PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANA

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN KARAKTERISITIK
PEKERJAAN TERHADAP KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING DI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Roni Kurniawan
(UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI)

Abstraksi
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang saat ini sudah
berstatus Perguruan Tinggi Negeri dalam melakukan aktivitas
kerja masih menggunakan sistem informasi manajemen berbasis
under dos (EPSBED) untuk memproses data dan pengolahan data
secara
administrasinya
sehingga
karakteristik
pekerjaan
ditetapkan
guna
mencapai
kepuasan

kerja
pegawai
untuk
meningkatkan kinerjanya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
46 orang menggunakan metode sensus yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel.
Telah didapati bahwa penerapan sistem informasi manajemen
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. karakteristik
pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. kepuasan
kerja berpengaruh terhadap kinerja sedangkan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening menurut uji analisis didapatkan
bahwa tidak merupakan variabel intervening yang penuh hanya
sebahagian yang mempunyai arti pengaruh yang tidak kuat.
Kata

Kunci

:

Sistem

Informasi
Manajemen,
Karakteristik
Pekerjaan, Kepuasan Kerja, Kinerja

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Era informasi dan globalisasi saat ini sangat menuntut bagi
setiap perusahaan/instansi baik swasta maupun pemerintah untuk
dapat memaksimalkan jenis pelayanan dan pekerjaan agar lebih
efektif dan efisien, sehingga kinerja menjadi kunci utama bagi
perkembangan sebuah organisasi di masa datang. Pada dasarnya,
kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau
prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan, namun terkadang
kinerja yang dihasilkan menurun dari yang sudah ditargetkan, hal
ini bisa mengakibatkan kerugian pada organisasi.
Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
produktivitas organisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ketidakpuasan merupakan titik awal dari masalahmasalah yang muncul dalam organisasi seperti kemangkiran,
konflik manager-pekerja dan perputaran karyawan.

Karakteristik pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, model karakteristik
pekerjaan (job characteristics models) dari Hackman dan Oldham
(1980) adalah suatu pendekatan terhadap pemerkayaan jabatan (job
enrichment)
yang
dispesifikasikan
kedalam
5
dimensi

karakteristik inti yaitu keragaman ketrampilan (skill variety),
Jati diri dari tugas (task identity), signifikansi tugas (task
significance), otonomi (autonomy) dan umpan balik (feed back).
Setiap dimensi inti dari pekerjaan mencakup aspek besar materi
pekerjaan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang,
semakin besarnya keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan
maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti. Apabila
seseorang
melakukan

pekerjaan
yang
sama,
sederhana,
dan
berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau
kebosanan.
Dengan
memberi
kebebasan
pada
karyawan
dalam
menangani tugas-tugasnya akan membuat seorang karyawan mampu
menunjukkan
inisiatif
dan
upaya
mereka
sendiri

dalam
menyelesaikan pekerjaan. Kelima karakteristik kerja ini akan
mempengaruhi tiga keadaan psikologis yang penting bagi karyawan,
yaitu mengalami makna kerja, memikul tanggung jawab akan hasil
kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja.
Sejak dicanangkannya program Evaluasi Program Studi Berbasis
Evaluasi Diri (EPSBED) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi (Dikti) pada tahun 2002, maka setiap perguruan tinggi
wajib melaporkan proses belajar mengajar setiap program studinya
selambat lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak akhir semester
dengan menggunakan perangkat media data penyimpanan elektronik
tanpa lampiran.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang saat ini sudah
berstatus Perguruan Tinggi Negeri menurut Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 masih memakai program
EPSBED tersebut untuk memproses data dan pengolahan data secara
administrasi
dan
guna
pelaporan

kepada
DIKTI,
hal
ini
dikarenakan belum tersedianya sistem informasi akademik lain
dikarenakan keterbatasan sumberdaya yang ada.
Faktor posisi/tempat kampus yang kurang fasilitas sarana dan
prasarana yang kurang memadai menjadi suatu keterbatasan yang
cukup signifikan. Tidak/belum adanya jaringan internet yang
melewati daerah areal kampus bagi provider pun menjadi kendala
tersendiri yang sangat cukup beralasan bahwa UMRAH belum
menerapkan sistem akademik yang mumpuni (berbasis web base).
Penerapan EPSBED hingga sekarang yang menurut para pengguna
Fakultas/Program Studi) di UMRAH sudah merasakan “familiar”.
Meskipun masih terbatas pada aplikasi under dos ternyata EPSBED
memiliki fitur yang cukup komplit diantaranya percetakan daftar
hadir kuliah mahasiswa, daftar hadir ujian mahasiswa, hasil
semester mahasiswa dan data dosen tetap
Dari keunggulan tersebut di atas, penggunaan EPSBED pun masih
dibatasi oleh jenis pekerjaan yang harus dilakukan secara

