MASUKNYA PENGARUH NEGARA ISLAM SEBAGAI B

MASUKNYA PENGARUH NEGARA ISLAM SEBAGAI BENTUK
ANCAMAN DI AFRIKA

Tugas ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Studi Keamanan

Nama: LINDA AYU WARDANI (14010413120031)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2014

1

ABSTRAK
Munculnya Negara Islam merupakan perkembangan yang paling
signifikan dalam ekstrimisme Islam sejak serangan 9/11. Kelompok-kelompok
Islam radikal bermunculan, di Irak dan Suriah misalnya terdapat gerakan jihad
global yang menawarkan kekuatan dan memecah belah. Dengan munculnya
kelompok- kelompok Islam radikal semacam itu, Afrika harus
mempertimbangkan dampak potensial yang akan masuk ke dalam negaranya.

Terdapat perhatian khusus untuk orang-orang Afrika yang mungkin berada
ditengah-tengah kelompok Islam radikal tersebut, karena tidak menutup
kemungkinan mereka akan kembali ke negara asalnya dan menyebarkan
pengaruh ataupun konflik. Seperti yang terjadi di Libya, oleh karena itu
pemerintah Afrika harus berhati-hati terhadap pengaruh tersebut dengan tidak
menggunakan Negara Islam sebagai penyebab gagalnya tindakan kontraterorisme di masa lalu.
Kata kunci: Negara Islam, ekstrimisme, Islam radikal, kontra-terorisme

PENDAHULUAN
Negara Islam mulai bangkit setelah invansi Amerika Serikat (AS) ke Irak
pada tahun 2003 yang mana tujuan AS pada waktu itu adalah untuk
menyingkirkan ancaman teroris internasional dan menghapus segala bentuk
penindasan yang dilakukan oleh rezim Saddam Hussein terhadap rakyat Irak
dengan cara memulihkan demokrasi di Irak. Negara Islam berkembang
sebagai kelompok jihad Sunni yang menentang pendudukan AS. Di Irak
misalnya ada kelompok ekstrimisme Islam dari Al- Qaeda atau biasa disebut
AQI yang dipimpin oleh Abu Musab al-Zarqawi, seorang ulama penghasut.
Dari kelompok Al- Qaeda tersebut ia telah membangun kekuatan pendorong
adanya pemberontakan yang menewaskan puluhan ribu orang. Menyaksikan
kenyataan yang ada, AS tidak tinggal diam dan segera membatasi pengaruh

dari Al –Qaeda dengan membentuk suatu gerakan kebangkitan pada tahun
2008 yaitu ketika milisi Sunni lainnya bersekutu dengan pasukan pemerintah
2

AS menyerukan perlawanan terhadap AQI. Tetapi sayangnya ditahun 2011
AQI kembali berkembang setelah adanya penarikan pasukan AS di Irak.
Pada dasarnya hubungan antara AQI dan Al – Qaeda sendiri selalu
tegang. Al-Qaeda sebagai pelopor berdirinya AQI, kedua pimpinan kelompok
tersebut sebenarnya secara pribadi tidak menyukai satu sama lain1. Osama bin
Laden pemimpin Al – Qaeda dan Abu Musab al-Zarqawi pemimpin AQI. Al –
Qaeda tidak begitu menyukai serangan-serang yang dilakukan AQI terhadap
sesama muslim, karena hal itu akan menghilangkan dukungan dari publik
untuk Al-Qaeda sendiri. Hal selanjutnya yang terjadi adalah setelah Abu
Musab al-Zarqawi tewas dalam serangan udara AS pada tahun 2006, dan pada
akhirnya AQI berganti nama menjadi Negara Islam Irak (ISI) dibawah
kepemimpinan baru Abu Bakr al- Baghdadi pada tahun 20102.
Abu Bakr al- Baghdadi mengupayakan banyak hal untuk berkembangnya
ISI sehingga dapat membawa ISI sebagai organisasi teroris terkaya di dunia.
Sebagian besar kontrol dibidang minyak, bank, dan pengumpulan pajak
dibawah kendali ISI. Selain itu ISI juga mulai memperluas pengaruhnya ke

