1.1.Pengertian SKKNI - TUGAS DOKUMENTASI DAN INFORMASI SKKNI (Arief)
TUGAS
DOKUMENTASI DAN INFORMASI
Oleh :
ARIF ARIYA AZIZI
1306081004
DIPLOMA 3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
1
1.1.Pengertian SKKNI
Kompetensi kerja adalah kemampuan seseorang yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasidalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai denganstandar kinerja
yang ditetapkan.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspekpengetahuan, keterampilan dan
keahlian serta sikap kerja yangrelevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkansesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yangberlaku.
1.2.Format Unit Kompetensi SKKNI
Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia BidangPerpustakaan
SKKNI
Bidang
Perpustakaan
StandarKompetensi
Kerja
standarkompetensi
kerja
disusun
Nasional
menggunakan
Indonesia.
menggunakan
format
Untuk
menuangkan
urutan-urutan
sebagaimana
strukturSKKNI. Dalam SKKNI terdapat daftar unit kompetensi terdiri atas
unit-unitkompetensi.
Struktur SKKNI lebih jelas digambarkan sebagaimana bagan di bawah ini :
BAGAN STRUKTUR SKKNI
1. Sektor
2. Sub Sektor
3. Bidang
4. Sub Bidang
5.Pekerjaan/Jabatan/
Profesi
8. Kriteria Unjuk Kerja
9. Batasan Variabel
10. Panduan Penilaian
11. Kompetensi Kunci
2
13. Kualifikasi Kompetensi
7. Elemen Kompetensi
12. Level Kompetensi Kunci
6.Unit Kompetensi
Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari susunan daftar unit kompetensi sebagai berikut :
1. Kode Unit Kompetensi
Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifkasi yang memuatsektor,
sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urutunit kompetensi
dan versi, yaitu:
P R
(1)
P
L P
(2)
0 1
(3)
0
0
0
(4)
0 0
(5)
a. Sektor/Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifkasi BakuLapangan
Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 hurufkapital (PRP=Perpustakaan)
dari nama sektor/bidang lapanganusaha.
b. Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sub sektor/bidang (2) mengacu sebagaimana dalamKlasifkasi Baku
Lapangan
Usaha
Indonesia
(KBLI),
diisi
dengan
2huruf
kapital
(LP=Layanan Perpustakaan) dari nama SubSektor/Sub Bidang.
c. Kelompok Unit Kompetensi :
Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angkauntuk masingmasing kelompok, yaitu:
3
01 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general)
02 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional).
03 : Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus (spesifk)
04 : Untuk kode kelompok unit kompetensi pilhan (optional)
d. Nomor urut unit kompetensi
Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit
kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001,
002, 003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi.
Nomor urut unit kompetensi ini disusun dari angka yang paling rendah ke
angka yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa
tingkat kesulitan jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling
sederhana tanggung jawabnya, atau dari jenis pekerjaan yang paling
mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek.
e. Versi unit kompetensi
Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulaidari angka
01, 02 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap
urutan penyusunan atau penetapan unitkompetensi dalam penyusunan
standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut
disusun merupakan yang pertama kali, revisi dan/atau seterusnya.
2. Judul Unit Kompetensi
Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadaptugas atau
pekerjaan yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalahsebagai bagian
dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat padastandar kompetensi
kerja. Judul unit kompetensi harus menggunakankalimat aktif yang diawali
dengan kata kerja aktif yang terukur.
a. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unitkompetensi
diberikan awalan me-. Contoh antara lain:memperbaiki, mengoperasikan,
melakukan,
melaksanakan,
menjelaskan,
mengkomunikasikan,
menggunakan, melayani,merawat, merencanakan, membuat dan lain-lain.
b. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unitkompetensi
sedapat mungkin dihindari penggunaan kata kerjaantara lain: memahami,
4
mengetahui, menerangkan, mempelajari,menguraikan, mengerti atau
yang sejenis.
3. Deskripsi Unit Kompetensi
Deskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yangmenjelaskan
secara singkat isi dari judul unit kompetensi yangmendeskripsikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yangdibutuhkan dalam
menyelesaikan satu tugas pekerjaan yangdipersyaratkan dalam judul unit
kompetensi.
4. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi
yang mengidentifkasikan aktivitas yang harus dikerjakanuntuk mencapai
unit kompetensitersebut. Elemen kompetensi ditulismenggunakan kalimat
aktif dan jumlah elemen kompetensi untuksetiap unit kompetensi terdiri
dari 2 sampai 5 elemenkompetensi.Kandungan elemen kompetensi pada
setiap
unit
kompetensimencerminkan
unsur:
”merencanakan,
menyiapkan, melaksanakan,mengevaluasi dan melaporkan”.
5. Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
KUK merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatanyang
harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja atau karya padasetiap
elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkanaktivitas
yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitupengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja. Untuk setiap elemenkompetensi dapat terdiri 2 sampai 5
kriteria unjuk kerjadan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk
pasif.Pemilihan
kosa
kata
dalam
menulis
kalimat
KUK
harusmemperhatikan keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan,
dansikap
kerja,
yang
ditulis
dengan
memperhatikan
level
TaksonomiBloom dan pengembangannya yang terkait dengan aspekaspekpsikomotorik,
kognitif
dan
afektif
sesuai
dengan
tingkat
kesulitanpelaksanaan tugas pada tingkatan atau urutan unit kompetensi.
6. Batasan Variabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan :
5
a.
Kontek
variabel
yang
dapat
mendukung
atau
menambah
kejelasantentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu
unitkompetensi
tertentu,
dan
kondisi
lainnya
yang
diperlukan
dalammelaksanakan tugas.
b. Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan ataufasilitas
dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratanyang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
c.
Tugas
yang
harus
dilakukan
untuk
memenuhi
persyaratan
unitkompetensi.
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuandalam
melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratankompetensi.
7. Panduan Penilaian
Panduan
penilaian
ini
digunakan
untuk
membantu
penilai
dalam
melakukan penilaian atau pengujian pada unit kompetensi antara
lainmeliputi :
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara
lain : prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit
kompetensi
tertentu,
sebelumnya
sebagai
dan
unit
kompetensi
persyaratan
awal
yang
yang
harus
diperlukan
dikuasai
dalam
melanjutkan penguasaan unit kompetensi yang sedang dinilai serta
keterkaitannya dengan unit kompetensi lain.
b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruhatas
tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimanaserta lingkup
penilaian mana yang seharusnya dilakukan, sebagaicontoh pengujian
dilakukan dengan metode tes tertulis,wawancara, demonstrasi, praktik di
tempat kerja danmenggunakan alat simulator.
6
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan
yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada
unit kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilanyang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjukkerja pada unit
kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki
seseorang
untuk
mendukungtercapainya
menemu,kenali
kriteria
unjuk
sikap
kerja
pada
kerja
unit
untuk
kompetensi
tertentu.
8. Kompetensi Kunci
Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam
pelaksanaan tugas pada unit kompetensi tertentu yangterdistribusi dalam
7 kriteria kompetensi kunci antara lain:
a. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi.
b. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide.
c. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
d. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok.
e. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis.
f. Memecahkan masalah.
g. Menggunakan teknologi.
Masing-masing dari ketujuh kompetensi kunci tersebut, memilikitingkatan
dalam tiga kategori. Kategori sebagaimana dimaksudtertuang dalam tabel
gradasi kompetensi kunci berikut (Lihat tabelgradasi kompetensi kunci).
Tabel gradasi kompetensi kunci merupakan daftar yangmenggambarkan :
a. Kompetensi kunci (berisi 7 kompetensi kunci)
b. Tingkat/nilai (1, 2 dan 3).
1.3.Gradasi Kompetensi Kunci
7
TABEL GRADASI (TINGKATAN) KOMPETENSI KUNCI
KOMPETENSI
TINGKAT 1
TINGKAT 2
TINGKAT 3
KUNCI
“Melakukan
“Mengelola
“Mengevaluasi
Kegiatan”
Kegiatan”
dan Memodifkasi
1. Mengumpulkan
Mengikutipedo
Proses”
Mengakses dan Meneliti dan
, menganalisis
man yangada merekam lebih
dan
danmerekam
dari
mengorganisasika
darisatu
sumber
sumberdan
n
sumberinform
informasi
mengevaluasikual
informasi
asi
itas
2.
Menerapkan
Menerapkan
informasi
Memilih model
Mengkomunikasika
Bentukkomuni
Gagasaninform
dan bentuk yang
n
kasi
asi
sesuai dan
informasi dan
Untukmengant denganmemilih memperbaiki dan
ide-ide
isipasi
gayayang
mengevaluasi
Kontekkomuni
paling
jenis komunikasi
kasi
sesuai
dari berbagai
menyaring
lebih
satu dari
satu
sesuai
macam jenis dan
jenisdan
gaya cara
gayaberkomu
berkomunikasi
3. Merencanakan
nikasi
Bekerja
Mengkoordinir
Menggabungkan
dan
dibawah
dan mengatur
strategi, rencana,
mengorganisasika
Pengawasanat
proses
pengaturan,
n
au supervisi
pekerjaan
tujuan dan
dan
prioritas kerja
kegiatan
menetapkan
4. Bekerjasama
Melaksanakan
prioritas kerja
Melaksanakan
dengan orang
Kegiatankegia
kegiatan
Untukmenyelesai
lain &
tanyang
danmembantu
kan
kelompok
sudahdipahami/
merumuskantu
Kegiatan-
aktiftas rutin
juan
kegiatan
Bekerjasama
yangbersifat
8
5. Menggunakan
Melaksanakan
Memilih
komplek
Bekerjasama
gagasan secara
tugas-tugas
gagasan
Dalam
matematis dan
yang
dan
menyelesaikan
teknis
sederhana
teknikbekerja
tugas yang lebih
dan telah
yangtepat
komplek dengan
ditetapkan
untuk
menggunakan
menyelesaikan
teknik
tugas-tugas
danmatematis
yang komplek
Memecahkan
Memecahkan
6. Memecahkan
Memecahkan
masalah
masalah untuk masalah untuk
masalah yang
tugas rutin di
tugas rutin
komplek dengan
bawahpengaw
secara mandiri
menggunakan
asan/
berdasarkan
pendekatan
supervisi
pedoman/
metoda yang
7. Menggunakan
Menggunakan
panduan
Menggunakan
sistimatis
Menggunakan
teknologi
teknologi
teknologi
teknologi untuk
untuk
untuk
membuat
membuat
mengkonstruks
desain/
barang
dan i,
merancang,
jasa
mengorganisas
menggabungkan,
yang sifatnya
i
memodifkasi dan
berulang-
kan atau
mengembangkan
ulang
membuat
produk barang
pada tingkat
produk
atau jasa
dasar
di barang
bawah
jasa
pengawasan/
berdasarkan
supervisi
desain
9
atau
2.1.kita perlu mengetahui SKKNI karena SKKNI untuk Memberi arahan atau petunjuk dan
metode atau prosedur yang baku dalammenjalankan profesinya dengan mengedepankan kode
etikkepustakawanan Indonesia.Dan Menghasilkan pengelompokan keahlian pustakawan
sesuai denganstandardisasi yang telah divalidasi oleh lembaga sertifikasi. Untuk
Meningkatkan profesionalisme pustakawan dalam menjalankanperannya sebagai mediator
dan fasilitator informasi.dan juga Menjadi tolak ukur kinerja pustakawan.
Dengan dikuasainya standar kompetensi kerja nasional indonesia tersebut oleh seseorang,
maka yangbersangkutan akan mengetahui dan mampu:
• bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
• bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
• apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.
• bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
• bagaimana menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila bekerja pada kondisi
dan lingkungan yang berbeda.
10
3.1.Kelompok Kompetensi Inti (02)
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang mencakup
pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja
yang ditetapkan.
Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah kompetensi dasar keahlian yang harus dimiliki
oleh setiap
pustakawan dalam menjalankan tugas-tugas perpustakaan. Kompetensi
inti mencakup unit-unit kompetensi yang dibutuhkan untuk mengerjakan
tugas-tugas inti dan wajib dikuasai oleh pustakawan.
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
N
KODE UNIT
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PRP.LP02.001.01
PRP.LP02.002.01
PRP.LP02.003.01
PRP.LP02.004.01
PRP.LP02.005.01
PRP.LP02.006.01
PRP.LP02.007.01
PRP.LP02.008.01
PRP.LP02.009.01
PRP.LP02.010.01
PRP.LP02.011.01
JUDUL UNIT KOMPETENSI
Melakukan Seleksi Bahan Perpustakaan.
Melakukan Pengadaan Bahan Perpustakaan.
Melakukan Pengatalogan Deskriptif.
Melakukan Pengatalogan Subyek.
Melakukan Perawatan Koleksi Perpustakaan.
Melakukan Layanan Sirkulasi.
Melakukan Layanan Referensi.
Melakukan Penelusuran Informasi Sederhana.
Melakukan Promosi Perpustakaan.
Melakukan Kegiatan Literasi Informasi.
Memanfaatkan
Jaringan
Internet
Layanan
Perpustakaan.
PRP.LP02.006.01 MELAKUKAN LAYANAN SIRKULASI
Layanan sirkulasi (circulation services) adalah layanan perpustakaan
berupa
11
pemberian layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka seperti
buku dan
bahan-bahan lainnya dalam jumlah dan kurun waktu tertentu.
KODE UNIT: PRP.LP02.006.01
JUDUL UNIT : Melakukan Layanan Sirkulasi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang
didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melakukan layanan sirkulasi termasuk silang layan perpustakaan
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Menyiapkan
KRITERIA UNJUK KERJA
layanan 1.1 Pengertian sistem layanan sirkulasi,
sirkulasi.
karakteristik
berbagai jenis koleksi, segmentasi
pemustaka
dan silang layan perpustakaan
dijelaskan.
1.2 Sarana layanan sirkulasi disiapkan.
2. Melakukan layanan
peminjaman koleksi.
3. Melakukan layanan
pengembalian koleksi.
2.1 Data koleksi yang dipinjam diverifkasi.
2.2
Data
transaksi
disimpan.
3.1
Data
koleksi
peminjaman
yang
koleksi
dikembalikan
diverifkasi.
3.2 Data transaksi pengembalian koleksi
disimpan.
4.
Menyusun
sirkulasi.
laporan 4.1
Data
sirkulasi
koleksi
perpustakaan
meliputi
peminjaman dan pengembalian
12
berdasarkan
periode tertentu diidentifkasi.
4.2 Data sirkulasi koleksi perpustakaan tidak
kembali
diidentifkasi.
4.3 Data sirkulasi koleksi perpustakaan
berdasarkan
subyek
tertentu
diidentifkasi.
4.4 Statistik sirkulasi disusun.
4.5 Laporan layanan sirkulasi disusun.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel:
Unit kompetensi ini berlaku untuk memberikan layanan peminjaman dan
pengembalian,
termasuk peminjaman antar perpustakaan, dan menentukan sanksi atas
pelanggaran
ketentuan layanan sirkulasi, serta membuat laporan layanan sirkulasi.
2. Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan layanan sirkulasi :
a. Alat tulis kantor.
b. Komputer dan kelengkapannya.
c. Borang peminjaman bahan perpustakaan.
d. Borang permintaan peminjaman antar perpustakaan.
e. Borang penyusunan statistik sirkulasi.
3. Tugas pekerjaan untuk melakukan layanan sirkulasi :
a.Menyiapkan layanan sirkulasi.
b.Melakukan layanan peminjaman koleksi.
c.Melakukan layanan pengembalian koleksi.
d.Menyusun laporan sirkulasi.
4. Peraturan perundangan dan kebijakan yang terkait dan/atau diikuti:
a .Kebijakan internal perpustakaan tentang layanan perpustakaan.
13
b.Nota kesepakatan kerja sama antar perpustakaan tentang silang layan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian:
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus
dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan
unit-unit
kompetensi yang terkait:
a.Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi :
1. PRP.LP01.001.01 : Mengoperasikan Komputer Tingkat Dasar.
2. PRP.LP01.002.01 : Menyusun Rencana Kerja Perpustakaan (RKP).
3. PRP.LP01.003.01 : Membuat Laporan Kerja Perpustakaan (LKP).
b. Unit kompetensi yang terkait, meliputi :
1. PRP.LP02.001.01 : Melakukan Seleksi Bahan Perpustakaan.
2. PRP.LP02.003.01 : Melakukan Pengatalogan Deskriptif.
3. PRP.LP02.004.01 : Melakukan Pengatalogan Subyek.
4. PRP.LP02.005.01 : Melakukan Perawatan Koleksi Perpustakaan
2. Kondisi penilaian:
a.Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan melakukan layanan
sirkulasi.
b.Penilaian dilakukan dengan cara: observasi langsung, wawancara lisan,
tes tertulis
dan penilaian terhadap laporan yang disampaikan.
3. Pengetahuan yang diperlukan:
a. Layanan perpustakaan.
b. Etika dan prosedur layanan.
c. Tata tertib dan kebijakan layanan perpustakaan.
14
4. Keterampilan yang diperlukan:
a. Komunikasi interpersonal.
b. Menggunakan komputer.
c. Membuat statistik.
5. Aspek kritis penilaian:
a.
Ketelitian
menentukan
tanggal
peminjaman
dan
pengembalian
koleksiperpustakaan.
b. Ketelitian memasukkan data peminjaman.
KOMPETENSI KUNCI
N
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI
O
1
Mengumpulkan,
dan
2
2
3
4
5
mengorganisasikan informasi
Mengkomunikasikan ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan gagasan secara matematis dan
3
2
3
2
6
7
teknis
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi
2
2
menganalisis
TINGKAT
Pengertian
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “Circulation” yang berarti
perputaran, peredaran, seperti pada “ sirkulasi udara” sirkulasi uang dan
sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan
peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya
adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan
dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat
15
guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan
(Lasa Hs., 1993 : 1)
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah
peminjaman buku dan materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering
dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama
meja sirkulasi, seringkali di anggap ujung tombak jasa perpustakaan
karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pengguna
atau pemakai serta paling sering di gunakan pemakai, karenanya unjuk
kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan
( Sulistiyo-Basuki 1991 : 257)
Menurut Bafadal-Ibrahim (2000:24), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan
kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan
dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.”
Menurut
Sjahrial-Pamuntjak
(2000:97),
“Sirkulasi
adalah
kegiatan
peredaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan
maupun dibawah keluar perpustakaan.”
Tujuan Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi perpustakaan, yang bertujuan:
1.Memungkinkan pengguna menggunakan bahan pustaka secara tepat guna.
2.Memungkinkan pengguna mengetahui bahanpustaka yang dipinjam.
3. Mengetahui siapa yang meminjam.
4.Menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam.
5.Mendapatkan data-data kuantitatif.
Asas Layanan Sirkulasi
1. Layanan dilakukan dengan cepat dan tepat
16
2.Prosedur yang ditempuh mudah dan sederhana.
3.Keamanan bahan pustaka dapat terjamin.
4.Pelanggaran dapat diketahui dengan segera.
5.Pencatatan kegiatan dilakukan dengan tertib dan teratur kegiatan layanan sirkulasi.
Perangkat Dalam Layanan Sirkulasi
Perangkat layanan sirkulasi sebagai berikut :
1. Meja Layanan dan komputer . Meja layanan lebarnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
2. Kartu Anggota. Kartu ini merupakan tanda bukti bahwa pemegangnya mempunyai
hak untuk menggunakan fasilitas perpustakaan, membaca dan pinjam buku. Kartu ini
memuat keterangan mengenai pemegangnya, yaitu nama, alamat, nomor dan foto.
3. Kartu Buku. Kartu ini fungsinya adalah sebagai ganti buku yang sedang dipinjam.
Dalam kartu ini terdapat : nama pengarang, judul dan no.klasifikasi.
4. Stempel, meliputi stempel tanggal, stempel identitas, dan sebagainya.
5. Blanko pendaftaran, untuk pendaftaran anggota baru.
6. Bon Pemesanan Buku. Bon ini digunakan untuk pemakai yang jumlah
peminjamannya sudah maksimal dan tidak bisa pinjam lagi, mereka bisa titip buku
yang akan dipinjam berikutnya agar tidak dipinjam orang lain.
7. Lidah Buku, yang ada di belakang atau punggung buku bersebelahan dengan
kantong kartu buku. Gunanya untuk peringatan bagi si peminjam buku kapan dia
harus mengembalikan buku pinjamannya.
Bentuk dan Sistem Layanan
1. Bentuk Layanan
Bentuk layanan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
a. Layanan langsung
Yang dimaksud layanan langsung adalah layanan yang secara langsungdiberikan kepada
pengguna di perpustakaan. Yang meliputi usaha pemberianinformasi dan bimbingan yang
menyangkut usaha pengungkapan sumber-sumberbahan perpustakaan. Agar tugas layanan
rutin ini berhasil kemampuan stafdituntut menguasai teknit-teknik layanan langsung yang
dikenal yaitu layananinformasi, layanan referensi dan bimbingan pengguna.
b. Layanan tidak langsung
17
Layanan langsung bukanlah satu-satunya usaha yang dapat menentukankeberhasilan dalam
melaksanakan layanan pengguna. Maka dalam hal ini layanantidak langsung merupakan
usaha-usaha di belakang layar yang bergerak dalamusaha pembinaan motivasi terhadap
pengguna
perpustakaan
agar
dapatterpeliharanya
kesinambungan
pendayagunaan
perpustakaan.
2.Sistem layanan
Sistem layanan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
a.Sistem layanan terbuka
Sistem layanan terbuka Yaitu setiap pemakai perpustakaan dapat masuk bebas ke tempat
penyimpanan atau ke rak-rak buku, dapat memilih langsung dan mengambilnya sendiri
apabila ingin dibaca atau dipinjam. Kelebihan sistem pelayanan terbuka ini pengguna bebas
memilih sendiri bahan pustaka yang ada di perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya, dapat
memberikan kebebasan pada pembaca untuk memilih, mencari dan menemukan bahan
pustaka yang dibutuhkan serta memberi kemudahan dalam pelayanan.
Pada dasarnya setiap sistem memiliki keuntungan dan kerugian, begitu
juga yang terdapat pada sistem layanan terbuka ini yaitu perpustakaan
memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya.
keuntungan dan kerugian sistemlayanan terbuka antara lain:
Keuntungan:
1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang
dikehendaki dari jajaraan koleksi.
2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab
terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan
3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam
menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak
ditemukan.
4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk
mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa
diberi tanggung jawab di bagian lain.
18
Kerugian:
1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran)
menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku
yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai
secara tidak tepat.
2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.
3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu
lintas/mobilitas pemakai lebih leluasa.
4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk
mengambil
sendiri
bahan
pustaka
dari
jajaran
koleksi
tidak
menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau
perobekan bahan pustaka.
Dari uraian pendapat di atas dapat diambil kesimpulan dalam
sistem
layanan
terbuka
pelayanaan
perpustakaan
yang
memberi
kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih
dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan
demikian sistem layanan terbuka ini memiliki keuntungan begitu juga
sebaliknya terdapat kerugian disebabkan terjadinya interaksi pengguna
dengan
koleksi
perpustakaan.
b.Sistem layanan tertutup
Selain sistem layanan terbuka terdapat juga sistem layanan
tertutup pada sistem layanan perpustakaan. Adapun pengertian sistem
layanan tertutup adalah: Pengguna perpustakaan harus menggunakan
katalog yang tersedia untuk memilih pustaka yang diperlukannya.
Pengguna tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang
koleksi, akan tetapi akan dibantu oleh petugas bagian sirkulasi.
Dari penjelasan di atas hampir sama dengan pemaparan dari Lasa
19
yang mendefenisikan bahwa sistem layanan tertutup yaitu: Suatu layanan
yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil
sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat
dipilih melalui daftar/ katalog yang tersedia koleksinya akan diambilkan
oleh petugas
Berdasarkan pernyatan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
layanan
tertutup
adalah
sistem
layanan
yang
tidak
memberikan
kebebasan para pengguna dalam mengambil sendiri koleksi yang
dibutuhkan,
akan
melaluibantuan
petugas
perpustakaan.
Dalam
pelaksanaan sistem layanan tertutup juga memiliki beberapa keuntungan
dan kerugian dalam pelaksanaannya.
Keuntungan:
1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan
yang lain lebih dekat
2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan
dengan sistem terbuka
4. Tidak memerlukan meja baca dan ruang koleksi.
Kerugian :
1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam
3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah
pengertian antara petugas dan peminjam
4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku di bagian ini
sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu.
Dari uraian di atas didapat kesimpulan bahwa layanan tertutup (closed
acces) merupakan suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna
memilih dan mengambil langsung bahan pustaka yang dibutuhkan akan
tetapi dibantu oleh petugas.
Fungsi Layanan Sirkulasi
20
Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus
disesuaikan .
Adapun fungsi layanan sirkulasi adalah sebagai berikut:
1. Pusat pelestariaan ilmu pengetahuan
2. Pusat belajar
3. Pusat pengajaran
4. Pusat penelitian
5. Pusat penyebaran informasi
Tugas pelayanan sirkulasi
Bagian sirkulasi melakukan tugas sebagai berikut:
a.Mengawasi pintu masuk dan pintu keluar perpustakaan.
Petugas sirkulasi harus mengawasi pintu masuk dan pintu keluar
perpustakan.
b.Pendaftaran
anggota,perpanjangan
anggota,pengunduran
anggota
perpustakaan.Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota
perpustakaan,maka harus mengisi formulir keanggotaan.
c.Meminjamkan serta mengembalikan buku dan perpanjangan waktu
peminjaman.
d.Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.
e.Mengeluarakan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan
pada waktunya.
f.Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku,khususnya buku hilang
atau rusak.Bila buku hilang maka anggota harus mengganti dengan buku
yang sama.Bila buku rusak maka buku tersebut disisihkan dan diserahkan
21
ke bagian penjilidan dan perbaikan buku.
g.Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman
bagian sirkulasi bertanggung jawab atas berkas anggota,peminjaman
buku,buku
terlambat
dikembalikan,buku
tandon,uang
denda
untuk
keterlambatan buku,uang ganti rugi untuk buku yang hilang dan
rusak.Bagian sirkulasi juga bertanggung jawab atas buku tamu atau buku
kunjungan
yang
berisi
nama,alamat,pekerjaan,dan
tanda
tangan
pengunjung.
h.Membuat statisitika peminjaman
setiap hari,bagian sirkulasi harus membuat statistika anggota yang
memperbarui keanggotannya,anggota baru,anggota yang mengundurkan
diri,jumlah
buku
yang
dipinjam,peminjaman
buku
berdasarakan
subjek( lazimnya disusun menurut bagan klasifkasi),jumlah buku yang
masuk
daftar
tandon,dan
jumlah
pengunjung,jenis
statistika
ini
tergantung pada kebijakan masing-masingperpustakaan.
i.peminjaman antar perpustakaan .
peminjaman
antar
perpustakaan,perpustakaan
permintaan
peminjaman
buku
dapat
mengajukan
padaperpustakaan
lain.Urusan
peminjaman perpustakaan dilayani oleh bagian sirkulasi,ada pula yang
dikelolaoleh referens.
J.Mengawasi
urusan
penitipan
tas,jas,mantel,dan
sebagainya
milik
pengujung perpustakaan.biasanya bagian sikulasi menyediakan meja
titipan bagi barang yang tak boleh dibawa keperpustakaan.Untuk barang
berharga
diminta
dibawa
oleh
pengunjung.sebagai
tanda
bukti
penitipan,perpustakaan memberikan tanda terima.
Kegiatan yang
meliputi pelayanan sirkulasi sebagai
berikut :
1.Penataan Buku Dirak Koleksi
a.mengumpulkan buku yang telah dibaca pengguna di meja baca.
b.Membawa buku ke rak sementara untuk di pilah-pilah.
22
c.Mengelompokkan buku berdasarkan nomor rak buku.
d.Membawa buku ke rak buku.
e.Menata buku di rak berdasarkan nomor panggilan buku.
2.Pelayanan Peminjaman Buku
a.koleksi yang dipinjamkan
Koleksi yang dipinjamkan meliputi buku teks, buku bacaan, majalah yang
lama, surat kabar yang lama, dan koleksi lain seperti guntingan surat
kabar. Koleksi sumber, majalah yang baru, surat kabar yang baru, dan
koleksi yang langka seperti referensi hanya boleh dibaca di ruang
perpustakaan.
b.Jangka Waktu Peminjaman
Buku teks, bila jumlah eksemplarnya memungkinkan, akan dipinjamkan
dengan jangka waktu satu tahun ajaran. Jangka waktu peminjaman
koleksi lain disesuaikan dengan perbandingan jumlah koleksi dengan
jumlah guru dan murid sebagai pemakai.
c.Perlengkapan yang Dibutuhkan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk peminjaman adalah kartu buku,
lembaran tanggal kembali, tanda pengenal murid dan guru, cap tanggal,
bantalan cap, kantong peminjam, kotak kantong peminjam, dan kartu
petunjuk.
d.Prosedur Peminjaman
1.Petugas bagian pelayanan peminjaman menerima buku dan mencarikan
buku yang diminta dengan tanda pengenalnya. Dengan memeriksa tanda
pengenal dapat ditetapkan apakah yang bersangkutan berhak meminjam
atau tidak.
2 .Dengan tanda pengenal itu petugas mencari kantong peminjaman yang
bertuliskan identitas peminjam yang bersangkutan. Kemudian, petugas
23
mencocokkan nomor anggota perpustakaan yang tertera pada tanda
pengenal dengan yang tertera pada kantong peminjaman.
3.Menulis nomor anggota, peminjam pada kartu buku di kolom nomor
anggota. Kemudian, petugas mengisi kolom tanggal kembali pada kartu
buku dengan cap tanggal kembali pada kartu buku dengan cap tanggal
sesuai dengan batas waktu pengembalian.
4.Mengerjakan lagi seperti butir 3, tetapi pada lembar tanggal kembali
dan akhir dengan paraf petugas.
5.Meminta paraf peminjam pada kolom paraf pada kartu.
6.Memasukkan kartu buku yang sudah diparaf ke dalam kantong
peminjaman, kemudian mengembalikan kantong peminjaman itu ke kotak
kantong pada tempatnya semula.
7.Memberikan buku dan kartu pengenal kepada peminjam. Dengan
demikian selesailah proses peminjaman.
3. Pelayanan Pengembalian Buku
Perlengkapan yang Dibutuhkan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengembalian adalah kartu buku,
kantong peminjaman, kotak kantong peminjaman, cap tanggal serta
bantalan cap.
a.Cara Mengerjakan Pelayanan Pengembalian
Cara mengerjakan pelayanan pengembalian adalah sebagai berikut :
1.Peminjam datang sendiri ke meja sirkulasi dengan membawa buku yang
akan dikembalikan.
2.Petugas menerima dan memeriksa keutuhan fsik buku dan tanggal
harus kembali yang tertera pada lembaran tanggal kembali.
3.Petugas mengambil kantong peminjaman sesuai dengan nomor induk
yang tertera pada lembaran tanggal kembali.
24
4.Bila tidak ada persoalan tentang keutuhan fsik buku dan keterlambatan
pengembalian, petugas mengambil kartu yang sesuai dari dalam kantong
peminjaman. Pada kolom paraf di kartu buku dibubuhi cap tanggal sesuai
dengan tanggal waktu mengembalikan sebagai bukti bahwa itu sudah
dikembalikan.
5.Petugas mngembalikan kartu buku itu ke kantong kartu buku dan
kemudian meletakkan buku itu di tempat yang sediakan di meja
peminjaman untuk kemudian dikembalikan ke tempatnya di rak.
6) Petugas mengembalikan kantong peminjaman ke tempat semula.
4. Pemberian Sanksi
a.Tujuan
Sanksi
diberikan
kepada
pemakai
,
yang
melanggar
peraturan
peminjaman buku. Dengan dikenakan sanksi ini, diharapkan kedisiplinan
tetap
terjaga
dan
memiliki
rasa
bertanggungjawab,
sehingga
perpustakaan menjadi makin tinggi.
b. Macam sanksi
Sanksi yang diberikan dapat bertingkat-tingkat sesuai dengan bobot
pelanggaran yang dilakukan. Ada tiga macam sanksi yang dapat diberikan
yaitu :
1.Sanksi peringatan atau teguran.
2.Sanksi denda, misalnya berupa uang atau mengganti buku.
3.Sanksi administratif, misalnya tidak boleh meminjam di perpustakaan
dalam jangka waktu tertentu, rapor tidak diberikan pada waktunya.
Khusus untuk guru, untuk sementara keanggotaan dibekukan.
c.Cara memberikan sanksi
25
Cara memberikan sanksi sebagai berikut :
1.Petugas menetapkan jenis dan tingkat pelanggaran atas dasar kualitas
dan kuantitas pelanggaran;
2.Petugas menetapkan jenis dan tingkat sanksi yang dikenakan;
3.Bila sanksi sanksi itu berupa sanksi peringatan atau denda, peringatan
atau
denda
itu
dapat
langsung
diberikan
kepada
pemakai
yang
melanggar;
4.Bila sanksi yang dikenakan berupa sanksi administrarif, diusulkan
kepada kepala perpustakaan dan kepala sekolah agar memberikan sanksi
itu.
5. Penagihan
Kadang-kadang si pemakai belum mengembalikan buku sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Apabila terjadi hal yang demikian,
perli
ditagih
agar
buku
pinjaman
dikembalikan
sekaligus
bersifat
mengingatkan.
a.Tingkat Penagihan
Penagihan perlu dilakukan bertingkat sebagai peringatan yang bertahap.
Penagihan itu sebaiknya dibatasi hanya sampai tiga kali.
b.Cara Melakukan Penagihan
Cara melakukan penagihan adalah sebagai berikut :
1.Pertama-tama
memeriksa
kartu
buku
yang
ada
dalam
kantong
peminjaman. Untuk mengetahui batas berlakunya waktu pinjam, petugas
mengamati cap tanggal harus kembali yang tertera pada setiap kartu
buku.
2.yang terlambat mengembalikan dicatat identitasnya pada nomor buku
yang belum dikembalikan itu. Kemudian, nma-nama itu disusun dalam
bentuk daftar.
