Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Menyusun Proposal PTK Melalui Pendampingan di Kalangan Guru SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang

89

Lampiran 1

Program Pendampingan
Praktik Penyusunan Proposal PTK Guru

Oleh
Nur Rakhmat, S.Pd.
NIP 19610429 198201 1 009

SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang
2015

90

Kata Pengantar
Buku ini memuat berbagai informasi tentang
kegiatan pendampingan praktik penyusunan proposal
PTK guru SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota

Magelang Tahun 2015 sebagai acuan bagi nara sumber,
peserta, dan panitia.
Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 18 April
2015 s.d. 15 Mei 2015 di SD Negeri Rejowinangun
Utara 1 Kota Magelang.
Panitia menyadari bahwa tidak semua informasi
yang diperlukan peserta tersedia dalam buku ini, oleh
karena itu apabila peserta memerlukan informasi lain
dapat berhubungan langsung dengan panitia.
Panitia

mengucapkan

terima

kasih

kepada

semua pihak yang telah membantu terselenggaranya

kegiatan ini dan kepada peserta kami ucapkan selamat
bekerja, semoga kita senantiasa dalam lindungan
Tuhan yang Maha Esa.

Magelang,

April 2015

Ketua Panitia Penyelenggara

91

Daftar Isi
Kata Pengantar .......................................................
Daftar Isi ................................................................
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .....................................
1.2 Dasar ...................................................
1.3 Tujuan Pendampingan .........................
1.4 Hasil yang Diharapkan .........................

Bab II Pelaksanaan Kegiatan
1.1

Materi Pendampingan ...........................

1.2

Fasilitator/Pendamping Kegiatan .........

1.3

Metode Pendampingan .........................

1.4

Waktu dan tempat ................................

1.5

Peserta Pendampingan .........................


1.6

Panitia Pendampingan .........................

1.7

Evaluasi ...............................................

Bab III Penutup .....................................................

92

93

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kinerja guru,
masing-masing


lembaga

penyelenggara

sekolah

perlu memperoleh gambaran kinerja guru sesuai
dengan standar minimal kinerja pegawai yang
tertuang dalam sasaran kinerja pegawai.
Penilaian kinerja guru merupakan kebijakan
strategis dalam rangka meningkatkan pembelajaran
yang bermutu dan profesionalitas guru.
Penilaian
penilaian

kinerja

secara


guru

adalah

komprehensif

proses
terhadap

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru sebagai
agen

pembelajaran

dan

untuk

memperoleh


gambaran kekuatan dan kelemahan guru.
Manfaat

dari

penilaian

kinerja

guru

selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian
fasilitasi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Hasil
digunakan

penilaian
sebagai

kinerja


gambaran

guru

informasi

dapat
dasar,

dalam rangka kebijakan, pendampingan praktik
penyusunan proposal penelitian tindakan kelas.
1.2 Dasar
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional,
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.


94

1.3 Tujuan
Tujuan diselenggarakannya pendampingan
praktik penyusunan proposal penelitian tindakan
kelas bagi guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang ini adalah:
1. Pemahaman terhadap konsep

dan prosedur

PTK,
2. Strategi pemenuhan SKP,
3. Mewujudkan

pembelajaran

berkualitas

dan


keprofesionalan guru,
4. Mengetahui gambaran kinerja guru,
5. Memberi masukan dalam rangka peningkatan
kinerja guru.
1.4 Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pendampingan
praktik penyusunan proposal penelitian tindakan
kelas bagi guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang ini adalah tersusunnya proposal
penelitian tindakan kelas oleh guru sebagai wujud
profesionalitas guru.

95

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN
2.1 Materi Pendampingan
Kegiatan pendampingan difokuskan pada
praktik penyusunan proposal penelitian tindakan

kelas oleh guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang. Materi pendampingan mencakup
pemahaman

terhadap

manfaat

dan

prosedur

penelitian, topik dan judul penelitian, latar belakang
masalah,

menentukan

referensi,

praktik

penyusunan proposal penelitian tindakan kelas
yang meliputi Bab I, Bab II, dan Bab III.
2.2 Pendamping/Fasilitator Kegiatan
Pendamping atau fasilitator kegiatan dalam
kegiatan praktik penyusunan proposal penelitian
tindakan kelas guru di SD Negeri Rejowinangun
Utara 1 Kota Magelang adalah Sekretaris Gugus
Sultan Agung Kecamatan Magelang Tengah Kota
Magelang.
2.3 Metode Kegiatan
Untuk mencapai hasil yang diharapkan dari
kegiatan ini, maka teknis pelaksanaan kegiatan
ditempuh melalui:
1. Pengarahan/tatap muka
Sambutan kepala SD Negeri Rejowinangun Utara
1 Kota Magelang
2. Diskusi
Diksusi

dilakukan

dalam

rangka

penentuan

subjek penelitian, kolaborator penelitian, manfaat

96

dan

prosedur

penelitian,

topik

dan

judul

penelitian.
3. Kerja kelompok
Kerja

kelompok

dilakukan

untuk

praktik

penyusuan proposal PTK yang terdiri dari Bab I,
Bab II, dan Bab III.
2.4 Waktu dan Tempat
Kegiatan

pendampingan

praktik

penyusunan

proposal penelitian tindakan kelas guru di SD
Negeri

Rejowinangun

Utara

1

Kota

Magelang

diselenggarakan mulai tanggal 18 April 2015 s.d. 15
mei 2015 di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota
Magelang.
2.5 Peserta
Jumlah peserta pendampingan praktik penyusunan
proposal PTK terdiri dari 9 orang terdiri dari: 1.
Guru kelas I s.d guru kelas VI, guru Pendidikan
Agama Islam dan Katolik, guru Pendidikan Jasmani
dan Olahraga.
2.6 Panitia
Panitia

penyelenggara

kegiatan

pendampingan

praktik penyusunan proposal PTK guru di SD Negeri
Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang terdiri dari
kepala sekolah dan guru wiyata bhakti.
2.7 Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur kemampuan
guru

pada

penguasaan

prosedur PTK.

konsep,

manfaat,

dan

97

BAB III
PENUTUP
Keberhasilan

penyelenggaraan

kegiatan

ini

sangat tergantung pada partisipasi aktif semua pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penyelenggara menghimbau untuk saling
membantu agar tercipta suasana aman, tertib, lancar,
dan kondusif.

98

Lampiran 2
Lembar Instrumen dan Hasil Observasi
Dokumen Sasaran Kinerja Guru
Nama Guru

: Indah Nuraini Sholihah, S.Pd.

Jenis Kelamin

: Perempuan

Jabatan

: Guru Kelas 4
Keterlaksanaan

No.
1

Indikator/Kegiatan Tugas Tercapai
Jabatan
Melaksanakan

proses

Tidak
Tercapai

v

pembelajaran
2

Melaksanakan

v

pengembangan diri
3

Melaksanakan

publikasi

v

karya

v

ilmiah
4

Melaksanakan
inovatif

5

Melaksanakan

kegiatan

v

yang mendukung tugas
6

Perolehan
penghargaan/tanda jasa

v

99

Lampiran 3
Lembar Instrumen dan Hasil Wawancara Guru
Mohon

untuk

diisi

dengan

jawaban

yang

sejujur-jujurnya pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Jawaban

yang

Anda

berikan

pengambilan

keputusan

pendampingan

praktik

bermanfaat

penyusunan

penyusunan

untuk
program

proposal

PTK

dalam penelitian ini. Terima kasih.
Identitas Diri
Nama

: Indah Nuraini Sholihah, S.Pd.

NIP

: 19891230 201402 2 001

Tempat/Tanggal Lahir

: Purbalingga, 30 Desember 1989

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan

: S1

Tugas

: Guru Kelas 4

No.
1

2

3
4

5

Instrumen/Item Pertanyaan
Apakah
Anda
memiliki
SK
Pembagian Tugas Mengajar dari
kepala sekolah tahun pelajaran
terakhir?
Apakah Anda memiliki jadwal
pelajaran minimal 24 jam per
minggu?
Apakah Anda membuat program
tahunan dalam tahun terakhir?
Apakah Anda membuat program
semester untuk dua semester
terakhir?
Apakah Anda memiliki silabus yang
dibuat sendiri?

Jawaban
Ya, setiap semester
ada tetapi sebagai
dokumen sekolah
Ya

Ya
Ya

Tidak,
download
dari internet diedit
sesuai
dengan
kondisi

100

6
7

Apakah Anda memiliki RPP yang
disusun sendiri?
Apakah
Anda
melakukan
pembelajaran sesuai jadwal?

8

Apakah
Anda
memiliki
dan
menggunakan buku teks dan buku
referensi?

9

Apakah Anda memiliki instrumen,
kunci, rubrik dan kriteria penilaian
ulangan harian?

10

Apakah Anda memiliki instrumen,
kunci, rubrik dan kriteria penilaian
UTS?
Apakah Anda memiliki instrumen,
kunci, rubrik dan kriteria penilaian
Ulangan Akhir Semester (UAS)?
Apakah Anda mengoreksi hasil
ulangan?
Apakah Anda membuat program
dan
instrumen
penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur?
Apakah Anda mendokumentasikan
hasil penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur?
Apakah guru memiliki buku daftar
nilai dan berisi Nilai UH, Remidi,
UTS, UAS dan Nilai Tugas?
Apakah Anda melakukan analisis
hasil evaluasi ulangan harian?
Apakah
Anda
menyusun
dan
melaksanakan program remedial?
Apakah
Anda
menyusun
dan
melaksanakan program pengayaan?
Apakah
Anda
mendapatkan
tambahan
dan
memiliki
data
administrasi tugas selain mengajar?
Apakah Anda memiliki buku agenda
mengajar?
Apakah
Anda
memiliki
Permendiknas Nomor 22, 23 tahun
2006 dan Permendiknas Nomor 20
tahun 2007?

11

12
13

14

15

16
17
18
19

20
21

Ya,
saya
menyusun sendiri
Saya
melakukan
pembelajaran
sesuai jadwal
Saya
menggunakan
buku
teks
dan
buku referensi
Kadang-kadang
membuat
kunci
dan rubrik, sedang
instrumen
membuat
Ya

Ya

Ya
Kadang-kadang

Kadang-kadang

Ya

Ya
Ya
Kadang-kadang
Ya

Ya
Ya, dalam bentuk
softcopy

101

22

23
24
25

Apakah Anda memiliki buku-buku
panduan (panduan pengembangan
RPP,
panduan
pengembangan
silabus, panduan pengembangan
bahan ajar)?
Apakah
Anda
melakukan
pengembangan bahan ajar?
Apakah Anda memiliki karya ilmiah
popular?
Apakah Anda memiliki hasil PTK?

Tidak

Kadang-kadang
Tidak
Tidak

102

Lampiran 4
Lembar Instrumen dan Hasil Observasi Keaktifan Guru
Nama Guru

:Indah Nuraini Sholihah, S.Pd.

NIP

:19891230 201402 2 001

Jabatan

: Guru Kelas 4
Pilihan

No.

Indikator

Jawaban
1

2

3

1

Berdiskusi bersama rekan sejawatnya

v

2

Berbagi pengalaman

v

3

Berpendapat dan berkomentar

v

4

Menemukan solusi permasalahan

v

5

Memberi respon

v

Kualitas: 1 = tidak aktif, 2 = kurang aktif, 3 = aktif

103

Lampiran 5
Lembar Evaluasi Hasil Tindakan Siklus 1
Isikan identitas diri Bapak/Ibu di bawah ini!
Nama

: Indah Nuraini Sholihah, S.Pd.

NIP

: 19891230 201402 2 001

Jenis Kelamin

: Perempuan, 30 Desember 1989

Tanggal

: 23 April 2015

Pilihlah

jawaban

dengan

memberi

tanda

ceklis

pada

tabel

pernyataan di bawah ini!
Petunjuk pilihan jawaban:
SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
No

Pernyataan

1

PTK merupakan penelitian tindakan
oleh guru di kelas
PTK dilatarbelakangi oleh adanya rasa
kepenasaran/ketidakpuasan
guru
terhadap praktik pembelajaran yang
dilakukan
PTK
dilakukan
secara
kolaborasi
bersama rekan sejawat
PTK melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaanya di kelas
PTK dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik dan kompetensi
guru (profesional dan PKG)

2

3
4
5

Pilihan
Jawaban
SS KS
TS
v

v

v
v

v

104

Lampiran 6
Jadwal Kegiatan
Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas
No.
1

Tanggal
14 – 17 April 2015

Materi Kegiatan
- Pengambilan/pengumpulan
data
- Refleksi awal siklus 1

2

18 April – 15 Mei 2015

- Diskusi

dan

tanya

jawab

materi tindakan 1
- Evaluasi
- Praktik

penyusunan

judul

proposal PTK
- Review judul
- Diskusi

dan

tanya

materi tindakan 2
- Penyusunan bab I
- Penyusunan bab II
- Penyusunan bab III
- Review bab I – III

jawab

105

Lampiran 7
Materi Pendampingan
Praktik Penyusunan Proposal PTK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh: Dwi Ampriyati
A. Perencanaan dan Pelaksanaan PTK:
1. Apapun masalah penelitian yang dipilih hendaknya dapat
diberi tindakan, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,
dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan.
2. Masalah yang dikaji harus layak dan berada dalam lingkup
pembelajaran.
3. Dilakukan

secara

kolaborasi

dan

masukan

dalam

perencanaan.
B. Contoh Masalah dalam PTK:
Masalah yang dapat dilakukan diangkat dalam PTK
antara lain: 1) keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, 2)
metode

pembelajaran,

motivasi

belajar

peserta

didik,

3)

kreativitas belajar peserta didik, 4) strategi pembelajaran, 5)
model-model pembelajaran, 6) penanaman dan pengembangan
sikap serta nilai-nilai, 7) alat peraga, media, dan sumber
belajar,