Suriah sehingga terciptalah Islamic States of Iraq and Sham/Levant (ISIS atau
ISIL). ISIS merupakan kelompok pemberontak Islamis di Suriah, juga sebagai
perwakilan dari Al-Qaeda di Suriah. Pada3 tanggal 29 Juni 2014, ISIS
1

MA Weaver.2006 The Short Violent Life of Abu Musab al-Zarqawi. The Atlantic
www.theatlantic.com/magazine/ archive/2006/07/the-short-violent-life-of-abumusabal-zarqawi/304983/. Diakses pada tanggal 15 November 2014
2

T McCoy.2014. ISIS just stole $425 million, Iraqi governor says, and became the ‘world’s
richest terrorist group’, The Washington Post, 12 June 2014, www.washingtonpost.com/
news/morning-mix/wp/2014/06/12/isis-juststole- 425-million-and-became-the-worldsrichestterrorist-group/. Diakses pada tanggal 15 November 2014
3

"ISIS Spokesman Declares Caliphate, Rebrands Group as "Islamic State". SITE Institute.
Diakses 14 November 2014.

3

mengumumkan pembentukan khilafah, al-Baghdadi bernama khalifah, untuk

dikenal sebagai Khalifah Ibrahim, dan Negara Islam Irak dan Levant ini
berganti nama menjadi Negara Islam (IS).
Ada banyak perdebatan di seluruh dunia Muslim tentang legitimasi
gerakan ini. Deklarasi khilafah telah banyak dikritik oleh pemerintah Timur
Tengah dan kelompok-kelompok jihad lainnya,\ dan oleh para teolog Muslim
Sunni dan sejarawan. Yusuf al-Qaradawi, seorang sarjana terkemuka yang
tinggal di Qatar menyatakan: "Deklarasi yang dikeluarkan oleh Negara Islam
berlaku berdasarkan syariah dan memiliki konsekuensi berbahaya bagi Sunni
di Irak dan pemberontakan di Suriah", menambahkan bahwa judul khalifah
"hanya dapat diberikan oleh seluruh bangsa Muslim", bukan oleh satu
kelompok4.
ISIS kemudian menyebarkan pengaruhnya di wilayah-wilayah sekitarnya,
dan tentu yang menjadi sasaran adalah penduduk, golongan minoritas seperti
Kristen dan Muslim Syiah5. Golongan-golongan tersebut terpaksa menyambut
stabilitas yang dikenakan oleh Negara Islam (IS) kepada mereka karena
mereka berada dibawah tekanan. Namun ambisi Negara Islam dalam
menyebarkan pengaruhnya tidak hanya terbatas di Irak dan Suriah saja.
Pembentukan Khilafah merupakan tujuan untuk memperluas lebih jauh dan
menegaskan kepemimpinan Khilafah atas seluruh umat. Perluasan pengaruh
yang ingin ditanamkan IS telah di umumkan melalui media sosial.

4

Strange, Hannah (5 July 2014). "Islamic State leader Abu Bakr al-Baghdadi addresses Muslims
in Mosul". The Telegraph. Diakses pada 14 November 2014
5
J Berlinger.2014. Who are the religious and ethnic groups under threat from ISIS?, CNN, 9
August 2014, edition.cnn.com/2014/08/08/ world/meast/iraq-ethnic-groups-under-threatisis/.
Diakses pada tanggal 15 November 2014

4

Diantaranya seluruh daerah Timur Tengah serta bagian-bagian penting dari
Eropa Timur, Asia dan termasuk Afrika disebut akan berada dibawah bendera
Negara Islam.
Ini merupakan suatu ancaman yang serius, di Afrika sebagai salah satu
Benua dimana negara-negara yang didalamnya terdapat kelompok-kelompok
Islam dan ada pula yang sudah menjurus kepada ekstrimisme. Apabila Negara
Islam masuk dengan pengaruhnya tentu mereka akan aktif mencari sekutu
dengan kelompok-kelompok Islam yang ada di Afrika dan mereka
mendapatkan dukungan.

