pengaruh media bagi pendidikan kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1950, ketika Undang-Undang Pokok Kesehatan No.9 dirumuskan
pendidikan kesehatan telah dicantumkan pada pasal 3 ayat 2. Dengan demikian maka
pemerintah

mulai

mencanangkan

pentingnya

menggerakkan

masyarakat

dan

memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa pemeliharan dan perlindungan
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya itu amat penting.

Di Departemen Kesehatan, badan khusus yang mengeloloa pendidikan kesehatan
awalnya adalah Direktorat Penyuluhan Masyarakat yang bernaung di bawah Direktorat
Jenderal Pembinaan Masyarakat (Machfoedz dan Suryani, 2009).
Kini memasuki abad ke 21, telah dicanangkan Gerakkan Pembangunan
Berwawasan Kesehatan yang dilandasi paradigma baru dibidang kesehatan, yang
disebut paradigma sehat. Cita-citanya mewujudkan paradigma sehat menuju Indonesia
Sehat 2010 (Machfoedz dan Suryani, 2009).
Dalam mewujudkan Indonesia Sehat, perlu dilakukan berbagai metode dan media
dalam melaksanakan promosi kesehatan. Salah satu media dalam promosi kesehatan
adalah media cetak. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk mengetahui penggunaan
media cetak dalam promosi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu media pendidikan atau alat peraga?
2. Apa saja macam-macam media pendidikan atau alat peraga?
3. Apa manfaat media pendidikan atau alat peraga?
4. Apa manfaat media pendidikan atau alat peraga?
5. Bagaimana penggunaan media cetak dalam promosi kesehatan?
C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat:
1. Mengetahui apa itu media pendidikan atau alat peraga.

1

2. Mengetahui macam-macam media pendidikan atau alat peraga.
3. Mengetahui manfaat media pendidikan atau alat peraga.
4. Mengetahui manfaat media pendidikan atau alat peraga.
5. Mengetahui penggunaan media cetak dalam promosi kesehatan.

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media atau Alat Peraga
Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan atau pengajaran. Media pendidikan juga disebut sebagai alat peraga karena
berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pendidikan atau
pengajaran. Prinsip pembuatan alat peraga atau media bahwa pengeahuanyang ada pada
setiap orang diterima atau ditangkap melalui pancaindra (Maulana, 2007).
Media Pendidikan atau Promosi Kesehatan adalah semua saran atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu
melalui media cetak, elektronika (TV, radio, komputer, dan sebagainya) dan media luar

ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan
dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan (Notoatmojo, 2010).
Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga, karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses
pendidikan pengajaran (Machfoedz dan Suryani, 2009).
B. Macam-Macam Media atau Alat Peraga
Menurut Machfoedz dan Suryani (2009), pada garis besarnya, hanya ada tiga
macam alat bantu pendidikan (alat peraga):
1. Alat bantu lihat (visual)
Alat bantu di dalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada
waktu terjadinya proses pendidikan. Saat ini ada dua bentuk:
a. Alat yang diproyeksikan, misalnya: slide, film, film strip dan sebagainya.
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan:
-

Dua dimensi : gambar peta, bagan dan sebagainya.

-


Tiga dimensi : bola dunia, boneka dan sebagainya.

3

2. Alat bantu dengar
Ialah alat yang dapat membantu menstimulasikan indera pendengar, pada waktu
proses penyampaian bahan pendidikan/pengajaran. Misalnya: piringan hitam,
radio, pita suara dan sebagainya.
3. Alat bantu lihat-dengar
Seperti: Televisi dan video kaset. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih di kenal
dengan “Audio Visual Aids” (AVA).
Menurut Maulana (2007), pembagian alat peraga secara umum adalah:
1. Alat bantu lihat (visual aids)
Alat bantu ini digunakan untuk membantu menstimulasi indra penglihatan pada
saat proses pendidikan. Terdapat dua bentuk alat bantu lihat:
a. Alat yang diproyeksikan (misalnya, slide, overhead projector / OHP, dan
film strip).
b. Alat bantu yang tidak diproyeksikan (misalnya, dua dimensi seperti gambar,
peta dan bagan. Termasuk alat bantu cetak atau tulis, misalnya leaflet, poster,
lembar balik, dan buklet. Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia, dan

boneka).
2. Alat bantu dengar (audio aids)
Alat bantu ini digunakan untuk menstimulasi indra pendengaran (misalnya,
piringan hitam, radio, tape, dan CD). Alat bantu dengar dan lihat (audio visual
aids) seperti TV, film, dan video.
Menurut Machfoedz dan Suryani (2009), yang dimaksud dengan media pendidikan
kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikian (AVA). Disebut media
pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan alat saluran (channel) untuk
menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau “klien”. Berdasarkan
fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan media (media), media ini dibagi
menjadi tiga, yakni:
1. Media cetak.

4

2. Media elektronik
3. Media papan (Bill board).
C. Manfaat Media atau Alat Peraga
Menurut Maulana (2007), manfaat alat peraga adalah sebagai berikut.

1. Menimbulkan minat sasaran.
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3. Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman.
4. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain.
5. Memudahkan penyampai informasi.
6. Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran.
7. Menurut penelitian, orang yang paling banyak menyalurkan pengetahuan adalah
mata. Lebih kurang 75-87% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan
melaui mata, dan 13-25% lainnya tersalurkan melalui indera lain. Oleh sebab
itu, dalam aplikasi pembuatan media, disarankan lebih banyak menggunakan
alat-alat visual karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaaan
informasi oleh masyarakat.
8. Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, dan mendapat pengertian
yang lebih baik.
9. Membantu penegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan
pengetahuan yang telah diterima sehingga apa yang diterima lebih lama
tersimpan dalam ingatan.
D. Penggunaan Media Cetak Dalam Promosi Kesehatan
Menurut Notoatmojo (2010), media cetak yaitu suatu media statis dan
mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran

sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Adapun macam-macamnya adalah:
1. Poster.
2. Leaflet.
3. Brosur.
4. Majalah.

5

5. Surat kabar.
6. Lembar balik.
7. Sticker, dan pamflet.
Menurut Maulana (2007), macam-macam media cetak adalah:
1. Buklet
Media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik
berupa tulisan maupun gambar.
2. Leaflet
Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran
yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat, gambar, atau kombinasi.
3. Flyer (selebaran)
Bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat.

4. Flip chart (lembar balik)
Biasanya dalam bentuk buku, setiap lembar (halaman) berisi gambar yang
diinformasikan dan lembar balikya (belakangnnya) berisi kalimat sebagai pesan
atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.
5. Rubrik
Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu
masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
6. Poster
Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang biasanya
ditempel di dinding, tempat-tempat umum, atau kendaraan umum. Biasanya
isinya bersifat pemberitahuan atau propaganda.
7. Foto
Foto yang menungkap informasi kesehatan.
Menurut Machfoedz dan Suryani (2009), media cetak sebagai alat untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain:
1. Booklet: ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan
bentuk buku, bail dalam tulisan maupun gambar.

6


2. Leaflet: ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui
lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun
gambar, atau kombinasi.
3. Flyer (selebaran): ialah seperti leaflet, tetapi tidak dalam bentuk lipatan.
4. Flip chart (lembar balik): media penyampaian pesan atau informasi-informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap
lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai
pesan atau informasi berkaitan dengan gambar tersebut.
5. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan
suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
6. Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi kesehatan, yang
biasanya ditempel ditembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau kendaraan
umum.
7. Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.
Menurut Notoatmojo (2010), fungsi utama media cetak adalah memberi informasi
dan menghibur. Terdapat kelebihan dan kelemahan media cetak, yaitu:
1. Kelebihannya:
- Tahan lama.
- Mencakup banyak orang.
- Biaya tidak tinggi.

- Tidak perlu listrik.
- Dapat dibawa kemana-mana.
- Dapat mengungkit rasa keindahan.
- Mempermudah pemahaman.
- Meningkatkan gairah belajar.
2. Kelemahan:
- Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak.
- Mudah terlipat.

7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga, karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses
pemdidikan pengajaran. Macam-macam media pendidikan atau alat peraga yaitu, alat
bantu lihat, alat bantu dengar dan alat bantu lihat-dengar. Media cetak pada umumnya
terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Adapun

macam-macamnya yaitu poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik,
sticker, dan pamflet.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini semua pihak yang tidak menutup
kemungkinan masyarakat, mahasiswa pada khususnya mahasiswa keperawatan, dan
seluruh jajaran terkait, dapat memandang positif serta memahami adanya informasi ini,
sesuai apa yang dibahas didalamnya.

8

Daftar Pustaka
Machfoedz, I. & Suryani, E. (2009). pendidikan kesehatan bagian dari promosi
kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya.
Maulana, H. D. J. (2007). promosi kesehatan. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. (2010). promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

9