manfaat internet sebagai sarana dakwah

MANFAAT INTERNET SEBAGAI SARANA DAKWAH
Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna diantara mahluk lainnya. Allah
SWT menciptakan malaikat sebagai mahluk yang tidak pernah melakukan dosa.
Malaikat selalu mematuhi setiap perintah Allah SWT dan tidak pernah
mengingkari perintahnya. Bersyukur menjadi manusia,karena malaikat tidak
dibekali napsu sehingga kodratnya, malaikat tidak memiliki kemauan yang timbul
dari diri sendiri. Allah SWT menciptakan binatang sebagai mahluk yang tidak
dibekali akal dan pikiran. Beruntung menjadi manusia karena kita diberi napsu
sehingga kita dapat bertindak sesuai apa yang kita inginkan dan kehendaki. Dan
kita dibekali akal dan pikiran sehingga kita dapat menyaring dan
mempertimbangan setiap keinginan dan tinndakan yang akan kita lakukan.
Akal dan pikiran menuntut manusia untuk berfikir dan merenungi sertiap
fenomena alam semesta dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang ada di alam
semesta. Lewat ayat kauliyah Allah SWT memberikan petunnjuk akan
kebesarannya dan lewat ayat kauniyah Allah SWT menyuruh kita untuk
merenungi petunjuk kebesarannya. Seorang pemikir akan menghasilkan suatu
penemuan dari akalnya. Dan seorang pemikir yang beriman akan menemukan
penemuan yang dapat bermanfaat untuk kemashalatan umat manusia.
Jika kita melihat perkembangan zaman, dari waktu ke waktu bermunculan suatu
karya dan maha karya yang diciptakan oleh manusia. Karya-karya tersebut
merupakan buah dari para pemikir yang memperhatikan setiap gejala alam

ataupun gejala fisik ciptaan Allah SWT. Jika setiap manusia mau meresapi firman
Allah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5, niscaya setiap manusia akan semakin beriman
kepada Allah SWT. Karena lewat ciptaannya kita dapat mengenali siapa penciptaNya. Dengan mengenali pencipta-Nya kita dapat mengetahui seberapa besar dan
agung Allah SWT.
Pemikiran manusia menghasilkan teknologi yang semakin hari semakin
berkembang dan canggih. Pembaruan terus dilakukan agar dihasilkan teknologi
yang dapat membantu kelangsungan hidup manusia. Salah satu maha karya
manusia adalah teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi yaitu internet .
lewat internet, dunia menjadi begitu sempit. Setiap kejadian ataupun peristiwa
yang terjadi di suatu tempat amat mudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Fleksibilitas fungsi internet amat disayangkan jika disalahgunakan. Karena
ketidakterbatasannya, banyak manusia yang memalfungsikan internet untuk
berbagai kegiatan yang merugikan manusia diantaranya Prostitusi
online,pemalsuan,plagiasi,penipuan dan berbagai kegiatan negatif lainnya.
Sebagai manusia pemikir dan beriman kepada Allah SWT yang tentunya
mengimani dan mengamalkan isi Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW, kita
dapat memanfaatkan ketidakterbatasan internet untuk kegiatan-kegiatan yang
positif dan tentunya di ridhoi oleh Allah SWT. Internet dapat dijadikan sebagai
media berbagi ilmu dan berdakwah di jalan Allah SWT. Sesuai dengan firman


Allah SWT yang berbunyi “sampaikanlah walau hanya satu ayat.” Setiap ilmu
pengetahuan yang kita miliki tidak akan berarti apa-apa jika ilmu tersebut hanya
disimpan oleh diri sendiri. Sesuai mahfudzot “ilmu tidak diamalkan bagaikan
pohon tak berbuah”. Untuk itu, internet merupakan wadah dan media yang amat
berguna untuk manusia dalam menyebarkan ilmu. Satu ilmu dari satu orang yang
di-share di internet dapat menyebar dan diketahui oleh orang lain dengan cepat
dan mudah. Orang lain tersebut dapat membagi ilmu tadi ke orang lainnya
sehingga begitu indah dunia karena berbagi.
Pemanfaatan internet lainnya yaitu dalam berdakwah. Karena dengan berdakwah,
kita dapat membelokan niat jahat seseorang menjadi niat baik,menggagalkan
suatu keburukan dan ancaman menjadi kemashalatan serta membalikkan perilaku
buruk seseorang menjadi perilaku baik. Berdakwah yang baik tidak hanya dengan
meyampaikan apa yang kita ketahui tentang Islam. Tetapi, menerapkan dan
memberi contoh atas suatu ajaran yang terdapat dalam Islam. Dengan begitu
perilaku baik yang kita lakukan dapat dicontoh oleh orang lain.
Pada zaman Rasulullah saw, Rasulullah saw melakukan dakwah di mimbar masjid
ataupun di tengah lapangan besar. dakwah disebarluaskan melalui ceramah
ataupun seni seperti kaligrafi islam. Rasulullah saw harus berpindah dari satu
tempat ke tempat lain bahkan berhijrah dari satu kota ke kota lain demi
tersampaikannya ajaran islam ke pikiran dan hati manusia pada saat itu. Begitu

banyak waktu,keringat,dan harta yang harus dikeluarkan, terlebih lagi cacian dan
ancaman yang harus Rasulullah terima demi suatu keniscayaan dan
tersampaikannya amanat Allah swt.
Seiring berjalannya waktu, para mubaligh dan mubalighah mulai melakukan
pembaharuan metode dakwah yang lebih mudah diterima dan diserap oleh
manusia. Pemilihan metode dakwah juga didasarkan pada perkembangan zaman.
Perpaduan antara kultur dan agama ataupun perpaduan antara budaya dan agama
mulai dikembangkan. Akibat dari hal tersebut muncullah lagu-lagu
religi,qasidah,marawis, ataupun ceramah-ceramah yang gaya penyampaiannya
mudah diterima manusia.
Jika pada zaman dahulu, para mubaligh dan mubalighah begitu kesulitan dalam
menyebarkan dakwah islam karena keterbatasan jarak,waktu dan uang, internet
menghilangakn keterbatasan tersebut. Dakwah islam begitu mudah menyebar
keseluruh penjuru dunia lewat youtube dan dapat ditonton oleh satu hingga jutaan
orang. Berita dan infomasi begitu mudah menyebar lewat blog dan berita online
sehingga dapat dibaca oleh satu hingga jutaan orang. Firman Allah dan sabda Nabi
begitu mudah diakses lewat google oleh satu hingga jutaan orang. Jikalau pada
zaman dahulu begitu banyak penentang ajaran islam yang melarang keras
pendakwah dalam menyebarkan dakwahnya,internet memberikan legalitas dan
kebebasan pendakwah dalam menyebarkan dakwahnya. Setiap orang dapat secara

bebas memilih untuk menerima atau menolak dakwah tersebut. Poin penting dari
menyebarkan dakwah lewat internet adalah giving. Allah SWT dalam firmannya
menganjurkan kita untuk berbagi ilmu dan menyebarkan kebenaran. Manusia
memiliki kebebasan untuk memilih karena manusia diberi akal dan pikiran untuk

berfikir. Allah SWT sebagai penciptalah yang menentukan kapan hidayah datang
kepada seseorang. Sehingga kita sebagai manusia hanya berkewajiban untuk
memberi dan menyebarluaskan. Karena pada hakikatnya, tujuan diciptakannya
berbagai teknologi yang telah kita kenal selama ini adalah untuk dimanfaatkan
oleh manusia sendiri.