Makalah ini menyoroti tentang masuknya pengaruh dari Negara Islam
khususnya di Afrika dimana hal tersebut merupakan bentuk ancaman bagi
Afrika. Selain itu alasan penyebaran pengaruh Negara Islam di Afrika dan
dampak yang ditimbulkannya baik secara langsung yang di timbulkan. Serta
bagaimana upaya dari pemerintah Afrika dalam mengatasi ancaman tersebut.
Negara Islam sebagai bentuk ancaman tersendiri bagi Afrika termasuk
gerakan terorisme global yang ingin berkuasa dan memperkeruh keadaan di
Afrika. Sebab IS berupaya menyebarkan pengaruh-pengaruhnya untuk
mendapatkan dukungan dari kelompok Islam dengan menyuplai bantuan
kepada mereka, misalnya dengan mempersenjatai. Dengan begitu sama halnya
IS berhasil mengembangkan dan memperkuat kelompok-kelompok Islam
tersebut. Selain itu, Masuknya pengaruh IS dapat membuat konflik-konflik
internal yang terjadi semakin parah. Oleh karena itu, Afrika patut untuk
waspada dalam menghadapi ancaman terorisme ini mengingat dalam

5

menyelesaikan masalah sebagaimana ancaman terorisme tentu memerlukan
strategi jangka panjang.


PEMBAHASAN
Negara Islam muncul sebagai alternatif kepemimpinan al Qaeda untuk
melaksanakan aksi jihad global di seluruh dunia. Gerakan jihad global ini
banyak menimbulkan dilema bagi negara-negara lain, karena di dalam negara
kebanyakan muncul kelompok-kelompok Islam yang berpotensi menjadi
radikal terlebih apabila dimasuki pengaruh dari Negara Islam. Kelompokkelompok tersebut memberikan respon yang berbeda-beda terhadap Negara
Islam. Beberapa telah memilih untuk menyatakan dukungan kepada Negara
Islam, namun beberapa yang lain lebih berhati-hati dan menahan diri dalam
membuat keputusan terhadap Negara Islam.
a. Alasan penyebaran pengaruh Negara Islam di Afrika
Di Afrika juga terdapat kelompok-kelompok Islam radikal yang sangat
rentan terhadap ancaman baru yang didorong munculnya Negara Islam.
Negara Islam mempunyai banyak cara bagaimana untuk mendapatkan
dukungan dari mereka. Selain dengan menyebarkan serangan teroris, Negara
Islam biasanya akan menciptakan model pendudukan wilayah dan
menyediakan layanan untuk warga yang kurang beruntung, dengan begitu
akan mudah bagi Negara Islam untuk mendapat dukungan. Afrika perlu
waspada akan hal ini karena pengaruh jihad global Negara Islam

serta


keberhasilan operasinya di Irak dan Suriah dengan berbagai pengalaman dan
6

taktik yang dimilikinya dapat menginspirasi kelompok-kelompok Islam di
Afrika.
Ada laporan yang menunjukkan tentang perkembangan ISIS di Afrika.
Pada bulan Agustus 2014, kepala mata-mata Afrika bertemu di Nairobi
sebagai perwakilan dari Committee of Intelegence and Security Service of
Africa (CISSA) atau Komisi Intelejen dan Kemanan Uni Afrika untuk
menyatakan keprihatinan mengenai pengaruh jihad global ISIS merupakan
ancaman bagi kelompok-kelompok Islam di Afrika. Terutama tentang aliansi
yang dibangun dengan kelompok-kelompok teror di seluruh dunia, sumber
pendanaan yang canggih dan pengaruhnya diperbatasan (Afrika)6. Keterkaitan
antara kelompok-kelompok Islam di Afrika dengan ISIS melalui kelompok
jihad terorganisir adalah resiko yang telah dihadapi Afrika. Kelompokkelompok Islam di Afrika seperti Boko Haram, Al Shabaab, AQIM, serta
kelompok –kelompok lain yang tersebar di seluruh bagian Afrika rentan
terhadap ancaman dari ISIS.
Di Afrika Barat, Jama’atu Ahlus-Sunnah Lidda’Awati Wal Jihad atau
dikenal dengan Boko Haram7 merupakan organisasi militan dan teroris Islam

yang bermarkas di Nigeria Timur Laut,Kamerun Utara dan Niger, didirikan
oleh Mohammed Yusuf dan mempunyai tujuan untuk mendirikan negara
Islam berdasarkan hukum syariah serta berupaya meniadakan ‘westernisasi’.
Kelompok8 Nigeria ini telah melaksanakan sejumlah aksi pengeboman,
6