8)

minat

dan

bakat

peserta

didik,

9)

materi

pembelajaran, 10) pelaksanaan pembelajaran terpadu, 11)
pembelajaran
pembelajaran,

bermakna,
13)

feedback

12)
atau

mekanisme
umpan

penilaian

balik

dalam

pembelajaran, 14) penggunaan hadiah dan hukuman dalam
pembelajaran, 15) pendayagunaan lingkungan sebagai sumber
belajar,

16)

kerja

sama

mutualisme

sekolah

dengan

masyarakat, dsb.
C. Komponen Proposal
Komponen proposal PTK antara lain: Judul Penelitian,
Bidang Kajian, Pendahuluan, Perumusan dan Pemecahan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Kajian
Pustaka, Rencana dan Prosedur Penelitia, Jadwal Penelitian,

106

Biaya Penelitian, Personalia Penelitian, Daftar Pustaka, dan
Lampiran-Lampiran.
C. Instrumen dan Lampiran Proposal PTK
Instrumen dan Lampiran proposal PTK antara lain:
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. CD pembelajaran (sesuaikan kebutuhan)
4. Lembat Kerja Siswa
5. Soal pre dan post tes
6. Lembar observasi
7. Daftar riwayat hidup peneliti
D. Gambaran Permasalahan PTK
1. Apa yang terjadi dengan pembelajaran saya?
2. Apa ada masalah yang perlu dipecahkan?
3. Apa yang harus saya lakukan untuk memecahkan masalah
tersebut?
4. Bagaimana masalah tersebut dipecahkan?

107

Lampiran 8

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik
Kelas 4 di SD Negeri Rejowinangun Utara 6
Kota Magelang pada Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat Melalui
Penerapan Metode T

Oleh
Indah Nuraini Sholihah, S.Pd.

SD NEGERI REJOWINANGUN UTARA 6
KOTA MAGELANG
Jalan Telaga Sarangan No. 525 Kota Magelang
2015

108

Lembar pengesahan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom ActionResearch)

Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik
Kelas 4 di SD Negeri Rejowinangun Utara 6
Kota Magelang pada Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat Melalui
Penerapan Metode T

Magelang, 19 Mei 2015
Mengetahui

Peneliti

Kepala SD Negeri
Rejowinangun Utara 1

Nur Rakhmat, S.Pd.SD
Indah Nuraini S., S.Pd.
NIP 196104291982011009 NIP 198912302014022001

Menyetujui
Pengawas Dabin

Pendamping

Sumekarwati, S.Pd.SD
NIP 19600414 197911 2 008

Dwi Ampriyati

109

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah

menjadi alat untuk mempelajari ilmu–ilmu yang lain.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Erik Temple Bell
bahwa

matematika

adalah

ratu

dan

abdi

ilmu

pengetahuan, karena matematika mampu menjadi
bahasa kedua bagi manusia sekaligus sebagai bahasa
ilmu pengetahuan, dimana tanpa matematika ilmu
pengetahuan menjadi bisu, diam, statis, dan bila ilmu
pengetahuan telah diam, maka peradaban manusia
tidak pernah akan ada dan manusia tidak akan jauh
berbeda dengan makhluk lainnya. Matematika harus
dipelajari dari dasarnya, dan waktu paling ideal untuk
mengajaran matematika dasar adalah di jenjang SD
(mjeducation.com, 7 Mai 2015:10.23). Oleh karena itu
penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan
dan

konsep-konsep

matematika

harus

dipahami

dengan benar sejak dini.
Studi di lapangan menunjukkan bahwa dalam
proses

belajar

mengajar,

khususnya

pelajaran

matematika di SD Rejowinangun Utara 6 dijumpai
permasalahan pembelajaran yang dikeluhkan terutama
oleh guru kelas IV. Konsep matematika terutama dalam
operasi hitung campuran bilangan bulat yang harus
dikuasai di kelas IV, ternyata belum sesuai dengan
harapan.Terbukti dengan hasil belajar siswa pada
materi pokok operasi hitung campuran bilangan bulat
yang

rendah

dibandingkan

dengan

materi

pokok

110

matematika yang lainnya. Jika hal ini tidak segera
mendapat

tindakan,

maka

dikhawatirkan

akan

mempengaruhi hasil belajar matematika siswa di kelas
selanjutnya.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
tahun 1991 dalam pendidikan diartikan sebagai proses
pembelajaran
pengetahuan
mengenai

bagi
dan

individu

untuk

pemahaman

obyek-obyek

yang

tertentu

mencapai
lebih

dan

tinggi

spesifik.

Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang
berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku
sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Hal lain yang mempengaruhihasil belajar peserta
didik

dalam

pembelajaran

matematika

di

SD

Rejowinangun Utara 6 adalah kurangnya kemampuan
guru

dalam

mengemas

pembelajaran

dengan metode yang menarik

matematika

dan menyenangkan,

menggunakan media yang bervariasidan disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran cenderung
disajikan dengan metode ceramah sehingga konsepkonsep matematika terutama konsep operasi hitung
campuran bilangan bulat sulit dipahami. Pemilihan
metode

yang

kurang

tepat

oleh

guru,

akan

mengakibatkan siswa bosan atau jenuh mengikuti
pelajaran,

sehingga

siswa

cenderung

pasif

dan

berakibat pada hasil belajar siswa yang menurun pula.
Berdasarkan

kondisi

di

atas,

maka

peneliti

tertarikuntuk mencoba menerapkan metode T pada
materi

pokok

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat.Diharapkan, metode T ini mampu membantu
peserta

didik

lebih

mudah

memahami

konsep

matematika lebih mendalam dan bermakna, sehingga

111

tidak mudah dilupakan anak, dan dapat meningkatkan
hasil belajarnya.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas

maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di SD
Negeri Rejowinangun Utara 6 Kota Magelang pada
Operasi

Hitung

Bilangan

Bulat

Dapat

Meningkat

Melalui Penerapan Metode T?
1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui

Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di
SD Negeri Rejowinangun Utara 6 Kota Magelang pada
Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan
Metode T.
1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitin

ini adalah:
1. Bagi Siswa
Membantu siswa memahami konsep operasi
hitung bilangan bulat sehingga dapat mengalami
peningkatan prestasi belajar melalui berbagai metode
pembelajaran yang digunakan guru.
2. Bagi Guru
Sebagai

masukan

bagi

guru

untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui
berbagai metode atau model-model pembelajaran..
3. Bagi Sekolah
Sebagai masukan untuk mengambil kebijakan
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran
di kelas.

112

113

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Deskripsi Teori

2.1.1 Tinjauan tentang Matematika
Menurut
Soraya

Antonius

Lenggogeni,

Cahya

Prihandoko

2015:22/04/2015)

(Ade

matematika

merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk
mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu
penguasaan

terhadap

konsep

matematika

harus

matang dan dipahami sejak dini.Hal ini karena konsepkonsep

dalam

matematika

merupakan

suatu

rangkaian. Suatu konsep disusun berdasarkan konsepkonsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi
konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang
salah terhadap suatu konsep akan berakibat pada
kesalahan

pemahaman

terhadap

konsep-konsep

selanjutnya.
Menurut

Suherman

(Rumus

matematika,

2014:22/04/2015) matematika adalah disiplin ilmu
tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Menurut
Andi

Hakim

Nasution

(Catur

Supatmono,

2008:22/04/2015) matematika adalah ilmu struktur,
urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasardasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran
bentuk objek. Selanjutnya menurut Depdiknas dalam
(Muchamad Abdulloh, 2012:22/04/2015) matematika
adalah kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

114

kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama agar
peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola,

dan

memanfaatkan

informasi

untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti, dan kompetitif.
Berdasarkan

pernyataan

dari

para

ahli

matematika di atas dapat dikatakanbahwa matematika
di sekolah merupakan suatu disiplin ilmu tentang tata
cara berpikir logis dan sistematis yang meliputi dasardasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran
bentuk

objek

agar

peserta

didik

dapat

memiliki

kemampuan mengelola informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang kompetitif.
2.1.2 Tinjauan tentang Metode T
Metode T adalah metode yang dirancang secara
sederhana dengan gagasan bahwa dalam operasi hitung
bilangan

bulat

dapat

dikelompokkan

sebelum

dioperasikan (Ayo mendidik, 2013:21/04/2015).Jadi,
metode

ini

memiliki

tujuan

agar

konsep

operasi

bilangan bulat tersebut dapat dengan mudah dipahami
siswa.
Operasi bilangan bulat yang akan dibahas
dalam penelitian ini terdiri dari penjumlahan dan
pengurangan.

Bilangan

bulat

sendiri

terdiri

dari

bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.
Langkah-langkah

pelaksanaan

metode

T

dapat

dijabarkan sebagai berikut:
a. Operasi hitung dikelompokkan berdasarkan bilangan
bulat positif dan bilangan bulat negatif dalam bagan
T. Misalnya, 3 – 7 = . . . ..

115

Bilangan 3 dimasukkan dalam kelompok positif dan
7 dikelompokkan dalam kelompok negatif.

b. Bilangan

-

+

7

3

yang

sudah

dikelompokkan

kemudian

ditentukan bilangan yang paling besar

yaitu 7.

Bilangan 7 merupakan kelompok negatif

(-)

sehingga hasilnya pasti negatif ( - ).
c. Tentukan

selisihnya

yaitu

bilangan

yang

besar

dikurangi bilangan yang kecil. Dalam contoh soal
yaitu 7 dikurangi 3 sama dengan 4. Jadi hasil yang
diperoleh negatif 4 (- 4).
-

+

7

3

4

Hasil selisih

2.1.3 Tinjauan tentang Hasil Belajar Siswa
Hasil

belajar

merupakan

gambaran

tingkat

penguasaan siswa terhadap topik yang dipelajari, yang
diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar
pada soal yang disusun.Sudjana

menyatakan hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa

setelah

ia

menerima

pengalaman

belajar

(Himitsuqalbu, 2014: 22/04/2015).
Secara

garis

besar

klasifikasi

hasil

belajar

terbagi menjadi tiga ranah(Benyamin Bloom yang
dikutip oleh Islamudin Syam, 2013:22/04/2015), yaitu:

116

a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan ingatan
atau

pengenalan

terhadap

pengetahuan

dan

informasi, serta pengembangan ketrampilan intelek.
b. Ranah afektif
Ranah

afektif

berkenaan

dengan

hierarki

perhatian, sikap, penghargaan, penilaian, perasaan
dan emosi. Ranah ini terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan,

jawaban

atau

reaksi,

penilaian,

organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil
belajar keterampilan

motorik, manipulasi benda

atau kegiatan yang memerlukan koordinasi syaraf
dan koordinasi badan. Ada enam aspek ranah
psikomotorik, yaitu gerakan refleks, ketrampilan
gerak dasar, kemampuan persetual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Diantara

ketiga

ranah

tersebut,

ranah

kognitiflah yang sering dinilai oleh para guru karena
berkaitan

dengan

kemampuan

para

siswa

dalam

menguasai isi bahan pengajaran.
2.1.4 Tinjauan

tentang

Materi

Operasi

Hitung

Bilangan Bulat
2.1.4.1 Pengertian Bilangan Bulat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Fajri
dan Aprilia, 2008:167), bilangan adalah satuan jumlah
banyaknya benda.Sedangkan bilangan bulat (Baharin
Samsudin, 1994:17) dalam (Ayas, 2011:23/04/2015)
adalah suatu himpunan bilangan yang terdiri atas

117

bilangan negatif, nol dan bilangan positif.Hal ini juga
dikemukakan pada buku ajar siswa bahwa Bilangan
bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, dan
bilangan bulat negatif. Bilangan-bilangan yang lebih
besar dari nol disebut bilangan positif dan bilanganbilanganyang lebih kecil dari nol disebut bilangan
negative (Sri Sugiyarti, 2009: 113).
Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat
disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah himpunan
bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif, nol,
dan bilangan bulat negatif.
2.1.4.2 Operasi pada bilangan bulat
Pada bilangan bulat terdapat empat macam
operasi

hitung

yang

berlaku

yaitu

penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun, yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah operasi
hitung penjumlahan dan penguragan bilangan bulat
1) Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Cara penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat adalah jika kedua bilangan tandanya sama, maka
tandanya sama dengan tanda kedua buah bilangan dan
hasilnya sama dengan penjumlahan kedua bilangan
tersebut.
Contoh soal :
a) Hasil dari 15 + 15 = 30
b) Hasil dari -14 + (-20) = – 34
Jika kedua bilangan tandanya berbeda, maka
tandanya sama dengan tanda bilangan terbesar dalam
penjumlahan atau pengurangan tersebut, sedangkan
hasilnya sama dengan selisih antara bilangan terbesar

118

dengan bilangan terkecil dalam penjumlahan atau
pengurangan tersebut.
Contoh soal :
a) Hasil dari – 24 + 12 = -12
b) Hasil dari 17 – 20 = -3
2.4 Kerangka Berfikir
Dewasa

ini

pembelajaran

di

sekolah

pada

umumnya dominan menggunakan metode ceramah.
Guru cenderung menyampaikan materi matematika
secara konvensional, siswa cenderung pasif sehingga
menyebabkan

hasil

belajarpun

rendah.

