Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif m enetap”. (Susanto, 2013) “Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil hasil belajar yang dicapai siswa, objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa.”(Sudjana,2017)

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

  1. Bagaimanakah penerapan metode take and give pembelajaran Aqidah Akhlak siswa

  VIII Mts Al Falah GunungSindur ? 2. Bagaimana Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts

  Al Falah GunungSindur ? 3. Apakah penggunaan motede take and give berpengaruh terhadap Hasil Belajar

  Siswa pada pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts AlFalah GunungSindur ?

  Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Untuk mengetahui penerapan metode take and give pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur

  2. Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa

  VIII Mts Al Falah GunungSindur 3. Untuk mengetahui pengaruh motede take and give terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur

  Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut Abd al-Rajig metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-langkah menyampaian materi pelajaran secara prosedural, tidak saling bertentangan, dan tidak bertentangan dengan pendekatan. (Hermawan,2014)

  Metode Take and give merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam pendekatan pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan baik dan siswa diharapkan mampu, (Majid,2013) Sedangkan Menurut Slavi Metode pembelajaran

  

take and give pada dasarnya mengacu pada konstrutivisme, yaitu pembelajaran yang

  dapat membuat siswa itu sendiri aktif dan membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya. (Shoimin, 2014) Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyempaikan bahwa metode take and give yaitu penerapan materi pembelajaran melalui kartu yang bertujuan untuk sering berbagi materi sertan melatoh siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang. Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajaraan guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan menanyakan pengetahuan yang dimiliki dan diterima siswa dari pasangannya.

  Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dengan memperoleh skor dari hasil pembelajaran tertentu. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar

  METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

  Penulis menggunakan penelitian metode kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-

  

posttest control group design. Jenis penetian yang digunakan dalam penelitian ini

  adalah penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini, ada dua kelas yang peneliti gunakan, yaitu kelas VIII B yang menggunakan metode take and give (kelas eksperimen) dan kelas VIII A yang memakai metode konvensional (kelas kontrol), peneliti akan mencari perbedaan antara hasil belajar siswa kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen pada pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII MTs Gunungsindur Bogor.

  

Tabel 1 Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group

  Kelompok Pretest Treatment Postest Eksperimen O

  1 X O

  2 Kontrol - O

  1 O

  2 Sumber : Data Primer (2018) Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

  Penelitian dilaksanakan di MTs Al Falah Gunungsindur, Bogor dan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April semester Genap pada tahun ajaran 2017-2018. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII, sedangkan sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 2 kelas A dan B MTs Al-Falah Gunungsindur Bogor.

  Teknik Pengumpulan Data

  Instrument yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat keberhasilan peserta didik yaitu menggunakan instrument evaluasi dengan menggunakan teknik tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kedua instrument ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian pengetahuan Aqidah Akhlak siswa.

  Teknik Analisis Data

  Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan cara analisis statistik sederhana, yaitu dengan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif adalah model analisis dengan cara membandingkan rata-rata prosentasenya kelas eksperimen dan kelas kontrol.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

  Berdasarkan hasil observasi Hasil Belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol :

  

Tabel 2 Observasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Kelas Responden Rata-rata

  Pretest_eksperimen

  40

  43.50 Posttest_eksperimen

  40

  84.75 Pretest_kontrol

  40

  46.00 Posttest_kontrol

  40

  76.25 Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018) Dari hasil yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat penulis simpulkan bahwa terdapat perbedaan kelas eksperimen dengan nilai rata-rata saat dilaksanakan pretest adalah 43.50 dan Posttest adalah 84,75 sementara rata-rata kelas kontrol saat dilaksanakan pretest adalah 45.0 dan setelah dilaksanakan posttest nilai rata-rata kontrol adalah 76.25 dapat dilihat perbedaan antara kedua kelas tersebut sedangkan nilai KKM MTs Al-Falah Gunungsindur 75, kelas eksperimen lebih signifikan dan unggul dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakan penggunaan pada metode Take and Give.

