JURNAL VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT Journal of Vector Borne and Reservoir Diseases

  

VEKTORA

JURNAL VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

Journal of Vector Borne and Reservoir Diseases

  11. Dr. Wiwik Trapsilowati, SKM, M.Kes (Kebijakan dan Promosi Keseha- tan/B2P2VRP) Administrasi Duwi Astuti Redaksi Terbit 2 kali setahun (Juni, Oktober) Alamat Redaksi Sub Bagian Jaringan Informasi dan Kerjasama B2P2VRP Salatiga Jl. Hasanudin No. 123 Salatiga, Jawa Tengah Telp (0298) 327096 Ext.110 Email: jvektora@litbang.depkes.go.id, jvektora@gmail.com Website: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk

  5. Ir. Maharadatunkamsi, M.Sc (Mammalogi/ LIPI)

  6. Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D (Promosi Kesehatan/UGM)

  7. DR . Ristiyanto, M.Kes (Mammalogi/B2P2VRP)

  8. Dra. Widiarti, M.Kes (Biologi Lingkungan/B2P2VRP)

  9. Prof. Dr. drh. Upik Kesumawati, MS (Entomologi, LIPI)

  10. Prof. drh. Setyawan Budiharta, MPH, Ph.D (Kesehatan Masyarakat Veteriner/ UGM)

  PENGANTAR REDAKSI Cover: Gambar Lukisan Nyamuk Mansonia sp (Dönitz, 1902)

  3. Drs. Jubhar C. Mangimbulude, M.Sc, Ph.D (Kesehatan Lingkungan/ UKSW)

  Salam sehat, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah

  SWT sehingga Jurnal Vektora Volume 8 no.2 tahun 2016 tersusun hingga selasai dan dapat diterbitkan. Redaksi tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas ban- tuan dari semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan pemikirannya.

  Edisi jurnal vektora volume ini disajikan 6 artikel yang berhubungan dengan vektor dan reservoir. Adapun artikel yang berhubungan dengan vektor malaria ada dua yang sama lokasinya di Sulawesi tengah yaitu den- gan judul “ Kepadatan Populasi dan Preferensi Habitat

  Anopheles ludlowae di Berbagai Ekosistem Di Sulawesi

  Tengah “ dan “ Keragaman Anopheles spp Pada Eko- sistem Pedalaman dan Pegunungan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dua artikel berikutnya bertemakan vektor dan reservoir penyakit yaitu “ Studi Bioekologi Nyamuk Mansonia spp vektor filariasis di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi “ dan “ Infeksi cacing Hymenolepis nana Dan Hymenolepis diminuta Pada Tikus dan Cecurut Di Area Pemukiman Kabupat- en Banyumas”. Yang terakhir pembahasan artikel yang berhubungan dengan PSN dan kasus DBD, yang mana artikel tersebut dengan judul “ Pelatihan Kader Dalam Pengelolaan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kota Semarang “ dan “ Pemanfaatan Informasi Iklim Sebagai Sinyal Peringatan Dini Kasus DBD di Banjar- baru, Kalimantan Selatan”.

  Besar harapan redaksi semoga jurnal ini dapat me- nambah pengetahuan dan pengalaman bagi para penel- iti/penulis dari berbagai instansi/universitas juga untuk kedepannya redaksi dapat menambah jumlah artikel dan agar menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang memban- gun dari pembaca demi kesempurnaan jurnal ini.

  4. Dr. Tribaskoro Tunggul Satoto, M.Sc, Ph.D (Parasitologi/UGM)

  2. Ir. Ferry F. Karwur, M.Sc, Ph.D (Biologi Molekuler/UKSW)

  ISSN: 2085-868X E-ISSN 2354-8789

  4. Arief Mulyono, S.Si, M.Sc PENYUNTING AHLI (SCIENTIFIC EDITOR)

  Akreditasi: No. 583/Akred/P2MI-LIPI/09/2014

  

Volume 8 Nomor 2 Juni 2016

SUSUNAN REDAKSI 2016 (EDITORIAL bOARD) PENANGGUNGJAWAb (INSURED EDITOR)

  Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) PIMPINAN REDAKSI (EDITOR IN CHIEF) Triwibowo Ambar Garjito, S.Si, M.Kes EDITOR bAGIAN (SECTION EDITOR)

