ETIKA DAN HUKUM BISNIS

  Suarny Amran Suarny Amran

  ETIKA DAN HUKUM BISNIS ETIKA DAN HUKUM BISNIS

  Kuliah ke 1 Kuliah ke 1

  Materi : Pendahuluan/Pengantar Materi : Pendahuluan/Pengantar

Tujuan Umum MK Tujuan Umum MK

   Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam kegiatan bisnis; kegiatan bisnis;

   Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis; Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis;

   Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika bisnis dan Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika bisnis dan hukum bisnis; hukum bisnis;

   Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan implementasinya dalam pengelolaan bisnis; implementasinya dalam pengelolaan bisnis;

  

Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-undangan Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-undangan

yang berkaitan dengan kegiatan bisnis; yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;

   Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui kontrak/perjanjian ; kontrak/perjanjian ;

  

Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta larangan bagi

  Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta larangan bagi pelaku bisnis. pelaku bisnis.

  1. Pendahuluan Pendahuluan 2.

  Usaha Usaha dan Legalitasnya dan Legalitasnya 8.

  14.

  ) dan Perlindungan Hukumnya.

  

HAKI

HAKI

) dan Perlindungan Hukumnya.

  13. Hak Atas Kekayaan Intelektual( Hak Atas Kekayaan Intelektual(

  12. Kepailitan Kepailitan 13.

  11. Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat 12.

  Perlindungan Konsumen Perlindungan Konsumen 11.

  Bisnis dan Bisnis dan

  10. Hukum Hukum

  Perjanjian K Perjanjian K redit redit 10.

  9. Hukum Hukum

  9.

  Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.

  8. Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.

  Badan Badan

  2. Pengertian Pengertian

  4. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 5.

  , Tujuan , Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis.

  Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis.

  3.

  3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.

  Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.

  4.

  5. Tanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan 6.

  7. Bentuk Bentuk

  6. Peranan Peranan

  Hukum Perikatan Hukum Perikatan

  / /

  Perjanjian Perjanjian .

  .

  7.

  14. Aspek Hukum Pera Aspek Hukum Pera suransi suransi

an Dalam Bisnis

an Dalam Bisnis

  

Referensi

Referensi

1.

  1. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya 2.

  2. John Pieris c.s , Etika Bisnis & Good Corporate Governance John Pieris c.s , Etika Bisnis & Good Corporate Governance 3.

  3. Peter Pratley, The Essence of Business Ethic/ Etika Bis nis Peter Pratley, The Essence of Business Ethic/ Etika Bis nis 4.

  4. Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia Indonesia 5.

  5. Mariam Darus B Mariam Darus B , Aneka Hukum Bisnis

  , Aneka Hukum Bisnis 6.

  6. Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Hukum Perjanjian Dalam Islam Hukum Perjanjian Dalam Islam 7.

  7. Munis Fuadi, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek Munis Fuadi, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek 8.

  8. Moch. Faisal S., Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia Moch. Faisal S., Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia 9.

  9. Tom Gunadi, Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan Tom Gunadi, Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum 10.

  10. Corporate Governance,

Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas

  Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Bisnis Indonesia. Pengertian dan Tujuan Etika Pengertian dan Tujuan Etika

  1. Asal kata Etika

  1. Asal kata Etika

  Etika = Etika =

  Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan (Yunani), yang berarti kebiasaan

Ethos

   Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin

  Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos mos

  .artinya kebiasaan .artinya kebiasaan

   Etika diartikan sebagai

  Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat kebiasaan, adat istiadat

  Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat. orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.

  Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan melalui agama dan kebudayaan. melalui agama dan kebudayaan.

   Etika ditinjau dari segi

  Etika ditinjau dari segi filsafat filsafat

  : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma. tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.

   Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “

  Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku. khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.

  Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang

baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah

baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah

  

Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh

Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh

umat manusia disegala waktu dan tempat. umat manusia disegala waktu dan tempat.

   Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi

  Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi

tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu

tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu

profesi tertentu yang bertindak secara profesional. profesi tertentu yang bertindak secara profesional.

   Profesi adalah suatu

  Profesi adalah suatu moral community moral community

  (masyarakat moral) yang (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian

umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian

tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi. tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.

  Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat diperkuat

  Etika ( Etika ( Ethics Ethics )dapat diartikan sebagai berikut : )dapat diartikan sebagai berikut : Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban. dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.

  Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu. kelompok tertentu. Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar. melakukan hal yang benar.

  Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan. aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.

  2. BEBERAPA PENGERTIAN

  2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA ( ETIKA ( ETHICS ETHICS

  ) )

   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) : Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa

  Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral

  

(akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut

(akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut

oleh suatu golongan atau masyarkat umum. oleh suatu golongan atau masyarkat umum.

  Pada prinsipnya etika ( Pada prinsipnya etika (

  ethics ethics

  ) :mengacu pada; ) :mengacu pada;

  • Norma moral.

  Norma moral.

  Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah

dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan

dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan

baik. baik.

  Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau immoral. immoral. Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

  Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

  • Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-

  Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu- rambu profesi tertentu. rambu profesi tertentu.

  3.

   Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan

  Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi memadai. akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

   Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar

  Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar moral. moral.

   Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak

  Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat untuk perbaikan. untuk perbaikan.

   Pengertian Bisnis

  Pengertian Bisnis Bisnis adalah

  Bisnis adalah “

  “ keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh

orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa

orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa

kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan

  (R.B.Simatupang) (R.B.Simatupang)

   Menurut Kamus BesarIndonesia :

  Menurut Kamus BesarIndonesia : “

  “ Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan perdagangan

  Kesimpulkan : Kesimpulkan : 

  Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi; pencaharian, bahkan suatu profesi;

   Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;

  Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan; 

  Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan/laba; keuntungan/laba;

  

  

Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

badan usaha. badan usaha.

Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

ETIKA BISNIS ADALAH : ETIKA BISNIS ADALAH : 1

  1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan 2.

  2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. penuh tanggung jawab dan bermoral.

  3.

  3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

  4.

  4. Etika untuk berbisnis secara baik dan Etika untuk berbisnis secara baik dan fair fair dengan menegakkan dengan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat

  Mengapa Bisnis Perlu Mengapa Bisnis Perlu

  B B er er e e tika tika

  ? ? 1.

  1. Karena b Karena b isnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu isnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila apabila tidak akan tidak akan mengorbankan hidup banyak orang mengorbankan hidup banyak orang

  , , sehingga masyarakat pun sehingga masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis; berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis; 2.

  2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lain lain n n ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi orientasi bagi pengambilan pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya; manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya; 3.

  3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka maka dalam persaingan dalam persaingan bisnis bisnis tersebut, orang yang tersebut, orang yang bersaing dengan bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang profesional justru akan menang .

  .

  

Kesimpulan Kesimpulan

  Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. itu sendiri.

   Perkembangan dunia usaha

  Perkembangan dunia usaha 

   kemajuan teknologi kemajuan teknologi perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya perubahan perubahan perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. hidup.

   Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan

  Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup faktor lingkungan hidup

   Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan

  Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata keuangan perusahaan semata

  (single bottom line (single bottom line

  ), ), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom triple bottom line. line.

  

   dan permasalahan sosial yang dan permasalahan sosial yang ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan yang akan berlaku. Beberapa yang akan berlaku. Beberapa dan perusahaam telah mulai memperhatikan telah mulai memperhatikan kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility) kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)

PERAN ETIKA DALAM BISNIS PERAN ETIKA DALAM BISNIS

  

  Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum. hukum.

  Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi. jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.

  Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial;

  

Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja; pendek saja;

  

Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang merupakan merupakan stakeholders stakeholders yang penting untuk diperhatikan. yang penting untuk diperhatikan

  

Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis internasional. bisnis internasional

  

Pengelolaan bisnis secara profesional ; Pengelolaan bisnis secara profesional ;

   berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus, berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,

   mempunyai komitmen moral yang tinggi, mempunyai komitmen moral yang tinggi,

   menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS 1

  1. Prinsip Otonomi Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil. yang diambil.

  2.

