ANALISIS PENGARUH INOVASI PRODUK DAN PER
ANALISIS PENGARUH INOVASI PRODUK DAN PERSEPSI
KUALITAS TERHADAP NIAT UNTUK MEMBELI IPHONE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya di
Yogyakarta)
LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini sangat mempengaruhi pola
kehidupan masyarakat. Saat ini ada kecenderungan yang sangat besar dimana
teknologi mulai membentuk pergeseran pola dan gaya hidup masyarakat. Keadaan ini
didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin inovatif dan bergerak cepat.
Hal ini juga membentuk perilaku masyarakat yang baru dalam hal pembelian dan
pemilihan produk.
Dengan bertambahnya jumlah produk dan pesaing berarti tidak kekurangan
barang, namun kekurangan konsumen. Ini membuat konsumen menjadi raja,
konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan informasi. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi telekomunikasi tidak hanya menjadi instrumen
peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah menjadi area bisnis yang
menggiurkan. Era teknologi telekomunikasi telah melanda sendi-sendi kehidupan
manusia, dimana penggunaan teknologi telekomunikasi dalam membantu serta
meringankan pekerjaan sangat dibutuhkan. Era teknologi telekomunikasi menjadi area
bisnis yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang
dikandungnya.
Salah satu perkembangan teknologi pada saat ini yang sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat yaitu telepon selular atau lebih dikenal masyarakat
dengan istilah ponsel. Saat ini, orang dibelahan dunia mampu dengan mudah untuk
berkomunikasi mengakses informasi dan berita terkini dari berbagai belahan dunia
dapat diperoleh.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi,
Apple Inc menunjukkan komitmennya sebagai produsen yang mampu membuat
produk yang memilki competitive advantage dibandingkan produk sejenis lainnya.
Di mana dalam mempertahankan posisi tersebut Apple Inc akan menghadapi berbagai
hambatan yang berasal dari interval maupun eksternal terutama dari pesaing. Sebagai
salah satu pemimpin pasar, bukan berarti Apple Inc terbebas dari permasalahan,
Rido Purba | 110319316
jumlah pelanggan Apple Inc yang besar dapat menjadi suatu masalah jika apa yang
menjadi harapan dan keinginan mereka tidak diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan
bahwa pelanggan dipastikan akan selalu menuntut peningkatan kualitas dari produk
tersebut. Dan sudah menjadi kewajiban Apple Inc untuk selalu berinovasi guna
mencari cara dan tehnik guna mempertahankan dan memperbesar pasar yang sudah
mereka raih.
Dengan perkembangan ponsel yang semakin beragam, Apple Inc tidak mau
ketinggalan jaman dalam melakukan pengembangan produk-produknya guna untuk
memuaskan
keinginan
konsumen.
iPhone adalah
jajaran telepon
pintar yang
dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc yang menggunakan sistem operasi telepon
genggam iOS Apple yang dikenal dengan nama "iPhone OS". Perkembangan yang
cepat menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inovasi dengan cepat. Hal
tersebut terlihat dari usaha yang dilakukan Apple Inc dalam mengembangkan
teknologi iPhone. Saat ini iPhone sudah memproduksi tujuh generasi iPhone dan
generasi terakhir yaitu iPhone 6 yang diluncurkan Oktober 2014 kemarin.
Selain inovasi, persepsi kualitas juga merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan telekomunikasi. Menurut David A.Aaker (1997), persepsi kualitas
merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya. Persepsi
kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek, karena mempunyai atribut
penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. Kualitas produk juga
mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya
tahan, kehandalan atau kemanjuran, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan
reparasi produk dan ciri-ciri lainnya.
Hadirnya merek-merek handphone baru dewasa ini karena banyak perusahaan
menangkap adanya peluang. Kehadiran merek-merek baru ini tentunya meramaikan
produk yang sudah ada, akan tetapi kehadiran para kompetitor jelas memperketat
persaingan yang sudah hadir sebelumnya. Perusahaan dihadapkan pada permasalahan
jumlah penjualan yang diakibatkan berpindahnya konsumen mereka ke merek
handphone yang lain.