  1. Siti Alfiah, SKM, M.Sc

  2. Aryani Pujiyanti, SKM, MPH

  3. Yusnita Mirna Anggraeni, S.Si, M.Biotech

  1. Prof. Dr. Mohammad Sudomo

  1. Prof. Yayuk Rahayuningsih Suhardjono (Entomologi/ LIPI)

  2. Prof. Rosichon Ubaidillah, M. Phil, Ph.D

  3. April Hari Wardhana, SKH., M.Si., Ph.D PEMIMPIN REDAKSI PELAKSANA (MANAGING EDITOR) dr. Bagus Febrianto, M.S c REDAKSI PELAKSANA (ASSISTANT EDITOR)

  1. Dra. Suskamdani M.Kes

  2. Diana Andriyani Pratamawati, S.Sos

  3. Wening Widjajanti, SKM

  4. Joko Sugiarto, SS 5.

  Ghaniy Arif Triatmojo, Amd ADMINISTRASI (ADMINISTRATION) Duwi Astuti MITRA bESTARI (PEER REVIEW)

  Redaksi,

  ISSN: 2085-868X E-ISSN 2354-8789

  Akreditasi: No. 583/Akred/P2MI-LIPI/09/2014

  

VEKTORA

JURNAL VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

Journal of Vector Borne and Reservoir Diseases

  

Volume 8 Nomor 2 Oktober 2016

DAFTAR ISI

ARTIKEL

  1. Kepadatan Populasi dan Preferensi Habitat Anopheles ludlowae di Berbagai Ekosistem di Sulawesi Tengah

  Riyani Setiyaningsih, Mujiyono, Sapto P Siswoko, Risti, Malonda Maksud, dan Tri Baskoro Tunggul Satoto .............................................................................. 53 - 60

  2. Keragaman Anopheles spp pada Ekosistem Pedalaman Dan Pegunungan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

  Yusran Udin, Malonda Maksud, Risti, Yuyun Srikandi, Ade Kurniawan, Hasrida Mustafa ................. 61 - 70

  3. Studi Bioekologi Nyamuk Mansonia spp Vektor Filariasis di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi

  Santoso, Yahya, Nungki Hapsari Suryaningtyas, R. Irpan Pahlepi, Katarina Sri Rahayu ................... 71 - 80

  4. Infeksi Cacing Hymenolepis nana dan Hymenolepis diminuta pada Tikus dan Cecurut Di Area Pemukiman Kabupaten Banyumas

  Dyah Widiastuti, Novia Tri Astuti, Nova Pramestuti, Tika Fiona Sari .................................................. 81 - 90

  5. Pelatihan Kader dalam Pengelolaan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kota Semarang

  Aryani Pujiyanti, Wiwik Trapsilowati .................................................................................................... 91 - 98

  6. Pemanfaatan Informasi Iklim sebagai Sinyal Peringatan Dini Kasus DBD di Banjarbaru, Kalimantan Selatan

  Tien Zubaidah, Muhamad Ratodi, Lenie Marlinae ............................................................................... 99 - 106

  

VEKTORA

JURNAL VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

Journal of Vector Borne and Reservoir Diseases

  ISSN: 2085-868X E-ISSN 2354-8789

  Akreditasi: No. 583/Akred/P2MI-LIPI/09/2014

  

Volume 8 Number 2 October 2016

  DDC 616.93 Riyani Setiyaningsih*

  

  , Mujiyono*, Sapto P Siswoko*, Risti*, Malonda Maksud**, dan Tri Baskoro Tunggul Satoto***

  • Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Jalan Hasanudin no 123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia **Balai Litbang P2B2 Donggala, Jl. Masitudju no 58 Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia *** Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran UGM, Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia Email : riyanisetia@gmail.com Population Dencity and Habitat Preferences of Ano-

  phe les ludlowae at Several Ecosystems in Central Sula- wesi Vektora Volume 8 Number 2, October 2016, Pages 53-

