PERAN DAN FUNGSI MAJELIS PERTIMBANGAN ETIK PROFESI
PERAN DAN FUNGSI
PERAN DAN FUNGSI
MAJELIS PERTIMBANGAN
MAJELIS PERTIMBANGAN
ETIK PROFESI
ETIK PROFESILENNA MAYDIANASARI, SST LENNA MAYDIANASARI, SST
DASAR PEMBENTUKAN
DASAR PEMBENTUKAN
Kepmenkes RI No.554/Menkes/Per/XII/1982 Kepmenkes RI No.554/Menkes/Per/XII/1982
Memberikan pertimbangan, pembinaan dan Memberikan pertimbangan, pembinaan dan melaksanakan pengawasan terhadap semua profesi melaksanakan pengawasan terhadap semua profesi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan medis tenaga kesehatan dan sarana pelayanan medis
Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1988 Bab V pasal Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1988 Bab V pasal
11
11 Pembinaan dan pengawasan terhadap dokter, Pembinaan dan pengawasan terhadap dokter, dokter gigi dan nakes dlm menjalankan profesinya dokter gigi dan nakes dlm menjalankan profesinya dilakukan oleh Menkes atau pejabat yg ditunjuk dilakukan oleh Menkes atau pejabat yg ditunjuk
SK Menkes No.640/Menkes/Per/X/1991, tentang SK Menkes No.640/Menkes/Per/X/1991, tentang pembentukan MP2EPM pembentukan MP2EPM
DASAR MAJELIS DISIPLIN TENAGA DASAR MAJELIS DISIPLIN TENAGA
KESEHATAN (MDTK)
Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 Pasal 4 ayat 1 UUD 1945
UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Keputusan Presiden tahun 1995 tentang Keputusan Presiden tahun 1995 tentang pembentukan MDTK pembentukan MDTK
TUGAS MDTK
TUGAS MDTK
Meneliti dan menentukan ada atauMeneliti dan menentukan ada atau tidaknya kesalahan atau kelalaian tidaknya kesalahan atau kelalaian dalam menerapkan standar profesi dalam menerapkan standar profesi
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan kesehatanTUGAS DAN WEWENANG MAJELIS
TUGAS DAN WEWENANG MAJELIS
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ETIK
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ETIK
PELAYANAN MEDIS (MP2EPM) PUSAT
PELAYANAN MEDIS (MP2EPM) PUSAT
Memberi pertimbangan tentang etik dan standar Memberi pertimbangan tentang etik dan standar profesi tenaga kesehatan kepada menteri profesi tenaga kesehatan kepada menteri
Membina, mengembangkan dan mengawasi Membina, mengembangkan dan mengawasi secara aktif pelaksanaan kode etik kedokteran gigi, secara aktif pelaksanaan kode etik kedokteran gigi, perawat, bidan, sarjana farmasi dan rumah sakit perawat, bidan, sarjana farmasi dan rumah sakit
Menyelesaikan persoalan,menerima rujukan dan Menyelesaikan persoalan,menerima rujukan dan mengadakan konsultasi dengan institusi terkait mengadakan konsultasi dengan institusi terkait
MP2EPM pusat atas Menteri yg berwenang mereka MP2EPM pusat atas Menteri yg berwenang mereka
TUGAS DAN WEWENANG
TUGAS DAN WEWENANG
MP2EPM WILAYAH PROPINSI
MP2EPM WILAYAH PROPINSI
Menerima dan memberi pertimbangan, Menerima dan memberi pertimbangan, mengawasi persoalan kode etik, dan mengawasi persoalan kode etik, dan mengadakan konsultasi dengan instansi mengadakan konsultasi dengan instansi terkait dengan persoalan kode etik terkait dengan persoalan kode etik
Memberi nasehat, membina dan Memberi nasehat, membina dan mengembangkan serta mengawasi secara mengembangkan serta mengawasi secara aktif etik profesi nakes dalam wilayahnya aktif etik profesi nakes dalam wilayahnya bekerjasama dg organisasi profesi spt IDI, bekerjasama dg organisasi profesi spt IDI,
Continue Continue …….. ……..