Menyikapi hal tersebut, mengingat kondisi persaingan yang semakin ketat dan
tidak ada habisnya dalam upaya perusahaan mencari laba sebanyak mungkin, maka
perusahaan harus mampu mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhinya dan
akhirnya mampu meningkatkan penjualan produk.
Rido Purba | 110319316
Dalam penelitian ini akan membahas tentang inovasi produk yang dilakukan
perusahaan, persepsi kualitas, serta pengaruhnya terhadap niat beli konsumen.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukanlah suatu penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH INOVASI PRODUK DAN PERSEPSI KUALITAS
TERHADAP NIAT UNTUK MEMBELI IPHONE (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya di Yogyakarta)”.
RUMUSAN MASALAH
Melihat fenomena persaingan dalam bisnis saat ini, khususnya perusahaan
bersaing melakukan berbagai cara untuk dapat menghasilkan produk yang menarik
bagi konsumen. Perusahaan juga berusaha mencapai keuntungan yang sebesarbesarnya Dalam bisnis penjualan handphone, mempertahankan konsumen dan
memperbanyak konsumen baru untuk memperbesar pasar sangatlah penting. Untuk
itu dalam masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah “faktor-faktor apa
sajakah yang dapat meningkatkan niat beli produk iPhone?”. Dari masalah penelitian
tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh inovasi produk iPhone terhadap persepsi kualitas
konsumen?
Bagaimana pengaruh persepsi kualitas iPhone terhadap niat beli produk
iPhone?
TUJUAN PENELITIAN
Maksud utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data dan
bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, adapun tujuan dari
pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui adakah pengaruh inovasi iPhone terhadap persepsi kualitas
konsumen
Untuk mengetahui apakah persepsi kualitas tersebut berpengaruh terhadap niat
beli konsumen
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama yang berhubungan dengan inovasi produk, perpsepsi
Rido Purba | 110319316
kualitas, dan niat beli produk iPhone sehingga bisa mempertahankan jumlah
konsumen dan bila perlu meningkatkan jumlah konsumen smartphone iPhone.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Inovasi (pengembangan) Produk
Setelah suatu perusahaan melakukan segmentasi pasar secara seksama, memilih
kelompok sasarannya, mengeidentifikasikan kebutuhan mereka dan menentukan
posisi pasar yang diinginkan, perusahaan itu siap mengembangkan dan meluncurkan
produk baru yang tepat. Manajemen pemasaran memainkan peranan penting dalam
proses pengembangan produk baru.
Ada beberapa pengertian produk baru dan inovasi (pengembangan) produk,
antara lain:
Menurut Fandy Tjiptono (2002 : 107) produk baru adalah: “Produk asli
(Original Product), produk yang disempurnakan (Improved Product), produk
yang dimodifikasi (Modified Product), dan merek-merek baru yang
dikembangkan sendiri oleh bagian penelitian pengembangan perusahaan.”
Menurut Kotler (1997 : 273) pengembangan produk dapat diartikan sebagai
berikut:
“Merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan
produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh
para manager pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan
pengembangan.”
Dari definisi diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang
direncanakan dan memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk yang
ada atau penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan, yang
mana proses pengembangan produk itu sendiri biasanya dilakukan secara terus
menerus atau kontinyu, dimulai dari produk apa yang dihasilkan perusahaan dan perlu
diadakan, sampai kepada kepengurusan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
Bagi perusahaan adanya pengembangan produk baru ini sangat penting bagi
keuntungan serta kelangsungan hidup perusahaan.
Rido Purba | 110319316
Menurut William J. Stanton (1996 : 222) pentingnya pengembangan produk baru ini
antara lain sebagai berikut :
Dalam hubungannya dengan daur hidup produk
Produk mempunyai daur hidup, ada dua hal yang berkaitan dengan konsep
daur hidup membantu menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting.