  • DDC 616.93 Yusran Udin

  60 Anopheles ludlowae is specifically known as malaria vector found in Sulawesi. The aim of study was to investigate population and breeding place of An. ludlowae in several ecosystems of Central Sulawesi. The study was conducted in Malino, Tanah Mpulu, and Lalombi villages, South Banawa sub district, Donggal district, Central Sulawesi province. There were six observed ecosystems i.e. settlements where were close and distant from a jungle area, settlements where were close and distant from non-jungle area, and settlements where were close and distant from a coastal area. Mosquitoes were caught using a man landing, animal bite trap, sweep net and light trap methods. All traps were set up at 6 p.m. and collected at 6 a.m. Trapped mosquitoes were identified based on key of morphological characteristic identification. Surveillance of mosquitoes larvae was carried out at some potential places of breeding sites i.e. holes around a river, wetland lagoon and other sites. The result demonstrated that An. ludlowae tended to suck blood of livestock and human. The highest population was MHD 4.42 head/person/hour found at settlements where were far from non-jungles. The holes around a river were the breeding place preference of An. ludlowae. Keywords: malaria, ecosystems and vector

  

  , Malonda Maksud, Risti, Yuyun Srikandi, Ade Kurniawan, Hasrida Mustafa Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I., Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba Kec. Labuan Kab. Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia Email: yusranbule@gmail.com Diversity of Anopheles spp. Distributed in Inland and Mountain Ecosystems in Sigit District, Central Sulawesi Province Vektora Volume 8 Number 2, October 2016, Pages 61-70

  

Abstract Sheet

  The Abstract Sheet May Reproduced/Copied Without Permission Malaria disease is transmitted by a female Anopheles spp. The aim of study was to investigate diversity of Anopheles spp distributed in inland an mountain ecosystems. Two central of public health located in Sigi District were selected for the study i.e. Kaleke in Kaluku village and Palolo in Rejeki village. A cross sectional design was used in this descriptive observational study. The mosquitoes were trapped using various methods i.e. one time surveillance, Night-Landing Collection (NLC) and Night Resting Collection (NRC) techniques. Results showed that number of species found in the inland and mountain were four and seven species, respectively. Man bitting rate (MBR) indoor result demonstrated that the number of mosquitoes in the mountain (1,25 mosquitoes/man/ night) was found more abundant than in the inland (0,92 mosquitoes/man/night). MBR outdoor analysis showed that the number of mosquitoes in the mountain (1,67 mosquitoes/man/night) was found less abundant than in the inland (3,08 mosquitoes/man/night). Anopheles vagus was the most abundant species found in both inland and mountain. The species of Anopheles captured per hour in the inland and mountain were A. vagus and A. nigerrimus, respectively. The diversity index of Anopheles spp in the mountain (H=1,32) was higher than in the inland (0,53). Keywords: diversity, Anopheles, ecosystem, inland, mountain

  • DDC 616.96 Santoso
  • DDC 616.96 Dyah Widiastuti*

   , Yahya, Nungki Hapsari Suryaningtyas, R.

  Irpan Pahlepi, Katarina Sri Rahayu Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Loka Litbang P2B2) Baturaja, Jalan Ahmad Yani KM 7 Kemelak, Baturaja, Sumatera Selatan, Indonesia

  Email: santosmetro@yahoo.co.id Bioecology Study of Mansonia spp Filariasis Vector In East Tanjung Jabung, Jambi Province Vektora Volume 8 Number 2, October 2016, Pages 71-

  80 Lymphatic filariasis remains a public health problem in Tanjung Jabung district, Jambi Province. Mass drug administration has been done to prevent of lymphatic filariasis transmission in this area, however new cases are still found. Bio-ecological study is needed to determine the behavior of mosquitoes which have role as lymphatic filariasis vector. Entomological study was performed 4 times in period of June to October 2014. Total of 3,231 mosquitoes that consists of 25 spesies have been collected. As many as 2,655 (82,2%) collected mosquitoes have been identified as Mansonia spp., which consist of four spesies, i.e.: Mansonia bonneae, Ma. dives, Ma. indiana and Ma. uniformis. The most abundant of mosquito was Ma. indiana followed by Ma. uniformis and Ma. dives for 1.027, 797 and 667, respectively. The preference of blood feeding behavior of these mosquitoes were outdoor (exophagic), with peak biting density was occurred at 08.00 to 09.00 pm. Keywords: Lymphatic filariasis, Bio-ecology, Mansonia, East Tanjung Jabung

  