Hassan M. Abukar. 2014.Is ISIS allied to or influencing African Jihadi Groups
http://africanarguments.org/2014/10/28/is-isis-allied-to-or-influencing-african-jihadigroups-by-hassan-m-abukar/ diakses pada 14 November 2014
7
8

David Cook. 2011.The Rise of Boko HAram in Nigeria. Combating Terrorism Cennter.
Ibid

7

perampokan bank dan penculikan. Dalam Aksinya Boko Haram telah banyak
melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Sejumlah media melaporkan
bahwa aksi kekerasan Boko Haram telah mengakibatkan tewasnya 10.000
orang antara tahun 2002 hingga 2013. Menurut9 Amnesty Internasional

pemerintah Nigeria melakukan pelanggaran hak asasi manusia setelah 950
orang yang diduga merupakan anggota Boko Haram meninggal di fasilitas
penahanan Joint Task Force militer Nigeria pada awal pertengahan tahun
2013. Konflik antara Boko Haram dengan pemerintah Nigeria telah membuat
90.000 orang terlantar. Human Rights Watch menyatakan bahwa Boko Haram
menggunakan tentara anak-anak, termasuk yang masih berumur 12 tahun.
Di Afrika Utara, Al Qaeda in Ismamic Madghreb (AQIM ) adalah salah
satu kelompok mujahidin yang beroperasi dan menjadi sumber ribuan pejuang
muda yang berpergian dari Libya, Tunisia dan Maroko ke suriah dan Irak 10.
Dibawah kepemimpinan Abdelmaled Droukdel AQIM telah menolak klaim
ISIS yang menjadi khalifah Islam. Tapi beberapa kelompok sempalan AQIM
telah muncul memberikan dukungan mereka untuk ISIS seperti Jund alKhilafah (Tentara Khilafah).
Di Afrika Timur, Harakat al Shabaab Mujahidin atau Al Shabaab
merupakan kelompok mujahidin di Somalia yang mempunyai hubungan
dengan Al Qaeda. Kelompok ini berusaha memaksakan Undang-Undang
Syariah di Somalia. Pengaruh al Shabaab tidak hanya terbatas di Somalia,
9

Boko Haram. http://id.wikipedia.org/wiki/Boko_Haram diakses pada 16 November 2014


10

Ahram.2014. Kelompok Baru Pecahan Al-Qaidah Afrika Utara Nyatakan Sumpah Setia ke
Islamic State
m.voa-islam.com/news/international-jihad/2014/09/15/32857/kelompok-baru-pecah-alqaidahafrika-utara-nyatakan-sumpah-setia-ke-islamic-state/ diakses pada 16 November 2014

8

tetapi juga di Kenya, yang menjadi target al Shabaab adalah etnis Somalia
yang tinggal di Kenya.
Di Afrika Tengah dan Selatan juga termasuk kawasan yang rentan
terhadap pengaruh ISIS. Di sini jumlah muslim relatif kecil, hal tersebut
dimanfaatkan oleh kelompok Islam untuk dapat memasuki daerah tersebut.
Konflik golongan muslim lebih sering terjadi di Republik Afrika Tengah
dibandingkan dengan golongan Kristen. Meskipun kelompok-kelompok
muslim-muslim tersebut tidak mengarah dan menyesuaikan diri kepada jihad
global tetapi ada beberapa organisasi jihad yang beroperasi di daerah Chad.
Dan diperkirakan organisasi tersebut direkrut oleh kelompok Kemerun
sempalan dari Boko Haram yang bertujuan mendirikan Organisasi Jihad
Afrika Tengah.
Di Tunisia menurut grafik yang dipaparkan oleh BBC Tunisia, Maroko,
dan Libya memasok sekitar 3000 orang untuk berjihad ke Suriah dan Irak.
Dan baru-baru ini terjadi bentrok antara jihadis Tunisia yang telah berjuang
dengan ISIS dan orang-orang yang berjuang dengan Al-Nusrat. Ini akan
menjadikan beban tambahan terhadap layanan keamanan Tunisia, yang sudah
kewalahan dalam mencegah kerusuhan di Libya meluas ke negara mereka.
Di Libya Menurut laporan PBB yang dirilis Maret 2014, Libya telah
menjadi sumber senjata penting bagi para pejuang di Suriah. Ada juga laporan
bahwa milisi Libya bernama al-Battar Brigade telah kembali dari Suriah dan
menempatkan dirinya di Benghazi. Puluhan11 warga kota di Libya timur
berjanji setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin Daulah Islam Irak dan
11