Pertama, setiap produk yang ada perusahaan akhirnya tidak akan tercapai lagi.
Kedua, keuntungan pada umumnya akan menurun karena usia produk semakin
menua, jika produk itu tidak diubah atau diganti, laba, pangsa pasar, dan
strategi segmentasi pasar perusahaan akan berkurang. Pada akhirnya,
perusahaan itu sendiri akan bangkrut.
Produk menentukan laba
Produk baru sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah
direncanakan.
Produk baru sagat penting bagi perusahaan
Perusahaan yang berorientasi pada produk baru di harapkan dapat tumbuh dan
berkembang.
2. Persepsi kualitas
Menurut David A.Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang
sama dnegan maksud yang diharapkannya. Persepsi kualitas adalah salah satu kunci
dimensi ekuitas merek.
Persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai
hal, seperti:
a. Kualitas aktual atau obyektif (actual or objective quality) Perluasan ke suatu
bagian dari produk atau jasa yang memberikan pelayanan lebih baik.
b. Kualitas isi produk (product-based quality)Karakteristik dan kuantitas unsur,
bagian, atau pelayanan yang disertakan.
c. Kualitas proses (manufacturing quality) Kesesuaian dengan spesifikasi, hasil
akhir yang tanpa cacat (zero defect).
Terdapat lima nilai yang dapat menggambarkan nilai-nilai dari persepsi kualitas,
diantaranya:
Rido Purba | 110319316
a. Alasan untuk membeli
Konsumen seringkali tidak termotivasi untuk mendapatkan dan menyaring
informasi yang mungkin mengarah pada objektivitasnya mengenai kualitas
atau informasi itu memang tidak tersedia atau konsumen tidak mempunyai
kesanggupan atau sumber daya untuk mendapatkan atau memproses informasi.
Apabila kesan kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi
yang dilancarkan akan efektif.
b. Diferensiasi / posisi
Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi
persepsi kualitas, yaitu apakah merek tersebut super optimum, optimum,
bernilai, atau ekonomis. Apakah merek tersebut terbaik atau sekedar
kompetitif terhadap merek-merek lain.
c. Harga optimum
Keuntungan persepsi kualitas memberikan pilihan-pilihan dalam penetapan
harga optimum. Harga optimum dapat meningkatkan laba dan memberikan
sumber daya untuk reinvestasi pada merek tersebut. Harga optimum juga dapat
menguatkan persepsi kualitas, yaitu “anda mendapatkan yang anda bayar”.
d. Minat saluran distribusi
Sebuah pengecer atau pos saluran lainnya dapat menawarkan suatu produk
yang memiliki persepsi kualitas tinggi dengan harga yang menarik dan
menguasai lalu lintas distribusi tersebut. Saluran distribusi dimotivasi untuk
menyalurkan merek-merek yang diminati oleh konsumen.
e. Perluasan merek
Sebuah merek yang kuat dapat dieksploitasi untuk meluaskan diri lebih jauh,
Rido Purba | 110319316
dan akan mempunyai peluang sukses yang lebih besar dibandingkan merek
dengan persepsi kualitas yang lemah.
3. Niat beli
Niat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum benarbenar melakukan pembelian (Kinnear, 1997). Terdapat perbedaan antara pembelian
aktual dan kecenderungan pembelian. Bila pembelian aktual yaitu pembelian yang
benar-benar dilakukan oleh konsumen, kecenderungan pembelian merupakan sebuah
niat yang timbul pada konsumen untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan
datang. Menurut Durianto (2001), terdapat tiga indikator niat beli yang digunakan
oleh pelanggan, yaitu :
a. Intensitas pencarian informasi mengenai suatu produk.
b. Keinginan untuk segera membeli atau mencari produk.
c. Memiliki preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan.
HIPOTESIS
Berdasarkan apa yang sudah dituliskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
hipotesis pada penelitian ini:
H 1:
Inovasi Produk iPhone berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas
H 2:
Persepsi kualitas produk iPhone berpengaruh positif terhadap niat beli produk
iPhone
METODE PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
2. Jenis dan sumber data
2.1. Jenis data
Penelitian ini merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat
orang (responden). Maka jenis data yang digunakan adalah data subyek. Data
subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek
penelitian (responden).
