PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMELIHARA. pdf

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMELIHARA SARANA
KESEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
DI KECAMATAN PADANG BARAT
KOTA PADANG

PUJIATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Desember 2013

0

PUBLIC PARTICIPATION IN ENVIRONMENTAL HEALTH
FACILITIES MAINTENANCE OF SETTLEMENT PADANG DISTRICT
IN WEST CITY PADANG

Pujiati1
Geography Education Program
FIS Padang State University

email: Zela_onseven@yahoo.com
Abstract
This article was written to obtain the data and information about
community participation in maintaining health facilities neighborhoods.
Correlational Descriptive type of research with a population residing in the
district of Padang West. the sampling area sampling techniques and
proportional random sampling. The number of samples taken are 109
households in the three villages are the villages Purus, Olo, and Belakang
Tangsi. Data were obtained through questionnaires to the respondents.
Analysis of the data used, namely: descriptive analysis, requirements
analysis and inferential analysis. The results showed that, there is a
significant relationship between knowledge of the environment with the
participation of the community in maintaining health facilities
neighborhoods, namely 0.227 and contributions made by 5.1%, a
significant correlation between motivation to live clean with the
participation of the community in maintaining health facility environment
settlements is 0.99 and the contributions made by 9.0% and there is a
relationship between environmental knowledge and motivation to clean
living together in maintaining health facilities neighborhoods, low
relationship strength is 0.354 contributions made by 12.5% while the rest

of 87.5% was contributed by other factors not analyzed in this study
Keywords: environmental knowledge, motivation clean living, and

community participation.

1

Artikel ini ditulis dari skripsi dengan judul Partisipasi Masyarakat Dalam Memelihara Sarana
Kesehatan Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Padang Barat Kota Padang. Artikel ini juga
sebagai persyaratan wisuda periode Desember 2013 dengan Pembimbing I Drs. M. Nasir. B dan
pembimbing II Drs Surtani, M.Pd.

1

serta dalam rangka pengelolaan
lingkungan
hidup.
Dapat
dijelaskan bahwa Kota merupakan
pusat permukiman dan kegiatan

penduduk yang dicirikan oleh
batasan administratif yang diatur
dalam peraturan perundangan serta
didominasi oleh kegiatan produktif
bukan
pertanian
Badan
Standardisasi Nasional (2004).
Kecamatan
Padang
Barat
merupakan salah satu kecamatan
yang berada di kota Padang.
Terdiri dari sepuluh kelurahan dan
merupakan pusat kota yang berada
pada pesisir pantai. Menurut
Undang-undang Nomor 1 Tahun
2011, Permukiman merupakan
bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satuan

perumahan
yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum,
serta
mempunyai
penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan.
Kawasan
permukiman
didominasi
oleh
lingkungan
hunian dengan fungsi utama
sebagai tempat tinggal yang
dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan, tempat bekerja
yang memberikan pelayanan dan
kesempatan kerja terbatas yang
mendukung perikehidupan dan

penghidupan.
Prasarana
lingkungan permukiman adalah
kelengkapan
dasar
fisik
lingkungan yang memungkinkan
lingkungan permukiman dapat
berfungsi
sebagai
mestinya.
Prasarana utama meliputi jaringan
jalan, pembuangan air limbah dan
sampah, jaringan pematus air
hujan, jaringan pengadaan air
bersih. Sasaran MDGs pada tahun
2015 yaitu “Menurunkan hingga

A. Pendahuluan
Notoatmodjo

(2011)
Kesehatan
Lingkungan
pada
hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status
kesehatan yang optimal pula.
Ruang
lingkup
kesehatan
lingkungan tersebut antara lain
mencakup;
perumahan,
pembuangan
kotoran
(tinja),
penyediaan
air

bersih,
pembuangan air kotor (air limbah),
rumah hewan ternak (kandang).
Program
pembangunan
kesehatan kota Padang secara
umum
bertujuan
untuk
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
dengan
indikator
meningkatkan
sumber
daya
manusia, meningkatkan kualitas
hidup masyarakat, memperpanjang
umur
harapan

hidup,
meningkatkan
kesejahteraan
keluarga,
dan
meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat.
Dalam
kenyataannya
pembangunan
selalu
memunculkan paradoks, yang
salah satunya adalah makin
berkurangnya kualitas dan daya
dukung
(carrying
capacity)
lingkungan.
Lingkungan

merupakan tempat permukiman
dengan segala sesuatu dimana
organismenya hidup beserta segala
keadaaan dan kondisi yang secara
langsung maupun tidak dapat
diduga ikut mempengaruhi tingkat
kehidupan maupun kesehatan dari
organisme itu.
Berdasarkan Undang-undang
Lingkungan Hidup pasal 6 ayat (1)
tentang hak-hak atas lingkungan,
hak setiap orang untuk berperan

