pROFIL pULAU kECIL tERLUAR dI bATAM DAN

BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) PADANG

DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Profil Eksisting
Pulau-Pulau Kecil Terluar di Batam dan
Karimun Tahun 2014
KUTIPAN :
Profil ini berisi tentang gambaran kondisi eksisting
PPKT di Kota Batam dan Kabupaten Karimun, hasil
survey kondisi eksisting oleh Tim BPSPL Padang pada
Bulan Desember 2014 di empat pulau, meliputi :
1. Pulau Pelampong (Batam)
2. Pulau Nipah (Batam)
3. Pulau Karimun Anak (Karimun)
4. Pulau IyuKecil (Karimun)
Data-data yang digunakan dalam penyusunan
profil ini bersumber dari data sekunder dan hasil
pengamatan langsung di lapangan.

28 HALAMAN
TIM PENYUSUN :
Penanggung Jawab : Andry Indriasworo Sukmoputro
Ketua
: Urif Syarifudin
Anggota
: Willy Filkosima
Fahrurrozy
Hendrisman
Faisal Batubara
Hadi Prayitno
Supradianto

BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) PADANG

DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2014


Daftra Isi
Sampul

i

Kutipan

ii

Daftar Isi

iii

Peta Lokasi 4 PPKT Batam dan Karimun

1

1.

Pulau Pelampong (Batam)


2

2.

Pulau Nipah

7

3.

Pulau Karimun Kecil (Karimun)

14

4.

Pulau IyuKecil

21


(Batam)

(Karimun)

MALAYSIA

P. Iyukecil
P. Karimunkecil

TG.BALAI
KARIMUN

SINGAPURA

P. Nipa
P. Pelampong

BATAM


P.KUNDUR

1

DATA GEOGRAFIS :










Pada Pulau
Pelampong terdapat
Titik Dasar No.
TD.191dan Titik
Referensi No. TR.191.

yang merupakan titik
penarikan batas
antara negara
Indonesia dan
Singapura.
Koordinat 0100 7’ 44”
LU dan 1030 41’ 58” BT
Terletak antara Selat
Philips dan Selat
Utama (Main Strait)
Wilayah administrasi
Kelurahan Pemping –
Kecamatan Belakang
Padang –Batam.
Merupakan pulau
kecil terluar
berpenduduk.

MORFOMETRIS DAN
TOPOGRAFIS :








Pulau Pelampong berbentuk
lonjong.
Panjang maksimal pulau 125
Meter, lebar maksimal pulau
75 Meter.
Panjang garis pantai 0,85 Km.
Luas mencapai 0,74 hektar.
Bentuk lahan datar .
Jenis tanah berupa pasir putih.

2

POTENSI SUMBERDAYA ALAM :






Lahan dapat ditumbuhi vegetasi pantai, seperti;
kelapa, cemara pantai, mengkudu, asam, dan
tanaman lain.
Sumberdaya laut berupa ikan pelagis dan
demersal, terumbu karang, lamun dan
mangrove.
Kondisi pantai indah dengan panorama
sumberdaya alam laut serta pelabuhan
singapura yang nampak dari kejauhan.

AKSESBILITAS :

 Berjarak 15,5 mil dari
pelabuhan Sekupang dan
2,5 mil dari negara

Singapura.
 Dapat ditempuh dengan
pompong (perahu kecil
berkapasitas 8 – 10 orang)
dengan jarak tempuh 1 –
1,5 jam dari pelabuhan
Sekupang – Kota Batam.
 Tidak ada angkutan reguler
menuju ke pulau Pompong.

3

INFRASTRUKTUR DAN
SUMBERDAYA BUATAN :








Mercu suar bertenaga surya 1 unit.
Bangunan pengaman pantai (dibangun
tahun 2012).
Surau/ langgar 1 buah.
Rumah penduduk sebanyak 5 unit,
namun yang dihuni hanya 3 unit.
Gudang 1 unit.
Tempat tambat perahu/ pompong
masih alami, serta tidak terdapat
jaringan instalasi listrik dan air bersih.