Memberi pertimbangan dan saran kepada Memberi pertimbangan dan saran kepada instansi terkait instansi terkait
MP2EPM propinsi atas nama Kepala MP2EPM propinsi atas nama Kepala
Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Propinsi berwenang memanggil mereka yg Propinsi berwenang memanggil mereka yg bersangkutan dalam suatu etik profesi bersangkutan dalam suatu etik profesi
MAJELIS ETIKA PROFESI BIDAN
MAJELIS ETIKA PROFESI BIDAN
DEFINISI DEFINISI
Merupakan badan perlindungan hukum
Merupakan badan perlindungan hukum
terhadap para bidan sehubungan terhadap para bidan sehubungan dengan adanya tuntutan dari klien dengan adanya tuntutan dari klien akibat pelayanan yang diberikan dan akibat pelayanan yang diberikan dan tidak melakukan indikasi tidak melakukan indikasi penyimpangan hukum penyimpangan hukumREALISASI MAJELIS ETIKA REALISASI MAJELIS ETIKA PROFESI BIDAN PROFESI BIDAN
MPEB (Majelis Pertimbangan Etika MPEB (Majelis Pertimbangan Etika
Bidan) Bidan)
MPA (Majelis Perlindungan Anggota) MPA (Majelis Perlindungan Anggota)
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Kemajuan IPTEK
Kemajuan IPTEK
Mutu Yan Kebidanan
Mutu Yan Kebidanan
Tantangan bidan utk mengembangkan kompetensi &
Tantangan bidan utk mengembangkan kompetensi &
profesionalisme dlm menjalankan praktek & memberikan profesionalisme dlm menjalankan praktek & memberikan pelayanan pelayanan
Pelaksanaan tugas bidan dibatasi norma, etika & agama
Pelaksanaan tugas bidan dibatasi norma, etika & agama
Diperlukan wadah utk menentukan standar profesi, prosedur
Diperlukan wadah utk menentukan standar profesi, prosedur
yg baku & kode etik yg baku & kode etikTUJUAN TUJUAN
Memberikan perlindungan yang seimbang Memberikan perlindungan yang seimbang dan objektif kepada bidan dan penerima dan objektif kepada bidan dan penerima pelayanan pelayanan
LINGKUP MPEB
LINGKUP MPEB
Melaks peningkatan fungsi pengetahuan sesuai Melaks peningkatan fungsi pengetahuan sesuai standar profesi Yan bidan (Kep Men Kes No.900/ standar profesi Yan bidan (Kep Men Kes No.900/ MenKes/SK/VII/tahun 2002).
MenKes/SK/VII/tahun 2002).
Melaksanakan supervisi lapangan, termasuk ttng Melaksanakan supervisi lapangan, termasuk ttng tehnis, & pelaks praktik, trmsuk penyimpangan yg tehnis, & pelaks praktik, trmsuk penyimpangan yg tjd. Apakah pelaks praktik bidan sesuai dgn tjd. Apakah pelaks praktik bidan sesuai dgn
Standar Praktik Bidan, Standar Profesi dan Standar Praktik Bidan, Standar Profesi dan
Standar Yan Kebidanan, juga batas–batas Standar Yan Kebidanan, juga batas–batas kewenangan bidan. kewenangan bidan.
Continue Continue …. ….
Membuat pertimbangan bila tjd kasus- Membuat pertimbangan bila tjd kasus- kasus dlm praktik kebidanan. kasus dlm praktik kebidanan.
Melaksanakan pembinaan & pelatihan Melaksanakan pembinaan & pelatihan ttg hokum kesh, khususnya yg ttg hokum kesh, khususnya yg berkaitan atau melandasi praktik berkaitan atau melandasi praktik bidan. bidan.