Hal

yang

menjadi hambatan dalam pembelajaran matematika
adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengemas
pembelajaran matematika dengan metode yang menarik
dan menyenangkan.
Fakta menunjukkan bahwa dalam proses belajar
mengajar, khususnya pelajaran matematika di SD
Rejowinangun
pembelajaran

Utara
yang

6

dijumpai

sering

permasalahan

muncul,

antara

lain

rendahnya pemahaman siswa dalam memahami konsep
matematika. Terutama

pada operasi hitung bilangan

bulat yang secara langsung mempengaruhi kesiapan
siswa kelas VI dalam menghadapi Ujian Sekolah. Ini
diperkuat dengan rendahnya analisis nilai materi
operasi hitung bilangan bulat.
Upaya
meningkatkan

yang
hasil

dapat
belajar

dilakukan
siswa

adalah

untuk
dengan

menerapkan metode T. Metode T merupakan metode
yang dirancang agar anak lebih mudah memahami
konsep

operasi

hitung

bilangan

bulat

yaitu

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Dalam

119

metode

T,

operasi

dikelompokkan

hitung

sebelum

bilangan

bulat

dioperasikan

dapat

sehingga

memudahkan siswa untuk menentukan tanda hasil
operasi hitung bilangan bulat.

120

121

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Rejowinangun
Utara 6 yang terletak di Jalan Telaga Sarangan Nomor
525

Kota

Magelang,

Jawa

Tengah.Penelitian

ini

dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan
Mei 2015.
1.2 Populasi dan Sampel
Sebagai populasi dan sekaligus sampel penelitian
adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Rejowinangun
Utara 6 Kota Magelang dengan jumlah seluruhnya
adalah 26 terdiri atas 13 laki-laki dan 13 perempuan.
1.3 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti
menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt
Lewin.

Penelitian

tindakan

menurut

Kurt

Lewin

(Anonim:13.20), terdiri dari empat komponen kegiatan
yang setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting). Digambarkan dalam sebuah
bagan, model ini tampak sebagai berikut:
Acting
Planning

Observing
Reflecting

122

Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah awal setelah
diperoleh gambaran umum tentang kondisi, situasi
pembelajaran

dikelas,

dan

lingkunganya

dapat

dikenali dengan baik. Tahap perencanaan meliputi:
1) Menentukan materi yang akan diajarkan dengan
metode konvensional.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) siklus I sesuai dengan materi yang telah
ditetapkan.
3) Membuat lembar pengamatan siswa pada setiap
siklus.
4) Mempersiapkan

soal

post

test

serta

kunci

jawabannya, yang akan diberikan di akhir siklus
I.
b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan

tindakan

merupakan

realisasi

dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun. Materi pokok yang akan diajarkan adalah
tentang

operasi

hitung

bilangan

bulat.

Dalam

penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana
tindakan, sedangkan yang bertindak sebagai observer
adalah teman sejawat peneliti. Secara lebih rinci
pelaksanaan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan kondisi fisik kelas, melakukan
presensi danmenanyakan kesiapan siswa dalam
menerima pelajaran.

123

2) Guru memberikan apersepsi dengan bercerita,
kemudian

mengarahkan

siswa

pada

materi

operasi hitung bilangan bulat.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok belajar.
5) Setelah

siswa

siap

menerima

materi,

guru

menerangkan cara menyelesaikan operasi hitung
bilangan

bulat

menggunakan

cara

pinjam

meminjam.
6) Siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru
secara berkelompok menggunakan cara pinjam
meminjam.
7) Guru

berkeliling

kelompok.

untuk

Guru

mengawasi

kinerja

dapatbertindak

sebagai

narasumber atau fasilitator jika diperlukan.
8) Guru meminta kepada masing-masing ketua
kelompok

atau

yang

mewakili

agar

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
9) Guru memberikan penguatan bagi kelompok yang
telah mempresentasikan hasil diskusinya.
10) Guru membahas hasil diskusi secara klasikal.
11) Diakhir siklus, guru memberikan soal evaluasi
individu untuk mengukur hasil belajar siswa.
c. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas dan
beberapa

observer

lain.

Dalam

tahap

observasi

digunakan lembar observasi yang telah disiapkan
peneliti, dan juga catatan lapangan untuk mencatat
hal-hal yang terjadi didalam kelas. Pengamatan
dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi
yang telah disediakan oleh peneliti sebelumnya

124

untuk melihat keadaan pembelajaran, khususnya
keaktifan siswa.
d. Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan
dan evaluasi dari tahap-tahap dalam siklus. Refleksi
merupakan proses yang sangat penting dalam setiap
penelitian, khususnya dalam penelitian tindakan.
Tujuan refleksi dalam penelitian tindakan digunakan
untuk memperoleh keterangan tentang seberapa
jauh pencapaian dari tindakan yang telah dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan peneliti dan guru
pada tahap refleksi ini adalah sebagai berikut:
1) Mempelajari
menyesuaikan

hasil

pengamatan

tujuan

yang

telah

dengan
ditetapkan

dalam indikator pencapaian.
2) Mencari

solusi

terhadap

permasalahan,

kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi
pada saat proses tindakan berlangsung.
3) Memperbaiki

kekurangan-kekurangan

yang

terjadi pada saat tindakan maupun perencanaan
yang telah dilakukan.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka
diadakan perencanaan ulang yang meliputi:
1) Identifikasi masalah pokok yang dihadapi dan
dikaji dari hasil refleksi siklus I.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan metode yang berbeda, namun
materi yang akan dibahas sama.
b. Pelaksanaan tindakan