  , Novia Tri Astuti*, Nova Pramestuti*, Tika Fiona Sari**

  • Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Pe- nyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, Jl. Selamanik No. 16A, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia
  • Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Jl. Hasanudin No. 123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia E-mail: umi.azki@gmail.com Infection of Hymenolepis nana and Hymenolepis diminuta Helminth on Rats and Shrews in Settlement Area in Banyumas District Vektora Volume 8 Number 2, October 2016, Pages 81-90 The occurrence of zoonotic helminths in rats and shrews constitute serious public health risks as these animals commonly cohabit with humans, and are natural reservoirs of some helminth infections of public health importance. This study aimed to determine the prevalence of Hymenolepis diminuta and H. nana in rats and shrew and analyze the different presence of zoonotic helminth’s eggs based on species, sex and sexual maturity of rats and shrew in Banyumas District. Using cross-sectional design, this observational study was conducted on 5-14 May 2014. The trapped rats and shrews were screened for the two zoonotic helminths from the caecum of rats and shrews by the simple floatation technique. Collected data were analyzed descriptively. Results showed that out of 55 rats and shrew in Beji village 20.00 % were infected with H. diminuta and 9.09 % with H. nana, whereas out of 49

  rats and shrew in Kedung Pring village 18.37 % were infected with H. nana and no H. dimunta infection were found. Infection of H. diminuta and H. nana in rats was considered to be of immense public health significance in human population who easily get infected as these animals commonly cohabit with humans.

  Keywords: helminth eggs, H. nana, H. diminuta, rats, shrew

   , Wiwik Trapsilowati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan

  Reservoir Penyakit Salatiga, Jl. Hasanudin No.123 Salatiga 50721, Jawa Tengah, Indonesia Email : yanie.litbang@gmail.com Learning Management Cadre of Mosquito Breeding Place Control in Semarang City Vektora Volume 8 Number 2, October 2016, Pages 91-98 Larvae monitoring cadres has an important role in a Dengue vector control. Increasing community participation through larvae monitoring cadres is needed to empower the community in the form of learning process. The purpose of study was to measure knowledge and skills of larvae monitoring cadres on managing activities of mosquito breeding place control, before and after getting managerial learning. Samples were collected purposively. Each community group was pointed 2 larvae monitoring cadres in Sendang Mulyo Village. The number of respondents was 42 people. The quasy experiment with one group pre and posttest design was used in this study. The results showed the largest age group of respondents was aged 41-58 years old. Most respondents were housewives (81%). There were significant differences on respondents’ knowledge scores between before and after getting managerial knowledge (p <0.05). Training could significantly improve cadre knowledge about managerial activities on mosquito breeding place control. Cadres were able to develop follow-up local specific activities in mosquito breeding place control in each community group region. Training of management was first received by the cadre PSN so that cadres should receive refreshing material.

  Keywords: mosquito breeding place control,cadres, learning, management

  • DDC 616.92 Aryani Pujiyanti

  DDC 616.92 Tien Zubaidah*

  

  , Muhamad Ratodi**, Lenie Marlinae*** * Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jl.

  H.M.Cokrokusumo No.1A, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70714

  • Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya, Jl. A.Yani 117 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60237
    • Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Jl. A.Yani KM 36,5 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70714 Email: arrasyid.hanif@gmail.com The Usage of Climate Information as an Early Warning Signal for DHF Incidence in Banjarbaru, South Kalimantan Vektora Volume 8 Number 2, October 2016, Pages 99- 106 Diseases outbreaks could be categorized as a non-natural

  disaster that requires an early warning mechanism as well. Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) potentially considered became an outbreak. Early warning mechanism plays an important role in the mitigation of DHF. The emerging of DHF closely related to climates which will affect the vector behaviors, life cycle as well as human body physiology itself. Routine observations, recording, and climates prediction become important to be done considering climates has great potential in providing an awareness signal against DHF incidences. This study tried to encapsulate climate information which consists of rainfall, temperature, and humidity as well as its influence on DHF incidence in Banjarbaru during the period 2004-2013. This is a quantitative research with time trend ecological study approach and the use of path analysis to explain the causal relationships mechanism between variables. The analysis showed that rainfall has dominant influence on Banjarbaru DHF incidence during the period of 2004- 2013 and can be predicted as the rainfall has reached between 275,4 mm – 359,1 mm, 83,3% - 86,3% humidity and 26,8°C - 27,4°C of temperature then it can be perceived as a signal against the rise of DHF cases that will lead to an outbreak.