2.2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
Rido Purba | 110319316
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya (Santosa dan Tjiptono,
2001). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner
dari konsumen iPhone di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari penelitian
kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca literatur, diktat kuliah, dan
bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
3. Populasi dan sampel
3.1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel (Husein Umar, 2002). Ukuran populasi yang
diambil dari penelitian ini tidak teridentifikasi atau tidak diketahui secara pasti.
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen smartphone iPhone pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Populasi ini jumlahnya
banyak, tersebar dan tidak diketahui secara pasti.
3.2. Sampel
Sample adalah bagian kecil dari suatu populasi. Jenis sample yang digunakan
adalah sample random sampling, karena semua angota populasi yang dilakukan
secara acaknya menggunakan strata yang ada dalam anggota populasi dengan kata
lain populasi dianggap homogen dengan rumus :
=
nn =
NN
+ NN
11 +
(e)2
(e)2
(Husein Umar, 2002 :145)
Ket :
n
= Ukuran sampel
N
= Ukuran Populasi
Rido Purba | 110319316
e
= Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sample
yang dapat ditolelir atau diinginkan (10%)
Maka
n =
1000
1 + 1000 (0.1)2
n = 99.9 di bulatkan menjadi 100.
Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Pada penelitianini
menggunakan pendekatan non probability sampling yaitu accidental sampling
dimana metode pengambilan sampel hanya individu yang kebetulan dijumpai atau
yang dapat dijumpai saja yang dipilih, hal ini dikarenakan sampel tidak
mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang
setiap elemen populasi.
Rido Purba | 110319316
REFERENSI
Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum
Chen, I. 2010. The Effect of Product Attractiveness, Brand Innovativeness, and
Monetary Price on Product Evaluations: Cases of the Taiwan and United States
of America Mobile Phone Industry. Disertasi Doktor pada Marshall Goldsmith
School of Management Alliant International University. San Diego: tidak
diterbitkan
Cho, H. J. dan Pucik. V. 2005. RELATIONSHIP BETWEEN INNOVATIVENESS,
QUALITY, GROWTH, PROFITABILITY, AND MARKET VALUE: Journal
of Strategic Management. Dipublikasikan oleh Wiley InterScience
(www.interscience.wiley.com).
Darmadi Durianto, dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Husein Umar. 2000. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Kinnear, Thomas C. dan Taylor, James R., 1997, Marketing Research (Fifth Edition),
McGraw-Hill Inc., New york.
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation
and Control” (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Tjiptono, Fandy. 2002. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi
Wijaya, D. S. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi Program Sarjana pada Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang: tidak diterbitkan
Rido Purba | 110319316
KUISIONER
Brand Innovativeness Indicators
N
o
Alternatif Jawaban
Pertanyaan
SS
1
Produk, iklan, dan pemasaran umum merek ini tidak terlalu berbeda dengan pesaingnya.
2
Merek ini cepat mengeluarkan produk baru
3
Merek ini tidak luput dari perhatian.
4
Merek ini sangat kreatif.
5
Merek ini sering muncul dengan barang baru
S
N
TS
STS
Perceived Quality
N
o
Alternatif Jawaban
Pertanyaan
1
Produk ini akan sangat diandalkan.
2
Produk ini dibuat dengan baik.
3
Produk ini sangat terpercaya
4
Produk ini berkualitas tinggi
5
Ketahanan produk ini dapat terpercaya
SS
S
N
TS
STS
Purchase intention
No
1
2
3
4
5
Alternatif Jawaban
Pertanyaan
SS
Kemungkinan besar saya akan membeli iPhone
Jika saya membeli ponsel, kemungkinan saya akan memilih iPhone
Probabilitas saya untuk membeli produk ini tinggi
Kesediaan saya untuk membeli produk ini tinggi
Saya akan membeli iPhone yang sesuai dengan budget saya
Rido Purba | 110319316
S
N
TS
STS
KUALITAS TERHADAP NIAT UNTUK MEMBELI IPHONE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya di
Yogyakarta)
LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini sangat mempengaruhi pola
kehidupan masyarakat. Saat ini ada kecenderungan yang sangat besar dimana
teknologi mulai membentuk pergeseran pola dan gaya hidup masyarakat. Keadaan ini
didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin inovatif dan bergerak cepat.