Pengorganisasian Majelis Etik Pengorganisasian Majelis Etik Kebidanan Kebidanan MEK merupakan lembaga organisasi yang mandiri,
MEK merupakan lembaga organisasi yang mandiri, otonom &non struktural
otonom &non struktural MEK dibentuk ditingkat propinsi dan pusat
MEK dibentuk ditingkat propinsi dan pusat MEK pusat berkedudukan di Ibukota Negara dan
MEK pusat berkedudukan di Ibukota Negara dan
MEK propinsi berkedudukan di Ibukota propinsiMEK propinsi berkedudukan di Ibukota propinsi
MEK pusat dan propinsi dibantu oleh sekretaris
MEK pusat dan propinsi dibantu oleh sekretaris
Jml anggota masing-masing terdiri dari lima orangJml anggota masing-masing terdiri dari lima orang
Continue Continue …. ….
Masa bakti anggota MEK slma 3 Th & Masa bakti anggota MEK slma 3 Th & sesudahnya, jika berdasarkan evaluasi sesudahnya, jika berdasarkan evaluasi masih memenuhi ketentuan yang berlaku, masih memenuhi ketentuan yang berlaku, maka anggota tersebut dapat dipilih maka anggota tersebut dapat dipilih kembali. kembali.
Anggota MEK diangkat dan diberhentikan Anggota MEK diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Kesehatan oleh Menteri Kesehatan
Continue Continue …. ….
Susunan Organisasi MEK terdiri dari : Susunan Organisasi MEK terdiri dari :
Ketua dengan kualifikasi mempunyai Ketua dengan kualifikasi mempunyai kompetensi tambahan di bidang hukum. kompetensi tambahan di bidang hukum.
Sekretaris merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota
Anggota Majelis Etika Bidan Anggota Majelis Etika Bidan
Tugas Majelis Etika Kebidanan Tugas Majelis Etika Kebidanan Meneliti & menentukan ada dan
Meneliti & menentukan ada dan tidaknya kesalahan / kelalaian dlm tidaknya kesalahan / kelalaian dlm menerapkan standar profesi yg menerapkan standar profesi yg dilakukan oleh bidan. dilakukan oleh bidan.
Penilaian didasarkan atas permintaan Penilaian didasarkan atas permintaan pejabat, pasien dan pejabat, pasien dan keluarga yang keluarga yang
dirugikan oleh pelayanan kebidanan
dirugikan oleh pelayanan kebidanan
Permohonan secara tertulis dan Permohonan secara tertulis dan
Lanjutan
Lanjutan
… … Keputusan tingkat propinsi bersifat
Keputusan tingkat propinsi bersifat final dan bisa konsul keMEK pada final dan bisa konsul keMEK pada tingkat pusat, tingkat pusat,
Sidang MEK paling lambat 7 hari, sth
Sidang MEK paling lambat 7 hari, sth
diterima peangduan. Pelaksanaan diterima peangduan. Pelaksanaan sidang menghadirkan dan minta sidang menghadirkan dan minta keterangan dari bidan dan saksi- keterangan dari bidan dan saksi- saksi, saksi,
Lanjutan
Lanjutan
… … Keputusan paling lambat 60 hari
Keputusan paling lambat 60 hari
dan kemudian disampaikan secara
dan kemudian disampaikan secara
tertulis kepada pejabat yang tertulis kepada pejabat yang berwenang. berwenang.Biaya dibebankan pada anggaran Biaya dibebankan pada anggaran pimpinan pusat IBI atau pimpinan pimpinan pusat IBI atau pimpinan
ATTENTION ATTENTION
Dalam pelaksanaannya di lapangan Dalam pelaksanaannya di lapangan sekarang ini bahwa organisasi profesi sekarang ini bahwa organisasi profesi bidan IBI, telah melantik MPEB dan MPA, bidan IBI, telah melantik MPEB dan MPA, namun dalam pelaksanaanya belum namun dalam pelaksanaanya belum terealisasi dengan baik terealisasi dengan baik
MPEB DAN MPA
MPEB DAN MPA
MPEB/ MAJELIS PERTIMBANGAN ETIK
MPEB/ MAJELIS PERTIMBANGAN ETIK
BIDAN DAN MPA/ MAJELIS
BIDAN DAN MPA/ MAJELIS
PEMBELAAN ANGGOTA
PEMBELAAN ANGGOTA
MPEB dan MPA dibentuk merupakan
MPEB dan MPA dibentuk merupakan komponen dalam struktur organisasi IBI komponen dalam struktur organisasi IBI berdasarkan AD/ART BAB III Pasal 9 Ayat C berdasarkan AD/ART BAB III Pasal 9 Ayat C
Dibentuk pada acara Kongres Nasional IBI di
Dibentuk pada acara Kongres Nasional IBI di Propinsi Bali tanggal 24 September 1998
Propinsi Bali tanggal 24 September 1998
Tujuan MPEB Tujuan MPEB
Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan yang diberikan oleh bidan dalam masyarakat yang diberikan oleh bidan dalam masyarakat sesuai dengan mengamalkan ketentuan kode sesuai dengan mengamalkan ketentuan kode etik Bidan Indonesia. Kode etik ini merupakan etik Bidan Indonesia. Kode etik ini merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktek profesi sebagai bidan. menjalankan praktek profesi sebagai bidan.