4

ISU-ISU DAN MASALAH :



SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
MASYARAKAT :








Jumlah penduduk pulau Pelampong sebanyak 5 KK, 2 Keluarga
tinggal menetap dan 3 KK lainnya menginap di Belakang Padang
sehingga adat istiadat dan kebiasaan penduduk pulau
Pelampong masih terkait dengan Belakang Padang, yang
merupakan asal dari kelima Kepala Keluarga (KK) tersebut.
Mata pencaharian utama adalah nelayan dengan fishing ground
perairan sekitar pulau Pelampong. Alat tangkap yang digunakan
adalah pancing, bubu dan jaring. Hasil perikanan selain
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dijual ke ibukota
Kecamatan Belakang Padang.
Kegiatan pertanian berupa kebun kelapa dan tanaman lain
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Semua penduduk beragama islam.








Terjadinya abrasi pantai
karena arus pasang dan
arus surut laut.
Ancaman
keamanan
karena
tidak
ada
petugas keamanan dan
penjaga mercusuar.
Kerusakan
terumbu
karang karena kegiatan
illegal fishing.
Sulitnya
akses
untuk
menuju pulau Pompong
karena
tidak
ada
angkutan reguler.
Tidak
tersedianya
jaringan instalasi listrik
dan air bersih serta
komunikasi.
Belum ada sarana dasar
untuk
menunjang
kesehatan masyarakat,
seperti;
pustu
atau
lainnya.

KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN :






Pengamanan
pantai
dengan
membangun
pemecah
gelombang
dan reklamasi pantai.
Pengembangan
pulau
Pelampong
sebagai
kawasan
konservasi
terumbu karang.
Pengembangan
kegiatan
ekonomi
masyarakat
dan
kegiatan
pengembangan
perikanan.

5

6

DATA GEOGRAFIS :
Pada pulau ini terdapat
Titik Dasar dan Titik
Referensi (TR 190) yang
menjadi d as ar
pengukuran d an
penentuan batas
antara Indonesia dan
Singapura. Garis batas
laut yang disepakati
dalam perjanjian
tersebut adalah
kelanjutan dari
perjanjian IndonesiaSingapura sebelumnya
pada 25 Mei 1973,
penetapan dilakukan
berdasarkan
Konvensi Hukum Laut
1982.


Pulau Nipah atau Pulau Nipa (Peta Dishidros TNI-AL) atau
biasa disebut Pulau Angup oleh penduduk sekitar, terletak
diantara Selat Philip dan Selat Utama (main strait), yang
berbatasan langsung dengan Singapura. Pulau Nipa
merupakan pulau kecil terluar yang tidak berpenduduk dan
hanya dihuni oleh petugas TNI AL.



Secara administrasi Pulau Nipah terletak di Desa Pemping
Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Propinsi
Kepulauan Riau. Sedangkan secara geografis terletak pada
posisi 1o 12’ 29” LU dan 104o 04’ 47” BT dengan luas wilayah
± 60 Ha pada titik pasang terendah, dan 28 Ha pada saat
titik pasang tertinggi.

7

2012
MORFOMETRIS DAN TOPOGRAFIS :
Pulau Nipa (nipah), sekitar awal tahun 2000-an nyaris tenggelam
dikarenakan terjadinya abrasi sehingga mengikis banyak pasir.
Akhirnya, dilakukan reklamasi yang dimulai tahun 2004 hingga
tahun 2012. Jenis batuan penyusun daratan Pulau Nipah adalah
batuan metasedimen yang bersifat keras, pejal dan kompak.
Jenis batuan yang muncul saat Pulau Nipah surut ada beberapa
jenis, antara lain: batuan sedimen yang tersingkap di beberapa
tempat di sumbu sepanjang daratan Pulau Nipah yang diyakini
sebagai batuan dasar.