Hal ini juga membentuk perilaku masyarakat yang baru dalam hal pembelian dan
pemilihan produk.
Dengan bertambahnya jumlah produk dan pesaing berarti tidak kekurangan
barang, namun kekurangan konsumen. Ini membuat konsumen menjadi raja,
konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan informasi. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi telekomunikasi tidak hanya menjadi instrumen
peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah menjadi area bisnis yang
menggiurkan. Era teknologi telekomunikasi telah melanda sendi-sendi kehidupan
manusia, dimana penggunaan teknologi telekomunikasi dalam membantu serta
meringankan pekerjaan sangat dibutuhkan. Era teknologi telekomunikasi menjadi area
bisnis yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang
dikandungnya.
Salah satu perkembangan teknologi pada saat ini yang sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat yaitu telepon selular atau lebih dikenal masyarakat
dengan istilah ponsel. Saat ini, orang dibelahan dunia mampu dengan mudah untuk
berkomunikasi mengakses informasi dan berita terkini dari berbagai belahan dunia
dapat diperoleh.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi,
Apple Inc menunjukkan komitmennya sebagai produsen yang mampu membuat
produk yang memilki competitive advantage dibandingkan produk sejenis lainnya.
Di mana dalam mempertahankan posisi tersebut Apple Inc akan menghadapi berbagai
hambatan yang berasal dari interval maupun eksternal terutama dari pesaing. Sebagai
salah satu pemimpin pasar, bukan berarti Apple Inc terbebas dari permasalahan,
Rido Purba | 110319316
jumlah pelanggan Apple Inc yang besar dapat menjadi suatu masalah jika apa yang
menjadi harapan dan keinginan mereka tidak diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan
bahwa pelanggan dipastikan akan selalu menuntut peningkatan kualitas dari produk
tersebut. Dan sudah menjadi kewajiban Apple Inc untuk selalu berinovasi guna
mencari cara dan tehnik guna mempertahankan dan memperbesar pasar yang sudah
mereka raih.
Dengan perkembangan ponsel yang semakin beragam, Apple Inc tidak mau
ketinggalan jaman dalam melakukan pengembangan produk-produknya guna untuk
memuaskan
keinginan
konsumen.
iPhone adalah
jajaran telepon
pintar yang
dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc yang menggunakan sistem operasi telepon
genggam iOS Apple yang dikenal dengan nama "iPhone OS". Perkembangan yang
cepat menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inovasi dengan cepat. Hal
tersebut terlihat dari usaha yang dilakukan Apple Inc dalam mengembangkan
teknologi iPhone. Saat ini iPhone sudah memproduksi tujuh generasi iPhone dan
generasi terakhir yaitu iPhone 6 yang diluncurkan Oktober 2014 kemarin.
Selain inovasi, persepsi kualitas juga merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan telekomunikasi. Menurut David A.Aaker (1997), persepsi kualitas
merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya. Persepsi
kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek, karena mempunyai atribut
penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. Kualitas produk juga
mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya
tahan, kehandalan atau kemanjuran, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan
reparasi produk dan ciri-ciri lainnya.
Hadirnya merek-merek handphone baru dewasa ini karena banyak perusahaan
menangkap adanya peluang. Kehadiran merek-merek baru ini tentunya meramaikan
produk yang sudah ada, akan tetapi kehadiran para kompetitor jelas memperketat
persaingan yang sudah hadir sebelumnya. Perusahaan dihadapkan pada permasalahan
jumlah penjualan yang diakibatkan berpindahnya konsumen mereka ke merek
handphone yang lain.