Untuk dipatuhinya ketentuan dalam kode etik Untuk dipatuhinya ketentuan dalam kode etik bidan. peraturan dalan kode etik bidan perlu bidan. peraturan dalan kode etik bidan perlu dibentuk MPEB yang akan bertugas dibentuk MPEB yang akan bertugas melaksanakan praktek profesi
Keberadaan MPEB bertujuan Keberadaan MPEB bertujuan
: :
Meningkatkan citra IBI dalam meningkatkan mutu
Meningkatkan citra IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan bidan
pelayanan yang diberikan bidan Terbentuknya lembaga yang akan menilai ada atau
Terbentuknya lembaga yang akan menilai ada atau tidaknya pelanggaran terhadap Kode Etik Bidan tidaknya pelanggaran terhadap Kode Etik Bidan
Indonesia Indonesia
Meningkatkan kepercayaan diri anggota IBI Meningkatkan kepercayaan diri anggota IBI
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bidan Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bidan dalam memberikan pelayanan dalam memberikan pelayanan
Pertimbangan membuat MPEB dan MPA
Pertimbangan membuat MPEB dan MPA
Karena : Karena :
Bidan dalam melaksanakan tugas profesi nya Bidan dalam melaksanakan tugas profesi nya kadang kala diprotes oleh keluarganya atau kadang kala diprotes oleh keluarganya atau masyarakat bahwa bidan telah membuat kesalahan/ masyarakat bahwa bidan telah membuat kesalahan/ kelalaian yang mendatangkan kerugian bagi pasien kelalaian yang mendatangkan kerugian bagi pasien yang ditolongnya. yang ditolongnya.
Kemungkinan kesalahan dan kelalaian dari Kemungkinan kesalahan dan kelalaian dari keluarganya pasien itu sendiri seperti pertolongan keluarganya pasien itu sendiri seperti pertolongan keluarga sebelum pergi ke bidan
keluarga sebelum pergi ke bidan Perubahan norma sosial budaya dalam masyarakat
Perubahan norma sosial budaya dalam masyarakat juga perkembangannya ilmu dan pengaruh juga perkembangannya ilmu dan pengaruh lingkungan akan merupakan faktor yang dapat lingkungan akan merupakan faktor yang dapat memacu timbulnya pelanggaran etik untuk mencegah memacu timbulnya pelanggaran etik untuk mencegah Bidan harus mengetahui norma dalam
Bidan harus mengetahui norma dalam
hidup dimasyarakat
hidup dimasyarakat
Norma AgamaNorma Agama Norma Hukum
Norma Hukum Norma Etik yaitu norma , sopan santun, adat istiadat
Norma Etik yaitu norma , sopan santun, adat istiadat Tugas dan wewenang MPA dan MPEB adalah
Tugas dan wewenang MPA dan MPEB adalah memberikan bimbingan dan pembinaan serta memberikan bimbingan dan pembinaan serta pengawasan etik profesi meneliti dan menentukan ada pengawasan etik profesi meneliti dan menentukan ada atau terhadap kesalahan atau kelalaian bidan dalam atau terhadap kesalahan atau kelalaian bidan dalam memberikan pelayanannya etika profesi ialah norma memberikan pelayanannya etika profesi ialah norma yang berlaku bagi bidan dalam memberikan pelayanan yang berlaku bagi bidan dalam memberikan pelayanan profesinya seperti yang tercantum dalam kode etik bidan profesinya seperti yang tercantum dalam kode etik bidan
MPEB dan MPA Tingkat Nasional
MPEB dan MPA Tingkat Nasional
1. Anggota MPEB MPA
1. Anggota MPEB MPA
Mantan pengurus IBI yng potensial Mantan pengurus IBI yng potensial
Anggota yang mempunyai perhatian tinggi Anggota yang mempunyai perhatian tinggi untuk mengkaji berbagai aspek dan untuk mengkaji berbagai aspek dan perubahan serta pelaksanaan kode etik perubahan serta pelaksanaan kode etik bidan, pembelaan anggota dan yang bidan, pembelaan anggota dan yang menyangkut hak serta perlindungan menyangkut hak serta perlindungan anggota anggota
Anggota yang berminat di bidang hukum Anggota yang berminat di bidang hukum
2. MPEB dan MPA merupakan majelis yang independen
2. MPEB dan MPA merupakan majelis yang independen
yang berkonsultasi dan berkoordinasi dan Pengurus
yang berkonsultasi dan berkoordinasi dan Pengurus
Inti dalam organogram IBI tingkat Nasional Inti dalam organogram IBI tingkat Nasional
3. MPEB secara intern memberikan saran, pendapat
3. MPEB secara intern memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang
dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang
dihadapi, khususnya yang menyangkut pelaksanaan
dihadapi, khususnya yang menyangkut pelaksanaan
kode etik bidan dan pembelaan anggota kode etik bidan dan pembelaan anggota
4. MPEB dan MPA bertugas untuk mengkaji, menangani
4. MPEB dan MPA bertugas untuk mengkaji, menangani
dan mendampingi anggota yang mengalami dan mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dalam praktek kebidanan dan masalah permasalahan dalam praktek kebidanan dan masalah hukum hukum5. Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari
5. Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari Ketua,Sekretaris, Bendahara dan Anggota
Ketua,Sekretaris, Bendahara dan Anggota
MPEB di Tingkat Nasional
MPEB di Tingkat Nasional
Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi, dan Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi, dan kode etik bidan
kode etik bidan Menyusun pedoman pembinaan etik bagi bidan
Menyusun pedoman pembinaan etik bagi bidan Meningkatkan penerapan kode etik bidan melalui
Meningkatkan penerapan kode etik bidan melalui pelatihan dan seminar
pelatihan dan seminar Membina, mengembangkan dan mengawasi penerapan
Membina, mengembangkan dan mengawasi penerapan kode etik secara berkala/ berkesinambungan
kode etik secara berkala/ berkesinambungan Mengkaji pelaksanaan etika profesi dan kode etik bidan
Mengkaji pelaksanaan etika profesi dan kode etik bidan Menindak lanjuti masalah yang tidak dapat diselesaikan
Menindak lanjuti masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh MPEB provinsi
oleh MPEB provinsi
Menelaah laporan penyimpangan kode etik bidan dari
Menelaah laporan penyimpangan kode etik bidan dari
PD/PC IBI
MPA di Tingkat Nasional
MPA di Tingkat Nasional
Mempelajari Standar Pelayanan Kebidanan
Mempelajari Standar Pelayanan Kebidanan
Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan,
Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan,
ketentuan kebijakan dibidang hukum yang ketentuan kebijakan dibidang hukum yang berkaitan dengan praktek bidan berkaitan dengan praktek bidan Memberikan perlindungan/pengayoman
Memberikan perlindungan/pengayoman
kepada anggota IBI dari sanksi Hukum yang
kepada anggota IBI dari sanksi Hukum yang
tidak adil( melalui advokasi hukum dari sudut
tidak adil( melalui advokasi hukum dari sudut
pandang profesi) pandang profesi) Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi
Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi anggota IBI untuk memberi pembelaan anggota IBI untuk memberi pembelaan
Mengidentifikasi dan bekerja sama Mengidentifikasi dan bekerja sama dengan pengacara yang memahami dengan pengacara yang memahami pelaksanaan praktek kebidanan pelaksanaan praktek kebidanan