berbeda, misalkan untuk mendapatkan laporan berupa transkip
nilai mahasiswa masih harus dilakukan dengan mengimport database
EPSBED ke dalam program lain untuk dilakukan secara semi manual,
baik dalam proses penginputanpun rencana studi (KRS) dan
pemasukan nilai-nilai dari dosen.
Dengan demikian meskipun jenis pekerjaan dilakukan oleh
program komputer sangat terasa bahwa EPSBED masihlah kurang
dalam fitur-fiturnya sehingga bisa dikatakan jenis pekerjaan

maupun laporan-laporan (output) yang dihasilkan belum sepenuhnya
dipenuhi oleh program ini.
Identifikasi Masalah
Oleh sebab faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas maka
EPSBED menjadi andalan saat ini, yang setiap fakultas/program
studi berada di UMRAH “terpaksa” memakai program tersebut
sehingga dengan jenis program under dos yang diprogramkan di
dalamnya membuat seperti “tertinggal” sangat jauh dengan
perguruan tinggi lain yang sudah memakai program akademik yang
lebih baik. Adanya unsur keterpaksaan dalam menggunakan SIM dan
karakterisitik pekerjaan yang sangat kompleks akan menyebabkan

semakin rendah kepuasan kerja dari karyawan tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap
kepuasan kerja?
2. Apakah pengaruh karakteristik pekerjaan manajemen terhadap
kepuasan kerja?
3. Apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja?
4. Apakah pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap
kinerja melalui kepuasan kerja ?
5. Apakah pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja
melalui kepuasan kerja ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan identifikasi, batasan dan rumusan
permasalahan diatas, maka dapat disusun tujuan dari dari
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah pengaruh penerapan sistem informasi
manajemen terhadap kepuasan kerja.
2. Untuk mengetahui apakah pengaruh karakteristik pekerjaan

terhadap kepuasan kerja
3. Untuk mengetahui apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja
4. Untuk mengetahui apakah pengaruh penerapan Sistem informasi
manajemen terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
5. Untuk mengetahui apakah pengaruh karakteristik pekerjaan
terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
KERANGKA TEORI
Kinerja
Mahsun (2006) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang
tertuang dalam strategic planning sutu organisasi. Istilah
kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat
keberhasilan individu. Kinerja biasanya diketahui hanya jika
individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria
keberhasilan yang telah diterapkan. Kriteria keberhasilan ini
berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang telah

dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau

organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok
ukurnya.
Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa, “kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja yang berkualitas dan kuantitas yang
dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk
mencapai tujuan organisasi”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja kerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepuasan Kerja
Wexley dan Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja ada
tiga macam yang lazim dikenal yaitu:
1. Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)
Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu
merupakan
hasil
dari
perbandingan

atau
kesenjangan
yang
dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang
sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi harapannya.
Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan
atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang
diperoleh dari pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan
dirasakan oleh individu bila perbedaan atau kesenjangan antara
standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari
pekerjaan besar.
2.
Teori Keadilan (Equity Theory)
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah
ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi.
Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh
seseorang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain
yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain.
3.
Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
Prinsip
dari
teori
ini
adalah
bahwa
kepuasan
dan
ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut
teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi
dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene
factors dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators.
Satisfier atau motivators adalah faktor-faktor atau situasi yang
dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari
prestasi, pengakuan, wewenang, tanggungjawab dan
promosi.
Dikatakan tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti
membuktikan kondisi sangat tidak puas, tetapi kalau ada, akan
membentuk motivasi kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang
baik. Oleh sebab itu faktor ini disebut sebagai pemuas.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan
dan Saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan (Anwar,
2003). Sedangkan Scoot (1996) mengatakan sistem terdiri dari
unsur-unsur dan masukan (input), pengolahan (processing), serta
keluaran (output). Dengan demikian, secara sederhana sistem

dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi dan
saling bergantung satu sama lain.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
saat ini atau mendatang (Davis , 2003). Sedangkan Mc Leod dalam
Anwar (2003) mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah
diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi juga merupakan
salah satu sumber data yang tersedia bagi manajer dan dapat
dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Berdasarkan
berbagai definisi tersebut disimpulkan bahwa informasi adalah
data yang diolah dan berguna bagi pemakainya dalam pengambilan
keputusan.
Salam
(2004)
mendefinisikan
“manajemen
suatu
kegiatan
organisasi, sebagai suatu usaha dari sekelompok orang yang
bekerjasama dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu yang
mereka taati sedemikian rupa sehingga diharapakan hasil yang
akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan efisien”. Sementara itu
Gibson, Donelly dan Ivancevich dalam Salam (2004) mendefinisikan
“manajemen sebagai suatu proses yang dilakukan oleh satu atau
lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain
untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bsa dicapai apabila satu
individu bertindak sendiri”.
Berdasarkan pengertian Sistem, informasi dan manajemen, maka
Scoot (1996) menjelaskan bahwa “sistem informasi manajemen
adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi,
yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau
kegiatan manajerial”. Sistem informasi manajemen dalam suatu
pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu
sistem berbasis computer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Para pemakai biasanya
tergabung dalam suatu organisasi formal seperti departemen atau
lembaga suatu instansi pemerintahan.
Karakteristik Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan mengacu pada teori yang dikembangkan
oleh Hackman dan Oldham (1976) dalam suatu model karakteristik
pekerjaan yang diberi nama Job Characteristics Model (JCM).
Teori-teori mengenai karakteristik organisasi mengacu pada teori
yang dikembangkan oleh Wexley dan Yukl (1992), Mintzberg (1993),
Gibson at.a.l (1996), Hodge dan Anthony (1998), George dan Jones
(2001), dan Robbins (2003). Karakteristik pekerjaan dalam
penelitian terdiri dari ragam keahlian, identitas tugas,
signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian
kausal yaitu untuk melihat hubungan beberapa variabel yang belum
pasti, Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk
menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen
dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali

oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependen
secara langsung.

Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang
terlibat dalam penggunaan SIM di UMRAH yang terdiri dari ketua
program studi, dekan dan pembantu dekan serta staff operator
baik dari program studi maupun di tingkat rektorat. Populasi
dalam penelitian ini merupakan sebanyak 46 orang. Karena jumlah
populasi relative sedikit, maka penelitian ini akan menggunakan
metode sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan SPSS 17 dalam pengolohan datanya
terlebih
dahulu
dengan asumsi
klasik yang meliputi
uji
validitas,
uji
reliabilitas,
uji
normalitas
uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas lalu dengan analisis
regresi atau path analisis dilanjutkan pengujian hipotesis :
Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3
Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk menguji ada
tidaknya pengaruh dari variabel bebas menyeluruh terhadap
variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji ini
menggunakan  5%. Dengan ketentuan, jika thitung > dari ttabel
maka hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinilai
berdasarkan hasil uji hipotesis yang ditunjukkan oleh tabel
koefisien pada kolom signifikansi, yang menunjukkan nilai < 
5%.
Pengujian Hipotesis 4 dan 5
Pengujian hipotesis 4 dan 5 yaitu pengujian untuk melihat
apakah variable kepuasan kerja sebagai variable intervening
dalam melihat pengaruh penerapan SIM dan Karakteristik terhadap
kinerja dilakukan dengan menggunakan analisa regresi bertingkat
yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (1986). Menurut Baron dan
Kenny suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening
(dalam hal ini kepuasan kerja ) jika dipenuhi syarat-syarat
berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Y =
f(X1)
=
a1
+ b1X1
Y =
f(X2)
=
a2
+ b2X2
Z =
f(X1)
=
a3
+ b3X1
Z =
f(X2)
=
a4
+ b4X2
Y =
f(Z)
=
a5
+ b5(Z)
Y =
f(X1,Z)
=
a6
+ b6(X1)+b8(Z)
Y =
f(X2,Z)
=
a7
+ b7X2 + b9(Z)
Suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening penuh
(full intervening variable) jika :
b1 ≠ 0
dan b2 ≠ 0
b3 ≠ 0
dan b4 ≠ 0
b5 ≠ 0
b6 ≠ 0
dan b7 ≠ 0
b8 = 0
b9 = 0