Menyikapi hal tersebut, mengingat kondisi persaingan yang semakin ketat dan
tidak ada habisnya dalam upaya perusahaan mencari laba sebanyak mungkin, maka
perusahaan harus mampu mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhinya dan
akhirnya mampu meningkatkan penjualan produk.
Rido Purba | 110319316
Dalam penelitian ini akan membahas tentang inovasi produk yang dilakukan
perusahaan, persepsi kualitas, serta pengaruhnya terhadap niat beli konsumen.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukanlah suatu penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH INOVASI PRODUK DAN PERSEPSI KUALITAS
TERHADAP NIAT UNTUK MEMBELI IPHONE (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya di Yogyakarta)”.
RUMUSAN MASALAH
Melihat fenomena persaingan dalam bisnis saat ini, khususnya perusahaan
bersaing melakukan berbagai cara untuk dapat menghasilkan produk yang menarik
bagi konsumen. Perusahaan juga berusaha mencapai keuntungan yang sebesarbesarnya Dalam bisnis penjualan handphone, mempertahankan konsumen dan
memperbanyak konsumen baru untuk memperbesar pasar sangatlah penting. Untuk
itu dalam masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah “faktor-faktor apa
sajakah yang dapat meningkatkan niat beli produk iPhone?”. Dari masalah penelitian
tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh inovasi produk iPhone terhadap persepsi kualitas
konsumen?
Bagaimana pengaruh persepsi kualitas iPhone terhadap niat beli produk
iPhone?
TUJUAN PENELITIAN
Maksud utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data dan
bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, adapun tujuan dari
pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui adakah pengaruh inovasi iPhone terhadap persepsi kualitas
konsumen
Untuk mengetahui apakah persepsi kualitas tersebut berpengaruh terhadap niat
beli konsumen
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama yang berhubungan dengan inovasi produk, perpsepsi
Rido Purba | 110319316
kualitas, dan niat beli produk iPhone sehingga bisa mempertahankan jumlah
konsumen dan bila perlu meningkatkan jumlah konsumen smartphone iPhone.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Inovasi (pengembangan) Produk
Setelah suatu perusahaan melakukan segmentasi pasar secara seksama, memilih
kelompok sasarannya, mengeidentifikasikan kebutuhan mereka dan menentukan
posisi pasar yang diinginkan, perusahaan itu siap mengembangkan dan meluncurkan
produk baru yang tepat. Manajemen pemasaran memainkan peranan penting dalam
proses pengembangan produk baru.
Ada beberapa pengertian produk baru dan inovasi (pengembangan) produk,
antara lain:
Menurut Fandy Tjiptono (2002 : 107) produk baru adalah: “Produk asli
(Original Product), produk yang disempurnakan (Improved Product), produk
yang dimodifikasi (Modified Product), dan merek-merek baru yang
dikembangkan sendiri oleh bagian penelitian pengembangan perusahaan.”
Menurut Kotler (1997 : 273) pengembangan produk dapat diartikan sebagai
berikut:
“Merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan
produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh
para manager pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan
pengembangan.”
Dari definisi diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang
direncanakan dan memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk yang
ada atau penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan, yang
mana proses pengembangan produk itu sendiri biasanya dilakukan secara terus
menerus atau kontinyu, dimulai dari produk apa yang dihasilkan perusahaan dan perlu
diadakan, sampai kepada kepengurusan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
Bagi perusahaan adanya pengembangan produk baru ini sangat penting bagi
keuntungan serta kelangsungan hidup perusahaan.
Rido Purba | 110319316
Menurut William J. Stanton (1996 : 222) pentingnya pengembangan produk baru ini
antara lain sebagai berikut :
Dalam hubungannya dengan daur hidup produk
Produk mempunyai daur hidup, ada dua hal yang berkaitan dengan konsep
daur hidup membantu menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting.
Pertama, setiap produk yang ada perusahaan akhirnya tidak akan tercapai lagi.