  2. Prinsip Kejujuran; Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya. terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.

  3.

  3. Prinsip Keadilan Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan. dirugikan.

  4.

  4. Prinsip Saling menguntungkan Prinsip Saling menguntungkan ; ; juga dalam bisnis yang kompetitif. juga dalam bisnis yang kompetitif.

  5.

  5. Prinsip integritas moral; Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. merupakan perusahaan terbaik.

   Dalam pengelolaan perusahaan yang baik

  Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate

  Governance) , dengan memperhatikan prinsip- Governance) , dengan memperhatikan prinsip- prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip responsibility. responsibility.

  PENGERTIAN CORPORATE GOVERNANCE Sebagai suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengtur hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan(stak eholders) .Dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komosaris,dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Menurut FORUM for CORPORATE GOVERNANCE Pengertian Perusahaan (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus,/pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentinganinternal dan ekternal lainnya yang berkaitan denagnhak-hak dan kewajiban meraka atau suatu sistem yang mengedalikan perusahaa

  n Menurut Organization for Economic Cooperation and Development(OECD) Struktur yang oleh pemegang saham,komosaris,dan manajer menyusuntujuan- tujuan perusahaandan sarana untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut dan mengawasi kinerja .

  Transparansi:yaitu ketebukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.

  Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang

Prinsip-

  sehat Akuntabilitas yaitu kejelasan prinsip fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban

GCG(OECD)

  organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara Organization for efektif. Economic

  Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di Corporation and dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-

  Development uu-an yang berlaku.

  Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di

  dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan

  Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work team work keluarga keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan. yang terus melekat pada budaya perusahaan. Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri. kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri. Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis. untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.

  Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya : Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :

  Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis : Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis : apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika. menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika. pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya) Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya) menjalin usaha yang ilegal. menjalin usaha yang ilegal.

  Persaingan tidak sehat. Persaingan tidak sehat.

  Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar benar Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya. produksinya.

  Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost, Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost, overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral. overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.

  Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya). tidak sehat, dan sebagainya).

  PENGERTIAN IKLAN PENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika

  

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika

Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia) : Periklanan Indonesia) :

  

“ Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran

“ Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran

atau komunikasi publik tentang sesuatu atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat”. atau seluruh masyarakat”.

  

FUNGSI IKLAN

FUNGSI IKLAN

Menurut

  Menurut

Sonny Sonny Keraf Keraf

  adalah: adalah:

  

Pemberi Informasi Pemberi Informasi

  Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh

kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran

kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran

iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan memutuskan untuk membelinya. memutuskan untuk membelinya.

  

Pembentuk Pendapat Umum Pembentuk Pendapat Umum

  

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli

produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius

  

Urgensi suatu iklan yang memenuhi

Urgensi suatu iklan yang memenuhi

fungsi iklan namun beretika fungsi iklan namun beretika

HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS PERIKLANAN PERIKLANAN a a . Jujur, benar, dan bertanggungjawab. . Jujur, benar, dan bertanggungjawab

  b. Bersaing secara sehat.

  b. Bersaing secara sehat.

  c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak

  c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama,budaya, negara, dan merendahkan agama,budaya, negara, dan

golongan, serta tidak bertentangan dengan

golongan, serta tidak bertentangan dengan

hukum yang berlaku. hukum yang berlaku.

Kuliah ke 2

Kuliah ke 2

  

  Etika Etika

  dipandang sebagai dipandang sebagai “state of the art”

  “state of the art” hukum hukum

  yaitu dimana yaitu dimana pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan

digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

  Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi

begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi

begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi

berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya

berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya

harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi

harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi

hukum sebagai sos. eng). hukum sebagai sos. eng).

  Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara. bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.

  Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai

Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai

  

Pancasila

Pancasila

  Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan etika bisnis diperlukan untuk: etika bisnis diperlukan untuk:

  

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi

  

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi

bangsa bangsa

   Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan

  Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ). nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).

  

  Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil khususnya. khususnya.

Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil

  

Aliran dalam Etika

Aliran dalam Etika

  1. Aliran Utilitarianisme

  1. Aliran Utilitarianisme “

  “

baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah

baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah

tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau

tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau

kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan pengorbanan yang sedikit” pengorbanan yang sedikit”

  2. Aliran Deontologi

  2. Aliran Deontologi “

  “ baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang

nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang

bersumber dari kehendak secara mandiri. bersumber dari kehendak secara mandiri.

  Sumber Nilai-Nilai Etika Sumber Nilai-Nilai Etika

  Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam komunitas : komunitas :

  1. Agama

  1. Agama

  2. Filosofi

  2. Filosofi

  3. Pengalaman dan perkembangan budaya

  3. Pengalaman dan perkembangan budaya

  4. Hukum

  4. Hukum

Kuliah ke 8 Kuliah ke 8 Materi : Hukum Bisnis Materi : Hukum Bisnis Pengertian Hukum Pengertian Hukum “ “

  

Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas

Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas

yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,

yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,

mencakup pula lembaga mencakup pula lembaga

  (institutions) (institutions) dan proses dan proses

  (processes) (processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.(

itu dalam kenyataan.( Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

  Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

Pengertian Bisnis Pengertian Bisnis

   Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

  Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. mendapatkan keuntungan.

   Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

  Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum

Macam-Macam Sistem Hukum Macam-Macam Sistem Hukum 1

   Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum

  Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang- dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang- undang dan tersusun secara sistematik di dalam undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah undang-undang. undang-undang.

   Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin

  Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis) kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)

   Penerapan sistem hukum kontinental sangat

  Penerapan sistem hukum kontinental sangat berpangaruh di Indoneseia, berpangaruh di Indoneseia, yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme. yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.

  2.

   Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/

  Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/ pengadilan ( pengadilan (

  

Judisial Decisions

Judisial Decisions

  ) )

   Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis

  Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi undang-undang dan peraturan administrasi negara diakui yang pada umumnya bersumber negara diakui yang pada umumnya bersumber dari putusan pengadilan dari putusan pengadilan

   Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas

  Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas

untuk menafsirkan peraturan hukum yang

untuk menafsirkan peraturan hukum yang

berlaku. berlaku.

   Sering disebut sebagai

  Sering disebut sebagai Case Law

  Case Law

  3.

  3. Sistem Hukum Adat Sistem Hukum Adat

  Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan dipertahankan yang tumbuh berkembang dan dipertahankan d d en en g g a a n kesadaran hukum masyarakatnya. n kesadaran hukum masyarakatnya.

   Merupakan pencerminan kehidupan

  Merupakan pencerminan kehidupan masyarakat ( contoh;Hukum Agraria) masyarakat ( contoh;Hukum Agraria) 4.

  4. Sistem Hukum Islam Sistem Hukum Islam ( ( H.Waris)

  H.Waris)

  

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

   Kaidah Agama

  Kaidah Agama 

  Kaidah Kesusilaan Kaidah Kesusilaan

   Kaidah Kesopanan

  Kaidah Kesopanan 

  Kaidah Hukum Kaidah Hukum

Pengertian Hukum Bisnis Pengertian Hukum Bisnis

  

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk

  

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk

mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang

mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang

timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan. bidang perdagangan.

   Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung

  Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan dalammenjalankan roda perekonomian dalammenjalankan roda perekonomian .

  .

   Hukum sebagai salah satu

  Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan sarana/alat pengawasan

  ( ( social social control) control) yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang tidak sehat. Sebab hukum menetapkan tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang secara tegas apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan

  , serta bentuknya , serta bentuknya

yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena