Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV Semester II SD N Kebowan 02 Kec.Suruh Kab. Semarang Tahun Pelaj
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian
3.1.1
Jenis Penelitian
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan
secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam
batas-batas fluktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam
pebelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan
seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu
kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok siswa dalam
satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas.
Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen
murni tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait
subjek penelitian tidak dapatdilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus
dilakukan dengan menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut
sebagai penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu) Jadi penelitian kuasi
eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)
untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil
secara acak. Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak
memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variablevariabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh sebab itu validitas
penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang
sebenarnya.
Penelitian ini membandingkan antara kelompok eksperimen, yaitu
kelompok yang menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematic
Education (RME) dengan kelompoik kontrol yang menggunakan pendekatan
pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk
Pengaruh penggunaan model pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME) dalam pembelajaran matematika kelas IV.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri
Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
1.2
Design Eksperimen dan Prosedur Penelitian
3.2.1 Design Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretestpostest control group design yaitu terdapat dua kelompok yang dipilih secara
random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil pretest yang baik bila nilai eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2 Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design ( Sugiyono,
2011)
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Keterangan :
O1
O3
X
O2
O4
Kelas Eksperimen : kelas IV SD N Kebowan 02 Kec.Suruh
Kelas Kontrol
: kelas IV SD N Dadapayam 02 Kec.Suruh
O1
: Pretest
untuk kelompok eksperimen
O2
: Postest
untuk kelompok eksperimen
O3
: Pretest
untuk kelompok kontrol
O4
: Postest
untuk kelompok kontrol
X
: Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu
kelas IV SD N Kebowan 02 Kecamatan Suruh pembelajaran
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
3.2.2 Prosedur Eksperimen
a.
Memilih dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas kontrol dan
kelas eksperimen di SD wilayah kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang.
b.
Menggolongkan dua kelas menjadi dua kelompok antara kelompok
eksperimen yaitu kelas IV SD N Kebowan 02 yang dikenai variabel
perlakuan
pembelajaran
Realistic
menggunakan
Mathematic
Education (RME) dan kelompok kontrol yaitu kelas IV SD N
Dadapayam 02 yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas
mengajar
yaitu
dengan
menggunakan
model
pendekatan
konvensional.
c.
Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan
postest
d.
Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas uji coba yaitu kelas V
SD N Dadapayam 02 Kec.Suruh dan SD N Kebowan 02 Kec.Suruh
e.
Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrumen valid
dan reliabel.
f.
Memberikan
pretest
pada
kelompok
kontrol
dan
kelompok
eksperimen.
g.
Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
h.
Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
i.
Melaksanakan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
j.
Hitung perbedaan antara hasil pretest postest kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
k.
Membandingkan hasil pretest postest kelas kontrol dan kelas
eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan pada kedua kelompok.
l.
Interprestasi hasil perhitungan data
Gambar 2 Rancangan
3.3
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan bulan Juni
2016, dan dilaksanakan secara bertahap yaitu sebagai berikut :
1.
Tahap persiapan penelitian (Bulan April 2016)
Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal
penelitian, penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta
survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2.
Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Mei 2016)
Tahap ini mencaskup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah
yang diliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data.
3.
Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan Mei 2016)
Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan
laporan serta persiapan ujian.
3.4
Variabel Penelitian
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam jenis
penelitian F.N Kerlinger (Suharsini Arikunto, 2006) mendefinisikan variabel
sebagai gejala yang bervariasi. Ditambahkanya gejala adalah obyek penelitian,
sehingga variabel yang bervariasi. Sementara itu, variabel yang akan digunakan
dalam penelitian ini ada 2 Jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel
independen dan variabel terikat atau variabel dependen.
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang diteliti
pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) adalah model pembelajaran yang menggunakan
benda konkrit sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu
materi yang dipelajari.
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang keberadaanya
tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006:130). Sedangkan Sugiyono (2011:54) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto dan Sugiyono dapat ditarik
kesimpulan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang terdapat pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SD Negeri
Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang.
3.5.2 Sampel
Sugiyono (2011:56) memberikan pengertian sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling.
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri
Dadapayam 02 dengan keseluruhan sampel siswa.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan., transkip, buku, surat kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 1998:36). Dengan metode dokumentasi diharapkan dapat mengetahui
hasil belajar siswa, yaitu melalui nilai raport mata pelajaran matematika pada
semester I di SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang.
2.
Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu peneliti dan
pengamat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan
kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar mengajar
berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrument yang sering dijumpai dalam
penelitian pendidikan. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang
hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja
responden dalam situai alami. Sebaliknya, intrument observasi mempunyai
keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari
subyek yang diteliti.
3.
Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda. Adapun tes
yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
a.
Tes Awal (pretest), yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan
belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum
materi diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan.
b.
Tes Akhir (postest), yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar
mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Berikut adalah kisi-kisi tes soal matematika kelas IV.
Kisi-kisi Soal Matematika Kelas IV SD
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
Menentukan
sifat
bangun sifat-sifat
ruang
bangun
Indikator
Jumlah Item
soal
Menyebutkan
40
sifat-sifat
pilihan
ruang bangun
ruang ganda
sederhana dan sederhana
sederhana
hubungan
(balok,
antara bangun
tabung, kerucut,
ruang datar
dan bola)
kubus,
Tabel 3 Kisi-kisi Tes Soal Matematika Kelas IV SD
soal
3.6.2 Teknik Analisis Data
Instrumen tes yang telah di uji cobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis
untuk menentukan validitas dan reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
daari soal-soal yang telah diberikan. Adapun langkah-langkah yang digunakan
untuk menganalisis instrumen hasil uji coba tersebut adalah sebagi berikut:
3.6.2.1 Uji Validitas Tes
Tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Menurut Arikunto (2006:168) . untuk menentukan suatu item tertentu
valid atau tidak digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagi berikut:
0,00-0,20 = dianggap tidak ada validitas
0,21-0,40 =validitas rendah
0,41-0,60=validitas sedang
0,61-0,80=validitas tinggi
0,81-1,00=validitas sempurna/sangat tinggi
Uji coba item instrumen baik untuk pretest maupun postest diterapkan pada
34 siswa kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kec.Suruh pada tanggal 13 April
2016. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya 31 item soal valid dan 9 item
soal tidak valid. Untuk soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3
dan perhitungan validitas soal dapat dilihat pada lampiran.
Validitas Instrimen Penelitian
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,
Tidak Valid
6, 11, 17, 19, 20, 26, 28, 33, 37
15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29,
30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 40
Tabel 4 Validitas Instrumen Penelitian
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabel adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data sesuai dengan kenyataan Suharsimi Arikunto (2006:178) Untuk
mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan
pedoman George dan Malley (1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha
Cronbach ( ) sebagai berikut:
α > 0,9 = Sangat bagus
α > 0,8 = Bagus
α > 0,7 = Dapat diterima
α > 0,6 = Diragukan
α < 0,5 = Tidak dapat diterima
Uji reliabilitas soal pretest yang telah dilakukan peneliti, diperoleh hasil
reliabilitas bagus karena nilai alpha > 0,8 yaitu sebesar 0,876. Karena instrument
valid dan reliabel, maka layak digunakan dalam penelitian. Hasil penghitungan
reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.876
N of Items
40
Tabel 5 Reliabilitas Instrumen
3.6.2.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Istrumen
Analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengkajian terhadap soalsoal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang
termasuk mudah, sedang, dan sukar Nana Sudjana (2011:135). Asumsi yang
digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi
validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan
soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang
termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran
soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuaan siswa dalam menjawab
soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Untuk melakukan
analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal
yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Dalam penelitian ini analisis
tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah menentukan kriteria soal
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
=
I =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B =Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N=Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh,
makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh,
makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai
berikut:
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar;
0,30 – 0,70 = soal kategori sedang;
0,70 – 1,00 = soal kategori mudah.
Berdasarkan perhitungan rumus dan kriteria yang digunakan pada
analisis taraf kesukaran instrumen Nana Sudjana (2011:135), maka hasil
analisis untuk taraf kesukaran instrument penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 6 berikut:
Tabel 6 Analisis Taraf Kesukaran Instrumen
No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
N
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
B
25
24
25
29
26
20
26
25
29
28
28
25
26
29
28
31
14
18
11
12
18
19
15
31
26
13
28
15
16
23
31
26
22
21
23
29
24
29
26
32
I
0,74
0,71
0,74
0,85
0,76
0,59
0,76
0,74
0,85
0,82
0,82
0,74
0,76
0,85
0,82
0,91
0,41
0,53
0,32
0,35
0,53
0,56
0,44
0,91
0,76
0,38
0,82
0,44
0,47
0,68
0,91
0,76
0,65
0,62
0,68
0,85
0,71
0,85
0,76
0,94
Kriteria
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan bahwa kriteria taraf kesukaran
soal adalah criteria sedang dan mudah, dengan perbandingan untuk soal
sedang 15 soal atau 37,5%, dan soal mudah 25 soal atau 62,5%.
3.6.2.4 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian
kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai
varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana
yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian
dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (statistical product and service
solution), yaitu dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Analyze-
Compermean-OnewayAnova.
3.6.2.3 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2011:207).
3.6.2.4 Uji Normalitas Data
Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi
normal atau tidak.Distribusi normal memiliki fungsi desintas seperti lonceng
terbalik yang simetris. Sekitar 68% nilai dari variansi normal jatuh pada 1
standar deviasi, 95% dalam 2 standar deviasi, dan 99,7% dalam 3 standar
deviasi.
3.6.2.5 Uji Hipotesis dengan TTest
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial
terhadap
variabel
dependen.
Pengujian
yang
dilakukan
sebelumanalisis independen sampel T-test, yaitu uji asumsi varian (uji
levene’s) untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji
asumsi varian kemudian dilakukan uji Independent Samples T-test. Untuk
pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisisa data, sebagai
berikut:
1.
Jika signifikansi > 0,05 maka Haditerima
2.
Jika signifikansi < 0,05 maka Haditolak
Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Tes) adalah
0,05 (convidence interval 95%). Uji t digunakan untuk penelitian yang
menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara
interprestasi hasil setelah data dianalisa adalah:
1.
Lihat dan interprestasi hasil signifikannya
Probabilitas
=antara 0,000s/d0,05 maka hasil sangat
signifikan
Probabilitas
2.
=diatas 0,05 maka hasilnya nir-signifikan
Lihat nilai rerata pada masing-masing kelompok mana yang
lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih
besar dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan
(hipotesis
diterima).
Sebaliknya
bila
nilai
kelompok treatment
(perlakuan) lebih rendah daripada kelompok non-treatment maka
hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua
kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan), maksudnya di sini adalah
sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda menggunakan
Paired Samples T Test dengan criteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika– t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasarkan signifikansi:
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika signifikansi < 0,05
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian
3.1.1
Jenis Penelitian
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan
secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam
batas-batas fluktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam
pebelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan
seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu
kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok siswa dalam
satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas.
Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen
murni tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait
subjek penelitian tidak dapatdilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus
dilakukan dengan menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut
sebagai penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu) Jadi penelitian kuasi
eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)
untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil
secara acak. Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak
memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variablevariabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh sebab itu validitas
penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang
sebenarnya.
Penelitian ini membandingkan antara kelompok eksperimen, yaitu
kelompok yang menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematic
Education (RME) dengan kelompoik kontrol yang menggunakan pendekatan
pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk
Pengaruh penggunaan model pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME) dalam pembelajaran matematika kelas IV.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri
Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
1.2
Design Eksperimen dan Prosedur Penelitian
3.2.1 Design Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretestpostest control group design yaitu terdapat dua kelompok yang dipilih secara
random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil pretest yang baik bila nilai eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2 Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design ( Sugiyono,
2011)
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Keterangan :
O1
O3
X
O2
O4
Kelas Eksperimen : kelas IV SD N Kebowan 02 Kec.Suruh
Kelas Kontrol
: kelas IV SD N Dadapayam 02 Kec.Suruh
O1
: Pretest
untuk kelompok eksperimen
O2
: Postest
untuk kelompok eksperimen
O3
: Pretest
untuk kelompok kontrol
O4
: Postest
untuk kelompok kontrol
X
: Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu
kelas IV SD N Kebowan 02 Kecamatan Suruh pembelajaran
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
3.2.2 Prosedur Eksperimen
a.
Memilih dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas kontrol dan
kelas eksperimen di SD wilayah kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang.
b.
Menggolongkan dua kelas menjadi dua kelompok antara kelompok
eksperimen yaitu kelas IV SD N Kebowan 02 yang dikenai variabel
perlakuan
pembelajaran
Realistic
menggunakan
Mathematic
Education (RME) dan kelompok kontrol yaitu kelas IV SD N
Dadapayam 02 yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas
mengajar
yaitu
dengan
menggunakan
model
pendekatan
konvensional.
c.
Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan
postest
d.
Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas uji coba yaitu kelas V
SD N Dadapayam 02 Kec.Suruh dan SD N Kebowan 02 Kec.Suruh
e.
Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrumen valid
dan reliabel.
f.
Memberikan
pretest
pada
kelompok
kontrol
dan
kelompok
eksperimen.
g.
Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
h.
Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
i.
Melaksanakan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
j.
Hitung perbedaan antara hasil pretest postest kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
k.
Membandingkan hasil pretest postest kelas kontrol dan kelas
eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan pada kedua kelompok.
l.
Interprestasi hasil perhitungan data
Gambar 2 Rancangan
3.3
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan bulan Juni
2016, dan dilaksanakan secara bertahap yaitu sebagai berikut :
1.
Tahap persiapan penelitian (Bulan April 2016)
Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal
penelitian, penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta
survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2.
Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Mei 2016)
Tahap ini mencaskup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah
yang diliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data.
3.
Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan Mei 2016)
Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan
laporan serta persiapan ujian.
3.4
Variabel Penelitian
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam jenis
penelitian F.N Kerlinger (Suharsini Arikunto, 2006) mendefinisikan variabel
sebagai gejala yang bervariasi. Ditambahkanya gejala adalah obyek penelitian,
sehingga variabel yang bervariasi. Sementara itu, variabel yang akan digunakan
dalam penelitian ini ada 2 Jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel
independen dan variabel terikat atau variabel dependen.
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang diteliti
pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) adalah model pembelajaran yang menggunakan
benda konkrit sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu
materi yang dipelajari.
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang keberadaanya
tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006:130). Sedangkan Sugiyono (2011:54) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto dan Sugiyono dapat ditarik
kesimpulan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang terdapat pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SD Negeri
Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang.
3.5.2 Sampel
Sugiyono (2011:56) memberikan pengertian sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling.
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri
Dadapayam 02 dengan keseluruhan sampel siswa.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan., transkip, buku, surat kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 1998:36). Dengan metode dokumentasi diharapkan dapat mengetahui
hasil belajar siswa, yaitu melalui nilai raport mata pelajaran matematika pada
semester I di SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang.
2.
Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu peneliti dan
pengamat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan
kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar mengajar
berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrument yang sering dijumpai dalam
penelitian pendidikan. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang
hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja
responden dalam situai alami. Sebaliknya, intrument observasi mempunyai
keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari
subyek yang diteliti.
3.
Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda. Adapun tes
yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
a.
Tes Awal (pretest), yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan
belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum
materi diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan.
b.
Tes Akhir (postest), yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar
mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Berikut adalah kisi-kisi tes soal matematika kelas IV.
Kisi-kisi Soal Matematika Kelas IV SD
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
Menentukan
sifat
bangun sifat-sifat
ruang
bangun
Indikator
Jumlah Item
soal
Menyebutkan
40
sifat-sifat
pilihan
ruang bangun
ruang ganda
sederhana dan sederhana
sederhana
hubungan
(balok,
antara bangun
tabung, kerucut,
ruang datar
dan bola)
kubus,
Tabel 3 Kisi-kisi Tes Soal Matematika Kelas IV SD
soal
3.6.2 Teknik Analisis Data
Instrumen tes yang telah di uji cobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis
untuk menentukan validitas dan reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
daari soal-soal yang telah diberikan. Adapun langkah-langkah yang digunakan
untuk menganalisis instrumen hasil uji coba tersebut adalah sebagi berikut:
3.6.2.1 Uji Validitas Tes
Tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Menurut Arikunto (2006:168) . untuk menentukan suatu item tertentu
valid atau tidak digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagi berikut:
0,00-0,20 = dianggap tidak ada validitas
0,21-0,40 =validitas rendah
0,41-0,60=validitas sedang
0,61-0,80=validitas tinggi
0,81-1,00=validitas sempurna/sangat tinggi
Uji coba item instrumen baik untuk pretest maupun postest diterapkan pada
34 siswa kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kec.Suruh pada tanggal 13 April
2016. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya 31 item soal valid dan 9 item
soal tidak valid. Untuk soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3
dan perhitungan validitas soal dapat dilihat pada lampiran.