Singkapan batuan sedimen ini relatif telah berubah menjadi
metasedimen dan mengalami pelapukan berat sehingga
bewarna kecoklatan. Batuan lainnya adalah terumbu karang
yang berada diatas batuan sedimen. Terumbu karang ini
merupakan terumbu masa lampau, sudah mati, bersifat masif dan
bermorfologi datar.
Pulau Nipa (Nipah) berbentuk lonjong, Panjang maksimal pulau
1200 Meter, lebar maksimal pulau 550 Meter, Panjang garis pantai
4,3 Km, Luas mencapai 0,74 hektar.

8

POTENSI SUMBERDAYA ALAM :







Lahan dapat ditumbuhi vegetasi pantai, seperti; kelapa,
cemara pantai, mengkudu, asam, dan tanaman lain.
Sumberdaya laut berupa ikan pelagis dan demersal, terumbu
karang, lamun dan mangrove.
Kondisi pantai indah dengan panorama sumberdaya alam laut
serta pelabuhan singapura yang nampak dari kejauhan.
Merupakan daerah fishing ground bagi nelayan Belakang
Padang.
Daerah berlindung dan aman bagi kapal untuk berlabuh.

AKSESBILITAS :
Berjarak 16 mil dari pelabuhan Sekupang dan 2,5 mil dari negara
Singapura, Dapat ditempuh dengan pompong (perahu kecil
berkapasitas 8 – 10 orang) dengan jarak tempuh 1,5 jam dari
pelabuhan Sekupang – Kota Batam. Tidak ada angkutan reguler
menuju ke pulau Nipa.

GEOMORFOLOGI LAUT :
Berdasarkan peta bathimetri dari Dishidros dan hasil survey
Puslitbang Geologi Kelautan menunjukan bahwa kedalaman laut
di perairan Pulau Nipah bervariasi antara 0 s/d 50 meter.
Kedalaman laut di sebelah barat Pulau Nipah paling dalam
adalah 30 m saat pasang, sedangkan kedalaman laut sebelah
timur Pulau Nipah paling dalam adalah 50 m. Pola kontur di
bagian timur rapat dan berarah barat laut-tenggara (sejajar
dengan sumbu panjang Pulau Nipah) yang mencerminkan
morfologi dasar laut dibagian timur terjal. Sedangkan pola
kontur dibagian barat renggang dan beberapa kontur melingkar
mencerminkan morfologi landai.

9

POTENSI SUMBERDAYA BUATAN :
Pengaman pantai, Dermaga, Prasasti, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Mercusuar 13 Meter, Bangunan Pos TNI AL, Instalator solar
cell zona utara, Menara pengawas, banker pertahanan, instalasi mesin penyulingan air laut di zona utara (BPPT, 2012), dermaga TNI AL,
Pos TNI AL di zona selatan (Pos pertama), Rumah adat minahasa di zona utara, Patok titik dasar (TD) dengan kode TD 190 dan TD 190A
yang menjadi dasar pengukuran dan penentuan media line antara Indonesia dengan Singapura, Jalan penghubung zona utara – zona
selatan, Kolam penampungan air tawar, Lampu penerangan jalan, Lapangan terbuka, Pagar.

10

INFRASTRUKTUR LAIN :




Bangunan pengaman pantai.
Ruang kantor TNI AL.
Menara pengawas.





SBNP Mercusuar tinggi 13 meter.
Prasati PPKT TNI AL.
Meubelair dan instalasi listrik.