26
DOKUMENTASI DAN INFORMASI
Oleh :
ARIF ARIYA AZIZI
1306081004
DIPLOMA 3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
1
1.1.Pengertian SKKNI
Kompetensi kerja adalah kemampuan seseorang yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasidalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai denganstandar kinerja
yang ditetapkan.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspekpengetahuan, keterampilan dan
keahlian serta sikap kerja yangrelevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkansesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yangberlaku.
1.2.Format Unit Kompetensi SKKNI
Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia BidangPerpustakaan
SKKNI
Bidang
Perpustakaan
StandarKompetensi
Kerja
standarkompetensi
kerja
disusun
Nasional
menggunakan
Indonesia.
menggunakan
format
Untuk
menuangkan
urutan-urutan
sebagaimana
strukturSKKNI. Dalam SKKNI terdapat daftar unit kompetensi terdiri atas
unit-unitkompetensi.
Struktur SKKNI lebih jelas digambarkan sebagaimana bagan di bawah ini :
BAGAN STRUKTUR SKKNI
1. Sektor
2. Sub Sektor
3. Bidang
4. Sub Bidang
5.Pekerjaan/Jabatan/
Profesi
8. Kriteria Unjuk Kerja
9. Batasan Variabel
10. Panduan Penilaian
11. Kompetensi Kunci
2
13. Kualifikasi Kompetensi
7. Elemen Kompetensi
12. Level Kompetensi Kunci
6.Unit Kompetensi
Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari susunan daftar unit kompetensi sebagai berikut :
1. Kode Unit Kompetensi
Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifkasi yang memuatsektor,
sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urutunit kompetensi
dan versi, yaitu:
P R
(1)
P
L P
(2)
0 1
(3)
0
0
0
(4)
0 0
(5)
a. Sektor/Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifkasi BakuLapangan
Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 hurufkapital (PRP=Perpustakaan)
dari nama sektor/bidang lapanganusaha.
b. Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sub sektor/bidang (2) mengacu sebagaimana dalamKlasifkasi Baku
Lapangan
Usaha
Indonesia
(KBLI),
diisi
dengan
2huruf
kapital
(LP=Layanan Perpustakaan) dari nama SubSektor/Sub Bidang.
c. Kelompok Unit Kompetensi :
Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angkauntuk masingmasing kelompok, yaitu:
3
01 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general)
02 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional).
03 : Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus (spesifk)
04 : Untuk kode kelompok unit kompetensi pilhan (optional)
d. Nomor urut unit kompetensi
Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit
kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001,
002, 003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi.
Nomor urut unit kompetensi ini disusun dari angka yang paling rendah ke
angka yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa
tingkat kesulitan jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling
sederhana tanggung jawabnya, atau dari jenis pekerjaan yang paling
mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek.
e. Versi unit kompetensi
Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulaidari angka
01, 02 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap
urutan penyusunan atau penetapan unitkompetensi dalam penyusunan
standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut
disusun merupakan yang pertama kali, revisi dan/atau seterusnya.
2. Judul Unit Kompetensi
Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadaptugas atau
pekerjaan yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalahsebagai bagian
dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat padastandar kompetensi
kerja. Judul unit kompetensi harus menggunakankalimat aktif yang diawali
dengan kata kerja aktif yang terukur.
a. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unitkompetensi
diberikan awalan me-. Contoh antara lain:memperbaiki, mengoperasikan,
melakukan,
melaksanakan,
menjelaskan,
mengkomunikasikan,
menggunakan, melayani,merawat, merencanakan, membuat dan lain-lain.
b. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unitkompetensi
sedapat mungkin dihindari penggunaan kata kerjaantara lain: memahami,
4
mengetahui, menerangkan, mempelajari,menguraikan, mengerti atau
yang sejenis.
3. Deskripsi Unit Kompetensi
Deskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yangmenjelaskan
secara singkat isi dari judul unit kompetensi yangmendeskripsikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yangdibutuhkan dalam
menyelesaikan satu tugas pekerjaan yangdipersyaratkan dalam judul unit
kompetensi.
4. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi
yang mengidentifkasikan aktivitas yang harus dikerjakanuntuk mencapai
unit kompetensitersebut. Elemen kompetensi ditulismenggunakan kalimat
aktif dan jumlah elemen kompetensi untuksetiap unit kompetensi terdiri
dari 2 sampai 5 elemenkompetensi.Kandungan elemen kompetensi pada
setiap
unit
kompetensimencerminkan
unsur:
”merencanakan,
menyiapkan, melaksanakan,mengevaluasi dan melaporkan”.
5. Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
KUK merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatanyang
harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja atau karya padasetiap
elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkanaktivitas
yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitupengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja. Untuk setiap elemenkompetensi dapat terdiri 2 sampai 5
kriteria unjuk kerjadan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk
pasif.Pemilihan
kosa
kata
dalam
menulis
kalimat
KUK
harusmemperhatikan keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan,
dansikap
kerja,
yang
ditulis
dengan
memperhatikan
level
TaksonomiBloom dan pengembangannya yang terkait dengan aspekaspekpsikomotorik,
kognitif
dan
afektif
sesuai
dengan
tingkat
kesulitanpelaksanaan tugas pada tingkatan atau urutan unit kompetensi.
6. Batasan Variabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan :
5
a.
Kontek
variabel
yang
dapat
mendukung
atau
menambah
kejelasantentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu
unitkompetensi
tertentu,
dan
kondisi
lainnya
yang
diperlukan
dalammelaksanakan tugas.
b. Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan ataufasilitas
dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratanyang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
c.
Tugas
yang
harus
dilakukan
untuk
memenuhi
persyaratan
unitkompetensi.
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuandalam
melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratankompetensi.
7. Panduan Penilaian
Panduan
penilaian
ini
digunakan
untuk
membantu
penilai
dalam
melakukan penilaian atau pengujian pada unit kompetensi antara
lainmeliputi :
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara
lain : prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit
kompetensi
tertentu,
sebelumnya
sebagai
dan
unit
kompetensi
persyaratan
awal
yang
yang
harus
diperlukan
dikuasai
dalam
melanjutkan penguasaan unit kompetensi yang sedang dinilai serta
keterkaitannya dengan unit kompetensi lain.
b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruhatas
tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimanaserta lingkup
penilaian mana yang seharusnya dilakukan, sebagaicontoh pengujian
dilakukan dengan metode tes tertulis,wawancara, demonstrasi, praktik di
tempat kerja danmenggunakan alat simulator.
6
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan
yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada
unit kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilanyang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjukkerja pada unit
kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki
seseorang
untuk
mendukungtercapainya
menemu,kenali
kriteria
unjuk
sikap
kerja
pada
kerja
unit
untuk
kompetensi
tertentu.
8. Kompetensi Kunci
Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam
pelaksanaan tugas pada unit kompetensi tertentu yangterdistribusi dalam
7 kriteria kompetensi kunci antara lain:
a. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi.
b. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide.
c. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
d. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok.
e. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis.
f. Memecahkan masalah.
g. Menggunakan teknologi.
Masing-masing dari ketujuh kompetensi kunci tersebut, memilikitingkatan
dalam tiga kategori. Kategori sebagaimana dimaksudtertuang dalam tabel
gradasi kompetensi kunci berikut (Lihat tabelgradasi kompetensi kunci).
Tabel gradasi kompetensi kunci merupakan daftar yangmenggambarkan :
a. Kompetensi kunci (berisi 7 kompetensi kunci)
b. Tingkat/nilai (1, 2 dan 3).
1.3.Gradasi Kompetensi Kunci
7
TABEL GRADASI (TINGKATAN) KOMPETENSI KUNCI
KOMPETENSI
TINGKAT 1
TINGKAT 2
TINGKAT 3
KUNCI
“Melakukan
“Mengelola
“Mengevaluasi
Kegiatan”
Kegiatan”
dan Memodifkasi
1. Mengumpulkan
Mengikutipedo
Proses”
Mengakses dan Meneliti dan
, menganalisis
man yangada merekam lebih
dan
danmerekam
dari
mengorganisasika
darisatu
sumber
sumberdan
n
sumberinform
informasi
mengevaluasikual
informasi
asi
itas
2.