Validitas Instrimen Penelitian
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,
Tidak Valid
6, 11, 17, 19, 20, 26, 28, 33, 37
15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29,
30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 40
Tabel 4 Validitas Instrumen Penelitian
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabel adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data sesuai dengan kenyataan Suharsimi Arikunto (2006:178) Untuk
mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan
pedoman George dan Malley (1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha
Cronbach ( ) sebagai berikut:
α > 0,9 = Sangat bagus
α > 0,8 = Bagus
α > 0,7 = Dapat diterima
α > 0,6 = Diragukan
α < 0,5 = Tidak dapat diterima
Uji reliabilitas soal pretest yang telah dilakukan peneliti, diperoleh hasil
reliabilitas bagus karena nilai alpha > 0,8 yaitu sebesar 0,876. Karena instrument
valid dan reliabel, maka layak digunakan dalam penelitian. Hasil penghitungan
reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.876
N of Items
40
Tabel 5 Reliabilitas Instrumen
3.6.2.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Istrumen
Analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengkajian terhadap soalsoal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang
termasuk mudah, sedang, dan sukar Nana Sudjana (2011:135). Asumsi yang
digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi
validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan
soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang
termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran
soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuaan siswa dalam menjawab
soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Untuk melakukan
analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal
yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Dalam penelitian ini analisis
tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah menentukan kriteria soal
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
=
I =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B =Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N=Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh,
makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh,
makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai
berikut:
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar;
0,30 – 0,70 = soal kategori sedang;
0,70 – 1,00 = soal kategori mudah.
Berdasarkan perhitungan rumus dan kriteria yang digunakan pada
analisis taraf kesukaran instrumen Nana Sudjana (2011:135), maka hasil
analisis untuk taraf kesukaran instrument penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 6 berikut:
Tabel 6 Analisis Taraf Kesukaran Instrumen
No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
N
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
B
25
24
25
29
26
20
26
25
29
28
28
25
26
29
28
31
14
18
11
12
18
19
15
31
26
13
28
15
16
23
31
26
22
21
23
29
24
29
26
32
I
0,74
0,71
0,74
0,85
0,76
0,59
0,76
0,74
0,85
0,82
0,82
0,74
0,76
0,85
0,82
0,91
0,41
0,53
0,32
0,35
0,53
0,56
0,44
0,91
0,76
0,38
0,82
0,44
0,47
0,68
0,91
0,76
0,65
0,62
0,68
0,85
0,71
0,85
0,76
0,94
Kriteria
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan bahwa kriteria taraf kesukaran
soal adalah criteria sedang dan mudah, dengan perbandingan untuk soal
sedang 15 soal atau 37,5%, dan soal mudah 25 soal atau 62,5%.
3.6.2.4 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian
kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai
varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana
yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian
dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (statistical product and service
solution), yaitu dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Analyze-
Compermean-OnewayAnova.
3.6.2.3 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2011:207).
3.6.2.4 Uji Normalitas Data
Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi
normal atau tidak.Distribusi normal memiliki fungsi desintas seperti lonceng
terbalik yang simetris. Sekitar 68% nilai dari variansi normal jatuh pada 1
standar deviasi, 95% dalam 2 standar deviasi, dan 99,7% dalam 3 standar
deviasi.
3.6.2.5 Uji Hipotesis dengan TTest
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial
terhadap
variabel
dependen.
Pengujian
yang
dilakukan
sebelumanalisis independen sampel T-test, yaitu uji asumsi varian (uji
levene’s) untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji
asumsi varian kemudian dilakukan uji Independent Samples T-test. Untuk
pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisisa data, sebagai
berikut:
1.
Jika signifikansi > 0,05 maka Haditerima
2.
Jika signifikansi < 0,05 maka Haditolak
Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Tes) adalah
0,05 (convidence interval 95%). Uji t digunakan untuk penelitian yang
menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara
interprestasi hasil setelah data dianalisa adalah:
1.
Lihat dan interprestasi hasil signifikannya
Probabilitas
=antara 0,000s/d0,05 maka hasil sangat
signifikan
Probabilitas
2.
=diatas 0,05 maka hasilnya nir-signifikan
Lihat nilai rerata pada masing-masing kelompok mana yang
lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih
besar dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan
(hipotesis
diterima).
Sebaliknya
bila
nilai
kelompok treatment
(perlakuan) lebih rendah daripada kelompok non-treatment maka
hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua
kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan), maksudnya di sini adalah
sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda menggunakan
Paired Samples T Test dengan criteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika– t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasarkan signifikansi:
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika signifikansi < 0,05