Melakukan pembelaan terhadap Melakukan pembelaan terhadap anggota IBI yang tidak melanggar anggota IBI yang tidak melanggar ketentuan standar praktek kebidanan ketentuan standar praktek kebidanan
Menganalisa dan mendokumentasikan Menganalisa dan mendokumentasikan laporan yang telah diselesaikan melalui laporan yang telah diselesaikan melalui pengadilan pengadilan
MPEB dan MPA di Tingkat Daerah
MPEB dan MPA di Tingkat Daerah
1. Anggota MPEB dan MPA Tingkat Daerah
1. Anggota MPEB dan MPA Tingkat Daerah adalah : adalah :
Mantan pengurus IBI yang potensial Mantan pengurus IBI yang potensial
Anggota yang mempunyai perhatian tinggi Anggota yang mempunyai perhatian tinggi untuk mengkaji berbagai aspek dan untuk mengkaji berbagai aspek dan perubahan serta pelaksanaan kode etik bidan perubahan serta pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota dan pembelaan anggota
2. MPEB dan MPA merupakan majelis yang
2. MPEB dan MPA merupakan majelis yang independen berada dibawah koordinasi independen berada dibawah koordinasi
Pengurus Inti dalam organogram IBI Pengurus Inti dalam organogram IBI tingkat Daerah tingkat Daerah
3. MPEB secara intern memberikan saran,
3. MPEB secara intern memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang pendapat dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang dihadapi, masalah pelik yang sedang dihadapi, khususnya yang menyangkut pelaksanaan khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota kode etik bidan dan pembelaan anggota
4. Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri
4. Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Anggota Anggota
MPEB di Tingkat Daerah
MPEB di Tingkat Daerah
Mempelajari dan mengidentifikasi etika Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi, dan kode etik bidan profesi, dan kode etik bidan
Meningkatkan penerapan kode etik bidan Meningkatkan penerapan kode etik bidan melalui pelatihan dan seminar melalui pelatihan dan seminar
Membina, dan mengawasi penerapan kode Membina, dan mengawasi penerapan kode etik secara berkala/ berkesinambungan etik secara berkala/ berkesinambungan
Bila terjadi penyimpangan pelaksanaan etika Bila terjadi penyimpangan pelaksanaan etika profesi dan kode etik bidan, segera profesi dan kode etik bidan, segera melaporkan ke MPEB tingkat Pusat melaporkan ke MPEB tingkat Pusat
MPA Di tingkat Daerah MPA Di tingkat Daerah
Mempelajari Standar Pelayanan Kebidanan Mempelajari Standar Pelayanan Kebidanan
Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan, Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan, ketentuan kebijakan dibidang hukum yang ketentuan kebijakan dibidang hukum yang berkaitan dengan praktek bidan berkaitan dengan praktek bidan
Memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Memberikan saran dan pendapat kepada Majelis
Pertimbangan Etik Bidan khususnya yang Pertimbangan Etik Bidan khususnya yang menyangkut hak dan perlindungan anggota) menyangkut hak dan perlindungan anggota)
Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi anggota IBI serta melaporkan ke MPA tingkat anggota IBI serta melaporkan ke MPA tingkat
Pusat Pusat
Melakukan koordinasi dengan fihak terkait Melakukan koordinasi dengan fihak terkait