  

Tabel 3 Paired Samples Statistics

  Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pretest_eksperimen

  43.50 40 13.117 2.074 Pair 1

  Posttest_eksperimen 84.75 40 5.057 .800 Pretest_kontrol

  46.00 40 14.641 2.315 Pair 2

  Posttest_kontrol

  76.25 40 7.403 1.171 Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018)

  Dari hasil uji hipotesis paired samples statistics dapat diketahui bahwa rata-rata mean nilai pretest kelas eksperimen sebesar 43.50 dengan jumlah sebanyak 40 orang, standar deviasi 13.117, standar eror mean 2.074. Kenaikan terjadi pada nilai posttest kelas eksperimen dengan rata-rata (mean) sebesar 84.75 dengan jumlah sebanyak 40 orang, standar deviasi 5.050 dan standar eror mean 800. Hal serupa dialami pula oleh kelas kontrol diketahui bahwa rata-rata (mean) nilai pretest sebesar 46.00 dengan jumlah sebanyak 40 orang, standar deviasi 14.641 dan standar eror mean 2,315. Kenaikan terjadi pada nilai posttest kelas kontrol yaitu dengan rata-rata (mean) sebesar 76.25 dengan jumlah sebanyak 40 orang, standar deviasi 7.403 dan standar error mean 1171. Kedua data tersebut menunjukkan bahwa selisih masing-masing skor terhadap mean tidak terlalu jauh.

  

Tabel 4 Paired Samples Test

Paired Differences 95% Confidence Sig.

  Std.

  Interval of the T df (2- Std. Mean Error Difference tailed)

  Deviation Mean Lower Upper Pretest_eksperimen

  • Pair 1 -41.250 13.810 2.183 -45.667 -36.833 -18.892 39 .000 Posttest_eksperimen
  • Pretest_kontrol Pair 2 Posttest_kontrol -30.250 14.761 2.334 -34.971 -25.529 -12.961 39 .000

  Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018) Jika t o (t hitung ) lebih kecil dari pada t o (t tabel ) maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti diantara kedua variabel yang diteliti tidak dapat perbedaan yang signifikan. (Sudjono,2008)

  Sedangkan untuk menentukkan DF tabel dengan cara: DF (degree off freedom) atau derajat kebebasan dicari dengan rumus df atau db = N-1 atau 40-1 = 39, 40-1 = 39.

  Nilai signifikansi Jika signifikansi > 0,05, maka H diterima

  o Jika signifikansi > 0,05, maka H a ditolak.

  Pada kelas eksperimen diketahui nilai

  • –t hitung > -t tabel (-18.892>-1,68), maka H a diterima dan H o ditolak . Pada kelas kontrol nilai
  • –t hitung > -t tabel (-12.961>- 1,68) maka H a diterimadan H o ditolak.

  Berdasarkan perolehan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa

  • –t hitung> -t tabel (-18.892 > -1,68) untuk kelas eksperimen maka H a diterima. Artinya dikelas eksperimen ini nilai test setelah menggunakan metode take and give lebih tinggi dari pada nilai tes sebelum menggunakan metode take and give. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode take and give dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Aqidah Akhlak.

  Begitu pula halnya dengan pembelajaran yang tidak menggunakan metode atau pembelajaran pada kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa

  • –t hitung > -t tabel (- 12.961>-1,68) yang juga menunjukkan H a diterima. Artinya ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada pembelajaran tanpa menggunakan take and give antara pretest dan prottest walaupun pembelajaran tanpa menggukan metode take and give.

  Pembahasan

  Dari hasil yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat penulis simpulkan bahwa terdapat perbedaan kelas eksperimen dengan nilai rata-rata saat dilaksanakan pretest adalah 43.50 dan Posttest adalah 84,75 sementara rata-rata kelas kontrol saat dilaksanakan pretest adalah 45.0 dan setelah dilaksanakan posttest nilai rata-rata kontrol adalah 76.25 dapat dilihat perbedaan antara kedua kelas tersebut, kelas eksperimen lebih signifikan dan unggul dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakan penggunaan pada metode Take and Give.

  Dengan memberikan pembelajaran yang aktif seperti metodeTake and Give ini pada anak didik dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Metode Take and Give adalah suatu tipe pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang disampaikan oleh guru dengan kata lain metode ini melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang mereka terima ke teman atau siswa lain secara berulang-ulang. Selain itu juga metode Take and Give merupakan tipe pembelajaran yang memiliki tujuan untuk membangun suasana belajar dari pasif ke aktif, dari jenuh menjadi riang, serta mempermudah siswa untuk mengingat materi. Agar timbul suasana belajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih memahami pelajaran Aqidah Akhlak dan dapat diwujudkan dengan model pembelajaran metode Take and Give melalui media kartu.

  Pada saat pembelajaran yang menggunakan metode take and give pada siswa kelas VIII MTs Al Falah Gunungsindur Bogor, berjalan dengan efektif dan kondusif karena membuat semangat siswa dalam belajar meningkat, dan memudahkan siswa dalam memahami dengan berbagi materi serta melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar Aqidah Akhlak siswa kelas

  VIII di MTs Al Falah Gunungsindur Bogor. Dengan menggunakan metode take and

  

give terjadi perbedaan hasil belajar Aqidah Akhlak antara kelas yang menggunakan

metode take and give dengan kelas yang hanya menggunakan metode konvensional.

  Perbedaan tersebut bisa dilihat dari nilai Hasil Belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII B yang menggunakan metode take and give dan kelas VIII yang hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada kelas VIII B yang menggunakan metode take and give hasil rata-rata nilai yang di peroleh pada pretest 43.50 dan postest 84.75, sedangkan dan kelas VIII A yang hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pretest 45.00 dan postest 76.25

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut: (1) Penerapan Metode take and

  

give pada pembelajran Aqidah Akhlak telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan

  langkah-langkah metode pembelajaran take and give yaitu pertama, guru memberi materi pembelajaran melalui kartu yang bertujuan untuk berbagi materi serta melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang . Sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan.(2)Sebelum penerapan metode take and give, Hasil belajar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa hanya cukup standar KKM, yaitu dengan rata-rata 76, artinya masih banyak siswa kelas VIII MTs Al-Falah Gunungsindur Bogor hanya sampai batas criteria ketuntasan minimal (KKM), Sedangkan KKM yang di tentukan di MTs Al-Falah Gunungsindur Bogor adalah

  75.(3) Penggunaan metode take and give mampu berpengaruh terhadap hasil belajar yang lebih baik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2018/2019. Hal ini tersebut di tunjukan dengan nilai rata-rata pretest sebesar 43. Pada saat setelah penerapan Metode take and give lebih baik menjadi 84. berdasarkan pada nilai signifikan Pada kelas eksperimen diketahui nilai –t hitung > -t tabel (-18.892>- 1,68), Hal ini menjadikan bahwasannnya terdapat pengaruh yang sangat baik setelah di laksanakannya pembelajaran Aqidah Akhlak yang menggunakan metode take and give.

  Saran

  Sekolah sebagai sarana untuk mendidik siswa dilingkungan sekolah, hendaknya untuk meningkatkan kualitas mengajar pada guru-guru mengenai metode atau cara-cara yang efektif dalam penyampaian pembelajaran, sehingga anak-anak dapat belajar dengan menyenangkan. Guru sebagai pendidik haruslah berinovasi dan berkreasi dalam memilih metode untuk menyampaikan pembelajaran, salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode take and give atau metode yang lainnya yang dapat mendukung pembelajaran menjadi lebih efektif,kondusif dan menyenangkan bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk seluruh siswa MTs Al-Falah Gunungsindur Bogor, Agar lebih meningkatkan hasil belajar disekolah.

  DAFTAR PUSTAKA Syaiful Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet.

Jamal Ma’mur Asmani. 2014. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press

  Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

  Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ngalimun. 2011. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Grup.

  Nana Sudjana. 2017. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet ke 21. Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo. Anas Sudijono. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Acep Hermawan. 2014. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT.Remaja

  Rosdakarya

Dokumen yang terkait

PERBAIKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

0 0 13

PERBAIKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) PADA SISWA KELAS IV SD Ani Sri Susanti

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS V Ester Widi Sayuti

1 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN SIMULASI MEDIA MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Syamsul Arifin

0 0 14

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA DALAM TEMA 8 KELAS 4 SD Faisal Miftakhul Islam

0 1 16

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR TEMA 8 SUBTEMA 1 MUATAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

0 0 10

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK XI IBB SMAN2 SIDOARJO PADA MATERI PERSEBARAN HEWAN DAN TUMBUHAN MELALUI PETAINLEK Soegiarto SMA Negeri 2 Sidoarjo

0 0 9

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK ROUND ROBIN PADA SISWA KELAS VIB SD NEGERI 004 TELUK BINJAI Yusniar SD Negeri 004 Teluk Binjai

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PROGRAM JTV PADA MATERI SPLDV PADA KELAS VIII-3 SMPN 5 PENAJAM PASER UTARA Fitrawati SMPN 5 Penajam Paser Utara

0 0 11

PENERAPAN PERMAINAN BONEKA MAGNET DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBAHASA PADA ANAK TUNA GRAHITA DI KELAS B TK NEGERI PEMBINA 3 KUALA TUNGKAL Siti Aisyah TK Negeri Pembina 3 Kuala Tungkal

0 0 13