11

12

13

Pulau Iyukecil

MER

Pulau Karimunkecil

bing
njung Balai Karimun
PULAU KARIMUN

u
KUN
BARA
GEOGRAFIS DAN GENESIS PULAU :
Pulau Karimun Kecil berada pada posisi geografi diantara 1° 7’ 45,661” LU s/d 1° 9’
59,431” LU dan 103° 22’ 45,661” BT s/d 103° 24’ 32,696” BT. Pulau Karimun Kecil
ditetapkan sebagai lokasi Titik Referensi (TR) No. 189 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 32 tahun 2002, dengan jenis garis dasar yang disebut dengan garis
dasar lurus kepulauan.
Pulau Karimun Kecil yang lebih dikenal oleh penduduk dengan nama Pulau Karimun
Anak ini merupakan pulau kecil berpenduduk yang terdapat di Dusun Pengamai, Desa
Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

KUNDUR
UTARA
rlian

Saw

PULAU KUNDUR

Pulau Karimun Kecil dikategorikan sebagai pulau vulkanik yaitu pulau yang sepenuhnya terbentuk dari kegiatan gunung berapi,
yang timbul secara perlahan-lahan dari dasar laut ke permukaan. Pulau jenis ini bukan merupakan bagian dari daratan benua.
Tipe batuan dari pulau ini adalah basalt dan silica dengan kadar yang rendah. Karimun Kecil adalah pulau kecil yang merupakan
bagian dari tubuh vulkanik tua yang telah mengalami erosi dan terdapat di bagian tengah lempeng benua (continental plate).
Berdasarkan topografinya, Pulau ini dapat dikelompokkan dalam tipe pulau berbukit.

14

AKSESBILITAS :
Belum ada sarana transportasi laut yang secara reguler
yang melayani rute masuk dan keluar Pulau Karimun
Kecil dari Tanjung Balai Karimun sebagai Ibukota dari
Kabupaten Karimun. Pulau Karimun Kecil dapat
dijangkau dari Tanjung Balai Karimun menggunakan
sarana transportasi darat dan laut. Akses menuju Tanjung
Balai, Kabupaten Karimun ini dapat dilakukan
menggunakan
kapal
penumpang
dari
Provinsi
Kepulauan Riau (Tanjung Pinang) dengan estimasi waktu
sekitar 2,5 - 3 jam perjalanan atau dari Pelabuhan
Sekupang (Kota Batam) dengan estimasi waktu sekitar 1
jam perjalanan. Perjalanan dari Tanjung Balai menuju
Kelurahan Pongkar, Kecamatan Tebing membutuhkan
waktu sekitar 40 menit dengan menggunakan
transportasi darat. Selanjutnya, dibutuhkan waktu antara
10 - 20 menit dari Kecamatan Tebing menuju Pulau
Karimun Kecil menggunakan sarana transportasi laut
yang berupa perahu nelayan lokal. Perjalanan dapat
lebih mudah dilakukan dengan menyewa perahu
pompong atau speed boat dari Ibokota Kabupaten
Karimun langsung menuju Pulau Karimun Kecil dengan
waktu tempuh tidak lebih dari 65 menit dalam kondisi
gelombang laut normal.

15

MORFOLOGI :


Pulau Karimun Kecil memiliki morfologi berbukit. Berdasarkan
penampang melintang sesuai dengan lebar pulau bagian tengah
pulau membentuk sebuah punggung bukit sedangkan pada kedua
sisinya membentuk lereng kaki dari bukit tersebut.



Pada penampang melintang sesuai dengan panjang pulau, morfologi
Pulau Karimun Kecil membentuk 3 (tiga) puncak bukit dan membentuk
punggung secara bergandengan.



Kondisi morfologi Pulau Karimun Kecil adalah sebagian besar lereng
dan punggung perbukitan tersebut ditumbuhi hutan tropis dataran
rendah.