Anak Anak Muda Libya Menggemari Khilafah Abu Bakar al Baghdadi .2014 http://www.voaislam.com/read/international-jihad/2014/11/02/33699/anakanak-muda-libya-menggemari-khilafahabu-bakar-albagdadi/#sthash.Av2x8UNW.dpuf di akses pada 17 November 2014

9

Suriah (ISIS) yang sekarang sedang berjuang di Suriah dan Irak melalui
sebuah video. Menurut pejabat keamanan Mesir Lima belas anggota asing dari
ISIS melakukan perjalanan ke Derna dari Suriah pada bulan September
berusaha untuk menggalang dukungan dan membangun cabang ISIS di Libya.
b. Dampak Masuknya Pengaruh Negara Islam di Afrika
Bagi pemerintah Afrika, yang menjadi perhatian adalah dampak dari
kembalinya ribuan penduduk Afrika yang telah terlatih untuk perang di Suriah
dan Irak. Hal ini sangat menjadi perhatian dari pemerintah terutama Aljazair,
Libya, Maroko, dan Tunisia. Diperkirakan ada 200-800 pejuang Aljazair, 6001000 warga Libya, 1000-3000 warga Maroko dan 1000-3000 warga Tunisia
yang pergi untuk berperang di Suriah. Negara Islam telah berhasil menarik
pejuang Afrika dengan jumlah yang sangat besar dan mereka semua
dipersenjatai dan didanai oleh Negara Islam.
Negara Islam bisa menjadi sumber pendanaan bagi kelompok-kelompok
Islam di Afrika karena sebagai organisasi teroris terkaya di dunia dengan aset
lebih dari 2 Miliyar US dolar12. Sebagian besar penghasilan tersebut hasil dari
penjarahan bank di wilayah wilayah pendudukan dan penyitaan perlengkapan
militer yang berteknologi tinggi. Sebagian lagi pendapatan mereka berasal dari
negara sendiri yaitu hasil dari pendapatan infrastruktur seperti pembangkit
listrik dan ladang minyak yang dijual di pasar gelap. Pendapatan Negara Islam
sangat banyak mengingat mereka perlu membiayai operasional kelompok
yang cukup besar. Termasuk organisasi teroris yang berkembang di Afrika,

12

10

mereka tidak pernah kekurangan dana untuk menjalankan aksi kejahatan
terorganisir seperti penyelundupan obat-obatan dan manusia, pembajakan dan
penculikan.
Penting juga bagi pemerintah Afrika dalam mengenali taktik dari Negara
Islam dalam memperluas jihad, menciptakan ruang untuk banyak orang asing
untuk bergabung, ataupun melakukan pelatihan tempur dan membiayai
anggota-anggotanya. Karena hal ini dapat menjadi bahan kewaspadaan
pemerintah untuk mengatasi pengaruh-pengaruh yang masuk ke negara.
Pemerintah Maroko telah memperingatkan mengenai ancaman terror
serius yang muncul di negaranya setelah jumlah organisasi yang pro terhadap
Suriah dan Irak membuat video yang beredar di media sosial tentang penjuang
Negara Islam asal Maroko yang memamerkan senjatanya dan menjanjikan
untuk menggulingkan Raja Mohamed VI. Maroko perlu waspada akan hal ini
karena para jihadis berpotensi pulang ke negara asalnya dan kepulangan
mereka dapat mengobarkan konflik lokal yang mungkin sedang terjadi.
Seperti yang terjadi di Somalia-Al Shabaab, orang-orang terlatih dan
berpengalaman telah kembali dari Afghanistan. Banyak contoh pejuang
Negara Islam yang kembali ke Afrika dan memberikan dampak yang dramatis.
Pada tanggal 22 Juli 2014, Negara Islam memutuskan kepada semua
warga Libya yang berjuang dibawah panji-panjinya untuk kembali ke negara
asal mereka guna membantu Ansar al-Sharia Libya dalam pertempuran
Benghazi. Kembalinya pejuang-pejuang tersebut membuat kelompok Anshar