2

separuh proporsi rumah tangga
tanpa akses terhadap sumber air
minum
yang
aman

dan
berkelanjutan
serta
fasilitas
sanitasi dasar ”.
Di dalam RPJM Kota
Padang sendiri pada tahun 2013
ditargetkan 87 persen penduduk
sudah terlayani sarana air limbah
permukiman. Harapannya bahwa
masyarakat
akan
hidup
di
lingkungan yang bersih dan sehat
serta terhindar dari berbagai
penyakit yang membahayakan diri
masyarakat,
tetapi
dari

pengamatan awal yang telah
peneliti lakukan di daerah
penelitian kesadaran masyarakat
dalam memelihara lingkungan
permukiman masih kurang, dapat
dilihat
dari
sampah
yang
bertumpuk
pada
selokan
pembuangan air limbah sehingga
menimbulkan pemandangan yang
kotor dan bau yang tidak sedap.
Selain itu Blum mengemukakan
teori
empat
faktor
yang
mempengaruhi
kesehatan
masyarakat yaitu salah satunya
lingkungan.
Faktor
lingkungan
memberikan pengaruh terhadap
kesehatan masyarakat. Kualitas
lingkungan yang buruk dapat
mengakibatkan
gangguan
kesehatan di masyarakat. Dapat
dilihat dari data jumlah penyakit
yang berada di puskesmas Padang
Pasir bahwa penyakit yang banyak
menyerang
selama
setahun
terakhir dapat dilihat pada tabel
dibawah ini;

Tabel 1. Banyaknya Kunjungan Ke
Puskesmas Menurut Jenis Penyakit
No

Penyakit

Jumlah

Persentase

1

ISPA

11.069

38,27

2

Hipertensi

3.922

13,56

3

Rematik

3.027

10,46

4

Jaringan Gusi

2.573

8,90

5

Gastritis

2.370

8,19

6

Infeksi

1.803

6,23

7

Alergi Kulit

1.681

5,81

8

Jamur

1.191

4,12

9

Febris/Demam

732

2,53

10

Diare

558

1,93

28.926

100

Total

Sumber : KDA Padang Barat Tahun 2012

Tabel diatas membuktikan
bahwa masyarakat kecamatan
Padang
Barat
mengalami
gangguan kesehatan yang diduga
berasal dari lingkungan yang tidak
sehat, sehingga perlu adanya
perhatian terhadap lingkungan
berupa partisipasi masyarakat yang
berada
dalam
lingkungan
permukiman tersebut untuk turut
berperan
dalam
memelihara
kesehatan
lingkungan
permukiman.
B. Metode Penelitian.
Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat Deskriptif
Korelasional. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat
yang tinggal di kecamatan Padang
Barat yang terdiri dari 10
Kelurahan.
Sampel
dalam
penelitian ini yang digunakan
yaitu sampel Wilayah dan
Responden dengan cara penarikan
Proporsional ramdom sampling
sebesar 5% maka jumlah sampel
yaitu 109 responden yang berada
di 3 kelurahan yaitu kelurahan
Belakang Tangsi, Olo dan Purus.
Instrumen penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan

3

data yang diperlukan adalah
instrumen berupa angket atau
kuesioner dengan tipe pilihan
jawaban yang disusun berdasarkan
skala Likert. Data yang telah
dikumpulkan
selanjutnya
dianalisis dengan anlisis statistik.
Langkah-langkah yang ditempuh
dalam memilih statistik sebagai
berikut: analisis deskriptif dan
analisis inferensial (uji normalitas,
uji homogenitas, uji regresi
berganda dan uji hipotesis)

dan positif, artinya semakin tinggi
motivasi hidup bersih maka
semakin
meningkat
pula
partisipasi masyarakat dalam
memelihara sarana kesehatan
lingkungan permukiman. Motivasi
hidup
bersih
memberikan
sumbangan analisis varian sebesar
9,0% dengan variabel partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman, sedangakan sisanya
sebesar 91% disumbangkan oleh
faktor lain.
Penelitian ini membuktikan
bahwa
terdapat
hubungan
signifikan antara pengetahuan
lingkungan, dan motivasi hidup
bersih
dengan
partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman.
Pengetahuan
lingkungan dan motivasi hidup
bersih memberikan sumbangan
analisis varian sebesar 12,5%
dengan
variabel
partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman, sedangkan sisanya
sebesar 77,5% disumbangkan oleh
faktor lain yang tidak dianalisis
dalam penelitian ini.
Hubungan
pengetahuan
lingkungan, motivasi hidup bersih
memberikan
hubungan
yang
berarti
dengan
partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman.