Kedua, keuntungan pada umumnya akan menurun karena usia produk semakin
menua, jika produk itu tidak diubah atau diganti, laba, pangsa pasar, dan
strategi segmentasi pasar perusahaan akan berkurang. Pada akhirnya,
perusahaan itu sendiri akan bangkrut.
Produk menentukan laba
Produk baru sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah
direncanakan.
Produk baru sagat penting bagi perusahaan
Perusahaan yang berorientasi pada produk baru di harapkan dapat tumbuh dan
berkembang.
2. Persepsi kualitas
Menurut David A.Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang
sama dnegan maksud yang diharapkannya. Persepsi kualitas adalah salah satu kunci
dimensi ekuitas merek.
Persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai
hal, seperti:
a. Kualitas aktual atau obyektif (actual or objective quality) Perluasan ke suatu
bagian dari produk atau jasa yang memberikan pelayanan lebih baik.
b. Kualitas isi produk (product-based quality)Karakteristik dan kuantitas unsur,
bagian, atau pelayanan yang disertakan.
c. Kualitas proses (manufacturing quality) Kesesuaian dengan spesifikasi, hasil
akhir yang tanpa cacat (zero defect).
Terdapat lima nilai yang dapat menggambarkan nilai-nilai dari persepsi kualitas,
diantaranya:
Rido Purba | 110319316
a. Alasan untuk membeli
Konsumen seringkali tidak termotivasi untuk mendapatkan dan menyaring
informasi yang mungkin mengarah pada objektivitasnya mengenai kualitas
atau informasi itu memang tidak tersedia atau konsumen tidak mempunyai
kesanggupan atau sumber daya untuk mendapatkan atau memproses informasi.
Apabila kesan kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi
yang dilancarkan akan efektif.
b. Diferensiasi / posisi
Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi
persepsi kualitas, yaitu apakah merek tersebut super optimum, optimum,
bernilai, atau ekonomis. Apakah merek tersebut terbaik atau sekedar
kompetitif terhadap merek-merek lain.
c. Harga optimum
Keuntungan persepsi kualitas memberikan pilihan-pilihan dalam penetapan
harga optimum. Harga optimum dapat meningkatkan laba dan memberikan
sumber daya untuk reinvestasi pada merek tersebut. Harga optimum juga dapat
menguatkan persepsi kualitas, yaitu “anda mendapatkan yang anda bayar”.
d. Minat saluran distribusi
Sebuah pengecer atau pos saluran lainnya dapat menawarkan suatu produk
yang memiliki persepsi kualitas tinggi dengan harga yang menarik dan
menguasai lalu lintas distribusi tersebut. Saluran distribusi dimotivasi untuk
menyalurkan merek-merek yang diminati oleh konsumen.
e. Perluasan merek
Sebuah merek yang kuat dapat dieksploitasi untuk meluaskan diri lebih jauh,
Rido Purba | 110319316
dan akan mempunyai peluang sukses yang lebih besar dibandingkan merek
dengan persepsi kualitas yang lemah.
3. Niat beli
Niat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum benarbenar melakukan pembelian (Kinnear, 1997). Terdapat perbedaan antara pembelian
aktual dan kecenderungan pembelian. Bila pembelian aktual yaitu pembelian yang
benar-benar dilakukan oleh konsumen, kecenderungan pembelian merupakan sebuah
niat yang timbul pada konsumen untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan
datang. Menurut Durianto (2001), terdapat tiga indikator niat beli yang digunakan
oleh pelanggan, yaitu :
a. Intensitas pencarian informasi mengenai suatu produk.
b. Keinginan untuk segera membeli atau mencari produk.
c. Memiliki preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan.
HIPOTESIS
Berdasarkan apa yang sudah dituliskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
hipotesis pada penelitian ini:
H 1:
Inovasi Produk iPhone berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas
H 2:
Persepsi kualitas produk iPhone berpengaruh positif terhadap niat beli produk
iPhone
METODE PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
2. Jenis dan sumber data
2.1. Jenis data
Penelitian ini merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat
orang (responden). Maka jenis data yang digunakan adalah data subyek. Data
subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek
penelitian (responden).