11

al-Sharia Libya meraih kemenangan dan mendeklarasikan Emirat Islam di
Benghazi.
c. Upaya pemerintah Afrika dalam mengatasi ancaman Negara Islam
Sebelumnya pemerintah Afrika memberi anggapan bahwa ancaman
terorisme sebagai tindakan keras yang kejam, terfokus pada militer dan
pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Namun hal tersebut justru
menjadikan kelompok-kelompok seperti Boko Haram menjadi lebih kuat
ketahanannya meski terdapat serangkaian serangan militer dengan Nigeria.
Jadi pendekatan yang mengecam seperti ini harusnya dapat dihindari
pemerintah karena dapat memperburuk keadaan di Afrika. Dalam konteks ini,
penting bagi negara-negara untuk tetap fokus pada strategi kontra-terorisme
yang efektif daripada tindakan yang kejam, dan untuk memastikan bahwa
klaim kekejaman dari Negara Islam tidak digunakan untuk membenarkan
respon negara yang sama kejamnya. Ini bukan hanya tentang penggunaan
taktik militer oleh negara. Respon kontra-terorisme yang mengurangi hak
asasi manusia dengan menolak kebebasan beragama, mengabaikan proses dan
aturan hukum dan terlibat dalam profil etnis yang dilakukan oleh negara
kadang-kadang dapat memperburuk masalah dalam jangka panjang.
The Open Society Justice mencatat:
“Too often, in the name of counterterrorism, security forces forget that
human rights violations such as detainee abuse, denial of fair trial
guarantees, extrajudicial killings and unlawful renditions, create
instability by undermining the rule of law and alienating affected
populations. In short, unlawful tactics..do little to reduce terrorist
violence. To the contrary, they mau well make the situation worse.”
12

(J Horowitz, 2013)

Maksud

dari pernyataan di atas adalah bahwa terlalu sering

mengatasnamankan kontra-terorisme kadang lembaga keamanan lupa bahwa
terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang terlalu sering seperti perlakuan
terhadap tahanan yang tidak semestinya, tidak adanya jaminan peradilan,
pembunuhan dan pelanggaran hukum. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan
situasi yang instabilitas dan merusak supremasi hukum. Dengan kata lain,
apabila pemerintah melakukan tindakan melanggar hukum untuk melawan
terorisme meskipun itu sedikit, justru hal itu dapat membuat situasi semakin
lebih buruk.
Oleh karena itu pemerintah Afrika menggunakan pendekatan berbasis
peradilan pidana yang ada dalam kerangka hukum negara. Tetapi pendekatan
tersebut adalah tindakan yang menghormati aturan hukum dan dapat
membedakan dalam memperlakukan antara aktor teroris dan non teroris.
Pendekatan yang dilakukan pemerintah ini memang tidak dapat menangkal
terorisme seperti Negara Islam secara keseluruhan, tetapi dapat mencegah
tindakan radikalisasi kelompok-kelompok Islam yang ada di Afrika.

PENUTUP
Simpulan
13

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah bahwa
munculnya Negara Islam paska kejadian 9/11 di Amerika Serikat
menimbulkan perkembangan kelompok-kelompok radikal Islam di banyak
negara. Negara Islam berkembang sebagai kelompok jihad Sunni yang
menentang pendudukan AS. Di Irak misalnya ada kelompok ekstrimisme
Islam Al- Qaeda atau biasa disebut AQI. AQI berganti nama menjadi Negara
Islam Irak (ISI), ISI juga mulai memperluas pengaruhnya ke Suriah sehingga
terciptalah Islamic States of Iraq and Sham/Levant (ISIS atau ISIL). ISIS
kemudian menyebarkan pengaruhnya di wilayah-wilayah sekitarnya dan
membentuk gerakan jihad global meluas hingga ke luar Suriah dan Irak. Salah
satu yang menjadi objek sasaran adalah benua Afrika, hal itu karena di Afrika
kelompok-kelompok Islam seperti Boko Haram, Al Shabaab, AQIM, serta
kelompok –kelompok lain yang tersebar di seluruh bagian Afrika rentan dan
mudah dimasuki pengaruh dari ISIS. Sebagai akibat masuknya pengaruh dari
ISIS tersebut timbul dampak yang dirasakan oleh Afrika seperti apabila orangorang Afrika yang berjuang atau mengikuti jihad global dengan ISIS kembali
ke negara asalnya dengan pengalaman persenjataan dan militer yang kuat
sehingga dapat membawa pengaruh bagi kelompok-kelompok Islam di Afrika.
Oleh karena itu, pemerintah Afrika perlu waspada akan hal ini,
pemerintah perlu melakukan tindakan-tindakan kontra-terorisme untuk
menangkal aksi terorisme yang ingin memasuki kelompok Islam yang ada di
Afrika. Namun dalam pelaksanaan upaya tersebut, pemerintah tetap perlu
memperhatikan nasib dari masyarakatnya dengan cara membatasi pelanggaran