C. Hasil
Penelitian
Dan
Pembahasan
Berdasarkan analisis data
dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini ,
maka selanjutnya akan dibahas
melalui pembahasan berikut ini :
Hubungan
pengetahuan
lingkungan dengan partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman ternyata signifikan,
artinya
semakin
tinggi
pengetahuan lingkungan, maka
semakin
meningkat
pula
partisipasi masyarakat dalam
memelihara sarana kesehatan
lingkungan
permukiman.
Pengetahuan
lingkungan
memberikan sumbangan analisis
varian sebesar 5,1% terhadap
variabel partisipasi masyarakat
dalam
memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman, sedangkan sisanya
sebesar 94,9% disumbangkan oleh
faktor lain.
Hubungan motivasi hidup
bersih
dengan
partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman ternyata signifikan

D. Simpulan Dan Saran
Berdasarkan temuan dan
pembahasan, maka kesimpulan
hasil penelitian sebagai berikut:
Terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan

4

lingkungan dengan partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman yang memberikan
sumbangan analisis varian sebesar
5,1% dengan variabel partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman. Artinya pengetahuan
lingkungan memberi kontribusi
terhadap partisipasi masyarakat
dalam
memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman.
Terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi hidup
bersih
dengan
partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman yang memberikan
sumbangan analisis varian sebesar
9,0% dengan variabel partisipasi
masyarakat dalam memelihara
sarana
kesehatan
lingkungan
permukiman. Selanjutnya terdapat
hubungan yang signifikan dan

positif
antara
pengetahuan
lingkungan dan motivasi hidup
bersih
secara
bersama-sama
terhadap partisipasi masyarakat
dalam
memelihara
sarana
kesehatan lingkungan permukiman
di kecamatan Padang Barat.
Pengetahuan
lingkungan
dan
motivasi hidup bersih memberikan
sumbangan analisis varian sebesar
12,5 dengan variabel partisipasi
masyarakat. Dengan demikian,
terbukti bahwa hipotesis yang
diajukan diterima.
Berdasarkan
kesimpulan
yang telah dikemukakan diatas,
maka diajukan beberapa saran
sebagai Kepala Camat selaku
pimpinan
mendukung
semua
program masyarakat dalam upaya
peningkatan perilaku hidup bersih.
Begitu juga terhadap masyarakat
agar ikut serta dan dalam
memelihara kesehatan lingkungan
permukiman

E. Daftar Rujukan
Albone dkk. 2009. Panduan
Penyusunan
Proposal
Penelitian Dengan Mudah.
Padang. Yayasan Jihadul
Khair Center

Kapuk Kecamatan Mungka
Kabupaten Lima Puluh
Kota . Padang : Universitas
Negeri Padang.

Iskandar. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan dan Sosial;
kuantitatif dan kualitatif.
Jakarta : GP Press.

Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data
Penelitian
Dengan
Statistik. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Irfan,

Julianti Tou, Harne. 2012. Diktat;
Sanitasi
Lingkungan.
Padang : Universitas Bung
Hatta.
Kamila.
2010.
Partisipasi
Masyarakat
Terhadap
Kesehatan Lingkungan Di
Desa Tapus Kecamatan
Rimbo
Pengadang

Oyong
Pices.
2011.
Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Menjaga
Kelestarian
Lingkungan
Hutan Di Nagari Simpang
5

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007.
Penelitian dan Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Sinar Baru Algensindo

Kabupaten
Lebong
Bengkulu.
Padang.
Universitas Negeri Padang

Notoatmodjo,Soekidjo.
2011.
Kesehatan
Masyarakat;
Ilmu Dan Seni. Jakarta :
Rieneka Cipta

Sudjoko dkk. 2009. Pendidikan
Lingkungan Hidup. Jakarta
: Universitas Terbuka.

__________________.
2012.
Promosi Kesehatan Dan
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta

Sugiono. 2007.Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: CV
Alfabeta
Yulianti, Yoni. 2012. Analisis
Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Pelaksanaan
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM)
Mandiri
Perkotaan Di Kota Solok.
Padang:
Universitas
Andalas

Oktavia,
Eva.
2006.
Studi
Partisipasi
Masyarakat
Terhadap
Kesehatan
Lingkungan Di Kelurahan
Puhun Tembok Kecamatan
Mandiangin Koto Selayang
Kota Bukit Tinggi. Padang
:
Universitas
Negeri
Padang.

Zurdi, Huriyani. 2011. Partisipasi
Warga Sekolah Terhadap
Program Sekolah Hijau
Pada SLTA Di Kota Solok.
Padang: Universitas Negeri
Padang

Priyatno, Duwi. 2010. Paham
Analisis Statistik Data
dengan SPSS. Yokyakarta :
Media kom
Prayitno, Didi. 2008. Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Implementasi
Kebijakan
Pemerintah. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Riyadi dan Bratakusumah. 2003.
Perencaaan Pembangunan
Daerah; Strategi Menggali
Potensi
Dalam
Mewujudkan
Otonomi
Daerah. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Ryadi,

AL
Slamet.
1986.
Pengantar
Kesehatan
Lingkungan; Dimensi dan
Tinjauan
Konsepsual.
Surabaya ; Karya Anda

6

7