Suatu
variabel
dikatakan
sebagai
variabel
intervening
sebahagian (partially intervening variable) jika:
b1
≠ 0
dan
b2 ≠ 0
b3
≠ 0
dan
b4 ≠ 0
b5
≠ 0
b6
≠ 0
dan
b7 ≠ 0
b8,b9 ≠ 0
tetapi
b6, b7  b1
Jika tidak memenuhi persyaratan di atas, maka variable
tersebut tidak dapat dikatakan variable intervening.
HASIL
Pengujian Hipotesis 1 dan 2

Model

R
Square

R

Adjuste
d R
Std. Error of
Square the Estimate

1
.962a
.926
.922
a. Predictors: (Constant),
KP, SIM
b. Dependent Variable: KK

.35376

Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar
hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel.
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,962,
hal ini menunjukkan bahwa variabel penerapan sistem informasi
manajemen dan karakterisitik pekerjaan mempunyai hubungan yang
cukup kuat dengan kepuasan kerja.

Unstandardized
Coefficients
Model
1

Std.
Error

B
(Constan
t)

.209

.137

SIM

.449

.097

Standardiz
ed
Coefficien
ts
Beta

.447

t

Sig.

1.518

.136

4.632

.000

.000
KP
.473
.085
.539
5.591
a. Dependent Variable:
KK
Untuk melihat secara parsial pengaruh penerapan sistem
informasi manajemen terhadap kepuasan kerja, dapat dilihat dari
nilai t dan signifikansi dari nilai t. jika signifikansi lebih
kecil 0,05 yaitu 0,000, dan nilai uji thitung lebih besar dari
ttabel 4,632 > 1,67866 , demikian dengan karakteristiktik
pekerjaan yang mempunyai signifikansi lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,000 dan nilai thitung sebesar 5.591 > ttabel.
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
masing-masing
variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari tabel di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan
sistem
informasi
manajemen
berpengaruh
terhadap
kepuasan
kerja,
Hal
ini

menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima. Demikian juga
dengan hipotesis kedua, karakteristik pekerjaan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja.

Pengujian Hipotesis 3

Unstandardized
Coefficients
Model
1

(Constant)

Std.
Error

B
.228

.126

Standardiz
ed
Coefficien
ts
Beta

t
1.806

Sig.
.078

.000
KK
.985
.038
.968 25.738
a. Dependent
Variable:K
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja akan mempengaruhi kinerja. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000
Pengujian Hipotesis 4 dan 5
Berdasarkan hasil pengolahan data maka dapat dibuat ringkasan
pengujian masing-masing model sebagai berikut.

Konstanta
SIM
KP

a1
b1
b2

Konstanta
SIM
KP

a2
b3
b4

Konstanta
KK

a3
b5

Konstanta
SIM
KP
KK

a4
b6
b7
b8

Keterangan
Koefisien
Prob
Persamaan 1
0.335
0.008
0.404
0.000
0.536
0.000
Persamaan 2
0.209
0.136
0.449
0,000
0.473
0,000
Persamaan 3
0.228
0.078
0.985
0.000
Persamaan 4
0.239
0.031
0.199
0.000
0.320
0.033
0.457
0.000

Dari tabel tersebut, semua koefisien b1 sampai b7 tidak ada
yang bernilai 0, tetapi b8 tidak sama dengan 0, maka disimpulkan
bahwa variable kepuasan kerja bukan variable intervening penuh