Menindak lanjuti kasus hukum sesuai dengan Menindak lanjuti kasus hukum sesuai dengan kewenamgam dan kemampuan majelis
MPEB dan MPA di Tingkat Cabang
MPEB dan MPA di Tingkat Cabang
1. Anggota MPEB dan MPA Tingkat Cabang
1. Anggota MPEB dan MPA Tingkat Cabang adalah : adalah :
Mantan pengurus IBI yaang potensial Mantan pengurus IBI yaang potensial
Anggota yang mempunyai perhatian tinggi Anggota yang mempunyai perhatian tinggi untuk mengkaji berbagai aspek dan untuk mengkaji berbagai aspek dan perubahan serta pelaksanaan kode etik bidan perubahan serta pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota dan pembelaan anggota
2. MPEB dan MPA merupakan majelis yang
2. MPEB dan MPA merupakan majelis yang independen berada dibawah koordinasi independen berada dibawah koordinasi
Pengurus Inti dalam organogram IBI Pengurus Inti dalam organogram IBI tingkat Cabang tingkat Cabang
3. MPEB secara intern memberikan saran,
3. MPEB secara intern memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang pendapat dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang dihadapi, masalah pelik yang sedang dihadapi, khususnya yang menyangkut pelaksanaan khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota kode etik bidan dan pembelaan anggota
4.Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari
4.Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari
Ketua, Sekretaris, Bendahara danKetua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota
Anggota
MPEB Di Tingkat Cabang MPEB Di Tingkat Cabang
Mempelajari dan mengidentifikasi etika Mempelajari dan mengidentifikasi etika profesi dan kode etik bidan profesi dan kode etik bidan
Meningkatkan penerapan kode etik bidan Meningkatkan penerapan kode etik bidan melalui pelatihan, seminar melalui pelatihan, seminar
Membina, dan mengawasi penerapan kode Membina, dan mengawasi penerapan kode etik secara berkala/ berkesinambungan etik secara berkala/ berkesinambungan
Bila terjadi penyimpangan pelaksanaan etika Bila terjadi penyimpangan pelaksanaan etika profesi dan kode etik bidan, segera profesi dan kode etik bidan, segera melaporkan ke MPEB tingkat Pusat melaporkan ke MPEB tingkat Pusat
MPA di Tingkat Cabang MPA di Tingkat Cabang
Mempelajari Standar Pelayanan Kebidanan
Mempelajari Standar Pelayanan Kebidanan
Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan, Mengidentifikasi dan mempelajari peraturan, ketentuan kebijakan dibidang hukum yang ketentuan kebijakan dibidang hukum yang berkaitan dengan praktek bidan berkaitan dengan praktek bidan
Memberikan saran dan pendapat kepada Majelis
Memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Pertimbangan Etik Bidan khususnya yang
Pertimbangan Etik Bidan khususnya yang menyangkut hak dan perlindungan anggota) menyangkut hak dan perlindungan anggota)
Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi
Meneliti dan mempelajari kasus yang dihadapi
anggota IBI serta melaporkan ke MPA tingkat anggota IBI serta melaporkan ke MPA tingkatPusat Pusat
Melakukan koordinasi dengan fihak terkait
Melakukan koordinasi dengan fihak terkait
Menindak lanjuti kasus hukum sesuai dengan Menindak lanjuti kasus hukum sesuai dengan
BADAN KONSIL KEBIDANAN
BADAN KONSIL KEBIDANAN
Dalam organisasi profesi bidan Indonesia hingga Dalam organisasi profesi bidan Indonesia hingga saat ini belum terbentuk badan konsil saat ini belum terbentuk badan konsil kebidanan. kebidanan.