  Keywords : the climate information, awareness signal, outbreak, DHF

  

VEKTORA

JURNAL VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

Journal of Vector and Reservoir Diseases

  ISSN: 2085-868X E-ISSN 2354-8789

  Akreditasi: No. 583/Akred/P2MI-LIPI/09/2014

  

Volume 8 Nomor 2 Oktober 2016

  DDC 616.93 Riyani Setiyaningsih*

  

  , Mujiyono*, Sapto P Siswoko*, Risti*, Malonda Maksud**, dan Tri Baskoro Tunggul Satoto***

  Sulawesi Tengah. Terdapat enam ekosistem yaitu hutan dekat pemukiman, hutan jauh pemukiman, non hutan dekat pemukiman, non hutan jauh pemukiman, pantai dekat pemukiman dan pantai jauh pemukiman. Penangkapan nyamuk menggunakan metode umpan badan, umpan ternak, menggunakan sweepnet dan light trap. Penangkapan dilakukan dari pukul 18.00 sampai 06.00. Nyamuk tertangkap diidentifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi nyamuk. Survei jentik dilakukan ditempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Tempat perkembangbiakan Anopheles ludlowae yang disurvei antara lain kobakan di sekitar sungai, sawah lagoon dan lainnnya. Anopheles ludlowae cenderung menghisap darah ternak dan sebagian menghisap darah manusia. Populasi tertinggi ditemukan ekosistem non hutan jauh pemukiman dengan MHD 4,42 ekor/orang/jam.Tempat perkembangbiakan Anopheles ludlowae banyak ditemukan di kobakan-kobakan sepanjang sungai.

  • Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Jalan Hasanudin no 123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia **Balai Litbang P2B2 Donggala, Jl. Masitudju no 58 Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia *** Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran UGM, Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia

  Email : riyanisetia@gmail.com Kepadatan Populasi dan Preferensi Habitat Anopheles ludlowae di Berbagai Ekosistem di Sulawesi Tengah Vektora Volume 8 Nomor 2, Oktober 2016, Halaman 53-60 Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah endemis malaria di Indonesia. Beberapa spesies nyamuk yang telah diketahui sebagai vektor malaria di Sulawesi adalah Anopheles barbirostris, Anopheles vagus, Anopheles ludlowae, Anopheles flavirostris, Anopheles subpictus dan Anopheles maculatus. Anopheles ludlowae merupakan vektor malaria yang spesifik ditemukan di Sulawesi. Tujuan penelitian mengetahui populasi dan habitat An. ludlowae di berbagai ekosistem di di Sulawesi Tengah. Penelitian dilakukan di desa Malino, Tanah Mpulu dan Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Provinsi

  Kata kunci: malaria, ekosistem dan vektor

  • DDC 616.93 Yusran Udin

  

  , Malonda Maksud, Risti, Yuyun Srikandi, Ade Kurniawan, Hasrida Mustafa Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I., Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba Kec. Labuan Kab. Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia Email: yusranbule@gmail.com

  Lembar Abstrak

  Lembar abstrak ini boleh diperbanyak/di-copy tanpa izin Keragaman Anopheles spp pada Ekosistem Pedalaman dan Pegunungan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Vektora Volume 8 Nomor 2, Oktober 2016, Halaman 61-70 Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data distribusi dan keragaman spesies nyamuk Anopheles di pedalaman dan pegunungan. Penelitian ini dilaksanakan pada dua wilayah Puskesmas di Kabupaten Sigi, yaitu Puskesmas Kaleke di Desa Kaluku Tinggu dan Puskesmas Palolo di Desa Rejeki. Jenis penelitian ini observasional deskriptif dengan menggunakan rancangan potong lintang. Penangkapan nyamuk Anopheles dilakukan dengan survei sewaktu, metode penangkapan Night-Landing Collection (NLC) dan Night Resting Collection (NRC). Hasil penelitian di pedalaman tertangkap empat spesies Anopheles dan di pegunungan tujuh spesies. Kepadatan per jam (MHD) nyamuk Anopheles dalam rumah (indoor collection), di pedalaman 0,09 ekor/orang/jam dan di pegunungan 0,12 ekor/orang/jam. MHD luar rumah (outdoor collection), di pedalaman 0,29 ekor/orang/jam dan di pegunungan 0,16 ekor/orang/jam. Kepadatan per malam (MBR) dalam rumah, di pedalaman 0,92 ekor/orang/malam dan di pegunungan 1,25 ekor/orang/ malam. MBR luar rumah, di pedalaman 3,08 ekor/orang/ malam dan di pegunungan 1,67 ekor/orang/malam. Spesies Anopheles yang melimpah dan dominan di pedalaman dan pegunungan adalah An. vagus. Spesies yang tertangkap setiap jam di pedalaman yaitu An. vagus dan di pegunungan An. nigerrimus. Indeks keragaman Anopheles spp, di pedalaman keragamannya rendah (H = 0,53) dan di pegunungan keragamannya sedang (H = 1,32). Kata kunci: keragaman, Anopheles, ekosistem, pedalaman, pegunungan

  Irpan Pahlepi, Katarina Sri Rahayu Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Loka Litbang P2B2) Baturaja, Jalan Ahmad Yani KM 7 Kemelak, Baturaja, Sumatera Selatan, Indonesia Email: santosmetro@yahoo.co.id Studi Bioekologi Nyamuk Mansonia spp Vektor Filariasis di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Vektora Volume 8 Nomor 2, Oktober 2016, Halaman 71-80 Filariasis masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

   , Yahya, Nungki Hapsari Suryaningtyas, R.

  Pengobatan massal penanggulangan filariasis telah dilakukan, namun masih ditemukan kasus baru. Penularan filariasis masih terjadi terbukti dengan adanya penderita positif dan adanya nyamuk sebagai vector, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bioekologi nyamuk tersangka vektor filariasis. Penangkapan nyamuk dilakukan sebanyak 4 kali pada periode bulan Juni sampai dengan Oktober 2014. Hasil penangkapan mendapatkan sebanyak 3.231 ekor nyamuk yang meliputi 25 spesies. Nyamuk Mansonia yang tertangkap sebanyak 2.655 ekor (82,2%) yang terdiri dari empat spesies, yaitu: Mansonia bonneae, Ma. dives, Ma. indiana dan Ma. uniformis. Kepadatan nyamuk tertinggi adalah Ma. indiana. Perilaku nyamuk mencari mangsa bersifat eksofagik, dengan puncak kepadatan terjadi pada jam 20.00-21.00.

  Kata kunci: Filariasis, bioekologi, Mansonia, Tanjung Jabung Timur

  • DDC 616.96 Santoso

  DDC 616.96 Dyah Widiastuti*

  

  , Novia Tri Astuti*, Nova Pramestuti*, Tika Fiona Sari**

  cacing H. nana pada R. tanezumi, Mus musculus dan S. murinus. Infeksi cacing tersebut pada tikus dan cecurut perlu diwaspadai terkait potensi zoonotik ke manusia.

  • Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Pe- nyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, Jl. Selamanik No. 16A, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia **Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Jl. Hasanudin No. 123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia E-mail: umi.azki@gmail.com Infeksi Cacing Hymenolepis nana dan Hymenolepis diminuta pada Tikus dan Cecurut di Area Pemukiman Kabupaten Banyumas Vektora Volume 8 Nomor 2, Oktober 2016, Halaman 81-90 Keberadaan cacing zoonotik pada tikus dan cecurut menyebabkan permasalahan kesehatan yang serius karena hewan ini sering berasosiasi dengan aktivitas hidup manusia dan diketahui menjadi reservoir beberapa infeksi kecacingan yang penting bagi kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dua spesies cacing zoonotik utama (Hymenolepis diminuta dan H. nana) pada tikus dan cecurut di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan menganalisis perbedaan keberadaan telur cacing berdasarkan spesies, menganalisis hubungan keberadaan telur cacing dengan jenis kelamin dan kematangan seksual tikus dan cecurut. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional. Waktu pelaksanaan survei tanggal 5-14 Mei 2014. Tikus dan cecurut yang tertangkap kemudian diperiksa keberadaan telur cacing zoonotik dari material feses yang diperoleh dari sekum dengan metode pengapungan sederhana. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dan analitik. Hasil penelitian menunjukkan tikus R. tanezumi dan cecurut Suncus murinus ditemukan terinfeksi H. nana. Sedangkan telur cacing H. diminuta hanya ditemukan pada tikus R. tanezumi. Ada perbedaan signifikan infeksi telur