Menerapkan
Menerapkan
informasi
Memilih model
Mengkomunikasika
Bentukkomuni
Gagasaninform
dan bentuk yang
n
kasi
asi
sesuai dan
informasi dan
Untukmengant denganmemilih memperbaiki dan
ide-ide
isipasi
gayayang
mengevaluasi
Kontekkomuni
paling
jenis komunikasi
kasi
sesuai
dari berbagai
menyaring
lebih
satu dari
satu
sesuai
macam jenis dan
jenisdan
gaya cara
gayaberkomu
berkomunikasi
3. Merencanakan
nikasi
Bekerja
Mengkoordinir
Menggabungkan
dan
dibawah
dan mengatur
strategi, rencana,
mengorganisasika
Pengawasanat
proses
pengaturan,
n
au supervisi
pekerjaan
tujuan dan
dan
prioritas kerja
kegiatan
menetapkan
4. Bekerjasama
Melaksanakan
prioritas kerja
Melaksanakan
dengan orang
Kegiatankegia
kegiatan
Untukmenyelesai
lain &
tanyang
danmembantu
kan
kelompok
sudahdipahami/
merumuskantu
Kegiatan-
aktiftas rutin
juan
kegiatan
Bekerjasama
yangbersifat
8
5. Menggunakan
Melaksanakan
Memilih
komplek
Bekerjasama
gagasan secara
tugas-tugas
gagasan
Dalam
matematis dan
yang
dan
menyelesaikan
teknis
sederhana
teknikbekerja
tugas yang lebih
dan telah
yangtepat
komplek dengan
ditetapkan
untuk
menggunakan
menyelesaikan
teknik
tugas-tugas
danmatematis
yang komplek
Memecahkan
Memecahkan
6. Memecahkan
Memecahkan
masalah
masalah untuk masalah untuk
masalah yang
tugas rutin di
tugas rutin
komplek dengan
bawahpengaw
secara mandiri
menggunakan
asan/
berdasarkan
pendekatan
supervisi
pedoman/
metoda yang
7. Menggunakan
Menggunakan
panduan
Menggunakan
sistimatis
Menggunakan
teknologi
teknologi
teknologi
teknologi untuk
untuk
untuk
membuat
membuat
mengkonstruks
desain/
barang
dan i,
merancang,
jasa
mengorganisas
menggabungkan,
yang sifatnya
i
memodifkasi dan
berulang-
kan atau
mengembangkan
ulang
membuat
produk barang
pada tingkat
produk
atau jasa
dasar
di barang
bawah
jasa
pengawasan/
berdasarkan
supervisi
desain
9
atau
2.1.kita perlu mengetahui SKKNI karena SKKNI untuk Memberi arahan atau petunjuk dan
metode atau prosedur yang baku dalammenjalankan profesinya dengan mengedepankan kode
etikkepustakawanan Indonesia.Dan Menghasilkan pengelompokan keahlian pustakawan
sesuai denganstandardisasi yang telah divalidasi oleh lembaga sertifikasi. Untuk
Meningkatkan profesionalisme pustakawan dalam menjalankanperannya sebagai mediator
dan fasilitator informasi.dan juga Menjadi tolak ukur kinerja pustakawan.
Dengan dikuasainya standar kompetensi kerja nasional indonesia tersebut oleh seseorang,
maka yangbersangkutan akan mengetahui dan mampu:
• bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
• bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
• apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.
• bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
• bagaimana menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila bekerja pada kondisi
dan lingkungan yang berbeda.
10
3.1.Kelompok Kompetensi Inti (02)
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang mencakup
pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja
yang ditetapkan.
Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah kompetensi dasar keahlian yang harus dimiliki
oleh setiap
pustakawan dalam menjalankan tugas-tugas perpustakaan. Kompetensi
inti mencakup unit-unit kompetensi yang dibutuhkan untuk mengerjakan
tugas-tugas inti dan wajib dikuasai oleh pustakawan.
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
N
KODE UNIT
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PRP.LP02.001.01
PRP.LP02.002.01
PRP.LP02.003.01
PRP.LP02.004.01
PRP.LP02.005.01
PRP.LP02.006.01
PRP.LP02.007.01
PRP.LP02.008.01
PRP.LP02.009.01
PRP.LP02.010.01
PRP.LP02.011.01
JUDUL UNIT KOMPETENSI
Melakukan Seleksi Bahan Perpustakaan.
Melakukan Pengadaan Bahan Perpustakaan.
Melakukan Pengatalogan Deskriptif.
Melakukan Pengatalogan Subyek.
Melakukan Perawatan Koleksi Perpustakaan.
Melakukan Layanan Sirkulasi.
Melakukan Layanan Referensi.
Melakukan Penelusuran Informasi Sederhana.
Melakukan Promosi Perpustakaan.
Melakukan Kegiatan Literasi Informasi.
Memanfaatkan
Jaringan
Internet
Layanan
Perpustakaan.
PRP.LP02.006.01 MELAKUKAN LAYANAN SIRKULASI
Layanan sirkulasi (circulation services) adalah layanan perpustakaan
berupa
11
pemberian layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka seperti
buku dan
bahan-bahan lainnya dalam jumlah dan kurun waktu tertentu.
KODE UNIT: PRP.LP02.006.01
JUDUL UNIT : Melakukan Layanan Sirkulasi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang
didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melakukan layanan sirkulasi termasuk silang layan perpustakaan
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Menyiapkan
KRITERIA UNJUK KERJA
layanan 1.1 Pengertian sistem layanan sirkulasi,
sirkulasi.
karakteristik
berbagai jenis koleksi, segmentasi
pemustaka
dan silang layan perpustakaan
dijelaskan.
1.2 Sarana layanan sirkulasi disiapkan.
2. Melakukan layanan
peminjaman koleksi.
3. Melakukan layanan
pengembalian koleksi.
2.1 Data koleksi yang dipinjam diverifkasi.
2.2
Data
transaksi
disimpan.
3.1
Data
koleksi
peminjaman
yang
koleksi
dikembalikan
diverifkasi.
3.2 Data transaksi pengembalian koleksi
disimpan.
4.
Menyusun
sirkulasi.
laporan 4.1
Data
sirkulasi
koleksi
perpustakaan
meliputi
peminjaman dan pengembalian
12
berdasarkan
periode tertentu diidentifkasi.
4.2 Data sirkulasi koleksi perpustakaan tidak
kembali
diidentifkasi.
4.3 Data sirkulasi koleksi perpustakaan
berdasarkan
subyek
tertentu
diidentifkasi.
4.4 Statistik sirkulasi disusun.
4.5 Laporan layanan sirkulasi disusun.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel:
Unit kompetensi ini berlaku untuk memberikan layanan peminjaman dan
pengembalian,
termasuk peminjaman antar perpustakaan, dan menentukan sanksi atas
pelanggaran
ketentuan layanan sirkulasi, serta membuat laporan layanan sirkulasi.
2. Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan layanan sirkulasi :
a. Alat tulis kantor.
b. Komputer dan kelengkapannya.
c. Borang peminjaman bahan perpustakaan.
d. Borang permintaan peminjaman antar perpustakaan.
e. Borang penyusunan statistik sirkulasi.
3. Tugas pekerjaan untuk melakukan layanan sirkulasi :
a.Menyiapkan layanan sirkulasi.
b.Melakukan layanan peminjaman koleksi.
c.Melakukan layanan pengembalian koleksi.
d.Menyusun laporan sirkulasi.
4. Peraturan perundangan dan kebijakan yang terkait dan/atau diikuti:
a .Kebijakan internal perpustakaan tentang layanan perpustakaan.
13
b.Nota kesepakatan kerja sama antar perpustakaan tentang silang layan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian:
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus
dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan
unit-unit
kompetensi yang terkait:
a.Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi :
1. PRP.LP01.001.01 : Mengoperasikan Komputer Tingkat Dasar.
2. PRP.LP01.002.01 : Menyusun Rencana Kerja Perpustakaan (RKP).
3. PRP.LP01.003.01 : Membuat Laporan Kerja Perpustakaan (LKP).
b. Unit kompetensi yang terkait, meliputi :
1. PRP.LP02.001.01 : Melakukan Seleksi Bahan Perpustakaan.
2. PRP.LP02.003.01 : Melakukan Pengatalogan Deskriptif.
3. PRP.LP02.004.01 : Melakukan Pengatalogan Subyek.
4. PRP.LP02.005.01 : Melakukan Perawatan Koleksi Perpustakaan
2. Kondisi penilaian:
a.Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan melakukan layanan
sirkulasi.
b.Penilaian dilakukan dengan cara: observasi langsung, wawancara lisan,
tes tertulis
dan penilaian terhadap laporan yang disampaikan.
3. Pengetahuan yang diperlukan:
a. Layanan perpustakaan.
b. Etika dan prosedur layanan.
c. Tata tertib dan kebijakan layanan perpustakaan.
14
4. Keterampilan yang diperlukan:
a. Komunikasi interpersonal.
b. Menggunakan komputer.
c. Membuat statistik.
5. Aspek kritis penilaian:
a.