MORFOMETRI :
Berdasarkan bentuk pulau secara morfometri, Pulau
Karimun Kecil berbentuk lonjong (elliph) dengan
posisi kecondongan pada arah Barat Laut - Tenggara.
Pola garis pantai pulau ini tidak rata atau cenderung
membentuk tonjolan dan teluk kecil-kecil yang
membulat yang menunjukkan bahwa tingkat erosi
yang terjadi di pulau ini cukup kuat. Erosi kuat
tersebut terlihat pada sisi pulau sebelah Timur Laut
dan Barat Daya

16

TOPOGRAFI :


Pulau Karimun Kecil memiliki topografi yang berbukit 15 – 45 meter dpl (diatas
permukaan laut ). Kemiringan lereng yang terbentuk pada Pulau Karimun Kecil
masuk dalam kategori miring dimana tingkat kemiringannya 8 – 15%.



Berdasarkan kondisi fisik, pulau ini berbentuk bukit, ketinggian dapat
mencapai 250 sampai 290 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat
kemiringan 15% sampai 45%. Titik tertinggi terdapat di sebelah selatan dengan
lereng agak curam.

17

HIDROLOGI :
Di dataran Pulau Karimun Kecil tidak
dijumpai sistem aliran air permukaan
yang membentuk sungai, sehingga tidak
ditemukan muara sungai di sepanjang
garis pantai dan aliran sungai maupun
anak sungai di daerah hulu. Topografi
pulau ini adalah berbukit yang di
dominasi oleh tutupan vegetasi hutan
primer dengan kerapatan tinggi hingga
sangat tinggi. Tipologi batuan di pulau ini
sebagian besar berupa batuan dasar
(bedrock) yang umumnya tidak mudah
tererosi oleh aliran permukaan sehingga
dapat
membentuk
lembah-lembah
sungai. Sebagian besar air hujan
membentuk aliran permukaan (surface
run off) melalui sela-sela batuan yang
lebih rendah dan menuju ke laut.
Beberapa mata air dapat ditemukan di
Pulau Karimun Kecil khususnya pada
wilayah dengan elevasi yang lebih
rendah.

18

SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA :
Jumlah penduduk Pulau Karimun Kecil adalah 42 jiwa. Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa
penduduk di pulau ini yang menetap adalah sebanyak 12 Kksedangkan sebagai pendatang dan
tinggal sementara. Bangunan sebagai tempat tinggal penduduk di pulau ini merupakan bagunan
non permanen yang sebagai besar komponen utamanya berupa kayu. Berdasarkan komposisi
umur, tercatat bahwa penduduk Pulau Karimun Kecil yang berusia 0 a/d 4 tahun sebanyak
16,67%; 5 s/d 6 tahun ( 9,52% ), 7 s/d 15 tahun ( 14,29% ), 16 s/d 25 tahun ( 28,57% ), 26 s/d 29
tahun ( 9,52% ), 30 s/d 59 tahun ( 19,05% ) dan sama atau lebih dari 60 tahun ( 2,38% ).
Penduduk di Pulau ini pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa Listrik Tenaga Surya 6
buah tahun 2008 dan bantuan perbaikan rumah sebanyak 2 unit. Sedangkan status lahan yang
dihuni oleh penduduk merupakan lahan milik PT. CITRA KARIMUN PERKASA.
Mayoritas penduduk merupakan “Suku Laut” atau masyarakat “Suku Mantang” dengan mata
pencaharian sebagai penggarap lahan perkebunan dan nelayan. Masyarakat Suku Mantang ini
pada umumnya tidak tamat Sekolah Dasar. Tingkat pendidikan masyarakat di Pulau Karimun
Kecil tergolong rendah dengan hanya 2,38% dari penduduknya yang dapat menyelesaikan
pendidikannya hingga ke tingkat SD dan SMP.