atau pengaruh tidak kuat dikarenakan nilai koefisien b6 lebih
kecil dari b1 dan b7 lebih kecil dari b2.
Pembahasan
Pengaruh penerapan sim terhadap kepuasan kerja
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis
diperoleh
bahwa
penerapan sistem informasi manajemen mempengaruhi kepuasan
kerja, semakin baik penerapan sistem informasi manajemen maka
akan semakin tinggi kepuasan kerja.
Hasil penelitian ini mendukung tujuan dari sistem informasi
manajemen yaitu diharapkan mamppu membantu setiap orang yang
membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat,
sehingga orang tersebut memiliki kepuasan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Namun disadari bahwa dengan berbagai peran yang
dimiliki dalam aktvitas yang dilaksanakannya, setiap orang
berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggungjawab yang
dibebankan kepadanya dengan baik.
Jika
semakin
rumitnya
aktivitas
dan
semakin
kompleks
pekerjaan serta keterbatasan sumber daya yang tersedia, maka
manajemen memerlukan suatu Sistem informasi yang dapat membantu
pekerjaannya. Manajemen sebagai pengguna informasi membutuhkan
suatu Sistem pendukung (support Sistem) yang mampu meningkatkan
pengambilan keputusannya.
Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja
Karakteristik pekerjaan setiap dimensi inti dari pekerjaan
mencakup aspek besar materi pekerjaan yang dapat mempengaruhi
kepuasan kerja seseorang, semakin besarnya keragaman aktivitas
pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya
semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang
sama, sederhana, dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa
kejenuhan atau kebosanan. Dengan memberi kebebasan pada karyawan
dalam menangani tugas-tugasnya akan membuat seorang karyawan
mampu menunjukkan inisiatif dan upaya mereka sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan, dengan demikian desain kerja yang
berbasis ekonomi ini merupakan fungsi dan faktor pribadi. Kelima
karakteristik
kerja
ini
akan
mempengaruhi
tiga
keadaan
psikologis yang penting bagi karyawan, yaitu mengalami makna
kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan
akan hasil kerja.
Karakteristik pekerjaan seorang karyawan jelas terlihat
desain pekerjaan seorang karyawan. Desain pekerjaan menentukan
bagaimana
pekerjaan
dilakukan
oleh
karena
itu
sangat
mempengaruhi perasaan
karyawan terhadap sebuah pekerjaan,
seberapa pengambilan keputusan yang dibuat oleh karyawan kepada
pekerjaannya, dan seberapa banyak tugas yang harus dirampungkan
oleh karyawan.
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
Kepuasan kerja secara umum mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap produktivitas organisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ketidakpuasan merupakan titik awal dari
masalah-masalah
yang
muncul
dalam
organisasi
seperti