14

terhadap hak asasi manusia yang kadang tanpa disadari terjadi ketika
pemerintah melaksanakan tindakan kontra-terorisme.
Dalam menghadapi hal ini pemerintah Afrika menggunakan pendekatan
berbasis peradilan pidana yang ada pada kerangka hukum negara yang
menghormati aturan hukum dan dapat membedakan dalam memperlakukan
antara aktor teroris dan non teroris.

DAFTAR PUSTAKA
15

Buku:

J Horowitz.2013.Counterterrorism and Human Rights Abuses in Kenya and
Uganda, Open Society Justice Initiative.
David Cook. 2011.The Rise of Boko HAram in Nigeria. Combating Terrorism Cennter.

Website:
Hassan M. Abukar. 2014.Is ISIS allied to or influencing African Jihadi Groups
http://africanarguments.org/2014/10/28/is-isis-allied-to-or-influencing-africanjihadi-groups-by-hassan-m-abukar/ diakses pada 14 November 2014
Abu Bakr al- Baghdadi.http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakr_al-Baghdadi. Di
akses pada tanggal 14 November 2014
Strange, Hannah (5 July 2014). "Islamic State leader Abu Bakr al-Baghdadi
addresses Muslims in Mosul". The Telegraph. Diakses pada 14 November 2014
Analisis Pergolakan di Timur Tengah dan Afrika Utara.2012.
http://www.islamtimes.org/vdch-xni623nv-d.yrt2.html di akses pada tanggal 14
November 2014
MA Weaver.2006. The Short Violent Life of Abu Musab al-Zarqawi. The Atlantic
www.theatlantic.com/magazine/ archive/2006/07/the-short-violent-life-ofabumusab- al-zarqawi/304983/. Diakses pada tanggal 15 November 2014
T McCoy.2014. ISIS just stole $425 million, Iraqi governor says, and became the
‘world’s richest terrorist group’, The Washington Post, 12 June 2014,
www.washingtonpost.com/ news/morning-mix/wp/2014/06/12/isis-juststole- 425million-and-became-the-worldsrichest- terrorist-group/. Diakses pada tanggal 15
November 2014
Bima.2014. ISIL Mencari Pengaruh Di Afrika. http://liputanislam.com/berita/isilmencari-pengaruh-di-afrika/ di akses pada tanggal 15 November 2014
J Berlinger.2014. Who are the religious and ethnic groups under threat from
ISIS?, CNN, 9 August 2014, edition.cnn.com/2014/08/08/ world/meast/iraqethnic-groups-under-threatisis/. Diakses pada tanggal 15 November 2014
Boko Haram. http://id.wikipedia.org/wiki/Boko_Haram
November 2014

16

diakses

pada

16

Ahram.2014. Kelompok Baru Pecahan Al-Qaidah Afrika Utara Nyatakan Sumpah
Setia ke Islamic State
m.voa-islam.com/news/international-jihad/2014/09/15/32857/kelompok-barupecah-alqaidah-afrika-utara-nyatakan-sumpah-setia-ke-islamic-state/ diakses pada
16 November 2014
Anak Anak Muda Libya Menggemari Khilafah Abu Bakar al Baghdadi .2014
http://www.voa-islam.com/read/international-jihad/2014/11/02/33699/anakanakmuda-libya-menggemari-khilafah-abu-bakar-albagdadi/#sthash.Av2x8UNW.dpuf
di akses pada 17 November 2014

17