Ketelitian
menentukan
tanggal
peminjaman
dan
pengembalian
koleksiperpustakaan.
b. Ketelitian memasukkan data peminjaman.
KOMPETENSI KUNCI
N
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI
O
1
Mengumpulkan,
dan
2
2
3
4
5
mengorganisasikan informasi
Mengkomunikasikan ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan gagasan secara matematis dan
3
2
3
2
6
7
teknis
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi
2
2
menganalisis
TINGKAT
Pengertian
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “Circulation” yang berarti
perputaran, peredaran, seperti pada “ sirkulasi udara” sirkulasi uang dan
sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan
peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya
adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan
dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat
15
guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan
(Lasa Hs., 1993 : 1)
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah
peminjaman buku dan materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering
dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama
meja sirkulasi, seringkali di anggap ujung tombak jasa perpustakaan
karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pengguna
atau pemakai serta paling sering di gunakan pemakai, karenanya unjuk
kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan
( Sulistiyo-Basuki 1991 : 257)
Menurut Bafadal-Ibrahim (2000:24), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan
kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan
dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.”
Menurut
Sjahrial-Pamuntjak
(2000:97),
“Sirkulasi
adalah
kegiatan
peredaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan
maupun dibawah keluar perpustakaan.”
Tujuan Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi perpustakaan, yang bertujuan:
1.Memungkinkan pengguna menggunakan bahan pustaka secara tepat guna.
2.Memungkinkan pengguna mengetahui bahanpustaka yang dipinjam.
3. Mengetahui siapa yang meminjam.
4.Menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam.
5.Mendapatkan data-data kuantitatif.
Asas Layanan Sirkulasi
1. Layanan dilakukan dengan cepat dan tepat
16
2.Prosedur yang ditempuh mudah dan sederhana.
3.Keamanan bahan pustaka dapat terjamin.
4.Pelanggaran dapat diketahui dengan segera.
5.Pencatatan kegiatan dilakukan dengan tertib dan teratur kegiatan layanan sirkulasi.
Perangkat Dalam Layanan Sirkulasi
Perangkat layanan sirkulasi sebagai berikut :
1. Meja Layanan dan komputer . Meja layanan lebarnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
2. Kartu Anggota. Kartu ini merupakan tanda bukti bahwa pemegangnya mempunyai
hak untuk menggunakan fasilitas perpustakaan, membaca dan pinjam buku. Kartu ini
memuat keterangan mengenai pemegangnya, yaitu nama, alamat, nomor dan foto.
3. Kartu Buku. Kartu ini fungsinya adalah sebagai ganti buku yang sedang dipinjam.
Dalam kartu ini terdapat : nama pengarang, judul dan no.klasifikasi.
4. Stempel, meliputi stempel tanggal, stempel identitas, dan sebagainya.
5. Blanko pendaftaran, untuk pendaftaran anggota baru.
6. Bon Pemesanan Buku. Bon ini digunakan untuk pemakai yang jumlah
peminjamannya sudah maksimal dan tidak bisa pinjam lagi, mereka bisa titip buku
yang akan dipinjam berikutnya agar tidak dipinjam orang lain.
7. Lidah Buku, yang ada di belakang atau punggung buku bersebelahan dengan
kantong kartu buku. Gunanya untuk peringatan bagi si peminjam buku kapan dia
harus mengembalikan buku pinjamannya.
Bentuk dan Sistem Layanan
1. Bentuk Layanan
Bentuk layanan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
a. Layanan langsung
Yang dimaksud layanan langsung adalah layanan yang secara langsungdiberikan kepada
pengguna di perpustakaan. Yang meliputi usaha pemberianinformasi dan bimbingan yang
menyangkut usaha pengungkapan sumber-sumberbahan perpustakaan. Agar tugas layanan
rutin ini berhasil kemampuan stafdituntut menguasai teknit-teknik layanan langsung yang
dikenal yaitu layananinformasi, layanan referensi dan bimbingan pengguna.
b. Layanan tidak langsung
17
Layanan langsung bukanlah satu-satunya usaha yang dapat menentukankeberhasilan dalam
melaksanakan layanan pengguna. Maka dalam hal ini layanantidak langsung merupakan
usaha-usaha di belakang layar yang bergerak dalamusaha pembinaan motivasi terhadap
pengguna
perpustakaan
agar
dapatterpeliharanya
kesinambungan
pendayagunaan
perpustakaan.
2.Sistem layanan
Sistem layanan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
a.Sistem layanan terbuka
Sistem layanan terbuka Yaitu setiap pemakai perpustakaan dapat masuk bebas ke tempat
penyimpanan atau ke rak-rak buku, dapat memilih langsung dan mengambilnya sendiri
apabila ingin dibaca atau dipinjam. Kelebihan sistem pelayanan terbuka ini pengguna bebas
memilih sendiri bahan pustaka yang ada di perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya, dapat
memberikan kebebasan pada pembaca untuk memilih, mencari dan menemukan bahan
pustaka yang dibutuhkan serta memberi kemudahan dalam pelayanan.
Pada dasarnya setiap sistem memiliki keuntungan dan kerugian, begitu
juga yang terdapat pada sistem layanan terbuka ini yaitu perpustakaan
memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya.
keuntungan dan kerugian sistemlayanan terbuka antara lain:
Keuntungan:
1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang
dikehendaki dari jajaraan koleksi.
2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab
terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan
3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam
menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak
ditemukan.
4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk
mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa
diberi tanggung jawab di bagian lain.
18
Kerugian:
1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran)
menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku
yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai
secara tidak tepat.
2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.
3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu
lintas/mobilitas pemakai lebih leluasa.
4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk
mengambil
sendiri
bahan
pustaka
dari
jajaran
koleksi
tidak
menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau
perobekan bahan pustaka.
Dari uraian pendapat di atas dapat diambil kesimpulan dalam
sistem
layanan
terbuka
pelayanaan
perpustakaan
yang
memberi
kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih
dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan
demikian sistem layanan terbuka ini memiliki keuntungan begitu juga
sebaliknya terdapat kerugian disebabkan terjadinya interaksi pengguna
dengan
koleksi
perpustakaan.
b.Sistem layanan tertutup
Selain sistem layanan terbuka terdapat juga sistem layanan
tertutup pada sistem layanan perpustakaan. Adapun pengertian sistem
layanan tertutup adalah: Pengguna perpustakaan harus menggunakan
katalog yang tersedia untuk memilih pustaka yang diperlukannya.
Pengguna tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang
koleksi, akan tetapi akan dibantu oleh petugas bagian sirkulasi.
Dari penjelasan di atas hampir sama dengan pemaparan dari Lasa
19
yang mendefenisikan bahwa sistem layanan tertutup yaitu: Suatu layanan
yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil
sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat
dipilih melalui daftar/ katalog yang tersedia koleksinya akan diambilkan
oleh petugas
Berdasarkan pernyatan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
layanan
tertutup
adalah
sistem
layanan
yang
tidak
memberikan
kebebasan para pengguna dalam mengambil sendiri koleksi yang
dibutuhkan,
akan
melaluibantuan
petugas
perpustakaan.
Dalam
pelaksanaan sistem layanan tertutup juga memiliki beberapa keuntungan
dan kerugian dalam pelaksanaannya.
Keuntungan:
1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan
yang lain lebih dekat
2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan
dengan sistem terbuka
4. Tidak memerlukan meja baca dan ruang koleksi.
Kerugian :
1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam
3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah
pengertian antara petugas dan peminjam
4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku di bagian ini
sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu.
Dari uraian di atas didapat kesimpulan bahwa layanan tertutup (closed
acces) merupakan suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna
memilih dan mengambil langsung bahan pustaka yang dibutuhkan akan
tetapi dibantu oleh petugas.
Fungsi Layanan Sirkulasi
20
Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus
disesuaikan .
Adapun fungsi layanan sirkulasi adalah sebagai berikut:
1. Pusat pelestariaan ilmu pengetahuan
2. Pusat belajar
3. Pusat pengajaran
4. Pusat penelitian
5. Pusat penyebaran informasi
Tugas pelayanan sirkulasi
Bagian sirkulasi melakukan tugas sebagai berikut:
a.Mengawasi pintu masuk dan pintu keluar perpustakaan.