19

20

DATA GEOGRAFIS :
Pulau Tokong Iyu/ Iyu Kecil
dengan koordinat titik terluar
1°11 30 LU dan 103°21 8 BT , berada diperairan Selat Malaka
serta berbatasan dengan Malaysia. Pulau Tokong Iyu merupakan
pulau kecil terluar tidak berpenduduk, di pulau ini hanya
terdapat Pos Angkatan Laut dan Pos Kementerian Perhubungan
Dirjen Perhubungan laut. Pulau ini merupakan salah satu pulau di
Desa Pongkar Kecamatan Tebing.
MALAYSIA

P. Iyukecil
P. Karimunkecil

TG.BALAI
KARIMUN

P.KUNDUR

SINGAPURA

P. Nipa
P. Pelampong

BATAM

21

SUMBERDAYA BUATAN :









Terdapat
sarana
bantu
navigasi
pelayaran
(SBNP)
yaitu
menara
mercusuar setinggi 13 meter dan menara
pengawas TNI AL.
Terdapat bangunan distrik navigasi dan
pos jaga TNI AL.
Tidak ada penduduk yang menetap di
pulau ini.
Vegetasi pantai dapat tumbuh di pulau
ini, namun lahan di pulau ini sangat
sempit dengan kelerengan antara 40 – 50
persen.
Pantai di pulau ini merupakan pantai clift
rock yang berbatu.
Terdapat bangunan gudang dan kantor
untuk
keperluan
distrik
navigasi
pelayaran dan pos TNI AL.

SUMBERDAYA ALAM :


Potensi sumber daya alam yang
ada di Pulau Iyu Kecil adalah
terumbu karang dan daerah
penangkapan
ikan
bagi
masyarakat sekitar serta budidaya
rumput laut yang dimanfaatkan
untuk sumber daya laut.



Potensi lain adalah keindahan
pantainya sangatlah besar untuk
menarik
pengunjung
baik
wisatawan
asing
maupun
wisatawan lokal sehingga dapat
mendorong
perkembangan
ekonomi masyarakat setempat.



Pulau Iyu Kecil/ Tokong Hiu
berbentuk bulat dan tersusun atas
batu.

22

AKSESBILITAS :


Pulau Iyu Kecil dapat ditempuh dengan
menggunakan angkutan darat dari tanjung
balai karimun menuju desa pongkar,
selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan
menggunakan speed boat atau Perahu
Pong-Pong dengan waktu tempuh yang
diperlukan sekitar 30 – 45 menit dari Meral
atau ibukota desa Pongkar. Dari kejauhan
akan tampak mercusuar Pulau Iyu Kecil
yang menjulang tinggi.



Tidak ada angkutan reguler menuju ke
pulau tersebut.

LANDUSE :
MORFOMETRI DAN GEOMORFOLOGI :


Garis Pantai di Pulau Iyu Kecil pengukurannya
dibedakan dalam 2 kondisi, yaitu pada saat kondisi air
surut dan kondisi air pasang. Pada saat kondisi air
surut, garis pantai di Pulau Iyu Kecil mempunyai
panjang 860,195 m, sedangkan pada saat kondisi air
pasang, garis pantai di Pulau Iyu Kecil mempunyai
panjang 763,236 m.



Secara morfologis, wilayah Pulau Iyu Kecil merupakan
wilayah yang bergelombang. Apabila ditinjau dari
kemiringan lerengnya, sebagian besar wilayah Pulau
Iyu Kecil mempunyai kemiringan < 25o. - 30o.



Pulau Iyu Kecil secara umum merupakan wilayah
dengan ketinggian 10 meter di atas permukaan laut
(dpl). Geologi di Pulau Iyu Kecil di dominasi oleh
Formasi Malang dan Formasi Granit Karimun.
Sedangkan jenis tanahnya adalah adalah jenis tanah
Entisol, yang disusun dari jenis tanah Aluvial dan Litosol.

Penggunaan
tanah yang
ada di Pulau
Iyu Kecil
berupa batu
karang seluas
sekitar 57%,
berupa
tanaman
campuran
sebesar
40,47%,
bangunan
SBNP sebesar
0.93%, sisanya
berupa
mercusuar,
mess TNI AL,
kantor dan
gudang.

23

24