2.2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
Rido Purba | 110319316
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya (Santosa dan Tjiptono,
2001). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner
dari konsumen iPhone di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari penelitian
kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca literatur, diktat kuliah, dan
bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
3. Populasi dan sampel
3.1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel (Husein Umar, 2002). Ukuran populasi yang
diambil dari penelitian ini tidak teridentifikasi atau tidak diketahui secara pasti.
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen smartphone iPhone pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Populasi ini jumlahnya
banyak, tersebar dan tidak diketahui secara pasti.
3.2. Sampel
Sample adalah bagian kecil dari suatu populasi. Jenis sample yang digunakan
adalah sample random sampling, karena semua angota populasi yang dilakukan
secara acaknya menggunakan strata yang ada dalam anggota populasi dengan kata
lain populasi dianggap homogen dengan rumus :
=
nn =
NN
+ NN
11 +
(e)2
(e)2
(Husein Umar, 2002 :145)
Ket :
n
= Ukuran sampel
N
= Ukuran Populasi
Rido Purba | 110319316
e
= Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sample
yang dapat ditolelir atau diinginkan (10%)
Maka
n =
1000
1 + 1000 (0.1)2
n = 99.9 di bulatkan menjadi 100.
Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Pada penelitianini
menggunakan pendekatan non probability sampling yaitu accidental sampling
dimana metode pengambilan sampel hanya individu yang kebetulan dijumpai atau
yang dapat dijumpai saja yang dipilih, hal ini dikarenakan sampel tidak
mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang
setiap elemen populasi.
Rido Purba | 110319316
REFERENSI
Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum
Chen, I. 2010. The Effect of Product Attractiveness, Brand Innovativeness, and
Monetary Price on Product Evaluations: Cases of the Taiwan and United States
of America Mobile Phone Industry. Disertasi Doktor pada Marshall Goldsmith
School of Management Alliant International University. San Diego: tidak
diterbitkan
Cho, H. J. dan Pucik. V. 2005. RELATIONSHIP BETWEEN INNOVATIVENESS,
QUALITY, GROWTH, PROFITABILITY, AND MARKET VALUE: Journal
of Strategic Management. Dipublikasikan oleh Wiley InterScience
(www.interscience.wiley.com).
Darmadi Durianto, dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Husein Umar. 2000. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Kinnear, Thomas C. dan Taylor, James R., 1997, Marketing Research (Fifth Edition),
McGraw-Hill Inc., New york.
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation
and Control” (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Tjiptono, Fandy. 2002. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi
Wijaya, D. S. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi Program Sarjana pada Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang: tidak diterbitkan
Rido Purba | 110319316
KUISIONER
Brand Innovativeness Indicators
N
o
Alternatif Jawaban
Pertanyaan
SS
1
Produk, iklan, dan pemasaran umum merek ini tidak terlalu berbeda dengan pesaingnya.
2
Merek ini cepat mengeluarkan produk baru
3
Merek ini tidak luput dari perhatian.
4
Merek ini sangat kreatif.
5
Merek ini sering muncul dengan barang baru
S
N
TS
STS
Perceived Quality
N
o
Alternatif Jawaban
Pertanyaan
1
Produk ini akan sangat diandalkan.
2
Produk ini dibuat dengan baik.
3
Produk ini sangat terpercaya
4
Produk ini berkualitas tinggi
5
Ketahanan produk ini dapat terpercaya
SS
S
N
TS
STS
Purchase intention
No
1
2
3
4
5
Alternatif Jawaban
Pertanyaan
SS
Kemungkinan besar saya akan membeli iPhone
Jika saya membeli ponsel, kemungkinan saya akan memilih iPhone
Probabilitas saya untuk membeli produk ini tinggi
Kesediaan saya untuk membeli produk ini tinggi
Saya akan membeli iPhone yang sesuai dengan budget saya
Rido Purba | 110319316
S
N
TS
STS