Secara konseptual badan konsil merupakan Secara konseptual badan konsil merupakan badan yg dibentuk dalam rangka melindungi badan yg dibentuk dalam rangka melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan dan masyarakat penerima jasa pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Konsil kebidanan Indonesia merupakan lembaga Konsil kebidanan Indonesia merupakan lembaga otonom dan independent, bertanggung jawab otonom dan independent, bertanggung jawab terhadap presiden sebagai Kepala Negara terhadap presiden sebagai Kepala Negara
TUGAS BADAN KONSIL KEBIDANAN
TUGAS BADAN KONSIL KEBIDANAN
Melakukan registrasi tenaga bidan Melakukan registrasi tenaga bidan
Menetapkan standar pendidikan bidan Menetapkan standar pendidikan bidan
Menapis dan merumuskan arah Menapis dan merumuskan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi teknologi
Melakukan pembinaan terhadap Melakukan pembinaan terhadap pelanggaran praktik kebidanan pelanggaran praktik kebidanan Konsil kebidanan Indonesia berfungsi Konsil kebidanan Indonesia berfungsi mengatur, menetapkan serta membina mengatur, menetapkan serta membina tenaga bidan yang menjalankan praktik tenaga bidan yang menjalankan praktik kebidanan dalam rangka meningkatkan kebidanan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan mutu pelayanan kesehatan
WEWENANG BADAN KONSIL WEWENANG BADAN KONSIL KEBIDANAN
KEBIDANAN
Menetapkan standar kompetensi bidan Menetapkan standar kompetensi bidan
Menguji persyaratan registrasi bidan Menguji persyaratan registrasi bidan
Menyetujui dan menolak permohonan registrasi Menyetujui dan menolak permohonan registrasi
Menerbitkan dan mencabut sertifikat registrasi Menerbitkan dan mencabut sertifikat registrasi
Menetapkan teknologi kebidanan yang dapat Menetapkan teknologi kebidanan yang dapat diterapkan di Indonesia diterapkan di Indonesia
Melakukan pembinaan bidan mengenai Melakukan pembinaan bidan mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan organisasi profesi organisasi profesi
KEANGGOTAAN KONSIL KEANGGOTAAN KONSIL KEBIDANAN KEBIDANAN
Dari unsur DepKes 2 orang Dari unsur DepKes 2 orang
Lembaga konsumen 1 orang Lembaga konsumen 1 orang
Bidan 10 orang Bidan 10 orang
Organisasi profesi terkait 4 orang Organisasi profesi terkait 4 orang
Ahli hukum 1 orang Ahli hukum 1 orang PERSYARATAN ANGGOTA KONSIL PERSYARATAN ANGGOTA KONSIL
WNI WNI
Sehat jasmani dan rohani Sehat jasmani dan rohani
Berkelakuan baik Berkelakuan baik
Usia sekurangnya 40 tahun Usia sekurangnya 40 tahun
Pernah praktik kebidanan minimal 10 Pernah praktik kebidanan minimal 10 tahun tahun
Memiliki moral etika yang tinggi Memiliki moral etika yang tinggi
KEANGGOTAAN KONSIL KEANGGOTAAN KONSIL
Keanggotaan konsil berhenti karena: Keanggotaan konsil berhenti karena: 1.
1. Berakhir masa jabatan sebagai anggota
Berakhir masa jabatan sebagai anggota 2.
2. Meninggal dunia
Meninggal dunia 3.
3. Mengundurkan diri
Mengundurkan diri 4.
4. Bertempat tinggal di luar wilayah RI
Bertempat tinggal di luar wilayah RI 5.
5. Gangguan kesehatan
Gangguan kesehatan 6.
6. Diberhentikan karena melanggar aturan
Diberhentikan karena melanggar aturan konsil konsil MEKANISME TATA KERJA KONSIL
MEKANISME TATA KERJA KONSIL
Memelihara dan menjaga registrasi bidanMemelihara dan menjaga registrasi bidan Mengadakan rapat pleno, dikatakan sah bila dihadiri
Mengadakan rapat pleno, dikatakan sah bila dihadiri searuh tambah 1 unsur pimpinan harian
searuh tambah 1 unsur pimpinan harian Rapat pleno memutuskan:
Rapat pleno memutuskan:
1. Menolak permohonan registrasi
1. Menolak permohonan registrasi
2. Membentuk sub-sub komite dan anggota
2. Membentuk sub-sub komite dan anggota
3. Menetapkan peraturan dan kebijakan
3. Menetapkan peraturan dan kebijakan Konsil kebidanan melakukan rapat pleno sekurang-
Konsil kebidanan melakukan rapat pleno sekurang- kurangnya 4 kali dalam setahun
kurangnya 4 kali dalam setahun Konsil kebidanan daerah hanya mengambil
Konsil kebidanan daerah hanya mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan etika keputusan yang berkaitan dengan persoalan etika profesi
profesi
Ketua konsil, wakil ketua konsil, ketua komite
Ketua konsil, wakil ketua konsil, ketua komite registrasi dan ketua komite peradilan profesi registrasi dan ketua komite peradilan profesi