kemangkiran, konflik manager-pekerja dan perputaran karyawan.
Peningkatan kepuasan kerja karyawan pada suatu organisasi tidak
bisa dilepaskan dari sehingga tercapai kepuasan kerja karyawan
yang berimplikasi pada meningkatnya kinerja karyawan.
Pengaruh penerapan sim terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
Bahwa
sistem
informasi
manajemen
yang
dipakai
guna
menghasilkan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dari para
pemakainya yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerja yang
melalui kepuasan kerja dari penggunaan sistem tersebut agar
sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Kepuasan kerja dalam pemakaian sistem informasi
manajemen disertai pengetahuan yang ada terhadap sistem yang
dibutuhkan dapat menghasilkan suatu kinerja yang baik. Didapati
bahwa
variabel
kepuasan
kerja
hanya
merupakan
variabel
intervening sebahagian yang tidak begitu kuat mempengaruhi
kinerja maka ada indikasi dibutuhkan variabel lain yang dapat
mendukung peranan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan
kinerja karyawan selain variabel kepuasan kerja
Pengaruh
karakteristik pekerjaan terhadap
kinerja melalui
kepuasan kerja
Karakteristik pekerjaan yang berindikator ragam keahlian,
identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik
menggambarkan bahwa untuk dapat meningkatkan kinerja haruslah
didasari pada keahlian para karyawan yang disertai dengan tugastugas yang jelas dan lengkap dengan demikian pekerjaan akan
lebih terkonsentrasi dalam pelaksanaannya dan juga diberikan
suatu kebebasan cara dalam menyelesaikan atau mengerjakan tugas
yang diemban para karyawan. Namun, tetaplah harus selalu
dikontrol bagi pihak manajerial yang memang bertugas untuk itu.
Dalam pekerjaan yang dilakukan harus melewati kepuasan kerja
agar segala jenis pekerjaan dapat selesai pada waktu yang
ditetapkan. Dengan kepuasan kerja yang melatarbelakanginya maka
seseorang dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab
dan secara psikologis tercipta suatu semangat kerja yang baik.
Didapati bahwa variabel kepuasan kerja hanya merupakan variabel
intervening sebahagian yang tidak begitu kuat mempengaruhi
kinerja maka ada indikasi dibutuhkan variabel lain yang dapat
mendukung karakteristik pekerjaan untuk meningkatkan kinerja
karyawan selain variabel kepuasan kerja
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian analisis disimpulkan bahwa :
1. Penerapan sistem informasi manajemen berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,000, dan nilai uji thitung lebih besar dari
ttabel 4,632 > 1,67866 yang berarti semakin baik penerapan
sistem informasi manajemen maka akan semakin tinggi kepuasan
kerja. Hasil penelitian ini mendukung tujuan dari sistem
informasi manajemen yaitu diharapkan mamppu membantu setiap
orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih
tepat dan akurat, sehingga orang tersebut memiliki kepuasan
dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan
kerja karena yang mempunyai signifikansi lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,000 dan nilai thitung sebesar 5.591 > ttabel.
semakin besarnya keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan
maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti.
Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang sama, sederhana,
dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau
kebosanan
3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja dimana nilai
signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 yang
berarti kepuasan kerja secara umum mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik secara
langsung maupun tidak langsung
4. Kepuasan kerja sebagai variabel intervening menurut uji
analisis
didapatkan
bahwa
tidak
merupakan
variabel
intervening yang penuh hanya sebahagian, ini menandakan
pengaruh tidak kuat bahwa kepuasan kerja tidak hanya dipenuhi
dalam
pemakaian
sistem
informasi
manajemen
disertai
pengetahuan yang ada terhadap sistem yang dibutuhkan dapat
menghasilkan suatu kinerja yang baik tetapi ada unsur atau
variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini
5. Kepuasan kerja sebagai variabel intervening menurut uji
analisis
didapatkan
bahwa
tidak
merupakan
variabel
intervening yang penuh hanya sebahagian, ini menandakan
pengaruh tidak kuat bahwa kepuasan kerja tidak hanya dipenuhi
dalam karakteristik pekerjaan yaitu ragam keahlian, identitas
tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik untuk
dapat menghasilkan suatu kinerja yang baik tetapi ada unsur
atau variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Anwar.(2003). Sistem Informasi Manajemen. BP.IPWI : Jakarta
Baron, R.M. and Kenny, D.A, (1986). The Moderator-Mediator
Variable
Distiction
In
Social
Psychological
Research:
Conceptual, Strategic, And Statistical Consideration. Jurnal
of personality and social psychology
Gibson, James L et all. (1996). Organisasi : Perilaku, Struktur
dan Proses, Edisi ke 5, Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Hakman, J.R & Oldham, G.R, (1976), Motivation Through The Design
of Work : Test of a Theory, Organizational Behavior and Human
Performance
___________________________ (1980), Work Redesign, MA: Addisonwesley Publishing Company Inc
Indiantoro N & Supomo B, (1999). Metodologi Penelitian Bisnis.
Edisi Pertama, BPFE : Yogyakarta
Mahsun, M. (2006). Pengukuran
Yogyakarta
Mangkunegara.(2006). Manajemen
Rosdakarya : Bandung

Kinerja Sektor Publik.

Sumber

Daya

Manusia,

BPFE :
Remaja

Mathis, Robert L, and Jackson, John L. (2001). Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jilid 1 Edisi ke 9. Salemba Empat : Jakarta
Robbins, Steven P. (2003). Organizational Behavior, 10th Edition,
Edition, Prentince Hall International, Inc, Person Education,
Inc. Upper Saddle River : New Jersey
Santoso, Singgih. (2000) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.
Elex Media Komputindo : Jakarta
Scoot,
George.
(1996).
Prinsip-prinsip
Sistem
Manajemen. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Informasi

Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
III. STIE YKPN : Yogyakarta
Sinambela. (2006).
Jakarta

Reformasi

Pelayanan

Publik.

PT.

Pertja

:

Umar, Husain. (2008) Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi.
Gramedia : Jakarta

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

PENGARUH PERMAINAN KONSTRUKTIF DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TUNARUNGU

9 134 29

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PCC

5 68 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22