125

Seperti halnya siklus I, dalam siklus II ini yang
menjadi pelaksana tindakan dalam penelitian adalah
peneliti sendiri, sedangkan yang bertindak sebagai
observer adalah teman sejawat peneliti. Aktifitas yang
dilakukan siswa hampir sama dengan aktifitas pada
siklus I, namun metode yang digunakan berbeda.
Pada akhir siklus II ini, guru juga mengadakan tes
evaluasi individu pada siswa, untuk mengukur
peningkatan hasil belajar tiap siklus.
c. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam siklus II sama
dengan pelaksanaan observasi pada siklus I.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengadakan analisis
dan penyimpulan pada siklus II sebagaimana sesuai
dengan siklus I, selanjutnya peneliti melakukan
refleksi terakhir untuk memastikan keberhasilan
penerapan metode T dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan
bulat.Hasil refleksi pada siklus II merupakan tahap
awal bagi siklus III, atau jika hasil pada siklus II
sudah

mencapai

kriteria

dalam

indikator

keberhasilan, maka tidak diperlukan pada siklus III.
1.4 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini
adalah apabila:
1. Nilai rata-rata hasil tes siswa ≥70.
2. Banyaknya siswa yang dalam mengerjakan soalsoal mendapat nilai ≥70 minimal mencapai 80%
dari jumlah seluruh siswa.

126

3. Rata-rata keaktifan siswa minimal mencapai 80%
dari seluruh siswa aktif dalam proses pembelajaran.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Metode observasi yang digunakan peneliti yaitu
dengan

cara

melengkapinya

dengan

format

atau

blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah
laku

yang

digambarkan

akan

terjadi.

Observasi

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dipersiapkan.
2. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa
LKS (digunakan saat pembelajaran), serta posttest yang
akan diberikan pada setiap akhir siklus. Tes tersebut
berbentuk isian yang harus dikerjakan secara individu
oleh semua siswa.Hasil tes siswa digunakan untuk
menunjukkan

bahwa

hasil

belajar

siswa

dapat

meningkat.
3. Dokumentasi
Dokumentasi

dalam

penelitian

ini

dilakukan

dengan cara mengambil foto siswa pada saat proses
pembelajaran

berlangsung.

Hasil

dokumentasi

digunakan sebagai bukti untuk melengkapi informasi
dan menunjukkan aspek-aspek penting dalam proses
pembelajaran.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:

127

1. Observasi
Data observasi yang telah diperoleh dihitung
kemudian

dipersentasekan.

Data

keaktifan

siswa

digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran
dengan diasumsikan jika keaktifan siswa meningkat
maka

hasil

belajarnya

akan

meningkat.

Cara

menghitung presentase keaktifan siswa di dalam kelas
yaitu :
Presentase =
Selanjutnya

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑛𝑦𝑎

data

x 100 %

kuantitatif

yang

ada

ditafsirkan kedalam kalimat yang bersifat kualitatif
berdasarkan tabel berikut ini:
Tabel 1. Kriteria keaktifan siswa
Presentase
80 % < P ≤ 100 %

Kriteria
Sangat Tinggi

60 % < P ≤ 80 %

Tinggi

40 % < P ≤ 60 %

Cukup

20 % < P ≤ 40 %

Rendah

0 % < P ≤ 20 %

Sangat rendah

2. Tes Hasil Belajar
Hasil tes belajar siswa pada akhir siklus dihitung
nilainya per individu.Hasil tes pada akhir siklus I
dibandingkan dengan siklus II. Jika ada peningkatan,
maka

dapat

diasumsikan

bahwa

dengan

naiknya

aktifitas, hasil belajar siswa pun akan naik.
Data lain juga diperoleh dari dokumentasi berupa
foto yang diambil saat pembelajaran berlangsung.

128

129

Daftar Pustaka
Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas.
Menciptakan

Perbaikan

Berkesinambungan.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Daryanto.

2014.

Penelitian

Tindakan

Kelas

dan

Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava
Media

130

Lampiran 9 Bukti Tidak Plagiat

BAB I

BAB II

131

BAB III

BAB IV

132

BAB V

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20