Petugas sirkulasi harus mengawasi pintu masuk dan pintu keluar
perpustakan.
b.Pendaftaran
anggota,perpanjangan
anggota,pengunduran
anggota
perpustakaan.Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota
perpustakaan,maka harus mengisi formulir keanggotaan.
c.Meminjamkan serta mengembalikan buku dan perpanjangan waktu
peminjaman.
d.Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.
e.Mengeluarakan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan
pada waktunya.
f.Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku,khususnya buku hilang
atau rusak.Bila buku hilang maka anggota harus mengganti dengan buku
yang sama.Bila buku rusak maka buku tersebut disisihkan dan diserahkan
21
ke bagian penjilidan dan perbaikan buku.
g.Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman
bagian sirkulasi bertanggung jawab atas berkas anggota,peminjaman
buku,buku
terlambat
dikembalikan,buku
tandon,uang
denda
untuk
keterlambatan buku,uang ganti rugi untuk buku yang hilang dan
rusak.Bagian sirkulasi juga bertanggung jawab atas buku tamu atau buku
kunjungan
yang
berisi
nama,alamat,pekerjaan,dan
tanda
tangan
pengunjung.
h.Membuat statisitika peminjaman
setiap hari,bagian sirkulasi harus membuat statistika anggota yang
memperbarui keanggotannya,anggota baru,anggota yang mengundurkan
diri,jumlah
buku
yang
dipinjam,peminjaman
buku
berdasarakan
subjek( lazimnya disusun menurut bagan klasifkasi),jumlah buku yang
masuk
daftar
tandon,dan
jumlah
pengunjung,jenis
statistika
ini
tergantung pada kebijakan masing-masingperpustakaan.
i.peminjaman antar perpustakaan .
peminjaman
antar
perpustakaan,perpustakaan
permintaan
peminjaman
buku
dapat
mengajukan
padaperpustakaan
lain.Urusan
peminjaman perpustakaan dilayani oleh bagian sirkulasi,ada pula yang
dikelolaoleh referens.
J.Mengawasi
urusan
penitipan
tas,jas,mantel,dan
sebagainya
milik
pengujung perpustakaan.biasanya bagian sikulasi menyediakan meja
titipan bagi barang yang tak boleh dibawa keperpustakaan.Untuk barang
berharga
diminta
dibawa
oleh
pengunjung.sebagai
tanda
bukti
penitipan,perpustakaan memberikan tanda terima.
Kegiatan yang
meliputi pelayanan sirkulasi sebagai
berikut :
1.Penataan Buku Dirak Koleksi
a.mengumpulkan buku yang telah dibaca pengguna di meja baca.
b.Membawa buku ke rak sementara untuk di pilah-pilah.
22
c.Mengelompokkan buku berdasarkan nomor rak buku.
d.Membawa buku ke rak buku.
e.Menata buku di rak berdasarkan nomor panggilan buku.
2.Pelayanan Peminjaman Buku
a.koleksi yang dipinjamkan
Koleksi yang dipinjamkan meliputi buku teks, buku bacaan, majalah yang
lama, surat kabar yang lama, dan koleksi lain seperti guntingan surat
kabar. Koleksi sumber, majalah yang baru, surat kabar yang baru, dan
koleksi yang langka seperti referensi hanya boleh dibaca di ruang
perpustakaan.
b.Jangka Waktu Peminjaman
Buku teks, bila jumlah eksemplarnya memungkinkan, akan dipinjamkan
dengan jangka waktu satu tahun ajaran. Jangka waktu peminjaman
koleksi lain disesuaikan dengan perbandingan jumlah koleksi dengan
jumlah guru dan murid sebagai pemakai.
c.Perlengkapan yang Dibutuhkan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk peminjaman adalah kartu buku,
lembaran tanggal kembali, tanda pengenal murid dan guru, cap tanggal,
bantalan cap, kantong peminjam, kotak kantong peminjam, dan kartu
petunjuk.
d.Prosedur Peminjaman
1.Petugas bagian pelayanan peminjaman menerima buku dan mencarikan
buku yang diminta dengan tanda pengenalnya. Dengan memeriksa tanda
pengenal dapat ditetapkan apakah yang bersangkutan berhak meminjam
atau tidak.
2 .Dengan tanda pengenal itu petugas mencari kantong peminjaman yang
bertuliskan identitas peminjam yang bersangkutan. Kemudian, petugas
23
mencocokkan nomor anggota perpustakaan yang tertera pada tanda
pengenal dengan yang tertera pada kantong peminjaman.
3.Menulis nomor anggota, peminjam pada kartu buku di kolom nomor
anggota. Kemudian, petugas mengisi kolom tanggal kembali pada kartu
buku dengan cap tanggal kembali pada kartu buku dengan cap tanggal
sesuai dengan batas waktu pengembalian.
4.Mengerjakan lagi seperti butir 3, tetapi pada lembar tanggal kembali
dan akhir dengan paraf petugas.
5.Meminta paraf peminjam pada kolom paraf pada kartu.
6.Memasukkan kartu buku yang sudah diparaf ke dalam kantong
peminjaman, kemudian mengembalikan kantong peminjaman itu ke kotak
kantong pada tempatnya semula.
7.Memberikan buku dan kartu pengenal kepada peminjam. Dengan
demikian selesailah proses peminjaman.
3. Pelayanan Pengembalian Buku
Perlengkapan yang Dibutuhkan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengembalian adalah kartu buku,
kantong peminjaman, kotak kantong peminjaman, cap tanggal serta
bantalan cap.
a.Cara Mengerjakan Pelayanan Pengembalian
Cara mengerjakan pelayanan pengembalian adalah sebagai berikut :
1.Peminjam datang sendiri ke meja sirkulasi dengan membawa buku yang
akan dikembalikan.
2.Petugas menerima dan memeriksa keutuhan fsik buku dan tanggal
harus kembali yang tertera pada lembaran tanggal kembali.
3.Petugas mengambil kantong peminjaman sesuai dengan nomor induk
yang tertera pada lembaran tanggal kembali.
24
4.Bila tidak ada persoalan tentang keutuhan fsik buku dan keterlambatan
pengembalian, petugas mengambil kartu yang sesuai dari dalam kantong
peminjaman. Pada kolom paraf di kartu buku dibubuhi cap tanggal sesuai
dengan tanggal waktu mengembalikan sebagai bukti bahwa itu sudah
dikembalikan.
5.Petugas mngembalikan kartu buku itu ke kantong kartu buku dan
kemudian meletakkan buku itu di tempat yang sediakan di meja
peminjaman untuk kemudian dikembalikan ke tempatnya di rak.
6) Petugas mengembalikan kantong peminjaman ke tempat semula.
4. Pemberian Sanksi
a.Tujuan
Sanksi
diberikan
kepada
pemakai
,
yang
melanggar
peraturan
peminjaman buku. Dengan dikenakan sanksi ini, diharapkan kedisiplinan
tetap
terjaga
dan
memiliki
rasa
bertanggungjawab,
sehingga
perpustakaan menjadi makin tinggi.
b. Macam sanksi
Sanksi yang diberikan dapat bertingkat-tingkat sesuai dengan bobot
pelanggaran yang dilakukan. Ada tiga macam sanksi yang dapat diberikan
yaitu :
1.Sanksi peringatan atau teguran.
2.Sanksi denda, misalnya berupa uang atau mengganti buku.
3.Sanksi administratif, misalnya tidak boleh meminjam di perpustakaan
dalam jangka waktu tertentu, rapor tidak diberikan pada waktunya.
Khusus untuk guru, untuk sementara keanggotaan dibekukan.
c.Cara memberikan sanksi
25
Cara memberikan sanksi sebagai berikut :
1.Petugas menetapkan jenis dan tingkat pelanggaran atas dasar kualitas
dan kuantitas pelanggaran;
2.Petugas menetapkan jenis dan tingkat sanksi yang dikenakan;
3.Bila sanksi sanksi itu berupa sanksi peringatan atau denda, peringatan
atau
denda
itu
dapat
langsung
diberikan
kepada
pemakai
yang
melanggar;
4.Bila sanksi yang dikenakan berupa sanksi administrarif, diusulkan
kepada kepala perpustakaan dan kepala sekolah agar memberikan sanksi
itu.
5. Penagihan
Kadang-kadang si pemakai belum mengembalikan buku sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Apabila terjadi hal yang demikian,
perli
ditagih
agar
buku
pinjaman
dikembalikan
sekaligus
bersifat
mengingatkan.
a.Tingkat Penagihan
Penagihan perlu dilakukan bertingkat sebagai peringatan yang bertahap.
Penagihan itu sebaiknya dibatasi hanya sampai tiga kali.
b.Cara Melakukan Penagihan
Cara melakukan penagihan adalah sebagai berikut :
1.Pertama-tama
memeriksa
kartu
buku
yang
ada
dalam
kantong
peminjaman. Untuk mengetahui batas berlakunya waktu pinjam, petugas
mengamati cap tanggal harus kembali yang tertera pada setiap kartu
buku.
2.yang terlambat mengembalikan dicatat identitasnya pada nomor buku
yang belum dikembalikan itu. Kemudian, nma-nama itu disusun dalam
bentuk daftar.
26