PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKET. docx

Disusun Oleh : Fadlan Ariansyah
NIM : 1505171076

ADMINISTRASI NIAGA
MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN

Pengertian etika dan etiket
Menurut brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif

tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan etika
muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata.
Kata ‘etika’ dalam kamus besar bahasa indonesia yang baru (departemen pendidikan dan
kebudayaan, 1988 – mengutip dari bertens 2000), mempunyai arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional
di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem
pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk
menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak
asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata yunani ethos yang berarti normanorma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik,
seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – drs. O.p. Simorangkir : etika atau etik
sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – drs. Sidi
gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – drs. H.
Burhanudin salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam

menjalani hidup ini. Etikapada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etikaini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
pengertian etika (etimologi), berasal dari bahasa yunani adalah “ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral

yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “mos” dan dalam bentuk jamaknya “mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas
untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilainilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
••
Susila (sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih
baik (su). Akhlak (arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.

Pengertian etiket
dalam kamus umum bahasa indonesia di berikan beberapa arti dari kata “etiket” , yaitu :
1. Etiket (belanda) secarik kertas yang di tempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang
bertuliskan nama, isi dan sebagainya tentang barang itu.

2. Etiket (perancis) adat sopan santun atau tatakrama yang perlu selalu di perhatikan agar
hubungan selalu baik.
perbedaan antara etiket dan etika
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etiket menunjukkan cara
yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
Contoh : seseorang yang bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu sebelum
masuk atau memberi salam. Dianggap melanggar etiket jika tamu langsung masuk dan duduk
tanpa dipersilahkan terlebih dahulu. Atau langsung masuk rumah dan berkata “dimana si a?”
Atau “saya mencari si a”
etika tidak terbatas pada cara yang dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma tentang
perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan, ya
atau tidak.
Contoh :
’berbicara kotor’ tidak pernah diperbolehkan. ’Jangan berbicara kotor’ merupakan suatu norma
etika. Tidak peduli orang berbicara kotor pada orang yang dikenal maupun orang tak dikenal.
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Apabila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku.
Contoh :
jika di restoran mewah atau perjamuan para pejabat, orang tidak diperkenankan makan dengan
tangan. Dianggap melanggar etiket jika makan tidak pakai sendok dan garpu.

Etika selalu berlaku, juga kalau tidak ada saksi mata. Etika tidak tergantung pada hadir tidaknya
orang lain.

Contoh :
perintah untuk mengembalikan barang orang lain atau barang yang dipinjam dari orang lain
selalu berlaku. Tidak peduli orang tersebut lupa atau tidak.
3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan bisa saja dianggap
sopan dalam kebudayaan lain.
Contoh :
memakai pakaian terbuka bagi budaya timur tengah tidak diperbolehkan tetapi bagi budaya barat
itu hal yang biasa.
Etika bersifat / jauh lebih absolut.
Contoh :
’jangan berzina’, ’jangan selingkuh’, ’jangan memfitnah’ merupakan prinsip-prinsip etika yang
tidak bisa ditawar-tawar atau mudah diberi ’dispensasi’
4. Jika berbicara tentang etiket, hanya memandang manusia dari lahiriahnya saja.
Contoh :
anggota dpr yang membuat undang-undang dan menjadi wakil rakyat, namun dibelakang
bermain wanita, korupsi, bertindak anarkis saat rapat dan sebagainya.
Etika menyangkut manusia dari segi lahiriah dan batiniah.

Contoh :
polisi yang benar-benar membela kebenaran, atau hakim yang memutuskan secara adil, atau
pengacara yang benar-benar berkata jujur tanpa dipengaruhi uang suap.
FUNGSI ETIKA
1.

Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang
membingungkan.

2.

Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis.

3.

Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
Menurut Magnis Suseno etika adalah pemikiran sistemmatis tentang moralitas ,dan yang
dihasilkan secara langsung bukan kebaikan melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan
kritis

F.Magnis Suseno menyatakan ada empat alasan yang menlatarkan belakanginya

a)

Etika dapat membantu dalam mengali rasionalitas dan moralitas agama,seperti mengapa Than
memerintahkan ini bukan itu

b)

Etika membantu dalam mengintterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan

c)

Etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah masalah baru dalam
kehidupan manusia

d)

Etika dapat membantu mengadakan diaolog antar agama karena etika memndasarkan pada
rasionallitas bukan wahyu


Pengertian Etika Bisnis dan Fungsi Penerapan Etika Bisnis. Dalam penerapan etika bisnis ini
tentu akan adalah nilai plus atau keuntungan tersendiri bagi sebuah perusahaan, baik dalam
jangka waktu yang panjang maupun menengah. Adapun fungsi etika bisnis diantaranya adalah
dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan terjadinya friksi
atau perpecahan, baik dari intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern.
Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini juga berfungsi untuk membangkitkan motivasi
pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang atau berniaga,
serta dapat meciptakan keunggulan dalam bersaing.
Secara umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat konsumen menjadi
terpancing dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan pembalasan. Seperti contoh adanya
larang beredarnya suatu produk, gerakan pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka yang terjadi
adalah penurunan nilai jual dan juga perusahaan.
Tujuan Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis dan Tujuan Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini
digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika
bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta
menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan
ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan.
Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah diatur

berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar minimal dari
ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak
diatur berdasarkan ketentuan hukum.
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia
dalam ruang dan waktu tertentu.
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Dalam kehidupan sehari-hari, Etika sangat penting untuk di terapkan untuk menciptakan

nilai moral yang baik. Beberapa orang mengartikan bahwa etika hanyalah sebagai konsep
untuk dipahami dan bukan menjadi bagian dari diri kita. Namun sebenarnya etika harus
benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh diri kita masing-masing, sebagai modal utama
moralitas kita pada kehidupan yang menuntut kita berbuat baik. Etika yang baik,
mencerminkan perilaku yang baik, sedangkan etika yang buruk , mencerminkan perilaku
kita yang buruk pula. Selain itu etika dapat membuat kita menjadi lebih tanggung jawab,
adil dan responsif. Beberapa contoh Tujuan kita menerapkan atau mempelajari etika itu
sendiri ialah :
1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku
atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur,
damai dan sejahtera.
3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
4. Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
5. Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab
terhadap hidupnya.
6. Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.
7. Sebagai norma yang dianggap berlaku. Diselidikinya apakah dasar suatu norma itu dan
apakah dasar itu membenarkan ketaatan yang dituntut oleh norma itu terhadap norma
yang dapat berlaku
8. Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat
mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya
Etika mempersolakan pula hak setiap lembaga seperti orangtua, sekolah, negara dan
agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati
9. Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap
semua norma
10. Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli dan
bagi siapa saja yang tidak mau diombang ambingkan oleh norma-norma yang ada.

Manfaat Etika


Dewasa ini kalangan bisnis sudah memiliki kesadaran akan pentingnya Etika Bisnis dalam
operasi bisnis. Bahkan dalam perkembangannya Etika Bisnis tidak lagi menjadi beban yang
terpaksa harus dilaksanakan perusahan melainkan sudah menjadi salah satu strategy
pengembangan perusahaan. Karena Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk

“memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam rentang waktu jangka panjang melalui
aktivitas penjualan barang dan/atau jasa. Contoh nyata akan manfaat etika bisnis sebagai strategy
pengembangan perusahaan misalnya Company Social Responsibility dianggap dapat
memberikan keuntungan pada perusahaan dalam bentuk profitabilitas, kinerja financial yang
lebih kokoh, menurunkan resiko bentrok dengan lingkungan sekitar, meningkatkan reputasi
perusahaan, dll.Etika bisnis bagi perusahaan ini,menyangkut kebijakan etis perusahaan
berhubungan dengan kesulitan yang bisa timbul (mungkin pernahtimbul dimasa lalu), seperti
konflik kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah,sumbangan dan
sebagainya. Latar belakang pembuatan etika bisnis adalah sebagai cara ampuh untuk
melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan. Bila Perusahaan memiliki etika
sendiri,mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
memilikinya.
Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan :
1.


Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai

corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak
semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua
karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mefigambil
kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2.

Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan

komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan
hidup).
3.

Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.

4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur
diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik
minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat menjaga
kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).
Etika bisnis perusahhan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh dan memiliki dsaya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang

transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari
pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah yang harus dipandang sebagai
penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung
jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan
mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu
disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika
perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan
bertindak secara bermoral. Etika bisnis mempunyai prinsip dalam kaitan ini berhubungan dengan
berbagai upaya untuk menggabungkan berbagai nilai-nilai dasar (basic values) dalam
perusahaan, agar berbagai aktivitas yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan. Secara lebih jelas,
mekanismenya berjalan sebagai berikut.“Memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam
jangka panjang”, berhubungan dengan dimensi waktu yang relatif panjang serta menyangkut
sustainability. Hal ini membutuhkan adanya “kepercayaan” atau “saling mempercayai” (trust)
dari berbagai pihak yang berhubungan dengan perusahaan (stakeholders). Kalimat
“kesejahteraan pemilik” merupakan derivasi dan perwujudan dari “hak kepemilikan”
(ownership) yang muncul dari adanya penghargaan (respect) terhadap “kepemilikan pribadi”
(property rights).Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka menengah karena :
• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern
perusahaan maupun dengan eksternal.
• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
• Melindungi prinsip kebebasan berniaga
• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing
tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini
akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk
perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila
perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem
remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang
paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus
mempertahankan karyawannya. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan

sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
• Memperkuat sistem pengawasan
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut :
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh
dirubah.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai
Manfaat etika menurut (Ketut Rinjin, 2004 melalui Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu :
1. Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan
permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya.
2. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan
kesadaran akan tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati
norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan
heteronom.
3. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak
menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering
terdapat celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak
secara etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang
kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan masyarakat, asas
legalitas harus tunduk pada asas moralitas.
4. Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil
keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang
tertib, teratur, damai dan sejahtera.
5. Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta
pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.

Jadi manfaat mempelajari etika adalah, menciptakan standar diri yang baik di mata masyarakat,
mengetahui tingkat kualitas yang baik dan dapat membedakan prilaku di masyarakat.
Persamaan etika dan etiket yaitu:
Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia



tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi



perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering
dicampuradukkan.
• menyangkut obyek yang sama yaitu manusia, istilah-istilah ini dan aplikasinya hanya mengenai
manusia.
• keduanya mengatur perilaku manusia secara normative, menyatakan apa yang harus dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Perbedaan etika dan etiket yaitu:
Etiket
1.

Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang

tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu
2.

Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan

dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
3.

Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja

Etika
1.

Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika member norma tentang

perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau
tidak boleh dilakukan.
2.

Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.

3.

Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri”

merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.

Perbedaannya yang penting antara lain yaitu :


Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara
yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta
ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.



Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan
yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.



Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka maka etiket tidak
berlaku.



Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan
tidaknya seseorang.



Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dala suatu kebudayaan, isa saja
diangap sopan dalam kebudayaan lain.



Etika jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.



Etiket

hanya

memadang

mausiadari

segi

lahiriah

saja.

Etika menyangkutmanusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang
sungguh-sungguh baik.
Perbedaan Moral dan Hukum :Sebenarnya ataa keduanya terdapat hubungan yang cukup erat.
Karena anatara satu dengan yang lain saling mempegaruhi dan saling membutuhkan. Kualitas
hukum ditentukan oleh moralnya. Karena itu hukum harus dinilai/diukur dengan norma moral.
Undang-undang moral tidak dapat diganti apabila dalam suatu masyarakat kesadaran moralnya
mencapai tahap cukup matang. Secaliknya moral pun membutuhkan hukum, moral akan
mengambang

saja apabila tidak dikukuhkan, diungkapkan dan dilembagakan dalam

masyarakat. Dengan demikian hokum dapat meningkatkan dampak social moralitas.Walaupun
begitu tetap saja antara Moral dan Hukum harus dibedakan. Perbedaan tersebut antara lain :


Hukum bersifat obyektif karena hukum dituliskan dan disusun dalam kitab undangundang. Maka hkum lebih memiliki kepastian yang lebih besar.



Norma bersifat subyektif dan akibatnya seringkali diganggu oleh pertanyaan atau diskusi
yang menginginkan kejelasan tentang etis dan tidaknya.



Hukum hanya membatasi ruang lingkupnya pada tingkah laku lahiriah manusia saja.



Sedangkan moralitas menyangkut perilaku batin seseorang.



Sanksi hukum bisanya dapat dipakasakan.



Sedangkan sanksi moral satu-satunya adalah pada kenyataan bahwa hati nuraninya akan
merasa tidak tenang.



Sanksi hukum pada dasarnya didasarkan pada kehendak masyarakat.



Sedangkan moralitas tidak akan dapat diubah oleh masyarakat

Perbedaan Etika dan Agama :Etika mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup
membantu manusia dalam menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah.Perbedaan
antara etika dan ajaran moralagama yakni etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional.
Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahtu Tuhan dan ajaran
agama.
Etika dan Moral Etika lebih condong kearah ilmu tentang baik atau buruk. Selain itu etika lebih
sering dikenal sebagai kode etik.Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan atau nilai
yang berkenaan dengan baik buruk.Dua kaidah dasar moral adalah :


Kaidah Sikap Baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana
sikap baik itu harus dinyatakann dalam bentuk yang kongkret, tergantung dari apa yang
baik dalam situasi kongkret itu.



Kaidah

Keadilan.

Prinsip

keadilan

adalah

kesamaan

yang

masih

tetap

mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus
dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar angoota masingmasing.