  Kata kunci: telur cacing, Hymenolepis nana, Hymenolepis diminuta, tikus, cecurut

  • DDC 616.92 Aryani Pujiyanti

   , Wiwik Trapsilowati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan

  Reservoir Penyakit Salatiga, Jl. Hasanudin No.123 Salatiga 50721, Jawa Tengah, Indonesia Email : yanie.litbang@gmail.com

  Pelatihan Kader dalam Pengelolaan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kota Semarang Vektora Volume 8 Nomor 2, Oktober 2016, Halaman 91-98 Kader pemantau jentik memiliki peran yang penting dalam pengendalian vektor demam berdarah dengue.

  Peningkatan partisipasi masyarakat melalui kader pemantau jentik perlu pemberdayaan masyarakat dalam bentuk proses pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan kader pemantau jentik dalam melakukan pengelolaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada saat sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran manajerial. Pengambilan sampel secara purposive. Setiap rukun warga diambil 2 orang kader pemantau jentik di Kelurahan Sendangmulyo. Jumlah responden adalah 42 orang. Rancangan penelitian adalah quasy experiment dengan one group pre and posttest design. Kata Kunci: pemberantasan sarang nyamuk, kader, pelatihan, manajerial

  Hasil penelitian menunjukan kelompok umur terbanyak responden adalah usia 41 – 58 tahun. Pekerjaan responden yang paling banyak adalah ibu rumah tangga (81%). Ada perbedaan yang signifikan pada skor pengetahuan manajerial responden sebelum dan sesudah pembelajaran (p<0,05). Kegiatan pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan manajerial kader. Kader mampu menyusun tindak lanjut kegiatan PSN lokal spesifik di masing-masing wilayah RW. Pelatihan manajerial baru pertama kali diterima oleh kader PSN sehingga kader perlu mendapat refreshing materi.

  • DDC 616.92 Tien Zubaidah*

  

  , Muhamad Ratodi**, Lenie Marlinae***

  • Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jl. H.M.Cokrokusumo No.1A, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70714

  bersifat kuantitatif dengan rancang bangun studi ekologi time trend. Analisis jalur digunakan untuk menjelaskan mekanisme hubungan kasual antar variabel. Hasil analisis menunjukkan variabel curah hujan memiliki pengaruh paling dominan terhadap kejadian penyakit DBD di Kota Banjarbaru selama periode 2004-2013 dan dapat diperkirakan bahwa pada saat curah hujan berkisar antara 275,4 mm – 359,1 mm, kelembaban udara berkisar antara 83,3% - 86,3% dan suhu udara berkisar antara 26,8°C – 27,4°C merupakan kondisi yang dapat memberikan sinyal akan terjadinya peningkatan KLB DBD di Kota Banjarbaru. Kata Kunci : Informasi iklim, kewaspadaan dini, KLB, DBD

  • Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya, Jl. A.Yani 117 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60237
    • Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Jl. A.Yani KM 36,5 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70714 Email: arrasyid.hanif@gmail.com Pemanfaatan Informasi Iklim sebagai Sinyal Peringatan Dini Kasus DBD di Banjarbaru, Kalimantan Selatan Vektora Volume 8 Nomor 2, Oktober 2016, Halaman 99-106 Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dapat dikategorikan sebagai bencana non-alam yang juga memerlukan mekanisme peringatan dini untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Salah satu penyakit yang berpotensi menjadi KLB adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Upaya peringatan dini menjadi langkah penting dalam mengurangi serendah mungkin kasus DBD. Kasus DBD terkait erat dengan kondisi iklim yang akan mempengaruhi perilaku dan siklus hidup vektor serta pengaturan fisiologi tubuh manusia. Rutinitas pengamatan, pencatatan hingga prediksi iklim menjadi penting untuk dilakukan mengingat informasi iklim memiliki potensi yang besar dalam memberikan sinyal kewaspadaan terhadap KLB DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk merangkum informasi iklim yang terdiri dari curah hujan, suhu dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap kejadian DBD di Kota Banjarbaru pada periode 2004-2013. Penelitian ini